OLEH :
KELOMPOK O 2015
Aulia Rahman, S.Kep
Naldia, S.Kep
Welnita, S.Kep
PRE PLANNING
Bidang studi
Topik
: Keperawatan anak
permainan ular
tangga.
Sasaran
Padang
Tempat
Hari / Tanggal
Waktu
: 10.00-11.00 WIB
A. Latar Belakang
Hospitalisasi pada anak merupakan proses karena suatu alasan yang
berencana atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit
menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangan kembali kerumah
(Supartini, 2004). Selama proses tersebut, anak dapat mengalami
berbagai kejadian yang menunjukkan pengalaman yang sangat trauma
dan penuh dengan stress (Nursalam, 2005).
Menurut June (2004, dikutip dari Sari 2014), dampak hospitalisasi pada
anak usia prasekolah dan usia sekolah yaitu sering menolak makan,
sering bertanya, menangis perlahan, tidak kooperatif terhadap petugas
anak
mempunyai
peran
penting
dalam
menurunkan
satu
intervensi
yang
efektif
bagi
anak
untuk
menurunkan
kreatifitasnya
permainan
menyamakan
dan
yang
dan
dapat
membedakan,
sosialisasi
sehingga
mengembangkan
kemampuan
sangat
kemampuan
berbahasa,
mengembangkan
kecerdasan,
menumbuhkan
sportifitas,
2. Tujuan Khusus
a) Bagi anak
Dapat membantu anak mengatur strategi dan kecermatan.
Dapat
membantu
anak
mengembangkan
imajinasi
dan
anak
langkah
belajar
pada
pramatematika
permainan
ular
yaitu
saat
tangga
dan
perkembangan.
Membangun trust antara pasien anak dan perawat.
Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak.
Agar perawat mengetahui perkembangan anak.
Melatih kreativitas perawat dalam menentukan jenis permainan
yang tepat bagi anak sesuai tahap perkembangan.
C. Materi
( Terlampir )
D. Pelaksanaan
a. Topik
Terapi bermain ular tangga pada anak usia sekolah (usia 6 12 tahun)
b. Sasaran
1) Sasaran Umum
Pasien anak yang menjalani hospitalisasi di ruangan II RST Dr
Reksodiwiryo Padang
2) Sasaran Khusus
Pasien anak dengan usia sekolah (usia 6 12 tahun), dengan
target jumlah anak 6 orang.
No
1
2
Nama
Umur
Diagnosa
3
4
5
c. Metode
Demonstrasi
d. Media dan Alat
1. Papan Ular Tangga
2. Dadu
3. Name tage anak
e. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal
: Sabtu, 3 Juni 2016
Pukul
: 10.00-11.00 WIB
Tempat
: Ruangan terapi bermain Ruangan II RST Dr Reksodiwiryo
Padang
f. Pengorganisasian
Leader
Co Leader
: Windari Sabella
Observer
: Naldia
Dian Paramitha
Ratika Yuzallia
Dwi Anggraini
Beta Awalia
Trisnawati Siska
Fasilitator
: Aulia Rahman
Reza S Maryam
Martha Hidya
Welnita
Dokumentator
: Febrina Muslimah
g. Setting Tempat
F
O
M
F
F
M
F
Keterangan :
P
: Pembimbing
: Fasilitator
: Leader
: Observer
: Co Leader
: Peserta
: Media
h. Uraian Tugas
1. Leader
Mengevaluasi
peserta
diberikan.
2. Co Leader
a. Pada acara pembukaan
Membuka acara.
tentang
terapi
bermain
yang
b. Kegiatan Inti
Meminta
peserta
memberikan
pendapat
tentang
terapi
Mengucapkan salam.
3. Fasilitator
Pelaksa
Kegiatan
na
Co
Leader
Kegiatan Sasaran
Pembukaan
-
Memberi salam
Memperkenalkan
Wakt
u
5
Menjawab
salam
menit
anggota kelompok
-
Memperkenalkan
dan
Pembimbing Klinik
dan Pembimbing
memperhatikan
-
Akademik
-
Mendengarkan
Mendengarkan
dan
Menjelaskan
memperhatikan
Menjelaskan dan
dan
membuat kontrak
waktu, tujuan dan
2.
Mendengarkan
memperhatikan
Mendengarkan
dan
bermain
memperhatikan
Mengajak
sasaran untuk
Leader
memperkenalkan diri
Memperkenalka
n diri dengan
50
menyebutkan
menit
Mengkaji
pengetahuan
audiens tentang
Mengemukakan
pendapat
tangga
-
Memberi
reinforcement (+)
Mengkaji
pengetahuan
audiens tentang
manfaat bermain
ular tangga
Mengemukakan
pendapat
Memberi
Mendengarkan
Mendengarkan
reinforcement (+)
3.
Menjelaskan cara
bermain ular tangga
Co
leader
kepada audiens
-
dan
Mendemonstrasi
memperhatikan
menit
audiens
-
Memberi
reinforcement (+)
-
pendapat
Penutup
-
Mengemukakan
Memberi
kesempatan audiens
untuk mengulang
manfaat bermain
ular tangga
Memberi
reinforcement (+)
Bersama peserta
menyimpulkan
Mendengarkan
dan
permainan
memperhatikan
Rencana Tindak
Lanjut:
-
Menjelaskan
manfaat permainan
setelah anak selesai
menjalani
hospitalisasi
Menjawab
salam
Menutup dengan
salam
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a)
b)
c)
Peran
dan
fungsi
masing-masing
sesuai
dengan
yang
direncanakan.
