Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adinda Mutiara Firdaus

Tugas Mandiri Sosiologi

KG
NIM : 15/382651/KG/10325
Kelas : PDG Ganjil 2015
Yang termasuk dalam model perilaku perubahan intra-psikis adalah :
1. Janis (Model Pengurangan Rasa Takut)
Merupakan model perubahan perilaku intra-psikis dimana suatu individu hanya mau
menerima nasihat saat mempunyai rasa takut pada tingkat tertentu, jika rasa takut berlebihan
atau bahkan hilang maka individu tersebut tidak dapat menerima nasihat tersebut.
Contohnya : Seorang anak berumur 5 tahun tidak mau pergi ke dokter gigi karena
takut akan rasa sakit yang mungkin timbul saat tindakan pencabutan giginya, meskipun kedua
orangtuanya sudah memberi nasihat bahwa proses pencabutan gigi tidak akan memakan
waktu yang lama dan tidak menyebabkan rasa sakit yang berlebihan. Namun, karena terlalu
takut maka anak itu menangis dan meronta-ronta menolak ajakan pergi ke dokter gigi, hal ini
dapat diatasi dengan meminimlisir rasa takut anak tersebut dengan misalnya memberi
penjelasan yang lebih mudah dipahami serta pemberian hadiah setelah pergi ke dokter gigi.
2. Rosenstock (Model Kepercayaan Kesehatan)
Merupakan teori yang dinamakan health belief model, ini berarti bahwa perilaku
seorang individu ditentukan oleh motif dan kepercayaannya dengan tidak memperdulikan
apakah motif tersebut sesuai atau tidak dengan realitas dan pandangan orang. Model ini
menjelaskan bagaimana suatu persepsi kemungkinan terjadinya penyakit muncul, dipicu oleh
beberapa faktor yaitu variabel demografis dan sosio-psiko, besarnya ancaman penyakit yang
ditentukan oleh faktor tersebut yang menyebabkan seorang individu melakukan tindakan
yang dianjurkan.
Contoh : Di daerah Palembang, terdapat kebiasaan makan empek-empek diberbagai
kesempatan, akibatnya di daerah tersebut banyak yang mengalami gigi keropos. Dewasa ini,
banyak dilakukan penyuluhan bahwa kandungan asam pada makanan tersebut dapat
melarutkan gigi sehingga membuatnya keropos. Dengan begitu masyarakat di daerah tersebut
mulai menguragi intensitas menyantap makanan tersebut.

Yang termasuk dalam proses inter-personal adalah :


1. Rogers (Teori Adopsi Inovasi)
Merupakan teori yang mengatakan bahwa adanya suatu ide/gagasan baru yang
diperkenalkan kepada individu dan diharapkan untuk diterima/dipakai oleh individu tersebut
melalui 5 tahap yaitu mengetahui/menyadari tentang adanya ide (awareness), menaruh
perhatian terhadap ide (interest), memberikan penilaian (evaluation), mencoba memakainya
(trial), dan jika menyukainya, maka setuju untuk menerima ide/hal yang baru tersebut
(adoption)
Contoh : Di Indonesia, dewasa ini ada kesadaran bahwa senyawa flouride dapat
berguna untuk mencegah gigi berlubang, keropos dan berfungsi untuk remineralisasi, setelah
banyak penelitian yang menaruh perhatian pada senyawa ini, diberikan penilaian bahwa
memang senyawa ini memberi dampak yang baik untuk menjaga kesehatan gigi. Setelah
diujicobakan dalam beberapa produk pasta gigi dan menunjukkan hasil yang positif serta
respon yang baik dari masyarakat akhirnya pemerintah setuju untuk menetapkan flouride
sebagai salah satu kandungan wajib dalam pasta gigi di Indonesia.
2. Mantra (Pendekatan Edukatif)
Merupakan teori perubahan perilaku yang menggunakan pendekatan edukatif dalam
upaya menanamkan pemahaman dan membina kebiasaan hidup terutama kebiasaan hidup
sehat sehingga individu dapat menyelesaikan masalah kesehatannya secara mandiri maupun
berkelompok. Pendekatan ini ditempuh dengan 2 tahap, yaitu pengembangan provider,
dimana petugas kesehatan dan tokoh masyarakat mempunyai kesamaan pemahaman tentang
masalah kesehatan yang ditemukan, kemudian tahap kedua adalah pengembangan masyarakat
dimana tokoh masyarakat membuat keputusan untuk mendorong kesuksesan program yang
dilaksanakan.
Contoh : di daerah Banjarnegara, tingkat karies gigi masih sangat tinggi dan
diperparah lagi dengan minimnya kesadaran masyarakat di daerah tersebut dalam menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Melihat realita ini, program pengabdian masyarakat dari Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada memiliki inisiatif untuk mengadakan penyuluhan
dan pendidikan mengenai kesehatan gigi dan mulut di daerah tersebut. Setelah menemui
tokoh masyarakat di daerah tersebut, ternyata merek mempunyai pandangan yang sama dan

respon yang positif terhadap wacana tersebut. Akhirnya pihak yang berwenang di daerah
tersebut memberikan ijin untuk melaksanakan program tersebut.
Yang merupakan kombinasi dari intra-psikis dan inter-personal adalah Green (model perubahan
perilaku)
Mengatakan bahwa kesehatan individu /masyarakat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu
factor perilaku dan faktor di luar perilaku yang ditentukan oleh tiga variabel yaitu variabel
presdiposisi (mencakup pengetahuan individu, sikap, kepercayaan, tradisi, norma sosial, dan
unsur-unsur lain yang terdapat dalam individu dan masyarakat), variabel pendukung yaitu
tersedianya sarana pelayanan kesehatan dan kemudahan untuk mencapainya, dan variabel
pendorong yaitu sikap dan perilaku petugas kesehatan.
Contoh : di suatu daerah terpencil masih banyak masyarakat yang menggunakan daun
daun sirih untuk dikunyah, masyarakat menjadikannya sebagai suatu kebiasaan bahkan tradisi
(variabel predisposisi). Meskipun mampu menghilangkan bau mulut, mengobati gusi
bengkak, dan beberapa keluhan gigi lainnya namun jika dikunyah dengan intensitas yang
terlalu sering akan menghilangkan nilai estetika dari gigi itu sendiri yaitu menyebabkan
perubahan warna secara berkala menjadi semakin kemerahan. Dewasa ini, setelah beberapa
akses kesehatan gigi dan mulut dibangun di daerah itu, seperti pelayanan puskemas dan
rumah sakit (variabel pendukung), masyarakat daerah tersebut mulai mengurangi kebiasaan
mengunyah daun sirih dan beralih untuk rutin memeriksakan kesehatan gigi dan mulut
mereka di pelayanan kesehatan setempat (variabel pendorong)

Sumber :
Febrina, R. D., Resume Model Prubahan Perilaku, viewed 10 October 2015, from
https://www.scribd.com/doc/96484598.

Anda mungkin juga menyukai