Anda di halaman 1dari 34

MODUL 1

3.

STANDAR KOMPETENSI :
Merencanakan Usaha Kecil/Mikro

3.1

KOMPETENSI DASAR
:
Menganalisis peluang usaha

INDIKATOR
:
Analisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa secara jujur, disiplin, kerja keras,
kreatif, dan tanggung jawab
Materi Pembelajaran
:
Peluang dan resiko usaha
Faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha
Mengembangkan ide dan peluang usaha

Alokasi Waktu
8 x 40 Menit

Materi :

I.

PELUANG DAN RESIKO USAHA


PELUANG USAHA
Adalah target usaha yang didalamya terdapat keinginan dan kebutuhan yang akan dipenuhi
atau dipenuhi seseorang atau kelompok.
Hukum Permintaan
Menyatakan bahwa jumlah permintaan berbanding terbalik dengan tingkat harga.
Artinya :
Jika harga suatu barang/jasa naik, maka jumlah barang/jasa yang diminta akan turun. Jika
harga suatu barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang diminta akan naik.
Hukum Penawaran
Menyatakan bahwa jumlah penawaran berbanding lurus (sejajar) dengan tingkat harga.
Artinya :
Jika harga suatu barang/jasa naik, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan akan naik. Jika
harga suatu barang/jasa turun, maka jumlah barang/jasa yang ditawarkan akan turun.
Hukum Penawaran ini berpengaruh terhadap keuntungan yang akan diperoleh wirausaha.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Langkah langkah yang dapat ditempuh untuk menyeleksi ide usaha, antara lain :
Menciptakan produk baru dan berbeda
Mengamati pintu peluang
Menganalisis produk & proses produksi secara mendalam
Menaksir biaya awal
Memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi
Informasi terhadap minat dan daya beli konsumen

7.
Informasi mengenai manajemen usaha
8.
Informasi mengenai tenaga kerja
9.
Informasi mengenai perawatan peralatan
10. Informasi mengenai adaministrasi pembukuan
11. Informasi mengenai penelitian pengembangan

a.
b.
c.
d.
e.

Pentingnya informasi dalam peluang usaha :


Dapat mengirim dan materi informasi peluang usaha melalui berbagai media
Meningkatkan kerjasama para wirausahawan
Untuk mempercepat pengambilan keputusan dalam menentukan peluang usaha
Membuka pemanfaatan peluang usaha yang ada
Menggali peluang usaha, menyusun konsep usaha dan menciptakan nilai tambah yang
menguntungkan

Sumber Informasi Peluang usaha


Persyaratan sumber informasi peluang usaha, data informasi peluang usaha harus lengkap
dipercaya dan harus berlaku
Perolehan sumber informasi peluang usaha
1)
Dari pemasaran dan penjualan
2)
Dari pemasaran dan penjualan
3)
Dari kedudukan perusahaan dipasar
4)
Dari bagian pembukuan
5)
Dari hasil penelitian pasar
6)
Dari konsumen
7)
Dari hasil penelitian pemasaran
8)
Dari wilayah niaga
9)
Media masa
10) Pemerintah
11) Dan lain-lain
a.

b.

a.
b.

Ada 2 kelompok cara memperoleh sumber informasi peluang usaha :


Sumber informasi primer (konsumen/pelanggan, pedagang, perantara, penjual enceran)
Sumber informasi sekunder (catatan intern wirausahawa, pemerintah, data Biro Statistik,
Kamar Dagang dan Industri/KADIN, media masa)

Mengidentifikasikan peluang usaha dapat dilakukan dengan cara :


a. Belajar ilmu manajemen usaha
b. Meminta jasa konsultan manajemen
c. Meminta jasa keluar dan kenalan yang pintar dalam usaha
Dengan adanya informasi wirausaha dapat mengetahui peluang, ancaman usaha, kekuatan,
kelemahan usaha (SWOT)
Menganalisis peluang usaha diawali melalui analisis SWOT :
STRENGTH
= KEKUATAN
MELIPUTI PENGETAHUAN TENTANG USAHA, KETERAMPILAN MENGELOLA USAHA,
PERMODALAN SERTA DUKUNGAN RELASI & KELUARGA.
WEAKNESS
= KELEMAHAN
MELIPUTI PENGETAHUAN APA YANG MASIH DIPERLUKAN.
OPPORTUNITY = PELUANG
MELIPUTI KEKUATAN PASAR DAN KELANGSUNGAN PENGADAAN SERTA PODUKSI.
THREAT
= KENDALA

MELIPUTI SIAPA PESAING KITA & SEBERAPA JAUH KEKUATAN MEREKA.

a.
b.
c.
d.
e.
f.

g.

a.
b.
c.
d.

Persyaratan utama untuk menggali peluang usaha:


Kerjasama
Optimisme
Keterbukaan
Kreatif
Bekerja prestatif
Mendenganrkan saran orang lain
Mengakui kesalahan sendiri dan percaya diri

Menurut Charlap 4 unsur yang harus dimiliki wirausahawan :


Work Hard (kerja keras)
Work smart (kerja keras)
Enthusiasme (kegairahan)
Service (Pelayanan)

Resiko yang mungkin terjadi dalam menjalankan suatu wirausaha :


1. Resiko teknik
: Berhubungan dengan proses pengembangan produk.
siko pesaing : Berhubungan dengan kemampuan dan kesediaan pesaing mempertahankan posisinya di
pasar.
siko finansial : Resiko yang timbul akibat ketidakcukupan finansial/dana baik dalam pengembangan
produk maupun dalam menciptakan dan mempertahankan perusahaan untuk mendukung
biayanproduk baru.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Resiko usaha dapat diatasi dengan cara :


Keahlian mengambil resiko dalam usaha
Resiko diketahui sebelumnya
Resiko pertengahan usaha
Resiko inisiatif dalam usaha
Resiko di asuransikan
Resiko usaha yang tidak diasuransikan
Resiko dalam Persaingan
Resiko dalam keuangan usaha
Resiko dalam Pemasaran

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Prosedur Menganalisis Resiko:


Tujuan dan sasaran usaha
Meneliti alternative resiko
Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternative
Taksiran risiko usaha
Mengumpulkan informasi usaha
Mengurangi resiko usaha

Permasalahan yang timbul dari para wirausaha (pengusaha kecil) yang sulit untuk
berkembang, antara lain :
1. Kurangnya modal usaha
2. Kurangnya bimbingan & penyuluhan dari pemerintah
3. Sebagian besar usaha didominasi etnik Tionghoa

4. Usaha masih didominasi orang yang bermodal kuat


5. Usaha masoh didominasi modal asing
6. Latar belakang usaha yang kurang memadai
7. Kurangnya pengalaman dalam usaha
8. Struktur ekonomi yang belum cocok dengan kondisi ekonomi dunia
9. Modernisasi
10. Hambatan nilai-nilai usaha di dalam masyarakat
11. Latar belakang pendidikan wirausaha yang kurang memadai

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Salah satu usaha pemerintah mendorong tumbuhnya dunia usaha dengan meningkatkan
kebutuhan usaha dilakukan berbagai cara, diantaranya :
Memberi kemudahan dalam mendirikan perusahaan
Memberi kemudahan dalam mendapatkan kredit
Mendirikan fasilitas perdagangan berupa kios/usaha yang murah
Membuka atase perdagangan (tempat promosi/pameran di pusat-pusat perdagangan dunia)
Mengeluarkan dan memberi lisensi istimewa terhadap produk tertentu
Mendorong pertumbuhan ekonomi nasional
Mendirikan dan membuka sekolah kejuruan dan kursus usaha, sekolah bisnis, inkubator
bisnis, pelatihan bisnis dan lain-lain.
Kementrian yang ditunjuk pemerintah dalam membina usaha kecil & menengah adalah
kementrian KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil Menegah)

LINGKUNGAN USAHA
1. Lingkungan Mikro
Adalah lingkungan yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Seperti pemasok,
karyawan, pemegang saham, manajer, direksi, distributor atau pelanggan/konsumen.
2. Lingkungan Makro
Adalah lingkungan di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi daya hidup perusahaan
secara keseluruhan. Seperti lingkungan ekonomi, teknologi social politik, demografi
(kependudukan) dan gaya hiidup.

II. FAKTOR FAKTOR KEBERHASILAN DAN


KEGAGALAN USAHA
Seseorang ketika mengawali usahanya harus siap dengan dua hal yaitu :
1. berhasil dalam mengembangkan usahanya atau
2. gagal sama sekali dalam usahanya
Faktor faktor yang mendukung keberhasilan usaha diantaranya adalah :
1. adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan baik
2. adanya visi, misi dan dedikasi yang tinggi dalam usaha
3. adanya komitmen tinggi dalam berusaha
4. adanya SDM yang handal dan didukung teknologi yang tinggi
5. adanya manajemen usaha yang baik
6. adanya peningkatan permintaan barang dan jasa
7. adanya dana yang cukup
8. adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha
9. adanya minat terhadap bidang usaha
10. adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan
11. adanya sarana dan prasarana penunjang usaha

Penyebab kegagalan dalam menjalankan usaha adalah :


Kurangnya kehandalan SDM dan tidak kompeten dalam manajerial serta kurangnya
pengalaman ketika menjalankan strategi perusahaan.
2. Kurangnya pemahaman bidang usaha yang diambil karena tidak dapat memvisualisasikan
dengan jelas usaha yang akan digeluti.
3. Kurangnya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan (modal dan kendali kredit).
4. Gagal dalam perencanaan.
5. Tempat usaha dan lokasi yang kurang memadai.
6. Kurangnya pemahaman dalam pengadaan, pemeliharaan, dan pengawasan bahan baku dan
sarana peralatan.
7. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi perubahan teknologi.
8. Hambatan birokrasi dalam kearsipan dan adminsitrasi organisasi akan memperlambat laju
kinerja organsiasi.
9. Keuntungan yang tidak mencukupi.
10. Tidak adanya produk yang baru.
1.

1.
2.
3.
4.

Potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan :


Pendapatan yang tidak menentu
Kerugian akibat hilangnya modal investasi
Perlu kerja keras dan waktu yang lama
Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap

Keuntungan berwirausaha :
1. Otonomi
2. Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi
3. Kontrol finansial
Kerugian berwirausaha :
1. Pengorbanan personal
2. Beban tanggungjawab
3. Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal
Langkah Menuju Keberhasilan :
1. Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas
2. Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang
3. Membuat perencanaan usah, menorganisasikan, dan menjalankannya
4. Mengembangkan hubungan,, baik dengan mitar usaha maupun dengan semua pihak yang
terkait dengan kepentingan perusahaan

III. MENGEMBANGKAN IDE DAN PELUANG USAHA

a.
b.
c.
d.

Tujuan mengembangkan ide dan peluang usaha :


Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen
Ide dalam pembuatan produk/jasa dapat memenangkan persaingan
Ide dalam pembuatan dan mendayagunakan sumber produksi
Ide dapat mencegah kebosanan konsumen dalam pembelian dan penggunaan produk

e. Ide dalam Pembuatan desain

f.

Langkah pengembangan ide dan peluang usaha :


Tetapkan dengan jelas pengembangan ide usaha
Tentukan tujuan khusus dalam pengembangan ide usaha
Berupaya supaya karyawan memahami setiap perkembangan ide
Buat dan laksanakan system pencatatan prestasi pengembangan ide usaha
Memberikan penghargaan kepada karyawan agar prestasi perkembangan ide usaha menjadi
obsesi
Upaya agar para karyawan perusahaan

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Contoh pengembangan ide dan peluang usaha :


Bidang usaha perawatan computer
Bidang usaha pembekalan
Bidang usaha promosi penjualan
Bidang usaha angkutan
Bidang usaha pelayanan SDM
Bidang usaha cinderamata
Bidang usaha perkreditan
Bidang usaha olahan
Bidang usaha rekruitmen
Bidang usaha tata boga

a.
b.
c.
d.
e.

Munculnya ide kewirausahaan:


1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode lebih baik untuk
melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi bagaimana pekerjaan dilakukan atau
modifakasi
cara melakukan suatu pekerjaan
Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha memiliki fungsi sebagai:
1. Perencana
Sebagai fungsi perencana, wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:

Merancang perusahaan

Mengatur strategi perusahaan

Pemrakarsa ide-ide perusahaan

Pemegang visi untuk memimpin


2. Pelaksana usaha
Sebagai fungsi pelaksana usaha , wirausaha memiliki tugas sebagai berikut:

Menemukan, menciptakan dan menerapkan ide baru yang berbeda

Meniru dan menduplikasi

Meniru dan memodifikasi

Mengembangkan produk baru, teknologi baru, citra baru dan organisasi baru

1.
2.
3.
4.

Untuk dapat melaksanakan fungsi tersebut, maka wirausaha dituntut kemampuan dasar
sebagai berikut:
Self Knowledge
: memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya
Imagination
: memiliki imajinasi, ide dan prespektif serta tidak mengandalkan pada
sukses di masa lalu
Practical Knowledge : memiliki pengetahuan praktis
Search skill
: kemampuan untuk menemukan dan berkreasi

5. Foresight
: berpandangan jauh ke depan
6. Computation skill
: kemampuan untuk berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan
di
masa yang akan datang
Tujuh Commucation skill kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan dengan orang
lain, keterampilan yang harus dimiliki:
1. Knowing your business
Harus mengetahui usaha apa yang dilakukan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
usaha dan bisnis yang dilakukan
2. Knowing the basic business management
Mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis
3. Having the proper attitude
Memiliki sikap yang benar terhadap usaha yang dilakukan
4. Having adequate capital
Memiliki modal yang cukup, baik materi maupun moril
5. Managing finaces effectively
Memiliki kemampuan mengatur keuangan secara efektif dan efisien
6. Managing time effectively
Kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin
7. Managing people
Kemampuan
menerencanakan,
mengatur,
mengarahkan,
menggerakkan
dan
mengendalikan orang-orang dalam perusahaan
8. Satisfaying customer by providing high quality product
Memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang
bermutu, bermanfaat dan memuaskan
9. Knowing how to compete
Mengetahui cara bersaing.
10. Copying with regulations and paperwork
Membuat pedoman dan aturan yang jelas

1.
2.
3.
4.

Di samping kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki, seorang wirausaha masih
harus memiliki pengalaman yang seimbang. Berikut adalah cara untuk mencapai
pengalaman yang seimbang:
Technical competence
yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun yang sesuai dengan bentuk usaha
yang dipilih.
Marketing competence
yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang cocok, mengidentifikasi
pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Financial competence
yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan (mengetahui bagaimana mendapatkan
dana dan menggunakannya)
Human relation competence
yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan personal

MODUL 2
3.

STANDAR KOMPETENSI :
Merencanakan Usaha Kecil/Mikro

KOMPETENSI DASAR
:
3.1 Menganalisis peluang usaha

INDIKATOR
:
Analisis peluang usaha berdasarkan minat dan daya beli konsumen dengan jujur, disiplin,
kerja keras, kreatif, tanggung jawab
Materi Pembelajaran
:
Menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
Memetakan peluang usaha
Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif

Alokasi Waktu
6 x 40 Menit
Materi :

I.

MENGANALISIS KEMUNGKINAN KEBERHASILAN DAN


KEGAGALAN

Menganalisis secara rinci dan luas faktor-faktor pendukung keberhasilan perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Faktor manusia
Merupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena manusia yang
mempunyai ide dan rencana usaha yang beretos kerja tinggi, rajin, optimis dan pantang
menyerah.
2. Faktor perencanaan
Dimulai dari :
a. Merencanakan produk apa yang akan dibuat
b. Memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan
c. Merencanakan jumlah produk yang akan dibuat
d. Merencanakan tempat pemasaran produk
Dengan tujuan perencanaan ini, adalah :

a.
b.
c.
d.

Mendorong cara berpikir wirausaha jauh ke depan


Mengkoordinasi kegiatan usaha
Mengawasi semua kegiatan usaha
Merumuskan tujuan usaha yang dicapai

3. Faktor keuangan
Faktor keuangan digunakan untuk modal usaha serta pemenuhan segala pengeluaran untuk
kepentingan operasi produksi seperti pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji
pegawai, promosi dan biaya distribusi.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

a.
b.
c.
d.

Faktor mengatur usaha


Membuat jadwal usaha
Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya
Menyusun struktur organisasi usaha
Memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan
Menetapkan balas jasa dan insentif
Pengaturan mesin mesin produksi
Pengaturan tata laksana usaha
Penataan barang-barang
Penataan administrasi usaha
Pengawasan usaha dan pengenaliannya

5. Faktor organisasi
Faktor organisasi akan membentuk sumber daya dalam suatu pola, sehingga orang-orang
akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang tugasnya masingmasing untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan adanya organisasi, wirausaha dapat :
Mempertegas hubungan dengan para karyawan
Menciptakan hubungan antar karyawan
Mengetahui tugas yang akan dijalankan para karyawan
Mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung jawab
6.
a.
b.
c.

Faktor pemasaran
Daya serap pasar dan prospeknya
Kondisi pemasaran dan prospeknya
Program pemasarannya

7. Faktor administrasi
Administrasi perusahaan mencatat seluruh kegiatan dan kejadian yang terjadi setiap harinya
dan dibuat secara kronologis dan kemudian didokumentasikan.
8. Faktor fasilitas pemerintah
Fasilitas pemerintah untuk para pengusaha kecil menurut UU RI No. 9 Tahun 1995,
diantaranya :
a. Kemudahan dalam memberi izin usaha
b. Keringanan membayar pajak
c. Membantu dalam penyebaran informasi pasar, teknologi, desain dan peningkatan kualitas
d. Membantu fasilitas listrik, bahan baku, jalan raya pemasaran produk keluar negeri dan
sebagainya
e. Memberi keringanan dalam tariff prasarana usaha

f. Member kemudahan dalam pendanaan usaha


g. Member bantuan konsultasi hokum dan pembelaan dalam usaha

1.
a.
b.
2.
a.
b.
3.
a.
b.
c.
4.
a.
b.
c.
d.
5.
6.
7.
8.
9.

II.

Menganalisis secara rinci dan luas faktor-faktor pendukung kegagalan perusahaan adalah
sebagai berikut :
Kebiasaan menunda waktu
Menunggu hari esok di dalam usaha
Menunggu waktu dalam usaha
Kurang ketekunan dan ketakwaan
Membayangkan kegagalan yang bukan-bukan
Kurang tekun dan kurang takwa kepada Tuhan YME
Kebiasaan boros
Mengeluarkan uang tanpa ada perhitungan dan pengendalian
Perasaan takut miskin
Sifat mementingkan diri sendiri
Kepribadian yang negative
Kurang mampu menggunakan kekuatan yang ada pada dirinya sendiri
Kurang bergaul
Perasaan rendah diri
Lekas menyerah dan tidak percaya pada diri sendiri
Tidak ada perecanaan usaha yang tepat dan matang
Kurang dana untuk modal usaha
Tidak ada kecocokan antara minat dan bakat dengan bidang usaha yang dijalankan
Kurang pengalaman dalam usaha
Lemah dalam bidang pemasaran

MEMETAKAN PELUANG USAHA

a.
b.
c.
d.
e.

Persiapan dalam melaksanankan analisis usaha :


Meneliti luas usaha yang dipilih
Bentuk usaha
Jenis usaha yang ditekuni
Mengenal informasi usaha yang diterima
Memiliki peta peluang usaha yang menguntungkan

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

Langkah-langkah peluang usaha :


Membuat sketsa bidang usaha yang ditekuni
Penyediaan modal
Mengurus izin usaha
Menyiapkan tenaga kerja
Menyiapkan sarana
Menyiapkan bahan baku
Menetapkan lokasi
Menetapkan metodelogi
Menetapkan teknologi usaha
Menetapkan manajemen
Mencari mitra usaha

Proses analisis peluang usaha secara sistematis :


1. Menentukan tujuan usaha

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Mengumpulkan fakta
Mengadakan analisis mengenai fakta-fakta,data-data informasi
Merumuskan secara tegas, tepat dan bertanggung jawab
Merumuskan berbagai alternative
Merumuskan rencana strategi
Merumuskan rencana taktis
menyusun anggaraan belanja

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Meningkatnya muncul peluang usaha :


Meningkatnya system distribusi yang didasarkan atas informasi
Adanya deregulasi
Berkurangnya hambatan perdagangan
Meningkatknya teknologi informasi
Perkembangan pasar modal
Konsumen semakin menghargai nilai dan waktu
Mengidentifikasi peta peluang usaha
Ada 2 komponen membuka peluang usaha :

1. Peluang usaha yang diharapkan


2. Peluang usaha yang tersedia

1.
2.
3.
4.
5.

Menurut Howard H Stevenhenson 6 dimensi dalam identifikasi peta peluang usaha atau
bisnis :
Orientasi strategi terhadap usahanya
Komitmen terhadap peluang usaha yang ada
Pengawasan terhadap sumber daya usaha
Melaksanakan konsep manajemen usaha
Adanya kebijaksanaan balas jasa

1.
2.
3.
4.

Faktor-faktor identifikasi peta peluang usaha


Adanya persaingan didunia kehidupan masyarakat
Adanya sumber daya alam
Adanya latihan /kursus
Adanya kebijakan pemerintah

Cara sukses dalam memanfaatakan peluang menjadi usaha adalah dengan mengetahui hubungan
antara AKU, BISNIS dan PASAR.

III.

PEMANFAATAN PELUANG SECARA KREATIF DAN INOVATIF

Wirausaha yang kreatif adalah wirausaha yang cepat menangkap peluang yang
muncul dari suatu kondisi lingkungan disekitarnya, yang tidak pernah melewatkan waktunya
dengan sia-sia.
Inovatif adalah suatu temuan baru yang menyebabkan berdaya gunanya suatu produk
atau jasa ke arah yang lebih prouktif.
Adapun tujuan mengadakan inovasi dalam usaha adalah :
1. Untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat

2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.

1.

2.

3.

4.

a.
b.
c.
d.
e.
5.

6.

Untuk menyesuaikan selera masyarakat


Umtuk menyesuaikan perkembangan teknologi
Untuk memuaskan konsumen
Untuk menarik konsumen
Contoh hasil inovasi seperti :
Perkembangan berbagai computer dan notebook
Perkembangan berbagai telepon genggam
Perkembangan berbagai kemasan produk
Perkembangan berbagai alat rumah tangga
Peluang usaha harus diberdayakan menjadi peluang emas secara kreatif dan inovatif
dengan melakukan cara-cara berikut :
Make modification (melakukan beberapa perubahan)
Melakukan beberapa perubahan/modifikasi terhadap produk/jasa yang akan dihasilkan dari
peluang usaha tersebut.
Make it better (membuat yang lebih baik)
Membuat peluang usaha yang lebih baik setelah melakukan uji pasar terhadap prok yang
akan dihasilkan, misal menjadi lebih cepat, lebih kecil, lebih enak, lebih ringan.
Make it tke first (menjadi yang pertama)
Peluang emas adalah peluang bisnis/usaha yang pertama kali dilakukan sebelum orang lain
melakukan bahkan memikirkannya.
Make it special products (membuat produk khusus)
Dengan membuat produk khusus atau produk untuk segmen khusus, kita akanmenjadi
ahlinya, contoh :
Bengkel khusus motor vespa
Restoran yang khusus menyajikan makanan dan minuman dari buah strawberi
Restoran yang khusus menyajikan makanan dari bebek
Toko yang khusus menjual atau menyewakan pakaian pengantin
Mainan anak-anak yang berbahan dasar kayu
Clonning (meniru habis tetapi merek berbeda)
Karena adanya unsure paten HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) atau tuntutan dari pihak
yang ditiru maka tirulah fungsi dan tujuan penggunaan produknya dengan merek dan
kemasan yang berbeda.
Subtitusi (menjadi produk pengganti)
Cara ini efektif dalam memulai bisnis/usaha karena menjadi produk pengganti dari produk
pesaing yang paling besar dan menengah.

MODUL 3
3.

STANDAR KOMPETENSI :
Merencanakan Usaha Kecil/Mikro

KOMPETENSI DASAR
:
3.2 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha

INDIKATOR
:
Menganalisis aspek perencanaan usaha berdasarkan organisasi usaha sederhana dan
produksi secara jujur, disiplin, kerja keras, kreatif, tangggung jawab, toleransi, dan
demokratis.
Materi Pembelajaran
:
Tujuan dan sasaran usaha
Bentuk-bentuk badan usaha
Struktur organisasi sederhana
Produk dan jasa
Pengelolaan persediaan
Proses produksi
Penyimpanan produk
Merumuskan tujuan dan sasaran usaha
Menetapkan bentuk badan usaha
Menyusun struktur organisasi sederhana
Menentukan jenis dan kualitas produk/jasa
Menghitung kebutuhan dan persediaan bahan baku
Merancang aliran proses produksi

Alokasi Waktu
8 x 40 Menit

Materi

I.

TUJUAN DAN SASARAN USAHA


TUJUAN USAHA :

Tujuan usaha adalah (target) sesuatu yang akan dicapai/dihasilkan oleh perusahaan yang
bersangkutan yang bersifat kuantitatif dan pencapaian ukuran keberhasilan kinerja
perusahaan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Tujuan usaha tersebut antara lain :


Untuk mencapai keberhasilan dalam usaha
Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan lain
Berguna untuk melakukan merger dengan perusahaan lain
Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk bekerja sama
Menjamin adanya focus tujuan dari berbagai personal yang ada dalam perusahaan
Membuka lapangan pekerjaan
Kemandirian
Menjaga eksistensi usaha yang dijalankan
Meningkatkan dan mengembangkan peranan pembentukan produk/jasa usaha secara
nasional, perluasan kesempatan kerja dan meningkatkan eksport produk/jasa

SASARAN USAHA :
Sasaran usaha adalah penjabaran dari tujuan usaha yang akan dihasilkan dalam jangka
waktu tertentu.
Sasaran usaha tersebut adalah :
1. Kemampuan menghasilkan laba
2. SDM
3. Sumber daya keuangan
4. Kedudukan pasar
5. Sarana kerja
6. Pengembangan usaha
7. Tanggung jawab social
8. Kelangsungan hidup usaha
9. Kestabilan usaha
10. Penguasaan pasar dan persaingan

II. BENTUK BENTUK BADAN USAHA


1.
2.
3.

Perusahaan
adalah satuan teknis yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa
berfungsi sebagai alat bagi badan usaha dalam mencari keuntungan
merupakan bagian dari badan usaha

1.
2.
3.

Badan Usaha
adalah kesatuan yuridis ekonomi yang bertujuan mencari keuntungan
berfungsi sebagai badan tertinggi yang mengurusi perusahaan
bisa mempunyai lebih dari satu perusahaan

1. Ditinjau dari segi kepemilikan modal


a. BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah BU yang modalnya secara keseluruhan
merupakan kekayaan Negara
b. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) adalah BU yang modalnya secara keseluruhan berasal
dari swasta

c. BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) adalah BU yang modalnya dimiliki atau dibiayai oleh
pemerintah daerah yang telah dipisahkan
d. BUC (Badan Usaha Campuran) adalah BU yang modalnya sebagian berasal dari pemerintah
dan sebagian lagi berasal dari swasta
2. Ditinjau dari segi pengelolaannya
a. BU Agraris adalah BU yang bergerak dalam pengolahan tanah seperti pertanian,
perkebunan, perikanan, kehutanan.
b. BU Ekstraktif adalah BU yang bergerak dalam penggalian, pengambilan, pengumpulan
kekayaan yang sudah disediakan oleh alam.
c. BU Industri adalah BU yang pekerjaannya mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang
siap dikonsumsi.
d. BU perniagaan adalah BU yang kegiatannya membeli barang untuk dijual kembali tanpa
mengubah sifat barang.
e. BU Jasa adalah BU yang kegiatannya bergerak dalam bidang pemberian pelayanan jasa
kepada konsumen.
3. Ditinjau dari legalitas hukum
a. Perusahaan perseorangan
Adalah perusahaan yang perusahaan yang didirikan oleh seseorang dan ia sendiri bertindak
sebagai pemimpin, pemilik dan penanggungjawab atas segala pekerjaannnya.
Kebaikan perusahaan perseorangan antara lain :
1) Mudah didirikan dan mudah dibubarkan
2) Rahasia perusahaan terjamin
3) Keuntungan jatuh pada seorang yaitu pemilik
Kelemahan perusahaan perseorangan antara lain :
1) Modal terbatas
2) Resiko usaha ditanggung sendiri
3) Kelangsungan hidup perusahaan kurang terjamin
b. Persekutuan firma
Adalah BU yang didirikan oleh dua orang atau lebih yang sepakat menjalankan usaha
bersama-sama serta merekalah pemiliknya.
Kebaikan persekutuan firma antara lain :
1) Modal yang dikumpulkan lebih besar
2) Terdapat pembagian kerja sehingga manajemen dapat diselenggarakan lebih baik
3) Resiko kerugian ditanggung bersama
4) Kelancaran usaha tidak tergantung pada satu orang
5) Kemampuan mencari kredit lebih besar
Kelemahan persekutuan firma antara lain :
1) Tidak adanya batasan yang jelas antara harta pribadi dengan harta firma
2) Akibat tindakan seorang anggota firma akan menyebabkan terlibatnya anggota lain
3) Kemungkinan timbulnya perselisihan paham antara pemilik atau pendiri
4) Kesatuan pendapat sukar dicapai, sehingga untuk mengambil keputusan sering kurang tepat
dan cepat
c. Persekutuan Komanditer (CV=Commanditaire Vennootschap)
Adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang yang menyerahkan dan
mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan.
Ada dua macam anggota dalam CV, yaitu :
Anggota pasif (anggota yang hanya menyerahkan modalnya dan tidak memimpin
perusahaan)
Anggota aktif (anggota yang berhak memimpin persekutuan)
Kebaikan CV antara lain :
1) Pendiriannya relative mudah
2) Modal yang dikeluarkan lebih besar
3) Manajemen perusahaan dapat didiversifikasikan

4) Kesempatan untuk berkembang lebih besar


Kelemahan CV antara lain :
1)Sukar untuk menarik kembali investasinya
2)Kelangsungan hidup perusahaan tidak tentu
3)Harus membayar bunga modal pada sekutu diam
d. Perusahaan Terbatas (PT)
Adalah suatu perusahaan yang memperoleh modalnya dengan mengeluarkan sero (saham)
yang dapat diperjualbelikan dan setiap orang bisa memiliki saham satu atau lebih serta
bertanggung jawab sebesar modal yang disertakannya.
Macam-macam saham adalah :
1)Saham biasa (common stock) adalah saham yang hanya memilki hak suara dan akan
mendapat deviden jika perseroan tersebut mendapat keuntungan
2)Saham istimewa (preferred stock) adalah saham yang memilki hak suara dan juga hak
istimewa tertentu, yaitu :
- Hak untuk didahulukan dalam pembagian deviden
- Hak untuk menerima deviden secara kumulatif dari deviden sebelumnya yang belum diambil
- Hak untuk menerima kekayaan lebih dari saham biasa jika suatu saat perusahaan perseroan
tersebut dilikuidasi
3)Saham pendiri (founder stock) adalah saham yang diberikan kepada para pendiri usaha
perseroan karena jasa-jasanya dalam pendirian usaha perseroan terbatas tersebut.
4)Saham bonus (bonus stock) adalah bentuk saham yang berasal dari kumulatif keuntungan
yang sangat besar dari masa lalu, sehingga terdapat cadangan dana yang besar.
Kebaikan PT antara lain :
1) Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin
2) Tanggung jawab terbatas
3) Pengelolaan usaha lebih efisien
4) Kebutuhan modal lebih besar dan mudah terpenuhi
5) Saham dapat diperjualbelikan
Kelemahan PT antara lain :
1) Biaya pendirian relative besar
2) Kurangnya komunikasi antara pemegang saham
3) Tidak ada rahasia mengenai penjualan saham
e. Koperasi
Adalah BU yang beranggotakan orang seorang atau badan hokum. Koperasi dalam
menjalankan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan, bekerjasama dengan sukarela demi
meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan berbagai kegiatan usaha yang dilakukan.
Koperasi merupakan BU yang berbadan hukum, hal ini sesuai dengan dasar hukum koperasi
yaitu Pasal 33 UUD 1945 dan UU No. 25 tahun 1992.
Landasan kerja koperasi Indonesia :
1) Landasan idiil yaitu Pancasila
2) Landasan mental yaitu setia kawan dan kesadaran kepribadian
3) Landasan structural yaitu UUD 1945 dengan landasan geraknya adalah pasal 33 beserta
penjelasannya
Sumber-sumber modal koperasi :
1) Simpan pinjam para anggota
2) Kredit bank pemerintah dan nonbank
3) Sisa Hasil Usaha
4) Lembaga-lembaga ekonomi dan nonekonomi swasta
Kinerja koperasi khusus mengenai perhimpunan, koperasi harus bekerja berdasarkan
ketentuan undang-undang umum mengenai organisasi usaha (perseorangan, persekutuan,
dsb.) serta hukum dagang dan hukum pajak. Organisasi koperasi yang khas dari suatu
organisasi harus diketahui dengan menetapkan anggaran dasar yang khusus.
Secara umum, variabel kinerja koperasi yang di ukur untuk melihat perkembangan atau
pertumbuhan (growth) koperasi di Indonesia terdiri dari kelembagaan (jumlah koperasi per

f.

provinsi, jumlah koperasi per jenis/kelompok koperasi, jumlah koperasi aktif dan nonaktif).
Keanggotaan, volume usaha, permodalan, asset, dan sisa hasil usaha. Variabel-variabel
tersebut pada dasarnya belumlah dapat mencerminkan secara tepat untuk dipakai melihat
peranan pangsa (share) koperasi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Demikian pula
dampak dari koperasi (cooperative effect) terhadap peningkatan kesejahteraan anggota
atau masyarakat belum tercermin dari variabel-variabel yang di sajikan. Dengan demikian
variabel kinerja koperasi cenderung hanya dijadikan sebagai salah satu alat untuk melihat
perkembangan koperasi sebagai badan usaha.
Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran
koperasi sebagai berikut:
Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan sosialnya.
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya.
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang
merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.
Menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan prinsip koperasi, yaitu:
Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi).
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Kemandirian.
Pendidikan perkoprasian.
kerjasama antar koperasi
Koperasi secara umum dapat dikelompokkan menjadi koperasi konsumen, koperasi produsen
dan koperasi kredit (jasa keuangan). Koperasi dapat pula dikelompokkan berdasarkan sektor
usahanya.
Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
Koperasi Konsumen adalah koperasi beranggotakan para konsumen dengan menjalankan
kegiatannya jual beli menjual barang konsumsi.
Koperasi Produsen adalah koperasi beranggotakan para pengusaha kecil menengah(UKM)
dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
Koperasi Pemasaran adalah koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk/jasa
koperasinya atau anggotanya.
Koperasi Jasa adalah koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
Yayasan
Merupakan badan hukum dan juga dapat dianggap sebagai badan usaha yang memiliki
kekuatan hukum. Karena dalam kondisi realitas di masyarakat, yayasan dalam pendiriannya
merupakan badan hukum. Dalam kegiatan penyelenggaraannya terkadang melakukan
berbagai bentuk usaha yang bertujuan untuk menghasilkan keuntungan untuk membiayai
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh yayasan tersebut.

4. Berdasarkan penggunaan tenaga kerja dan dana


a. BU padat modal
Adalah BU yang dalam operasionalnya lebih banyak menggunakan mesin industri dari pada
tenaga manusia atau tenaga kerja.
b. BU padat karya

Adalah BU yang dalam operasionalnya lebih banyak menggunakan tenaga manusia dari
pada mesin.

III.

1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA


Struktur organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan
bagian organisasi. Pada organisasi formal struktur direncanakan dan merupakan usaha
sengaja untuk menetapkan pola hubungan antara berbagai komponen, sehingga dapat
mencapai sasaran secara efektif. Sedangkan pada organisasi informal, struktur organisasi
adalah aspek sistem yang tidak direncanakan dan timbul secara spontan akibat interaksi
peserta.
Struktur organisasi-organisasi memberikan kerangka yang menghubungkan
wewenang karena struktur merupakan penetapan dan penghubung antar posisi para
anggota organisasi. Jika seseorang memiliki suatu wewenang, maka dia harus dapat
mempertanggungjawabkan wewenangnya tersebut.
Pada umumnya orang akan menganggap struktur sama dengan desain organisasi.
Sesungguhnya desain organisasi merupakan proses perkembangan hubungan dan
penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organisasi. Jadi struktur merupakan hasil dari
proses desain. Proses desain merupakan suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang
oleh manajer. Apapun bentuk atau hasil dari proses desain tersebut, para perancang desain
organisasi harus merancang sebuah organisasi yang dapat membuat organisasi tersebut
tetap bertahan hidup. Selain itu pemilihan desain organisasi tersebut akan menentukan
besar kecilnya organisasi.
Setiap ukuran organisasi akan memberikan keuntungan masing-masing, namun
diharapkan tercapainya tujuan organisasi dan juga eksistensi dari organisasi.
Henry Mintzberg mengatakan bahwa ada 5 bagian dasar organisasi yaitu :
The Operating Core. Yang termasuk disini adalah para pegawai yang melaksanakan pekerjaan
dasar yang berhubungan dengan produksi barang dan jasa
The Strategic Apex. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah manajer tingkat puncak (top
management)
The Middle Line. Yang termasuk di dalam bagian ini adalah para manajer yang menjembatani
manajer tingkat atas dengan bagian operasional
The Technostructure. Yang termasuk dalam bagian ini adalah mereka yang diserahi tugas
untuk menganalisa dan bertanggung jawab terhadap bentuk standarisasi dalam organisasi.
The Support Staff. Yang termasuk disini adalah orang-orang yang memberi jasa pendukung
tidak langsung terhadap organisasi ( orang-orang yang mengisi unit staff)
Prinsip- prinsip penyusunan organisasi, yaitu :
Perencanaan sasaran yang akan dicapai dalam pengembangan usaha
Merangkaikan pekerjaan menjadi satu system
Kesatuan dalam perintah
Memelihara kemampuan pengawasan
Menyusun tatanan dan skema jabatan
Alasan mengapa perusahaan menyusun struktur organisasi, yaitu :
Untuk membedakan suatu tugas/pekerjaan
Untuk memberikan kemungkinan dilakukan koordinasi atas tugas-tugas sehingga akan lebih
efektif
Untuk menentukan batasan tanggung jawab dan wewenang yang dibutuhkan
Sebagai alat untuk menyokong dan mencerminkan pelaksanaan strategi usaha
Untuk pempermudah pengawasan
Untuk mempermudah evaluasi
Untuk mencegah kelambatan-kelambatan dan kesulitan dalam bekerja
Untuk mengatur cara bekerja dan bekrjasama

9. Sebagai pedoman kerja dan alur kerja


10. Untuk mencegah kerumitan dalam bekerja
Bentuk-bentuk organisasi berdasarkan pada penggunaan dan pengembangan wewenang
lini, fungsisional dan staf, antara lain :
1. Struktur organisasi lini
Adalah organisasi yang masih sederhana dimana jumlah pegawai dan bidang tugasnya
masih sedikit. Organisasi ini mempunyai garis wewenang yang menghubungkan langsung
secara vertical antara atasan dengan bawahan.
Kelebihan struktur organisasi lini, antara lain :
a. Kesatuan perintah lebih terjamin
b. Proses pengambilan keputusan berjalan cepat
c. Pengendalian organisasi cenderung mudah dilaksanakan
d. Rasa solidaritas pegawai umumnya tinggi
Kelemahan struktur organisasi lini, antara lain :
a. Pimpinan sering sekali bertindak otoriter
b. Kesempatan pegawai untuk berkembang terbatas
c. Organisasi terlalu tergantung pada pemimpin
d. Sulit membedakan antara tujuan pribadi pimpinan dengan tujuan organisasi
2. Struktur organisasi fungsional
Adalah organisasi yang tidak mengenal adanya kesatuan perintah karena para pegawai
pelaksana akan melaksanakan tugas yang diperintahkan dari beberapa atasan.
Struktur organisasi ini cocok digunakan oleh perusahaan yang mempunyai jenis pekerjaan
yang beragam tetapi menuntut adanya spesialisasi.
Kelebihan struktur organisasi fungsional, antara lain :
a. Para pegawai akan lebih ahli di bidangnya
b. Efisiensi dan produktivitas relative mudah ditingkatkan
c. Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh secara optimum
Kelemahan struktur organisasi fungsional, antara lain :
a. Tidak ada kesatuan perintah
b. Dapat menciptakan konflik antar fungsi
c. Menyebabkan kemacetan pelaksanaan tugas yang berurutan
3. Struktur organisasi lini dan staf
Adalah organisasi yang cocok digunakan oleh perusahaan dengan pegawai yan banyak,
daerah kerjanya luas dan pekerjaannya banyak. Penggunaan staf ditujukan untuk membantu
tugas pimpinan. Tugas staf antara lain membantu pimpinan dalam hal member saran serta
pertimbangan untuk mengambil kebijaksanaan atau keputusan.
Kelebihan struktur organisasi lini dan staf, antara lain :
a. Pengambilan keputusan relative mudah
b. Koordinasi mudah dilakukan karena pengembangan tugas
c. Inisiatif pegawai dapat berkembangan karena mereka bekerja sesuai keahliannya
Kelemahan struktur organisasi lini dan staf adalah memerlukan biaya yang besar.
4. Struktur organisasi fingsional dan staf
Adalah organisasi gabungan dari ketiga struktur organisasi di atas yang cocok digunakan
pada perusahaan besar yang mempunyai pekerjaan yang banyak dan kompleks. Dengan
penggabungan ini maka kelemahan-kelemahan struktur organisasi dibuang dan kebaikankebaikan digunakan dan dikembangkan sedemikian rupa.

IV. PRODUK DAN JASA


Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan,
diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan
atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Produk dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu : barang dan jasa.

1. Barang
Barang adalah hasil kegiatan produksi yang memiliki sifat-sifat fisik dan kimia serta ada
jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produksi tersebut dikonsumsi atau
digunakan.
Barang berwujud fisik karena bias dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,
dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya.
Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang :
a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods), contoh: minuman dan makanan ringan, kapur
tulis, gula, garam dan lain-lain.
b. Barang tahan lama (durable goods), contoh: TV, lemari es, mobil, computer dan lain-lain.
Ditinjau dari aspek seleksi oleh wirausaha, antara lain :
a. Kebutuhan pokok/utama, contoh: kebutuhan pangan, sandang dan papan
b. Kebutuhan penunjang (bukan bersifat kemewahan), contoh: minyak wangi, alat
kecantikan
c. Kebutuhan pelengkap (besifat kemewahan), contoh: VCD, mobil mewah, rumah mewah.
2. Jasa
Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang tidak memiliki sifat-sifat fisik dan kimia serta tidak
ada jangka waktu antara saat diproduksi dengan saat produksi tersebut dikonsumsi atua
digunakan.
Ciri-ciri produk jasa, yaitu :
a. Tidak berwujud (intangibility)
b. Tidak dipisahkan (inseparability)
c. Berubah-ubah (variability), bergantung pada penyajiannya, waktu dan tempat disajikan.
d. Daya tahan (rentability), tidak akan jadi masalah bila permintaan ada dan stabil
Beberapa produk jasa yang ditawarkan kepad konsumen, antara lain:
a. Jasa transportasi
b. Jasa asuransi
c. Jasa servis
d. Jasa salon kecantikan
e. Jasa perantara perdagangan
f. Jasa hiburan
Tingkatan produk secara umum, yaitu :
1. Produk utama/inti adalah manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh
pelanggan dari setia produk
2. Produk generic adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling
dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi)
3. Produk harapan (expected produk) adalah produk formal yang ditawarkan dengan berbagai
atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli
4. Produk pelengkap (augmented product) adalah berbagai atribut produk yang dilengkapi atau
ditambah berbagai manfaat dan layanan yang dapat member tambahan kepuasan dan bisa
dibedakan dengan produk pesaing
5. Produk potensial adalah segala macam tambahan ddan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang
Jenis produk berdasarkan tujuan pemakainya, terdiri dari :
Shopping goods yaitu barang yang memerlukan pertimbangan kualitas, harga, gaya
kemasan dan jenis, contoh: TV, jam tangan, kulkas dan lain-lain
2. Convinience goods yaitu barang konsumsi yang sifatnya mudah dica ri bila diperlukan setiap
saat dan tersedia di toko/warung terdekat, contoh: es krim, rokok, sabun, gula, permen dan
lain-lain
3. Speciality goods yaitu barang kebutuhan konsumen tetapi memerlukan pelayanan khusus
dan terdapat di toko/tempat tertentu, contoh: mobil mewah, jam tangan mewah, permata
dan lain-lain
4. Unsought goods yaitu barang yang tidak dicari dan pemasarannya dengan mendatangi
konsumen, contoh: ensiklopedia
1.

Menganalisis peluang usaha berdasarkan produk/jasa :


a. Menganalisis bidang produk
Ada 3 kalsifikasi produk :
1. Produk primer (penggalian SDA)
2. Produk sekunder(Pengolahan /proses bahan baku)
3. Produk tersier (Peralatan dan Pelayanan Jasa )
b. Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk:
1. Memenuhi keinginan dn minat konsumen
2. Memenangkan persaingan
3. Meningkatkan jumlah penjualan
4. Mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Mencegah kebosanan konsumen
c. Menganalisis bidang jasa :
Jasa adalah hasil produksi yang tidak mempunyai bentuk.
Upaya dibidang usaha jasa dapat menarik konsumen :
1. Memasang reklame/iklan yang mencolok dan menarik
2. Memasang lampu yang terang dan menarik
3. Menyebar pamphlet
4. Mengadakan demonstrasi
5. Memberikan potongan harga
d. Hal yang harus dipertimbangkan wirausahawan agar berhasil dalam bidang jasa :
1. Pengetahuan tentang selera dan minat calon konsumen
2. Mengetahui bidang jasa yangm paling laku
3. Menjaga hubungan harmonis dengan pensuplai

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas produk hendaknya setiap perusahaan


melakukan strategi sebagai berikut :
Penyempurnaan kualitas
Penyempurnaan ciri khas produk
Perteknikan
Keanekaragaman
Penyempurnaan corak
Pernyataan kualitas produk (kualitas rendah, sedang, baik dan sangat baik)

1.
2.
3.
4.
5.

Untuk menentukan produk dan jasa yang dipasarkan, sebaiknya memperhatikan faktorfaktor sebagai berikut:
Kebutuhan konsumen
Daya beli masyarakat
Selera masyarakat
Jumlah konsumen
Persaingan

V. PENGELOLAAN PERSEDIAAN
Pengelolaan persediaan adalah suatu tindakan seorang pengusaha untuk menjaga agar
persediaan barang tetap stabil (tidak sampai kekurangan dan kelebihan) sesuai rencana.
Pengelolaan persediaan yang baik maka akan menghemat biaya dan meningkatkan
pendapatan. Persediaan yang tidak dikelola dengan tepat akan menimbulkan berbagai
permasalahan,
seperti
terhambatnya kegiatan produksi, kehilangan pelanggan serta terjadi pemborosan. Oleh
karena itu pengelolaan persediaan memberi beberapa keuntungan, antara lain sebagai
berikut :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Terjaganya kontinuitas proses produksi


Meningkatakan penerimaan perusahaan
Meningkatkan jumlah produksi
Dapat dengan tepat menghitung kebutuhan bahan baku
Mencegah terjadi pemborosan, baik waktu, biaya maupun tenaga
Memberi kepuasan kapada pelanggan
Untuk menjaga jangan sampai persediaan habis
Melihat pada keuntungan atau manfaat dari pengelolaan persediaan, maka tampak bahwa
mengelola persediaan menjadi kebutuhan yang mendasar yang harus dilakukan oleh setiap
perusahaan. Dalam hal ini adalah manajer produksi yang berkerjasama dengan manajer
pemasaran dan keuangan.
Persediaan adalah sejumlah barang jadi, bahan baku ataupun barang dalam proses yang
dimiliki perusahaan dengan tujuan untuk dijual atau diproses lebih lanjut. Persediaan timbul
karena adanya perbedaan antara permintaan konsumen dan penawaran perusahaan
sehingga terjadi perbedaan pula pada material yang dibutuhkan.

a.
b.

1.
2.
3.
4.

1.

2.

Ada dua hal pokok yang harus diperhatikan dalam pengelolaan persediaan, yaitu :
Sistem kualitas (quality system), akan mempengaruhi kualitas dari hasil produksi, oleh
karena itu perlu dilakukan perencanaan standarisasi kualitas bahan baku pada saat awal
pembelian.
Jumlah yang dibeli akan berpengaruh pada biaya yang akan timbul karena jumlah pembelian
bahan baku yang terlalu besar atau terlalu sedikit.
Dalam melakukan pengelolaan persediaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan,
yaitu :
System pencatatan yang paling tepat
Metode pencatatan yang tepat untuk menentukan persediaan
Menghitung persediaan
Menyusun laporan pesediaan, agar terjadi keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dan
pendapatan di dalam satu periode

Mengenai system pencatatan, ada dua system, yaitu :


Pencatatan secara terus menerus (perpetual system)
Adalah pencatatan yang dilakukan secara terus menerus dengan dasar mencatat semua
penambahan dan pengurangan dengan cara yang sama, yaitu masing-masing jenis barang
dibuat perkiraan sendiri-sendiri dan untuk transaksi yang berkaitan dengan pengembalian
dan pengurangan harga dibukukan dalam buku pembantu (subsidiary ledger)
Pencatatan secara periodic (periodic system)
Adalah pencatatan yang dilakukan pada waktu atau periode tertentu, seperti mingguan,
bulanan atau semester)

1.

Mengenai metode pencatatan persediaan barang dapat digunakan cara berikut :


First-in, First-out (FIFO)
Barang persediaan yang pertama masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan
Contoh :
Data mengenai bahan baku pada PT Sinar Sejahtera selama dua minggu pertama bulan Mei
2011 adalah :
01 Mei, persediaan 8.000 kg @ Rp 1.000,09 Mei, pembelian 12.000 kg @ Rp 1.200,17 Mei, masuk proses produksi 15.000 kg

Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi pada tanggal 17 Mei 2011
sebanyak 15.000 kg. Dihitung sebagai berikut :
8.000 kg @ Rp 1.000,- : Rp 8.000.000,7.000 kg @ Rp 1.200,- : Rp 8.400.000,15.000 kg
: Rp 16.400.000,Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang
harus dicatat sebesar Rp 16.400.000
2.

Last-in, First-out (LIFO)


Barang persediaan yang terakhir masuk, barang itulah yang lebih dahulu dikeluarkan
Contoh :
12.000 kg @ Rp 1.200,- : Rp 14.400.000,3.000 kg @ Rp 1.000,- : Rp 3.000.000,15.000 kg
: Rp 17.400.000,-

3.

Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang
harus dicatat sebesar Rp 17.400.000
Metode Rata-rata Tertimbang (Average Cost Method)
Barang persediaan dikeluarkan adalah hasil kali kuantitas barang persediaan yang dipakai
dan harga pokok rata-rata per satuan
Contoh :
8.000 kg @ Rp 1.000,- : Rp 8.000.000,12.000 kg @ Rp 1.200,- : Rp 14.400.000,20.000 kg
: Rp 22.400.000,-

1.

2.

1.
2.
3.
4.
5.

Harga pokok rata-rata tiap kg : Rp 22.400.000,- : 20.000 kg = Rp 1.120,Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi (15.000 kg) = 15.000 x Rp
1.120,- = Rp 16.800.000,Berdasarkan perhitungan di atas, bahan baku yang dipakai dalam proses produksi yang
harus dicatat sebesar Rp 16.800.000
Pencatatan bahan baku pada dasarnya meliputi pencatatan pembelian dn pemakaian bahan
baku dalam proses produksi dengan menggunakan cara-cara berikut :
Pencatatan system fisik (periodic)
Harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi dihitung dan dicatat pada
setiap akhir periode, setelah lebih dahulu dihitung harga pokok persediaan bahan baku pada
akhir periode. Dengan demikian, selama periode berjalan tidak ada pencatatan mengenai
harga pokok bahan baku yang dipakai dalam proses produksi.
Pencatatan system perpetual
Harga pokok bahan baku yang dibeli dan yang dipakai dalam proses produksi dicatat dalam
perkiraan persediaan bahan baku. Harga pokok bahan baku yang diproses dicatat debet
perkiraan barang dalam proses dan kredit pada perkiraan persediaan bahan baku. Dengan
demikian, metode penilaian persediaan diterapkan untuk menghitung harga pokok bahan
baku yang keluar (diproses)
Data yang diperlukan untuk menyusun laporan persediaan barang diperoleh dari :
Buku pembelian (tunai/kredit)
Buku penjualan (tunai/kredit)
Kartu persediaan gudang
Kartu persediaan di toko
Kartu retur pembelian

6. Kartu retur penjualan


Untuk keperluan pengendalian persediaan diperlukan alat analisis yang disebut Economic
Order Quantity (EOQ)/kuantitas pemesanan yang ekonomis/optimum.
Dengan alat analisis EOQ bertujuan agar :
1. Diharapkan bahan baku dan bahan penolong menjadi siap setiap saat dibutuhkan.
2. Dapat diperhitungkan berapa kali kita harus melakukan pembelian bahan dalam satu kali
periode produksi.
3. Dapat diperhitungkan berapa jumlah yang harus dibeli pada setiap kali melakukan
pembelian
Rumus EOQ adalah :

Keterangan : 2 = bilangan konstanta


C = biaya pesanan
N = jumlah periode/tahun
S = biaya penyimpanan di gudang
Perhitungan ini akan bermanfaat jika harga bahan baku tetap.

VI. PROSES PRODUKSI


Proses produksi adalah kegiatan penciptaan, pengubahan atau penambahan nilai guna
suatu barang. Proses produksi merupakan kegiatan yang dominan dilakukan oleh
perusahaan industri. Proses produksi memiliki sifat-sifat yang dibedakan menjadi :
1. Proses produk terus menerus (continuous process of production)
Adalah suatu proses produksi dimana pengolahan bahan bakunya mengalir secara berurutan
melalui beberapa tahapan pengerjaan sampai akhirnya menjadi bahan jadi.
2. Proses produksi berselingan (intermittent process of production)
Adalah proses produksi yang terputus-putus, proses produksi dilakukan tidak secara
berurutan, melainkan setiap tahap pengerjaan setelah selesai akan terhenti dahulu sebelum
dilanjutkan pada tahap berikutnya.

a.
b.
c.
d.
e.

a.
b.
c.
d.

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam proses produksi adalah meliputi :


Adanya prosedur kerja dalam proses produksi
Adanya tata letak peralatan proses produksi
Adanya tata ruang proses produksi
Adanya jenis dan bahan yang akan diproduksi
Adanya para karyawan yang mampu mengerjakan prose produksi
Tahapan-tahapan dalam penetapan proses produksi adalah sebagai berikut :
Routing, yaitu urutan proses produksi dari bahan mentah menjadi barang jadi.
Scheduling, yaitu jadwal kegiatan operasi proses produksi sebagai suatu kesatuan.
Dispatching, yaitu proses pemberian untuk mulai melaksanakan operasi proses produksi.
Follow up, yaitu berbagai kegiatan agar tidak terjadi penundaan dan mendorong
terkoordinasinya seluruh perencanaan proses produksi.

Adapun perencanaan proses produksi adalah sebagai berikut :


1. Proses persiapan
Wirausaha melakukan kegiatan menimba gagasan dari konsumen tentang produk apa yang
sedang diminati, bersama-sama karyawan untuk memikirkan produk yang akan dibuat.

2. Penyaringan gagasan
Wirausaha memilih gagasan yang terbaik dan tepat untuk diproduksi.
3. Analisis gagasan
- Potensi permintaan terhadap produk
- Jumlah penjualan produk
- Jumlah pemasaran produk
- Kemampuan produk yang mendatangkan laba
4. Percobaan proses produksi
Mewujudkan gagasan ke dalam kegiatan konkret, yaitu membuat produk yang bisa
dipertanggungjawabkan.
5. Uji coba produksi
Melakukan pengujian produk agar diketahui kelemahan, efek samping, kualitas dan manfaat
produk.
6. Komersial produk
Produk diperkenalkan kepda konsumen, yaitu mulai dari pemberian merek, kemasan, harga
preo, promosi dan distribusi produk.

VII. PENYIMPANAN PRODUK


Penyimpanan produk adalah suatu kegiatan dalam proses produksi yang dapat
menciptakan kegunaan waktu (time utility). Kegiatan meyimpan produk ini berkaitan dengan
produk yang dihasilkan dalam musim tertentu tetapi produk ini merupakan produk yang
selalu dibutuhkan setiap saat tanpa mengenal waktu dan musim.
Pada prinsipnya fungsi dari kegiatan menyimpan adalah :
Untuk menghindari adanya kerusakan
Untuk tujuan spekulasi di dalam usaha
Untuk menjaga kelancaran atau kontinuitas perusahaan
Untuk menghemat hanya dengan melakukan pembelian produk dalam jumlah besar
(efisiensi pembelian dan produksi).
5. Untuk memaksimalkan pelayanan kepada pelanggan
6. Untuk memaksimalkan investasi persediaan
7. Untuk memaksimalkan profit
1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.

Adanya
Adanya
Adanya
Adanya

Prosedur penyimpanan produk adalah sebagai berikut :


penerimaan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.
pengurusan dan penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.
pengaturan keluar masuknya hasil produksi di dalam gudang.
penataan dan pengurusan administrasi penyimpanan hasil produksi di dalam gudang.

1.
2.
3.
4.

Kegiatan yang berhubungan dengan administrasi penyimpanan hasil produksi di dalam


gudang adalah sebagai berikut :
Mencatat tanggal penerimaan dan pengeluaran, serta kondisi hasil produksi yang disimpan
dalam gudang.
Mencatat jenis dan nama produk yang disimpan dalam gudang.
Mencatat hasil jumlah produksi yang disimpan dan dikeluarkan gudang.
Mencatat arus keluar masuk hasil produksi yang disimpan di dalam gudang.

MODUL 4
STANDAR KOMPETENSI :
3. Merencanakan Usaha Kecil/Mikro
KOMPETENSI DASAR
:
3.2 Menganalisis aspek-aspek perencanaan usaha

INDIKATOR
:
Menganalisis aspek perencanaan usaha berdasarkan administrasi usaha secara jujur,
disiplin, kerja keras, kreatif, tangggung Jawab, toleransi dan demokratis.
Materi Pembelajaran
:
Perizinan usaha
Surat Menyurat
Pencatatan transaksi barang/jasa
Pencatatan transaksi keuangan
Pajak pribadi dan pajak usaha

Alokasi Waktu
8 x 40 Menit
Materi

I. PERIZINAN USAHA
Perizinan usaha/perusahaan adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin
dari pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha yang dilakukan oleh

1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.

5.
6.

perserangan atau badan usaha. Izin tersebut biasanya diberikan oleh instansi pemerintah
yang terkait dengan kegiatan usaha yang akan diselenggarakan oleh pihak yang meminta
izin.
Adapun maksud dari dikeluarkannya izin usaha ini adalah :
Untuk memberikan pembinaan, pengarahan dan pengawasan dalam kegiatan usaha.
Untuk menjaga ketertiban dalam usaha.
Untuk menciptakan pemerataan kesempatan berusaha.
Jenis-jenis perizinan usaha, antara lain :
Izin prinsip, yaitu persetujuan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat untuk
perusahaan industri.
Izin penggunaan tanah, yaitu izin yang dikeluarkan oleh kantor agrarian Pemda setempat
berkenaan dengan masalah pembebasan tanah.
Izin Mendirikan Bangunan (IMB), yaitu izin yang dikeluarka gambn oleh Pemda (Dinas
Pengawasan Pembangunan) untuk bangunan yang akan didirikan harus sesuai dengan
gambar yang direncanakan.
Izin gangguan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU), yaitu izin yang dikeluarkan oleh bagian
Undang-Undang Gangguan Pemda setempat. Untuk mendapatkan SITU, pengusaha terlebih
dahulu harus mendapat izin dari para tetangga di lingkungan tempat usaha, RT, RW dan
kelurahan setempat.
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), yaitu surat izin yang dikeluarkan oleh Departemen
Perdagangan dan Koperasi.
Wajib Daftar Perusahaan, yaitu surat yang dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan,
dalam hal ini adalah Kantor Wilayah Perdagangan dan Koperasi, Perindustrian, Pertanian,
Pariwisata dan sebagainya.

Ketentuan Permohonan Izin Usaha, adalah sebagai berikut :


1. Akta Pendirian
Adalah langkah pertama dalam mendirikan usaha/perusahaan yang bersifat formal
dilakukan didepan notaris.
Akta pendirian ini dibubuhi materai, kemudian ditandatangani pendiri perusahaan, saksi dan
notaris. Oleh notaris, akta pendirian tersebut didaftarkan ke pengadilan negeri setempat.
Dalam akta pendirian tercantum hal-hal sebagai berikut:
a. Tanggal pendirian perusahaan
b. Bentuk dan nama perusahaan
c. Nama para pendiri
d. Alamat tempat usaha
e. Tujuan pendirian usaha
f. Besarnya modal usaha
g. Kepengurusan dan tanggung jawab anggota pendiri usaha
h. Tahun buku dan sebagainya.
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
yaitu izin yang dikeluarkan oleh bagian Undang-Undang Gangguan Pemda setempat. Untuk
mendapatkan SITU, pengusaha terlebih dahulu harus mendapat izin dari para tetangga di
lingkungan tempat usaha, RT, RW dan kelurahan setempat.
Tujuan pemerintah mengeluarkan SITU adalah :
a. Untuk menjaga ketertiban
b. Untuk memberi kesempatan yang sama untuk peluang menciptakan lapangan pekerjaan
c. Untuk mewujudkan keindahan tata kota
d. Untuk menciptakan keseimbangan perekonomian dn perdagangan di tengah masyarakat
e. Untuk mempermudah dalam pengendalian pembayaran pajak dan administrasi lainnya.
3. Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP)
Merupakan surat tanda daftar unutk dapat melaksanakan kegiatan usaha perdagangan yang
diberikan kepada perusahaan yang keseluruhan investasinya, di luar tanah dan bangunan
bernilai sampai dengan Rp 200 juta (golongan usaha kecil). Sedangkan untuk perusahaan
golongan usaha menengahh ke atas atai investasi keseluruhannya di luartanah dan

4.

5.
a.
b.
c.
-

bangunan bernilai di atas Rp 200 juta untuk melaksanaka bernilai di atas Rp 200 juta untuk
melaksanakan kegiatan usaha perdagangan harus memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP).
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Adalah suatu sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas wajib pajak dan untuk dan untuk menjaga ketertiban dalam
pembayaran pajak dan dalam pengawasan administrasi perpajakan.
Izin usaha lainnya
NRP (Nomor Register Perusahaan), syarat-syarat pengajuan NRP:
Fotocopi KTP
Fotocopi Akta Pendirian Usaha
Fotocopi SITU
Fotocopi NPWP
NRB (Nomor Rekening Bank), syarat-syarat pengajuan NRB:
Fotocopi KTP
Contoh tandatangan pemimpin dan bendahara
TAnda bukti setoran
Lembar pembentukan setoran
ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan)
Diperlukan untuk menjaga agar lingkungan tempat usaha bebas dari pencemaran limbah.
Syarat-syarat pengajuan ANDAL :
Fotocopi penanggung jawab perusahaan
Fotocopi akta pendirian perusahaan
Fotocopi SITU
Fotocopi NPWP
Fotocopi NRP
Fotocopi denah lokasi yang menimbulkan dampak lingkungan

II. SURAT MENYURAT


Surat merupakan suatu alai komunikasi dengan bahasa tulisan yang digunakan sebagai alat
untuk sarana untuk menyampaikan suatu informasi atau berita.
Isi berita dapat berupa : pemberitahuan, pernyataan, keterangan, permintaan, laporan,
tuntutan, sanggahan dan lain sebagainya.
Penulisan sulit memiliki tujuan-tujuan tertentu diantaranya:
1. Ingin menyampaikan warta atau informasi kepadan pihak lain.
2. Ingin mendapatkan balasan atau tanggapan dari penerima surat tentang informasi yang
disampaikan tersebut.
3. Memperlancar arus informasi, sehingga informasinya yang diterima dengan jelas dan tidak
salah tangkap.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Adapun fungsi surat, yaitu:


Sarana komunikasi
Alat bukti tertulis, misalnya surat perjanjian
Sumber data
Sarana pengingat
Alat promosi
Pengukur maju mundurnya aktivitas suatu usaha
Sebagai data atau wakil oraganisasi
Sebagai pedoman
Sebagai aturan yang jelas untuk melaksanakan tugas kedinasan

Surat dapat digolongkan dalam beberapa golongan, sebagai berikut :


1. Menurut isinya :
a. Surat pribadi

b.
c.
2.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Surat dinas
Surat niaga
Menurut keamanan isinya :
Surat sangat rahasia
Surat rahasia
Surat konfidnetial
Surat biasa
Menurut urgensinya :
Surat kilat
Surat segera
Surat biasa
Surat niaga meliputi :
Surat perkenalan
Surat permintaan penawaran
Surat penawaran
Surat pesanan
Surat pengiriman barang
Surat pengaduan
Surat pengiriman pembayaran

III.

PENCATATAN TRANSAKSI BARANG/JASA

Secara garis besar, transaksi yang terjadi pada perusahaan, antara lain :
1. Pembelian
2. Pengeluaran uang
- Pengeluaran utang kepada kreditur
- Pembayaran beban
- Pembelian perlengkapan dan peralatan (tunai/kedit)
3. Penjualan
4. Penerimaan uang
- Penerimaan uang tunai atau barang dari pemelik sebagai modal
- Penjualan jasa atau barang (tunai/kedit)
- Penerimaan tagihan dari debitur
Bukti transaksi perusahaan ada dua, yaitu :
Bukti transaksi intern
Bukti kas masuk
Bukti kas keluar
Bukti transaksi ektern
Faktur : tanda bukti pembelian atau penjualan secara kredit.
Kuitansi : bukti penerimaan dan penyerahan sejumlah uang yang ditandatangani oleh
penerima dan penyerah uang.
c. Nota : bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai.
d. Nota debet : bukti transaksi pengiriman kembali barang yang telah dibeli. Di buat oleh
pembeli.
e. Nota kredit : bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual. Di buat oleh
penjual.
1.
a.
b.
2.
a.
b.

f.

Cek : surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di bank.

Ada beberapa transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang, diantaranya :


1. Pembelian
a. Cash
Jurnal : Pembelian
xxx
Kas
xxx
b. Tunai
Jurnal : Pembelian
xxx
Hutang dagang
xxx
2. Potongan Pembelian
a. Pembelian dengan memperoleh potongan
Jurnal : Utang dagang
xxx
Potongan pembelian
xxx
Kas
xxx
b. Pembelian tanpa memperoleh potonxgan
Jurnal : Utang dagang
xxx
Kas
xxx
3. Biaya Angkut Pembelian
Jurnal : Biaya angkut pembelian
xxx
Kas
xxx
4. Retur pembelian dan pengurangan harga
Jurnal : Utang dagang
xxx
Retur pembelian dan
Pengurangan harga
xxx
5. Penjualan
a. Cash
Jurnal : Kas
xxx
Penjualan
xxx
b. Kredit
Jurnal : Piutang dagang
Penjualan
6. Potongan Harga
Jurnal : Kas
Potongan penjualan
Piutang dagang
7. Pembayaran tanpa potongan
Jurnal : Kas
xxx
Piutang dagang
8. Retur pembelian dan pengurangan harga
Jurnal : Penjualan dan pengurangan harga
Piutang dagang
9. Biaya angkut penjualan
Jurnal : Biaya angkut penjualan
Kas
10. Harga Pokok Penjualan
Persediaan barang dagang awal
Pembelian
(-) Retur pembelian
xxx
Potongan pembelian
xxx
xxx
bersih

xxx

xxx
xxx

xxx
xxx
-

xxx

xxx

xxx
-

xxx

xxx
xxx

xxx

xxx
+

Pembelian

(+) Biaya angkut pembelian


Harga pokok bersih pembelian
Barang yang tersedia untuk dijual
Persediaan barang dagangan akhir

xxx
xxx
xxx
xxx

Harga pokok penjualan

xxx

IV.

PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN

Transaksi keuangan adalah transaksi yang berkaitan dengan berbagai aktivitas dan kegiatan
yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan.
Administrasi pembukuan usaha membutuhkan buku catatan, yaitu :
1. Buku harian

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Buku jurnal
Buku besar
Neraca saldo
Jurnal penyesuaian
Neraca lajur
Laporan keuangan
Neraca saldo penutupan
Dalam buku akuntansi terdapat persamaan yang melibatkan jumlah rupiah sarana (aktiva)
dan jumlah rupiah sumber (passiva), secara umum kondisi keuangan yaitu :
Jumlah rupiah sarana (AKTIVA) = Jumlah rupiah sumber (PASSIVA)
Di dalam aktiva terbentuk dari kewajiban (K) atau hutang dn modal (M), sehinggga akan
didapatkan persamaan baru yang disebut persamaan akuntansi atau Accounting Equation,
adalah :
A=K+M
A : Aktiva
Bentuk laporan laporan dalam pencatatan transaksi keuangan, adalah :
1. Laporan laba rugi
Adalah laporan yang menunjukan kondisi pendapatan-pendapatan dan biaya-biaya dari satu
unit usasha unutk periode tertentu.
Komponen : Hasil penjualan (pendapatan), HPP, biaya-biaya usaha, pos luar biasa, pahaj
penghasilan.
2. Laporan perubahan modal
Adalah untuk mengetahui posisi besar modal pemilik. Modal pemilik yang diambil untuk
kepentingan modal disebut prive.
3. Neraca
Adalah laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu unit usaha secara keseluruhan
dalam waktu tertentu. Neraca ini berkaitan dengan keadaan aktiva maupun passive yang
selalu dalam kondisi seimbang.

V. PAJAK PRIBADI DAN PAJAK USAHA


Pajak adalah iuran rakyat kepada Negara berdasarkan Undang-undang yang dapat
dipaksakan dengan tidak mendapatkan timbale jasa/kontra prestasi yang langsung dapat
ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Pajak memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
a. Iuran wajib dari rakyat kepada Negara.
b. Berdasarkan undang-undang.

c. Tanpa kontraprestasi dari Negara secara langsung.


d. Dugunakan untuk membiayai rumah tangga Negara.
Fungsi pajak
a. Fungsi budgetair
Sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluarannya.
b. Fungsi regularend
Sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
social dan ekonomi.
Pengelompokkan pajak
a. Menurut golongannya
(1) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
dibebankan kepada orang lain. Contoh : pajak penghasilan
(2) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang dapat dibebankan kepada orang lain. Contoh : Pajak
Pertambahan Nilai.
b. Menurut sifatnya
(1) Pajak subjektif, yaitu pajak yang didasarkan pada subjeknya. Contoh: pajak penghasilan
(2) Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa memperhatikan kondisi
diri wajib pajak. Contoh : pajak atas barang-barang mewah.
d. Menurut lembaga pemungutnya
(1) Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk
membiayai RT Negara. Contoh: pajak penghasilan, PPN dan pajak penjualan atas barang
mewah, PBB dan Bea Materai.
(2) Pajak daerah, yaitu pajak yang dpungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk
membiayai RT daerah. Contoh: pajak kendaraan bermotor, pajak hotel, pajak hotel, pajak
restoran dan sebagainya.
Pajak Penghasilan
Adalah pajak yang harus dikeluarkan oleh wajib pajak karena memiliki penghasilan tertentu
yang masuk dalam kewajiban pajak dalam tahun pajak.

(1)
(2)
(3)

1.

2.
3.
4.
(1)
(2)
(3)
5.

Objek pajak terdiri dari :


Orang pribadi (di dalam maupun di luar negeri)
Badan, misalkan PT, CV, BUMN, BUMD, Koperasi, Yayasan dan lembaga.
Bentuk usaha tetap, misalkan kantor perwakilan asing, cabang perusahaan asing dan lainlain.
Wajib Pajak Pribadi
Untuk menghitung PPH Pasal 21 atas pegawai tetap terlebih dahulu dicari penghasilan neto
sebulan. Penghasilan neto sebulan diperoleh dari pengurangan penghasilan bruto dengan
biaya jabatan, iuran pension, tunjangan, tunjangan hari tua yang dibayar oleh pegawai
kemudian dikali setahun.
Besarnya biaya jabatan adalah 5% dari penghasilan bruto sebulan atau maksimal Rp
1.296.000,- setahun atau Rp 108.000,- sebulan.
Besarnya iuran pensiun adalah 5% dari penghasilan bruto sebulan atau maksimal Rp
432.000,- setahun atau Rp 36.000,- sebulan.
Penghasilan neto setahun dikurangi Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Besar PTKP
setahun yaitu :
Wajib pajak pribadi Rp 2.880.000,Wajib pajak yang kawin Rp 1.440.000,Tambahan untuk setiap anggota keluarga Rp 1.440.000,- (maksimal 3 orang)
Pengasilan neto setelah dikurangi PTKP, menghasilkan penghasilan kena pajak (PKP).

6.

7.

Untuk mengetahui berapa pajak terutang, PKP harus dikalikan dengan tarif pajak (sesuai
Pasal 17 UU PPh) sebagai berikut :
N
Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Tarif Pajak
o
1 Di atas Rp 25 juta s.d. 50 juta
5%
2 Di atas Rp 50 juta s.d. 100 juta
10 %
3 Di atas Rp 100 juta s.d. 200 juta
15 %
4 Di atas Rp 200 juta
35 %
Untuk mengetahui PPh pasal 21 sebulan, maka PPh pasal 21 terutang (setahun) dibagi 12.
Pajak Usaha
Adalah pajak yang dikenakan kepada suatu usaha, baik usaha perseorangan, persekutuan,
perseroan, yayasan, koperasi maupun usaha yang lain.
Tarif pajak menurut UU PPh 21 untuk wajib pajak badan adalah sebagai berikut :
N
o
1
2
3

Lapisan Penghasilan Kena Pajak


Samapai dengan 50 juta
Di atas Rp 50 juta s.d. 100 juta
Di atas Rp 100 juta

Tarif Pajak
10 %
15 %
30 %

Contoh perhitungan pajak PPh pasal 21


1. Ilham bekerja pada PT SINAR JAYA dengan memperoleh gaji sebulan Rp 850.000,- dan
membayar iuran pensiun sebesar Rp 30.000,-. Ilham telah menikah dan memiliki satu orang
anak.
Perhitungan PPh pasal 21 :
Gaji sebulan
Rp 850.000,Pengurangan :
Biaya jabatan : 5 % x Rp 850.000,Rp 42.500,Iuran pensiun
Rp 30.000,-(+)
Rp 72.500,- (-)
Penghasilan neto sebulan
Rp 777.500,-

Penghasilan neto setahun = 12 x Rp 777.500,PTKP setahun :

Rp 9.300.000,-

WP Pribadi
Istri
Anak (1)

Rp 2.880.000,Rp 1.440.000,Rp 1.440.000,-

(+)

Penghasilan kena pajak


PPh pasal 21 terutang :
5% x Rp 3.570.000,- = Rp 178.500,PPh pasal 21 sebulan :
Rp 178.500,- : 12 bulan = Rp 14.875,-

Rp 5.700.000,- (-)
Rp 3.570.000,-

2. PT RIMBA RAYA sepanjang tahun 2010 mempunyai penghasilan kena pajak sebesar Rp
154.168.000,-. Besarnya pajak penghasilan yang harus dibayar atau terutang oleh PT RIMBA
RAYA adalah :
-

Penghasilan kena pajak


Rp 154.168.000,Pajak penhgasilan yang harus dibayar:
10% x Rp 50.000.000,= Rp 5.000.000,15% x Rp 50.000.000,= Rp 7.500.000,30% x Rp 54.000.000,= Rp 16.250.000,- (+)
Rp 28.750.000,-

Anda mungkin juga menyukai