Anda di halaman 1dari 10

Judul

Praktikum gelombang bunyi


B. Tujuan
Siswa/i dapat mengetahui cepat rambat gelombang bunyi, pola resonansi bunyi dan sistem
pelayangan dalam kehidupan sehari-hari.
C. Landasan Teori
1. Sifat-sifat Bunyi
Gelombang longitudinal yang terjadi di alam dan yang paling penting dalam kehidupan
sehari-hari adalah gelombang bunyi. Hal ini mengingat beberapa alasan, karena telinga
manusia sangat peka dan mendeteksi gelombang bunyi sampai dalam batas intensitas yang
sangat rendah. Gelombang bunyi merupakan gelombang yang sangat bermanfaat dan banyak
memberikan informasi khusus tentang gejala, peristiwa, atau identitas. Bagaimana suatu
gelombang bunyi dapat diterima tergantung pada frekuensi, amplitudo, dan bentuk
gelombangnya.
Bunyi merupakan salah satu contoh gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang
memiliki arah getaran yang sama dengan arah rambatnya. Sebagai buktinya, dapat kita
perhatikan getaran dari diafragma pengeras suara. Ketika diafragma bergerak radial ke luar, ia
memampatkan udara yang ada didepannya. Pemampatan ini menyebabkan tekanan udara
bertambah sedikit di atas tekanan normal. Daerah yang tekanan udaranya bertambah disebut
rapatan. Setelah menghasilkan rapatan, diafragma membalik arah geraknya menjadi radial ke
dalam. Gerakan diafragma radial ke dalam ini menghasilkan daerah yang dikenal dengan
renggangan. Renggangan ini menyebabkan tekanan udara sedikit lebih kecil daripada
tekanan normal. Rapatan dan renggangan tersebut mirip dengan daerah rapatan dan
renggangan dari kumparan-kumparan dalam gelombang longitudinal pada slinki. Rapatan dan
renggangan ini juga bergerak menjauh dari pengeras suara pada kecepatan bunyi. Pusat
rapatan menghasilkan tekanan udara paling besar dan pusat renggangan menghasilkan
tekanan udara paling kecil. Hal ini membuktikan bahwa gelombang bunyi termasuk dalam
gelombang longitudinal.
Bunyi sebagai gelombang mekanik longitudinal merambat melalui suatu medium
dengan wujud zat yaitu, padat, cair, dan gas. Bunyi merambat melalui medium dengan cara
memindahkan energi kinetik dari satu molekul ke molekul lainnya. Rambatan bunyi dalam
medium zat padat lebih cepat dibandingkan dengan rambatan pada zat cair atau gas. Hal ini
disebabkan karena jarak antarmolekul dalam zat padat lebih pendek daripada zat cair atau
gas, sehingga perpindahan energi kinetik lebih cepat terjadi. Akan tetapi, gelombang bunyi
tidak dapat merambat melalui vakum(hampa udara). Hal itu dibuktikan oleh para astronot di
bulan(bulan tidak memiliki atmosfer seperti bumi) yang tidak dapat saling berbicara secara
langsung, walaupun dengan jarak yang sangat dekat. Untuk berkomunikasi, mereka
menggunakan alat komunikasi melalui gelombang radio(termasuk spektrum gelombang
elektromagnetik).
Karena bunyi merupakan suatu gelombang, maka bunyi dapat mengalami peristiwa
pemantulan, pembiasan, difraksi dan interferensi.
a) Pemantulan Bunyi
Pemantulan bunyi juga memenuhi hukum pemantulan, yaitu sudut datang sama dengan sudut
pantul.
Mengapa pada bioskop dipasang peredam suara?
Pemantulan bunyi pada ruang tertutup dapat menimbulkan gaung(kerdam), yaitu sebagian
bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli, sehingga bunyi asli menjadi tidak jelas. Untuk
menghindari terjadinya gaung, maka di dalam bioskop, studio radio atau televisi, dindingnya
dilapisi oleh zat peredam suara atau zat kedap suara. Zat kedap suara yang biasa digunakan
seperti, kapas, kain wol, karet, gelas, karton, atau besi. Sehingga banyak bioskop memiliki

