Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN DAN ORGANISASI
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang dinamis,
sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Pengorganisasian dapat diartikan
penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas dan
pembagian-pembagian pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen
(sub-sistem) serta penentuan hubungan-hubungan. Organizing berasal dari kata Organize yang
berarti menciptakan struktur dengan bagian-bagian yang diintegrasikan sedemikian rupa,
sehingga hubungannya satu sama lain terikat oleh hubungan terhadap keseluruhannya.
Organisasi diartikan menggambarkan pola-pola skema, bagan yang menunjukkan garis-garis
perintah, kedudukan karyawan, hubungan-hubungan yang ada.
Hasil dari pengorganisasian adalah organisasi. Pengorganisasian diproses oleh organisator
(manajer), hasilnya organisasi yang sifatnya statis. Jika pengoranisasian baik, maka organisasi
pun akan baik dan tujuan pun relative mudah. Adapun defenisi-defenisi pengorganisasian dan
organisasi yang dikemukakan oleh para penulis, sebagai berikut:
1. Drs. Malayu S.P. Hasibuan
Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang
pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, mentetapkan wewenang yang
secara relative didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas
tersebut.
2. George R. Terry
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang
efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan dengan
demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam
kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan tertentu.
3. Koontz & ODonnel
Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan penggolongan kegiatan-kegiatan
yang diperlukan untuk tujuan-tujuan perusahaan, pengelompokkan kegiatan-kegiatan tersebut ke
dalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer, serta melimpahkan wewenang untuk
melaksanakannya.
4. Louis A. Allen
1

Organisasi sebagai proses penetuan dan pengelompokkan pekerjaan yang akan


dikerjakan, menetapkan dan melimpah wewenang dan tanggung jawab, dengan maksud untuk
memungkinkan orang-orang bekerja sama secara efektif dalam mencapai tujuan.
5. Drs. M. Manullang
Organisasi dalam arti dinamis (pengorganisasian) adalah suatu proses penetapan dan
pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta
wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga
memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin untuk mencapai
tujuan.
6. Drs. Soekarno K.
Organisasi sebagai fungsi manajemen (organisasi dalam arti dinamis) adalah organisasi
yang memberikan kemungkinan bagi manajemen dapat bergerak dalam batas-batas tertentu.
Organisasi dalam arti dinamis berarti organisasi itu menadakan pembagian kerja.
7. Drs. Malayu S.P. Hasibuan
Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu.
8. James D. Mooney
Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama
9. Chester I. Barnard
Organisasi adalah suatu system kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan
oleh dua orang atau lebih
10. Koontz & ODonnel
Organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan untuk mencapai
koordinasi yang structural, baik secara vertical, maupun horizontal diantara posisi-posisi yang
telah disertai tugas-tugas khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Aspek-aspek penting dari definisi-definisi diatas adalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Adanya tujuan yang ingin dicapai


Adanya system kerja sama yang terstruktur dari sekelompok orang
Adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antara sama karyawan
Adanya penetapan dan pengelompokkan pekerjaan yang terintegrasi
Adanya keterikatan formal dan tata tertib yang harus di taati
Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
2

7. Adanya unsur-unsur dan alat-alat organisasi


8. Adanya penempatan orang-orang dan alat-alat organisasi
Kenapa organisasi itu sangat penting dalam manajemen?
Organisasi sangat penting dalam manajemen, karna:
1. Organisasi adalah syarat utama adanya manajemen. Tanpa organisasi manajemen itu
tidak ada
2. Organisasi merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses manajemen dalam
mencapai tujuan
3. Organisasi adalah tempat kerja sama formal dari sekelompok orang dalam melakukan
tugas-tugasnya
4. Organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Unsur-unsur Organisasi
1. Manusia (human factor) artinya organisasi baru ada jika ada unsur manusia yang bekerja
sama, ada pemimpin da nada pemimpin (bawahan)
2. Tempat kedudukan, artinya organisasi baru ada, jika ada tempat kedudukannya
3. Tujuan artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai
4. Pekerjaan, artinya organisasi itu baru ada, jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan serta
adanya pembagian pekerjaan
5. Struktur, artinya organisasi itu baru ada, jika ada hubungan dan kerja sama antara
manusia yang satu dengan yang satu dengan yang lainnya
6. Tekhnologi, artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur teknis
7. Lingkungan (Environment External Social System) artinya, organisasi itu baru ada, jika
ada lingkungan yang saling mempengaruhi misalnya ada system kerja sama social
Hubungan-hubungan dalam Organisasi
Penetapan hubungan dalam suatu organisasi merupakan salah satu syarat terciptanya
kerja sama (team work) antara karyawan dengan karyawan, dan depatemen dengan departemen.
Hubungan-hubungan ini dalam suatu organisasi dapat digolongkan atas :
a.
b.
c.
d.

Line relations
Functional relations
Staff relations
Coordination relations

Organisasi terdiri dari :


1. Pengaturan yang berorientasi sasaran, orang-orang dengan tujuannya (Goal Oriented
Arrangement)
2. Orang-orang berinteraksi dalam kelompok (Psychosocial System)
3. Orang dengan menggunakan pengetahuan dan teknik (Technological System)
3

4. Interaksi kegiatan-kegiatan yang terstruktur serta orang-orang bekerja sama dalam


hubungan-hubungan yang berpola (Struktur System)
B. ASAS-ASAS ORGANISASI
Untuk terwujudnya suatu organisasi yang baik, efektuf, efisien serta sesuai dengan
kebutuhan, secara efektif harus didasarkan pada asas-asas (prinsip-prinsip) organisasi sebagai
berikut:
1. Principle of Organizational Objectives
2. Principle of Unity of Objective
3. Principle of Unity of Command
4. Principle of the Span of Management
5. Principle of Delegation of Authority
6. Principle of Parity of Authority and Reponsibility
7. Principle of Responsibility
8. Principle of Departementation (Principle of Division of Work)
9. Principle of Personnel Placement
10. Principle of Scalar Chain
11. Principle of Efiiiciency
12. Principle of Continuity
13. Principle of Coordination
Penjelasan singkat dari asas-asas di atas, adalah:
1. Principle of Organizational Objectives (Asas Tujuan Organisasi)
Menurut asas ini tujuan organisasi harus jelas dan rasional, apa bertujuan untuk
mendapatkan laba (Business organization) ataukah untuk memberikan pelayanan (public
Organization). Hal ini merupakan bagian penting dalam menentukan struktur organisasi
2. Principle of Unity of Objective (Asas Kesatuan Tujuan)
Menurut asas ini, di dalam suatu organisasi (perusahaan) harus ada kesatuan tujuan yang
ingin dicapai. Organisasi secara keseluruhan dan tiap-tiap bagiannya harus berusaha untuk
mencapai tujuan tersebut. Organisasi akan kacau, jika tidak ada kesatuan tujuan.
3. Principle of Unity of Command (Asas Kesatuan Perintah)
Menurut asas ini, hendaknya setiap bawahan menerima perintah ataupun memberikan
pertanggungjawaban hanya kepada satu orang atasan, tetapi seorang atasan dapat memerintah
beberapa orang bawahan
4. Principle of the Span of Management (Asas Rentang Kendali)

Menurut asas ini, seorang manajer hanya dapat memimpin secara efektif sejumlah
bawahan tertentu, misalnya 3 sampai 9 orang. Jumlah bawahan ini tergantung kecakapan dan
kemampuan manajer bersangkutan
5. Principle of Delegation of Authority (Asas Pendelegasian Wewenang)
Menurut asas ini, hendaknya pendelegasian wewenang dari seorang atau sekelompok
orang kepada orang lain jelas dan efektif, sehingga ia mengetahui wewenangnya
6. Principle of Parity of Authority and Reponsibility (Asas Keseimbangan Wewenang dan
Tanggung jawab)
Menurut asa ini, hendaknya wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Wewenang
yang di delegasikan dengan tanggung jawab yang timbul karenanya harus sama besarnya.
Hendaknya wewenang yang didelegasikan tidak meminta pertanggungjawaban yang lebih besar
dari wewenang iru sendiri atau sebaliknya. Misalnya, jika wewenang sebasar X, tanggung
jawabnya pun harus sebesar X pula.
7. Principle of Responsibility (Asas Tanggung jawab)
Menurut asas ini, hendaknya pertanggungjawaban dari bawahan terhadap atasan harus
sesuai dengan garis wewenang (line authority) dan pelimpahan wewenang. Seseorang hanya
bertanggung jawab kepada orang yang melimpahkan wewenang tersebut.
8. Principle of Departementation (Principle of Division of Work = Asas Pembagian Kerja)
Menurut asas ini, pengelompokkan tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan, atau kegiatankegiatan yang sama ke dalam satu unit kerja (departemen) hendaknya didasarkan atas eratnya
hubungan pekerjaan tersebut.
9. Principle of Personnel Placement (Asas Penempatan Personalia)
Menurut asas ini, hendaknya penempataj orang-orang pada setiap jabatan harus
didasarkan atas kecakapan, keahlian dan keterampilannya; mismanajemen penempatan harus
dihindarkan. Efektifitas organisasi yang optimal memerlukan penempatan karyawan yang tepat.
Untuk itu harus dilakukan seleksi yang obyektif dan berpedoman atas job specification dari
jabatan yang diisinya.
10. Principle of Scalar Chain (Asas Jenjang Berangkai)
Menurut asas ini, hendaknya saluran perintah atau wewenang dari atas kebawah harus
merupakan mata rantai vertical yang jelas dan tidak terputus-putus serta menempuh jarak
terpendek. Sebaliknya pertanggungjawaban dari bawahan ke atasan juga melalui mata rantai
vertical, jelas dan menempuh jarak terpendeknya. Hal ini penting, karna dasar organisasi yang

fundamental adalah rangkaian wewenang dari atas kebawah tindakan dumping hendaknya di
hindarkan.
11. Principle of Efiiiciency (Asas Efisiensi)
Menurut asas ini, suatu organisasi dalam mencapai tujuannya harus dapat mencapai hasil
yang optimal dengan pengorbanan yang minimal.
12. Principle of Continuity (Asas Kesinambungan)
Organisasi harus mengusahakan cara-cara untuk menjamin kelansungan hidupnya.
13. Principle of Coordination (Asas Koordinasi)
Asas ini merupakan tindakan lanjut dari asas-asas organisasi lainnya. Koordinasi
dimaksudkan untuk mensingkronkan dan mengintegrasikan segala tindakan, supaya terarah
kepada sasaran yang ingin dicapai.
Apa tanda-tanda (ciri-ciri) organisasi yang baik itu? Tanda-tanda (ciri-ciri) organisasi
yang baik dan efektif, antara lain adalah:
1. Tujuan organisasi itu jelas dan realistis
2. Pembagian kerja dan hubungan pekerjaan antara unit-unit, sub-sub system atau
bagian-bagian harus baik dan jelas
3. Organisasi itu harus menjadi alat dan wadah yang efektif dalam mencapai tujuan
4. Tipe organisasi dan strukturnya harus sesuai dengan kebutuhan perusahaan
5. Unit-unit kerja (departemen-bagian)-nya ditetapkan berdasarkan atas eratnya
hubungan pekerjaan
6. Job description setiap jabatan harus jelas dan tidak ada tumpang tindih pekerjaan
7. Rentang kendali setiap bagian harus berdasarkan volume pekerjaan dan tidak boleh
terlalu banyak
8. Sumber perintah dan tanggung jawab harus jelas, melalui jarak yang terpendek
9. Jenis wewenang (authority) yang dimilki setiap pejabat harus jelas
10. Mismanajemen penempatan karyawan tidak ada
11. Hubungan antara bagian dengan bagian lainnya jelas dan serasi
12. Pendelegasian wewenang harus berdasarkan Job description karyawan
13. Deferensiasi, koordinasi, integrasi dan sinkronisasi harus baik
14. Organisasi harus luwes dan fleksibel
15. Organisasi harus mempunyai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

