Anda di halaman 1dari 35

BPS - 2014

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN WAY
KANAN
Kabupaten Way Kanan dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Way Kanan, Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Timur, dan
Kotamadya Daerah Tingkat II Metro, diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dengan ibukota Blambangan Umpu.
Kabupaten Way Kanan pada awal berdiri baru 6 wilayah kecamatan definitif, dengan jumlah 192 kampung.
Pada tahun 2003 wilayah kecamatan menjadi 12 kecamatan dengan jumlah kampung 198. Kemudian
hingga tahun 2005 terjadi pemekaran wilayah kecamatan berdasarkan Keputusan Bupati Way Kanan Nomor : 2
Tahun 2003 dan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2005, sehingga jumlah kecamatan menjadi 14
kecanatan dengan jumlah kampung menjadi 210

2.1 Geografis, Kondisi Fisik dan Administratif


2.1.1 Geografis
2
Kabupaten Way Kanan memiliki luas wilayah sebesar 3.921,63 Km atau sebesar 11,11 %
dari luas Provinsi Lampung. Secara geografis, Kabupaten Way Kanan berada pada posisi antara
645 - 345 Lintang Selatan dan 10340 - 10550 Bujur Timur
Secara geografis batas wilayah Kabupaten Way Kanan berbatasan langsung dengan:

Sebelah Utara berbatasan dengan OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tulang Bawang Barat
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lampung Utara.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat.

2.1.2. Kondisi Fisik


Bentang alam Kabupaten Way Kanan dapat dikelompokan dalam bentuk wilayah datar sampai
bergelombang dengan kemiringan lereng 0 15 % mencakup luasan kurang lebih 73,9%, bergelombang sampai
berbukit dengan kemiringan lereng 15 25% memiliki sebaran kurang lebih 20,2 % dan berbukit sampai bergunung
dengan kemiringan lereng 25 - >40 % memiloiki sebaran kurang lebih 5,9%. Lereng lereng curam atau terjal
dengan ketinggian bervariasi 450 1700 dpl, meliputi Kasui dengan puncaknya di Gunung Punggur (1700 M),
daerah Banjit dengan puncaknya di Gunung Remas (1600 M) dan Gunung Bukit Duduk (500 M)
Secara topografi Kabupaten Way Kanan terbagi atas 2 (dua) bagian, yaitu :

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 10

BPS - 2014
1. Sebelah Barat lebih kurang 7 % dari luas wilayah Kabupaten Way kanan merupakan rangkaian
Pegunungan Bukit Barisan, yang terdiri dari lereng lereng curam dan terjal dengan ketinggian
bervariasi antara 450 1500 M dari permukaan laut dan pada umumnya ditutupi oleh Vegetasi primer
dan sekunder.
2. Sebelah Timur lebih kurang 93 % dari luas wilayah Kabupaten Way kanan terbentang dataran yang
sebagian besar tertutupi vulkanis awan gelap dan terbebtang eawah serta perkebunan dataran rendah.
Bentang alam Kabupaten Way Kanan didominasi oleh grup dataran tufa masam. Grup ini adalah grup
dataran, alluvial, volkan. Kelompok alluvial dijumpai pada lembag lembah sungai utama yang mengalir di wilayah
ini. Grup volkan kebanyakan masih tergolong cukup muda yang masih tergolong cukup muda yang berselang
seling dengan bahan proklastik terdapat pada bagian Barat Daya.
Secara umum wilayah Kabupaten Way kanan terbagi menjadi dua tipe iklim, yaitu bagiab barat memiliki
curah hujan cukup tinggi, berkisar antara 3000 3500 mm per tahun dan bagian Timur memiliki curah hujan yang
cukup tendah, berkisaqr antara 2000 3000 mm/tahun. Rata rata suhu udara berselang dengan temperature
antara 26,5 30C. Sedangkan rata rata kelembaban relatifnya adalah antara 58,3 94,2% untuk tekanan udara
minimal dan maksimal adalah 1007,8 Nbs dan 1016,5 Nbs.
Musim hujan berlangsung dari Bulan November sampai Bulan Februari, sedangkan musim kemarau
berlangsung dari Bulan Mei sampai Agustus . Bulan agak kering adalah Bulan September sampai Bulan Oktober.
Jumlah hari hujan di musim penghujan rata 4 8 hari.
Sementara itu jika diklasifikasikan ke dalam iklim menurut R. Oldeman, maka wilayah Kabupaten Way
Kanan kondisi iklimnya terbagi menjadi 3 iklim, yaitu :
1. Iklim B, yaitu bulan basah 7-9 bulan, bulan kering < 2 bulan.
Wilayah yang memiliki iklim B ini terdapat di sebagian Kecan=matan Banjit, Kasui, Blambangan Umpu
dan Bahuga.
2. Iklim C 1, yaitu bulan basah 5-6 bulan, bulan kering < 2 bulan.
Wilayah yang memiliki ikilim C1 ini terdapat di Kecamatan Bahuga, Blambangan Umpu, Pakuon Ratu ,
Banjit dabn Baradatu.
3. Iklim C2, yaitu bulan basah 5-6 bulan, bulan kering 2-3 bulan.
Wilayah yang memiliki iklim C2 ini terdapat di Kecanmatan Pakuon Ratu dan sekitarnya.
Pada umumnya kedalaman efektif tanah bervariasi dari dangkal sampai dalam dan biasanya
dipengaruhi oleh jenis dan sifat tanah yang bersangkutan. Kedalaman efektif tanah di Kabupaten
Way Kanan antara lain:
1. Kedalaman efektif tanah > 90 cm, yang umumnya terdapat di Kabupeten Way Kanan.
2. Kedalaman efektif 90 60 cm, yang tersebar disebagian besar Kecamatan
Blambangan Umpu, Negeri Agung dan Way Tuba.
Sementara itu ditinjau dari tekstur tanahnya, maka tekstur tanah di Kabupaten Way Kanan
diklasifikasikan dalam 3 kelas yaitu tekstur halus, sedang (lempung) dan kasar.Tekstur tanah di
Kabupaten Way Kanan sebagian besar berupa tekstur sedang sampai halus, merupakan tanah
yang dapat dikembangkan untuk jenis budidaya apapun. Tekstur tanah sedang tersebar di seluruh
Kecamatan di Kabupaten Way Kanan, kecuali Kecamatan Kasui, sedangkan tekstur halus tersebar
di beberapa kecamatan yaitu Blambangan Umpu, Kasui, Banjit dan Baradatu. Lahan yang
mempunyai tekstur tanah kasar hanya sedikit yaitu tersebar di Kecamatan, Bahuga,Blambangan
Umpu dan Pakuan Ratu.
Kondisi Kabupaten Way kanan terdapat banyak sungai. Sungai-sungai tersebut sebagian besar mengalir
dari arah barat yang berbukit-bukit menuju kearah timur
. Hal ini sangat potensial untuk pengembangan irigasi. Selain iti juga pootensial untuk pengembangan di
sector perikanan dan pertanian. Keberadaan sungai-sungai sangat pentingbagi masyarakat yang menjadi sumber