2. Evaluasi proses
a)
b)
c)
3. Evaluasi hasil
Setelah diberikan terapi bermain diharapkan 75% peserta mampu :
a) mengembangkan kemampuan bahasa dan kognitif
b) mengembangkan kemampuan mengontrol emosi
c) meengembangkan sikap sosial pada anak
Lampiran Materi
cerminan
kemampuan
fisik,
intelektual,
emosional dan sosial dan bermain merupakan media yang baik untuk
belajar karena dengan bermain, anak akan berkata-kata, belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan melakukan apa yang dapat
dilakukan, dan mengenal waktu, jarak, serta suara (Wong, 2000).
Bermain sama dengan bekerja pada orang dewasa,
dan
motorik
kasar
dan
halus
serta
koordinasi
Meningkatkan perkembangan semua indra
Mendorong eksplorasi pada sifat fisik dunia
Memberikan pelampiasan kelebihan energy
2) Perkembangan yang intelektual
Memberikan sumber sumber yang beraneka ragam untuk
pembelajaran
Eksplorasi dan manipulasi bentuk, ukuran, tekstur, warna.
Pengalaman dengan angka, hubungan yang renggang, konsep
abstrak
Kesempatan untuk mempraktikan dan memperluas keterampilan
berbahasa
sendiri)
Memberikan perbandingan antara kemampuasn sendiri dan
c. Tujuan
1) Untuk melanjutkan tumbuh kembang yg normal pada saat sakit.
Pada saat sakit anak mengalami gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya.
2) Mengekspresikan perasaan, keinginan, dan fantasi serta ide-idenya.
Permainan
adalah
media
yang
sangat
efektif
untuk
bermain
tidak
adalah
alat
permainan
yang
dapat
adalah
hubungan
interpersonal
yang
menyenangkan antara anak dengan orang lain (contoh: cilukbaa, berbicara sambil tersenyum dan tertawa).
b. Sense of pleasure play
motorik
kasar
dan
halus
(misal:
naik
sepeda,
memindahkan benda).
d. Dramatik Role play
Pada permainan ini, anak memainkan peran sebagai orang lain
melalui permainanny. (misal: dokter dan perawat).
e. Games
Permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan
perhitungan / skor (Contoh : ular tangga, congklak).
f. Un occupied behavior
Anak tidak memainkan alat permainan tertentu, tapi situasi atau
objek yang ada disekelilingnya, yang digunakan sebagai alat
permainan (Contoh: jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk, memainkan
kursi, meja dsb).
2. Menurut karakter sosial
a. Onlooker play
Anak hanya mengamati temannya yang sedang bermain, tanpa
ada inisiatif untuk ikut berpartisifasi dalam permainan (Contoh:
Congklak/Dakon).
b. Solitary play
Anak tampak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak
bermain sendiri dengan alat permainan yang dimilikinya dan alat
permainan tersebut berbeda dengan alat permainan temannya
dan tidak ada kerja sama.
c. Parallel play
Anak menggunakan alat permaianan yang sama, tetapi antara
satu anak dengan anak lain tidak terjadi kontak satu sama lain
sehingga antara anak satu dengan lainya tidak ada sosialisasi.
Biasanya dilakukan anak usia toddler.
d. Associative play
Audio
Taktil
: memeluk, menggendong
Kinetik
Taktil
Audio
namanya, memeras
Kinetik
mengajar
bayi
berbicara,
memanggil
kertas.
paha ortunya.
Taktil
Audio
Kinetik
membunyikan suara
binatang tiruang,
Laki-laki : Mechanical
Perempuan : Mother Role
i. Mainan untuk Usia Sekolah :
6-8 tahun : Kartu, boneka, robot, buku, alat olah raga,
alat untuk melukis, mencatat, sepeda.
8-12 tahun : Buku, mengumpulkan perangko, uang
logam, pekerjaan tangan, kartu, olah raga bersama, sepeda,
sepatu roda.
j. Masa remaja
Anak lebih dekat dengan kelompok
Orang lain, musik,komputer, dan bermain drama.
h. Bermain di Rumah Sakit
Perawatan di Rumah Sakit merupakan pengalaman yang penuh
dengan stress, baik bagi anak maupun orang tua. Untuk itu, anak
memerlukan media yang dapat mengeskpresikan perasaan tersebut
dan mampu bekerja sama degan petugas kesehatan selama dalam
masa perawatan.
Aktivitas bermain yang dilakukan perawat pada anak di RS akan
memberikan keuntungan sebagai berikut :
1. Meningkatkan hubungan klien dan perawat
2. Aktivitas beramain yang terpogram akan memulihkan perasaan
mandiri pada anak.
3. Permainan di RS membantu anak mengekspresikan perasaannya.
4. Permainan yang terapeutik akan membentuk tingkah laku yang
positif.
Prinsip prinsip bermain di rumah sakit :
1. Permainan yang tidak membutuhkan banyak energi, singkat dan
sederhana.
2. Relatif aman dan terhindar dari infeksi silang.
3. Sesuai dengan kelompok usia.
4. Peramainan tidak boleh bertentangan dengan terapi yang sedang
dijalankan.
Deskripsi
Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan
oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan
di
beberapa
kotak
digambar
sejumlah
"tangga"
atau
"ular"
yang
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, K., et al.2010. Contoh Proposal Terapi Bermain Pada Anak Prasekolah.
Diakses Pada Tanggal 11 Desember 2012. www.nursingbegin.com
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC