Anda di halaman 1dari 7

1.

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi


yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk
membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga
pemerintah.
rasingaja.blogspot.com

Pengertian Akuntansi Menurut Para Pakarsebagai berikut :


1. Pengertian Akuntansi menurut Paul Gradyadalah suatu body of knowledge serta fungsi
organisasi yang secara sistematik, autentik dan orisinal, mencatat, mengklasifikasikan,
memperoses, mengikhtisarkan, menganalisis, menginterprestasikan seluruh transaksi dan
kejadian serta karakter keuangan yang terjadi dalam operasi entitas akuntansi dalam rangka
menyediakan informasi yang berarti dibutuhkan manajemen sebagai laporan dan
pertanggungjawaban atas kepercayaan yang diterimanya.
2. Kieso dan Weygandt menyatakan Pengertian Akuntansi ialah suatu sistem informasi yang
mengidentifikasi, mencatat dan mengkomunikakan kejadian ekonomi dari suatu organisasi
kepada pihak yang berkepentingan.
3. Dalam APB (Accoungting Principle Board) Statement No.4 merumuskan Pengertian
Akuntansimerupakan suatu kegiatan jasa. Fungsinya yaitu memberikan informasi kuantitatif,
umumnya dalam ukuran materi (uang), mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan
untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, dimana digunakan dalam memilih di
antara beberapa alternatif.
4. Pengertian Akuntasi menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountant)
ialah seni pencatatan, pengikhtisaran dan pengelolaan dengan cara tertentu dan dalam ukuran
moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang pada umumnya bersifat keuangan dan termasuk
menafsirkan hasil-hasilnya.
Dari Pengertian-pengertian Akuntansi di atas, dapat kita simpulkan bahwa Pengertian Akuntansi yang
pertama penekanannya sebagai body of knowledge atau seperangkat pengetahuan yang dihasilkan dari
suatu proses pemikiran yang menghasilkan konsep, prinsip, standar, prosedur, teknik dalam rangka
menyediakan informasi yang berarti sebagai pertanggungjawaban manajemen.
Pengertian Akuntansi yang kedua menekankan sebagai sebuah sistem yang mengolah input berupa
kejadian-kejadian ekonomi atau transaksi-transaksi bisnis dari suatu kesatuan usaha, sedemikian rupa
melalui pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengiktisaran dan pengkomunikasian hasilnya
(output) berupa informasi kepada pihak internal dan eksternal.
Yang Ketiga dari Pengertian Akuntasi di atas menekankan pada akuntansi sebagai alat (tools) untuk
penyediaan informasi. Pengertian Akuntansi yang terakhir menekankan pada akuntansi sebagai seni
untuk mencatat, mengelompokkan dan mengikhtisarkan, sampai pada seni yang menafsirkan hasil dari
transaksi keuangan.

Dalam Buku A Statement of Basic Accounting Theory, Pengertian Akuntasi adalah Proses
mengidentifikasi mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal
pertimbangan dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Demikianlah Pengertian Akuntansi
Menurut Para Pakar, Semoga tulisan Pengertian Akuntansi Menurut Para Pakar dapat bermanfaat.

2.

Akuntansi yang kita kenal tidak hanya terdiri dari satu bidang saja, tapi terdiri dari berbagai bidang.

Dalam perkembangannya bidang-bidang akuntansi tersebut dikelompokkan dalam kelompok berikut:


1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting) disebut juga Akuntansi Umum (General
Accounting)
Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan transaksi keuangan khusus yang
menyangkut perubahan aset, kewajiban dan ekuitas perusahaan. Tujuan kegiatannya adalah menyediakan
data transaksi keuangan yang dilakukan dalam suatu periode tertentu dan disusun dalam bentuk laporan
keuangan (financial statement) Apa Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa
Pengertian Akuntansi Manajemen, Apa Pengertian Akuntansi Sosial, Apa Pengertian Akuntansi
Pendidikan, Apa Pengertian Akuntansi Internasional, Apa Pengertian Akuntansi Pajak, Apa
Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi Lembaga NonProfit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)


Akuntansi Biaya ialah bidang akuntansi yang kegiatan utamanya ditujukan untuk menghitung biaya-biaya
yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Kemudian membandingkan antara biaya sebenarnya dengan biaya
berdasarkan taksiran. Hal ini sangat penting untuk perencanaan di masa depan. Apa Pengertian Akuntansi
Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa Pengertian Akuntansi Manajemen, Apa Pengertian Akuntansi
Sosial, Apa Pengertian Akuntansi Pendidikan, Apa Pengertian Akuntansi Internasional, Apa
Pengertian Akuntansi Pajak, Apa Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa
Pengertian Akuntansi Lembaga Non-Profit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

3. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)


Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang bidang kegiatannya berhubungan dengan pengumpulan dan
pengolahan data biaya, khususnya data biaya yang relevan dengan keputusan yang akan diambil
manajemen, baik dalam kegiatan operasi sehari - hari maupun untuk keputusan yang khusus. Apa
Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa Pengertian Akuntansi Manajemen, Apa
Pengertian Akuntansi Sosial, Apa Pengertian Akuntansi Pendidikan, Apa Pengertian Akuntansi
Internasional, Apa Pengertian Akuntansi Pajak, Apa Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem
Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi Lembaga Non-Profit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

4. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)


Akuntansi Perpajakan ialah akuntansi yang berkaitan dengan masalah perpajakan, yaitu berupa perhitungan
untuk mempersiapkan pengisian Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan (SPT) dan pembayarannya sesuai
pengisian dalam SPT, baik utnuk Pajak Penghasilan (Income Tax) ataupun Pajak Pertambahan Nilai (Value
Added Tax). Apa Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa Pengertian Akuntansi
Manajemen, Apa Pengertian Akuntansi Sosial, Apa Pengertian Akuntansi Pendidikan, Apa
Pengertian Akuntansi Internasional, Apa Pengertian Akuntansi Pajak, Apa Pengertian Akuntansi
Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi Lembaga Non-Profit,Apa Pengertian
Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

5. Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)


Akuntansi Anggaran adalah bidang akuntansi yang menguraikan kegiatan keuangan untuk suatu jangka
waktu tertentu yang dilengkapi dengan sistem penganalisaan dan pengawasannya. Apa Pengertian
Akuntansi Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa Pengertian Akuntansi Manajemen, Apa
Pengertian Akuntansi Sosial, Apa Pengertian Akuntansi Pendidikan, Apa Pengertian Akuntansi
Internasional, Apa Pengertian Akuntansi Pajak, Apa Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem
Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi Lembaga Non-Profit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

6. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing-Investigation)


Akuntansi Pemeriksaan adalah bidang kegiatan akuntansi yang khusus melakukan pemeriksaan secara
bebas atau umum. Apa Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa
Pengertian Akuntansi Manajemen, Apa Pengertian Akuntansi Sosial, Apa Pengertian Akuntansi
Pendidikan, Apa Pengertian Akuntansi Internasional, Apa Pengertian Akuntansi Pajak, Apa

Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi Lembaga NonProfit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

7. Akuntansi Internasional
Merupakan bidang akuntasi yang khusus menyangkut masalah-masalah perdagangan perdagangan
internasional dari perusahaan-perusahaan multinasional. Apa Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa
Pengertian Akuntansi Biaya, Apa Pengertian Akuntansi Manajemen, Apa Pengertian Akuntansi Sosial, Apa
Pengertian Akuntansi Pendidikan, Apa Pengertian Akuntansi Internasional, Apa Pengertian Akuntansi
Pajak, Apa Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi
Lembaga Non-Profit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

8. Akuntansi Sosial (Social Accounting)


Akuntansi Sosial atau kemasyarakatan, yaitu bidang akuntansi yang kegiatannya mengarah kepada masalah
kemasyarakatan. Misal: memberikan informasi ekonomi secara makro, kepadatan penduduk dikaitkan
dengan penghasilan. Apa Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa
Pengertian Akuntansi Manajemen, Apa Pengertian Akuntansi Sosial, Apa Pengertian Akuntansi
Pendidikan, Apa Pengertian Akuntansi Internasional, Apa Pengertian Akuntansi Pajak, Apa
Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi Lembaga NonProfit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

