Anda di halaman 1dari 10

Barriers To Entry

Barrier to entry adalah suatu hal ataupun keadaan pada pasar yang dapat menghalangi/
mencegah kompetitor potensial untuk masuk ke dalam pasar yang kemudian dapat menjadi
kompetitor aktual. Bain dalam Shepherd (1990) mengemukakan bahwa barriers to entry
tercipta dari besarnya pasar, besar economies of scale, dan biaya periklanan yang besar.
Ketiga hal ini merupakan elemen yang membutuhkan biaya besar dalam pendirian/
pembangunan suatu perusahaan.
Besar pasar adalah persentase pasar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang
telah ada sebelumnya. Jika persentase pasar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang
telah ada besar, maka persentase pasar yang dapat diambil oleh perusahaan baru akan menjadi
relatif kecil.
Sumber sumber rintangan untuk memasuki sebuah industri adalah sebagai berikut
(Porter,1980 ; NetMBA.com,1999 ; Mintzberg,Ahlstrand, Lampel,1998):

Skala ekonomis
Skala ekonomis berhubungan dengan penurunan biaya untuk memproduksi satu unit

produk dikarenakan bertambahnya jumlah produk yang diproduksi per periode.Skala


ekonomis selain dinyatakan dalam level produksi perusahaan secara keseluruhan, juga dapat
digambarkan dari tiap tiap fungsi dalam perusahaan, misalnya skala ekonomis bagian
logistik, riset dan pengembangan, pemasaran, jaringan pelayanan dan distribusi. Sebagai
contoh, pada industri komputer mainframe, skala ekonomis dari sisi produksi, riset,
pemasaran dan pelayanan kemungkinan menjadi barrier to entry yang utama.
Faktor faktor lain lain yang harus diperhatikan dalam menganalisa skala ekonomis
pada sebuah industri adalah skala ekonomis untuk memproduksi masing masing bagian
produk, joint cost (biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk memproduksi
lebih dari satu jenis produk) dan ada tidaknya integrasi vertikal (vertical integration) dalam
sebuah industri baik diantara perusahaan perusahaan yang ada maupun fungsi fungsi
dalam sebuah perusahaan.
Level produksi yang menghasilkan biaya paling efisien disebut Minimum Efficient
Scale (MES). Jika MES diketahui, dapat ditentukan besarnya pangsa pasar yang harus
diperoleh jika ingin masuk industri. Sebuah industri dengan MES tinggi menghalangi
masuknya perusahaan perusahaan yang hanya mampu berproduksi dengan tingkat rendah
(kurang dari MES). Jika sebuah perusahaan yang memiliki skala ekonomi dibawah MES
tetap mau beroperasi, maka perusahaan tersebut harus memiliki alasan kuat untuk menjual

produknya dengan harga lebih tinggi. Dua alasan yang bisa digunakan adalah deferensiasi
produk dan perusahaan memiliki kekuatan monopoli.

Deferensiasi dan merek produk


Perusahaan perusahaan yang sudah lama berada dalam sebuah industri, merek

produknya telah dikenal masyarakat dan mendapat loyalitas konsumen. Kedua hal ini
diperoleh sebagai hasil aktivitas promosi yang telah dilakukan, pelayanan kepada
pelanggan,dan keunikkan produk.
Deferensiasi produk membentuk barrier to entry bagi calon pendatang baru dengan
memaksa mereka mengeluarkan biaya besar untuk mempengaruhi konsumen meninggalkan
loyalitasnya pada produk perusahaan perusahaan lama. Hal ini bisa menyebabkan kerugian
di awal usaha (start-up loses) dan seringkali memerlukan waktu yang relatif lama. Investasi
untuk membangun merek produk beresiko tinggi karena nilainya dapat hilang begitu saja
apabila usaha memasuki industri gagal.

Switching costs
Switching cost adalah biaya satu kali (one time costs) yang harus dikeluarkan

konsumen jika ingin berpindah dari produk sebuah perusahaan ke produk sejenis dari
perusahaan lain.Yang termasuk dalam switching costs ini adalah biaya yang dikeluarkan
untuk training ulang, peralatan tambahan yang baru, biaya pengujian kualitas produk baru,
biaya tenaga ahli untuk memastikan produk baru yang dibeli dapat berfungsi sempurna,
desain ulang produk supaya dapat dipastikan sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan biaya
biaya yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi fungsi SDM baru. Jika biaya biaya ini
besar, perusahaan pendatang baru harus bisa menawarkan kelebihan kelebihan produknya
baik dari sisi harga maupun performansinya.