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 11

BPS - 2014
air utama. Oleh sebab itu menjaga kelestarian sungai perlu dilakukan. Hal ini untuk menghinfari perswoalan di
Kabupaten Way kanan dimasa yang akan dating.
Hal hal yang perlu dilakukann diantaranya adalah :
Menjaga daerah catchment area, sehingga air hujan masih tetap tertangkap oleh hutan alam.
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) secara baik..
Menjaga kualitas air sungai
Wilayah Kabupaten Way Kanan dilalui oleh beberapa sungai besar seperti Way Umpu, Way Giham, Way
Besai, Way Tahmi, dan Way Kanan. Sungai sungai sebagian besar berfungsi sebagai drainase makro wilayah
menuju laut jawa di pantai Timur lampung. Sungai-sungai tersebut merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai
(DAS) Tulang Bawang, dengan total DAS seluas 339,500 Ha. Way Umpu memiliki sub DAS sebesar 91.300 Ha
dengan pola aliran dendritik yang mengaliri Kecamatan Banjit, Bahuga, Blambangan Umpu, Kasui dan Pakuon Ratu.
DAS kritis berada di sekitar wilayah Timur Kabupaten Way Kanan yang mencakup Kecamatan Blambangan Umpu.
Untuk mengetahui secara lengkap Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Way Kanan beserta luasannya
dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) Wilayah Kabupaten Way Kanan
Nama DAS

Luas (HA)

l
1. Way Kanan
2. Way Umpu
3. Way Pisang
4. Way Besai
5. Way Tahmi
6. Way Giham
Sumber : Way Kanan Dalam Angka Tahun 2012

119.800
117.900
38.600
87.000
44.800
50.600

Setidaknya terdapat sekitar 6 sungai besar dengan anak sungainya yang harus diberikan sempadan, yaitu:
1. Sungai Way Kanan, Luas DAS Sungai Way Kanan dengan anak-anak sungainya secara keseluruhan
2
1.198 Km . Panjang alur Sungai Way Kanan secara keseluruhan adalah 51 Km dengan lebar rata-rata sungai
yang ada di wilayah studi sekitar 100 meter. Areal pelayanan sungai ini meliputi Kecamatan Negeri Besar,
Negara Batin dan Pakuan Ratu.
2. Sungai Way Umpu, Luas DAS Sungai Way Umpu dengan anakanak sungainya secara keseluruhan
1.179 Km2. Panjang alur Sungai Way Umpu secara keseluruhan adalah 100 Km dengan lebar rata rata sungai
yang ada di wilayah studi sekitar 90-110 m. Areal pelayanan sungai ini meliputi Kecamatan Bahuga, Bumi Agung,
dan Blambangan Umpu.
3. Sungai Way Pisang, Luas DAS Sungai Way Pisang dengan anak-anak sungainya secara keseluruhan 386
2
Km . Panjang alur Sungai Way Pisang secara keseluruhan adalah50 Km dengan lebar rata-rata sungai yang
ada di wilayah studi sekitar 15-20 meter. Areal pelayanan sungai ini meliputi Kecamatan Bahuga, Bumi Agung,
Buay Bahuga, dan Way Tuba.
4. Sungai Way Besai, Luas DAS Sungai Way Besai dengan anak-anak sungainya secara keseluruhan 870
2
Km . Panjang alur Sungai Way Besai secara keseluruhan adalah 113 Km dengan lebar rata-rata sungai
yang ada di wilayah studi sekitar 60 - 70 meter. Areal pelayanan sungai ini meliputi Kecamatan Pakuan Ratu,
Negeri Agung, Blambangan Umpu, Baradatu, Gunung Labuhan dan Banjit.
5. Sungai Way Tahmi, Luas DAS Sungai Way Tahmi dengan anak-anak sungainya secara keseluruhan 448
POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 12

BPS - 2014
2
Km . Panjang alur Sungai Way Tahmi secara keseluruhan adalah 60 Km dengan lebar rata-rata sungai yang ada
di wilayah studi sekitar 15-20 meter. Areal pelayanan sungai ini meliputi Kecamatan Blambangan Umpu dan
Rebang Tangkas.
6. Sungai Way Giham, Luas DAS Sungai Way Giham dengan anak-anak sungainya secara keseluruhan 506
2
Km . Panjang alur Sungai Way Giham secara keseluruhan adalah 80 Km dengan lebar rata-rata sungai yang
ada di wilayah studi sekitar 15-20 meter. Areal pelayanan sungai ini meliputi Kecamatan Blambangan Umpu dan
Way Tuba.
Berdasarkan hasil superimpose peta diperoleh luas kawasan sempadan di Kabupaten Way Kanan adalah
10.055,46 Ha, meliputi sungai induk, sungai ordo I, ordo II, dan ordo III berada di wilayah Kabupaten. Kawasan
sempadan saluran irigasi berupa kawasan sepanjang kanan-kiri saluran irigasi primer dan sekunder, baik irigasi
bertanggul maupun tidak.

