PENDAHULUAN
Oleh karena hal tersebut maka dibuat alat-alat pengering yang digunakan
untuk mengeringkan bahan yang tidak tergantung pada matahari, sebagai
seorang sarjana teknik kimia kita perlu mengetahui proses, cara kerja,
kelebihan dan kekurangan alat-alat pengering tersebut.
1.2 Tujuan
Tujuan dari paper ini adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
1.3 Manfaat
Manfaat dari paper ini adalah:
1.
2.
3.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengeringan
dasar basah (% berat) atau dasar kering, yaitu perbandingan jumlah air dengan
jumlah bahan kering.
Dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena
perbedaan kandungan uap air antara udara dengan bahan yang dikeringkan.
Dalam hal ini, kandungan uap air udara lebih sedikit atau udara mempunyai
kelembaban nisbi yang rendah sehingga terjadi penguapan. Kemampuan udara
membawa uap air bertambah besar jika perbedaan antara kelembaban nisbi
udara pengering dengan udara sekitar bahan semakin besar. Salah satu faktor
yang mempercepat proses pengeringan adalah kecepatan angin atau udara
yang mengalir. Udara yang tidak mengalir menyebabkan kandungan uap air di
sekitar bahan yang dikeringkan semakin jenuh sehingga pengeringan semakin
lambat.
Tujuan pengeringan untuk mengurangi kadar air bahan sampai batas
perkembangan organisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan
pembusukan terhambat atau bakteri terhenti sama sekali. Dengan demikian
bahan yang dikeringkan mempunyai waktu simpan lebih lama.
Proses pengeringan diperoleh dengan cara penguapan air. Cara tersebut
dilakukan dengan menurunkan kelembapan nisbi udara dengan mengalirkan
udara panas di sekeliling bahan, sehingga tekanan uap air bahan lebih besar
dari tekanan uap air di udara. Perbedaan tekanan itu menyebabkan terjadinya
aliran uap air dari bahan ke udara.
Di Industri kimia proses pengeringan adalah salah satu proses yang
penting. Proses pengeringan ini dilakukan biasanya sebagai tahap akhir
sebelum dilakukan pengepakan suatu produk ataupun proses pendahuluan agar
proses selanjutnya lebih mudah, mengurangi biaya pengemasan dan
transportasi suatu produk dan dapat menambah nilai guna dari suatu bahan.
Dalam industri makanan, proses pengeringan ini digunakan untuk pengawetan
suatu produk makanan. Mikroorganisme yang dapat mengakibatkan
pembusukan makanan tidak dapat dapat tumbuh pada bahan yang tidak
mengandung air, maka dari itu untuk mempertahankan aroma dan nutrisi dari
makanan agar dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama, kandungan air
dalam bahan makanan itu harus dikurangi dengan cara pengeringan.
Luas Permukaan
Makin luas permukaan bahan makin cepat bahan menjadi kering Air
menguap melalui permukaan bahan, sedangkan air yang ada di bagian tengah
akan merembes ke bagian permukaan dan kemudian menguap. Untuk
mempercepat pengeringan umumnya bahan pangan yang akan dikeringkan
dipotong-potong atau di iris-iris terlebih dulu. Hal ini terjadi karena:
(1) pemotongan atau pengirisan tersebut akan memperluas permukaan bahan
dan permukaan yang luas dapat berhubungan dengan medium pemanasan
sehingga air mudah keluar,
(2) potongan-potongan kecil atau lapisan yang tipis mengurangi jarak dimana
panas harus bergerak sampai ke pusat bahan pangan. Potongan kecil juga akan
mengurangi jarak melalui massa air dari pusat bahan yang harus keluar ke
permukaan bahan dan kemudian keluar dari bahan tersebut.
2.2.2. Perbedaan Suhu dan Udara Sekitarnya
Semakin besar perbedaan suhu antara medium pemanas dengan bahan
pangan makin cepat pemindahan panas ke dalam bahan dan makin cepat pula
penghilangan air dari bahan. Air yang keluar dari bahan yang dikeringkan
akan menjenuhkan udara sehingga kemampuannya untuk menyingkirkan air
berkurang. Jadi dengan semakin tinggi suhu pengeringan maka proses
pengeringan akan semakin cepat. Akan tetapi bila tidak sesuai dengan bahan
yang dikeringkan, akibatnya akan terjadi suatu peristiwa yang disebut "Case
Hardening", yaitu suatu keadaan dimana bagian luar bahan sudah kering
sedangkan bagian dalamnya masih basah.
