Anda di halaman 1dari 6

BISNIS INTERNASIONAL

PEMASARAN INTERNASIONAL

Oleh :

Kelompok 9

Ni Komang Ayu Puspita Dewi


Ni Luh Diah Kariani
Ni Luh Putu Ita Nopayanti
Ni Luh Meina Mulianingsih

(1406305003)
(1406305005)
(1406305065)
(1406305105)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2016

A. MANAJEMEN PEMASARAN INTERNASIONAL


Pemasaran internasional adalah proses melakukan aktivitasaktivitas tersebut lebih dari
satu negara. Selain menghadapi perbedaan negara, manajer pemasaran internasional juga
menghadapi dua tugas yang tidak dihadapi oleh manajer lokal diantaranya menciptakan
sinergi di antara berbagai pasar nasional dan mengkordinasikan aktivitas pemasaran di
berbagai pasar tersebut.
Strategi Pemasaran dan Bisnis Internasional
1. Strategi diferensiasi, mengharuskan manajer pemasaran untuk mengembangkan taktik produk
dan juga harga, promosi, dan distribusi yang membedakan produk perusahaan dari produk
pesaing di mata pelanggannya.
2. Strategi bisnis internasional yang menekankan pada kepemimpinan biaya (cost leadership),
dimana manajer pemasaran akan mengkonsentrasikan usaha promosinya dan memakai jalur
distribusi yang membuat mereka mampu menekankan harga rendah.
3. Perusahaan juga bisa menggunakan strategi fokus, dimana manajer pemasaran akan
memfokuskan usahanya pada segmen pasar konsumen tertentu atau pada area dalam pasar
tertentu.

1.
2.
3.
4.

Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran (marketing mix) dan sering disebut sebagai empat P yaitu product,
pricing, promotion, place. Peran empat P dalam pemasaran internasional yaitu :
Produk (Product) : mengembangkan ciri ciri barang yang sesuai dengan kebutuhan
pelanggan di berbagai pasar yang berbeda.
Penetapan harga (Pricing) : menyusun kebijakan yang akan meningkatkan pendapatan dan
secara strategi membentuk lingkungan persaingan.
Promosi (Promotion) : menyusun cara untuk meningkatkan daya tarik produk atau jasa di
mata pembeli.
Distribusi (Place) : mengirimkan produk dan jasa ke tangan pelanggan melalui transportasi
dan penjualan barang dagangan.
Standardisasi versus Kustomisasi
Pemasar pada perusahaan tertentu memilih satu dari tiga pendekatan dasar dalam
memutuskan apakah melakukan standardisasi atau kustomisasi. Dimana tiga pendekatan
tersebut yaitu :
1. Pendekatan etnosentris
Merupakan cara yang relatif digunakan. Perusahaan sekedar memasarkan produknya
di pasar internasional dengan memakai bauran pemasaran sama dengan yang dipakai
perusahaan di pasar lokal.
2. Pendekatan polisentris
Pemasar internasional berusaha menyesuaikan bauran pemasaran di setiap pasar yang
dimasuki supaya memenuhi kebutuhan istimewa konsumen di pasar itu.

3. Pendekatan geosentris

Pendekatan ini memerlukan standardisasi bauran pemasaran, yang mengharuskan


perusahaan menyediakan produk atau jasa yang sama di pasar yang berbeda dan
memakai pendekatan yang pada dasarnya sama untuk menjual produk atau jasa secara
global.
B. KEBIJAKAN PRODUK
Produk Terstandardisasi atau Produk Terkustomisasi
Kebijakan tentang produk utama yang dihadapi para pemasar internasional adalah
seberapa jauh produk perusahaan harus distandardisasi menurut pasar atau dikustomisasi
dalam setiap pasar. Tingkat kustomisasi yang harus dilakukan terhadap produk tertentu agar
dapat memenuhi kebutuhan lokal tergantung pada beberapa faktor, salah satunya adalah sifat
pelanggan sasaran.
Kekuatan Hukum
Hukum dan peraturan negara mempengaruhi kebijakan produk yang dipakai
perusahaan internasional. Beberapa negara memberlakukan peraturan yang harus diikuti
perusahaan lokal dan asing mengenai pemasangan label untuk menjelaskan detail produk dan
standar kesehatan pada produk konsumen.
Pengaruh Budaya
Perusahaan internasional harus menyesuaikan produknya untuk memenuhi kebutuhan
pasar yang dipengaruhi budaya lokal, misalnya menerjemahkan label di kemasan ke dalam
bahasa utama negara tujuan.
Faktor-Faktor Ekonomi
Tingkat perekonomian negara mempengaruhi atribut (sifat) produk yang diinginkan.
Terkadang perusahaan harus menyesuaikan desain kemasan agar memenuhi kondisi lokal.
Nama Merek
Nama merek produk adalah salah satu elemen yang paling sering distandardisasi oleh
perusahaan internasional. Hal ini dapat mengurangi biaya pengemasan, desain dan promosi.
C. ISU-ISU DAN KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA
Penyusunan kebijakan penetapan harga yang efektif termasuk faktor penting yang
menentukan keberhasilan perusahaan. Beberapa hal yang menyebabkan perbedaan harga
barang di tiap negara, yaitu perbedaan biaya transportasi, tarif, praktik distribusi, serta
fluktuasi nilai tukar yang terjadi.
Kebijakan Penetapan Harga
Perusahaan internasional biasanya memakai satu dari ketiga kebijakan penetapan harga,
antara lain:

1. Kebijakan harga standar, dimana perusahaan membebankan harga yang sama untuk
produk dan jasa tanpa memandang dimana produk itu dijual.
2. Kebijakan harga dua tingkat, dimana perusahaan menetapkan satu harga untuk semua
penjualan di pasar domestik dan satu harga lain untuk semua penjualan di pasar
internasional.
3. Penetapan harga pasar, dimana perusahaan menyesuaikan harga produknya dengan
basis market by market untuk memaksimalkan laba di setiap pasar.
Penetapan Harga Pasar
Penetapan harga pasar merupakan kebijakan yang paling kompleks dan paling banyak
dipakai dibanding 3 kebijakan lainnya. Perusahaan yang menggunakan penetapan harga pasar
menyesuaikan harga produknya dengan basis market-by-market untuk memaksimalkan laba
di setiap pasar.
Dua syarat atau kondisi yang harus dipenuhi jika perusahaan ingin sukses dalam
menerapkan penetapan harga pasar adalah:
1. Perusahaan harus menghadapi kondisi permintaan dan/atau biaya yag berbeda di setiap
negara yang dimasuki. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh pajak, tariff, standar hidup,
tingkat persaingan, biaya dan ketersediaan infrastruktur, dan berbagai faktor lain yang
berbeda-beda di setiap negara.
2. Perusahaan harus mampu mencegah arbitrase. Kebijakan penetapan harga pasar akan
percuma jika pelanggan mampu membeli produk perusahaan di negara yang harga
jualnya lebih murah dan menjual kembali di negara yang dikenai harga yang lebih tinggi.
Kebijakan penetapan harga pasar juga dapat membuat perusahaan menghadapi tuduhan
dumping dan 3 risiko lainnya, yaitu:
1. Merusak citra merek dagang. Perusahaan harus memastikan bahwa harga yang
dibebankan di pasar tertentu tidak akan merusak citra merek yang telah dibangun di
pasar lain.
2. Memunculkan pasar abu-abu. Pasar abu-abu adalah pasar yang terjadi ketika produk
diimpor ke negara tertentu secara legal, namun di luar jalur distribusi resmi yang dipakai
yang ditunjuk oleh produsen.
3. Kemarahan konsumen akibat diskriminasi harga. Konsumen dari negara yang dibebani
harga lebih tinggi akan merasa dieksploitasi dengan adanya kebijakan penetapan harga.
D. ISU-ISU DAN KEPUTUSAN PROMOSI
Promosi merupakan bagian ketiga dalam bauran pemasaran yang mencakup segala usaha
yang dilakukan perusahaan internasional untuk meningkatkan daya tarik produknya bagi para
pembeli potensial. Promosi merupakan P yang paling terikat dengan budaya karena
mengandalkan pada komunikasi dengan audiens di negara lain.
Periklanan
Periklanan menjadi elemen paling penting dalam bauran promosi bagi kebanyakan
perusahaan internasional. Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun strategi
periklanan, yaitu:

1. Pesan yang ingin disampaikan. Pilihan pesan adalah refleksi penting dari cara perusahaan
memandang produk dan jasanya, dan cara perusahaan ingin produk dan jasanya tersebut
dilihat oleh pelanggan.
2. Media yang tersedia untuk menyampaikan pesan. Manajer perusahaan internasional
harus mengubah media yang dipakai untuk menyampaikan pesan dari satu pasar ke pasar
lainnya berdasarkan ketersediaan, batasan hukum, standar hidup, tingkat melek huruf,
homogenitas budaya pada pasar nasional, dan faktor-faktor lain.
3. Seberapa jauh perusahaan ingin melakukan globalisasi kegiatan periklanan. Perusahaan
juga harus memutuskan apakah iklan untuk produk atau jasanya akan sama di seluruh
dunia atau harus disesuaikan dengan setiap pasar lokal.
Penjualan Pribadi (Personal Selling)
Penggunaan perwakilan penjualan yang mendatangi pembeli potensial dan berusaha
menjual produk atau jasa perusahaan. Penjual cenderung mengandalkan tenaga lokal di
negara lokal sebagai perwakilan perusahaan.
Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Merupakan usaha-usaha penjualan terspesialisasi seperti pemberian kupon, promosi di
toko-toko, kampanye melalui surat langsung, kerja sama iklan, dan ikut dalam pameran
perdagangan. Promosi yang berfokus kepada pedagang besar dan pengecer dirancang
meningkatkan jumlah dan komitmen para para perantara untuk bekerja sama.
Hubungan Masyarakat (Public Relation)
Usaha yang ditujukan untuk meningkatkan reputasi dan citra perusahaan di mata
masyarakat umum, yang merupakan kebalikan dari menonjolkan kelebihan tertentu produk
atau jasa. Dampak dari hubungan masyarakat yang efektif adalah keyakinan di masyarakat
umum bahwa perusahaan tersebut memiliki reputasi yang baik serta dapat dipercaya.
E. ISU-ISU DAN KEPUTUSAN DISTRIBUSI
Perusahaan menghadapi dua isu distribusi yang penting yaitu : 1) Memindahkan secara fisik
barang atau jasanya dari tempat dibuat ke berbagai pasar tempat produk dijual 2) Memilih
alat untuk menjual produk di pasar yang dimasuki.
Distribusi Internasional
Isu yang paling nyata yang dihadapi manajer distribusi perusahaan internasional
adalah pemilihan alat transportasi untuk mengirimkan barang dari tempat asal ke tempat
tujuan. Pertimbangan dampak dari alat transportasi pada biaya persediaan dan tingkat layanan
pelanggan.
Jalur Distribusi
Manajer pemasaran perusahaan internasional juga harus menentukan jalur distribusi
yang dipakai untuk menjual produknya di setiap pasar yang dimasuki. Jalur distribusi terdiri

paling banyak dari empat bagian yaitu dari produsen, pedagang besar, pengecer dan berakhir
pada pelanggan sesungguhnya/konsumen akhir.

DAFTAR REFERENSI
Griffin, Ricky W., Pustay, Michael W. 2006. Bisnis Internasional (Edisi Keempat Jilid 2),
Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai