Abad ke-21 ditandai dengan perubahan kebijakan ekonomi berbagai negara dari
ekonomi berbasis manufaktur/industri (manufacture-based economy)menjadi
ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge-based economy) dimana
pengetahuan, informasi dan teknologi berperan besar pada nasib (destiny)
suatu negara. Hal ini mengakibatkan diperlukan perubahan dalam lingkungan
sistem ekonomi/bisnis, yang ditunjukkan dalam Gambar dibawah ini :
Gambar 1. Changing Bussiness Environment [Friedman TL. (2006). The World
is Flat : A Brief History of Twenty-first Century, page 38]
Perubahan ini dimungkinkan dengan adanya perkembangan teknologi informasi,
salah satunya adalah komputer. Peningkatan kekuatan intelektual manusia dan
peningkatan jangkauan pengetahuan dilipatgandakan oleh teknologi komputer.
Bahkan saat ini komputer sudah merupakan bagian utama dari kehidupan
manusia yang berevolusi dari perangkat komputasi (computational
device) menjadi media komunikasi (communications medium).
Industri konten kreatif telah menjadi bagian yang penting secara ekonomi
maupun sosial budaya dalam kehidupan manusia saat ini secara global maupun
secara nasional. Perkembangan penting itu terjadi didorong oleh penerapan
teknologi, terutama teknologi komputer dalam berbagai aspek
seperti: (1) format konten kreatif yang didominasi oleh format
digital; (2) produksi dan distribusi konten yang didominasi oleh penggunaan
teknologi tinggi seperti internet; dan (3) konsep aplikasi dan konsep interaksi
manusia-mesin baru (media digital) yang sebelumnya hanya merupakan impian.
Sebagai konsekuensinya, dibutuhkan sumber daya manusia yang relevan dan
memadai jumlahnya.
Media digital didefinisikan sebagai pengalaman media yang dimungkinkan oleh
berkembangnya terutama teknologi digital yang dimediasi oleh komputer untuk
keperluan hiburan maupun non-hiburan. Contoh-contoh dari media digital
adalah game elektronik, animasi digital, efek khusus, & film, desain eLearning
interaktif, pengembangan web, konten mobile, pemrosesan citra, visualisasi
saintifik, simulators dan lingkungan virtual seperti Second Life .
Visi dan Misi
Visi
2.
3.
Pengertian Drone
Drone adalah pesawat tanpa awak (Unmanned Aerival Vehicle/UAV) yaitu mesin terbang yang
dikendalikan dari jarak jauh oleh pilot atau dapat mengendalikan dirinya sendiri, dengan memakai
hukum aerodinamika, dapat digunakan kembali dan mampu mengangkut muatan. Benda terbang ini
mempunyai bentuk, ukuran, konfigurasi dan karakter yang berbeda-beda
ontrol terhadap drone ada dua macam yaitu:
1.
2.
Sejarah Drone
Archibald Low asal Inggris tahun 1916 merancang dan menerbangkan kendaraan tak berawak
dengan radio kontrol. Pada perang dunia I, drone difungsikan untuk melakukan serangan balik
terhadap serangan udara Jerman dan melakukan serangan darat. Karena suaranya yang
menghalangi radio, maka benda terbang yang terbuat dari timah dan kayu ini tidak berhasil untuk
difungsikan.
Istilah drone sekarang memang sedang booming, tetapi banyak orang yang belum tahu asal usul
istilahnya. Setelah PD I, Angkatan Laut Kerajaan Inggris mengembangkan sejumlah pesawat tanpa
awak dan tahun 1935 dibuat pesawat tanpa awak DH.82B Queen Bee (ratu lebah). Kemudian
angkatan laut menjuluki pesawat tanpa awak itu dengan istilah drone (lebah jantan), dan istilah itu
terkenal sampai sekarang.
Dalam produksi film, Art Departement memiliki peran yang tidak kalah penting dengan
departement lainnya. Keberadaan departemen artistik bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
penampilan fisik yang akan ada dalam visual film, baik yang berupa setting, properti dan berbagai
hal yang menyangkut elemen visual.
Art
Departement dikepalai
oleh
seorang production
designer atau
dikenal
juga
sebagai creative editor. Posisi Production Designer dalam produksi film harus mampu bekerja
sama dengan sutradara dan sinematografer untuk menciptakan visualisasi film yang terbaik. Dalam
produksi film skala besar, art departemen biasanya diisi oleh banyak personal yang dibagi
tugasnya di berbagai divisi, diantaranya:
a. Art Director
Art director bertanggung jawab memimpin pekerjaan artistik, merealisasikan desain yang sudah
dibuat dan unsur-unsur estetika lainnya yang menunjang seluruh plot cerita, selain itu dalam
perannya di bagian Art Departement ia juga menyediaan seluruh material artistik sejak persiapan
hingga berlangsungnya pengambilan gambar.
Art Director mengawasi langsung seniman maupun artisan (pengrajin) dalam produksi film,
termasuk mengawasi desainer set, desainer grafis, dan ilustrator. Dalam bekerja Art
directorbekerjasama dengan koordinator konstruksi untuk mengawasi rincian estetika seperti set
dekorasi yang dibuat untuk keperluan pengambilan gambar. Art director secara langsung
melaporkan kinerjanya kepada production designer.
b. Asisten Art Director
Untuk memperingan pekerjaan Art director, biasanya dia dibantu oleh Asisten Art Directordalam
menjalankan tugasnya. Tiga asisten dipekerjakan untuk membantu mengukur lokasi syuting,
menciptakan peraga dan grafis untuk keperluan desainer produksi. Untuk menghemat anggaran dan
efektivitas kerja, dalam produksi skala kecil jabatan asisten art director biasanya ditiadakan.
c. Ilustrator
Ilustrator adalah mereka yang mempunyai keahlian dalam menggambar sketsa maupun dengan
media komputer. Sesuai dengan keahliannya maka seorang ilustrator memiliki tugas untuk
menggambar dan membuat sketsa desain representasi visual dari ide yang dibuat oleh production
designer.
d. Seting
1. Set Designer
Set designer merupakan salah satu bagian dari Art departemen yang mempunyai tanggung jawab
untuk merealisasikan struktur atau setting interior maupun eksterior yang telah dirancang oleh
production designer. Dibagian ini biasanya diisi oleh para juru gambar seperti arsitek yang
memahami struktur bangunan mauun desain ruang.
2. Set Decorator
Set Decoration biasanya terdiri dari beberapa orang yang bertanggung jawab untuk dekorasi set film,
didalamnya termasuk menata segala perabot mencakup furnitur dan segala benda lain yang akan
terihat dalam video/film.
3. Buyer
Bagian Buyer dalam Art Departement bertugas mengurus pembelian atau penyewaan
kebutuhan dekorasi set dan beragam pernak-perniknya, serta mengatur pergantian setiap set sesuai
dengan jadwal syuting.
4. Lead Man
Lead man adalah koordinator dari kru set dan merupakan asisten dari set decorator, Dalam Art
Departement dia juga sering disebut sebagai Swing Gang.
5. Set Dresser
Set Dresser menentukan dan memindahkan segala keperluan pelengkap syuting mulai dari
furniture, korden, karpet, vas bunga, bahkan hingga gagang pintu sampai penyekat dinding.
6. Greensman
Secara khusus Greensman merupakan bagian Art Departement yang mengelola penataan
artistik atau desain lansekap dari bahan tanaman, baik tanaman asli atau tanaman buatan, atau
biasanya kombinasi keduanya. Greensman bertanggung jawab langsung ke desainer produksi atau
art director, dan hal tersebut tergantung lingkup pekerjaan dari Greensman itu sendiri.
7. Construction Coordinator
Bertanggung jawab mengawasi proses konstruksi dari seluruh dekorasi set yang telah dibuat.
Koordinator konstruksi biasanya memesan material yang diperlukan, menjadwalkan kegiatan kerja,
dan mengawasi pekerjaan anggota kru konstruksi yaitu tukang kayu, tukang cat, dan pekerja (kuli).
Dalam beberapa produksi peran ini sering disebut sebagai manager konstruksi.
8. Head Carpenter
Head Carpenter atau kepala tukang kayu (mandor) ini bertanggung jawab dalam mengawasi
pekerjaan tukang kayu dan pekerja (kuli), serta bertanggung jawab penuh kepada koordinator
konstruksi.
9. Key Scenic Artist
Key Scenic Artist dalam Art Departement biasanya terdiri dari para pekerja seni seperti pelukis
maupun pengrajin yang bertugas memberi efek khusus penampilan properti dan merawat segala
konstruksi yang telah dibuat. Hal ini termasuk perawatan cat khusus yang meliputi penyepuhan dan
perawatan besi yang berkarat, serta merawat tampilan dari konstruksi yang dibuat dari material
kayu, batu, batu bata, logam, atau kaca patri.
e. Props
1. Props Master
Merupakan orang yang bertanggung jawab menemukan dan mengatur segala keperluan properti
yang muncul di seluruh adegan dari sebuah film. Props master biasanya memiliki beberapa asisten
untuk membantu kinerjanya di Art Departement.
2. Propmaker
Merupakan pembuat properti yang digunakan dalam syuting adegan film. Propmaker biasanya
adalah seorang teknisi yang terlatih dalam bidang konstruksi, plastic casting, ilmu mesin, dan
elektronik.
3. Weapons Master
Adalah spesialis properti persenjataan, baik senjata manual ataupun senjata api. Jabatan ini
biasanya diisi oleh orang-orang yang telah memiliki lisensi khusus dan sangat terlatih tentunya.
Mendapatkan hasil visual film yang bagus memang pekerjaan yang membutuhkan tenaga ahli
yang banyak. Oleh karena itulah bagian Art Departement biasanya diisi oleh banyak personel.
meskipun demikian, dalam produksi film dalam skala kecil beberapa bagian biasanya dirangkap
untuk menekan biaya produksi film.