Anda di halaman 1dari 2

-OKSIDASI ASAM LEMAK

-oksidasi merupakan pemecahan asam lemak mengandung jumlah karbon atom yang
genap menjadi fenil asetat sebagai produk akhir, sedangkan asam lemak dengan jumlah atom
karbon ganjil menghasilkan benzoat sebagai produk akhir. Asam lemak didegradasi melalui
oksidasi pada -karbon, diikuti pemecahan ikatan C-C. Pengulangan proses ini
menghasilkan unit 2-karbon berupa asetil-KoA. Proses ini berlangsung pada mitokondria
(Garrett dan Grisham, 2006).
Koenzim A mengaktivasi degradasi asam lemak
Proses -oksidasi dimulai dengan pembentukan ikatan thiol ester antara asam lemak
dengan grup thiol dari koenzim A dan dikatalisis oleh asil-KoA sintetase. Untuk asam lemak
rantai panjang, reaksi ini normalnya berlangsung pada membran luar mitokondria, sedangkan
untuk asam lemak berantai pendek hingga sedang, reaksi berjalan di dalam mitokondria.
Reaksi ini diikuti dengan hidrolisis ATP menjadi AMP dan pyrophosphate (Garrett dan
Grisham, 2006).
Karnitin Membawa Grup Asam Asil Melewati Membran Dalam Mitokondria
Asam asil-KoA tidk dapat ditransport ke dalam matriks mitokondria secara langsung.
Derivat ini harus terlebih dahulu diubah menjadi asilkarnitin yang kemudian ditransfer
menuju membran dalam mitokondria. Asilkarnitin kemudian diubah oleh karnitin
asiltransferase II untuk kembali membentuk asam asil-KoA dan melepaskan kamitin (Garrett
dan Grisham, 2006).
-Oksidasi Melibatkan Rangkaian Empat Reaksi Berulang
Proses -oksidasi untuk asam lemak tersaturasi melibatkan siklus dengan empat
langkah. Tiga langkah pertama bertujuan untuk membentuk gugus karbonil pada -karbon
dengan mengoksidasi ikatan C-C menjadi olefin. Siklus ini merupakan langkah reaksi yang
mengubah suksinat menjadi oksaloasetat pada siklus asam sitrat. Reaksi keempat dari siklus
memecah -keto ester membentuk unit asetat dengan melepas rantai asam lemak lebih
pendek sebanyak 2 atom karbon dari saat dimulainya siklus (Garrett dan Grisham, 2006).
Reaksi Pertama Oksidasi; Dehidrogenasi Asil-KoA
Reaksi pertama adalah oksidasi ikatan C-C yang dikatalisis oleh asil-KoA
dehidrogenase yang membawa FAD nonkovalen yang tereduksi saat oksidasi asam lemak.
FADH2 mentransfer elektronnya ke electron transfer flavoprotein (ETF). ETF tereduksi
direoksidasi dengan oksidoreduktase spesifik sehingga dapat mengirim elektron ke rantai
transport elektron pada koenzim-Q. Oksidasi FAD mitokondria akan menghasilkan sekitar
1,5 ATP (Garrett dan Grisham, 2006).
Reaksi Kedua Oksidasi; Enoyl-KoA Hidratase Menambahkan Air Ke Ikatan
Rangkap
Penambahan H2O ke ikatan rangkap menghasilkan hiroksiasil-KoA dengan dikatalisis
oleh enoyl-KoA hidratase (Garrett dan Grisham, 2006).
Reaksi Ketiga Oksidasi; Hidroksiasil-KoA Dehydrogenase Mengoksidasi Gugus
Hirdoksil

Oksidasi gugus hidroksil menghasilkan -ketoasil KoA dengan dikatalisis oleh Lhidoksiasil-KoA dehidrogenase yang membutuhkan NAD+ sebagai koenzim. Reaksi ini
memproduksi NADH yang bernilai 2,5 molekul ATP (Garrett dan Grisham, 2006).
Reaksi Keempat Oksidasi; -Ketoasil KoA Intermediet Dipecah Dalam Reaksi
Thiolase
Dikatalisis oleh thiolase, memecah -ketoasil KoA menjadi asam lemak KoA yang
memiliki atom karbon lebih pendek dan asetil KoA (Garrett dan Grisham, 2006).
Pengulangan siklus Oksidasi Menghasilkan Rangkaian Unit Asetat
Keempat reaksi tersebut akan menghasilkan asam lemak sebagai KoA ester yang
memiliki 2 atom karbon (lebih pendek) dan satu molekul asetil KoA. Asil-KoA dapat melalui
siklus kembali dengan hasil akhir dua molekul asetil KoA. Oksidasi assam palmitik
menghasilkan 8 molekul asetil-KoA dan 7 molekul FADH2 serta 7 NADH. Asetil-KoA
selanjutnya dapat dimetabolisasi dalam siklus asam sitrat atau dapat digunakan sebagai
substat dalam biosintesis asam amino namun tidak dapat digunakan dalam glukoneogenesis
(Garrett dan Grisham, 2006).
Oksidasi Komplit dari Satu Asam Palmitat Menghasilkan 106 Molekul ATP
-Oksidasi komplit dari satu asam palmitat menghasilkan 108 molekul ATP.
Pengurangan 2 ATP dibutuhkan untuk pembentukan palmitoyl-KoA yang dibutuhkan untuk
-Oksidasi sehingga hasil akhirnya sebanyak 106 ATP. Besarnya energi yang dihasilkan
mengindikasikan bahwa asam lemak memiliki karbon yang mudah tereduksi (Garrett dan
Grisham, 2006).

SUMBER
Garrett, R. H. Dan Graham C. M., 2006, Biochemistry, Brooks Cole, Boston.

Anda mungkin juga menyukai