Kelompok Risiko Bunuh Diri
Kelompok Risiko Bunuh Diri
1. ALFI LAFAFI
2. BERA YUNIARTI
3. SITI FATIMAH
4. WENI WIDIASTUTI
Laporan Pendahuluan
I.
II.
Rent
Resp
ang
on
adap
mala
tif
dtif
Peni
Berisiko
Destruk
Pencedera
Bunu
ngka
destruktif
tif diri
an diri
h diri
tan
tidak
diri
langsun
g
adaptif.
Keracunan identitas : kegagalan aspek individu mengintergrasikan aspek-aspek
identitas masa kanak-kanak ke dalam kematang aspek psikososial, kepribadian pada
masa dewasa yang harmonis.
5. Depersonalisasi : perasaan yang tidak realistik dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain. (Kelliat, 1998).
D. Mekanisme Koping
Seseorang klien mungkin memakai beberapa variasi mekanisme koping yang
berhubungan dengan perilaku bunuh diri, termasuk denial, rasionalization,
regression, dan magical thinking. Mekanisme pertahanan diri yang ada seharusnya tidak
ditentang tanpa memberikan koping alternatif.
Respon adaptif
Respon maladaptive
Peningkatan
Beresiko
diri
destruktif
langsung
Pencederaan diri
Bunuh diri
Perilaku bunuh diri menunjukkan kegagalan mekanisme koping. Ancaman bunuh diri
mungkin menunjukkan upaya terakhir untuk mendapatkan pertolongan agar dapat
mengatasi masalah. Bunuh diri yang terjadi merupakan kegagalan koping dan mekanisme
adaptif pada diri seseorang.
III.
A. Pohon Masalah
R
B
D
HDR
Keputusasaan
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa : Resiko bunuh diri
V.
Sumber :
Iskandar dan damaiyanti mukhripah.2014.Asuhan Keperawatan Jiwa.Bandung : PT Refika
aditama.
http://www.refika-aditama.com
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum, selamat pagi bapak/ibu, perkenalkan nama saya suster
Auliyanti, saya senang dipanggil anti .Nama bapak/ibu siapa ?senang dipanggil
apa ? oh jadi bapak/ibu senang dipanggil bapak/ibu A saja .saya adalah mahasiswa
keperawatan STIKes IMC Bintaro yang praktek disini ,saya praktek disini selama
7 hari
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan bapak/bu hari ini? Tidur nya gimana semalam nyenyak atau
tidak ? saya lihat tadi bapak/ibu terlihat sangat gelisah ,ada apa ?
c. Kontrak
Topik : baik, bapak/bu hari ini kita akan mendiskusikan tentang kondisi
kesehatan bapak/bu. Bagaimana bapak/bu, apakah bapak/bu setuju dengan
topik kita kali ini ?
Waktu : Untuk pertemuan pertama kita kali ini, bapak/bu bisa berdiskusi berapa
lama ? sesuai dengan permintaan bapak/bu kita akan berbincang 15 menit .
Tempat :Baiklah bapak/ibu inginnya kita berbincang dimana ? Oh,jadi kita
berbincangnya diruangan ini saja .
Tujuan interaksi : saya akan menemani bapak/ibu terus sampai keinginan bunuh
diri bapak/ibu hilang (jangan tinggalkan pasien)
2. Tahap Kerja:
a. Bagaimana perasaan bapak/bu setelah peristiwa ini terjadi ?apakah dengan
adanya masalah ini, bapak/bu merasa paling menderita di dunia ini ? Apakah
bapak/bu merasa tidak berharga? Apakah bapak/bu juga sering mengalami
kesulitan berkonsentrasi ?Apakah bapak/bu berniat untuk menyakiti diri sendiri
seperti ingin bunuh diri atau bapak/bu ingin mati ? (Jika pasien menyampaikan
keinginan bunuh diri,segera lakukan tindakan keperawatan untuk melindungi
pasien)
b. Baiklah tampaknya bapak/bu membutuhkan pertolongan segera karena ada
keinginan untuk mengakhiri hidup.Karena bapak/bu, tampak memiliki keinginan
untuk mengakhiri hidup, maka saya tidak membiarkan bapak/bu sendiri ya.Apa
yang bapak/bu lakukan jika keinginan untuk bunuh diri itu muncul? Kalau
keinginan untuk bunuh diri muncul, bapak/bu harus langsung meminta tolong
kepada perawat/ keluarga untuk mengatasi keinginan bapak/bu tersebut serta
katakan kepada mereka jika ada dorongan untuk bunuh diri. bapak/bu juga
jangan sendiri ya, cobalah untuk berkumpul dan berinteraksi dengan teman
bapak/bu yang lain. Apa bapak/bu paham dengan yang saya katakan?
Saya senang mendengar nya, saya percaya bapak/bu dapat mengatasi masalah
ini, OKAY?
3. Terminasi
1. Evaluasi respons klien berharap tindakkan keperawatan
a.Evaluasi klien (Subjektif)
Bagaimana perasaan bapak/bu setelah mengetahui cara mengendalikan
perasaan ingin bunuh diri?
b. Evaluasi perawat (objektif dan reinforcement)
Coba bapak/bu sebutkan kembali cara tersebut?
Bagus sekali bapak/bu, sekarang bapak/bu sudah mengerti cara
mengendalikan perasaan ingin bunuh diri.
2. Rencana tindak lanjut
Baik bapak/bu, tadi kita sudah berdiskusi iya bapak/bu tentang cara
mengendalikan perasaan ingin bunuh diri. Tugas untuk bapak/bu yaitu berlatih
cara mengendalikan perasaan bunuh diri ya bapak/bu.
c. Kontrak Topik yang akan datang :
Topik :Baik besok kita akan bertemu kembali untuk mengidentifikasi
Ruangan : Mawar
No. RM : 141225
Jam
:17.00-17.15 WIB
IMPLEMENTASI
EVALUASI
A:
1. Klien mampu membina hubungan saling
percaya.
2. Klien mampu mengekspresikan
perasaannya.
3. Klien mampu menggunakan dukungan
sosial.
4. Klien mampu mengendalikan dorongan
untuk bunuh diri.
P : Planing pasien
Anjurkan klien melatih cara mengendalikan
dorongan bunuh diri pada saat keinginan bunuh
dirinya muncul.
TT
( Kelompok )