Anda di halaman 1dari 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran
Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 ayat 20 menyebutkan bahwa pembelajaran adalah sebuah proses
interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
dalam suatu lingkungan belajar. Dalam definisi lain, pembelajaran adalah
pemberdayaan potensi peserta didik menjadi sebuah kompetensi. Menurut
Dimyati dan Mudjiono (2011), Pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat belajar secara aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Menurut Sudjana dan Sugihartono dkk (2007) pembelajaran merupakan
segala upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang
dapat menyebabkan peserta didik melakukan kegiatan belajar.
Gulo

dalam

pembelajaran

Sugihartono
sebagai

usaha

dkk

(2007)

untuk

mendefinisikan

menciptakan

sistem

lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar. Oleh karena


itu,

secara

garis

besar

dapat

diartikan

bahwa

sebuah

pembelajaran merupakan interaksi langsung antara pendidik dan


peserta didik dalam suatu lingkungan belajar, dengan adanya
proses pemindahan ilmu pengetahuan, nilai-nilai sikap dan
keterampilan.
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa
pembelajaran merupakan sebuah proses belajar mengajar yang terjadi antara siswa
sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik yang dikemas dalam sebuah
rancangan pembelajaran yang mengarah kepada tercapainya kompetensi yang
diinginkan..
Pembelajaran merupakan proses dua arah antara guru dan peserta didik,
oleh karena itu didalam pembelajaran yang baik selain guru mengajar siswa juga

harus

merasakan

adanya

belajar.Mengajar

bukan

hanya

memindahkan

pengetahuan dari guru kepada siswa, melainkan suatu kegiatan yang


memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya dengan motifasi dan
arahan dari guru sebagai pendidik.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru sebagai subjek pendidik
dituntut untuk memiliki wawasan pengetahuan terhadap model pembelajaran di
kelas, strategi pembelajaran,

serta memiliki kemampuan dalam membuat

perencanaan pembelajaran yang merujuk pada program semester dan silabus


pembelajaran. Kemampuan dalam mempersiapkan kelengkapan-kelengkapan
kelas tadi menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dalam usaha mencapai
keberhasilan dalam pembelajaran. Ketercapaian rata-rata nilai siswa diatas
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) menjadi sandaran utama atas simpulan
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran.
Menurut Hamalik (1994:6), guru harus memiliki pengetahuan yang cukup
tentang media pembelajaran yang meliputi :
a) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
i)

mengajar;
Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
Seluk-beluk proses belajar;
Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan;
Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran;
Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;
Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran;
Usaha inovasi dalam media pendidikan.

B. Model Pembelajaran Klasikal dan Ceramah


Dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah terutama di SD, ada banyak
sekali model dan metode serta strategi pembelajaran yang dapat dipergunakan dan
terapkan dalam pembelajaran. Pada salah satu mata pelajaran disalah satu topik
pembelajaran, guru bisa mempergunakan salah satu metode pembelajaran,
sedangkan pada topik yang berbeda mempergunakan metode lainnya. Hal ini
dapat dilakukan sebagai salah satu strategi pembelajaran yang dilaksanakan dan

disesuaikan dengan topik pembelajaran yang relevan, yang pada akhirnya peserta
didik dapat memperoleh hasil yang maksimal dalam proses pembelajaran.
Salah satu contoh keberhasilan pembelajaran yang dapat dilihat secara
langsung adalah dengan melihat hasil akhir dari proses pembelajaran yang
ditunjukkan dengan nilai rata-rata kuantitatif peserta didik pada proses evaluasi
yang dibandingkan dengan nilai KKM. Semakin tinggi prosentase ketercapaian
nilai peserta didik, maka dapat dikatakan proses pembelajaran sudah berhasil.
Demikian pula sebaliknya, semakin rendah prosentase ketercapaian nilai peserta
didik, maka dapat dikatakan bahwa guru belum berhasil dalam proses
pembelajaran.
Ketidakberhasilan guru sebagai pendidik dalam proses pembelajaran dapat
disebabkan banyak faktor. Kesiapan materi, tingkat keberagaman kemampuan
peserta didik yang tinggi, dan metode serta strategi pembelajaran yang
dipergunakan dan beberapa kemungkinan lain adalah contoh-contoh kemungkinan
yang bisa menjadi penyebab kegagalan guru dalam memberikan pengajaran.
Pada