panel-panel peredam suara pada dinding dan langit-langit untuk mengurangi gaung tersebut.
Ruang besar yang tidak menimbulkan efek gaung disebut ruang yang memiliki akustik baik.
b) Pembiasan Bunyi
Pembiasan bunyi dapat terjadi ketika gelombang bunyi merambat dari satu medium ke
medium lain dengan kerapatan yang berbeda, misalnya dari udara ke gas karbon dioksida.
Hal tersebut dapat diamati, ketika jam weker ditempatkan di sebelah balon yang diisi dengan
karbon dioksida, suara detakannya akan terdengar berbeda dari sisi lain balon tersebut(misal
di titik R). Kelajuan bunyi di dalam balon lebih kecil dibandingkan di udara. Akibatnya,
bunyi dibiaskan ketika merambat melalui balon dan menyatu di titik R.
c) Difraksi Bunyi
Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi. Hal itu dikarenakan gelombang bunyi di
udara memiliki panjang gelombang dalam rentang beberapa sentimeter sampai dengan
beberapa meter. Gelombang yang panjang gelombangnya lebih panjang akan lebih mudah
didifraksi. Itulah sebabnya, kita dapat mendengar suara mesin mobil sebelum tikungan jalan
walaupun kita belum melihat mobil tersebut, karena terhalang oleh bangunan tinggi di
pinggir tikungan.
d) Interferensi Bunyi
Interferensi bunyi memerlukan dua sumber bunyi yang koheren. Jika dua buah loadspeaker
yang dihubungkan pada sebuah generator sinyal(alat pembangkit frekuensi audio) dapat
berfungsi sebagai dua sumber bunyi koheren. Ketika kita berjalan sejajar dengan garis yang
menghubungkan kedua speaker tersebut, bunyi yang terdengar bervariasi kuat dan lemah.
Penguatan dan pelemahan bunyi inilah yang menunjukkan peristiwa interferensi pada
gelombang bunyi. Penguatan bunyi disebut interferensi konstrutif, sedangkan pelemahan
bunyi disebut interferensi destruktif.

2. Cepat Rambat Bunyi


Cepat rambut bunyi dalam zat padat
Cepat rambat bunyi dalam zat padat tergantung pada modulus Young dan massa jenis zat
padat. Dengan formulasi :
Cepat rambat bunyi dalam zat cair
Cepat rambat bunyi dalam zat cair bergantung pada modulus Bulk dan massa jenis zat cair.
Formulasinya :
Cepat rambat bunyi dalam zat gas
Cepat rambat bunyi dalam zat gas bergantung pada suhu dan jenis gas. Formulasinya :
3. Sumber Bunyi
Gelombang yang didengar sehari-hari dihasilkan oleh sesuatu yang bergetar, yang disebut
sumber bunyi. Beberapa sumber bunyi, seperti gitar, seruling, biola, trompet, dan lain-lain.
Pada saat bergetar, sumber bunyi ini akan menggetarkan udara di sekelilingnya, dan
kemudian udara mentransmisikan getaran tersebut dalam bentuk gelombang longitudinal.
a) Pola Gelombang pada Senar
Sumber bunyi, seperti gitar dan biola menggunakan dawai sebagai alat getar. Getaran yang
terjadi pada senar, merupakan gelombang stasioner pada dawai dengan ujung terikat. Nada
yang dihasilkan senar gitar dapat diubah-ubah dengan cara menekan senarnya pada posisi
tertentu. Satu senar dapat menghasilkan berbagai frekuensi resonansi.
Nada dasar f0 (harmonik pertama)
l = 0 atau 0 = 2l
f0 = =

