ABSTRAK
Praktikum Hubungan Tumbuhan dengan Air, Transpirasi dan Evaporasi ini
dilakukan dengan bahan kecambah Vigna unguiculata, Rhoe discolor, dan
Averrhoa belimbii yang dilaksanakan pada hari Selasa, 15 September 2015
di Laboratorium Pendidikan IV Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang. Tujuan dari praktikum ini
yaitu, untuk mengukur kadar air, mengukur turgiditas relatif, menghitung luas
permukaan daun dan laju evaporasi, serta mengetahui struktur umum
stomata dan proses membuka menutupnya stomata. Metode kerja yang
dilakukan adalah dengan mengukur kadar air daun dan ranting Averrhoa
belimbii, mengukur turgiditas relatif kecambah Vigna unguiculata, menghitung
luas daun, kecepatan evaporasi dan laju transpirasi dari daun Averrhoa
belimbii dengan berbagai perlakuan, serta mengamati membuka dan
menutupnya stomata Rhoe discolor dengan berbagai perlakuan. Hasil dari
praktikum ini yaitu, pada perhitungan luas daun, daun Averrhoa belimbii yang
paling luas yaitu daun 3 dengan luas 3,311 cm 2 dan yang terkecil yaitu daun
pertama dengan luas 2,838 cm2.
Keyword : Averrhoa belimbii, Rhoe discolor, Turgiditas, Transpirasi, Vigna
unguiculata.
PENDAHULUAN
Air merupakan suatu molekul yang
sederhana, terdiri 1 atom oksigen
dan 2 atom hydrogen, sehingga
berat molekulnya hanya 18gr/mol.
Terlepas
dari
kesederhanaan
komposisi atom penyusunnya dan
ukuran molekulnya yang kecil,
molekul air mempunyai beberapa
karakteristik
yang
unik.
Karakteristik tersebut disebabkan
karena rangkaian kedua atom
hidrogen pada atom oksigen (yang
berada ditengah) tidak membentuk
garis
lurus.
Rangkaian
ini
membuka
stomata.
dan
menutupnya
METODA PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari
Selasa, 15 September 2015, pukul
14.00-18.00 WIB di Laboratorium
Teaching IV Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Andalas, Padang.
Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah kotak karton,
timbangan, oven, cork borer,
petridish, kertas saring, kertas
merang, jepitan kertas, selotip,
gunting, vaselin, mikroskop, kaca
objek, cover glass, larutan sukrosa,
dan larutan NaCl 1M. Sedangkan
bahan yang digunakan adalah
daun Averrhoa belimbii, Rhoe
discolor, dan kecambah Vigna
unguiculata.
Cara kerja
Pada percobaan pertama, daun
Averrhoa belimbii dipisahkan dari
rantingnya, kemudian masing masingnya ditimbang seberat 10
gram dan dibuat menjadi tiga
sampel untuk daun dan tiga
sampel untuk ranting. Kemudian,
masing - masing sampel disimpan
dalam
kotak
karton
dan
selanjutnya dioven dengan suhu
80oC selama 48 jam. Setelah 48
:t
Dari
praktikum
yang
telah
dilakukan, maka didapatkan hasil
sebagai berikut :
1. Pengukuran Kadar Air Jaringan
Tumbuhan
Tabel 1. Kadar air daun dan
ranting setelah dioven 48 jam.
No
1
2
3
Hari penyiraman
12 hari
14 hari
TR
WD
TR
WD
700
-6
383
-28
No
Waktu
kecepatan
evaporasi daun
g / / menit
20 menit
0,0003
40 menit
0,001
60 menit
0,0008
Daun
Luas Daun
(cm2)
Daun 1
2,838
Daun 2
3,074
Daun 3
3,311
Dwidjoseputro
(1986)
bahwa
besarnya evaporasi ini dipengaruhi
oleh luas daun. Semakin luas
permukaan daun maka kecepatan
evaporasi akan semakin tinggi,
ketebalan
daun
juga
mempengaruhi
kecepatan
evaporasi. Sedangkan, daun yang
digunakan adalah daun 1 dimana
luasnya paling kecil diantara 2
daun lain. Kemungkinan kesalahan
terjadi ketika penimbangan daun.
c. Perkiraan Laju Respirasi Daun
Permukaan Dorsiventral Daun
Jenis
Tanaman
Daun 1
diolesi
vaselin
bagian atas
Daun 2
diolesi
vaselin
bagian
bawah
0,31
0,30
Sukr
osa
Air
Waktu (menit)
NaCL
Air
Atas
Baw
ah
Menurut
Bower
(1996)
bahwa kutikula secara relatif tidak
tembus air, yang pada sebagian
tanaman repirasi kutikula hanya
10%
dari
seluruh
jumlah
penguapan. Makin banyak jumlah
stomata kemungkinan hilangnya
uap air cukup besar, sehingga
mempengaruhi
besarnya
laju
repirasi. Respirasi yang melalui
kutikula lebih sedikit dibandingkan
dengan stomata, karena pada
kutikula terjadi difusi uap air
dengan langsung mengakibatkan
uap air dan terdapat lapisan
penghalang pada kutikula seperti
zat kutin, lilin dan yang lain yang
akan
memperlambat
proses
hilangnya air dari permukaan daun
tersebut.
4. Struktur Stomata dan Aktivitas
Membuka - Menutup Stomata
Tabel 6. Daun Rhoe discolor
dengan berbagai perlakuan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari
praktikum
yang
telah
dilaksanakan
dapat
diambil
kesimpulan,
yaitu
pada
perhitungan luas daun, daun
Averrhoa belimbii yang paling luas
yaitu daun 3 dengan luas 3,311
cm2 dan yang terkecil yaitu daun
pertama dengan luas 2,838 cm2.
Pada
percobaan
perkiraan
kecepatan
evaporasi
daun
Averrhoa belimbii evaporasi daun
setelah 40 menit justru melambat
Lakitan,
B.2004.
Dasar-Dasar
Fisiologi
Tumbuhan.
Rajawali Press :Jakarta.
Lovelles. 1991. Prinsip-Prinsip
Biologi
Tumbuhan
Untuk
Daerah
Tropika.
Bandung:Gramedia.
Peter, E dan Fisher. 1992. Fisiologi
Tanaman Budidaya Tropis.
Yogyakarta : UGM Press
Purba, J.H. 2011. Kebutuhan dan
Cara Pemberian Air Irigasi
untuk Tanaman Padi Sawah
(Oryza sativa). Jurnal Sains
danTeknologi
3 :146
Salisbury, J.W. dan Ross. 1992.
Fisiologi Tumbuhan Jilid I.
Bandung : ITB.