Anda di halaman 1dari 4

Nama

: Siti Nur Fadilah

Stambuk

: G 701 15 007

Kelas

: Farmasi B

No.

Teori

1.

Ludruk adalah seni


pertunjukkan rakyat yang
khas di Jawa Timur. Seni
pertunjukan rakyat ini
tergolong seni tradisional,
karena memiliki tradisi
yaitu monolog dan dialog
aktor di atas panggung
secara improvisasi,
cerita/lakon di atas pentas
terjadi dengan sendirinya,
ada spontanitas, tidak
dijadikan seperti drama
modern dengan cara
menghafalkan naskah/teks
drama, bahasa yang dipakai
oleh aktor di atas panggung
di sesuaikan dengan tokoh
dan ciri-ciri etnik tokoh,
maka dalam 1 lakon
bahasanya campuran, yakni
bahasa Jawa, bahasa
Madura dan bahasa
Indonesia, cerita ludruk
amat bervariasi dan banyak
versi, bersumber dari kisah
kehidupan sehari-hari,
pementasan ludruk di awali
dengan tari pembukaan
Ngerema gaya putra
Surabayan, atau gaya putri
Malangan (Suwardi
Endraswara, 1998).

2.

Di sisi lain, manuskrip


Wilken menerangkan bahwa
makna kata ludruk ialah een
kindernaam voor een plomp
vet meisie (nama untuk anak
kecil wanita yang bloon
karena tampak lucu). Data
yang dikutip dari kamus
Javaans-Nederlands
Handwoordenboek, 1928,
karya Th. Pegeaud
menerangkan makna ludruk
sebagai modderig

Fakta
Lapangan
Kesenian
tradisional
ludruk

Solusi

Analisis

Pada
kenyatannya
kesenian
tradisional
ludruk ini masih
ada dikalangan
masyarakat
Jawa yang
bermukim di
wilayah
Sulawesi
Tengah. Namun
dengan
berkembangnya
zaman saat ini
tradisi seperti ini
sudah sangat
jarang
ditemukan. Oleh
karenanya sudah
sepatutnya kita
sebagai generasi
penerus harus
tetap menjaga
dan
melestarikan
kebudayaan
daerah seperti
ludruk agar tetap
bertahan dari
gerusan zaman
yang semakin
modern.

Ludruk adalah
seni pertunjukkan
rakyat yang khas
di Jawa Timur.
Seni pertunjukan
rakyat ini
tergolong seni
tradisional,
karena memiliki
tradisi yaitu
monolog dan
dialog aktor di
atas
panggung.Ludruk
adalah seni
pertunjukan
(drama)
tradisional khas
Jawa Timur yang
mengambil cerita
kehidupan rakyat
sehari-hari (wong
cilik, abangan)
seperti tukang
becak, peronda,
sopir, atau cerita
perjuangan dan
cerita-cerita
lainnya. Pentas
ludruk biasanya
diselingi dengan
lawakan dan
diiringi musik
gamelan. Tradisi
ini, saat ini masih
dapat ditemukan
di kota Palu,
hanya saja sangat
sulit
menemukaannya
karena pada

(jembek,jeblok), bemoddred
(gluprut), grappermaker
(badhutan), volkstoneel
(teater rakyat) (Pegeaud
1928:224). Selanjutnya,
W.J.S Poerwadarminta
dalam buku Baoe Satra
Djawa (Kamus Satra Jawa),
tahun 1930, jilid I,
menerangkan makna ludruk
ialah teledhek (penari
wanita) dan badhut
(pelawak).
3.

Menurut (Damano, 1979),


peranan ludruk sebagai seni
hiburan ditonjolkan pada
atraksi lawak/ banyolan
(Jawa). Secara tradisional
setelah tari pembukaan
ngerema,
lalu
atraksi
Bedayan, kemudian diikuti
adegan lawak. Robert N.
Wilson di dalam bukunya
yang berjudul The Arts in
Society telah membahas
kehidupan
penyair
di
Amerika dan lingkungan
sosialnya. Dengan titik tolak
kerangka analisis Robert N.
Wilson, ludruk sebagai
teater sosial dapat dianalisis
dari tiga aspek yaitu aspek
kehidupan seniman ludruk
di
masyarakatnya,
organisasi seniman ludruk
dan produktivitasnya, sikap/
tanggapan
masyarakat
terhadap kesenian ludruk.

