Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
I.1.
badan ataupun lembaga perlengkapan negara yang biasa disebut dengan aparatur
Negara. Pemerintah menjalankan segala bentuk kegiatan terorganisir yang
bersumber pada Undang undang Dasar 1945 demi tercapainya tujuan negara.
Tujuan Negara yang terkandung dalam mukadimah UUD yaitu mewujudkan
kemakmuran dan keadilan bagi seluruh rakyatnya. Negara wajib melayani dan
mengayomi seluruh rakyatnya tanpa terkecuali tanpa memandang asa usul, status
sosial, dan lain-lain.
Dalam penjelasan UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
pemberian otonomi yang seluas luasnya kepada daerah antara lain dimaksudkan
untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat. Sejalan dengan prinsip
tersebut dilaksanakan pula prinsip otonomi yang nyata dan bertanggungjawab,
dengan pengertian bahwa penanganan urusan pemerintahan dilaksanakan
berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban sesuai dengan potensi dan kekhasan
daerah dalam rangka memberdayakan daerah dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Agar otonomi daerah dapat dilaksanakan sejalan dengan tujuan yang
hendak dicapai, pemerintah wajib melakukan pembinaan dan pengawasan berupa
pemberian
pedoman,
standar,
arahan,
bimbingan,
pelatihan,
supervise,
tidak akan terselenggara dengan baik. Dalam hal ini pelayanan publik merupakan
masalah serius terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan dan akuntabilitas
birokrasi dalam menjalankan kinerja dan fungsi-fungsi administrasi yang diartikan
sebagai penyediaan barang-barang dan jasa-jasa publik yang pada hakekatnya
menjadi tanggung jawab pemerintah. Karena pelayanan publik terkait erat dengan
jasa dan barang dipertukarkan maka pelayanan atas komoditi berupa barang atau
jasa dengan mempergunakan sarana milik umum yang dapat dilakukan oleh
orang/badan seperti Rumah Sakit Umum Daerah.
Menurut Abdullah (http://syukriy.wordpress.com,diakses tanggal 29/3/13 jam
21.15) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah unit kerja atau SKPD
pemerintah daerah yang paling banyak diubah statusnya menjadi BLUD (Badan
Layanan Umum Daerah). Karakter RSUD memang sangat cocok dengan status
BLUD, diantaranya
1)
2)
3)
4)
5)
Menteri
Keuangan
No.109/PMK.05/2007 tentang
Dewan
dan
Penyusunan,
Penelaahan,
Pengesahan
dan
Umum Daerah (RSUD) yang sudah berubah status menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) baru mencapai sekitar 50% dari 641 RSUD yang tercatat
di Asosiasi Rumah Sakit Umum Daerah (ARSADA). Ketua Umum Asosiasi
Rumah Sakit Daerah (ARSADA) Seluruh Indonesia Kuntjoro Adi Purjanto
5
mengatakan hingga Januari 2012 RSUD yang tercatat menjadi BLUD mencapai
240 RSUD yang tersebar di seluruh Indonesia. RSUD diwajibkan berstatus
BLUD dalam pengelolaan keuangannya guna meningkatkan pelayanan yang
diberikan agar benar-benar sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku dalam
akreditasinya. Ada standar-standar khusus yang diterapkan. Walaupun belum
100% bisa dilaksanakan namun pelayananannya sudah lebih baik.
Menurut Kuntjoro berharap, dengan status tersebut rumah sakit daerah
bisa bersaing dengan rumah sakit swasta lain dalam memberikan pelayanan bagi
masyarakat. Langkah
menjadi
BLUD,
merupakan
upaya
Rumah
Sakit
tentang
Perubahan
Rumah
Sakit
menjadi
BLU. Namun
publik yang diberikan oleh penyelenggara Negara dewasa ini dirasa belum
memuaskan masyarakat (blud-mulyono.blogspot.com-29/3/13,jam12.15) diantaranya
dapat dijabarka sebagai berikut :
1) Dalam memberikan pelayanan tidak cepat namun terjadi prosedur yang
2)
3)
4)
5)
6)
berbelit-belit.
Adanya diskriminasi pelayanan.
Biaya tidak transparan, lambat.
Adanya budaya kerja aparatur yang belum baik.
Waktu penyelesaian pemberian pelayanan yang tidak jelas.
Banyaknya praktek pungutan liar.
Kondisi tersebut memberikan citra negative terhadap penyelenggara
10
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang sebagaimana diuraikan di atas dirumuskan
11
12