Anda di halaman 1dari 50

BAB 1.

SISTEM EKSKRESI MANUSIA


Dalam tubuh manusia terdapat berbagai proses misalnya proses pernapasan
dan pencernaan, dalam proses pernapasan terjadi oksidasi ( pembakaran )
makanan hingga di hasilkan energy dan zat sisa. Semua proses dalam tubuh
tersebut disebut metabolism, metabolism menghasilkan energy dan zat yang
berguna bagi tubuh, selain itu juga metabolisme juga menghasilkan zat sisa
yang harus dikeluarkan dari tubuh karena dapat meracuni tubuh, untuk itu tubuh
dilengkapi dengan alat pengeluaran
Proses pengeluaran zat dari tubuh antara lain adalah ekskresi, sekresi dan
defekasi.
Alat Ekskresi adalah alat untuk mengeluarkan zat sisa atau sampah metabolism
dari dalam tubuh. Terdiri dari paru paru, hati, ginjal, dan kulit.
sekresi adalah proses pengeluaran sisa metabolism yang masih bisa
dimanfaatkan oleh tubuh, misalnya hormone dan enzim.
Defekasi adalah zat sisa pencernaan yang tidak habis terserap oleh tubuh dan
dikeluarkan melalui anus dalam bentuk feses.
A.

GINJAL

a) Bagian bagian ginjal :


Gijal terdiri atas bagian kortex ( kulit ) dan medulla ( sumsum ginjal ) dibagian
kortex terdapat badan penyaring ( nefron )
Bagian bagian badan penyaring ( nefron ) terdiri atas :
1. Badan Malpighi
Badan Malpighi terdiri atas :
Glomerulus : Merupakan pembuluh darah kapiler tempat darah disaring
( difiltrasi ), zat sisa yang tidak berguna dan beberapa zat yang berguna dengan
kadar berlebih akan masuk ke kapsula bowman.
Kapsula bowman : Merupakan selaput pembungkus glomerulus untuk menyaring
(filtrasi ) hasil filtrasi akan masuk ke tubulus ginjal.

2. Tubulus ginjal
Tubulus kontortus proksimal
Tubulus kontortus distal
Lengkung henle
Tubulus kolektivus

b) Tahap pembentukan urine :


1)

Filtrasi ( penyaringan )

Filtrasi merupakan proses penyaringan darah yang berlangsung di dalam badan


Malpighi yaitu dari glomerulus ke kapsula bowman, filtrate hasil filtrasi
disebut urine primer, dalam urine primer masih terdapat zat yang berguna
yaitu : air, glukosa, dan garam mineral seperti ion natrium (Na+) dan ion kalsium
( ca 2+ )
2)

Reabsorpsi ( penyerapan kembali )

Reabsorpsi merupakan proses penyerapan kembali zat dalam urine primer yang
masih berguna, filtrate hasil reabsorpsi disebut urine sekunder , ada dua macam
reabsorpsi yaitu reabsorpsi obligat dan fakultatif,reabsorpsi obligat berlangsung
di dalam tubulus kontortus proksimal hingga tubulus kontortus distal
Reabsorpsi obligat selalu berlangsung pada setiap keadaan dengan volume urine
yang sama
Reabsorpsi fakultatif berlangsung di tubulus distal dan tubulus kolektivus, pada
kondisi tertentu, reabsorpsi fakultatif dibantu oleh hormone, missal reabsorbsi air
dibantu oleh hormone antideuritika ( ADH ), dan reabsorbsi kalsium dibantu oleh
hormone paratiroid (PTH )

Hasil reabsorpsi ini berupa urine sekunder yang komposisinya mengandung air,
garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi member warna dan bau pada
urine
3)

Augmentasi ( pengeluaran zat yang tidak berguna )

Augmentasi merupakan proses pengeluaran zat yang tidak berguna atau


berlebih ke dalam urine. misalnya sekresi ion hydrogen ( H+) Dan ion kalium.
Augmentasi berlangsung di dalam tubulus distal. Filtrate hasil augmentasi
merupakan urine sesungguhnya, urine sesungguhnya masih dapat direabsorpsi
bahkan sampai berada di dalam tubulus pengumpul ( kolektivus ).
Factor factor yang mempengaruhi produksi urine
Hormone antideuritik ( ADH )
Hormon insulin
Jumlah air yang diminum
Factor cuaca
Di dalam urine terkandung bermacam macam zat, antara lain :
Zat sisa pembongkaran protein seperti urea, asam ureat, dan amoniak
Zat warna empedu yang memberikan warna kuning pada urine
Garam, terutama garam dapur
Zat zat yang berlebihan dikomsumsi, misalnya vit C, dan obat obatan, juga
kelebihan zat yang yang diproduksi sendiri oleh tubuh, misalnya hormone.
c) Gangguan pada ginjal.
Jenis jenis kelainan akibat kerusakan salah satu bagian ginjal adalah berikut
ini :
-

Nefritis

Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman
bakteri streptococcus, akibatnya seseorang akan menderita uremia dan oedema

Batu ginjal

Batu ginjal karena pengendapan garam kalsium di rongga ginjal, saluran ginjal,
atau kandung kemih, kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat
dan Kristal kalsium fosfat
-

Albuminuria

Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urine, adanya albumin pada


urine merupakan indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium
atau karena iritasi sel sel ginjal akibat masuknya substansi racun, eter, atau
logam berat.
-

Glikosuria

glikosuria adalah ditemukannya glukosa pada urine. hal ini merupakan indikasi
adanya kerusakan pada batu ginjal
-

Hematuria

Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urine, hematuria


disebabkan oleh adanya iritasi akibat gesekan batu ginjal
-

Ketosis

Ditemukannya keton dalam darah, hal ini terjadi pada orang yang diet
karbohidrat
-

Diabetes insipidus.

Diabetes insipidus adalah suatu penyakit yang penderitanya mengeluarkan urine


terlalu banyak. Penyebabnya adalah kekurangan hormone ADH.
Komposisi urine bervariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya,
urine normal berwarna jernih transparan, serta warna kuning muda urine berasal
dari zat warna empedu ( bilirubin dan biliverdin ). Urine normal pada manusia
mengandung air, urea, asam urat, amoniak, keratin, asam laktat, asam fosfat,
klorida, garam garam terutama garam dapur dan zat zat yang berlebihan
dalam darah missal vitamin c dan obat obatan.

B. PARU PARU
Ekskret dari paru paru adalah CO2 dan H20 yang dihasilkan dari proses
pernapasan, pada prinsipnya CO2diangkat dengan cara yaitu melalui plasma
darah ( 15 %) dan diangkut dalam bentuk ion HCO3 ( 30 % ) melalui proses
berantai pertukaran klorida adalah sebagai berikut. Darah pada alveolus
mengikat O2 dan mengangkutnya ke sel sel jaringan dalam jaringan darah
melepaskan O2 dan seterusnya mengikat CO2untuk dikeluarkan bersama H2O
Gangguan pada Paru paru
a.

Berkurangnya jumlah hemoglobin

Berkurangnya jumlah hemoglobin menyebabkan berkurangnya pasokan oksigen


ke sel sel tubuh
b.

Keracunan gas CO

Keracunan gas gas ini mengganggu pengikatan oksigen oleh karena gas CO
memiliki daya pengikatan yang tinggi terhadap oksigen daripada HB.
c.

Kanker paru paru

Kanker paru paru menyebabkan paru paru rusak dan tak berfungsi lagi
d.

Emfisema

Merupakan suatu gangguan yang disebabkan oleh karena susunan alveolus


abnormal
e.

Penyakit asma

Penyakit asma merupakan gangguan pernapasan karena menyempitnya saluran


pernapasan
f.

TBC

TBC menyebabkan terganggunya proses difusi oksigen karena timbulnya bintil


bintil kecil pada dinding alveolus yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis
g.

Radang paru paru

h.

Bronchitis ( Radang pada saluran napas)

i.

Polip.

Polip yaitu pembengkakan kelenjar limfe pada saluran pernapasan ( rongga


hidung )
C.HATI
Hati dan kelenjar empedu
Sebagai alat ekskresi, hati mengeluarkan empedu. Kurang lebih 0,5 liter empedu
dikeluarkan setiap hari, empedu berwarna kehijauan , rasanya pahit, PH sekitar 7
7,6, mengandung kolesterol, garam garam mineral, garam empedu, serta
pigmen yang disebut biliverdin dan bilirubin.
Empedu yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantong empedu dan
dikeluarkan ke usus halus untuk membantu sistem pencernaan, misalnya :
Untuk mencerna lemak.
Mengaktifkan lipase.
Mengubah zat yang tak larut dalam air menjadi zat yang dapat larut dalam air,
dan
Membantu daya obsorpsi lemak pada dinding usus.

Kurang lebih 10 (sepuluh) juta sel darah merah yang telah tua dan rusak
dirombak dalam hati oleh sel khusus yang disebut histiosit. Hasil perombakan sel
darah merah adalah : fe, haemin, globin,. Haemin merupakan bahan dasar
pembentukan zat warna empedu yaitu bilirubin dan biliverdin, kemudian
dikeluarkan ke dalam usus 12 jari dan dioksidasi sehingga berwarna kuning.
Organ hati juga merupakan kelenjar yang mampu menghasilkan enzim orginase
yang berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam amino
ornitin dan urea. Ornitin mampu mengikat NH3 dan CO2yang bersifat racun.
Ornitin di dalam sel diubah menjadi sitralin yang mampu mengikat NH3 menjadi
arginin yang mampu dipecah di dalam hati, sedang urea diangkut dari hati
menuju ke ginjal.
a)

Menghasilkan Getah Empedu

Getah empedu dihasilkan dari hasil perombakan sel darah merah. Getah ini
ditampung di dalam kantung empedu kemudian disalurkan ke usus 12 jari. Getah
empedu pada dasarnya terdiri atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat
warna
empedu. Garam empedu berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu
untuk mengemulsi lemak. Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi
sehingga harus diekskresikan. Zat warna empedu yang diekskresikan ke usus 12
jari, sebagian menjadi sterkobilin, yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa
diserap kembali oleh darah dibuang melalui ginjal sehingga membuat warna
pada urine yang disebut urobilin. Kedua zat ini mengakibatkan warna feses dan
urine kuning kecoklatan.
b)

Menghasilkan Urea

Urea adalah salah satu zat hasil perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi
tubuh maka harus dibuang keluar tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk
dikeluarkan bersama urine.
PENYAKIT dan Kelainan HATI
Hati dapat robek karena terkena benda tajam, dan dapat menyebabkan
pendarahan.
Infeksi kandung empedu : Infeksi ini berasal dari usus, hati, bila batu empedu
terbentuk di dalam kantung empedu dan dapat menyumbat saluran empedu
maka cairan empedu tidak akan dapat keluar dari hati dan terjadi ikterus.
Ikterus : Disebabkan karena produksi cairan empedu berlebihan, kegagalan sel
hati dalam mengekskresi empedu.
D. KULIT ( integumen )
Kulit terdiri atas lapisan epidermis di sebelah luar dan lapisan dermis di sebelah
dalam.