Peta 2.1: Peta (DAS). Sumber RTRW Kabupaten Way Kanan, 2011 - 2031

2.1.3. Administratif
Secara administratif wilayah Kabupaten Way Kanan terdiri dari wilayah sampai bergelombang dan berbukit
sampai bergunung, meliputi :
1. Sebelah barat lebih kurang 7 % dari luas wilayah Kabupaten Way Kanan merupakan rangkaian Pegunungan
Bukit Barisan, yang terdiri dari lereng- lereng yang curam dan terjal dengan ketinggian bervariasi antara 450-1500
m dari permukaan laut dan pada umumnya ditutupi oleh vegetasi primer dan sekunder.
2. Sebelah timur lebih kurang 93% dari luas wilayah Kabupaten Way Kanan terbentang dataran yang sebagian
besar tertutupi vulkanis awan gelap dan terbentang sawah serta perkebunan dataran rendah
Dilihat dari sisi pemerintahan, sejak berdirinya Kabupaten Way Kanan Tahun 1999 sampai dengan sekarang, telah
dijabat oleh 2 (dua) Kepala Daerah (Bupati), yaitu :
1. Drs. H. Tamanuri, MM.
: Periode April 1999 s/d April 2005
POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 13

BPS - 2014
2. H. Bustami Zainuddin, S.Pd

: Periode April 2005 s/d April 2010


: Periode April 2010 s/d sekarang

Peta 2.2: Peta Administrasi Kabupaten Way Kanan dan Cakupan Wilayah Kajian

Sumber : RTRW Kabupaten Way Kanan, 2011 2031


Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. Dengan luas wilayah
3.921,63 km2 atau 392.163 hektar, atau sekitar 11,1% dari total wilayah Provinsi Lampung (total wilayah Lampung
seluas 35.376 km2).

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 14

BPS - 2014
Nama Kecamatan

Jumlah
Kampung

Luas Wilayah
Administrasi
( Ha )
(%) thp total

Banjit
Baradatu
Gunung Labuhan
Kasui
Rebang Tangkas
Blambangan Umpu
Negeri Agung
Way Tuba
Bahuga
Buay Bahuga
Bumi Agung
Pakuon Ratu
Negeri Batin
Negeri Besar
Jumlah

20
22
19
18
10
26
18
13
8
7
9
19
14
10
212

31.913
13.449,60
14.329,04
19.613,09
15.015,33
76.763,32
25.051,43
22.821,56
9.886,35
6.974,19
21.425,78
67.525,04
45.633,60
21.761,69
392.163,00

8,14
3,43
3,65
5
3,83
19,57
6,39
5,82
2,52
1,7
5,46
17,27
11,64
5,55
100

( Ha )

Terbangun
( % ) thp total

1.419
3.005
1.473
7.062
2.755
7.142
3.450
1.419
7.44
4.940
1.720
2.630
6.187
1.763
45.739

3,10
6,57
3,22
15,44
6,02
15,61
7,54
3,10
1,63
10,80
3,76
5,75
13,52
3,85
100

Kabupaten
Way Kanan terdiri
dari 14 Kecamatan
dan 212 kampung,
untuk jelasnya pada
Tabel 2.2

Tabel 2.2 : Nama, Luas Wilayah per Kecamatan dan Jumlah Kampung
Sumber : Way Kanan dalam angka 2012
Berdasarkan Tabel di atas, Kecamatan Blambangan Umpu memiliki wilayah terluas, yaitu 76.763,32 hektar,
sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah Kecamatan Buay Bahuga dengan luas wilayah 6.974,19
hektar.
Penggunaan lahan di Kabupaten Way Kanan didominasi oleh hutan seluas 89.264,42 hektar atau 22,76%
dari luas wilayah kabupaten, yang terdiri dari 22.289 Ha Kawasan hutan Lindung dan 66.997 Ha Kawasan .hutan
produksi.
Sedangkan untuk kawasan pertanian dan perkebunan merupakan yang paling luas yaitu seluas 114.437,64
hektar, setara dengan 29,20 % dari luas wilayah kabupaten. Hal ini mencerminkan bahwa kawasan budidaya yang
dikembangkan di Kabupaten Way Kanan adalah budidaya pertanian dan perkebunan . Kemudian penggunaan lahan
untuk permukiman dan tempat kegiatan penduduk dengan luas 29.703,72 hektar. Dengan demikian, Kabupaten Way
Kanan merupakan daerah agraris, yang ditunjukan dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian dan
perkebunan.
Saat ini, pola penggunaan lahan cenderung mengalami perubahan dari fungsi hutan menjadi kawasan
budidaya di daerah Kabupaten Way Kanan , sehingga luas kawasan hutan menurun dan menjadi lahan yang
ditelantarkan. Fungsi hutan sebagai kawasan resapan air dan termasuk kawasan lindung menjadi terganggu secara
kualitas dan kuantitasnya. Secara umum, indikator indikator gangguan lingkungan yang ada di wilayah Kabupaten
Way Kanan, antara lain:
a. Alih fungsi hutan menjadi ladang karena adanya penebangan liar .
POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 15

BPS - 2014
b.
c.

Terjadinya penebangan liar tanpa adanya penanaman kembali menyebabkan produktivitas lahannya
menurun.. Selain itu, lahan yang ditinggalkan rawan untuk terjadinya erosi dan longsoran terutama pada daerah
perbukitan.
Timbulnya berbagai kawasan budidaya yang melahirkan ekosistem baru seperti Kawasan Perumahan,
Kawasan industri, Kawasan pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa, serta kawasan pelayanan umum
lainnya. Kawasan tersebut memunculkan masalah lingkungan baru lainnya seperti pencemaran air
dari limbah domestik, pencemaran udara dan kebisingan.