Nada atas pertama f1 (harmonik kedua)


l = 1 atau 1 = l
f1 = = = 2
Nada atas kedua f2 (harmonik ketiga)
l = 2 atau 2 =
f2 = = = 3
Nada atas ketiga f3 (harmonik keempat)
l = 23 atau 3 =
f3 = = = 4
Nada terendah yang dihasilkan disebut nada dasar atau harmonik pertama. Selanjutnya,
untuk nada yang lebih tinggi secara berurutan disebut nada atas pertama(harmonik kedua),
nada atas kedua (harmonik ketiga), dan seterusnya. Frekuensi-frekuensi f0, f1, f2 dan
seterusnya disebut frekuensi alami(frekuensi resonansi). Perbandingannya dapat dinyatakan.
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 2 : 3 : ...
Jika kecepatan v dinyatakan dengan persamaan v = = = , maka frekuensi dasar dapat ditulis
dengan persamaan hukum Marsene, yang berbunyi :
Frekuensi senar dengan kedua ujung terikat adalah:

Berbanding terbalik dengan panjang senar,

Berbanding lurus dengan akar kuadrat dari gaya tegangan senar,

Berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari massa jenis bahan senar, dan

Berbanding terbalik dengan akar kuadrat dari luas penampang senar.


f0 = =
Pola gelombang pada senar, berlaku hubungan sebagai berikut.
perut = (n+1), simpul = (n+2), dan simpul = perut +1
l = (n+1) n = 0 = 1 = 2 = 23 = ...
fn = (n+1) f0 =
b) Pola Gelombang pada Pipa Organa
Pipa organa adalah alat yang menggunakan kolom udara sebagai sumber getar. Alat musik
tiup seperti seruling dan terompet menghasil bunyi berdasarkan prinsip pipa organa.
Gelombang kolom udara ini menghasilkan gelombang stasioner. Pipa organa ada dua macam,
yaitu pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.
1) Pipa Organa Terbuka
Pipa organa terbuka adalah alat tiup berupa tabung yang kedua ujungnya terbuka. Pada ujung
pipa organa terbuka selalu terjadi perut. Hal ini berbeda dengan senar yang pada ujungnya
selalu terjadi simpul. Namun, hubungan panjang l terhadap panjang gelombang pada pipa
organa terbuka sama seperti pada senar.
Maka perbandingan frekuensinya dikenal sebagai hukum Bernoulli I.
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 2 : 3 : ...
Pola gelombang yang dihasilkan dari pipa organa terbuka.
Nada dasar f0 (harmonik pertama)
l = 0 atau 0 = 2l
f0 = =
Nada atas pertama f1 (harmonik kedua)
l = 1 atau 1 = l
f1 = =
Nada atas kedua f2 (harmonik ketiga)
l = 2 atau 2 =
f2 = =

Hubungan yang berlaku pada pipa organa terbuka.


simpul = (n+1), perut = (n+2), dan perut = simpul +1
l = (n+1) n = 0 = 1 = 2 = ...
fn = (n+1) f0 = (n+1)
2) Pipa Organa Tertutup
Pipa organa tertutup merupakan alat tiup berupa tabumg yang salah satu ujungnya terbuka
dan ujung lainnya tertutup. Pada ujung pipa organa tertutup selalu terjadi simpul. Frekuensi
yang dihasilkan sebagai berikut.
Nada dasar f0 (harmonik pertama)
l = 0 atau 0 = 4l
f0 = =
Nada atas pertama f1 (harmonik kedua)
l = 1 atau 1 = l
f1 = = = 3
Nada atas kedua f2 (harmonik ketiga)
l = 2 atau 2 =
f2 = = = 5
Maka perbandingan frekuensinya dikenal dengan hukum Bernoulli II.
f0 : f1 : f2 : ... = 1 : 3 : 5 : ...
Hubungan yang berlaku pada pola gelombang pipa organa tertutup sebagai berikut.
simpul = perut = n +1
l = (2n+1) n = 0 = 1 = 2
fn = (2n+1) f0 = (2n+1)
Resonansi
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar.
Resonansi dapat terjadi jika, kedua benda berfrekuensi sama atau frekuensi benda yang satu
merupakan kelipatan frekuensi dari benda yang lain. Seperti dua garpu tala yang kotak
bunyinya dipasang berhadapan akan menyebabkan garpu tala lain bergetar ketika salah satu
garpu tala digetarkan.
Panjang kolom udara diubah-ubah untuk mendapatkan resonansi, sementara frekuensi dan
panjang gelombang bunyi konstan. Hubungan panjang kolom udara l terhadap panjang
gelombang .
ln = (2n+1)
4. Intensitas dan Taraf Intensitas Bunyi
a) Intensitas Gelombang Bunyi
Intensitas gelombang bunyi didefinisikan sebagai energi yang dipindahkan per satuan waktu
atau daya per satuan luas yang tegak lurus pada arah cepat rambat gelombang.
I=
Intensitas gelombang bunyi berbanding lurus dengan kuadrat frekuensi (f 2) dan kuadrat
amplitudo (y2). Berarti, semakin kuat dan tinggi suatu bunyi, maka semakin besar
intensitasnya.
Jika suatu gelombang memancar dari sumber gelombang ke segala arah, maka gelombang
tersebut merupakan gelombang tiga dimensi dan muka gelombang yang dipancarkan
berbentuk bola. Contohnya, gelombang bunyi yang memancar di udara, gelombang gempa
bumi, dan gelombang cahaya.
Hubungan pengurangan intensitas bunyi akibat pertambahan jarak dari sumber bunyi sebagai
berikut.
Karena intensitas gelombang bunyi berbanding lurus dengan kuadrat amplitudo, maka
diperoleh.

Intensitas total(Itot) dari gabungan n buah sumber bunyi yang identik.


Itot = I1 + I2 + ... + In = nI
b) Taraf Intensitas Bunyi
Telinga manusia adalah suatu detektor(pengenal) bunyi yang sangat peka. Telinga manusia
memiliki keterbatasan dalam memberikan respon terhadap rangsangan pendengaran
gelombang bunyi. Telinga manusia dapat mendengar bunyi mulai dari intensitas 10-12 W/m2
sampai dengan 1 W/m2. Intensitas bunyi terendah yang masih dapat didengar oleh telinga
manusia adalah 10-12 W/m2, disebut intensitas ambang pendengaran I0. Intensitas bunyi
tertinggi yang dapat didengar manusia tanpa menimbulkan rasa sakit adalah 1 W/m 2, dan
disebut intensitas ambang perasaan I. Karena jangkauan intensitas bunyi yang dapat
didengar manusia sangat besar, maka perlu didefeiisikan besaran baru yang menyatakan
intensitas dalam bilangan yang lebih kecil, besaran ini disebut taraf intensitas bunyi. Taraf
intensitas bunyi adalah logaritma perbandingan antara intensitas bunyi dengan intensitas
ambang pendengaran. Satuan taraf intensitas bunyi adalah desibel (dB).
TI = 10 log
Apabila terdapat n buah sumber bunyi identik yang memiliki taraf intensitas TI, maka taraf
intensitas total TItot.
TItotal = TI + 10 log n
Apabila taraf intensitas bunyi di suatu titik yang berjarak r 1 dari sumber bunyi adalah TI, dan
yang berjarak r2 adalah TI2, maka diperoleh.
TI2 = TI1 20 log
5. Pelayangan Bunyi
Pelayangan bunyi adalah dua gelombang bunyi yang bersuperposis memiliki amplitudo yang
sama, dengan frekuensi yang sedikit berbeda, dan merambat dalam arah yang sama,
menghasilkan kenyarian bunyi yang berubah-ubah secara periodik.
Satu layangan didefinisikan sebagai gejala dua bunyi keras atau dua bunyi lemah yang
terjadi secara berurutan, sehingga.
1 layangan = keras-lemah-keras atau lemah-keras-lemah.
y = 2A cos 2 t sin 2ft = Ap sin 2ft
Ap = 2A cos 2 t
Amplitudo merupakan fungsi waktu sehingga mempunyai nilai maksimum dan minimum
yang berulang secara periodik dengan frekuensi pelayangan..
fp = |f1 f2|
6. Efek Doppler
Efek Doppler merupakan fenomena pergeseran frekuensi hasil pengamatan yang terjadi
akibat adanya gerak relatif antara sumber gelombang dan pengamat. Efek Doppler pertama
kali dikemukakan Christian Johan Doppler. Persamaan efek Doppler sebagai berikut.
fp = x fs
Dengan :
Tanda +, untuk pendengar mendekati sumber bunyi atau sumber bunyi menjauhi pendengar
Tanda - , untuk pendengar menjauhi sumber bunyi atau sumber bunyi mendekati pendengar.
Apabila ada angin yang berhembus dengan kecepatan va, maka cepat rambat akan
terpengaruh,
Untuk angin yang berhembus dari S ke P, maka berlaku hubungan
fp = x fs
Untuk angin yang berhembus dari P ke S, maka berlaku hubungan
fp = x fs
Efek Doppler telah digunakan untuk memonitor aliran darah melalu suatu pembuluh nadi
utama. Gelombang-gelombang ultrasonik frekuensi 5-10MHz diarahkan menuju ke

