Anda di halaman 1dari 12

Tugas Keperawatan Jiwa

Isolasi sosial

Nama Kelompok :
1. Dolla Febrina
2. Luh Made Dwi Putri Ariani
3. Medina Reggyanti
4. Sopiyah
STIKES IMC Bintaro
S-1 Keperawatan
2016

Laporan Pendahuluan
I.

Kasus ( masalah utama)


Isolasi sosial adalah gangguan dalam berhubungan yang merupakan mekanisme
individu terhadap sesuatu yang mengancam dirinya dengan cara menghindari interaksi
dengan orang lain dan lingkungan (Dalami,dkk,2009).
Isolasi sosial adalah pengalaman kesendirian seorang individu yang diterima
sebagai perlakuan dari orang lain serta sebagai kondisi yang negative atau mengancam
(Wilkinson,2007).
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan
atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan
yang berarti dengan orang lain (Purba, dkk. 2008)

II.

Proses terjadinya masalah


A. Faktor predisposisi
Ada berbagai faktor yang menjadi pendukung terjadinya perilaku menarik
diri yaitu Faktor perkembangan, Faktor biologic, dan Faktor sosiokultural. Faktor
perkembangan adalah Tiap gangguan dalam pencapaian tugas perkembangan dari
masa bayi sampai dewasa tua akan menjadi pencetus seseorang sehingga
mempunyai masalah respon sosial menarik diri. Sistem keluarga yang terganggu
juga dapat mempengaruhi terjadinya menarik diri. Organisasi anggota keluarga
bekerja sama dengan tenaga profesional untuk mengembangkan gambaran yang
lebih tepat tentang hubungan antara kelainan jiwa dan stress keluarga. Pendekatan
kolaburatif sewajarnya dapat mengurangi masalah respon social menarik diri.
Sedangkan Faktor biologic adalah Faktor genetik dapat menunjang terhadap
respon sosial maladaptive. Genetik merupakan salah satu faktor pendukung
gangguan jiwa. Kelainan struktur otak, seperti atropi, pembesaran ventrikel,
penurunan berat dan volume otak serta perubahan limbik diduga dapat
menyebabkan skizofrenia. Dan Faktor sosiokultural adalah faktor dalam
gangguan berhubungan. Ini merupakan akibat dari norma yang tidak mendukung
pendekatan terhadap orang lain, atau tidak menghargai anggota masyarakat yang
tidak produktif, seperti lansia, orang cacat dan berpenyakit kronik. Isolasi dapat

terjadi karena mengadopsi norma, perilaku, dan system nilai yang berbeda dari
yang dimiliki budaya mayoritas. Harapan yang tidak realitis terhadap hubungan
merupakan faktor lain yang berkaitan dengan gangguan ini.

B. Faktor presipitasi
Ada beberapa faktor persipitasi yang dapat menyebabkan seseorang
menarik diri. Faktor- faktor tersebut dapat berasal dari berbagai stressor antara
lain adalah Stressor sosiokultural, stressor psikologik,stress sor intelektual., dan
stressor fisik.

Stressor sosiokultural yaitu Stressor sosial budaya dapat

menyebabkan terjadinya gangguan dalam membina hubungan dengan orang lain,


misalnya menurunya stabilitas unit keluarga, berpisah dari orang yang berarti
dalam kehidupannya.sedangkan Stressor psikologik adalah Ansietas berat yang
berkepanjangan terjadi bersamaan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya.
Tuntutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk
memenuhi kebutuhanya hal ini dapat menimbulkan ansietas tinggi bahkan dapat
menimbulkan seseorang mengalami gangguan hubungan. Stressor intelektual
adalah Kurangnya pemahaman diri dalam ketidak mampuan untuk berbagai
pikiran dan perasaan yang mengganggu pengembangan hubungan dengan orang
lain. Dan Stressor fisik adalah yang ditimbulkan dari gangguan fisk seseorang
misalnya seseorang yang mengidap penyakit kronis.

C. Mekanisme koping
Individu yang mengalami respon social maladaptive menggunakan
berbagai mekanisme dalam upaya mengatasi ansietas. Mekanisme tersebut
berkaitan dengan dua jenis masalah hubungan yang spesifik yaitu sebagai berikut:
1. Proyeksi
Keinginan yang tidak dapat ditoleransi, mencurahkan emosi kepada
orang lain karena kesalahan sendiri.
2. Isolasi
Merupakan perilaku yang menunjukan pengasingan diri dari
lingkungan dan orang lain.
3. Spiliting atau memisah
Merupakan kegagalan individu dalam menginterpretasikan dirinya
dalam menilai baik buruk.