2.2 Demografi
Penyebaran penduduk secara geografis penyebarannya tidak merata, Kabupaten Way Kanan dengan luas
wilayah sekitar 11,1% dari total wilayah Provinsi Lampung memiliki ciri yang sama. Penyebaran penduduk yang
tidak merata tidak terlepas dari adanya pengaruh geografis yaitu aspek kultur, historis, dan ekologi, serta dukungan
kualitas dan kuantitas infrastruktur. Penyebaran penduduk berorientasi pada potensi pertanian dan bergeser ke
agroindustri. Sehingga terjadi pola pergeseran yang kurang ideal dengan kepadatan tertinggi pada daerah sentral
daerah industri dan akses yang lebih baik.
Dari data Way Kanan Dalam Angka Tahun 2013, jumlah penduduk Kabupaten Way Kanan Tahun 2012
adalah 415.075 jiwa. Terdiri dari laki-laki sebanyak 202.021 jiwa dan perempuan sebanyak 218.632
jiwa,
dengan sex ratio 115.
Dengan luas wilayah Kabupaten Way Kanan yang sekitar 392.163 hektar atau 3.921,63 km2, dan didiami
oleh 415.078 jiwa maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Kabupaten Way kanan adalah sebanyak 104 jiwa per
kilometer persegi. Jika dilihat dari jumlah penduduk per kecamatan maka jumlah penduduk terbesar adalah
Kecamatan Blambangan Umpu dengan jumlah penduduk 55.356 jiwa dan jumlah penduduk terendah adalah
Kecamatan Bahuga dengan jumlah penduduk 9.847 jiwa. Berdasarkan hasil perhitungan, pertumbuhan penduduk
per kabupaten Tahun 2012 adalah sebesar 1,01%. Berikut, rumus perhitungan pertumbuhan penduduk Kabupaten
Way Kanan Tahun 2012.
Rumus;
Laju Pertumbuhan = JPn JPn-1 x100%
J Pn-1
Laju pertumbuhan = 55.356 55.291 x100%
55.291
= 1,01%
Keterangan:;
- JPn Jumlah penduduk tahun sekarang,
- JPn-1 jumlah penduduk tahun sebelumnya
Untuk mendapatkan gambaran tentang jumlah dan kepadatan penduduk tiga sampai lima tahun terakhir, dapat
dilihat,padaTabel-2.3. l

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 16

BPS - 2014

Tabel 2.3.: Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 - 5 tahun terakhir


N
o

NAMA
KECAM
ATAN

Jumlah Penduduk
Tahun
200 201 201 201 201
9
0
1
2
3
40.
42.
42.
43.
43.
135 142 729 132 563

Banjit

Baradat
u
Gunung
Labuhan
Kasui

3
4
5

35.
959
25.
625
28.
357
18.
780
52.
093

37.
757
26.
906
29.
775
19.
719
54.
698

38.
167
27.
197
30.
097
19.
933
55.
291

38.
695
27.
535
30.
102
20.
028
55.
356

39.
082
27.
810
30.
403
20.
228
55.
909

32.
572
20.
400
9.6
31
19.
008
24.
445
37.
188

32.
926
20.
622
9.7
35
19.
214
24.
711
37.
593

34.
199
20.
879
9.8
47
19.
130
24.
913
37.
909

34.
541
21.
088
9.9
45
19.
321
25.
162
38.
288

20
09
10.
05
2
9.3
96
6.4
06
7.0
89
4.6
75
13.
02
3
7.7
75
4.8
57
2.2
93
4.5
27
5.8
45
8.8
54

33.
616

33.
982

34.
568

34.
913

8.0
04

Rebang
Tangkas
Blamban
gan
Umpu
Negeri
Agung
Way
Tuba
Bahuga

1
0
1
1
1
2

Buay
Bahuga
Bumi
Agung
Pakuon
Ratu

31.
021
19.
428
9.1
72
18.
110
23.
281
35.
417

1
3

Negeri
batin

32.
015

1
4

Negeri
Besar
Jumlah

6
7
8

17.
274
402
.86
7
Sumber :

18.
18.
18.
138 335 785
406 410 415
.89
.96
.07
6
5
5
Way Kanan Dalam

Jumlah KK
Tahun
20
20
20
10
11
12
10. 10. 10.
53
68
78
5
2
3
8.9 9.4 9.6
90
39
74
6.7 6.7 6.8
26
99
84
7.4 7.5 7.4
44
24
43
4.9 4.9 5.0
30
83
21
13. 13. 13.
67
97
83
4
7
9
8.1 8.2 8.5
43
31
50
5.1 5.1 5.2
00
55
20
2.4 2.4 2.4
08
34
62
5.7 4.8 4.7
52
03
82
6.1 6.1 6.2
11
78
28
9.2 9.3 9.4
97
98
77
8.4
04

18. 4.3 4.5


973
18
34
419
.22
6
Angka - 2012

8.
49
5
4.5
84

8.6
42

20
13
10.
89
1
9.7
70
6.9
52
7.6
01
5.0
57
13.
97
7
8.6
35
5.2
72
2.4
86
4.8
30
6.2
90
.
9.5
72
8.7
28

4.6
96

4.7
43

Tingkat Pertumbuhan
Tahun
20
20 20 20 20
09
10 11 12 13
1,0 1,0
1, 1,0
1,
1
5 01
1 01
1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1

1,0
5
1,0
5
1,0
5
1,0
5
1,0
5

1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01

1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1

1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01

1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1

1,0
5
1,0
5
1,0
5
1,0
5
1,0
5
1,0
5

1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01

1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1
1,0
1

1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01

1,0
1

1,0
5

1,
01

1,0
1

1,
01

1,0
1

1,0
5

1,
01

1,0
1

1,
01

Jika dibandingkan Tahun 2009 yang lalu, maka jumlah penduduk di Kabupaten Way kanan pada tahun
2013 mengalami peningkatan sebesar 16.293 jiwa.
Berdasarkan Tabel tersebut di atas, laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Way Kanan rata-rata adalah
sebesar 1,01% per tahun. Sehingga jika diproyeksikan pada tahun 2018 jumlah penduduk di Kabupaten Way Kanan
POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 17

BPS - 2014
mencapai 438.866 jiwa.. Oleh karena itu untuk menunjang keberhasilan pembangunan, perlu dititik beratkan pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Proyeksi jumlah penduduk hingga Tahun 2018 dapat digambarkan dalam Tabel 2.4 berikut ini.

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 18

BPS - 2014

Tabel 2.4 Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun

Banjit

20
14
43.
998

20
15
44.
438

20
16
44.
882

20
17
45.
331

Baradat
u

39.
473

39.
868

Gunung
Labuha
n

28.
088

32.
038

40.
266
4
9.1
41

30.
707
20.
430

31.
014
20.
634

31.
324
20.
840

40.
668
4
9.6
77
3
1.6
37
21.
049

56.
468
9.
610
5.
986
2.
891
5.

57.
032
9.7
06
6.0
46
2.9
20
5.8

57.
603
9.8
03
6.1
06
2.9
49
5.8

58.
179
9.9
01
6.1
67
2.9
78
5.9

Bahuga
Buay

20
14
10.
999

20
15
11.
109

20
16
11.
220

20
17
11.
333

20
18
11.
446

9.8
68

9.9
67

10.
056

10.
167

17.
732

1,
01

1,
01

1,
01

1,
01

1,
01

41.
075

7.0
22

8.0
08

12.
285

12.
417

10.
258

1,
01

1,
01

1,
01

1,
01

1,
01

31.
954
21.
259

7.6
77
5.1
07

7.7
53
5.1
58

7.8
31
5.2
10

7.9
09
7.9
09

7.9
88
5.3
15

1,
01
1,
01

1,
01
1,
01

1,
01
1,
01

1,
01
1,
01

1,
01
1,
01

58.
761
10.
000
6.2
29
3.0
08
5.9

14.
117
2.4
02
1.4
96

14.
258
2.4
26
1.5
11

14.
400
2.4
51
1.5
26

14.
545
2.4
51
1.5
42

14.
690
2.5
00
1.5
57

723
1.4

730
1.4

737
1.4

746
1.4

752
1.4

1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,

1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,

1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,

1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,

1,
01
1,
01
1,
01
1,
01
1,

Jumlah Penduduk
Tahun

NAMA
KECAMA
TAN

Kasui
Rebang
Tangkas
Blamba
ngan
Umpu
Negeri
Agung
Way
Tuba

20
18
45.
784
7
0.9
30

Tingkat
Pertumbuhan
Tahun
2
2
2
2
0
0
0
0
1
1
1
1
4
5
6
7
1, 1, 1, 1,
01 01 01 01

Jumlah KK
Tahun

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

20
18
1,
01

II - 19

BPS - 2014
Bahuga
Bumi
Agung
Pakuon
Ratu
Negeri
Bati
Negeri
Besar

JUMLAH

750
25.
413
38.
666
35.
262
19.
163
42
1.7
41

07
25.
667
39.
052
35.
614
19.
354
425
.95
8

65
25.
923
39.
443
35.
971
19.
548
430
.21
8

24
26.
183
39.
837
36.
330
19.
743
434
.52
0

83
26.
445
40.
236
36.
694
19.
941
438
.86
6

37
6.3
53
9.6
66
8.8
90
4,7
91
26
8.3
48

52
6.4
17
9.7
63
8.9
03
4.8
38
27
1.2
73

66
6.4
81
9.8
61
9.1
73
4.8
85
27
4.2
30

81
6.5
46
9.9
59
9.0
82
4.9
36
27
7.2
19

96
6.6
11
10.
059
9.1
73
4.9
85
28
0.2
40

01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01

01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01

01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01

01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01

01
1,
01
1,
01
1,
01
1,
01

Sumber: Diolah proyeksi laju pertumbuhan 1,01% pertahun dari laju pertumbuhan Tahun 2011

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 20

BPS - 2014
Laju pertambahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun dapat berpengaruh langsung pada
meningkatnya tingkat kepadatan suatu wilayah. Kepadatan penduduk mengindikasikan adanya
pertumbuhan jumlah penduduk yang dapat dipandang sebagai modal dalam proses pembangunan. Pada
tabel tersebut di atas, diproyeksikan tingkat pertumbuhan adalah 1,01% per tahun merata pada 14
kecamatan dengan kondisi eksisting Tahun 2011. Pada Tahun 2018 diproyeksikan bahwa terdapat sebaran
kepadatan penduduk yang beragam antar kecamatan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Way Kanan
berkisar antara 86 93 jiwa/km2 dengan kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Baradatu
sebesar 93 jiwa/km2, kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Buay Bahuga sebesar 86
jiwa/km2. Namun proyeksi ini dapat berubah jika terjadi pergeseran pola persebaran penduduk, dimana jika
sebelumnya persebaran penduduk berorientasi pada potensi perkebunan dan pertanian bergeser menjadi
potensi agro industri.
Untuk jumlah KK di Kabupaten Way Kanan pada Tahun 2018 diproyeksikan sebesar 280.240 KK dengan
jumlah KK terbanyak di Kecamatan Baradatu dengan jumlah 17.732 KK, hal ini mengindikasikan bahwa pada Tahun
2018, kebutuhan akan sarana permukiman terbesar berada di Kecamatan Baradatu..
Dengan jumlah penduduk mencapai 438.866 jiwa pada Tahun 2018, maka diperlukanl strategi dalam
mengatasi permasalahan yang timbul akibat jumlah penduduk yang cukup besar. Namun penanganan masalah
kependudukan tidak saja berupaya untuk mengendalikan jumlah penduduk dan distribusinya, tetapi juga perlu
dititikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemerataan pembangunan wilayah sesuai
dengan fungsi wilayah dalam rencana tata ruang wilayah Kabupaten Way Kanan. Dengan pemerataan
pembangunan sesuai dengan fungsinya, maka tidak akan terjadi ketimpangan pembangunan yang dapat
mengakibatkan perpindahan penduduk dari beberapa kecamatan yang miskin ke kecamatan lain yang kaya dan
pembangunannya berkembang pesat. Sebab persebaran penduduk yang tidak merata terlepas dari adanya
pengaruh geografis, yaitu aspek kultur, historis dan ekologis serta kemampuan suatu daerah dalam mendukung
kehidupan masyarakatnya.

