12 negara yang membentuk NATO, lalu pada era Perang Dingin bertambah 4
negara. Proses perekrutan anggota baru dalam NATO dimulai pada tahun 1994.
NATO membuka keanggotaan bagi negara-negara Eropa dalam kontribusinya
memelihara keamanan di kawasan Euro-Atlantik dan sesuai prinsip Perjanjian
Atlantik Utara. Terjadi perkembangan dalam NATO, yaitu adanya ex-anggota
Pakta Warsawa yang kemudian bergabung dengan NATO yakni Polandia,
Hungaria, Ceko, Slovakia, Slovenia, Bulgaria, Romania, Estonia, Latvia, Lithuania.
Dalam perkembangan hingga sekarang, NATO telah memiliki 20 negara partner.
Tujuan dari dibentuknya NATO ialah (1) Menyelesaikan persengketaan secara
damai, (2) Tidak menggunakan kekerasan militer dalam hubungan internasional,
(3) Menghilangkan persengketaan ekonomi politik internasional, (4)
Meningkatkan kerjasama ekonomi di antara anggota NATO, dan (5) Membela
negara anggota dengan berprinsip bahwa serangan terhadap salah satu anggota
berarti serangan terhadap seluruh NATO (NATO,2012). NATO memiliki struktur
organisasi berupa North Atlantic Council yang merupakan suatu dewan
tertinggi, International Secretarydikepalai oleh seorang Sekretaris Jenderal
dengan tiga tugas utamana yakni (a) Memimpin North Atlantic Council sebagai
komite utama pembuat keputusan Juru bicara dan merepresentasikan aliansi
kepada publik, (b) Sebagai senior executive officer dari staf internasional NATO,
(c) bertanggung jawab untuk membuat pertemuan dengan para staf dan
mengatur program kerja dan struktur organisasi yan terakhir ialah Military
Committee dipimpin oleh seorang panglima tertinggi (NATO, 2012). Dalam
pengambilan keputusannya dilakukan dengan konsensus setelah dilakukan
diskusi dan berkonsultasi antar anggota, hal ini dilakukan sejak berdirinya NATO
ditahun 1949. Konsensus ini mengartikan bahwa tidak ada voting dalam NATO.
Konsultasi dilakukan hingga keputusan dapat diterima. Untuk memfasiilitasi
proses konsultasi ini menjadi tugas Sekretaris Jenderal.
NATO erat kaitannya dengan Dewan Keamanan PBB karena antara keduana
bersifat menjaga perdamaian maka PBB sering memebrikan mandat pada NATO
seperti pada kasus negara Georgia dan Ukraina yang sedng terbelenggu
masalah keamanan khususnya ancaman dari negara tetangga, Rusia. Untuk
maalah ini, NATO tidak dengan gegabah langsung menggunakan infiltrasi militer,
namun lebih ditekankan pada penggunaan pendampingan dan asistensi dengan
membentuk dewan khusus yang berfokus pada Ketiga negara yang sedang
berkonflik tersebut. Dewan tersebut antara lain Dewan Komisi Georgia the NATOGeorgia Commission (NGC), Dewan Komisi Ukraina the (NATO-Ukraine
Commission (NUC). Komisi-komisi inilah yang bertugas memberikan dan
menyediakan bantuan militer (jika diminta dan dibutuhkan), konsultasi terpadu
terkait masa depan politik di sana, serta bekerja sama (Anonym, 2010).
Pada kasus tersebut NATO menggunakan jalur soft power yang lebih
mengedepankan aspek dialog dan pendampingan bilateral. Pertimbangan lain
adalah, NATO sendiri tidak mau menciptakan ketegangan baru dengan Rusia
mengingat kemungkinan efek yang negatif dan membahayakan yang dapat
ditimbulkan terhadap keamanan negara-negara anggota NATO jika gesekan itu
terjadi, serta pentingnya nilai kerja sama NATO dengan negara Beruang Merah
anggota dan yang disetujui oleh Pertemuan Konferensi OPEC untuk masa jabatan
selama 1 tahun (diatur dalam pasal 21). Kemudian mengenai pertemuan extraordinary dalam pasal 17 dan 18, pertemuan tersebut dapat dilakukan atas
permintaan ketua Dewan, sekretaris Jenderal atau 2/3 dari anggota dewan. Pasal
20 menyebutkan Tugas Dewan adalah melaksanakan keputusan Konferensi;
mempertimbangkan dan memutuskan laporan-laporan yang disampaikan oleh
Sekretaris Jenderal; memberikan rekomendasi & laporan kepada pertemuan
Konferensi OPEC; membuat anggaran keuangan organisasi dan menyerahkannya
kepada Sidang Konferensi setiap tahun; mempertimbangkan semua laporan
keuangan dan menunjuk seorang auditor untuk masa tugas selama 1 tahun;
menyetujui penunjukan Direktur-Direktur Divisi, Kepala Bagian yang diusulkan
negara anggota; menyelenggarakan pertemuan Extraordinary Konferensi OPEC
dan mempersiapkan agenda sidang (OPEC,2012). Kemudian organ yang terakhir
ialah sekretariat ialah sebagai lembaga eksekutif organsiasi yang sesuai dengan
Statuta dan pengarahan dari Dewan Gubernur. Sekretaris Jenderal adalah wakil
resmi dari organisasi yang dipilih untuk periode 3 tahun dan dapat diperpanjang
satu kali untuk periode yang sama. Sekretaris Jenderal harus berasal dari salah
satu negara anggota. Dalam melaksanakan tugasnya Sekjen bertanggung jawab
kepada Dewan Gubernur dan mendapat bantuan dari para kepala Divisi dan
Bagian (OPEC,2012).