Lapisan epidermis terdiri dari :


Lapisan Korneum yang mati dan mengelupas berwarna putih.
Lapisan Lusidum yang berwarna terang.
Lapisan Granulosum yang mengandung pigmen yang berwarna coklat sampai
hitam.
Lapisan germinativum yang tumbuh dan selalu membelah.
Pada lapisan epidermis terdapat ujung saraf telanjang yang berfungsi sebagai
penerima rangsang geli, dan nyeri, saluran kelenjar keringat serta minyak. Pada
lapisan dermis terdapat pangkal kelenjar keringat, pangkal kelenjar minyak, akar
rambut, pembuluh darah, ujung saraf penerima rangsang tekanan (pucini),
panas (rufini), dingin (Krause), sentuhan (Eisner).
Sebagai alat ekskresi kulit berfungsi sebagai alat untuk mengeluarkan keringat
dan minyak.
Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis,dermis dan jaringan ikat bawah
kulit.
Epidermis (Kulit Ari)
Epidermis tersusun oleh sejumlah lapisan sel yang pada dasarnya terdiri atas
dua lapisan yaitu:
a.

Lapisan tanduk

Merupakan lapisan epidermis paling luar. Padalapisan ini tidak terdapat


pembuluh darah dan serabut saraf, karena merupakan sel-sel mati dan selalu
mengelupas. Lapisan ini jelas sekali terlihat pada telapak tangan dan telapak
kaki.
b.

Lapisan malpighi

Lapisan ini terdapat di bawah lapisan tanduk. Sel-selnya


terdapatpigmenyangmenentukan warna kulit.
Dermis (Kulit Jangat)
Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis, di dalam lapisan ini terdapat
beberapa jaringan yaitu:
Kelenjar keringat, yang berfungsi untuk menghasilkan keringat. Keringat
tersebut bermuara pada pori-pori kulit.
Kelenjar minyak, yang berfungsi untuk menghasilkan minyak guna
menjaga rambut
tidak kering. Kelenjar ini letaknya dekat akar rambut.
Pembuluh darah, yang berfungsi untuk mengedarkan darah ke semua
selataujaringan termasuk akar rambut.

Ujung-ujung saraf. Ujung saraf yang terdapat pada lapisan ini adalah
ujung saraf perasa dan peraba.
Jaringan Ikat Bawah Kulit
Di bagian ini terdapat jaringan lemak (adiposa).Fungsinya antara lain untuk
penahan suhu tubuh dan cadangan makanan.
Dengan adanya berbagai jaringan yang terdapat di dalamnya, maka kulit dapat
berfungsi sebagai:
indra peraba dan perasa,
pelindung tubuh terhadap luka dan kuman,
tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar
ultraviolet cahaya matahari,
penyimpan kelebihan lemak,
pengatur suhu tubuh.
GANGUAN dan Kelainan pada Kulit
Dermatitis atau eksema (peradangan kuit) disebabkan alergi terhadap beberapa
jenis makanan, obat-obatan atau bahan kimia yang digunakan atau dipegang
missal bedak, krim, minyak, deterjen. Banyak yang disertai eritema (merahmerah) dan urtikaria (bintul-bintul) keadaan ini sering menimbulkan rasa gatalgatal.
Penyakit kulit dapat disebabkan oleh mikro-organisme yang dapat menimbulkan
infeksi seperti pada impetigo disebabkan virus seperti pada kurap dan athlete
foot (kutu air), parasit hewani seperti scabies dan pedikulosis.
BAB 2. SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan
keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan
melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan
keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan
demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara generatif atau
seksual.
A.

ALAT REPRODUKSI PRIA

System reproduksi pria berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan yang
disebut sperma.sistem reproduksi pria terdiri atas kelenjar kelenjar dan saluran
saluran untuk mengeluarkan sperma. Kelenjar dan saluran yang menyusun
system reproduksi pria adalah
ORGAN-ORGAN REPRODUKSI PRIA

NO

ORGAN

FUNGSI

TESTIS

Menghasilkan sel sperma dan hormon


kelamin

SKROTUM

Kantung yang di dalamnya terdapat


testis dan mengatur suhu yang cocok
bagi kehidupan sperma.

TUBULUS SEMINIFERUS

Saluran yang terdapat di testis dan


berfungsi sebagai tempat pembentukan
sperma

SEL INTERSTISIAL

Sel yang berfungsi untuk menghasilkan


hormon kelamin pria dan terdapat di
testis.

SEL SERTOLI

Sel yang terdapat di testis dan berfungsi


untuk menyediakan makanan bagi
sperma.

PENIS

Alat kopulasi

VASA DEFERENSIA

Menyalurkan sperma ke kantong sperma

DUKTUS EPIDIDIMIS

Tempat pematangan dan penyimpanan


sementara sperma.

KANTONG SPERMA

Tempat menampung sperma

KELENJAR PROSTAT
DAN COWPER

Menghasilkan cairan semen untuk


member i nutrisi dan mempermudah
gerak sperma.

10

Sperma merupakan sel tunggal yang tersusun atas kepala dan ekor. Ekor
berfungsi menggerakkan sperma, sedangkan kepala mengandung informasi
genetic.
Laki laki memiliki sepasang testis. Masing masing testis testis mengandung
saluran saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus
menghasilkan gamet yang disebut sperma. Pada saat embrio, testis dibentuk di
dalam rongga perut laki laki.setelah seorang bayi laki laki dilahirkan, testis

turun dalam skrotum. Skrotum merupakan kulit pelindung testis yang berada di
luar tubuh.
Sperma dari testis bergerak menuju epididimis. Di dalam epididimis inilah
sperma di simpan, dari epididimis, sperma menuju vas deverens dan selanjutnya
uretra. Vas deverens merupakan saluran yang menghubungkan testis dengan
uretra, dalam perjalanan menuju uretra, sperma bercampur dengan larutan yang
dihasilkan oleh vesikula seminalis.kelenjar prostat, dan kelenjar cowpers.sperma
dan larutan ini disebut semen. Semen selanjutnya menuju penis untuk
dikeluarkan.
Penis merupakan organ kopulasi pada laki laki. Fungsinya untuk memasukkan
sperma ke dalam alat reproduksi perempuan. Penis diselaputi oleh kulit tipis.
Kulit inilah yang dioperasi saat laki laki dikhitan.
PROSES PEMBENTUKAN SPERMA
1.

STRUKTUR SPERMA

Struktur sperma terdiri dari kepala, bagian tengah ( badan ) dan ekor ( flagella ).
Pada bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom yang dibentuk dari kompleks
golgi, akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma
menembus sel telur. Pada bagian tengah terdapat mitokondria tempat
berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energy yang digunakan oleh
sperma sehingga sperma dapat bergerak aktif.
PROSES PEMBENTUKAN SPERMA
Mula mula sel induk sperma ( spermatogonium ) membelah secara mitosis
beberapa kali sehingga dihasilkan lebih banyak spermatogonium . sebagian dari
sel sel spermatogonium tersebut terus membelah secara mitosis, sedangkan
sebagian yang lain membesar menjadi spermatosit primer. oleh karena
pembelahan terjadi secara mitosis maka spermatogonium dan spermatosit
primer mempunyai 2n kromosom, kemudian spermatosit primer membelah
secara meiosis ( tahap 1 ) menghasilkan spermatosit sekunder. Oleh karena
membelah secara meiosis, maka spermatosit sekunder mempunyai n kromosom
( haploid ), spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis ( tahap II )
menghasilkan 2 sel yang juga haploid ( n ) hasil pembelahan tersebut
disebut spermatid dan diperoleh 4 spermatid.sel sel spermatid akan
mengalami diferensiasi menjadi sel spermatozoa atau sperma, peristiwa ini
disebut spermiogenesis. Diferensiasi tersebut meliputi adanya kepala, badan
( bagian tengah ) dan ekor ( flagella ).
B.

ALAT REPRODUKSI WANITA

Alat reproduksi perempuan terdiri atas ovarium, oviduct ( saluran telur ), uterus (
rahim ), cerviks ( leher rahim ) dan vagina, alat reproduksi perempuan berbentuk
sedemikian rupa untuk menghasilkan ovum, menerima sperma, menyediakan

kondisi yang cocok untuk terjadinya pembuahan, dan menyediakan tempat


untuk pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Perempuan memiliki sepasang ovarium. Ovarium terletak di dalam rongga
perut. Ovarium menghasilkan gamet yang disebut sel telur (ovum ), setiap 28
hari, satu sel telur dikeluarkan dari dalam ovarium.keluarnya sel telur dari
ovarium di sebut ovulasi, selanjutnya sel telur akan menuju oviduk. Di dalam
oviduct inilah terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma
Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot, uterus berfungsi sebagai
pelindung dan tempat pertumbuhan serta perkembangan embrio. Bagian dasar
uterus disebut cerviks ( leher rahim ), cerviks menghubungkan uterus dengan
vagina, vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan tubuh
bagian luar, vagina berfungsi sebagai jalan keluar ketika dilahirkan.
Organ organ penyusun system reproduksi wanita.
N
o
1

Organ

Fungsi

Ovarium

Tempat memproduksi sel telur

Tuba falloppi

Membawa sel telur dari ovarium menuju


uterus dan tempat terjadinya pembuahan

Uterus

Tempat tumbuh dan berkembangnya embrio

Vagina

Tempat keluarnya bayi pada kelahiran alami.

Proses pembentukan ovum di dalam ovarium disebut oogenesis.


Pada ovarium di dalam tubulus embrio ( fetus ) telah terdapat sekitar 600.000
buah sel induk telur ( oogonium ) pada umur embrio lima bulan, oogonium
memperbanyak diri secara mitosis membentuk 7 juta oosit primersetelah itu
terjadi pengurangan jumlah oosit primer sampai lahir, pada saat embrio berumur
6 bulan, oosit primer sedang dalam tahap meiosis I, khususnya berada pada
tahap profase I, ketika seorang bayi perempuan lahir, ovarium telah berisi sekitar
1 2 jt sel telur ( oosit primer), selanjutnya, oosit primer tersebut istirahat ( tidak
melakukan pembelahan sampai masa pubertas, pada waktu anak berumur 7
tahun, jumlah oosit primer berkurang lagi menjadi sekitar 300- 400 ribu oosit
primer.
Setelah masuk masa pubertas dan seseorang sudah mengalami menstruasi atau
haid, saat itu kelenjar hipofisis, perempuan menghasilkan FSH (follicle

stimulating hormon ) yang merangsang oosit primer untuk melanjutkan


pembelahan, dari pembelahan tersebut, dihasilkan 2 sel yang ukurannya tidak
sama, sel yang ukurannya kecil disebut badan polar pertama . sel tersebut akan
melanjutkan pembelahan meiosis ( II ) dan menghasilkan 2 badan polar, sel yang
berukuran besar disebut oosit sekunder, yang terus membelah menghasilkan 1
sel yang besar di sebut ootid dan satu badan polar, sel ootid berkembang
menjadi sel telur yang siap diovulasi.proses oogenesis juga dipengaruhi oleh
berbagai jenis hormon, hormon hormon tersebut dihasilkan oleh hipofisis atau
oleh ovarium sendiri.

C.

PERKEMBANGAN EMBRIO DALAM RAHIM

-PROSES FERTILISASI
Sejak dimunculkannya teori sel pada tahun 1939, ilmuwan mengetahui bahwa
manusia berkembang dari sebutir sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.
Peleburan sperma dengan sel telur dikenal sebagai proses fertilisasi, atau
pembuahan.Sperma ditampung dalam vagina, selanjutnya bergerak melalui
uterus menuju saluran uran telur. Sementara itu umumnya hanya sebutir telur
yang dihasilkan, sedangkan jumlah sperma yang tertampung berkisar antara
200-300 juta. Dari sekian banyak sperma, hanya satu yang dapat membuahi sel
telur.
Setelah sebuah sperma dapat menembus permukaan luar sel telur saat proses
fertilisasi, sel telur segera menyusun penghalang kimiawi. Artinya sel telur
dilapisi oleh senyawa senyawa tertentu sehingga jutaan sperma yang lain tidak
ikut membuahi sel telur tersebut. Saat sel telur dengan sperma menyatu pada
proses fertilisasi, zigot yang terbentuk mempunyai 46 kromosom dalam
intinya.Fertilisasi antara sel telur dan sperma terjadi di dalam saluran telur, dan
menghasilkan zigot.
Zigot akan bergerak dari saluran telur ke uterus. Sejalan dengan waktu, zigot
mengalami pembelahan sel. Setelah kurang lebih 7hari, kumpulan sel-sel yang
berbentuk bola hasil pembelahan zigot akan tertanam dalam dinding uterus.
Sebelum zigot tertanam, dinding uterus telah lebih dahulu menebal yang siap
menerima zigot. Di dalam uterus zigot akan tumbuh selama 9 bulan sampai saat
bayi dilahirkan.Untuk manusia maupun hewan-hewan tertentu yang
perkembangan embrionya terjadi di dalam tubuh induk betina, ada periode
sebelum kelahiran yang disebut periode gestasi atau kehamilan. Sementara
jaringan, organ dan sistem tubuh berkembang, Embrio dalam uterus harus
memperoleh makanan dan oksigen, serta membuang bahan-bahan sisa
metabolisme. Embrio juga harus mendapat perlindungan.

Perkembangan EMBRIO
1) Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2) Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip denganbayi, mulai tampak
tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
3) Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti
bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4) Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ
yang sudah lengkap.
5) Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan.
Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui
plasenta. Tahukah kamu fungsi dariplasenta? Plasenta mempunyai fungsi
sebagai berikut.
Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.

*TAMBAHAN*
Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1. AIDS
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), Acquired berarti
diperoleh, Immuno Deficiency berarti kekebalan yang rapuh dan Syndrom berarti
penyakit, sehingga pengidap AIDS mudah sekali terserang penyakit yang
berbahaya.
a.

Penyebab AIDS

AIDS disebabkan oleh virus, yang diberi nama HIV (Human Immuno Deficiency
Virus), virus ini menyerang sel darah putih tertentu, dimana sel darah putih
berfungsi sebagai system kekebalan tubuh yaitu menangkal infeksiatau
serangan penyakit terhadap tubuh. Apabila virus HIV bersarang dalam sel darah
putih dan merusak sel darah putih maka tubuh akan menjadi lemah dan mudah
terserang penyakit.
b. Penularan AIDS
Virus HIV dapat berpindah dari seseorang ke orang lain atau dengan kata lain
penyakit AIDS dapat menular. Penularan AIDS tidak menyebar melalui udara,
atau karena berjabat tangan dengan penderita AIDS juga tidak menular melalui
peralatan makan penderita AIDS. Tetapi virus HIV dapat menular masuk ke tubuh

orang lain melalui transfusi darah (donor darah seseorang yang terinfeksi HIV)
atau melalui alat-alat yang menyebabkan luka, seperti jarum suntik, jarum infus,
dapat juga melalui kontak seksual.

c. Pencegahannya
Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan yang efektif pada penderita
AIDS, oleh karena itu akan lebih baik bila kita berusaha menghindari penyakit ini
dengan cara mencegah penularan virus HIV, antara lain:
Menggunakan jarum suntik yang steril dan jarum yang sekali pakai lalu dibuang.
Memeriksa darah sebelum transfusi darah, sehingga darah dapat dipastikan
tidak terinfeksi virus HIV.
Hanya melakukan kontak seksual dengan pasangannya yang sah.
2. Gonorea
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseriagonorrhoeae. Bakteri ini dapat
ditularkan melalui kontak seksual. Penderita gonorea akan merasakan sakit pada
saat urinasi, kadang-kadang urine mengeluarkan nanah, jika penderita gonorea
tidak diobati dapat merusak saluran reproduksi yaitu saluran sperma pada pria
dan saluran tuba falopii pada wanita sehingga dapat mengakibatkan
kemandulan.
3. Sifilis
Sifilis disebabkan oleh sejenis bakteri Treponema pallidium, bakteri ini biasa
ditularkan melalui kontak seksual, namun demikian bakteri ini juga
dapat ditularkan melalui jalan lain, misalnya bayi yang dilahirkan dari ibu
penderita sifilis. Penyakit ini akan ditandai dengan adanya luka pada alat kelamin
dan jika tidak segera diobati bakteri dapat merusak sel otak, melumpuhkan
tulang atau merusak jantung dan pembuluh darah.

BAB 3. SISTEM KOORDINASI SEL SARAF, INDERA, dan HORMON


A.

MATA NORMAL

Mata manusia sebagai alat indra penglihatan dapat dipandang sebagai alat optik
yang sangat penting bagi manusia.
Bagian-bagian mata menurut kegunaan fisis sebagai alat optik :
Kornea merupakan lapisan terluar yang keras untuk melindungi bagian-bagian
lain dalam mata yang halus dan lunak.
Aqueous humor (cairan) yang terdapat di belakang kornea fungsi untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
Lensa terbuat dari bahan bening (optis) yang elastik, merupakan lensa cembung
berfungsi membentuk bayangan.Iris (otot berwarna) membentuk celah lingkaran

yang disebut pupil.


Pupil berfungsi mengatur banyak cahaya yang masuk ke dalam mata. Lebar
pupil diatur oleh iris, di tempat gelap pupil membuka lebar agar lebih banyak
cahaya yang masuk ke dalam mata.
Retina (selaput jala) terdapat di permukaan belakang mata yang berfungi
sebagai layar tempat terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Bayangan
yang jatuh pada retina bersifat : nyata, diperkecil dan terbalik.
Bintik buta merupakan bagian pada retina yang tidak peka terhadap cahaya,
sehingga bayangan jika jatuh di bagian ini tidak jelas/kelihatan, sebaliknya pada
retina terdapat bintik kuning.
Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang berbentuk sel
batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk sel
kerucut berfungsi membedakan kesan berwarna.Otot siliar (otot lensa mata)
berfungsi mengatur daya akomodasi mata.
Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh lensa mata ke permukaan retina.
Oleh sel-sel yang ada di dalam retina, rangsangan cahaya ini dikirimkan ke otak.
Oleh otak diterjemahkan sehingga menjadi kesan melihat.
Daya Akomodasi Mata.
Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga
dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan
lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah
jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar
bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata
melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan
pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar
mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi.
Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan
atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau
jauhnya jarak benda yang dilihat.
Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan
mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik
dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d
30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal.
2. titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata
yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah
tak terhingga.
Cacat Mata
Berkurangnya daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan mata untuk melihat benda pada jarak tertentu
dengan jelas. Cacat mata yang disebabkan berkurangnya daya akomodasi,
antara lain rabun jauh, rabun dekat dan rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis
itu, masih ada jenis cacat mata lain yang disebut astigmatisma.
Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata hanya berfungsi

membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati tepat pada
retina. Kacamata tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan
pada kacamata adalah kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran
-1,5, artinya kacamata itu berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5
dioptri.Berkurangnya daya akomodasi mata dapat menyebabkan cacat mata
sebagai berikut :
B. RABUN JAUH (MIOPI)
Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan jelas,
disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab
terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering
dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan
lain-lain.
Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang
sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina.
Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa
mata terbiasa tebal.
Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).
Tugas dari lensa cekung adalah membentuk bayangan benda di depan mata
pada jarak titik jauh orang yang mempunyai cacat mata miopi. Karena bayangan
jatuh di depan lensa cekung, maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa
tipis, 1/f=1/So+1/Si si adalah jarak titik jauh mata miopi. so adalah jarak benda
ke mataf adalah fokus lensa kaca mata.
C.RABUN DEKAT (HIPERMETROPI)
Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata
perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat
yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat
jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih.
Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain.
Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).
Bayangan yang dibentuk lensa cembung harus berada pada titik dekat mata
penderita rabun dekat. Karena bayangan yang dihasilkan lensa cembung berada
di depan lensa maka harga si adalah negatif. Dari persamaan lensa tipis,
1/f=1/So+1/Si
si adalah jarak titik jauh mata hipermetropi. so adalah jarak benda ke mataf
adalah fokus lensa kaca mata.

