3.
STANDAR KOMPETENSI :
Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
3.1
KOMPETENSI DASAR
:
Menganalisis peluang usaha
INDIKATOR
:
Analisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa secara jujur, disiplin, kerja keras,
kreatif, dan tanggung jawab
Materi Pembelajaran
:
Peluang dan resiko usaha
Faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha
Mengembangkan ide dan peluang usaha
Alokasi Waktu
8 x 40 Menit
Materi :
I.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Langkah langkah yang dapat ditempuh untuk menyeleksi ide usaha, antara lain :
Menciptakan produk baru dan berbeda
Mengamati pintu peluang
Menganalisis produk & proses produksi secara mendalam
Menaksir biaya awal
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Informasi terhadap minat dan daya beli konsumen
7.
Informasi mengenai manajemen usaha
8.
Informasi mengenai tenaga kerja
9.
Informasi mengenai perawatan peralatan
10. Informasi mengenai adaministrasi pembukuan
11. Informasi mengenai penelitian pengembangan
a.
b.
c.
d.
e.
b.
a.
b.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Permasalahan yang timbul dari para wirausaha (pengusaha kecil) yang sulit untuk
berkembang, antara lain :
1. Kurangnya modal usaha
2. Kurangnya bimbingan & penyuluhan dari pemerintah
3. Sebagian besar usaha didominasi etnik Tionghoa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Salah satu usaha pemerintah mendorong tumbuhnya dunia usaha dengan meningkatkan
kebutuhan usaha dilakukan berbagai cara, diantaranya :
Memberi kemudahan dalam mendirikan perusahaan
Memberi kemudahan dalam mendapatkan kredit
Mendirikan fasilitas perdagangan berupa kios/usaha yang murah
Membuka atase perdagangan (tempat promosi/pameran di pusat-pusat perdagangan dunia)
Mengeluarkan dan memberi lisensi istimewa terhadap produk tertentu
Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Mendirikan dan membuka sekolah kejuruan dan kursus usaha, sekolah bisnis, inkubator
bisnis, pelatihan bisnis dan lain-lain.
Kementrian yang ditunjuk pemerintah dalam membina usaha kecil & menengah adalah
kementrian KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil Menegah)
LINGKUNGAN USAHA
1. Lingkungan Mikro
Adalah lingkungan yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Seperti pemasok,
karyawan, pemegang saham, manajer, direksi, distributor atau pelanggan/konsumen.
2. Lingkungan Makro
Adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan
secara keseluruhan. Seperti lingkungan ekonomi, teknologi social politik, demografi
(kependudukan) dan gaya hiidup.
1.
2.
3.
4.
Keuntungan berwirausaha :
1. Otonomi
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3. Kontrol finansial
Kerugian berwirausaha :
1. Pengorbanan personal
2. Beban tanggungjawab
3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal
Langkah Menuju Keberhasilan :
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua pihak yang
terkait dengan kepentingan perusahaan
a.
b.
c.
d.
f.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
a.
b.
c.
d.
e.
Merancang perusahaan
Mengembangkan produk baru, teknologi baru, citra baru dan organisasi baru
1.
2.
3.
4.
Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut, maka wirausaha dituntut kemampuan dasar
sebagai berikut:
Self Knowledge
: memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya
Imagination
: memiliki imajinasi, ide dan prespektif serta tidak mengandalkan pada
sukses di masa lalu
Practical Knowledge : memiliki pengetahuan praktis
Search skill
: kemampuan untuk menemukan dan berkreasi
5. Foresight
: berpandangan jauh ke depan
6. Computation skill
: kemampuan untuk berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan
di
masa yang akan datang
Tujuh Commucation skill kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang
lain, keterampilan yang harus dimiliki:
1. Knowing your business
Harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
usaha dan bisnis yang dilakukan
2. Knowing the basic business management
Mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis
3. Having the proper attitude
Memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukan
4. Having adequate capital
Memiliki modal yang cukup, baik materi maupun moril
5. Managing finaces effectively
Memiliki kemampuan mengatur keuangan secara efektif dan efisien
6. Managing time effectively
Kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin
7. Managing people
Kemampuan
menerencanakan,
mengatur,
mengarahkan,
menggerakkan
dan
mengendalikan orang-orang dalam perusahaan
8. Satisfaying customer by providing high quality product
Memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang
bermutu, bermanfaat dan memuaskan
9. Knowing how to compete
Mengetahui cara bersaing.
