Makalah Pend - Kewarganegaraan 2
Makalah Pend - Kewarganegaraan 2
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN HUKUM
(RULE OF LAW)
Disusun Oleh ;
Cahaya Wania (06081181419010)
Dania Yuliani (06081181419001)
Linda Rosalina (06081181419014)
Silvia Kuswanti (06081181419017)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MATEMATIKA
TAHUN AJARAN 2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari hukum, mulai dari norma,
nilai, tata krama, hingga hukum perundang-udangan dalam peradilan. Sayangnya
hukum di Negara Indonesia masih kurang dalam proses penegakannya, terutama
penegakan hukum di kalangan pejabat-pejabat dibandingkan dengan penegakan
hukum dikalangan menengah ke bawah. Hal ini terjadi karena di Negara kita
hukum dapat dibeli dengan uang. Siapa yang memiliki kekuasaan, dia yang
memenangkan peradilan.
Dengan melihat kenyataan seperti itu, pembenahan peradilan di Negara
kita dapat dimulai dari diri sendiri dengan mempelajari norma atau hukum
sekaligus memahami dan menegakannya sesuai dengan keadilan yang benar.
Dalam bahasan ini dibahas supaya keadilan dapat ditegakan, maka akan terkait
semua aspek yang ada didalamnya yang mempengaruhi dan menjadi penentu
apakah keadilan dapat ditegakan.
B.
Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
PELAKSANAAN DAN PENEGAKAN HUKUM
(RULE OF LAW)
A. Arti Pelaksanaan dan Penegakan Hukum.
Gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaan raja maupun
penyelenggaraan negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan
perundang-undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala
peraturan perundang-undangan itulah yang sering diistilahkan dengan Rule of
Law. Misalnya gerakan revolusi Perancis serta gerakan melawan absolutisme di
Eropa lainnya, baik dalam melawan kekuasaan raja, bangsawan maupun golongan
teologis. Oleh karena itu menurut Friedman, antara pengertian negara hukum atau
rechtsstaat dan Rule of Law sebenarnya saling mengisi (Friedman, 1960: 546).
Berdasarkan bentuknya sebenarnya Rule of Law adalah kekuasaan publik yang
diatur secara legal. Setiap organisasi atau persekutuan hidup dalam masyarakat
termasuk negara mendasarkan pada Rule of Law. Dalam hubungan ini pengertian
Rule of Law berdasarkan substansi atau isinya sangat berkaitan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara.
Negara hukum merupakan terjemahan dari istilah Rechsstaat atau Rule Of
Law. Rechsstaat atau Rule Of Law itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk
perumusan yuridis dari gagasan konstitusionalisme. Oleh karena itu, konstitusi
dan negara hukum merupakan dua lembaga yang tidak terpisahkan. Negara
Indonesia pada hakikatnya menganut prinsip Rule of Law, and not of Man, yang
sejalan dengan pengertian nomocratie, yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh
hukum atau nomos. Dalam negara hukum yang demikian ini, harus diadakan
jaminan bahwa hukum itu sendiri dibangun dan ditegakkan menurut prinsipprinsip demokrasi. Karena prinsip supremasi hukum dan kedaulatan hukum itu
sendiri pada hakikatnya berasal dari kedaulatan rakyat. Oleh karena itu prinsip
negara hukum hendaklah dibangun dan dikembangkan menurut prinsip-prinsip
demokrasi atau kedaulatan rakyat atau democratische rechstssaat. Hukum tidak
boleh dibuat, ditetapkan, ditafsirkan dan ditegakkan dengan tangan besi
berdasarkan kekuasaan belaka atau machtsstaat. Karena itu perlu ditegaskan pula
bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat yang dilakukan menurut UndangUndang Dasar atau constitutional democracy yang diimbangi dengan penegasan
bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yang berkedaulatan rakyat atau
demokratis (democratische rechtsstaat) Asshid diqie, 2005: 69-70).
Tujuan hukum terletak pada pelaksanaan hukum itu, kalau tidak maka
peraturan hukum itu hanya merupakan kata-kata yang tidak mempunyai makna
dalam kehidupan secara normal, karena tiap-tiap individu menaati dengan
kesadaran bahwa apa yang ditentukan hukum tersebut sebagai suatu keharusan.
Pelaksanaan hukum juga dapat terjadi karena pelanggaran hukum, yaitu dengan
menegakkan hukum tersebut menggunakan bantuan alat-alat perlengkapan negara.
Dalam menegakkan hukum ini ada 3 hal yang haus diperhatikan yaitu
kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan. Penegakan hukum merupakan suatu
usaha untuk mewujudkan ide-ide tentang keadilan, kepastian hukum dan
kemanfaatan sosial menjadi kenyataan. Proses perwujudan ide-ide itulah yang
merupakan hakikat dari penegakan hukum.
Pelaksanaan
dan
penegakan
hukum
juga
harus
diperhatikan
Pengertian penegakan hukum itu dapat pula ditinjau dari sudut obyeknya,
yaitu dari segi hukumnya. Dalam hal ini, pengertiannya juga mencakup makna
yang luas dan sempit. Dalam arti luas, penegakan hukum itu mencakup pada nilainilai keadilan yang terkandung didalamnya bunyi aturan formal maupun nilainilai keadilan yang hidup dalam masyarakat. Tatapi dalam arti sempit, penegakan
hukum itu hanya menyangkut penegakan peraturan yang formal dan tertulis saja.
Karena itu, penerjemahan perkataan Law enforcement ke dalam bahasa
indonesia dalam menggunakan perkataan Penegakan Hukum dalam arti luas
dapat pula digunakan istilah Penegakan Peraturan dalam arti sempit.
Pembedaan antara formalita aturan hukum yang tertulis dengan cakupan nilai
keadilan yang dikandungnya ini bahkan juga timbul dalam bahasa inggris sendiri
dengan dikembangkannya istilah the rule of law atau dalam istilah the rule of
law and not of a man versus istilah the rule by law yang berarti the rule of
man by law Dalam istilah the rule of law terkandung makna pemerintahan
oleh hukum, tetapi bukan dalam artinya yang formal, melainkan mencakup pula
nilai-nilai keadilan yang terkandung di dalamnya. Karena itu, digunakan istilah
the rule of just law. Dalam istilah the rule of law and not of man, dimaksudkan
untuk menegaskan bahwa pada hakikatnya pemerintahan suatu negara hukum
modern itu dilakukan oleh hukum, bukan oleh orang. Istilah sebaliknya adalah
the rule by law yang dimaksudkan sebagai pemerintahan oleh orang yang
menggunakan hukum sekedar sebagai alat kekuasaan belaka.
Dalam masyarakat negara modern penegakan hukum itu diorganisir
sedemikian rupa, sehingga orang yang menjadi korban atau menderita kerugian
(materill maupun immaterill) akibat pelanggaran hukum tersebut tidak
menyelesaikan dengan caranya sendiri, tetapi dengan cara tertentu menurut
ketentuan yang berlaku.
Setiap pelanggaran hukum materii menimbulkan perkara (perdata, pidana
dan tata usaha negara). Pelanggaran hukum tidak boleh diselesaikan dengan cara
main hakim sendiri (eigenrecthing),melainkan dengan cara hukum formil, sebab
hukum formil adalah peraturan-peraturan hukum yang mengantur tentang
Peradilan umum
Peradilan agama
Peradila militer
Peradilam tata usaha negara
Raharjo,dalam
bukunya
Masalah
Penegakan
Hukum
Rule
of
Law
di
Indonesia
seharusnya
mempertimbangkan hal-hal
a. Keberhasilan the enforcement of the rue of law tergantung pada sejarah
dan corak masyarakat hukum dan pada kepribadian masing-masing
bangsa.
b. Rule of Law adalah suatu institusi sosial, memiliki struktur sosiologis dan
akar budaya sendiri
2. Hubungan Rule of Law dengan HAM
Peerenboom menyatakan bahwa yang menjadi persoalan bukanlah
prinsip-prinsip rule of law, tetapi adalah kegagalan untuk menaati prinsipprinsip tersebut. Akan tetapi yang jelas menurutnya adalah bahwa rule of
law bukanlah obat mujarab yang dapat mengobati semua masalah.
Bahwa rule of law saja tidak dapat menyelesaikan masalah. Peerenboom
jalan
tetapi
bukan
tujuan
itu
sendiri.
Berkaitan dengan hak asasi manusia sendiri, terutama hak ekonomi, sosial
dan budaya, adalah menarik bahwa Peerenboom menyatakan rule of law
sangat dekat dengan pembangunan ekonomi. Selanjutnya dia menyatakan
bahwa memperhitungkan pentingnya pembangunan ekonomi bagi hak
asasi manusia maka dia menyatakan agar gerakan hak asasi manusia
memajukan pembangunan.
Di sini sangat penting untuk diingat bahwa menurut Peerenboom sampai
sekarang
kita
gagal
untuk
memperlakukan
kemiskinan
sebagai
kompeten
dan
peradilan
yang
bebas
dari
korupsi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rule of law sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia karena
akan mewujudkan keadilan. Tetapi harus mengacu pada orang yang ada di
dalamnya yaitu oranr-orang yang jujur tidak memihak dan hanya memikirkan
keadilan tidak terkotori hal yang buruk. Ada tidaknya rule of law pada suatu
negara ditentukan oleh kenyataan, apakah rakyat menikmati keadilan, dalam
arti perlakuan adil, baik sesame warga Negara maupun pemerintah.
Friedman (1959) membedakan rule of law menjadi dua yaitu: Pertama,
pengertian secara formal (in the formal sence) diartikan sebagai kekuasaan
umum yang terorganisasi (organized public power), misalnya nrgara. Kedua,
secara hakiki/materiil (ideological sense), lebih menekankan pada cara
penegakannya karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan buruk (just
and unjust law). Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera dalam
pembukaan UUD 1945. Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal
termuat didalam pasal-pasal UUD 1945. Agar kita dapat menikmati keadilan
maka seluruh aspek Negara harus bersih, jujur, mentaati undang-undang, juga
bertanggung jawab, dan menjalankan UU 1945 dengan baik.
Rule of Law juga mempunyai kaitan erat dengan HAM ( Hak Asasi
Manusia), dimana jika pelaksanaan Rule of Law benar akan menyebakan
kemajuan kulitas hidup dan pada akhirnya terpenuhinya hak asasi manusia.
Rule of law sangat diperlukan untuk Negara seperti Indonesia karena akan
mewujudkan keadilan. Tetapi harus mengacu pada orang yang ada di
dalamnya yaitu oranr-orang yang jujur tidak memihak dan hanya memikirkan
keadilan tidak terkotori hal yang buruk. Ada tidaknya rule of law pada suatu
negara ditentukan oleh kenyataan, apakah rakyat menikmati keadilan, dalam
arti perlakuan adil, baik sesame warga Negara maupun pemerintah.
Friedman
(1959)
membedakan
rule
of
law
menjadi
dua
yaitu:
Pertama, pengertian secara formal (in the formal sence) diartikan sebagai
kekuasaan umum yang terorganisasi (organized public power), misalnya
negara. Kedua, secara hakiki/materiil (ideological sense), lebih menekankan
pada cara penegakannya karena menyangkut ukuran hukum yang baik dan
buruk (just and unjust law). Prinsip-prinsip rule of law secara formal tertera
dalam pembukaan UUD 1945. Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara
formal termuat didalam pasal-pasal UUD 1945. Agar kita dapat menikmati
keadilan maka seluruh aspek Negara harus bersih, jujur, mentaati undangundang, juga bertanggung jawab, dan menjalankan UU 1945 dengan baik.
B. SARAN
Warga negara kita haruslah menjunjung tinggi hukum dan kaidahkaidahnya agar terselenggara keamanan, ketentraman, dan kenyamanan.
Pelajari Undang-Undang 1945 beserta nilai-nilainya dan jalankan apa yang
jadi tuntutanya agar tercipta kehidupan yang stabil. Dalam suatu
penegakan hukum disuatu Negara maka seluruh asprk kehidupan harus
dapat merasakannya dan diharapkan semua aspek tersebut mentaati
hokum, maka akan terjadilah pemerintahan dan kehidupan Negara yang
harmonis, selaras dengan keadaan dan sesuai dengan apa yang diharapkan
yaitu kemakmuran bangsa.