D.HIDUNG

Kita dapat mencium bau dengan baik menggunakan indra hidung. Coba rasakan
ketika Anda terserang penyakit pilek. Saat terserang penyakit pilek, hidung kita
agak sulit mencium bau-bau yang ada.
Rongga hidung mempunyai tiga lapisan yang dipisahkan oleh tulang. Rongga
atas berisi ujung-ujung cabang saraf cranial, yaitu saraf olfaktori (saraf
pembau).Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam
mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia.
Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.
Hidung merupakan salah satu dari panca indra yang berfungsi sebagai indra
pembau. Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam
hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak
bergerombol seperti tunas pengecap.Epitelium pembau mengandung 20 juta selsel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabutserabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium
mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan
kimia bau-bauan di udara
Bulu hidung di dalam kaviti hidung menapis debu dan mikroorganisma dari udara
yang masuk dan lapisan mukus yang memerangkapnya. Bekalan darah yang
banyak ke membran mukus membantu mengawal udara yang masuk menjadi
hampir sama dengan suhu badan di samping melembabkannya. Selain itu
hidung juga berfungsi sebagai organ untuk membau kerana reseptor bau terletak
di mukosa bahagian atas hidung. Hidung juga membantu
menghasilkan dengungan (fonasi).
Gambar 4.1 Struktur dan Anatomi Hidung Manusia

4.2 Proses Penciuman


Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung sel- sel
pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf
kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk
serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak
(bulbus olfaktorius). Zat-zat kimia tertentu berupa gas atau uap masuk bersama
udara inspirasi
mencapai reseptor
pembau. Zat ini dapat larut dalam lendir hidung, sehingga terjadi pengikatan zat
dengan protein membran pada dendrit. Kemudian timbul impuls yang menjalar
ke akson-akson. Beribu-ribu akson bergabung menjadi suatu bundel yang disebut
saraf I otak (olfaktori). Saraf otak ke I ini menembus lamina cribosa tulang
ethmoid masuk ke rongga hidung kemudian bersinaps dengan neuron-neuron

tractus olfactorius dan impuls dijalarkan ke daerah pembau primer pada korteks
otak untuk diinterpretasikan.
4.3 Hubungan Indera Pembau dan Indera Pengecap
Apabila ada gangguan pada indera pembau, maka kita tidak dapat mengecap
dengan baik. Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa
hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti
bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma
makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena
serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel
berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.

4.4 Gangguan pada Hidung


Anosmia
Penyakit ini menyebabkan penderitanya kehilangan rasa bau. Penyakit ini
disebabkan karena :
Penyumbatan rongga hidung, misalnya tumor, polyp
Reseptor-reseptor pembauan rusak karena infeksi virus atau atrophi
Gangguan pada syaraf ke I, bulbus, tractus olfactoris ataupun cortex otak karena
benturan kepala ataupun tumor.

Gambar 4.2 Anosmia

E.TELINGA
Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi/mengenal suara &
juga banyak berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh. Telinga pada
hewan vertebrata memiliki dasar yang sama dari ikan sampai manusia, dengan
beberapa variasi sesuai dengan fungsi dan spesies.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama lainnya terletak
simetris pada bagian yang berlawanan di kepala, untuk menjaga keseimbangan
dan lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara, air, atau benda
lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun telinga yang mendeteksi suara,
fungsi pengenalan dan interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat.
Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang menyambungkan
telinga dan otak (nervus vestibulokoklearis).

Telinga manusia
Anatomi telinga manusia

Bagian telinga
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun
telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun
telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang
telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu
mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang
telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk
menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini
merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin
yang disebutserumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang
memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran
terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam.
Peradangan pada bagian telinga ini disebut sebagai otitis Eksterna. Hal ini
biasanya terjadi karena kebiasaan mengorek telinga & akan menjadi masalah
bagi penderita diabetes mellitus (DM/sakit gula)
Telinga luar dan kebudayaan
Walaupun bagian daun telinga tidak begitu penting, bagian ini sering digunakan
untuk memperbaiki tampilan wajah. Dalam masyarakat Barat, telinga yang
terlalu besar dan terlihat tidak simetris akan memperburuk penampilan. Bedah
pertama untuk mengatasi hal ini dipublikasikan pada 1881.

Telinga juga menjadi tempat perhiasan selama ribuan tahun, terutama dengan
menindik telinga. Dalam beberapa kebudayaan, perhiasan tersebut ditempatkan
untuk menarik dan memperbesar daun telinga. Kebudayaan ini masih ditemukan
di Indonesia, yakni pada suku Dayak di Kalimantan.
Telinga tengah
Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil
atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). Saluran
Eustachius juga berada di telinga tengah.
Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang
pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran

ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh


meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran
akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara
pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran
Eustachius menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring. Dalam
keadaan biasa, hubungan saluran Eustachius dan telinga tengah tertutup dan
terbuka pada saat mengunyah dan menguap. Hal ini menjelaskan mengapa
penumpang pesawat terbang merasa 'tuli sementara' saat lepas landas.
Rasa tuli disebabkan adanya perbedaan tekanan antara udara sekitar. Tekanan
udara di sekitar telah turun, sedangkan di telinga tengah merupakan tekanan
udara daratan. Perbedaan ini dapat diatasi dengan mekanisme mengunyah
sesuatu atau menguap.
Peradangan atau infeksi pada bagian telinga ini disebut sebagai Otitis Media
Teknik menghafal 3 macam tulang pendengaran supaya tidak terbalik,sbb : 3
tulang pendengaran adalah martil, landasan dan sanggurdi. Tekniknya adalah
perhatikan huruf belakang setiap nama tulang pendengaran, dan samakan
dengan huruf depan nama yang berikutnya (Marti(l), (l)anda(san), (san)ggurdi)
yang penting kita tau huruf depan /kata depannya ,,, (Graciella Eunike
Satriyo.Sanjose,Bali 2011)
Telinga dalam
Pendengaran
Potongan melintang koklea. Endolimfe terdapat di skala media - daerah hijau
terang pada tengah diagram.
Telinga dalam terdiri dari labirin osea (labirin tulang), sebuah rangkaian rongga
pada tulang pelipis yang dilapisi periosteum yang berisi cairan perilimfe & labirin
membranasea, yang terletak lebih dalam dan memiliki cairan endolimfe.
Di depan labirin terdapat koklea atau rumah siput. Penampang melintang koklea
trdiri aras tiga bagian yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani.
Bagian dasar dari skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui
jendela berselaput yang disebuttingkap oval, sedangkan skala timpani
berhubungan dengan telinga tengah melalui tingkap bulat.
Bagian atas skala media dibatasi oleh membran vestibularis atau membran
Reissner dan sebelah bawah dibatasi oleh membran basilaris. Di atas membran
basilaris terdapat organo corti yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi
impuls. Organo corti terdiri dari sel rambut dan sel penyokong. Di atas sel
rambut terdapat membran tektorial yang terdiri darigelatin yang lentur,
sedangkan sel rambut akan dihubungkan dengan bagian otak dengan saraf
vestibulokoklearis.
Organ Keseimbangan

Selain bagian pendengaran, bagian telinga dalam terdapat Indra Pengatur


Keseimbangan atau organ Vestibular. Bagian ini secara struktural terletak di
belakang labirin yang membentuk struktur utrikulus dan sakulus serta tiga
saluran setengah lingkaran atau Saluran Gelung atau semisirkular. Kelima bagian
ini berfungsi mengatur keseimbangan Tubuh dan memiliki sel rambut yang akan
dihubungkan dengan bagian keseimbangan dari saraf Pendengaran.

2. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan


Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan
berupa tiga saluran setengah lingkaran yang
dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ
keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan
sakulus.
Ujung dari setup saluran setengah lingkaran
membesar dan disebutampula yang berisi reseptor,
sedangkan pangkalnya berhubungan dengan
utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun
sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat
keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari
kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut
dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini
disebut kupula.Saluran semisirkular (saluran
setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.
Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus
terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya
berupa rambut bebas yang melekat
padaotolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi
kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut
yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

Gbr. Alat-alat keseimbangan pada telinga

c. Kelainan dan Penyakit pada Telinga


Telinga dapat mengalami kelainan-kelainan contohnya seperti berikut.
1)Radang telinga (otitas media)
Penyakit ini disebabkan karena virus atau bakteri dan sering menyerang pada
anak-anak. Gejalanya adalah sakit pada telinga, demam, dan pendengaran

berkurang. Telinga akan mengeluarkan nanah dan kelainan ini dapat


memecahkan gendang telinga.
copied and modified from HERE
(http://cae2k.com/kathryn-erbe-photos-0/otitis-media-image.html)
2)Labirintitis
Labirintitis merupakan gangguan pada labirin dalam telinga. Penyakit ini
disebabkan oleh infeksi, gegar otak, dan alergi. Gejalanya antara lain telinga
berdengung, mual, muntah, vertigo,dan berkurang pendengaran.
3)Motion sickness
Pernahkah kalian menaiki wahana tornadi di dufan?apa yang Anda rasakan
setelah menaikinya?apakah Anda merasa pusing?atau ketika dalam perjalanan di
laut, udara maupun darat kadang-kadang terjadi semacam rasa mual, pusing,
dan muntah-muntah. Orang mengatakan ini adalah mabuk perjalanan atau
disebutmotion sickness. Mabuk perjalanan ini merupakan gangguan pada fungsi
keseimbangan. Penyebabnya adalah rangsangan yang terus menerus oleh
gerakan atau getaran-getaran yang terjadi selama perjalanan, baik darat, laut
maupun udara. Biasanya disertai dengan muka pucat, berkeringat dingin dan
pusing.
4)Tuli
Tuli atau tuna rungu ialah kehilangan kemampuan untuk dapat mendengar. Tuli
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tuli konduktif dan tuli saraf. Tuli
konduktif terjadi disebabkan oleh menumpuknya kotoran telinga di saluran
pendengaran, sehingga mengganggu transmisi suara ke koklea. Tuli saraf terjadi
bila terdapat kerusakan syaraf pendengaran atau kerusakan pada koklea
khususnya pada organ korti.

F.LIDAH
ANATOMI LIDAH
Lidah terletak pd dasar mulut. Bagian tepinya bersentuhan dg gigi.
Terdiri dr otot serat lintang. Otot intrinsik melakukan gerak halus & otot
ekstrensik melakukan gerak kasar saat mengunyah & menelan
Lidah terbagi mjd :
Radiks lingua (pangkal lidah)
Dorsum lingua (punggung lidah)
Apeks lingua (ujung lidah)

Bila lidah digulung ke belakang tampak permukaan bawah yg dsbt frenulum


lidah
Permukaan lidah ditutupi papil2, yaitu :
Papil sirkumvalata
Papil fungiformis
Papil filiformis
FISIOLOGI LIDAH
Indera pengecap rasa
Pengecap rasa pahit trdpt pd pangkal lidah
Pengecap rasa manis trdpt pd ujung lidah
Pengecap rasa asin trdpt pd ujung & tepi lidah
Pengecap rasa asam trdpt pd tepi lidah
Susunan saliva
Air 70-90%
Glikoprotein yg dihasilkan sublingual
Ptialin yg bekerja dlm suasana asam
Garam alkali
Lain2 : sel2 epitel yg trlepas, dll
Fungsi saliva
Fungsi mekanis ; mencampur ludah dg makanan shg mjd lunak &mudah
ditelan
Fungsi kimia ; enzim ptialin mengubah karbohidrat mjd maltosa lalu mjd
glukosa
Membasahi mukosa lidah, pipi, langit2 (palatum) yg penting saat berbicara
Melarutkan makanan kering shg dpt dirasakan
Mencegah gigi rusak dg mengubah suasana asam yg dsebabkan bakteri
pembusuk

kelainan yang sering terjadi pada lidah :


Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans..
gejalanya lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.
Atropic glossitis. Penyakit ini juga sering ditemukan. Lidah akan terlihat licin dan

mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun hanya sebagian kecil. Penyebab
yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi banyak didapatkan
pada penderita anemia.
Geografic tongue. Lidah seperti peta, berpulau-pulau. Baik banyak maupun
sedikit. Bagian pulau itu berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan
dikelilingi pita putih tebal.
Fissured tongue. Lidah akan terlihat pecah-pecah. Kadang garis hanya satu
ditengah, kadang juga bercabang-cabang.
Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit
dan panas dan terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam
pemeriksaan. Hal ini kebanyakan karena psikosomatis dibandingkan dengan
kelainan pada syaraf.

BAB 4. ADAPTASI MORFOLOGI


Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan
dengan kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah,
macan, dan sebagainya yang runcing dan tajam untuk makan daging.
Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya
tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk memotong
rumput atau daun dan mengunyah makanan.
A.CAKAR BURUNG (KAKI)

Bentuk kaki yang berbeda-beda disesuaikan dengan tempat hidupnya dan jenis
mangsa yang dimakannya. Berdasarkan lingkungan dan jenis makanan yang
dimakannya, bentuk kaki burung dikelompokkan.
B.MULUT SERANGGA
Berbagai tipe mulut pada serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu
bentuk penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai
dengan jenis makanannya.

Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan


menjadi empat, yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut
penyerap.
-Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga Bentuknya seperti belalai yang dapat digulung
dan dijulurkan Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupukupu. Kupu-kupu menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari
bunga.
-Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam
dan panjang Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap
adalah nyamuk. Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia
kemudian menghisap darah. Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk
juga berfungsi sebagai pengisap.
-Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan
berguna untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga. contoh serangga
yang memiliki mulut penjilat adalah lebah.
-Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang
mirip spons (gabus).
Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair.
Contoh serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat..

BAB 5. MACAM-MACAM PRODUK BIOTEKNOLOGI


Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayasa genetika
secara terpadu, untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan
manusia. Biokimia mempelajari struktur kimiawi organisme. Rekayasa genetika
adalah aplikasi genetik dengan mentransplantasi gen dari satu organisme ke
organisme lain.
Ciri utama bioteknologi:
1. Adanya Benda biologi berupa mikroorganisme, tumbuhan atau hewan
2. Adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri
3. Produk yang dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian

A.

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan


mikroorganisme untuk
memproduksi alkohol, asam asetat, gula, atau bahan makanan,
seperti tempe, tape, oncom, dan kecap.
Mikroorganisme dapat mengubah bahan pangan. Proses
yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan fermentasi, hasilnya
antara lain tempe, tape, kecap, dan sebagainya termasuk keju
dan yoghurt. Proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa
lalu. Ciri khas yang tampak pada bioteknologi konvensional, yaitu
adanya penggunaan makhluk hidup secara langsung dan belum tahu
adanya penggunaan enzim.
1. Pengolahan Bahan Makanan
a. Pengolahan produk susu
Susu dapat diolah menjadi bentuk-bentuk baru, seperti
yoghurt, keju, dan mentega.
1) Yoghurt
Untuk membuat yoghurt, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya
sebagian besar lemak dibuang. Mikroorganisme yang berperan dalam
pembuatan yoghurt, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermophillus. Kedua bakteri tersebut ditambahkan pada susu dengan jumlah
yang seimbang, selanjutnya disimpan selama 5 jam pada temperature 45oC.
Selama penyimpanan tersebut pH akan turun menjadi 4,0 sebagai akibat dari
kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya susu didinginkan dan dapat diberi cita
rasa.
2) Keju
Dalam pembuatan keju digunakan bakteri asam laktat, yaitu Lactobacillus dan
Streptococcus. Bakteri tersebut berfungsi memfermentasikan laktosa dalam susu
menjadi asam laktat. Proses pembuatan keju diawali dengan pemanasan susu
dengan suhu 90oC atau dipasteurisasi, kemudian didinginkan sampai
30oC. Selanjutnya bakteri asam laktat dicampurkan. Akibat dari kegiatan bakteri
tersebut pH menurun dan susu terpisah menjadi cairan whey dan dadih padat,
kemudian ditambahkan enzim renin
dari lambung sapi muda untuk mengumpulkan dadih. Enzim renin dewasa ini
telah digantikan dengan enzim buatan, yaitu klimosin. Dadih yang terbentuk
selanjutnya dipanaskan pada temperatur
32oC 420oC dan ditambah garam, kemudian ditekan untuk membuang air dan
disimpan agar matang. Adapun whey yang terbentuk diperas lalu digunakan
untuk makanan sapi.
3)Mentega
Pembuatan mentega menggunakan mikroorganisme Streptococcus lactis dan
Lectonostoceremoris. Bakteri-bakteri tersebut membentuk proses pengasaman.
Selanjutnya, susu diberi cita rasa tertentu dan lemak mentega dipisahkan.

Kemudian lemak mentega diaduk untuk menghasilkan mentega yang siap


dimakan.
b. Produk makanan nonsusu
1) Kecap
Dalam pembuatan kecap, jamur, Aspergillus oryzae dibiakkan pada kulit gandum
terlebih dahulu. Jamur Aspergillus oryzae bersama-sama dengan bakteri asam
laktat yang tumbuh pada kedelai
yang telah dimasak menghancurkan campuran gandum. Setelah proses
fermentasi karbohidrat berlangsung cukup lama akhirnya akan dihasilkan produk
kecap.

2)Tempe
Tempe kadang-kadang dianggap sebagai bahan makanan masyarakat golongan
menengah ke bawah, sehingga masyarakat merasa gengsi memasukkan tempe
sebgai salah satu menu makanannya. Akan tetapi, setelah diketahui manfaatnya
bagi kesehatan, tempe mulai banyak dicari dan digemari masyarakat dalam
maupun luar negeri. Jenis tempe sebenarnya sangat beragam, bergantung pada
bahan dasarnya, namun yang paling luas penyebarannya adalah tempe kedelai.
Tempe mempunyai nilai gizi yang baik. Di samping itu tempe mempunyai
beberapa khasiat, seperti dapat mencegah dan mengendalikan diare,
mempercepat proses penyembuhan duodenitis, memperlancar pencernaan,
dapat menurunkan kadar kolesterol, dapat mengurangi toksisitas, meningkatkan
vitalitas, mencegah anemia,
menghambat ketuaan, serta mampu menghambat resiko jantung koroner,
penyakit gula, dan kanker.
Untuk membuat tempe, selain diperlukan bahan dasar kedelai
juga diperlukan ragi. Ragi merupakan kumpulan spora mikroorganisme, dalam
hal ini kapang. Dalam proses pembuatan tempe paling sedikit diperlukan empat
jenis kapang dari genus Rhizopus, yaitu Rhyzopus oligosporus, Rhyzopus
stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. Miselium dari kapang
tersebut akan mengikat keping-keping biji kedelai dan memfermentasikannya
menjadi produk tempe. Proses fermentasi tersebut menyebabkan terjadinya
perubahan kimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Perubahan tersebut
meningkatkan kadar protein tempe sampai sembilan kali lipat.

c)Tape
Tape dibuat dari bahan dasar ketela pohon dengan menggunakan sel-sel ragi.
Ragi menghasilkan enzim yang dapatmengubah zat tepung menjadi produk yang
berupa gula dan alkohol. Masyarakat kita membuat tape tersebut berdasarkan
pengalaman.
B.BIOTEKNOLOGI MODERN

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, para ahli teknlogi mulai


mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan prinsip ilmiah melalui
penelitian dan berupaya menghasilkan produk secara efektif dan efisien.
Bioteknologi tidak hanya di manfaatkan dalam industri makanan, tetapi telah
mencakup berbagai bidang seperti rekayasa genetika, penanganan polusi,
penciptaan sumber energi dan lainnya. Dengan adanya penelitian serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka bioteknologi makin besar
manfaatnya untuk masa yang akan datang. Berikut beberapa penerapan
bioteknologi yang akan di bahas:
A. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk
menghasilkan mahluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa
genetika disebut juga pencakokan gen atau rekombinasi DNA.
Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat mahluk
hidup. Hal itu karena DNA dari setiap mahluk hidup mempunyai struktur yang
sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan
mengatur sifat mahluk hidup secara turun temurun. Untuk mengubah DNA sel
dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya melalui transplantasi inti, fusi
sel, teknologi plasmid dan rekomendasi DNA. Berikut penjelasannya :
A. Transplantasi Inti
Transplantasi inti adalah pemindahan inti dari suatu sel ke sel yang lain agar
didapatkan individu baru dengan sifat yang sesuai dengan inti yang di
terimanya. Sebagai contoh, tansplantasi inti pernah di lakukan pada sel katak.
Inti sel yang dipindahkan adalah inti dari sel usus katak yang bersifat diploid, inti
sel tersebut di masukan ke dalam ovum tanpa inti sehingga terbentuk terbentuk
ovum dengan inti diploid. Setelah diberi inti baru, ovum membelah secara
mitosis berkali kali sehingga terbentuklah morula yang berkembang menjadi
blastula. Blastula tersebut selanjutnya dipotong-potong menjadi banyak sel dan
d iambi intinya. Kemudian inti-inti tersebut dimasukan ke dalam ovum tanpa inti.
Pada akhirnya terbentuk ovum berinti diploid dalam jumlah yang banyak. Dan
masing-masing ovum akan berkembang menjadi individu baru dengan sifat dan
jenis kelamin yang sama.
B. Fusi Sel
Fusi sel adalah peleburan 2 sel baik dari spesies yang sama maupun berbeda
agar terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel di awali oleh pelebaran
membrane dua sel lalu diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan
peleburn inti sel (kariogami).
Manfaat fusi sel antara lain untuk pemetaan kromosom, lalu membuat antibody
monoclonal dan membentuk spesies baru. Dan di dalam fusi sel diperlukan
adanya:
1. Sel sumber gen (sumber sifat ideal).

