Dalam Buku A Statement of Basic Accounting Theory, Pengertian Akuntasi adalah Proses
mengidentifikasi mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
pertimbangan dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Demikianlah Pengertian Akuntansi
Menurut Para Pakar, Semoga tulisan Pengertian Akuntansi Menurut Para Pakar dapat bermanfaat.
2.
Akuntansi yang kita kenal tidak hanya terdiri dari satu bidang saja, tapi terdiri dari berbagai bidang.
Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi Lembaga NonProfit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.
7. Akuntansi Internasional
Merupakan bidang akuntasi yang khusus menyangkut masalah-masalah perdagangan perdagangan
internasional dari perusahaan-perusahaan multinasional. Apa Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa
Pengertian Akuntansi Biaya, Apa Pengertian Akuntansi Manajemen, Apa Pengertian Akuntansi Sosial, Apa
Pengertian Akuntansi Pendidikan, Apa Pengertian Akuntansi Internasional, Apa Pengertian Akuntansi
Pajak, Apa Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi
Lembaga Non-Profit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.
Akuntan swasta adalah akuntan yang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta sebagai penasihat atau
pembantu tugas-tugas pemilik atau pemimpin perusahaan yang bersangkutan. Tugas akuntan swasta
adalah mengatur pencatatan, membuat laporan keuangan, dan membuat sistem akuntansi perusahaan
dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah terutama bertugas
mengawasi keuangan milik negara. Badan yang sangat membutuhkan jasa akuntan pemerintah, antara
lain Bada Pemeriksa Keuangan Negara dan Direktorat Akuntan Negara.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang menjadi tenaga pengajar diperguruan tinggi dan bertugas
mengembangkan pendidikan akuntansi. Mereka umumnya tidak semata-mata mengajar, tetapi
merangkap dengan pekerjaan lain, misalnya dengan membuka praktik untuk melayani kebutuhan
masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan keahliannya
4
GOLONGAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Golongan pemakai sistem informasi akuntansi terdiri dari 2 golongan yaitu :
1. Pemakai Informasi Internal
Adalah pemakai Informasi yang berasal dari dalam perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
manajemen
purchasing management
inventari control management
production management
personal management
finansial management
`Karyawan berkepentingan terhadap informasi umum, seperti tingkat upah rata-rata, tunjangan, laba
perusahaan, tingkat kesempatan kerja, tingkat produktifitas dan lain-lain.
e. Para pemberi pinjaman
Lembaga-lembaga keuangan yang meminjamkan dana saangat berkepentingan atas faktor-faktor
seperti reputasi atau nama baik dan kemampuan Manajemen perusahaan, kemampuan untuk
memenuhi kewajiban keuangan dan prospek untuk keberhasilan pada masa depan.
f. Instansi pemerintah
Kantor pelayanan pajak berkepentingan terhadap informasi mengenai laba perusahaan dan jumlah
pajak yang terutang oleh perusahaan kepada pemerintah atau negara.
5.
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karateristik kualitatif pokok yaitu: dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
1. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya
untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian,
informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat
dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat
dipahami oleh pemakai tertentu .
2. Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Dalam beberapa kasus,
hakekat informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansinya. Misalnya, pelaporan
suatu segmen baru dapat mempengaruhi penilaian risiko dan peluang yang dihadapi
perusahaan tanpa mempertimbangkan materialitas dari hasil yang dicapai segmen baru
tersebut dalam periode pelaporan. Dalam kasus lain, baik hakekat maupun materialitas
dipandang penting, misalnya jumlah serta kategori persediaan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil
atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang
dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau
kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu
ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus
dimiliki agar informasi dipandang berguna.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal {reliable). Informasi memiliki kualitas andal
jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan
maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika
keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih
dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh
tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta
keadaan dari tuntutan tersebut.
6. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan
informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan
tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.
7. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
Tepat Waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan
manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk
menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek
transaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi.
Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan
mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dalam usaha
mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan
merupakan pertimbangan yang menentukan .
6. Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba
(atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:
Laba/rugi usaha
Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.