pembuluh nadi dan suatu penerima akan mendeteksi sinyal hamburan pantul. Frekuensi
tampak dari sinyal pantul yang diterima bergantung pada kecepatan aliran darah.
Pengukuran kelajuan aliran darah dengan metode efek Doppler terutama efektif untuk
mendeteksi trombosis(penyempitan pembuluh darah) karena trombosis akan menyebabkan
perubahan yang cukup signifikan dalam kelajuan aliran darah.
7. Aplikasi Gelombang Bunyi
Jangkauan frekuensi yang masih dapat didengar oleh telinga manusia adalah dari 20 Hz
20.000 Hz disebut audiosonik. Bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz disebut
infrasonik, sedangkan yang memiliki frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik.
Beberapa binatang, seperti anjing dapat mendengarkan bunyi yang frekuensinya 50.000 Hz,
itulah sebabnya anjing biasa digunakan sebagai pelacak jejak oleh pihak kepolisian.
Sedangkan kalelawar dapat mendengarkan bunyi sampai dengan frekuensi 100.000 Hz.
Gelombang bunyi dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang teknologi. Dalam sistem
penginderaan jauh, bunyi digunakan dalam perangkat SONAR(Sound Navigation and
Ranging) atau disebut juga teknik pulsa-gema. SONAR umumnya menggunakan frekuensi
ultrasonik, karena panjang gelombangnya lebih pendek dan difraksi lebih kecil sehingga
berkas gelombang tidak menyebar dan benda yang lebih kecil dapat terdeteksi. Aplikasinya
dalam kehidupan, yaitu.
Gelombang ultrasonik yang dipancarkan oleh kalelawar memungkinkan kalelawar dapat
mengetahui jarak suatu benda terhadap dirinya berdasarkan selang waktu yang diperlukan
oleh gelombang pancar untuk kembali. Hal ini yang menjadikan kalelawar-kalelawar yang
terbang pada malam hari tidak mengalami tabrakan
Mengukur kedalaman laut
Kedalaman laut dan lokasi kawanan ikan dapat ditentukan dengan teknik pantulan pulsa
ultrasonik. Pulsa ultrasonik dipancarkan oleh alat yang dinamakan fathometer. Ketika pulsa
mengenai dasar laut atau kawanan ikan, pulsa tersebut dipantulkan dan diterima oleh sebuah
penerima. Jika pulsa pancar memerlukan waktu lama untuk kembali ke penerima, berarti
lautnya dalam. Jika pulsa pancar memerlukan waktu singkat untuk kembali ke penerima,
berarti lautnya dangkal. Kedalaman air dapat dihitung dengan.
d=
Mendeteksi retak-retak pada struktur logam
Untuk mendeteksi retak dalam struktur logam atau beton digunakan pemindai ultrasonik.
Teknik pindai ultrasonik inilah yang digunakan untuk memeriksa retak-retak tersembunyi
pada bagian pesawat terbang atau retakan pada rel yang akan dilintasi kereta.
Kamera, kacamata tunanetra, dan perlengkapan mobil
Jika sebuah kamera dapat mengatur fokusnya secara otomatis, maka pasti kamera tersebut
menggunakan SONAR. Gelomban-gelombang ultrasonik dikirim oleh kamera menuju subjek
yang difoto. Setelah gema dari objek kembali ke kamera, kamera tersebut akan menghitung
jarak ke subjek, dan selanjutnya akan menyetel fokus yang sesuai dengan jarak ini.
Kacamata tunanetra dilengkapi dengan pengirim dan penerima ultrasonik sehingga
tunanetra yang menggunakan kacamata ini dapat menentukan jarak benda yang berada di
sekitarnya.
Saat ini suatu tipe SONAR sedang diujicobakan sebagai suatu alat dari sistem
perlengkapan mobil. Sistem akan menggunakan SONAR untuk menghitung jarak dari mobil
ke objek-objek di dekatnya, seperti pinggiran jalan dan kendaraan-kendaraan lainnya. Datadata ini terdisplay di depan pengemudi sehingga pengemudi dapat menghindari kecelakaan.
Pengemudi juga dibantu, sehingga memarkir mobil menjadi mudah dan aman.
Bidang kedokteran