2. Sel wadah (sel yang mampu membelah cepat).


3. Fusigen (zat-zat yang mempercepat fusi sel).
C. Teknologi Plasmid
Plasmid adalah lingkaran DNA kecil yang terdapat dalam sel bakteri atau ragi di
luar kromosomnya. Sifat-sifat plasmid antara lain :
1. Merupakan molekul DNA yang mengandung DNA tertentu.
2. Dapat beraplikasi diri.
3. Dapat berpindah ke sel bakteri lain.
4. Sifat plasmid pada keturunan bakteri sama dengan pasmid induk.
Karena sifat-sifat tersebut plasmid digunakan sebagai vector atau pemindah gen
ke dalam sel target.
D. Rekombinasi DNA
Rekombinasi DNA adalah proses penggabungan DNA DNA dari sumber yang
berbeda. Tujuannya adalah untuk menyambungkan gen yang ada di dalamnya.
Oleh karena itu, rekombinasi DNA disebut juga rekombinasi gen.
Rekombinasi DNA dapat dilakukan karena mempunyai alasan sebagai berikut:
1. Struktur DNA setiap mahluk hidup sama.
2. DNA dapat di sambungkan.
B . Bioteknologi Bidang Kedokteran
Bioteknologi mempunyai peranan penting dalam bidang kedokteran, misalnya
pembuatan antibodi monoklonal, vaksin, antibiotika dan hormon. Dan berikut
penjelasannya:
1. Antibodi Monoklonal
Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal.
manfaat antibody monoclonal antara lain :
1. Untuk mendeteksi kandungan hormon kronik gonadotropin dalam urine wanita
hamil.
2. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
3. Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
2. Pembuatan Vaksin
Vaksin digunakan untuk mencegah serangan tubuh yang berasal dari mikro
organisme. Vaksin di dapat dari virus dan bakteri yang telah di lemahkan atau
racun yang di ambil dari mikroorganisme tesebut.
3). Pembuatan Antibiotika
Antibiotika adalah suatu zat yang dihasilkan oleh organisme tertentu dan
berfungsi untuk menghambat pertumbuhan organisme lain yang ada di
sekitarnya. Antibiotika dapat diperoleh dari jamur atau bakteri yang diproses
dengan cara tertentu.

4). Pembuatan Hormon


Dengan rekayasa DNA, telah digunakan mikroorganisme untuk memproduksi
hormon. Hormon-hormon yang telah diproduksi misalnya insulin, hormon
pertumbuhan, kortison dan tertosteron.

BAB 6. PEWARISAN SIFAT


Pewarisan sifat atau yang lebih dikenal dengan hereditas merupakan suatu
pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Ilmu yang mempelajari tentang
pewarisan sifat disebut dengan genetika. Pewarisan sifat itu dapat ditentukan
oleh kromosom dan gen

A.PERSILANGAN MONOHIBRID
Monohibrid adalah persilangan antar dua spesies yang sama dengan satu sifat
beda. Persilangan monohIbrid ini sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau
yang disebut dengan hukum segresi. Hukum ini berbunyi, Pada pembentukan
gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua
anakan.
Mendel pertama kali mengetahui sifat monohybrid pada saat melakukan
percobaan penyilangan pada kacang ercis (Pisum sativum). Sehingga sampai
saat ini di dalam persilangan monohybrid selalu berlaku hukum Mendel I.
Sesungguhnya pada masa hidup Mendel belum diketahui sifat keturunan
modern, belum diketahui adanya sifat kromosom dan gen, apalagi asam nukleat
yang membina bahan genetic itu. Mendel menyebut bahan genetic itu hanya
factor penentu (determinant) atau disingkat dengan factor.
Hukum Mendel I berlaku pada gametogenesis F1 x F1 itu memiliki genotif
heterozigot. Gen yang terletak dalam lokus yang sama pada kromosom, pada
waktu gametogenesis gen sealel akan terpisah, masing-masing pergi ke satu
gamet.

B.PERSILANGAN DIHIBRID
Persilangan dihibrid yaitu persilangan dengan dua sifat beda sangat
berhubungan dengan hukum Mendel II yang berbunyi independent assortment
of genes. Atau pengelompokan gen secara bebas.
Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet, dimana gen sealel secara bebas
pergi ke masing-masing kutub ketika meiosis. Hukum Mendel II disebut juga
hukum asortasi.
Mendel menggunakan kacang ercis untuk dihibrid, yang pada bijinya terdapat
dua sifat beda, yaitu soal bentuk dan warna biji. B untuk biji bulat, b untuk biji
kisut, K untuk warna kuning dan k untuk warna hijau.
Jika tanaman ercis biji bulat kuning homozygote (BBKK) disilangkan dengan biji
kisut hijau (bbkk), maka semua tanaman F1 berbiji bulat kuning. Apabila
tanaman F1 ini dibiarkan menyerbuk kembali, maka tanaman ini akan
membentuk empat macam gamet baik jantan ataupun betina masing-masing
dengan kombinasi BK, Bk,Bk, bk. Akibatnya turunan F2 dihasilkan 16
kombinasi.yang terdiri dari empat macam fenotip, yaitu 9/16 bulat kuning, 3/16
bulat hijau, 3/16 kisut kuning dan 1/16 kisut hijau. Dua diantara fenotip itu
serupa dengan induknya semula dan dua lainnya merupakan fariasi baru.
SEMIDOMINANSI DALAM DIHIBRID
Apabila dominansi nampak penuh maka perbandingan fenotip pada F2 adalah
9:3:3:1. Pada semidominansi (artinya dominansi tidak nampak penuh, ada warna
yang teritermedier ) maka hasil perkawinan dihibrid menghasilkan keturunan
dengan perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1
PERKAWINAN DIHIBRID PADA HEWAN
Pada marmot misalnya, rambut hitam ditentukan oleh gen H yang dominant
terhadap rambut putih h. rambut kasar ditentukan oleh gen K yang dominant
terhadap rambut halus k. Cara penurunan gen-gen tersebut sama dengan pada
tanaman, sehingga dalam F2 didapatkan perbandingan 9 hitam kasar: 3 hitam
halus: 3 putih kasar: 1 putih halus.

PERKAWINAN DIHIBRID PADA MANUSIA

Misalnya sifat kidal adalah resesif ditentukan oleh gen kd. Sifat normal adalah
dominant ( ditentukan oleh gen Kd ), rambut keriting adalah dominant
ditentukan oleh gen Kr terhadap rambut lurus yang ditentukan oleh gen kr.
Sepertihalnya tumbuh-tumbuhan dan hewan, maka F2 akan memperlihatkan
perbandingan 9:3:3:1. dalam kenyataanya akan sulit bahkan tidak
mungkinmenemukan perbandingan itu, mengingat jumlah anak dalam satu
keluarga semakin sedikit.

Halo pembaca, sudah sekian lama saya tidak membuat artikel diblog ini, ya dikarenakan ada
banyak kepentingan didunia nyata. Pada artikel kali ini, saya akan membahas rangkuman
pelajaran ipa kelas 9 semester 1. Berikut adalah rangkumannya :

Bab. 1
Sistem Ekskresi Pada Manusia

sumber gambar

Untuk mengeluarkan zat sisa, tubuh manusia dilengkapi dengan alat ekskresi berupa ginjal,
kulit, hati dan paru-paru.
Ginjal terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian luar berupa kulit ginjal (korteks) bagian
kedua berupa sumsum ginjal (medulla), dan bagian ketiga berupa rongga ginjal (pelvis).
Penyaringan darah yang dilakukan oleh ginjal terjadi melalui tiga proses, yaitu penyaringan,
penyerapan kembali zat-zat yang dibutuhkan tubuh, dan penambahan zat-zat pada urine.
Zat-zat yang terdapat dalam urine sesungguhnya atau urine sekunder dalam keadaan normal
adalah sebagai berikut.
Air 95%

Urea, amonia, dan asam ureat yang merupakan hasil metabolisme protein.
Garam-garam mineral, terutama garam dapur (NaCl).
Zat warna empedu yang menyebabkan urine berwarna kuning.
Zat-zat yang berlebihan dalam darah, seperti hormone dan vitamin.

Kulit manusia terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kulit ari (epidermis), kulit jangat (dermis),
dan jaringan ikat bawah kulit.
Selain sebagai tempat pengeluaran, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D, tempat menyimpan kelebihan lemak, sebagai
pelindung, dan indra peraba.
Hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi karena hati menghasilkan empedu, dan sebagai alat
ekskresi karena empedu yang dikeluarkan mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah
merah yang rusak dan dihancur kan di dalam limpa.
Paru-paru adalah organ yang bertindak sebagai alat pernapasan, tapi selain itu paru-paru juga
bertindak sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan karbondioksida dan uap air.

Bab. 2
Sistem Reproduksi Pada Manusia

sumber gambar

Reproduksi adalah cara makhluk hidup untuk menghasilkan individu baru yang memiliki
sifat atau ciri-ciri yang sama dengan induknya.
Alat reproduksi laki-laki adalah testis, skrotum, vas deferens, kantong sperma, epididimis,
kelenjar prostat, uretra, dan penis.
Alat reproduksi wanita adalah vulva, vagina, serviks, rahim, tuba fallopii, dan ovarium.
Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pemasakan sperma.

Oogenesis adalah proses pembentukan ovum.