D. Rentang respon
Rentang Respon Soisal

Respon Adaptif

Respon Maladaptif

Solitut
Kesepian
Otonomi
Menarik Diri
Kebersamaan
Ketergantungan
Saling Ketergantungan

Manipulasi
Impulsif
Narkisme

Keterangan dari rentang respon sosial :


1. Solitut (Menyendiri)
Solitut atau menyendiri merupakan respon yang dibutuhkan seorang
untuk merenung apa yang telah dilakukan dilingkungan sosialnya.
2. Otonomi
Kemapuan individu untuk mentukan dan menyampaikan ide, pikiran,
perasaan dalam hubungan social.
3. Kebersamaan (Mutualisme)
Perilaku saling ketergantungan dalam membina hubungan
interpersonal.
4. Saling ketergantungan (Interdependent)
Suatu kondisi dalam hubungan interpersonal dimana hubungan
tersebut mampu untuk saling memberi dan menerima.
5. Kesepian
Kondisi dimana seseorang merasa sendiri, sepi, tidak dapat
memberikan perhatian kepada orang lain atau lingkunganya.
6. Menarik diri
Kondisi dimana seseorang tidak dapat mempertahankan hubungan
dengan orang lain atau lingkunganya.
7. Ketergantungan (Dependent)
Suatu keadaan individu yang menyendiri, tergantung pada orang lain.
8. Manipulasi
Individu berinteraksi pada diri sendiri atau pada tujuan bukan
berorientasi pada orang lain. Tidak dapat dekat dengan orang lain.
9. Impusive

Keadaan dimana individu tidak mampu merencanakan sesuatu.


Mempunyai penilaian yang buruk dan tidak dapat diandalkan.
10.
Narkisme
Secara terus menerus berusaha mendapatkan penghargaan dan
pujian. Individu akan marah jika orang lain tidak mendukungnya.

III.

A. Pohon Masalah
Resiko gangguan sensori persepsi : Halusinasi

Isolasi sosial

Harga diri rendah

B. Masalah Keperawatan dan Data yang perlu dikaji


1. Masalah keperawatan : Isolasi sosial
2. Data yang perlu dikaji
Data subjektif
- Klien mengatakan malas berbicara dengan orang lain
Data objektif
- Klien terlihat menyendiri dan diam
- Klien tidak banyak bicara
- Klien selalu menghindar bila diajak bicara
- Klien lebih banyak tidur

IV.

Diagnosa Keperawatan
-

V.

Isolasi Sosial

Rencana Tindakan Keperawatan


Rencana Tindakan Keperawatan
Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
1.1.
Bina hubungan saling percaya dengan :
- Beri salam setiap berinteraksi
- Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawatan berkenalan

- Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien


- Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
- Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
- Buat kontrak interaksi yang jelas
- Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
2.1.
Tanyakan pada klien tentang :
- Orang yang tinggal serumah/teman sekamar klien
- Orang yang paling dekat dengan klien dirumah/diruang perawatan
- Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
- Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah/diruang perawatan
- Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
- Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain
2.2.
Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul
dengan orang lain
2.3.
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
3.1.
Tanyakan pada klien tentang :
- Manfaat hubungan sosial
- Kerugian menarik diri
3.2.
Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan
kerugian menarik diri
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

3.3.

Sumber
Kusumawati dan Hartono.2010.Buku Ajar Keperawatan Jiwa.Jakarta:Salemba medika.
Stuart dan Sundeen.2005.Buku Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC.
Anonim (2009).Asuhan keperawatan pada klien Isolasi sosial.Diakses pada tanggal 16
maret 2016 pada http://nurse87.wordpress.com/2009/06/04/asuhan-keperawatanpada-klien-dengan-isolasi-sosial/