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah


Pengelolaan keuangan daerah dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kemampuan keuangan
daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Kabupaten Way Kanan dalam pelaksanaan
pengelolaan keuangan daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,
Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 19 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi
Kewenangan Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 02 Tahun 2009 tentang
Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.
Asas umum pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Way Kanan adalah bahwa keuangan daerah dikelola secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah
dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi, diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
Penyusunan APBD bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dengan sumber daya yang
tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai kebijakan pemerintah, dan mempersiapkan kondisi bagi
pelaksanaan pengelolaan anggaran secara baik. APBD merupakan instrumen yang menjamin terciptanya disiplin
dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah.
Aspek
penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan kebijakan [policy) dan perencanaan [planning) dengan
penganggaran [budget) antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah agar tidak tumpang tindih. Landasan
administrasi yang mengatur pengelolaan anggaran daerah antara lain prosedur dan teknis penganggaran harus
diikuti secara tertib dan taat asas agar APBD dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik dan benar.
Beberapa prinsip disiplin anggaran dalam penyusunan anggaran daerah antara lain adalah: (1) Pendapatan
yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber
POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 21

BPS - 2014
pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja; (2)
Penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak
dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam
APBD/Perubahan APBD; dan (3) Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang
bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD, dibukukan dalam rekening Kas Umum Daerah.
Struktur Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Way Kanan terdiri dari pendapatan
daerah, belanja daerah, dan pembiayaan daerah. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, sumber pendapatan daerah Kabupaten Way Kanan meliputi: (1)
Pendapatan Asli Daerah (PAD); (2) Dana Perimbangan; (3) dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Sedangkan
belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Adapun rekapitulasi realisasi APBD
Kabupaten Way Kanan Tahun 2010 2014 terlihat pada tabel 2.5.

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 22

BPS - 2014
Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Way Kanan Tahun 2010 2014

N
o
A
a.
1
a.
1.
1
a.
1.
2
a.
1.
3
a.
1.
4
a.
2
a.
2.
1
a.
2.
2
a.
2.
3

URAIAN

2010

2011

2012

2013

2014

713.886.24
8.000
13.591.
500.000

794.880.40
4.612
23.463.500.
000

881.188.50
1,060
30.886.
640.000,00

RataRata
Pertum
buhan

Pendapatan (a.1 + a.2 +


a.3)
Pendapatan Asli Daerah
(PAD)

560.580.41 646.671.435
5.301
.149
9.863.200.0
11.690.
00 998.000,00

Pajak Daerah

1.901.200.00
0

3.584.000.00
0,00

3.911.500.00
0

5.657.5
00.000

5.963.0
00.000,00

36,95

Retribusi Daerah

4.707.000.00
0

4.542.000.00
0,00

4.370.
000.000

11.215.000.0
00

14.219
.640.000,00

53,06

Hasil Pengelolaan Kekayaan


Daerah Yg dipisahkan

575.000.000-

950.000.000,
00

1.000.000.00
0

1.637.000.00
0

1.750.000.00
0,00

30,89

Lain-lain pendapatan yang


sah
Dana
Perimbangan
(Transfer)

2.680.000.00
0
417.846.
495.898

2.641.998.00
0,00
479.975.
158.717

4.310.000.00
0
576.939.
678.000,00

Dana Bagi Hasil

63.743.009.8
98

59.648.0
66.717

56.700.0
00.000

45.564.600.8
99

48.746.241.4
60,00

55,43

Dana Alokasi Umum

312.904.886.
000,00

369.456.
792.000,00

450.615.
498.000,00

517.219.746.
000,00

573.114.161.
000,00

16,4

Dana Alokasi Khusus

41.198.600.0
00,00

50.870.
300.000,00

69.624.
180.000,00

84.930.
760.000,00

82.270.930.0
00,00

19,80

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

4.954.0 4.954.000.00
00.000
0,00
647.715.10 704.131.332
6.899
.460

11,96
47,38

25,52
13,92

II - 23

BPS - 2014
a.
3
a.
3.
1
a.
3.
2
a.
3.
3
a.
3.
4
a.
3.
5

Lain-Lain
yang sah

Pendapatan

B
b.
1
b.
1.
1
b.
1.
2
b.
1.
3

Belanja (b.1 + b.2)