Bab. 3
Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

sumber gambar

Kelangsungan hidup makhluk hidup dipengaruhi oleh kemampuan beradaptasi, seleksi alam,
dan berkembang biak.
Ada tiga cara adaptasi makhluk hidup yaitu adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku.
Faktor yang mempengaruhi seleksi alam adalah makanan, suhu lingkungan, dan cahaya
matahari.
Kecoa, komodo, dan kadal adalah hewan yang tergolong dalam fosil hidup.
Penyebab kepunahan dinosaurus adalah perubahan iklim.
Makhluk hidup dapat berkembang biak secara vegetatif dan generatif.
Makhluk hidup ada yang memiliki daya berkembang biak tinggi dan rendah.

Bab. 4
Pewarisan Sifat

sumber gambar

Setiap makhluk hidup memiliki sifat beda yang dikendalikan oleh gen dan kromosom.
Genotipe adalah sifat makhluk hidup yang tidak tampak sehingga tidak bisa diamati dengan
indra.
Fenotipe adalah sifat makhluk hidup yang tampak sehingga bisa diamati dengan indra
Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan memperhatikan satu sifat
beda
Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu dengan memperhatikan dua sifat beda
Sifat induk yang muncul pada turunannya disebut sifat dominan, sedangkan sifat yang
tertutupi oleh sifat dominan sehingga tidak muncul pada turunan disebut sifat resesif.
Jika sifat dominan tidak jenuh atau sifat turunan berada diantara sifat kedua induknya disebut
intermediet.

Bab. 5
Teknologi Reproduksi dan Bioteknologi

sumber gambar

Rekayasa reproduksi adalah suatu usaha manusia untuk mengembangbiakkan makhluk hidup
dengan cara memanipulasi tahapan proses reproduksi yang berlangsung secara alami.

Rekayasa reproduksi dapat dilakukan dengan cara kultur jaringan, kloning, DNA
rekombinan, hibridisasi, inseminasi buatan, dan bayi tabung.
Dampak positif dari teknologi reproduksi adalah:
Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas yaitu bayi
tabung.
Menciptakan bibit unggul.
Melestarikan plasma nutfah.
Meningkatkan gizi masyarakat.
Dampak negatif rekayasa reproduksi
Pada perbanyakan keturunan dengan kultur jaringan yang memiliki materi genetis yang
sama akan riskan terhadap penyakit.
Merugikan petani dan peternak lokal yang meng-andalkan reproduksi konvensional (secara
alami).
Dikhawatirkan adanya penyalah gunaan teknologi reproduksi untuk kepentingan pribadi
yang merugikan orang lain. Misalnya misi sebuah negara yang hendak menguasai dunia
dengan menciptakan prajurit tangguh dengan teknik pengkloningan.
Bioteknologi adalah prinsip-prinsip dari ilmu dan teknologi untuk memproses materi melalui
agen biologi agar dapat meningkatkan nilai tambah.
Bioteknologi konvensial memanfaatkan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur untuk
menghasilkan enzim sehingga bisa melakukan metabolisme untuk menciptakan makanan atau
produk baru.
RANGKUMAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTS KELAS IX Edisi 4
Bab 1. Sistem Ekskresi
16
1.
Upaya untuk memelihara tekanan osmosis dalam menghadapi kondisilingkungan
disebut osmoregulasi
2.
Salah satu sistem pengeluaran pada manusia adalah system urine.Sistem urine
manusia tersusun dari ginjal, ureter, kantung kemih, danuretra.3.Untuk
mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme di pengeluaran lain,yaitu kulit, paruparu, dan hati.
Bab 2. Sistem Reproduksi Manusia
36
Sistem Reproduksi Manusia

1.Alat-alat perkembangbiakan pada pria umumnya berada di luar tubuh,dan


terdiri daritestis, skrotum, penis, saluran sperma, uretra dan kelenjar seminal.
2.
Alat-alat perkembangbiakan wanita berada di dalam rongga tubuh danterdiri dari
ovarium, saluran telur, uterus dan vagina.3.Fertilisasi yang merupakan
penyatuan antara sel telur dan spermaterjadi dalam salurantelur dan,
selanjutnya hasil penyatuan ini akan menempel di dindinguterus, dan tumbuh
selama sem-bilan bulan sebelum dilahirkan.
Bab 3. Sistem Koordinasi, Regulasi, dan Indera Manusia
67
A. Sistem Indera dan Hormon
1.
Sel saraf merupakan bagian utama pada sistem saraf. Sel saraf membawa pesan
melalui sistem saraf. Tubuhmu mengandung berjuta- juta sel saraf. Sel saraf
disebut neuron.2.Saraf merupakan beberapa neuron yang dibungkus bersamasama
3.
Dendrit adalah bagian neuron yang menerima pesan dari neurontetangganya.
Ujung yang lain biasanya lebih panjang disebut akson.
4.
Akson adalah bagian dari neuron yang berfungsi mengirim pesan keneuronneuron sekitar atau ke organ tubuh.
5.
Pesan berjalan ke atas pada jalur menuju ke otak dan turun kesumsum tulang
belakang menuju ke saraf tubuh.
B. Sistem Indera
1.
Pada umumya kelenjar hormon tidak mensekresi hormon ke alirandarah secara
konstan. Kecepatan sekresi hormon ditentukan olehkebutuhan makhluk pada
waktu- waktu tertentu.
2.
Sering kali pesan yang menyebabkan kelenjar untuk bekerja cepatatau lambat
berasal dari saraf sebagai respon terhadap beberaparangsangan atau stimulus,
namun bisa juga berasal dari hormon-hormon yang lain.

3.
Konsentrasi senyawa hormon tertentu, seperti hormon tiroiddihasilkan di atas
yang dibutuhkan, kemudian umpan balik negatif bekerja untuk menurunkan
jumlah atau konsentrasi hormon tersebut.Sebaliknya bila sekresi hormon terlalu
kecil/ sedikit, umpan baliknegatif akan menurunkan kadar hormon tersebut.
C. Gangguan Kesehatan pada Sistem Koordinasi, Regulasi, danIndera Manusia
1.
Penyakit ini disebabkan oleh kelainan struktur maupun fungsi dari alat-alat pada
sistem saraf, hormon maupun indera.
2.
Gangguan pada sistem saraf, hormon dan indera dapat disebabkanoleh faktor
dalam (keturunan) , maupun faktor luar (virus, bakteri, dsb)
Bab 4. Kelangsungan Hidup Organisme
106
A. Adaptasi, seleksi Alam dan Perkembangbiakan
2

RANGKUMAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTS KELAS IX Edisi 4


1.
Untuk dapat melangsungkan kehidupannya di alam ini, semuamakhluk hidup
menempuh dua cara, yaitu perkembangbiakan danadaptasi.
2.
Perkembangbiakan adalah usaha yang dilakukan makhluk hidupuntuk
menghasilkan individu baru
3.
Adaptasi adalah usaha makhluk hidup untuk menyesuaikan dirinyadengan
perubahan yang terjadi di lingkungannya, sehingga makhlukhidup tersebut
dapat bertahan hidup.
4.
Adaptasi dilakukan dalam rangka menghindarkan diri dari musuh ataudalam
rangka mencari makanan

5.
Ada tiga cara makhluk hidup melakukan adaptasi, yaitu adaptasifisiologi,
adaptasi tingkah laku, dan bentuk tubuh yang adaptif.
6.
Salah satu mekanisme untuk kelangsungan hidup organisme adalahmelalui
seleksi alam. Keanekaragaman makhluk hidup merupakanbahan dasar untuk
mengikuti seleksi alam.
7.
Semakin tinggi keanekaraman makhluk hidup maka semakin
besarkemungkinannya untuk lolos dari seleksi alam. Makhluk hidup yanglolos
seleksi alam dapat meneruskan kehdupan dan mewariskansifatnya pada
keturunannya.
B. Pewarisan Sifat pada Makhluk Hidup
1.
Studi yang mempelajari bagaimana sifat itu diturunkan dari indukkepada
keturunann a disebut genetika.2.Sifat setiap organisme dikontrol oleh gen. Gen
terbentuk dari DNA.3.Sifat genetik suatu organisme ang tidak tampak dari luar
disebutgenotif.4.Sifat fisik sebagai suatu hasil dari penampakan genotif disebut
fenotif.
5.
Dua alela untuk suatu sifat yang persis sama disebut homozigot. Duaalel yang
berbeda untuk suatu sifat disebut heterozigot.
6.
Prinsip pemisahan secara bebas menqatakan bahwa gen untuk sifat-sifat yang
berbeda memisah secara bebas selama pembentukangamet
7.
Kemungkinan atau peluang (probabilitas) adalah suatu konsepsi yangmembantu
menentukan kesempatan bahwa sesuatu itu akan terjadi.
8.
Dalam suatu populasi kemungkinan ada lebih dari dua alela untuksuatu sifat
disebut alela ganda, contoh golongan darah, A, B, dan Omanusia ditentukan oleh
alela ganda, tiga yang mengontrol satu sifat.Pada manusia, A dan B dominan
terhadap O, tetapi A dan Bkodominan menghasilkan kedua alela muncul secara
penuh
Bab 5. Bioteknologi

127
A. Penerapan Biteknologi untuk Mendukung Kelangsungan HidupManusia
1.
Bioteknologi sebenarnya bukanlah ilmu baru, karena bioteknologikonvensi sudah
ada sejak manusia ada. Teknik fermentasi telahdigunakan oleh manusia dahulu
kala untuk membuat berbagai ragammakanan fermentatif seperti tempe tape,
oncom, tahu, legen, terasi,susu masam, dan sebagainya.
2.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuanterutama
biologi sel dan biologi molekuler, orang melakukan intervensiuntuk mengubah
beberapa sifat makhluk hidup sesuai dengankeinginannya. Perubahan itu
dilakukan dengan menyisipkan ataumengganti DNA (pembawa sifat) makhluk
hidup itu dengan potonganDNA lain yang unggul.
B. Penerapan Bioteknologi Sehari-hari
1.
Dari hasil proses ini telah diperoleh banyak makhluk hidup transgenikyang
memiliki sifat unggul. Keunggulan itu misalnya: ada tanamanyang sangat tinggi
nilai gizi ada tanaman yang tahan hama, karenamampu menghasilkan zat yang
dapat membunuh hama, ada bakteriyang dapat menghasilkan enzim,. Di
sampinq terdapat banyak
3

RANGKUMAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTS KELAS IX Edisi 4


penyakit menurun yang kemungkinan besar dapat disembuhkandengan
menyisipkan gen-gen tertentu ke dalam selnya.
2.
Kemajuan yang diperoleh di dalam bidang bioteknologi ini terutamarekayasa
genetika telah membawa angin segar bagi peningkatankesejahteraan dan
harapan hidup manusia. Tapi dibalik terdapatbanyak dampak yang negatif di
berbagai bidang kehidupan sepertietika, moral, lingkungan, sosial ekonomi, dan
sebagainya.
3.
Kemajuan yang diperoleh di dalam bidang bioteknologi ini terutamarekayasa
genetika telah membawa angin segar bagi peningkatankesejahteraan dan
harapan hidup manusia. Tapi dibalik terdapatbanyak dampak yang negatif di

berbagai bidang kehidupan sepertietika, moral, lingkungan, sosial ekonomi, dan


sebagainya.
Bab 6. Kelistrikan
176
A. Muatan Listrik
1.
Listrik statis merupakan kumpulan muatan-muatan listrik di dalamsuatu benda
2.
Di dalam konduktor listrik elektron mudah bergerak bila ujung-ujungkonduktor
hubungkan dengan sumber tegangan sedangkan di dalamisolator tidak.3.Sebuah
elektroskop terdiri dari dua daun logam yang digantung didalam tabung yang
bergerak bila dialiri muatan.4.Petir terjadi ketika elektron-elektron di bagian
bawah awan mengalirdi antara dan tanah yang bermuatan positif.
B. Arus Listrik
5.
Energi potensial yang tersimpan di dalam sebuah elektron berkurangselama
electron mengalir di dalam rangkaian
6.
Sel kering (baterei) menghasilkan beda potensial di dalam suaturangkaian
sehingga menyebabkan elektron mengalir.7.Hukum menyatakan bahwa V = I R
8.
Arus mengalir dalam satu lintasan di dalam rangkain seri. Di dalamrangkaian
parallel arus terpecah ke dalam setiap cabang di dalamrangkaian.
C. Daya dan Energi Listrik
9.Daya listrik menyatakan besarnya energi yang dialirkan setiap
satuanwaktu.10.kilowatt-jam sama dengan 1000 watt daya yang
digunakanselama satu jam.
Bab 7. Kemagnetan
226
A. Sifat-sifat Magnet
1.Kutub magnet tak sejenis saling tarik-menarik; kutub sejenis tolakmenolak.2.Medan magnet adalah daerah disekitar magnet dimana gaya
magnetbekerja.3.Kumpulan atom-atom dengan kutub-kutub magnet searah
disebutdomain magnet

B. Arus Listrik
1.
Arus listrik yang mengalir di dalam kumparan kawat dapatmenghasilkan medan
magnet di sekitar kawat. Kumparan menjadielektromagnet, salah satu ujungnya
berfungsi sebagai kutub utaradan ujung lainnya sebagai kutub selatan.
2.
Amperemeter adalah alat untuk mengukur besarnya kuat arus listrik.Dalam
pengukuran kuat arus listrik, amperemeter dihubungkansecara seri. Voltmeter
adalah alat ukur beda potensial (tegangan)dalam volt. Dalam pengukuran
tegangan, voltmeter dihubungkansecara paralel.
C. Induksi Elektromagnet
4

Oogenesis merupakan proses pembentukan sel kelamin wanita yaitu sel telur atau ovum yang
terjadi di ovarium.

Berikut proses oogenesis :

Oogonium bersifat diploid (2n) membelah secara mitosis menjadi oosit primer atau
oosit I

Oosit I membelah secara meiosis menghasilkan satu oosit sekunder atau oosit II dan
satu badan kutub I atau badan kutub primer

Oosit sekunder membelah menghasilkan sebuah oosit yang akan berkembang menjadi
sel telur dan badan kutub II yang akan berdegenerasi

Badan kutub I membelah menghasilkan badan kutub II yang juga akan mengalami
degenerasi

5. Sikus Menstruasi

Fase pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH (follicle stimulating
hormone) memicu berkembangya folikel dalam ovarium. Pada fase ini, dinding rahim luruh
dan wanita mengalami menstruasi.
Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang akan terus berkembang tiap
bulannya. Pada awal perkembangannya, folikel menghasilkan hormon esterogen dan
progesteron. Hormon ini akan memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini, dinding
rahim sedang mengalami fase proliferasi. Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah
untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sel sperma.
Fungsi lain dari hormon esterogen adalah untuk memicu kelenjar pituitari untuk
memproduksi hormon FSH dan LH (leuteinizing hormone). Hormon Lh akan terus
diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon Lh ini akan memicu
pengeluaran sel telur dari folikel yang belum matang yang disebut proses ovulasi.
Fase ketiga adalah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah
menjadi korpus luteum. Sel telur yang telahterjadi fertilisasi), maka akan dikirimkan sinyal
tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan progesteron lagi.
Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan progesteron pada perempuan
rendah. Rendahnya hormon estrogen dan progesteron menyebabkan jaringan penyusun
dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga
perempuan akan mengalami menstruasi.
6. Fertilisasi dan Kehamilan
Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dan sel telur sehingga membentuk
zigot. Proses ini terjadi di tuba fallopi.
Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya
berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim kemudian tertanam (implantasi) ke
dalam
endometrium. Pada kondisi ini sese orang mengalami kehamilan.

Proses Reproduksi pada Manusia


Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu proses pembentukan sel telur (ovum)
didalam ovarium. Sel telur yang terbentuk akan dilepas oleh ovarium dan menuju ke tuba
falopii (oviduk). Di dalam tuba falopii ini jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan
terjadi peristiwa pembuahan, yakni proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet
betina (sel telur). Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk
segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di dalam rahim zigot
menanamkan diri pada dinding rahim yang telah menebal.
Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai
dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim
embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari). Embrio dilindungi
selaput pembungkus yang disebut amnion. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air
ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.

4. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium), terjadi ketika embrio tidak terbentuk. Siklus menstruasi
wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:

1. Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan
progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya
endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5
hari.
2. Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Apa yang terjadi pada fase ini? Hormon
pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH. Apa yang kamu ketahui tentang FSH? FSH singkatan dari folikel
stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk
mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali
(poliferasi) dinding endometrium.
3. Fase ovulasi
ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH,
kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan
kadar LH merangsang pelepasan sel telur yang telah matang dari folikel di dalam ovarium,
peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase pasca ovulasi
Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan sel telur akan berkerut dan
menjadikorpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih
mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika berbentuk
folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan
pembuluh-pembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk
menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi
pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit
mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan
ini menyebabkan terjadinya menstruasi. Demilkian seterusnya.

IPA KELAS 9 SEMESTER 1


BAB 1: SISTEM

REPRODUKSI PADA MANUSIA

A. Pembelahan Sel
Pembelahan sel dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan meiosis. Pembelahan mitosis
terjadi pada sel-sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup. Pada pembelahan ini, dihasilkan sel
anak yang mempunyai kromosom yang jumlahnya sama dengan kromosom sel induk.

1. Pembelahan Mitosis

Pembelahan mitosis merupakan tipe pembelahan sel yang menghasilkan 2 sel anakan
(disebut 2n) . Sel anakan mempunyai karakter identik secara genetik dengan sel induk.
Artinya, kedua sel anakan yang terbentuk mem punyai susunan genetika yang sama, termasuk
sama dalam jumlah kromosom dengan induknya.
Pembelahan mitosis merupakan proses yang berkesinambungan yang terdiri atas empat fase
pembelahan, yaitu profase,

metafase, anafase, telofase.

2. Pembelahan Meiosis ( pembelahan reduksi )


Pembelahan meiosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan 4 sel anakan yang masingmasing sel anakan hanya memiliki separuh dari jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan meiosis berlangsung dalam 2 tingkat, yakni:

Profase I, Metafase I, Anafase I, Telofase I


Profase II, Metafase II, Anafase II, Telofase II
B. Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi pada Manusia
1. Organ Reproduksi pada Laki Laki
Organ reproduksi pria berfungsi menghasilkan gamet jantan, yaitu spermatozoa(sperma).
Organ reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yakni:
a. Organ reproduksi dalam. Terdiri dari:
1. Testis ( berfungsi untuk menghasilkan sel sel sperma)
2. Saluran pengeluaran
a) Vas eferens
b) Epididimis
c) Vas deferens
d) Saluran ejakulatorius/saluran pemancaran
3. Kelenjar kelamin
a) Vesikula seminalis

b) Kelenjar prostat
c) Kelenjar cowper
b. Organ reproduksi luar. Terdiri dari:
1) Penis
2) Skrotum

1. Organ Reproduksi pada wanita


a. Organ reproduksi dalam. Terdiri dari:
1) Ovarium
2) Tuba fallopii
3) Uterus
4) Vagina
b. Organ reproduksi luar. Terdiri dari:
1) Labia mayor
2) Labia minor
3) Klitoris
4) Muara saluran kencing
5) Himen

BAB 2: SISTEM

REPRODUKSI PADA TUMBUHAN DAN

HEWAN
Reproduksi pada tumbuhan
Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan Angiospermae
1. Proses penyerbukan
Macam macam penyerbukan berdasarkan perantaranya
a) Anemogami ( bantuan angin )
b) Hidrogami ( bantuan air )
c) Zoidiogami (bantuan hewan )
d) Antropogami ( bantuan manusia )

2. Proses pembuahan
Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab, yaitu:
a) Melalui peleburan sperma dan ovum
b) Tidak melalui peleburan, yang dapat dibagi atas:
1) Apogami
2) Partenogenesis
3) Embrio Adventif
Perkembanganbiakan vegetatif pada tumbuhan Angiospermae
1) Perkembangan vegetatif alami, yaitu:
a) Rhizoma
b) Stolon
c) Umbi lapis
d) Tunas
e) Umbi batang
f) Kuncup adventif daun
2. Perkembangbiakan vegetatif buatan, yaitu:
a) Mencangkok
b) Menempel
c) Menyambung
d) Menyetek
e) Merunduk
Reproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewan dapat terjadi secara kawin dan tidak kawin.
Contohnya
- Hydra bereproduksi secara kawin melalui pertemuan sel telur dan
sperma dan secara tidak kawin melalui pembentukan tunas atau gemulae.
- Aurelia bereproduksi dengan pergiliran keturunan melalui generatif dan
vegetatif.
- Cacing tanah bereproduksi dengan cara bagian-bagian tubuhnya akan
tunbuh menjadi individu baru. Reproduksi tersebut disebut dengan
fragmentasi.
- Belut yang bereproduksi dengan hermaprodit, karena memiliki 2

kelamin. Yaitu pada waktu muda berjenis kelamin betina dan pada saat
tua berjenis kelamin jantan dan dapat membuahi belut betina

Anda mungkin juga menyukai