lingkup metode dan

strategi

pembelajaran, maka

metode

pembelajaran yang dipergunakan dalam proses pembelajaran bisa menjadi


penyebab utama kegagalan pendidik dalam menyampaikan pengajaran. Termasuk
didalamnya penggunaan metode pembelajaran secara ceramah dan klasikal.
a. Pembelajaran klasikal
Pada pembelajaran secara klasikal guru di tuntut kemampuannya
menggunakan tehnik-tehnik penguatan dalam pembelajaran agar ketertiban
belajar dapat di wujudkan. Sehingga pengajaran klasikal akan dirasa lebih sesuai
dengan kurikulum. Pembelajaran klasikal itu sendiri adalah model pembelajaran
yang berpusat pada guru dan cenderung membuat siswa menjadi pasif. Menurut
Suryosubroto (2002:83) menyatakan bahwa dalam pembelajaran klasikal guru
beranggapan bahwa seluruh siswa satu kelas mempunyai kemampuan (ability),
kesiapan dan kematangan (maturity) dan kecepatan belajar yang sama. Meskipun
dengan model klasikal guru dapat dengan mudah menguasai kelas dan mudah di
laksanakan, tetapi suatu proses pembelajaran akan menjadi efektif dan bermakna

apabila ada interaksi antara siswa dan sumber belajar dengan materi , kondisi
ruangan , fasilitas , penciptaan suasana dan kegiatan belajar yang tidak monoton.
b. Pembelajaran Model Konvensional (Ceramah)
Menurut Ruseffendi dalam Rohimah (2005: 17), dalam metode
konvensional, guru merupakan atau dianggap sebagai gudang ilmu, guru
bertindak otoriter, guru mendominasi kelas. Guru mengajarkan ilmu, guru
langsung membuktikan dalil-dalil, guru membuktikan contoh-contoh soal.
Sedangkan murid harus duduk rapih mendengarkan, meniru pola-pola
yang diberikan guru, mencontoh cara-cara si guru menyelesaikan soal.
Dalam metode konvensional seperti ini dapat terlihat bahwa guru menjadi
satu-satunya sumber informasi, dan dalam proses pembelajaran informaasi
menjadi bersifat satu arah yang berasal dari guru. Hal ini bisa menjadi
penyebab pasifnya siswa dalam pembelajaran.
Namun bukan berarti metode konvensional adalah metode yang salah,
karena pada prinsipnya setiap model pembelajaran diciptakan untuk
mempermudah guru dalam melakukan proses pengajaran terhadap siswa,
termasuk didalamnya adalah model pembelajaran konvensional.
Adapun kelebihan dan kelemahan dari metode konvesional ini menurut
Rohimah (2012:2) adalah :
Kelebihan
o Guru mudah menguasai kelas.
o Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas.
o Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar.
o Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
o Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik.
o Lebih ekonomis dalam hal waktu.
o Memberi kesempatan pada guru untuk menggunakan pengalaman,
pengetahuan dan kearifan.
o Dapat menggunakan bahan pelajaran yang luas
o Membantu siswa untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh
perhatian.
o Jika digunakan dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan
meningkatkan keinginan belajar siswa dalam bidang akademik.
o Dapat menguatkan bacaan dan belajar siswa dari beberapa sumber
lain
Kelemahan metode ceramah adalah sebagai berikut:

o Siswa yang bertipe visual menjadi rugi, dan hanya siswa yang
bertipe auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
o Mudah membuat siswa menjadi jenuh
o Keberhasilan metode ini sangat bergantung pada siapa yang
menggunakannya.
o Siswa cendrung menjadi pasif dan guru yang menjadi aktif
(teacher centered)

C. Model Pembelajaran Picture and Picture


Dalam upaya mencapai mencapai tujuan pembelajaran maka guru harus
memilih model pembelajaran yang tepat dan efektif sesuai dengan
karakteristik peserta didik dan juga materi ajar.
Salah satu model pembelajaran yang banyak digunakan guru adalah model
pembelajaran Picture and Picture yaitu model pembelajaran yang
menggunakan gambar sebagai media utama dalam pembelajarannya.Guru
menyiapkan gambar dalam bentuk kartu atau gambar pada karton sebagai
penunjang aktifitas pembelajarannya.
Materi yang ingin disampaikan merupakan pesan pembelajaran dan
tujuan yang ingin dicapai adalah proses pembelajaran. Selanjutnya
penggunaan media secara kreatif dan inovatif yang dipersiapkan secara
terstruktur akan memperbesar kemungkinan bagi siswa untuk belajar lebih
banyak, memahami dengan baik apa yang dipelajarinya dan meningkatkan
keterampilan sesuai dengan tujuan dari pembelajaran.
Pada kerucut pengalaman yang digambarkan oleh Edgar Dale, bahwa
pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan
melalui bahasa verbal.