9. Sistem Akuntansi (Accounting System)


Sistem Akuntansi adalah bidang khusus akuntansi yang berhubungan dengan penciptaan suatu prosedur
akuntansi dan peralatannya disertai penentuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data
keuangan. Apa Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa Pengertian Akuntansi
Manajemen, Apa Pengertian Akuntansi Sosial, Apa Pengertian Akuntansi Pendidikan, Apa
Pengertian Akuntansi Internasional, Apa Pengertian Akuntansi Pajak, Apa Pengertian Akuntansi
Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi Lembaga Non-Profit,Apa Pengertian
Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

10. Akuntansi Pendidikan (Accounting Instruction/Education)


Akuntansi Pendidikan adalah bidang khusus akuntansi yang kegiatannya mengarah ke bidang pendidikan,
yaitu dalam kegiatan belajar dan mengajar akuntansi atau segi-segi lainnya yang berkaitan dengan masalah
pendidikan itu sendiri. Apa Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa
Pengertian Akuntansi Manajemen, Apa Pengertian Akuntansi Sosial, Apa Pengertian Akuntansi
Pendidikan, Apa Pengertian Akuntansi Internasional, Apa Pengertian Akuntansi Pajak, Apa
Pengertian Akuntansi Anggaran, Apa Pengertian Sistem Akuntansi, Apa Pengertian Akuntansi Lembaga NonProfit,Apa Pengertian Akuntansi Pemeriksaan /Auditing.

11. Akuntansi Lembaga Nonprofit


Bidang akuntasi yang mengkhususkan pada masalah pencatatan dan pelaporan transaksi dari unit-unit
pemerintah. Apa Pengertian Akuntansi Keuangan, Apa Pengertian Akuntansi Biaya, Apa Pengertian Akuntansi

3.Bidang profesi akuntan dapat digolongkan menjadi empat bagian, yaitu :


1. Akuntan Publik
Akuntan publik adalah sebuah profesi yang membuka praktik untuk melayani kebutuhan masyarakat atau
pihak-pihak yang membutuhkan keahliannya dengan menerima honor. Tugas seorang akuntan publik,
antara lain sebagai pemeriksa (audit) yang meliputi penyusunan sistem akuntansi, memberikan
penyempurnaan organisasi perusahaan, dan memberi nasihat-nasihat lain yang berkaitan dengan
masalah ekonomi perusahaan, misalnya membuat budget danfeasibility study untuk memperoleh
kredit.
2. Akuntan Swasta

Akuntan swasta adalah akuntan yang bekerja di perusahaan-perusahaan swasta sebagai penasihat atau
pembantu tugas-tugas pemilik atau pemimpin perusahaan yang bersangkutan. Tugas akuntan swasta
adalah mengatur pencatatan, membuat laporan keuangan, dan membuat sistem akuntansi perusahaan
dan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah terutama bertugas
mengawasi keuangan milik negara. Badan yang sangat membutuhkan jasa akuntan pemerintah, antara
lain Bada Pemeriksa Keuangan Negara dan Direktorat Akuntan Negara.
4. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang menjadi tenaga pengajar diperguruan tinggi dan bertugas
mengembangkan pendidikan akuntansi. Mereka umumnya tidak semata-mata mengajar, tetapi
merangkap dengan pekerjaan lain, misalnya dengan membuka praktik untuk melayani kebutuhan
masyarakat atau pihak-pihak yang membutuhkan keahliannya

4
GOLONGAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Golongan pemakai sistem informasi akuntansi terdiri dari 2 golongan yaitu :
1. Pemakai Informasi Internal
Adalah pemakai Informasi yang berasal dari dalam perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

manajemen
purchasing management
inventari control management
production management
personal management
finansial management

2. Pemakai Informasi Eksternal


Adalah pemakai Informasi yang berasal dari luar perusahaan. Dapat digolongkan menjadi :
a. pelanggan
kebutuhan pelanggan mencakup informasi mengenai produk perusahaan seperti: harga, bentuk
barang, dimana dan bagaimana barang tersebut dapat dibeli, apa jenisnya, pelayanan apa yang dapat
diberikan perusahaan.
b. Pemasok
Apabila perusahaan melakukan pembelian secara kredit, maka pemasok akan meminta informasi
mengenai tingkat kepercayaan reability, jumlah kredit yang telah diperoleh dan kemampuan atau
ability untuk membayar kembali.
c. Para pemegang saham
Mereka ingin menilai pelaksanaan yang telah berlaku dan memperkirakan pelaksanaan yang akan
datang. Penyediaan laporan tahunan atau annual report untuk para pemegang saham disebut sebagai
fungsi pelayanan atau steward ship function dan secara tradisional merupakan tanggung jawab system
informasi akuntansi.
d. Para karyawan

`Karyawan berkepentingan terhadap informasi umum, seperti tingkat upah rata-rata, tunjangan, laba
perusahaan, tingkat kesempatan kerja, tingkat produktifitas dan lain-lain.
e. Para pemberi pinjaman
Lembaga-lembaga keuangan yang meminjamkan dana saangat berkepentingan atas faktor-faktor
seperti reputasi atau nama baik dan kemampuan Manajemen perusahaan, kemampuan untuk
memenuhi kewajiban keuangan dan prospek untuk keberhasilan pada masa depan.
f. Instansi pemerintah
Kantor pelayanan pajak berkepentingan terhadap informasi mengenai laba perusahaan dan jumlah
pajak yang terutang oleh perusahaan kepada pemerintah atau negara.

5.

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan

keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karateristik kualitatif pokok yaitu: dapat
dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan.
1. Dapat Dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya
untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan
memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta
kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian,
informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat
dikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat
dipahami oleh pemakai tertentu .
2. Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakekat dan materialitasnya. Dalam beberapa kasus,
hakekat informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansinya. Misalnya, pelaporan
suatu segmen baru dapat mempengaruhi penilaian risiko dan peluang yang dihadapi
perusahaan tanpa mempertimbangkan materialitas dari hasil yang dicapai segmen baru
tersebut dalam periode pelaporan. Dalam kasus lain, baik hakekat maupun materialitas
dipandang penting, misalnya jumlah serta kategori persediaan yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam
mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil
atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang
dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantumkan (omission) atau
kesalahan dalam mencatat (misstatement). Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu
ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus
dimiliki agar informasi dipandang berguna.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal {reliable). Informasi memiliki kualitas andal
jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan
maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika
keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih
dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh
tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta
keadaan dari tuntutan tersebut.

4. Substansi Mengungguli Bentuk


Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain
yang seharusnya disajikan, maka peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan
substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi transaksi atau
peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang tampak dari bentuk hukum. Misalnya,
suatu perusahaan mungkin menjual suatu aktiva kepada pihak lain dengan cara sedemikian
rupa sehingga dokumentasi dimaksudkan untuk memindahkan kepemilikan menurut hukum
ke pihak tersebut; namun demikian, mungkin terdapat persetujuaan yang memastikan bahwa
perusahaan dapat terus menikmati manfaat ekonomi masa depan yang diwujudkan dalam
bentuk aktiva. Dalam keadaan seperti itu, pelaporan penjualan tidak menyajikan dengan jujur
transaksi yang dicatat (jika sesungguhnya memang ada transaksi).
5. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada
kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi
yang menguntungkan beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang
mempunyai kepentingan yang berlawanan .

6. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan (omission) mengakibatkan
informasi menjadi tidak benar atau menyesatkan dan karena itu tidak dapat diandalkan dan
tidak sempurna ditinjau dari segi relevansi.
7. Kendala Informasi yang Relevan dan Andal
Tepat Waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan
manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal. Untuk
menyediakan informasi tepat waktu, seringkali perlu melaporkan sebelum seluruh aspek
transaksi atau peristiwa lainnya diketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi.
Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan
mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dalam usaha
mencapai keseimbangan antara relevansi dan keandalan, kebutuhan pengambil keputusan
merupakan pertimbangan yang menentukan .

6. Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba
(atau rugi) bersih.
Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:

Pendapatan dari penjualan

Dikurangi Beban pokok penjualan


Laba/rugi kotor

Laba/rugi usaha

Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain


Laba/rugi sebelum pajak

Dikurangi Beban usaha

Dikurangi Beban pajak


Laba/rugi bersih

Laporan arus kas (Inggris: cash flow statement atau statement of cash flows) adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai