1. Teori Piaget
Metode dan pendekatan untuk mengajar sangat dipengaruhi oleh penelitian dari
Jean Piaget dan Lev Vygotsky, dengan memberikan penjelasan tentang gaya dan
kemampuan belajar kognitif anak. Meskipun melihat dengan cara pandang yang
berbeda tentang perkembangan kognitif anak, keduanya memberikan usul yang
bagus bagi pendidik bagaimana mengajar dalam mengembangkan dengan jelas.
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya
yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah
kognitif
memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:1) Pengetahuan/ingatan
(knowledge) 2) Pemahaman (comprehension) 3) Penerapan (application) 4) Analisis
(analysis) 5) Sintesis (syntesis) 6) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation).
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut anak untuk menghubungakan
dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari
untuk memecahkan masalah tersebut.
Piaget mengemukakan bahwa perkembangan kognitif dari bayi ke dewasa muda
terjadi dalam empat tahap universal dan berurutan: sensorimotor, praoperasional,
operasi konkrit, dan operasi formal (Woolfolk, A., 2004).
1. Tahap sensorimotor
Anak umur antara 0-2 tahun mengalami dunianya sendiri melalui indera dan
gerakan. Selama bagian akhir dari tahap sensorimoto, anak mengembangkan
objek permanen, yang memahami obyek nyata meskipun di luar jangkauan
penglihatan.
Anak juga mulai memahami bahwa tindakannya dapat
menyebabkan perubahan, misalnya dengan menendak mobil maka mobil akan
bergerak. Anak pada tahap ini dapat mengulangi gerakan atau tindakan, tetapi
tidak dapat mengulangi cara berfikirnya. (Woolfolk, A., 2004).
2. Tahap praoperasional
Anak dengan umur 2 sampai dengan 7 tahun belum kemampuan untuk berfikir
melalui tindakan. Anak dalam tahap ini dianggap egosentris, mereka
menganggap orang lain memiliki pandangan yang sama dengan mereka. Aspek
penting lain dari tahap ini adalah mendapat kemahiran yang tetap. Anak
memahami bahwa jumlah sesuatu tetap meskipun penampilannya berubah.
Anak pada tahap ini tidak dapat membedakan masalah berkaitan dengan cairan
dan jumlah benda, karena mereka belum dapat berfikir secara terbalik, dari
belakang ke depan.
3. Tahap operasional
Anak umur antara 7-11 tahun pembelajaran terbaik melalui penemuan dengan
aktifitas tangan mereka dengan obyek yang nyata, seperti penggaris, kaca
pembesar dll. Piaget menyatakan bahwa tiga keterampilan penalaran dasar yang
diperoleh selama tahap ini adalah identitas, kompensasi, dan reversibilitas. Pada
tahap ini, anak belajar bahwa "orang atau objek akan tetap sama dari waktu ke
waktu" (identitas) dan satu tindakan dapat menyebabkan perubahan lain
(kompensasi). Anak memiliki pemahaman tentang konsep seriasi , yaitu
mengurutkan obyek dengan aspek fisik tertentu, misalnya berdasarkan besar
kecilnya. Anak juga mampu mengklasifikasikan sesuatu berdasarkan aspek
tertentu dan mengelompokkan (Woolfolk, A., 2004).