1)
2)
3)
4)

D.
-

Ketika pulsa-pulsa ultrasonik menumbuk sebuah dinding, pulsa-pulsa tersebut sebagian


dipantulkan dan sebagian lagi diteruskan. Pulsa-pulsa dipantulkan ketika mengenai suatu
perbedaan massa jenis, yaitu pada bidang batas antara udara dan dinding.
Dalam tubuh manusia, pulsa-pulsa ultrasonik dipantulkan oleh jaringan-jaringan, tulangtulang, dan cairan tubuh dengan massa jenis yang berbeda. Membaliknya pulsa-pulsa
ultrasonik yang dipancarkan dapat menghasilkan gambar-gambar bagian dalam tubuh yang
dijumpai oleh pulsa-pulsa ultrasonik pada layar osiloskop.
Pemeriksaan untuk melihan bagian dalam tubuh manusia dengan menggunakan pulsapulsa ultrasonik dinamakan pemeriksaan USG(ultrasonografi). Contohnya pemindaian
ultrasonik dilakukan dengan menggerak-gerakan probe di sekitar kulit perut ibu yang hamil
akan menampilkan gambar sebuah janin di layar monitor. Dengan mengamati gambar janin,
dokter dapat memonitor pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin. Pemeriksaan
ultrasonik aman(tidak berisiko) baik bagi ibu maupun janinnya karena pemeriksaan atau
pengujian dengan ultrasonik tidak merusak material yang dilewati. Teknik pemindaian
ultrasonik juga digunakan untuk memeriksa hati(ada indikasi kanker hati atau tidak) dan otak.
Ultrasonik berguna dalam diagnosis kedokteran karena beberapa hal, yaitu sebagai
berikut.
Ultrasonik jauh lebih aman daripada sinar X yang dikenal dapat merusak sel karena ionisasi.
Ultrasonik dapat digunakan terus menerus untuk melihat pergerakan janin atau liver
seseorang tanpa melukai atau menimbulkan risiko terhadap pasien.
Ultrasonik dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit, dari selang
waktu pulsa pergi-pulang.
Ultrasonik dapat mendeteksi perbedaan antara jaringan-jaringan lunak dalam tubuh yang
tidak dapat dilakukan oleh sinar X. Dengan cara ini, ultrasonik mampu menemukan tumor
atau gumpalan di dalam tubuh manusia.
Selain SONAR, dikenal pula SODAR(Sonic Detection and Ranging). SODAR digunakan di
bidang meteorologi untuk menyelidiki keadaan atmosfer dengan mengukur kelajuan angin
pada berbagai ketinggian. SODAR disebut juga echosounder atau radar akustik.
Alat dan Bahan
2 buah gelas bekas air mineral
2 buah batu
3 buah gelas kaca
Air
Penggaris alumunium
Pensil
Balon
Karet gelang
Benang nilon
Kaleng susu bekas
Lidi
Ember
Korek api kayu
Paku

E. Prosedur Kerja
Praktikum 1
a. Letakkan gelas kaca di atas meja, kemudian pukul dinding gelas dengan pensil. Apakah
Anda mendengar bunyi?
b. Isilah gelas dengan air, masukkan penggaris besi ke dalam gelas, kemudian pukul dinding
gelas dengan pensil. Apa yang Anda dengar pada penggaris?

c.

Pukullah penggaris yang ada di dalam gelas berisi air. Apakah Anda mendengar bunyi?
Sampaikah bunyi ketukan penggaris ke telinga Anda?
d. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas.
Praktikum 2
a. Siapkan 3 gelas kaca dengan ukuran isi yang berbeda.
b. Gelas pertama diisi air l, gelas kedua diisi air l, dan gelas ketiga diisi l.
c. Celupkan jari telunjuk dan jari tengan Anda pada gelas pertama, kemudian gesekkan pada
permukaan gelas. Dengarkan bagaimana bunyi yang terjadi.
d. Ulangi prosedur c pada gelas kedua dan ketiga. Dengarkan bagaimana bunyi yang terjadi
kembali.
e. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas.
Praktikum 3
a. Bersihkan kaleng susu dan buka bagian atas dan bawahnya.
b. Tutup bagian alas kaleng tersebut dengan balon. Kemudian ikat dengan karet gelang.
c. Coba getarkan balon pada kaleng dengan cara memukulkan lidi pada bagian tengahnya.
d. Apa yang terjadi saat lidi dipukulkan pada balon tersebut?
e. Apakah Anda mendengar bunyi? Jelaskan kesimpulannya.
Praktikum 4
a. Lubangi bagian bawah gelas bekas air mineral menggunakan paku.
b. Potong benang pertama dengan panjang 100cm, benang kedua 200cm, dan benang ketiga
300cm.
c. Ikatlah benang pada gelas bekas air mineral, dan gunakan batang korek api sebagai penahan.
d.
Sambungkan benang pertama pada kedua gelas mineral, sehingga saling terhubung.
Kemudian tarik dan regangkan.
e. Dekatkan gelas bekas air mineral dengan telingamu, kemudian suruhlah temanmu berbicara.
Apakah Anda mendengar bunyi?
f. Ulangi prosedur d pada benang kedua dan ketiga.
g. Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.
Praktikum 5
a. Masukkan air ke dalam ember.
b. Masukkan dua buah batu yang sama besar ke dalam ember yang berisi air. Kemudian
benturkan kedua batu tersebut.
c. Apakah Kamu dapat mendengar suara batu saat dibenturkan? Bunyi apa yang terdengar?
Buatlah kesimpulan dari percobaan tersebut.
F. Analisa Data dan Pembahasan
Praktikum 1
Dinding gelas yang dipukul dengan pensil menghasilkan bunyi. Ini dikarenakan bunyi
merambat melalui medium gelas dan udara. Kemudian, gelas yang berisi air, dimasukkan
penggaris alumunium, lalu dinding gelas tersebut dipukul dengan pensil, menghasilkan getar
dan bunyi. Bunyi tersebut merambat pada medium gelas, dan udara. Kemudian, pada gelas
yang berisi air dan penggaris tersebut, dipukul penggarisnya, menghasilkan getar dan bunyi.
Hal ini menunjukkan bahwa penggaris sebagai medium yang perambatannya dipengaruhi
oleh udara.
Praktikum 2
Pada gelas yang berisi air liter, bunyi yang di hasilkan terdengar sangat jelas. Hal ini
dikarenakan kolom udaranya sangat luas, sehingga bunyi yang di hasilkan dari getaran air
menjadi sangat jelas.
Pada gelas yang berisi liter air, bunyi yang dihasilkan cukup jelas. Hal ini di karenakan
kolom udara tersebut tidak lebih luas dari gelas sebelumnya.