C. PROSES (LANGKAH-LANGKAH) PENGORGANISASIAN


1. Manajer harus mengetahui tujuan organisasi yang ingin dicapai, apakah profit motive
atau service motive
6

2. Penentuan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengetahui, merumuskan dan


menspesifikasikan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi dan menyusun daftar kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
3. Pengelompokkan kegiatan-kegiatan, artinya manajer harus mengelompokkan
kegiatan-kegiatan ke dalam beberapa kelompok atas dasar tujuan yang sama.
Kegiatan-kegiatan yang bersamaan dan berkaitan erat disatukan kedalam satu
departemen atau satu bagian
4. Pendelegasian wewenang, artinya manajer harus menetapkan besarnya wewenang
yang akan di delegasikan kepada setiap departemen
5. Rentang kendali, artinya menejer harus menetapkan jumlah karyawan pada setiap
departemen atau bagian
6. Peranan perorangan, artinya manajer harus menetapkan bagian dengan jelas tugastugas setiap individu karyawan, supaya tumpang tindih tugas di hindarkan
7. Tipe organisasi, artinya manajer harus menetapkan tipe organisasi apa yang akan
dipakai, apakah line organization, line and staff organization ataukah function
organization
8. Struktur (Organization chart = bagan organisasi), artinya manajer harus menetapkan
struktur organisasi yang bagaimana akan dipergunakan, apa struktur organisasi
vertical, horizontal, lingkaran, setengah lingkaran, dan lain-lain.
D. MACAM MACAM ORGANISASI
Organisasi dikenal jika dipelajari;
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Berdasarkan proses pembentukannya;


Berdasarkan kaitan hubungannya dengan pemerintah;
Berdasarkan skala (ukuran) besar kecilnya;
Berdasarkan tujuannya;
Berdasarkan organization chart-nya.
Berdasarkan tipe tipe/bentuknya.

1. Berdasarkan Proses Pembetukannya


Dikenal 2 macam yaitu :
a. Organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dan dengan tujuan
tujuan tertentu yang disadari pula, yang diatur dengan ketentuan ketentuan formal
dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya.
b. Organisasi informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya,
tujuannya juga tidak jelas, anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya tidak ada
dan hubungan hubungan terjalin secara pribadi saja (personal/private relationship
bukan formal relation ship).
2. Berdasarkan Kaitan Hubungannya dengan Pemerintah
a. Organisasi resmi, yaitu organisasi yang dibentuk oleh (ada hubungannya) dengan
pemerintah dan atau harus terdaftar pada lembaran negara, misalnya: jawatan

3.

4.

5.

6.

jawatan, lembaga lembaga pemerintah, yayasan yayasan dan perusahaan yang


berbadan hukum.
b. Organisasi tidak resmi yaitu organisasi yang tidak ada hubungannya dengan
pemerintah dan atau tidak terdaftar pada lembaran negara, seperti organisasi swasta.
Berdasarkan Skala (Ukuran) Besar Kecilnya
a. Organisasi besar;
b. Organisasi menengah;
c. Organisasi kecil.
Berdasarkan Tujuannya
a. Public organization (organisasi sosial), yaitu organisasi yang (non profit), tujuan
utamanya untuk melayani kepentingan umum, tanpa perhitungan rugi laba.
Misalnya : pemerintah, yayasan yayasan sosial, dll.
b. Business organization (organisasi perusahaan) adalah yang didirikan untuk tujuan
komersial (mendapatkan laba) dan semua tindakannya selalu bermotifkan laba (profit
motive). Jika organisasi perusahaan tidak memberikan laba/keuntungan lagi, maka
tidak rasional untuk melanjutkan lagi.
Berdasarkan Organization Chart/Bagan Organisasinya
a. Berbentuk segitiga vertikal (arrangement chart)
b. Berbentuk segitiga horizontal
c. Berbentuk kerucut vertikal/horizontal
d. Berbentuk lingkaran dan atau setengah lingkaran
e. Berbentuk bulat telor (oval)
Berdasarkan Tipe Tipe/bentuknya
a. Organisasi lini (line organizatio)
b. Organisasi lini dan staf (line and staff organization)
c. Organisasi fungsional (functional organizatio)
d. Organisasi lini, staf dan fungsional (line, staff and functional organization)
e. Organisasi komite (Commonities organization).
a. Organisasi Lini (Line Organization)
Organisasi ini pada pokoknya adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya
terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan
dengan bawahan.
b. Organisasi Lini dan Staff
Organisasi Lini dan Staff ini pada dasarnya merupakan kombinasi dari organisasi
lini dan organisasi fungsional. Kombuinasi ini dilakukan dengan cara memanfaatkan
kebaikan kebaikanya dan meniadakan keburukan keburukannya.
c. Organisasi Fungsional
Organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus
dilakukan. Pada tipe organisasi Fungsional ini maslah pembagian kerja mendapat
perhatian yang sungguh sungguh.
d. Organisasi Lini, Staff dan Fungsional
8