132.870. 155.005.278
719.403
.432,00

123.355.
070.000

72.646.682.0
00,00

7.190.070.00
0

Hibah

Dana Darurat

123.701.79 146.170.528
7.713
.600,00

14,7

-90,10

0,00

Dana bagi hasil pajak dari


provinsi kepada kab

26.870.719.4
03

19.169.
189.632,00

39.165.000.0
00

49.187.833.6
01

43.170.
528.600,00

32,43

dana penyesuaian dan dana


otonomi khusus

106.000
.000.000

63.189.
406.800,00

77.000.000.0
00

74.513.9
64.112

103.000.000.
000,00

58,24

559.465.53
5.397
319.583.
932.497

639.417.
040.623
332.834.
655.823

701.386.24
8.000
400.793.
926.354

849.473.66
5.311
462.362.69
4.501

906.188.50
1.060
508.986.
163.487

277.180.709.
264

293.565.
165.823

356.004.
426.354

422.573.194.
501

463.486.163.
487

bantuan
keuangan
prov/pemda lainnya

dari

Belanja Tidak Langsung


Belanja Pegawai
Bunga

Subsidi

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

0,00
12,92
14,03
17,31
0,00
0,00

II - 24

BPS - 2014

b.
1.
4
b.
1.
5
b.
1.
6
b.
1.
7
b.
1.
8
b.
2
b.
2.
1
b.
2.
2
b.
2.
3

Hibah

14.727.490.0
00

8.089.490.00
0

8.789.500.00
0

9.289.500.00
0

12.000.
000.000,00

1,86

Bantuan sosial

12.675.733.2
33

12.000.
000.000

15.000.000.0
00

7.500.000.00
0

7.500.000.00
0,00

3,15

Belanja bagi hasil

14.000.0
00.000

18.680.
000.000,00

20.000.000.0
00

22.000.000.0
00

25.000.
000.000,00

1.000.000.00
0
239.881.60
2.900

500.
000.000,00
306.582.
384.800,00

1.000.000.00
0
300.592.
321.646

1.000.000.00
0
387.110.
970.810

1.000.
000.000,00
397.202.
337.573

14,4

27.554.
714.350

33.172.075.8
50

30.751.244.2
00

29.723.
570.000

10,94

86.185.711.4
00

153.072.824.
900

132.127.
802.139

146.139.
026.300

139.183.495.
553

36,96

153.695.891.
500
35.000.000.
C
Pembiayaan
000
Sumber : Realisasi APBD tahun - , diolah

125.954.
845.550
19.065.6
14.841,00

135.292
.443.657
1.000.0
00.000

210.220.700.
310
62.093.260.
699

228.295.272.
020
32.500.0
00.000

Bantuan Keuangan
Belanja tidak terduga
Belanja Langsung
Belanja Pegawai
Belanja Barang dan jasa
Belanja Modal

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

16
-

26,97
-

II - 25

BPS - 2014
Keterangan : * = berdasarkan APBD T.A. 2014

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 26

BPS - 2014
Khusus untuk Tahun 2014, dikarenakan tahun berjalan, data yang ditampilkan adalah rincian penjabaran
APBD sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Bupati Kabupaten Way Kanan Nomor 8 Tahun 2013 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun Anggaran 2014
Berdasarkan Tabel di atas, perkembangan pendapatan daerah Kabupaten Way Kanan selama 5 (lima)
tahun terakhir, dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013 mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 11,72 %.
Jumlah pendapatan daerah tahun 2012 sebesar Rp.696.739.560.610,78 meningkat menjadi sebesar
Rp.778.381.331.704,53 pada tahun 2013. Rata-rata pertumbuhan dari pendapatan daerah terbesar terdapat pada
sumber Pendapatan Asli Daerah sebesar 144,7%, diikuti oleh Dana Alokasi Khusus sebesar 21,98% dan Dana
Alokasi Umum 14,78%.
Pada Tahun Anggaran 2012 dan 2013, maka Dana Perimbangan merupakan komponen yang cukup besar
memberikan kontibusinya rata-rata sebesar 83,71 % terhadap total pendapatan daerah Kabupaten Way Kanan,
kemudian diikuti oleh penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 13,10%, dan Pendapatan Asli
Daerah sebesar 3,19%. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan daerah Kabupaten Way Kanan sangat tergantung
pada Dana Transfer Pusat ke Daerah.
Pendanaan pembangunan melalui transfer ke Daerah merupakan salah satu instrumen utama dalam
rangka pelaksanaan desentralisasi fiskal, yang terdiri dari Dana Perimbangan, Dana Otonomi Khusus, dan Dana
Penyesuaian. Dana Perimbangan merupakan dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah
untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, meliputi Dana Bagi Hasil (DBH), Dana
Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK), dimana alokasinya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain karena masing-masing jenis dana perimbangan tersebut saling mengisi dan melengkapi.
Untuk mengetahui pemetaan pendanaan sanitasi Kabupaten Way Kanan untuk lima tahun terakhir, berikut
adalah rekapitulasi realisasi belanja sanitasi yang meliputi penanganan limbah, drainase dan air minum di Kabupaten
Way Kanan baik belanja investasi maupun pemeliharaan dalam kurun waktu Tahun Anggaran 2010 sampai dengan
Tahun Anggaran 2014.
Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kab. Way Kanan Tahun 2010-2014 ( x 1.000)
N
o
1
1
.
a
1
.
b
2
2
.
a
2
.
b
3
3
.
a
3
.
b

SKPD

2011

2012

2013

2014*

Dinas Pekerjaan Umum 3.555.00


(Permukiman)
0.000

2.170.00
0.000

5.173.80
0.000

6.200.00
0.000

7.719.00
0.000

35,84

3.555.00
0.000

2.170.00
0.000

5.173.80
0.000

6.200.00
0.000

7.719.00
0.000

35,84

265.000.
000

350.000.
000

265.000.
000

Dinas Kesehatan

30.047.0
00

Investasi

30.047.0
00

Investasi

2010

RataRata
Pertum
buhan

Operasional/pemeliharaa
n
Kantor
Lingkungan
Hidup

Investasi
Operasional/pemeliharaa
n

Operasional/pemeliharaa
n

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

0,00

32

350.000.
000

32

40.000.0
00

245.085.
000

159.579.
000

573.363.
000

192,25

40.000.0
00

245.085.
000

159.579.
000

573.363.
000

192,25

II - 27

0,00

0,00

BPS - 2014
5
5
.
a
5
.
b
6
6
.
a
6
.
b
7
7
.
a
7
.
b
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4