Kebutuhan modal
Semakin besar sumber daya finansial yang dibutuhkan untuk masuk ke sebuah

industri semakin besar barrier to entry, khususnya jika modal tersebut dibutuhkan untuk
periklanan garis depan yang tidak dapat kembali atau untuk kegiatan penelitian dan
pengembangan yang penuh resiko. Modal tidak saja digunakan untuk membangun fasilitas
produksi namun juga untuk hal hal seperti inventori, menutup kerugian awal dan
memberikan kredit pada konsumen. Walaupun di pasar modal terdapat banyak modal,
memasuki sebuah industri yang memerlukan modal besar tetap merupakan usaha beresiko
besar. Hal ini tercermin dari tingginya tingkat bunga yang dikenakan pada pendatang baru.

Akses jaringan distribusi


Untuk menjual produknya, perusahaan perusahaan baru harus memiliki jaringan

distribusi. Di sisi lain jaringan distribusi yang sudah ada telah dikuasai oleh perusahaan
perusahaan lama. Dengan demikian pesaing pesaing baru harus mampu mempengaruhi titik
titik distribusi supaya mau menerima produknya dengan memberi potongan harga ,
kerjasama periklanan dan sebaginya yang pada prinsipnya akan mengurangi laba.
Makin terbatas pedagang besar dan pengecer untuk suatu produk dan seamakin banyak
pesaing yang telah memanfaatkan saluran distribusi ini, akan semakin berat usaha untuk
memasuki industri. Barrier to entry dari sisi jaringan distribusi semakin besar jika perusahaan
perusahaan lama memiliki hubungan erat dengan jaringan distribusinya. Seringkali
hambatan hambatan ini memaksa perusahaan perusahaan yang akan masuk dalam industri
harus membuat jaringan distribusi baru.

Spesifikasi aset
Spesifikasi aset adalah seberapa luas aset suatu perusahaan dapat digunakan untuk

membuat produk produk yang berbeda. Jika untuk membuat sebuah produk diperlukan aset
dengan teknologi yang sangat terspesialisasi, calon pesaing baru enggan masuk dalam
industri tersebut. Hal ini disebabkan apabila mengalami kegagalan, aset tidak dapat dijual
atau diubah fungsinya untuk memproduksi produk lain dengan mudah. Selain itu pada sebuah
industri yang memerlukan aset sangat terspesialisasi, perusahaan perusahaan yang sudah
terlebih dahulu ada dalam industri tersebut akan melakukan perlawanan sengit terhadap
pendatang baru yang bisa mengurangi pangsa pasar mereka.

Keunggulan biaya absolut


Perusahaan perusahaan yang telah mapan mungin memilki keunggulan biaya yang

tidak dapat ditiru oleh pentang baru tidak perduli berapapun besarnya pencapaian skala
ekonomis dari pendatang baru tersebut. Keunggulan keunggulan tersebut diantaranya
adalah sebagai berikut :

teknologi produk

Pengetahuan

mengenai

produk

atau

karakteristik

rancangan

yang

dilindungi

kepemilikannya melalui hak paten atau kerahasiaan menciptakan halangan masuk bagi
para calon pendatang baru.

Penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku

Perusahaan yang telah mapan mungkin telah mengusai sumber sumber bahan baku dan
sumber daya lain yang paling menguntungkan.

Lokasi yang menguntungkan

Perusahaan perusahaan yang telah mapan mungkin telah memonopoli lokasi yang
menguntungkan

sebelum

kekuatab

pasar

mendorong

kenaikkan

harga

untuk

memanfaatkan lokasi itu sepenuhnya.

Subsidi pemerintah

Subsidi istimewa dari pemerintah dapat memberikan keuntungan yang tahan lama bagi
perusahaan perusahaan yang telah ada dalam industri.