Pada gelas yang berisi 5/4 liter air, bunyi yang di hasilkan hampir tidak terdengar, karena
gelas tersebut berisi air yang hampir penuh & luas kolom udara sangat sedikit.
Hal ini dapat menjelaskan bahwa resonansi di pengaruhi oleh panjang/luas kolom udara
dalam benda. Semakin luas kolom udara, maka bunyi yang dihasilkan semakin kuat.

Praktikum 3
Pada saat kaleng susu yang ditutupi balon, kemudian di getarkan dengan lidi, getaran itu
menghasilkan bunyi. Bunyi yang dihasilkan berasal dari getaran permukaan balon itu.
Percobaan ini membuktikan bahwa bunyi di hasilkan dari benda yang bergetar.
Praktikum 4
- Telepon benang pada jarak 100cm bunyi yang dihasilkan tidak terdengar jelas.
Telepon benang pada jarak 200cm, bunyi yang dihasilkan terdengar cukup jelas,
dibandingkan telepon benang pada jarak 100cm.
- Telepon benang pada jarak 300 cm menghasilkan bunyi yang terdengar sangat jelas daripada
telepon benang pada jarak 100cm & 200cm.
Dari hasil analisa tersebut, dapat di buktikan bahwa bunyi dapat merambat melalui medium
benda padat, dalam percobaan yaitu dengan medium benang. Jarak mempengaruhi cepat
rambat gelombang bunyi, semakin jauh jarak pada waktu konstan, maka cepat rambatnya
semakin besar dan bunyi yang dihasilkan juga semakin besar.
Praktikum 5
Pada saat dua buah batu di pukulkan di dalam air , terdengar jelas bunyi seperti tok.. tok..
tok.. Hal ini di sebabkan, saat dua buah batu di pukulkan di dalam air, maka batu akan
bergetar, energi getaran akan menyebabkan molekul-molekul air di sekitar batu ikut bergetar.
Getaran molekul molekul air itu akan di teruskan ke molekul molekul di sampingnya. Hal itu
terus berlangsung hingga bunyi terdengar di telinga kita. Ini membuktikan bahwa bunyi dapat
merambat dalam medium cair.
G. Kesimpulan
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal, karena arah rambatnya searah dengan
arah getarannya. Sebagai gelombang, bunyi dapat mengalami pemantulan, pembiasan,
difraksi dan interferensi.
Gelombang bunyi sebagai gelombang mekanik dapat merambat melalui medium benda padat,
cair, dan gas.
Bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang menghasilkan bunyi disebut sumber
bunyi. Sumber bunyi terbagi menjadi 2, yaitu pada senar & pipa organa.
Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar.
Pelayangan bunyi merupakan dua gelombang bunyi yang bersuperposis memiliki amplitudo
yang sama, dengan frekuensi yang sedikit berbeda, dan merambat dalam arah yang sama,
menghasilkan kenyarian bunyi yang berubah-ubah secara periodik.
Efek Doppler merupakan fenomena pergeseran frekuensi hasil pengamatan yang terjadi akibat
adanya gerak relatif antara sumber gelombang dan pengamat.
Jangkauan frekuensi yang masih dapat didengar oleh telinga manusia disebut audiosonik.
Bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz disebut infrasonik, sedangkan yang memiliki
frekuensi di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik.

Daftar pustaka
Foster, Bob.2011.Terpadu Fisika untuk SMA/MA kelas XII semester I.Bandung:Erlangga
Fendi, dan Purwoko.2010.Fisika3 SMA Kelas XII.Jakarta:Yudhistira
Kanginan,Marthen.2007.Fisika untuk SMA Kelas XII.Cimahi:Erlangga
Supyanto.2007.Fisika untuk SMA kelas XII.Jakarta:Erlangga

Anda mungkin juga menyukai