Sumber

http://094biftunjs1elkaregkelompok6.blogspot.com/2011/06/tugas-

jurnal.html

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale


Media gambar menurut Riyanto (1990) merupakan salah satu jenis bahasa
yang memungkinkan terjadinya komunikasi, yang diekspresikan lewat
tanda dan simbol. Media gambar merupakan salah satu jenis bahasa
yangmemungkinkan terjadinya komunikasi, yang diekspresikan lewat
tanda dan simbol.
Jenis jenis media gambar menurut menurut Riyanto (1990) dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1.Foto dokumentasi; menyangkut dokumen yang berhubungan dengan nilai
sejarah.
2.Foto aktual; gambar atau problem aktual ini menggambarkan kejadian kejadian
atau problem aktual.
3.Gambar atau foto reklame; gambar ini bertujuan untuk mempengaruhi manusia
dengan tujuan komersial. Gambar ini terdapat dalam surat kabar, majalahmajalah, buku-buku, poster-poster. Gambar ini dapatdigunakan sebagai media
pendidikan dalam pelajaran ekonomi, pengetahuan sosial,bahasa dan lain-lain.

4.Gambar atau foto simbolik; jenis ini terutama dalam bentuk simbol yang
mengungkapkan pesan tertentu, misalnya gambar ular yang sedang makan kelinci
merupakan simbol yang mengungkapkan suatu kehidupan manusia yang
mendalam.
Sudjana dan Rivai (2002) mengungkapkan beberapa kelebihan pembelajaran
dengan mengunakan media gambar sebagai berikut:
a. konkrit, lebih realistis dan menunjukkan pokok masalah atau pesan yang akan
dikomunikasikan bila dibandingkan media verbal.
b. dapat mengatasi batasan ruang dan waktu
c. dapat mengatasi keterbatasan indera
d. dapat memperjelas suatu masalah yang kompleks
e. murah harganya dan mudah diperoleh.
https://zaifbio.wordpress.com/2013/04/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipepicture-to-picture/
Adapun langkah langkah model pembelajaran Picture and Picture dalam
Anonymous Sosialisasi KTSP : 2007 adalah sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2. Menyajikan materi sebagai pengantar
3. Guru menujukkan / memperlihatkan gambar gambar kegiatan berkaitan
dengan materi
4. Guru menunjukkan / memanggil siswa secara bergantian memasang /
mengurutkan gambar gambar yang menjadi urutan logis.
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gamabar tersebut
6. Dari alasan/ urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep /
materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7. Kesimpulan / rangkuman

D. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA


Ilmu pengetahuan alam merupakan mata pelajaran SD yang dimaksudkan
agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir
tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses
ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan gagasan.
Pada prinsipnya mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan
atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih
mendalam (Depdiknas dalam Suyitno, 2002:7 )
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD (dalam Arinil 2011 ) meliputi
aspek-aspek

berikut.

1. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan
interaksinya

dengan

lingkungan,

serta

kesehatan

2. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas


3. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya
dan

pesawat

sederhana

4. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
https://arinil.wordpress.com/2011/01/30/tujuan-dan-ruang-lingkup-matapelajaran-ilmu-pengetahuan-alam-sdmi/

E. Materi Penggolongan Hewan Pada Mata Pelajaran IPA Kelas III


Sekolah Dasar
Penggolongan Hewan
a. Penggolongan hewan berdasarkan tempat hidupnya
Berdasarkan tempat hidupnya hewan digolongkan menjadi 3, yaitu .
hewan darat contohnya adalah ayam, itik dan kambimg, hewan air
contohnya ikan, dan hewan amfibi ( hewan yang hidup di darat dan di
air) contohnya adalah katak.
b. Penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya

Berdasarka jenis makanannya hewan digolongkan menjadi 3 yaitu :


hewan pemakanan tumbuhan contohnya kerbau, hewan pemakan
pemakan hewan lain contohnya singa dan hewan pemakan segala
( memakan tumbuhan dan juga hewan ) contohnya ayam.
c. Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
Hewan yang memiliki penutup tubuh berupa sisik contohnya iakan dan
ular, hewan yang memiliki penutup tubuh berupa bulu contoh ayam dan
bebek, hewan yang memiliki penutup tubuh berupa bulu halus
contohnya kucing, hewan yang memiliki penutup tubuh berupa
cangkang contohnya adalah siput dan hewan yang memiliki penutup
tubuh berupa duri contohnya landak,.
d. Penggolongan hewan beradasarkan cara bergerak
Dibagi

menjadi

beberapa

diantaranya,

hewan

yang

bergerak

menggunakan kakinya baik berkaki 2 maupun 4 contohnya ayam dan


sapi, hewan yang bergerak menggunakan perutnya misalnya ular dan
cacing dan hewan yang bergerak menggunakan sayapnya misalnya
burung.
e. Penggolongan hewan berdasarkan cara berkembang biak
Berdasarkan cara berkembang biaknya hewan ini di bagi menjadi dua
yaitu : hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur misalnya
ayam dan hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan
misalnya sapi.
f. Pengolongan hewan berdasarkan alat pernafasan
Alat pernafasan hewan ada bermacam macam misalnya kucing, sapi,
ayam dan angsa bernafas dengan paru paru, sedangkan ikan bernafas
dengan insangnya

Anda mungkin juga menyukai