panel-panel peredam suara pada dinding dan langit-langit untuk mengurangi gaung tersebut.
Ruang besar yang tidak menimbulkan efek gaung disebut ruang yang memiliki akustik baik.
b) Pembiasan Bunyi
Pembiasan bunyi dapat terjadi ketika gelombang bunyi merambat dari satu medium ke
medium lain dengan kerapatan yang berbeda, misalnya dari udara ke gas karbon dioksida.
Hal tersebut dapat diamati, ketika jam weker ditempatkan di sebelah balon yang diisi dengan
karbon dioksida, suara detakannya akan terdengar berbeda dari sisi lain balon tersebut(misal
di titik R). Kelajuan bunyi di dalam balon lebih kecil dibandingkan di udara. Akibatnya,
bunyi dibiaskan ketika merambat melalui balon dan menyatu di titik R.
c) Difraksi Bunyi
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi. Hal itu dikarenakan gelombang bunyi di
udara memiliki panjang gelombang dalam rentang beberapa sentimeter sampai dengan
beberapa meter. Gelombang yang panjang gelombangnya lebih panjang akan lebih mudah
didifraksi. Itulah sebabnya, kita dapat mendengar suara mesin mobil sebelum tikungan jalan
walaupun kita belum melihat mobil tersebut, karena terhalang oleh bangunan tinggi di
pinggir tikungan.
d) Interferensi Bunyi
Interferensi bunyi memerlukan dua sumber bunyi yang koheren. Jika dua buah loadspeaker
yang dihubungkan pada sebuah generator sinyal(alat pembangkit frekuensi audio) dapat
berfungsi sebagai dua sumber bunyi koheren. Ketika kita berjalan sejajar dengan garis yang
menghubungkan kedua speaker tersebut, bunyi yang terdengar bervariasi kuat dan lemah.
Penguatan dan pelemahan bunyi inilah yang menunjukkan peristiwa interferensi pada
gelombang bunyi. Penguatan bunyi disebut interferensi konstrutif, sedangkan pelemahan
bunyi disebut interferensi destruktif.
Berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari massa jenis bahan senar, dan
pembuluh nadi dan suatu penerima akan mendeteksi sinyal hamburan pantul. Frekuensi
tampak dari sinyal pantul yang diterima bergantung pada kecepatan aliran darah.
Pengukuran kelajuan aliran darah dengan metode efek Doppler terutama efektif untuk
mendeteksi trombosis(penyempitan pembuluh darah) karena trombosis akan menyebabkan
perubahan yang cukup signifikan dalam kelajuan aliran darah.
7. Aplikasi Gelombang Bunyi
Jangkauan frekuensi yang masih dapat didengar oleh telinga manusia adalah dari 20 Hz
20.000 Hz disebut audiosonik. Bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz disebut
infrasonik, sedangkan yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik.
Beberapa binatang, seperti anjing dapat mendengarkan bunyi yang frekuensinya 50.000 Hz,
itulah sebabnya anjing biasa digunakan sebagai pelacak jejak oleh pihak kepolisian.
Sedangkan kalelawar dapat mendengarkan bunyi sampai dengan frekuensi 100.000 Hz.
Gelombang bunyi dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang teknologi. Dalam sistem
penginderaan jauh, bunyi digunakan dalam perangkat SONAR(Sound Navigation and
Ranging) atau disebut juga teknik pulsa-gema. SONAR umumnya menggunakan frekuensi
ultrasonik, karena panjang gelombangnya lebih pendek dan difraksi lebih kecil sehingga
berkas gelombang tidak menyebar dan benda yang lebih kecil dapat terdeteksi. Aplikasinya
dalam kehidupan, yaitu.
Gelombang ultrasonik yang dipancarkan oleh kalelawar memungkinkan kalelawar dapat
mengetahui jarak suatu benda terhadap dirinya berdasarkan selang waktu yang diperlukan
oleh gelombang pancar untuk kembali. Hal ini yang menjadikan kalelawar-kalelawar yang
terbang pada malam hari tidak mengalami tabrakan
Mengukur kedalaman laut
Kedalaman laut dan lokasi kawanan ikan dapat ditentukan dengan teknik pantulan pulsa
ultrasonik. Pulsa ultrasonik dipancarkan oleh alat yang dinamakan fathometer. Ketika pulsa
mengenai dasar laut atau kawanan ikan, pulsa tersebut dipantulkan dan diterima oleh sebuah
penerima. Jika pulsa pancar memerlukan waktu lama untuk kembali ke penerima, berarti
lautnya dalam. Jika pulsa pancar memerlukan waktu singkat untuk kembali ke penerima,
berarti lautnya dangkal. Kedalaman air dapat dihitung dengan.
d=
Mendeteksi retak-retak pada struktur logam
Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan pemindai ultrasonik.