Mengenai pendaan dalam OPEC diatur dalam pasal 37 dan 38, pada
setiap tahunya OPEC melakukan pertemuan konferensi OPEC dan membicarakan
anggaran yang telah disetujui akan dibiayai bersama oleh seluruh anggota
setelah memeprtimbangkan sumbangan dari Associate
Member sementara Associate Member diwajibkan membayar kontribusi tahunan
yang jumlahnya tetap (OPEC, 2012).
Kemudian mengenai keanggotannya OPEC dalam Statunya membedakan
negara anggota yang menjadi founding fathers dan full member yakni negara
yang telah diterima oleh koferensi. Statuta juga menjelaskan seiao negara
dengan ekspor minak mentah yang jumlahnya besar dan memiliki prinsip dasar
seperti negara angota maka ia dapat menjadi full member dengan persetujuan
dari 5 negara pendiri (OPEC,2012). Namun bila suatu negara tidak memnuhi
kualifikasi anggota atau yang disebut dengan negara anggota asosiasi dimana
mereka tetap mengakui dan dapat berpengaruh dalam konferensi. Sampai saat
ini OPEC memiliki 12 anggota yakni 5 negara pendiri Irak, Saudi Arabia, Iran,
Iraq, Kuawait, Venezuela, Qatar (1961), Libya (1962), Uni Emirat Arab (1967),
Algeria (1969), Nigeria (1971), Ecuador (1973), and Angola (2007) (OPEC, 2012).
Contoh kasus dari OPEC ini ialah posisi Indonesia dalam OPEC. Sejak
masuk menajdi anggota di tahun 1962 dan sejak berdirinya Sekretariat OPEC di
Wina tahun 1965, KBRI/PTRI Wina terlibat aktif dalam kegiatan pemantauan
harga minyak dan penanganan masalah substansi serta diplomasi di berbagai
persidangan yang diselenggarakan oleh OPEC. Namun reputasi Indonesia
menurun sejak Indonesia kerap melakukan impor minyak sehingga Indonesia
lebih cocok disebut sebagai pengimpor minyak. OPEC melihat bahwa penurunan
tingkat ekspor di beberapa negara anggota OPEC, termasuk Indonesia,
Bahan Bacaan
Anonym, 2010. NATO strikes killing more Afghan civilians. [online] tersedia
dihttp://usatoday30.usatoday.com/news/world/2010-04-15-afghanshooting_N.htm [diakses pada 15 November 2012].
Margareth P. Karns & Karen A Mingst, 2004, The Search for Peace and Security
dalamInternational Organizations: The Politics and Processes of Global
Governance, Lynne Rienner Publisher
NATO. 2012. A short history of NATO. [online] tersedia
dihttp://www.nato.int/history/index.html [diakses pada 14 Novembr 2012]
NATO,2012. What is Nato. [online] tersedia di http://www.nato.int/cps/en/SIDFA6E8BD5-74E5B92D/natolive/what_is_nato.htm [diakses pada 14 Novembr
2012]
NTAO. 2012. NATO member Countries. [online] tersedia
di http://www.nato.int/cps/en/SID-FA6E8BD574E5B92D/natolive/nato_countries.htm [diakses pada 14 November 2012]
OPEC,2005. Countries member.[online] tersedia
dihttp://www.opec.org/opec_web/en/about_us/htm [diakses pada 15 November
2012]
OPEC,2012. Brief History of OPEC.[online] tersedia
dihttp://www.opec.org/opec_web/en/about_us/24.htm [diakses pada 15
November 2012]