2.2.3. Kecepatan Aliran Udara
Makin tinggi kecepatan udara, makin banyak penghilangan uap air dari
permukaan bahan sehinngga dapat mencegah terjadinya udara jenuh di
permukaan bahan. Udara yang bergerak dan mempunyai gerakan yang tinggi
5
selain dapat mengambil uap air juga akan menghilangkan uap air tersebut dari
permukaan bahan pangan, sehingga akan mencegah terjadinya atmosfir jenuh
yang akan memperlambat penghilangan air. Apabila aliran udara disekitar
tempat pengeringan berjalan dengan baik, proses pengeringan akan semakin
cepat, yaitu semakin mudah dan semakin cepat uap air terbawa dan teruapkan.
2.2.4. Tekanan Udara
Semakin kecil tekanan udara akan semakin besar kemampuan udara untuk
mengangkut air selama pengeringan, karena dengan semakin kecilnya tekanan
berarti kerapatan udara makin berkurang sehingga uap air dapat lebih banyak
tetampung dan disingkirkan dari bahan pangan. Sebaliknya jika tekanan udara
semakin besar maka udara disekitar pengeringan akan lembab, sehingga
kemampuan menampung uap air terbatas dan menghambat proses atau laju
pengeringan.
2.2.5. Kelembapan Udara
Makin lembab udara maka Makin lama kering sedangkan Makin kering
udara maka makin cepat pengeringan. Karena udara kering dapat mengabsobsi
dan menahan uap air Setiap bahan mempunyai keseimbangan kelembaban
nisbi masing-masing. kelembaban pada suhu tertentu dimana bahan tidak akan
kehilangan air (pindah) ke atmosfir atau tidak akan mengambil uap air dari
atmosfir.
2.
3.
4.
5.
Pengering (dryer) dimana kalor berpindah dari zat ke medium luar, misalnya
uap yang terkondensasi, biasanya melalui permukaan logam yang bersentuhan
disebut pengering non adiabatik (non adiabatic dryer) atau pengering tak
langsung (indirect dryer). (Mc. Cabe, 2002)
2) Gas ditiupkan melalui hamparan zat padat butiran kasar yang di tempatkan
diatas ayak pendukung. Cara ini disebut dengan pengeringan sirkulasi
tembus (through circulation drying).
3) Zat padat disiramkan ke bawah melalui suatu arus gaya ang bergerak
perlahan lahan keatas dan kadang kadang dalam hal ini terdapat
pembawa ikutan yang tidak dikehendaki daripada partikel halus oleh gas.
4) Gas dialirkan melalui zat padat dengan kecepatan yang cukup untuk
memfluidisasikan hamparan. Dalam hal ini tidak dapat dihindarkan
terjadinya partikel partikel halus yang terbawa.
5) Zat padat seluruhnya dibawa ikut dengan arus gas kecepatan tinggi dan
diangkut secara pneumatic dari piranti pencampur ke pemisah mekanik.
Gambar 1 : Interaksi zat padat dengan Gas (McCabe, Warren Lee, 1993)
10
terutama menurut caranya zat padat itu berkontak dengan permukaan panas
atau sember kalor lainnya, yaitu diantaranya :
1) Zat padat dihamparkan diatas suatu permukaan horizontal yang stationer
atau bergerak lambat dan dimasak hingga kering. Pemanasan tersebut
dapat dilakukan dengan listrik atau fluida yang memindahkan kalor,
seperti uap atau air panas.
2) Zat padat itu bergerak diatas permukaan panas yang biasanya berbentuk
silinder, dengan bantuan pengaduk atau konveyor sekrup (screw conveyor)
atau konveyor dayung (paddle conveyor).
3) Zat padat penggelincir dengan gaya gravitasi di atas permukaa panas yang
miring atau dibawa naik bersama permukaan itu selama suatu waktu
tertentu dan kemudian diluncurkan lagi kesatu lokasi baru.
11
Pada alat Rotary Dryer panas diperoleh dari pembakaran bahan bakar atau
memanaskan udara dengan steam. Pemanasan dilakukan dengan kontak
langsung dengan udara panas yang mengalir secara berlawanan arah dengan
aliran zat padat. Rotary Dryer tepat digunakan untuk proses pengeringan zat
padat. Material yang ditangani harus berupa granular atau kristal, dalam
keadaan awal sudah cukup kering, tidak bersifat lengket agar tidak menempel
pada dinding serta pemindahannya secara biasa.
Umpan secara kontinyu dimasukkan pada salah satu ujung sedangkan
udara pemanas dari ujung yang lain. Silinder ditempatkan memanjang dengan
kemiringan tertentu sehingga umpan dapat bergerak melewati peralatan.
Dalam silinder terdapat lufting flights yang menempel pada dinding yang
berfungsi untuk mengangkat umpan dan menebarkannya melewati udara
panas. Pada dryer, gejala perubahan suhu didalamnya tergantung pada sifat
bahan umpan dan kandungan zat cairnya, suhu medium pemanas, waktu
pengeringan, serta suhu akhir yang diperbolehkan dalam pengeringan zat
padat itu.
Rotary Dryer banyak digunakan untuk mengeringkan garam, gula, dan
segala macam biji bijian dan bahan kristal yang harus selalu bersih dan tidak
boleh terkena langsung pada gas pembakaran yang sangat panas.
Rotary dryer atau bisa disebut drum dryer merupakan alat pengering
berbentuk sebuah drum yang berputar secara kontinyu yang dipanaskan
dengan tungku atau gasifier. Alat pengering ini dapat bekerja pada aliran
udara melalui poros silinder pada suhu 1200-1800oF tetapi pengering ini lebih
seringnya digunakan pada suhu 400-900oF.
Rotary dryer sudah sangat dikenal luas di kalangan industri
karena proses pengeringannya jarang menghadapi kegagalan
baik dari segi output kualitas maupun kuantitas. Namun sejak
12
13
pada
rotary
dryer
dilakukan
pemutaran
14
pengeringan
bisa
berjalan
lebih
efektif.
Pengangkatan
dilengkapi dengan
flights, yang
rotary dryer.
tertentu
kemudian
terhamburkan
melalui
udara.
penelitian
dari
banyak
peneliti.
Untuk
dapat
15
panas
yang
terjadi
adalah
konveksi
dan
konduksi.
Pada
umumnya
kebanyakan
alat
pengering,
panas
tertentu
(misalnya
pengeringan
makanan)
mesin
pengering.
Kapasitas
per
batch
mesin
16
merencanakan
alat
pengering
rotary
dryer
17
tinggi
diperlukan.
Kecepatan
gas
yang
ekonomis
udara
panas
yang
kering
sementara
silinder
18
dekat tempat pengeluaran bahan hasil pengeringan. Masingmasing silinder tersebut berhubungan dengan sayap-sayap
(kipas)
yang
mengalirkan
secara
teratur
udara
panas
19
BAB III
KESIMPULAN
1. Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air dari suatu bahan
sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair di dalam zat padat itu sampai
suatu nilai rendah yang dapat diterima, menggunakan panas.
2. Kriteria pemilihan alat pengering adalah sifat bahan yamg dikeringkan,
keadaan bahan yang dikeringkan, sifat cairan yang ada dalam bahan, cara
pengoperasianya kontinu atau batch, dan banyaknya bahan yang akan
dikeringkan.
3. Faktor- faktor yang mempengaruhi pengeringan adalah luas Permukaan,
perbedaan suhu dan udara sekitar, kecepatan aliran udara, tekanan udara
dan kelembapan udara.
4. Proses pengeringan pada prinsipnya menyangkut proses pindah panas dan
pindah massa yang terjadi secara bersamaan (simultan). Pertama panas
harus di transfer dari medium pemanas ke bahan. Selanjutnya setelah
terjadi penguapan air, uap air yang terbentuk harus dipindahkan melalui
struktur bahan ke medium sekitarnya. Proses ini akan menyangkut aliran
fluida di mana cairan harus di transfer melalui struktur bahan selama
proses pengeringan berlangsung. Jadi panas harus di sediakan untuk
menguapkan air dan air harus mendifusi melalui berbagai macam tahanan
agar supaya dapat lepas dari bahan dan berbentuk uap air yang bebas.
Lama proses pengeringan tergantung pada bahan yang di keringkan dan
cara pemanasan yang digunakan.
5. Jenis-jenis dryer adalah tray dryer, rotary dryer, spray dryer, freeze dryer,
fluidized bed dryer, vacum dryer dan pengeringan gabungan. Namun kami
focus pada pembahasan rotary dryer.
20
21