10. Copying with regulations and paperwork
Membuat pedoman dan aturan yang jelas
1.
2.
3.
4.
Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang wirausaha masih
harus memiliki pengalaman yang seimbang. Berikut adalah cara untuk mencapai
pengalaman yang seimbang:
Technical competence
yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun yang sesuai dengan bentuk usaha
yang dipilih.
Marketing competence
yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi
pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Financial competence
yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan (mengetahui bagaimana mendapatkan
dana dan menggunakannya)
Human relation competence
yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal
MODUL 2
3.
STANDAR KOMPETENSI :
Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
KOMPETENSI DASAR
:
3.1 Menganalisis peluang usaha
INDIKATOR
:
Analisis peluang usaha berdasarkan minat dan daya beli konsumen dengan jujur, disiplin,
kerja keras, kreatif, tanggung jawab
Materi Pembelajaran
:
Menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
Memetakan peluang usaha
Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif
Alokasi Waktu
6 x 40 Menit
Materi :
I.
Menganalisis secara rinci dan luas faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Faktor manusia
Merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena manusia yang
mempunyai ide dan rencana usaha yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis dan pantang
menyerah.
2. Faktor perencanaan
Dimulai dari :
a. Merencanakan produk apa yang akan dibuat
b. Memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan
c. Merencanakan jumlah produk yang akan dibuat
d. Merencanakan tempat pemasaran produk
Dengan tujuan perencanaan ini, adalah :
a.
b.
c.
d.
3. Faktor keuangan
Faktor keuangan digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk
kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji
pegawai, promosi dan biaya distribusi.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
a.
b.
c.
d.
5. Faktor organisasi
Faktor organisasi akan membentuk sumber daya dalam suatu pola, sehingga orang-orang
akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan adanya organisasi, wirausaha dapat :
Mempertegas hubungan dengan para karyawan
Menciptakan hubungan antar karyawan
Mengetahui tugas yang akan dijalankan para karyawan
Mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung jawab
6.
a.
b.
c.
Faktor pemasaran
Daya serap pasar dan prospeknya
Kondisi pemasaran dan prospeknya
Program pemasarannya
7. Faktor administrasi
Administrasi perusahaan mencatat seluruh kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya
dan dibuat secara kronologis dan kemudian didokumentasikan.
8. Faktor fasilitas pemerintah
Fasilitas pemerintah untuk para pengusaha kecil menurut UU RI No. 9 Tahun 1995,
diantaranya :
a. Kemudahan dalam memberi izin usaha
b. Keringanan membayar pajak
c. Membantu dalam penyebaran informasi pasar, teknologi, desain dan peningkatan kualitas
d. Membantu fasilitas listrik, bahan baku, jalan raya pemasaran produk keluar negeri dan
sebagainya
e. Memberi keringanan dalam tariff prasarana usaha
1.
a.
b.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
4.
a.
b.
c.
d.
5.
6.
7.
8.
9.
II.
Menganalisis secara rinci dan luas faktor-faktor pendukung kegagalan perusahaan adalah
sebagai berikut :
Kebiasaan menunda waktu
Menunggu hari esok di dalam usaha
Menunggu waktu dalam usaha
Kurang ketekunan dan ketakwaan
Membayangkan kegagalan yang bukan-bukan
Kurang tekun dan kurang takwa kepada Tuhan YME
Kebiasaan boros
Mengeluarkan uang tanpa ada perhitungan dan pengendalian
Perasaan takut miskin
Sifat mementingkan diri sendiri
Kepribadian yang negative
Kurang mampu menggunakan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri
Kurang bergaul
Perasaan rendah diri
Lekas menyerah dan tidak percaya pada diri sendiri
Tidak ada perecanaan usaha yang tepat dan matang
Kurang dana untuk modal usaha
Tidak ada kecocokan antara minat dan bakat dengan bidang usaha yang dijalankan
Kurang pengalaman dalam usaha
Lemah dalam bidang pemasaran
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mengumpulkan fakta
Mengadakan analisis mengenai fakta-fakta,data-data informasi
Merumuskan secara tegas, tepat dan bertanggung jawab
Merumuskan berbagai alternative
Merumuskan rencana strategi
Merumuskan rencana taktis
menyusun anggaraan belanja
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1.
2.
3.
4.
5.
Menurut Howard H Stevenhenson 6 dimensi dalam identifikasi peta peluang usaha atau
bisnis :
Orientasi strategi terhadap usahanya
Komitmen terhadap peluang usaha yang ada
Pengawasan terhadap sumber daya usaha
Melaksanakan konsep manajemen usaha
Adanya kebijaksanaan balas jasa
1.
2.
3.
4.
Cara sukses dalam memanfaatakan peluang menjadi usaha adalah dengan mengetahui hubungan
antara AKU, BISNIS dan PASAR.
III.
Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang
muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya
dengan sia-sia.
Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk
atau jasa ke arah yang lebih prouktif.
Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah :
1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
5.
6.
MODUL 3
3.
STANDAR KOMPETENSI :
Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
KOMPETENSI DASAR
:
3.2 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
INDIKATOR
:
Menganalisis aspek perencanaan usaha berdasarkan organisasi usaha sederhana dan
produksi secara jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, tangggung jawab, toleransi, dan
demokratis.
Materi Pembelajaran
:
Tujuan dan sasaran usaha
Bentuk-bentuk badan usaha
Struktur organisasi sederhana
Produk dan jasa
Pengelolaan persediaan
Proses produksi
Penyimpanan produk
Merumuskan tujuan dan sasaran usaha
Menetapkan bentuk badan usaha
Menyusun struktur organisasi sederhana
Menentukan jenis dan kualitas produk/jasa
Menghitung kebutuhan dan persediaan bahan baku
Merancang aliran proses produksi
Alokasi Waktu
8 x 40 Menit
Materi
I.
Tujuan usaha adalah (target) sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan oleh perusahaan yang
bersangkutan yang bersifat kuantitatif dan pencapaian ukuran keberhasilan kinerja
perusahaan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
SASARAN USAHA :
Sasaran usaha adalah penjabaran dari tujuan usaha yang akan dihasilkan dalam jangka
waktu tertentu.
Sasaran usaha tersebut adalah :
1. Kemampuan menghasilkan laba
2. SDM
3. Sumber daya keuangan
4. Kedudukan pasar
5. Sarana kerja
6. Pengembangan usaha
7. Tanggung jawab social
8. Kelangsungan hidup usaha
9. Kestabilan usaha
10. Penguasaan pasar dan persaingan
Perusahaan
adalah satuan teknis yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa
berfungsi sebagai alat bagi badan usaha dalam mencari keuntungan
merupakan bagian dari badan usaha
1.
2.
3.
Badan Usaha
adalah kesatuan yuridis ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan
berfungsi sebagai badan tertinggi yang mengurusi perusahaan
bisa mempunyai lebih dari satu perusahaan
c. BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) adalah BU yang modalnya dimiliki atau dibiayai oleh
pemerintah daerah yang telah dipisahkan
d. BUC (Badan Usaha Campuran) adalah BU yang modalnya sebagian berasal dari pemerintah
dan sebagian lagi berasal dari swasta
2. Ditinjau dari segi pengelolaannya
a. BU Agraris adalah BU yang bergerak dalam pengolahan tanah seperti pertanian,
perkebunan, perikanan, kehutanan.
b. BU Ekstraktif adalah BU yang bergerak dalam penggalian, pengambilan, pengumpulan
kekayaan yang sudah disediakan oleh alam.
c. BU Industri adalah BU yang pekerjaannya mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang
siap dikonsumsi.
d. BU perniagaan adalah BU yang kegiatannya membeli barang untuk dijual kembali tanpa
mengubah sifat barang.
e. BU Jasa adalah BU yang kegiatannya bergerak dalam bidang pemberian pelayanan jasa
kepada konsumen.
3. Ditinjau dari legalitas hukum
a. Perusahaan perseorangan
Adalah perusahaan yang perusahaan yang didirikan oleh seseorang dan ia sendiri bertindak
sebagai pemimpin, pemilik dan penanggungjawab atas segala pekerjaannnya.
Kebaikan perusahaan perseorangan antara lain :
1) Mudah didirikan dan mudah dibubarkan
2) Rahasia perusahaan terjamin
3) Keuntungan jatuh pada seorang yaitu pemilik
Kelemahan perusahaan perseorangan antara lain :
1) Modal terbatas
2) Resiko usaha ditanggung sendiri
3) Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin
b. Persekutuan firma
Adalah BU yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang sepakat menjalankan usaha
bersama-sama serta merekalah pemiliknya.
Kebaikan persekutuan firma antara lain :
1) Modal yang dikumpulkan lebih besar
2) Terdapat pembagian kerja sehingga manajemen dapat diselenggarakan lebih baik
3) Resiko kerugian ditanggung bersama
4) Kelancaran usaha tidak tergantung pada satu orang
5) Kemampuan mencari kredit lebih besar
Kelemahan persekutuan firma antara lain :
1) Tidak adanya batasan yang jelas antara harta pribadi dengan harta firma
2) Akibat tindakan seorang anggota firma akan menyebabkan terlibatnya anggota lain
3) Kemungkinan timbulnya perselisihan paham antara pemilik atau pendiri
4) Kesatuan pendapat sukar dicapai, sehingga untuk mengambil keputusan sering kurang tepat
dan cepat
c. Persekutuan Komanditer (CV=Commanditaire Vennootschap)
Adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang menyerahkan dan
mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan.
Ada dua macam anggota dalam CV, yaitu :
Anggota pasif (anggota yang hanya menyerahkan modalnya dan tidak memimpin
perusahaan)
Anggota aktif (anggota yang berhak memimpin persekutuan)
Kebaikan CV antara lain :
1) Pendiriannya relative mudah
2) Modal yang dikeluarkan lebih besar
3) Manajemen perusahaan dapat didiversifikasikan
f.
provinsi, jumlah koperasi per jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif).
Keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha. Variabel-variabel
tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat
peranan pangsa (share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula
dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota
atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan. Dengan demikian
variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat
perkembangan koperasi sebagai badan usaha.
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran
koperasi sebagai berikut:
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Kemandirian.
Pendidikan perkoprasian.
kerjasama antar koperasi
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen
dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor
usahanya.
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan
kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil menengah(UKM)
dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa
koperasinya atau anggotanya.
Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
Yayasan
Merupakan badan hukum dan juga dapat dianggap sebagai badan usaha yang memiliki
kekuatan hukum. Karena dalam kondisi realitas di masyarakat, yayasan dalam pendiriannya
merupakan badan hukum. Dalam kegiatan penyelenggaraannya terkadang melakukan
berbagai bentuk usaha yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan untuk membiayai
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh yayasan tersebut.
Adalah BU yang dalam operasionalnya lebih banyak menggunakan tenaga manusia dari
pada mesin.
III.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1. Barang
Barang adalah hasil kegiatan produksi yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia serta ada
jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produksi tersebut dikonsumsi atau
digunakan.
Barang berwujud fisik karena bias dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya.
Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang :
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), contoh: minuman dan makanan ringan, kapur
tulis, gula, garam dan lain-lain.
b. Barang tahan lama (durable goods), contoh: TV, lemari es, mobil, computer dan lain-lain.
Ditinjau dari aspek seleksi oleh wirausaha, antara lain :
a. Kebutuhan pokok/utama, contoh: kebutuhan pangan, sandang dan papan
b. Kebutuhan penunjang (bukan bersifat kemewahan), contoh: minyak wangi, alat
kecantikan
c. Kebutuhan pelengkap (besifat kemewahan), contoh: VCD, mobil mewah, rumah mewah.
2. Jasa
Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang tidak memiliki sifat-sifat fisik dan kimia serta tidak
ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produksi tersebut dikonsumsi atua
digunakan.
Ciri-ciri produk jasa, yaitu :
a. Tidak berwujud (intangibility)
b. Tidak dipisahkan (inseparability)
c. Berubah-ubah (variability), bergantung pada penyajiannya, waktu dan tempat disajikan.
d. Daya tahan (rentability), tidak akan jadi masalah bila permintaan ada dan stabil
Beberapa produk jasa yang ditawarkan kepad konsumen, antara lain:
a. Jasa transportasi
b. Jasa asuransi
c. Jasa servis
d. Jasa salon kecantikan
e. Jasa perantara perdagangan
f. Jasa hiburan
Tingkatan produk secara umum, yaitu :
1. Produk utama/inti adalah manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh
pelanggan dari setia produk
2. Produk generic adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling
dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi)
3. Produk harapan (expected produk) adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai
atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli
4. Produk pelengkap (augmented product) adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau
ditambah berbagai manfaat dan layanan yang dapat member tambahan kepuasan dan bisa
dibedakan dengan produk pesaing
5. Produk potensial adalah segala macam tambahan ddan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang
Jenis produk berdasarkan tujuan pemakainya, terdiri dari :
Shopping goods yaitu barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya
kemasan dan jenis, contoh: TV, jam tangan, kulkas dan lain-lain
2. Convinience goods yaitu barang konsumsi yang sifatnya mudah dica ri bila diperlukan setiap
saat dan tersedia di toko/warung terdekat, contoh: es krim, rokok, sabun, gula, permen dan
lain-lain
3. Speciality goods yaitu barang kebutuhan konsumen tetapi memerlukan pelayanan khusus
dan terdapat di toko/tempat tertentu, contoh: mobil mewah, jam tangan mewah, permata
dan lain-lain
4. Unsought goods yaitu barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi
konsumen, contoh: ensiklopedia
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1.
2.
3.
4.
5.
Untuk menentukan produk dan jasa yang dipasarkan, sebaiknya memperhatikan faktorfaktor sebagai berikut:
Kebutuhan konsumen
Daya beli masyarakat
Selera masyarakat
Jumlah konsumen
Persaingan
V. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar
persediaan barang tetap stabil (tidak sampai kekurangan dan kelebihan) sesuai rencana.
Pengelolaan persediaan yang baik maka akan menghemat biaya dan meningkatkan
pendapatan. Persediaan yang tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan berbagai
permasalahan,
seperti
terhambatnya kegiatan produksi, kehilangan pelanggan serta terjadi pemborosan. Oleh
karena itu pengelolaan persediaan memberi beberapa keuntungan, antara lain sebagai
berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
a.
b.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengelolaan persediaan, yaitu :
Sistem kualitas (quality system), akan mempengaruhi kualitas dari hasil produksi, oleh
karena itu perlu dilakukan perencanaan standarisasi kualitas bahan baku pada saat awal
pembelian.
Jumlah yang dibeli akan berpengaruh pada biaya yang akan timbul karena jumlah pembelian
bahan baku yang terlalu besar atau terlalu sedikit.
Dalam melakukan pengelolaan persediaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu :
System pencatatan yang paling tepat
Metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan
Menghitung persediaan
Menyusun laporan pesediaan, agar terjadi keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dan
pendapatan di dalam satu periode
1.
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei 2011
sebanyak 15.000 kg. Dihitung sebagai berikut :
8.000 kg @ Rp 1.000,- : Rp 8.000.000,7.000 kg @ Rp 1.200,- : Rp 8.400.000,15.000 kg
: Rp 16.400.000,Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang
harus dicatat sebesar Rp 16.400.000
2.
3.
Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang
harus dicatat sebesar Rp 17.400.000
Metode Rata-rata Tertimbang (Average Cost Method)
Barang persediaan dikeluarkan adalah hasil kali kuantitas barang persediaan yang dipakai
dan harga pokok rata-rata per satuan
Contoh :
8.000 kg @ Rp 1.000,- : Rp 8.000.000,12.000 kg @ Rp 1.200,- : Rp 14.400.000,20.000 kg
: Rp 22.400.000,-
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
Harga pokok rata-rata tiap kg : Rp 22.400.000,- : 20.000 kg = Rp 1.120,Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (15.000 kg) = 15.000 x Rp
1.120,- = Rp 16.800.000,Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang
harus dicatat sebesar Rp 16.800.000
Pencatatan bahan baku pada dasarnya meliputi pencatatan pembelian dn pemakaian bahan
baku dalam proses produksi dengan menggunakan cara-cara berikut :
Pencatatan system fisik (periodic)
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung dan dicatat pada
setiap akhir periode, setelah lebih dahulu dihitung harga pokok persediaan bahan baku pada
akhir periode. Dengan demikian, selama periode berjalan tidak ada pencatatan mengenai
harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi.
Pencatatan system perpetual
Harga pokok bahan baku yang dibeli dan yang dipakai dalam proses produksi dicatat dalam
perkiraan persediaan bahan baku. Harga pokok bahan baku yang diproses dicatat debet
perkiraan barang dalam proses dan kredit pada perkiraan persediaan bahan baku. Dengan
demikian, metode penilaian persediaan diterapkan untuk menghitung harga pokok bahan
baku yang keluar (diproses)
Data yang diperlukan untuk menyusun laporan persediaan barang diperoleh dari :
Buku pembelian (tunai/kredit)
Buku penjualan (tunai/kredit)
Kartu persediaan gudang
Kartu persediaan di toko
Kartu retur pembelian
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
2. Penyaringan gagasan
Wirausaha memilih gagasan yang terbaik dan tepat untuk diproduksi.
3. Analisis gagasan
- Potensi permintaan terhadap produk
- Jumlah penjualan produk
- Jumlah pemasaran produk
- Kemampuan produk yang mendatangkan laba
4. Percobaan proses produksi
Mewujudkan gagasan ke dalam kegiatan konkret, yaitu membuat produk yang bisa
dipertanggungjawabkan.
5. Uji coba produksi
Melakukan pengujian produk agar diketahui kelemahan, efek samping, kualitas dan manfaat
produk.
6. Komersial produk
Produk diperkenalkan kepda konsumen, yaitu mulai dari pemberian merek, kemasan, harga
preo, promosi dan distribusi produk.
1.
2.
3.
4.
Adanya
Adanya
Adanya
Adanya
1.
2.
3.
4.
MODUL 4
STANDAR KOMPETENSI :
3. Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
KOMPETENSI DASAR
:
3.2 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha
INDIKATOR
:
Menganalisis aspek perencanaan usaha berdasarkan administrasi usaha secara jujur,
disiplin, kerja keras, kreatif, tangggung Jawab, toleransi dan demokratis.
Materi Pembelajaran
:
Perizinan usaha
Surat Menyurat
Pencatatan transaksi barang/jasa
Pencatatan transaksi keuangan
Pajak pribadi dan pajak usaha
Alokasi Waktu
8 x 40 Menit
Materi
I. PERIZINAN USAHA
Perizinan usaha/perusahaan adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin
dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan oleh
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
perserangan atau badan usaha. Izin tersebut biasanya diberikan oleh instansi pemerintah
yang terkait dengan kegiatan usaha yang akan diselenggarakan oleh pihak yang meminta
izin.
Adapun maksud dari dikeluarkannya izin usaha ini adalah :
Untuk memberikan pembinaan, pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha.
Untuk menjaga ketertiban dalam usaha.
Untuk menciptakan pemerataan kesempatan berusaha.
Jenis-jenis perizinan usaha, antara lain :
Izin prinsip, yaitu persetujuan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat untuk
perusahaan industri.
Izin penggunaan tanah, yaitu izin yang dikeluarkan oleh kantor agrarian Pemda setempat
berkenaan dengan masalah pembebasan tanah.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB), yaitu izin yang dikeluarka gambn oleh Pemda (Dinas
Pengawasan Pembangunan) untuk bangunan yang akan didirikan harus sesuai dengan
gambar yang direncanakan.
Izin gangguan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu izin yang dikeluarkan oleh bagian
Undang-Undang Gangguan Pemda setempat. Untuk mendapatkan SITU, pengusaha terlebih
dahulu harus mendapat izin dari para tetangga di lingkungan tempat usaha, RT, RW dan
kelurahan setempat.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), yaitu surat izin yang dikeluarkan oleh Departemen
Perdagangan dan Koperasi.
Wajib Daftar Perusahaan, yaitu surat yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan,
dalam hal ini adalah Kantor Wilayah Perdagangan dan Koperasi, Perindustrian, Pertanian,
Pariwisata dan sebagainya.
4.
5.
a.
b.
c.
-
bangunan bernilai di atas Rp 200 juta untuk melaksanaka bernilai di atas Rp 200 juta untuk
melaksanakan kegiatan usaha perdagangan harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP).
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Adalah suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas wajib pajak dan untuk dan untuk menjaga ketertiban dalam
pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.
Izin usaha lainnya
NRP (Nomor Register Perusahaan), syarat-syarat pengajuan NRP:
Fotocopi KTP
Fotocopi Akta Pendirian Usaha
Fotocopi SITU
Fotocopi NPWP
NRB (Nomor Rekening Bank), syarat-syarat pengajuan NRB:
Fotocopi KTP
Contoh tandatangan pemimpin dan bendahara
TAnda bukti setoran
Lembar pembentukan setoran
ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
Diperlukan untuk menjaga agar lingkungan tempat usaha bebas dari pencemaran limbah.
Syarat-syarat pengajuan ANDAL :
Fotocopi penanggung jawab perusahaan
Fotocopi akta pendirian perusahaan
Fotocopi SITU
Fotocopi NPWP
Fotocopi NRP
Fotocopi denah lokasi yang menimbulkan dampak lingkungan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
b.
c.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Surat dinas
Surat niaga
Menurut keamanan isinya :
Surat sangat rahasia
Surat rahasia
Surat konfidnetial
Surat biasa
Menurut urgensinya :
Surat kilat
Surat segera
Surat biasa
Surat niaga meliputi :
Surat perkenalan
Surat permintaan penawaran
Surat penawaran
Surat pesanan
Surat pengiriman barang
Surat pengaduan
Surat pengiriman pembayaran
III.
Secara garis besar, transaksi yang terjadi pada perusahaan, antara lain :
1. Pembelian
2. Pengeluaran uang
- Pengeluaran utang kepada kreditur
- Pembayaran beban
- Pembelian perlengkapan dan peralatan (tunai/kedit)
3. Penjualan
4. Penerimaan uang
- Penerimaan uang tunai atau barang dari pemelik sebagai modal
- Penjualan jasa atau barang (tunai/kedit)
- Penerimaan tagihan dari debitur
Bukti transaksi perusahaan ada dua, yaitu :
Bukti transaksi intern
Bukti kas masuk
Bukti kas keluar
Bukti transaksi ektern
Faktur : tanda bukti pembelian atau penjualan secara kredit.
Kuitansi : bukti penerimaan dan penyerahan sejumlah uang yang ditandatangani oleh
penerima dan penyerah uang.
c. Nota : bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai.
d. Nota debet : bukti transaksi pengiriman kembali barang yang telah dibeli. Di buat oleh
pembeli.
e. Nota kredit : bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual. Di buat oleh
penjual.
1.
a.
b.
2.
a.
b.
f.
Cek : surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di bank.
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
-
xxx
xxx
xxx
-
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
+
Pembelian
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
IV.
Transaksi keuangan adalah transaksi yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dan kegiatan
yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan.
Administrasi pembukuan usaha membutuhkan buku catatan, yaitu :
1. Buku harian
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Buku jurnal
Buku besar
Neraca saldo
Jurnal penyesuaian
Neraca lajur
Laporan keuangan
Neraca saldo penutupan
Dalam buku akuntansi terdapat persamaan yang melibatkan jumlah rupiah sarana (aktiva)
dan jumlah rupiah sumber (passiva), secara umum kondisi keuangan yaitu :
Jumlah rupiah sarana (AKTIVA) = Jumlah rupiah sumber (PASSIVA)
Di dalam aktiva terbentuk dari kewajiban (K) atau hutang dn modal (M), sehinggga akan
didapatkan persamaan baru yang disebut persamaan akuntansi atau Accounting Equation,
adalah :
A=K+M
A : Aktiva
Bentuk laporan laporan dalam pencatatan transaksi keuangan, adalah :
1. Laporan laba rugi
Adalah laporan yang menunjukan kondisi pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari satu
unit usasha unutk periode tertentu.
Komponen : Hasil penjualan (pendapatan), HPP, biaya-biaya usaha, pos luar biasa, pahaj
penghasilan.
2. Laporan perubahan modal
Adalah untuk mengetahui posisi besar modal pemilik. Modal pemilik yang diambil untuk
kepentingan modal disebut prive.
3. Neraca
Adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha secara keseluruhan
dalam waktu tertentu. Neraca ini berkaitan dengan keadaan aktiva maupun passive yang
selalu dalam kondisi seimbang.
(1)
(2)
(3)
1.
2.
3.
4.
(1)
(2)
(3)
5.
6.
7.
Untuk mengetahui berapa pajak terutang, PKP harus dikalikan dengan tarif pajak (sesuai
Pasal 17 UU PPh) sebagai berikut :
N
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
o
1 Di atas Rp 25 juta s.d. 50 juta
5%
2 Di atas Rp 50 juta s.d. 100 juta
10 %
3 Di atas Rp 100 juta s.d. 200 juta
15 %
4 Di atas Rp 200 juta
35 %
Untuk mengetahui PPh pasal 21 sebulan, maka PPh pasal 21 terutang (setahun) dibagi 12.
Pajak Usaha
Adalah pajak yang dikenakan kepada suatu usaha, baik usaha perseorangan, persekutuan,
perseroan, yayasan, koperasi maupun usaha yang lain.
Tarif pajak menurut UU PPh 21 untuk wajib pajak badan adalah sebagai berikut :
N
o
1
2
3
Tarif Pajak
10 %
15 %
30 %
Rp 9.300.000,-
WP Pribadi
Istri
Anak (1)
(+)
Rp 5.700.000,- (-)
Rp 3.570.000,-
2. PT RIMBA RAYA sepanjang tahun 2010 mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp
154.168.000,-. Besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar atau terutang oleh PT RIMBA
RAYA adalah :
-