Teknik pindai ultrasonik inilah yang digunakan untuk memeriksa retak-retak tersembunyi
pada bagian pesawat terbang atau retakan pada rel yang akan dilintasi kereta.
Kamera, kacamata tunanetra, dan perlengkapan mobil
Jika sebuah kamera dapat mengatur fokusnya secara otomatis, maka pasti kamera tersebut
menggunakan SONAR. Gelomban-gelombang ultrasonik dikirim oleh kamera menuju subjek
yang difoto. Setelah gema dari objek kembali ke kamera, kamera tersebut akan menghitung
jarak ke subjek, dan selanjutnya akan menyetel fokus yang sesuai dengan jarak ini.
Kacamata tunanetra dilengkapi dengan pengirim dan penerima ultrasonik sehingga
tunanetra yang menggunakan kacamata ini dapat menentukan jarak benda yang berada di
sekitarnya.
Saat ini suatu tipe SONAR sedang diujicobakan sebagai suatu alat dari sistem
perlengkapan mobil. Sistem akan menggunakan SONAR untuk menghitung jarak dari mobil
ke objek-objek di dekatnya, seperti pinggiran jalan dan kendaraan-kendaraan lainnya. Datadata ini terdisplay di depan pengemudi sehingga pengemudi dapat menghindari kecelakaan.
Pengemudi juga dibantu, sehingga memarkir mobil menjadi mudah dan aman.
Bidang kedokteran
1)
2)
3)
4)
D.
-
E. Prosedur Kerja
Praktikum 1
a. Letakkan gelas kaca di atas meja, kemudian pukul dinding gelas dengan pensil. Apakah
Anda mendengar bunyi?
b. Isilah gelas dengan air, masukkan penggaris besi ke dalam gelas, kemudian pukul dinding
gelas dengan pensil. Apa yang Anda dengar pada penggaris?
c.
Pukullah penggaris yang ada di dalam gelas berisi air. Apakah Anda mendengar bunyi?
Sampaikah bunyi ketukan penggaris ke telinga Anda?
d. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas.
Praktikum 2
a. Siapkan 3 gelas kaca dengan ukuran isi yang berbeda.
b. Gelas pertama diisi air l, gelas kedua diisi air l, dan gelas ketiga diisi l.
c. Celupkan jari telunjuk dan jari tengan Anda pada gelas pertama, kemudian gesekkan pada
permukaan gelas. Dengarkan bagaimana bunyi yang terjadi.
d. Ulangi prosedur c pada gelas kedua dan ketiga. Dengarkan bagaimana bunyi yang terjadi
kembali.
e. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas.
Praktikum 3
a. Bersihkan kaleng susu dan buka bagian atas dan bawahnya.
b. Tutup bagian alas kaleng tersebut dengan balon. Kemudian ikat dengan karet gelang.
c. Coba getarkan balon pada kaleng dengan cara memukulkan lidi pada bagian tengahnya.
d. Apa yang terjadi saat lidi dipukulkan pada balon tersebut?
e. Apakah Anda mendengar bunyi? Jelaskan kesimpulannya.
Praktikum 4
a. Lubangi bagian bawah gelas bekas air mineral menggunakan paku.
b. Potong benang pertama dengan panjang 100cm, benang kedua 200cm, dan benang ketiga
300cm.
c. Ikatlah benang pada gelas bekas air mineral, dan gunakan batang korek api sebagai penahan.
d.
Sambungkan benang pertama pada kedua gelas mineral, sehingga saling terhubung.
Kemudian tarik dan regangkan.
e. Dekatkan gelas bekas air mineral dengan telingamu, kemudian suruhlah temanmu berbicara.
Apakah Anda mendengar bunyi?
f. Ulangi prosedur d pada benang kedua dan ketiga.
g. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.
Praktikum 5
a. Masukkan air ke dalam ember.
b. Masukkan dua buah batu yang sama besar ke dalam ember yang berisi air. Kemudian
benturkan kedua batu tersebut.
c. Apakah Kamu dapat mendengar suara batu saat dibenturkan? Bunyi apa yang terdengar?
Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.
F. Analisa Data dan Pembahasan
Praktikum 1
Dinding gelas yang dipukul dengan pensil menghasilkan bunyi. Ini dikarenakan bunyi
merambat melalui medium gelas dan udara. Kemudian, gelas yang berisi air, dimasukkan
penggaris alumunium, lalu dinding gelas tersebut dipukul dengan pensil, menghasilkan getar
dan bunyi. Bunyi tersebut merambat pada medium gelas, dan udara. Kemudian, pada gelas
yang berisi air dan penggaris tersebut, dipukul penggarisnya, menghasilkan getar dan bunyi.
Hal ini menunjukkan bahwa penggaris sebagai medium yang perambatannya dipengaruhi
oleh udara.
Praktikum 2
Pada gelas yang berisi air liter, bunyi yang di hasilkan terdengar sangat jelas. Hal ini
dikarenakan kolom udaranya sangat luas, sehingga bunyi yang di hasilkan dari getaran air
menjadi sangat jelas.
Pada gelas yang berisi liter air, bunyi yang dihasilkan cukup jelas. Hal ini di karenakan
kolom udara tersebut tidak lebih luas dari gelas sebelumnya.
Pada gelas yang berisi 5/4 liter air, bunyi yang di hasilkan hampir tidak terdengar, karena
gelas tersebut berisi air yang hampir penuh & luas kolom udara sangat sedikit.
Hal ini dapat menjelaskan bahwa resonansi di pengaruhi oleh panjang/luas kolom udara
dalam benda. Semakin luas kolom udara, maka bunyi yang dihasilkan semakin kuat.
Praktikum 3
Pada saat kaleng susu yang ditutupi balon, kemudian di getarkan dengan lidi, getaran itu
menghasilkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan berasal dari getaran permukaan balon itu.
Percobaan ini membuktikan bahwa bunyi di hasilkan dari benda yang bergetar.
Praktikum 4
- Telepon benang pada jarak 100cm bunyi yang dihasilkan tidak terdengar jelas.
Telepon benang pada jarak 200cm, bunyi yang dihasilkan terdengar cukup jelas,
dibandingkan telepon benang pada jarak 100cm.
- Telepon benang pada jarak 300 cm menghasilkan bunyi yang terdengar sangat jelas daripada
telepon benang pada jarak 100cm & 200cm.
Dari hasil analisa tersebut, dapat di buktikan bahwa bunyi dapat merambat melalui medium
benda padat, dalam percobaan yaitu dengan medium benang. Jarak mempengaruhi cepat
rambat gelombang bunyi, semakin jauh jarak pada waktu konstan, maka cepat rambatnya
semakin besar dan bunyi yang dihasilkan juga semakin besar.
Praktikum 5
Pada saat dua buah batu di pukulkan di dalam air , terdengar jelas bunyi seperti tok.. tok..
tok.. Hal ini di sebabkan, saat dua buah batu di pukulkan di dalam air, maka batu akan
bergetar, energi getaran akan menyebabkan molekul-molekul air di sekitar batu ikut bergetar.
Getaran molekul molekul air itu akan di teruskan ke molekul molekul di sampingnya. Hal itu
terus berlangsung hingga bunyi terdengar di telinga kita. Ini membuktikan bahwa bunyi dapat
merambat dalam medium cair.
G. Kesimpulan
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal, karena arah rambatnya searah dengan
arah getarannya. Sebagai gelombang, bunyi dapat mengalami pemantulan, pembiasan,
difraksi dan interferensi.
Gelombang bunyi sebagai gelombang mekanik dapat merambat melalui medium benda padat,
cair, dan gas.
Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber
bunyi. Sumber bunyi terbagi menjadi 2, yaitu pada senar & pipa organa.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar.
Pelayangan bunyi merupakan dua gelombang bunyi yang bersuperposis memiliki amplitudo
yang sama, dengan frekuensi yang sedikit berbeda, dan merambat dalam arah yang sama,
menghasilkan kenyarian bunyi yang berubah-ubah secara periodik.
Efek Doppler merupakan fenomena pergeseran frekuensi hasil pengamatan yang terjadi akibat
adanya gerak relatif antara sumber gelombang dan pengamat.
Jangkauan frekuensi yang masih dapat didengar oleh telinga manusia disebut audiosonik.
Bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz disebut infrasonik, sedangkan yang memiliki
frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik.
Daftar pustaka
Foster, Bob.2011.Terpadu Fisika untuk SMA/MA kelas XII semester I.Bandung:Erlangga
Fendi, dan Purwoko.2010.Fisika3 SMA Kelas XII.Jakarta:Yudhistira
Kanginan,Marthen.2007.Fisika untuk SMA Kelas XII.Cimahi:Erlangga
Supyanto.2007.Fisika untuk SMA kelas XII.Jakarta:Erlangga