Organisasi tipe ini merupakan kombinasi dari organisasi lini. Lini dan staff, dan
fungsional dan biasanya diterapkan pada organisasi besar serta kompleks. Pada
tingkat dewan komisaris diterapkan tipe organisasi lini dan staff sedangkan pada
tingkat middle manager diterapkan tipe organisasi fungsional.
e. Organisasi Komite
Organisasi Komite adalah suatu organisasi yang masing masing anggotanya
mempunyai wewenang yang sama dan pimpinanya kolektif. Organisasi komite
mengutamakan pimpinan artinya bersifat manajerial.
Organisasi komite ini ada yang bersifat tetap dan ada juga yang bersifat
sementara. Organisasi yang bersifat tetap, jika para anggotanya ditetapkan
berdasarkan fungsi atau jabatannya. Organisasi komite yang bersifat sementara, jika
para anggotanya ditetapkan berdasarkan orangnya.
E. TEORI-TEORI ORGANISASI
Untuk mempelajari perkembangan organisasi dilakukan melalui pendekatan-pendekatan
sebagaii berikut.
Pendekatan Organisasi
1.
2.
3.
4.

Pendekatan klasik
Pendekatan tingkah laku
Pendekatan struktur
Pendekatan system

1. Pendekatan Klasik Terhadap Organisasi


Pendekatan Klasik (Tradisional) ini didasarkan pada teori mesin. Organisasi
diibaratkan sama seperti mesin yang onderdilnya setiap saat dapat diganti dan setiap bagian
mempunnyai tugas tertentu sesuai fungsinya.
Pendekatan ini sangat memperhatikan pembagian kerja, spesialisasi dan standar dalam
mendesain organisasi, sehingga organisasi yang dibentuk dapat efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan. Efisien dan Efektif, artinya agar semua unsure manajemen (6M) berdaya-guna
dan berhasil-guna)
Contoh Pendekatan Klasik
Alat musik piano terdiri dari banyak toets dan setiap toet hanya mengeluarkan bunyi
tertentu (do, re, mi, fa, sol, la, si,). Jika spesialisasi setiap bunyi toetitu dikoordinasikan /
dipadukan maka akan tercipta lagu yang merdu.
Demikian pula halnya dengan organisasi, jika pembagian kerja secara spesialisasi
diterapkan dan kemudian dikoordinasikan maka tujuan perusahaan akan tercapai.
9

Ciri-ciri Pendekatan Klasik


1.
2.
3.
4.
5.

Pencapaian efisiensi kerja berdasarkan prinsip spesialisasi.


Organisasi sebagai suatu sistem mekanis.
Peningkatan efisiensi dilakukan melalui control system.
Manusia hanya dapat digerakkan dengan insentif ekonomis.
Spesialisasi dan prestasi dijadikan standar.