Kurva belajar atau pengalaman

Pada beberapa bisnis terdapat kecenderungan bahwa biaya satuan (unit costs) akan
menurun sejalan dengan bertambahnya pengalaman kumulatif dalam menghasilkan
produk perusahaan. Biaya menurun karena pekerja telah menyempurnakan metode kerja
mereka menjadi lebih efisien (kurva pengalaman klasik), penyempurnaan tata letak,
dikembangkannya peralatan baru dan proses khusus, perubahan rancangan produk yang
membuat proses produksi menjadi semakin mudah dan seterusnya. Pengalaman ini tidak
saja berhubungan dengan bidang produksi, namun berlaku juga pada fungsi fungsi
distribusi, logistik, dan lain lain.

Kebijakan pemerintah
Pemerintah dapat membatasi bahkan menutup kesempatan masuknya pesaing baru

dalam sebuah industri. Pembatasan ini dilakukan dengan kebijakan perijinan atau membatasi
akses terhadap bahan baku. Pemerintah melakukan pembatasan masuknya pesaing baru
dikarenakan alasan alasan sosial masyarakat secara keseluruhan.
Untuk sebuah industri yang secara umum memang lebih baik apabila hanya
dijalankan oleh beberapa perusahaan saja, pemerintah memiliki peranan besar. Salah satu
jenis industri semacam ini adalah industri ketenagalistrikan. Untuk melayani kebutuhan
tenaga listrik di sebuah daerah akan lebih efisien apabila diberikan kepada satu saja
perusahaan tenaga listrik dibanding apabila mengijinkan banyak perusahaan tenaga listrik
berkompetisi satu sama lain.

Tindakan perlawanan yang diperkirakan (expected retaliation)


Perkiraan para pendatang baru terhadap reaksi para pesaing yang telah ada juga

mempengaruhi besarnya kemungkinan masuknya pesaing baru. Jika pesaing yang telah ada
diperkirakan akan memberikan reaksi yang keras sehingga pendatang baru meras tidak
nyaman beroperasi dalam industri yang bersangkutan, maka masuknya pendatang baru juga
terhambat. Keadaan keadaan yang mengisyaratkan kemungkinan akan timbulnya penolakan

terhadap masuknya pendatang baru dan karenanya akan merintangi usaha ini adalah sebagai
berikut :
adanya sejarah perlawanan yang keras terhadap pendatang baru;
perusahaan perusahaan yang telah mapan memiliki sumberdaya yang besar untuk
menyerang balik;
perusahaan yang telah mapan memiliki komitmen tinggi terhadap industri dan telah
menanamkan kekayaan yang sangat tidak likuid di dalamnya;
pertumbuhan industri yang lambat membatasi kemampuan industri untuk menyerap
perusahaan baru tanpa menekan prestasi penjualan dan keuangan dari perusahaan
perusahaan yang telah mapan.
Persaingan diantara Kompetitor Lama
Taktik yang biasa digunakan untuk memperoleh posisi yang kuat di dalam persaingan
antara perusahaan peusahaan yang sudah masuk dalam industri adalah persaingan harga,
perang iklan, promosi produk, dan meningkatkan pelayanan serta jaminan purna jual bagi
pelanggan. (Porter, 1980)
Ahli ekonomi mengukur tingkat persaingan ini dengan indikator konsentrasi industri.
Besaran yang digunakan adalah Rasio Konsentrasi (Concentration Ratio/CR) . Rasio
Konsentrasi yang tinggi menunjukkan bahwa sebagian besar pangsa pasar dikuasai oleh
sejumlah kecil perusahaan. Dengan demikian, persainagan dalam pasar atau industri tersebut
rendah (dekat dengan bentuk monopoli). Rasio konsentrasi yang rendah menunjukkan tidak
ada perusahaan yang dominan menguasai pasar.( NetMBA.com,1999)
Berdasarkan sifatnya, barriers to entry dibagi dalam dua jenis. Pertama, barriers to
entry yang bersifat controllable bagi perusahaan di dalam pasar. Barriers to entry yang
bersifat controllable, yaitu hambatan untuk masuk ke dalam pasar yang dapat dikontrol oleh
setiap perusahaan yang ada di dalam pasar. Dalam penulisan ini barriers to entry yang
bersifat controllable adalah variabel rasio penggunaan modal (capital sales ratio), efisiensi,
dan produktivitas penggunaan modal (capital productivity). Kedua, barriers to entry yang
bersifat uncontrollable. Barriers to entry yang bersifat uncontrollable, yaitu hambatan masuk
yang berada di luar kontrol setiap perusahaan yang ada di dalam pasar. Nilai tukar mata uang,
jumlah impor gula rafinasi, serta jumlah industri makanan dan minuman merupakan barriers
to entry yang bersifat uncontrollable.

Diferensiasi Produk (Product differentiation)


Produk adalah setaip apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian,
pemakaian, permintaan, atau konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan. Ia meliputi benda
fisik jasa oragniasai dan gagasan. Pengertian diferensiasi produk secara sederhana, dapat
diartikansebagai pembedaan suatu produk dengan produk lainnya. Pengertian lain juga
tentang diferensiasi produk adalah pembedaan suatu produk dalamsuatu perusahaan, agar
pihak konsumen dapat memilih produk yang mana,yang mereka inginkan. Yang menjadi
alternatif konsumen untuk memilihsuatu produk didasari pada warna, kualitas dan harga.
Diferensiasi produk atau pembedaan produk merupakan suatu strategi perusahaan untuk
mempromosikan produk yang diproduksinya dengan produk perusahaan pesaingnya. Strategi
ini didayagunakan sehingga perusahaan dapatmenghindari persaingan harga. Perusahaan
meletakkan perbedaan dalam desain produk, merek, kemasan, ukuran dan rasa.
-

Desain produk

Desain produk adalah salah satu aspek pembentuk citra produk sepertiwarna, kualitas
jaminan dan pertanggung jawaban.
-

Merek

Merek merupakan nama istilah simbol atau desain khusus atau beberapakombinasi unsurunsur yang direncanakan untuk mengidentifikasi barang dan jasa.
-

Kemasan

Sebagai seluruh kegunaan merancang, memproduksi bungkus ataskemasan suatu produk.


-

Ukuran dan rasa

Menunjukan kualitas produk suatu barang jika perusahaan dapat melakukan diferensiasi
produknya secara efektif, maka perusahaan dapat menetapkan harga, diatas harga sebenarnya.
Diferensiasi memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan berdasarkan nilai tambah
yang dirasakan dan diberikan kepada pelanggan.

Tujuan:
1.
2.
3.
4.

Maksimisasi profit
Market power
Market share (will have its own demand curve)
Competitif

5. Pelayanan pada pelanggan


Faktor pendorong:
1.
2.
3.
4.

Excess Capacity
Kemudahan dalam merancang
Meningkatnya preferensi konsumen
Peluang yang belum terisi

Konsekuensi Diferensiasi produk


1.
2.
3.
4.
5.

Bertambahnya biaya disain dan enjinering


Bertambahnya biaya penyimpanan persediaan bahan baku dan barang jadi
Bertambahnya biaya tetap (investasi mesin)
Bertambahnya biaya transportasi dan distribusi
Bertambahnya biaya promosi dan adpertensi

Problem:
1.
2.
3.
4.
5.

Berapa biaya disain dan enjinering


Berapa biaya penyimpanan persediaan bahan baku dan barang jadi
Berapa biaya tetap (investasi mesin)
Berapa biaya transportasi dan distribusi
Berapa biaya promosi dan adpertensi
Kotler (1999 : 364) mengemukakan suatu perbedaan atau diferensiasi dapat

dikembangkan jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :


-

Penting ; Perbedaan itu memberikan banyak manfaat bagicukup banyak pelanggan


Jelas ; Perbedaan itu tidak dimiliki orang lain atau dapatdikemas dengan lebih jelas.
Unggul ; Perbedaan itu lebih baik dari cara lain untuk mendapatkan manfaat yang

sama.
Dapat dikomunikasikan ; perbedaan itu dapat dimengertidan di lihat oleh pembeli.
Mendahului ; perbedaan itu tidak mudah ditiru pesaing.
Terjangkau ; pembeli dapat menjangkau selisih harganya-Menguntungkan ;
perusahaan memperoleh laba dengan menonjolkan perbedaan itu.
Kesamaan produk biasanya ada di antara para pesaing dan diferensiasi bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan khusus yang dipandang unik oleh seluruh


industri dalam istilah pemasaran ini dikenal dengan pemasaran yang berbeda (differentiated
marketing).
Selanjutnya dijelaskan oleh (Kotler 2002 : 329 : 332) bahwa banyak produk dapat
didiferensiasi berdasarkan bentuk, ukuran, model atau struktur fisik sebuah produk.
Keistimewaan yakni karakteristik yang melengkapifungsi dasar produk. Mutu kinerja

mengacu pada level di manakarakteristik dasar produk itu beroperasi. Kualitas kesesuaian
adalah tingkatdi mana semua unit yang di produksi adalah identik dan memenuhispesifikasi
sasaran yang dijanjikan. Daya tahan adalah suatu ukuran usiaoperasi produk yang diharapkan
dalam kondisi normal dan atau berat.keandalan adalah ukuran kemungkinan suatu produk
tidak akan rusak ataugagal dalam suatu periode waktu tertentu. Mudah diperbaiki adalah
suatuukuran kemudahan untuk memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.Gaya
menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.
Rancangan adalah totalitas keistimewaan yangmempengaruhi penampilan dan fungsi suatu
produk dari segi kebutuhan pelanggan.
Adapun manfaat dari diferensiasi produk yaitu :
1. Untuk melakukan modifikasi yang substansi terhadap produk yangdihasilkan selama
ini
2. menciptakan produk baru untuk memberikan manfaat tanpamengubah saluran
distribusi pemasaran
3. Memperpanjang daya guna produk yang dihasilkan sekarang
4. Menarik keuntungan dari reputasi perusahaan karena produk yangdihasilkan, diminati
oleh para pelanggan.
Klasifikasi industri Indonesia tahun 2004-2005 dengan indikator concentration ratio

1.
2.
3.
4.

Industri pasar duopoli (apabila dilihat dari tahun 2005) :


Rokok putih (cigarettes)
Non waven
Bahan farmasi ( pharmaceutical preparation )
Sepeda motor ( motorcycles )

Dikatakan sebagai pasar duopoli karena menguasai pangsa pasar lebih dari 80%.
Industri pasar oligopoli kuat (apabila dilihat dari tahun 2005) :
1. Susu ( milk )
2. Pupuk buatan ( mixed fertilizer )
3. Es krim ( ice cream )
4. Tepung terigu ( flour )
5. Pakaian jadi dari kulit ( wearing apparel of leather )
6. Pakaian jadi lainnya dari kulit ( other wearing apparel of leather )
7. Sepatu teknik industri ( shoes for industrial purposes )
8. Bubur kertas ( pulp)
9. Kertas industri ( industrial papers)
10.
Pupuk buatan tunggal ( straight fertilizer )
11.
Sabun dan pembersih ( soap and cleaning preparations )
12.
Kaca lembaran ( sheet glass )
13.
Besi dan baja ( iron and steel )
14.
Kendaraan bermotor 4 ( four wheeled motor vehicles )
15.
Kapal ( ships )

Dikatakan sebagai

oligopoli kuat karena perusahaan tersebut menguasai pangsa pasar

sebesar 80 % atau lebih.


1.
2.
3.

10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Industri pasar oligopoli lemah (apabila dilihat dari tahun 2005) :


Minyak goreng kelapa sawit ( palm cooking oil )
Rokok kretek ( clove cigarettes )
Benang pintal (spinning mills)
4.
Benang jahit ( threads )
5.
Kain cetak ( printed textiles )
6.
Tekstil selain pakaian jadi ( textile except wearing apparels )
7.
Tekstil untuk kesehatan ( textile for health )
8.
Tekstil untuk komestika ( textile for cosmetic )
9.
Bordir ( embroidery )
Pakaian jadi lainnya ( other wearing apparel )
Sepatu olahraga ( sport shoes )
Kayu lapis ( plywood )
Cat ( paint )
Ban luar dan dalam ( Tire and innerTubes )
Alas kaki lainnya ( footwear n.e.c )
Kertas budaya ( cultural papers )
Semen ( cement )
Penggilingan baja ( steel rolling )
Pengecoran besi dan baja ( iron and steel smelting )
Radio, TV, dan elektronik ( radio, television, and electronics )
Dikatakan sebagai

oligopoli kuat karena perusahaan tersebut menguasai pangsa pasar

sebesar 50 % hingga 79 %.

Daftar Pustaka :
lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126715-6167...pdf diakses pada 21 November 2013
materi kuliah Ekonomi Industri

Anda mungkin juga menyukai