4.

Ludruk adalah seni


pertunjukan (drama)
tradisional khas Jawa Timur
yang mengambil cerita
kehidupan rakyat seharihari (wong cilik, abangan)
seperti tukang becak,
peronda, sopir, atau cerita
perjuangan dan cerita-cerita

dasarnya tradisi
ludruk ini tradisi
khas masyarakat
Jawa Timur,
sementara di
Kota Palu banyak
masyarakat Jawa
yang datang
hanya untuk
memperbaiki
ekonomi
keluarga.
Saat sekarang ini
baik didaerah
asal maupun di
Sulawesi Tengah
ludruk sangat
jarang dijumpai,
hal ini karena
arus globalisasi
yang semakin
menggila.
Sehingga banyak
tradisi lokal yang
sedikit demi
sedikit hilang
digerus zaman.
Oleh sebab itu,
sudah selayaknya
kita sebagai
generasi pewaris
dan penerus peka
terhadap
fenomena
kebudayaan yang
semakin hari
semakin
mengiris. Sudah
selayaknya kita
hadir dengan
menghidupkan
tadisi-tradisi
lama yang telah

lainnya. Pentas ludruk


biasanya diselingi dengan
lawakan dan diiringi musik
gamelan. Ludruk tersebar di
Surabaya dan Jawa Timur,
mulai dari Banyuwangi di
bagian paling timur, dan
paling barat di Kediri. Pulau
Madura juga memiliki
pertunjukan yang disebut
ludruk, meskipun menurut
Peacock, ludruk Madura
berbeda dengan ludruk
Jawa1. Sementara dulu,
pusat pertunjukan ludruk
ada di Surabaya. Surabaya
memiliki rombonganrombongan dan teater-teater
ludruk yang lebih banyak
dan lebih baik dibandingkan
dengan kota lainnya.
Identitas ludruk dengan kota
Surabaya ditunjukkan
dengan sering dikenakannya
logo kota Surabaya, yaitu
ikan hiu sura dan buaya, di
pakaian para penari ludruk,
dan di bagaian atas
panggung teater ludruk
yang terbaru (Peacock
2005 [1968]: 30).
5.

Surabaya, dikatakan
termasuk dalam wilayah
budaya Arek, yang meliputi
berbagai kota strategis di
Jawa Timur (Adipitoyo
2008). Wilayah ini dibatasi
dengan kota Jombang di
Barat, Surabaya di timur,
Gresik Lamongan dan
sebagaian kecil Bojonegoro
di utara, serta Sidoarjo,
sebagian kecil Pasuruan,

lama tertidur.
Kita hidupkan
kembali
semangat leluhur
kita dalam hal
kehidupan sosial
dan kebudayaan
yang sejatinya
merupakan salah
satu ikon dari
NKRI.

dan Malang di selatan.


Surabaya sebagai kota
pelabuhan, kota pelaut, dan
ibu kota Jawa Timur
merupakan pintu utama
arus informasi, transportasi,
pendidikan, perdagangan,
industri dan teknologi.
Kota ini merupakan kota
terbesar kedua di Indonesia
dengan perkembangan yang
sangat dinamis. Bahkan,
sebelum industri gula jatuh
di tahun 1920-an, Surabaya
pernah
menjadi
kota
terbesar dan terpenting di
Hindia Belanda, bahkan
dibandingkan Batavia yang
sepi, Surabaya merupakan
pelabuhan penting di Asia
modern sejajar dengan
Kalkuta,
Rangoon,
Singapura,
Bangkok,
Hongkong dan Shanghai.

Anda mungkin juga menyukai