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Setiap Hari


A. Proses Keperwatan
1. Kondisi klien
Data subyektif
- Klien mengatakan malas berbicara dengan orang lain
Data objektif
- Klien terlihat menyendiri dan diam
- Klien tidak banyak bicara
- Klien selalu menghindar bila diajak bicara
- Klien lebih banyak tidur
2. Diagnosa keperawatan
Isolasi sosial
3. Tujuan khusus
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
- Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
- Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
- Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial
4. Tindakan Keperawatan
Tindakan Keperawatan
Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
Tujuan Khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
1.1.
Bina hubungan saling percaya dengan :
- Beri salam setiap berinteraksi
- Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan perawatan berkenalan
- Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
- Tunjukan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
- Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
- Buat kontrak interaksi yang jelas
- Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
2. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
2.1.
Tanyakan pada klien tentang :
- Orang yang tinggal serumah/teman sekamar klien
- Orang yang paling dekat dengan klien dirumah/diruang perawatan
- Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
- Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah/diruang perawatan
- Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
- Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain
2.2.
Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul

dengan orang lain


2.3.
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
3.1.
Tanyakan pada klien tentang :
- Manfaat hubungan sosial
- Kerugian menarik diri
3.2.
Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan sosial dan
kerugian menarik diri
Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya

3.3.

B. Proses Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan


1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
Selamat pagi ibu/bapak, perkenalkan nama saya Medina saya senang
dipanggil Dina, saya mahasiswa dari STIKES IMC Bintaro, saya akan
berdinas disini selama 3 minggu bu, saya berdinas dari jam 7 pagi sampai jam
2 siang. Kalau saya boleh tahu nama ibu/bapak siapa yaa? Ibu/bapak senang
dipanggil apa?
b. Evaluasi atau Validasi
Bagaimana perasaan ibu/bapak sekarang? Ibu/bapak bagaimana tidurnya
semalam?
c. Kontrak
- Topik :
Baiklah ibu/bapak bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang
perasaan ibu/bapak, apakah ibu/bapak bersedia?
- Waktu :
Berapa lama ibu/bapak mau bercakap-cakap dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja? Apakah ibu/bapak bersedia?
- Tempat :
Ibu/bapak mau bercakap-cakap dimana? Bagaimana kalau diruang
tamu saja?
- Tujuan interaksi :
Tujuannya agar ibu/bapak dapat mengetahui keuntungan berinteraksi
dengan orang lain dan agar kita lebih saling mengenal.
2. Fase Kerja
Ibu/bapak sudah berapa lama dirawat di sini? Apakah ibu/bapak tahu dengan
siapa ibu/bapak tinggal dikamar ini? Ibu/bapak tinggal dirumah dengan siapa? Orang
yang paling dekat dengan ibu/bapak siapa? Lalu apa yang membuat ibu/bapak dekat
dengan orang tersebut? Kalau orang dirumah yang tidak dekat dengan ibu/bapak
siapa? Kenapa ibu/bapak tidak dekat dengan orang tersebut? Apakah ibu/bapak
melakukan cara tersendiri untuk dapat dekat dengan orang lain?

Apakah ibu/bapak tahu kenapa ibu/bapak mengasingkan diri dari orang lain?
Kalau ibu/bapak tahu penyebabnya coba kita sebutkan kerugian jika tidak berinteraksi
dengan orang lain? Wah hebat, ibu/bapak tahu kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain. Ibu/bapak coba sebutkan keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain?
Kalau ibu/bapak sudah tahu keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain,
ibu/bapak akan pilih yang mana? Wah hebat, kalau ibu/bapak memilih untuk
berinteraksi dengan orang lain, ibu/bapak harus berani berkenalan dengan orang lain.
Apakah ibu/bapak tahu cara berkenalan dengan orang lain? Jika tidak tahu saya
akan mencontohkan cara berkenalan dengan orang lain. Pertama kita
memperkenalkan diri kita sambil berjabat tangan dan tersenyum, contohnya nama
saya Medina saya senang dipanggil Dina, kalau ibu/bapak namanya siapa? Senang
dipanggil apa? Nah, begitu ibu/bapak cara berkenalan dengan orang lain. Coba
ibu/bapak praktikan kembali apa yang telah saya contohkan tadi. Ibu/bapak sekarang
sudah mengerti cara berkenalan dengan orang lain, jadi ibu/bapak tidak perlu takut
untuk memulai berkenalan dengan orang lain.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi respons klien berharap tindakkan keperawatan Evaluasi klien
(Subjektif)
Bagaimana perasaan ibu/bapak setelah berinteraksi dengan orang lain?
Evaluasi perawat (objektif dan reinforcement)
Klien mampu mengungkapkan perasaannya.
b. Rencana tindak lanjut (apa yang perlu dilatih oleh klien sesuai hasil tindakan
yang telah dilakukan)
- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien.
- Memberikan kesempatan kepada klien mempraktikan cara berkenalan
-

dengan satu orang.