2. Pendekatan Tingkah Laku Terhadap Organisasi


Kritik pendekatan Tingkah Laku (pendekatan Hubungan Manusiawi = Behavioral
Approach) terhadap pendekatan Klasik dengan Teori mesinnya adalah anggapan bahwa
manusia/anggota organisasi disamakan dengan onderdil mesin yang mudah di dapat dan
diganti. Manusia memang mudah didapat dan diganti, tetapi kita tidak dapat menguasai
sepenuhnya, agar ia berfungsi tepat sesuai dengan perincian dan keinginan kita.
Pendekatan tingkah laku ini menekankan pentingnya memperhitungkan aspek manusia
secara utuh dalam mendesain suatu struktur organisasi. Yang mejadi bahan penelitian utama
adalah tingkah laku manusia dalam organisasi; penelitiannya adalah para ahli psikologi,
sosiologi dan antorpologi yang ingin mengetahui faktor faktor apa yang membentuk kerja
sama manusia dalam mencapai tujuan organisasi.
3. Pendekatan Struktur Terhadap Organisasi
Peter F. Drucker, tahun 1946 terkenal melalui Concept of the Coporation (konsepsi
perusahaan) yang membahas manajemen dan organisasi General Motors, dan karya ilmiah
lainnya Practice of management . Ia adalah seorang ahli hokum dan wartawan di Jerman dan
Austria yang pada waktu Nazisme ia pindah ke London. Peter F. Drucker dalam teori
organisasinya mencoba menjawab pertanyaan. Struktur macam apakah yang di butuhkan dan
bagaimanakah seharusnya struktur itu dibangun?.
Menurut Peter F. Drucker, Organisasi adalh sarana ke arah ujung prestasi bisnis dan hasil
bisnis. Karena itu masalah utamanya adalah, Apakah yang sedang kita usahakan dan apa yang
seharusnya kita usahakan? dengan demikian maka organisasi harus dirancang untuk mencapai
tujuan bisnis.
Drucker mengemukakan tiga jalan untuk menemukan struktur yang membantu
pencapaian tujuan, yaitu analisis kegiatan analisis keputusan, dan analisis hubungan.
Analisi kegiatan, mengemukakan pekerjaan apa yang harus dilaksanakan, pekerjaan
macam apa saja yang tergolong sama yang diberikan kepada setiap kegiatan di dalam struktur
organisasi.
Analisis keputusan ialah merancang suatu struktur organisasi, yang juga berkenaan
dengan keputusan yang harus dibuat.
10

Analisis Hubungan Dalam merancang suatu struktur organisasi juga harus dirumuskan
hubungan vertical (atasan dengan bawahan) dan hubungan horizontal (hubungan ke samping
atau sejajar), karena kontribusi seorang manajer kepada sesama rekan manajer yang
melaksanakan kegiatan lain selalu merupakan bagian penting dalam pekerjaannya, bahkan
mungkin merupakan bagian paling penting.
4. Pendekatan Sistem Terhadap Organisasi
Menurut Pendekatan system, organisasi bukanlah suatu system tertutup, tetapi suatu
system terbuka yang harus berinteraksi dengan lingkungan. Organisasi adalah suatu system
terbuka, karena itu interaksinya mencakup proses produksi dan proses proses lain yang bersifat
hakiki untuk mempertahankan eksitensinya. Dalam system terbuka terdapat dua interaksi, yaitu
interaksi internal dan interaksi eksternal.
Interaksi internal, adalah interaksi, integrasi dan hubungan hubungan antara subsistem
subsistem atau bagian bagian yang ada dalam proses produksi, jadi merupakan system
tertutup. interaksi internal ini mengutamakan peningkatan efisiensi, produktivitas dan kerja
sama antara subsistem subsistem dalam organisasi.
Interaksi eksternal , adalah interaksi yang terjadi antara suatu organisasi dengan pihak
pihak luar (lingkungan ) yang ada hubungan ketergantungannya satu sama lainnya. Yang penting
dalam pendekatan system ini, adalah kaidah mengenai umpan balik, mengenai keterangan
yang bukan saja tentang prestasi system, tetapi tentang juga lingkungandan akibat akibat daari

11

Anda mungkin juga menyukai