Membantu klien memasukan kegiatan berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu kegiatan harian.

c. Kontrak Topik yang akan datang :


- Topik :
ibu/bapak besok saya akan datang kesini lagi, saya akan memberikan
-

kesempatan kepada ibu/bapak cara berkenalan dengan satu orang.


Waktu :
Ibu besok kita mau berbincang-bincang jam berapa? Nanti saya akan

masukan ke jadwal kegiatan harian ibu.


Tempat :
Ibu/bapak ingin berbincang dimana? Mau diruang tamu atau di taman?

Baiklah bu, hari ini sudah dulu yaa perbincangan kita,besok saya akan
kembali sesuai dengan jadwal yang sudah kita sepakati, permisi
ibu/bapak, selamat pagi.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA


Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Suharto Herjan
Nama : Ny. R __________Ruangan : Mawar_______________No. RM : 20130098
Tanggal : 15 Mei 2015____ Jam
: 15..00-15.15 wib
IMPLEMENTASI
DS :

EVALUASI
S:

Klien mengatakan malas berbicara

dengan orang lain


DO :
-

Klien terlihat menyendiri dan

diam
Klien tidak banyak bicara
Klien selalu menghindar bila

diajak bicara
Pandangan mata klien terlihat

kosong
Klien lebih banyak tidur

Diagnosis Keperawatan :
Isolasi sosial
Tindakan Keperawatan :
1. Membina hubungan saling percaya

Klien mengatakan namanya Ny.R


Klien mengatakan takut untuk
berinteraksi dengan orang lain
karena

merasa

orang

merendahkan dirinya
Klien
mengatakan

lain
bahwa

berinteraksi dengan orang lain


dapat
-

menambah

teman,

bisa

berbagi cerita
Klien mengatakan kalau tidak
berinteraksi tidak akan memiliki

teman
Klien mengatakan mau belajar
cara berkenalan dengan orang lain

2. Mengidentifikasi penyebab isolasi


sosial pasien
3. Mendiskusikan dengan pasien
tentang keuntungan berinteraksi
dengan orang lain
4. Mendiskusikan dengan pasien
kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain
5. Mengajarkan pasien cara berkenalan
dengan satu orang
6. Menganjurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam jadwal
kegiatan harian

O:
-

tidak berinteraksi dengan orang


-

menyebutkan
-

tidak

berinteraksi dengan orang lain


Klien tampak memperagakan
perkenalan

Klien mampu membina hubugan

saling percaya
Klien mampu

penyebab isolasi sosial


Klien
mampu
menyebutkan

evaluasi jadwal kegiatan harian


klien.
Beri kesempatan kepada klien

mengidentifikasi

keuntungan berinteraksi dengan

mempraktikan cara berkenalan


-

kerugian

A:

perawat ) :

lain
Klien menyebutkan keuntungan
berinteraksi dengan orang lain dan

Rencana Tindak Lanjut ( Planing


-

Klien mau berjabat tangan


Klien mau menyebutkan nama
Klien menyebutkan penyebab

dengan satu orang.


Anjarkan memasukan kedalam

orang lain
Klien
mampu

menyebutkan

kerugian tidak berinteraksi dengan

jadwal harian.
-

orang lain
Klien mampu berhubungan secara
bertahap

P:
-

Lanjut ke SP2p

Planning klien :
-

Anjurkan

latihan

sesuai jadwal
TT
KELOMPOK

berkenalan

JADWAL KEGIATAN HARIAN


Nama
Ruang

No

Jam

1
2
3
4
5
6
7

05.00-06.00
06.00-07.00
07.00-08.00
08.00-09.00
09.00-10.00
10.00-11.00
11.00-12.00

12.00-13.00

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
16.00-17.00
17.00-18.00
18.00-19.00
19.00-20.00
20.00-21.00
21.00-22.00
22.00-23.00
23.00-24.00
24.00-01.00
01.00-02.00
02.00-03.00
03.00-04.00
04.00-05.00
05.00-06.00

: .................................................
: .................................................

Kegiatan

Tanggal Kegiatan

KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta kendalanya

Ket

Anda mungkin juga menyukai