Badan Pemberdayaan
Masyarakat Kampung

Investasi

48.250.0
00

49.087.0
50

18.928.4
25

48.250
.000

49.087.0
50

18.9
28.425

Operasional/pemeliharaa
n
Bappeda

Investasi

Operasional/pemeliharaa
n
Dinas
Pasar
Kebersihan
&
Pertmnan

Belanja Langsung
Proporsi
Belanja
Sanitasi-Belanja
Langsung (8/11)
Proporsi
Investasi
Sanitasi-Total Belanja
Sanitasi (9/8)
Proporsi OM SanitasiTotal Belanja Sanitasi
(10/8)

-29,85

0,00
0,00

0,00

0,00

115.000.
000

15.000.
000

115.0
00.000

3.585.04
7.000

2.490.0
00.000

5.932.97
2.050

6.859.57
9.000

8.292.36
3.000

43,21

3.585.
047.000

2.490.00
0.000

5.932.97
2.050

6.859.57
9.000

8.292.36
3.000

43,21

191.262.
526.652

306.582.
384.800

300.592.
321.646

849.473.
665.311

906.188.
501.000

Operasional/pemeliharaa
n
Belanja
Sanitasi
(1+2+3+n)
Pendanaan
Investasi
sanitasi total (1a+2a+
na)
Pendanaan
OM
(1b+2b+nb)

-29,85

15.000.0
00

Investasi

Sumber

1,87
1,00
0,00

0,81
1,00
0,00-

667
667
-

-86,81

1,97

0,81

0,91

1,59

1,00

1,00

1,00

1,00

0,00-

0,00-

0,00

0,00

LKPJ T.A. 2010 -2014, diolah

Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan,
koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi
khusus untuk Tahun Anggaran 2014, dikarenakan tahun berjalan, data yang ditampilkan tidak berupa
realisasi anggaran melainkan rincian alokasi anggaran sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan
Nomor 10 Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2014.
Pemetaan pendanaan sanitasi penting untuk mendapatkan gambaran tentang pendanaan sanitasi oleh
APBD murni Kabupaten Way Kanan. Gambaran ini akan sangat diperlukan untuk menentukan besarnya pendanaan
oleh Kabupaten Way Kanan. Berdasarkan Tabel tersebut di atas, realisasi anggaran sanitasi terbesar adalah pada
Dinas Pekerjaan Umum Bidang Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman sebagaimana tercantum dalam Tabel
POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 28

BPS - 2014
tersebut di atas. Dimana anggaran Dinas PU tersebut terdiri dari anggaran investasi bidang air minum dan anggaran
investasi bidang sanitasi dalam hal ini yaitu pembangunan drainase dan pembangunan MCK. Untuk total
pembangunan bidang air minum yaitu pembangunan sumur bor, dalam kurun waktu 2010-2013 telah dibangun 90
sumur bor yang tersebar di seluruh desa dalam wilayah Kabupaten Way Kanan yang mengalami kesulitan air minum.
Untuk pemeliharannya diserahkan kepada masyarakat sebagai pengguna, dengan tujuan agar APBD tidak terbebani
dengan biaya pemeliharaan, melainkan fokus pada pembangunan bidang air minum khususnya sumurbor.
Selain itu, berdasarkan Tabel tersebut di atas, realisasi anggaran sanitasi terbesar adalah pada Tahun
Anggaran 2014 yang mencapai 8,292 Milyar. Namun jika dilihat dari rata-rata proporsi belanja sanitasi dengan
belanja langsung pada periode 2010 - 2014 adalah sebesar 1,59 % yang tersebar di beberapa pos belanja. Proporsi
tersebut dirasakan belum optimal sehingga masih perlu ditingkatkan dalam rangka memperbaiki kondisi sanitasi
pada tahun-tahun mendatang.
Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Way Kanan 2010- 2014
No

SKPD

2010

Total Belanja Sanitasi


1 Kab. Way Kanan
2 Jumlah Penduduk
Belanja Sanitasi
Kapita (1/2)

2011

2012

2013

2014*

Rata-Rata

2.490.0 5.932.972 6.859.57 8.292.36


3.585.047.
0000
00.000
.050
9.000
3.000
402.8
67 410.965
8.8

per
99

6.059

5.431.992.
200

415.075 419.226 421.741


14.294

16.362

19.662

13.054

Sumber : LKPJ T.A. 2010-2013 dan LTDA 2014, diolah


Belanja sanitasi perkapita adalah salah satu jenis pemetaan pendanaan yang tidak kalah penting, dimana
dengan pemetaan belanja sanitasi perkapita secara tidak langsung akan memperlihatkan posisi Kabupaten Way
Kanan . Berdasarkan Tabel di atas, anggaran belanja sanitasi pada periode Tahun 2010-2014 rata-rata sebesar
Rp.5.431.992.200. Sedangkan rata-rata belanja sanitasi perkapita (belanja sanitasi dibagi jumlah penduduk)
Kabupaten Way Kanan sebesar Rp.13.054 perkapita/pertahun. Berdasarkan studi yang dilakukan pemerintah pusat,
dilihat dari segi pendanaan, belanja sanitasi ideal adalah Rp.47.000,00/perkapita/pertahun. Artinya anggaran sanitasi
per kapita Kabupaten Way Kanan masih perlu ditingkatkan pada tahun mendatang.
Guna melengkapi pemetaan pendanaan sanitasi, berikut ini data peta perekonomian Kabupaten Way
Kanan tahun 2010-2014.
Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Way Kanan Tahun 2010- 2014
No
1
2
3

Deskripsi

Tahun

2010
PDRB harga konstan 2000 (juta Rupiah)(struktur
perekonomian) (Rp.)
Pendapatan Perkapita Kabupaten Way Kanan (Rp.)
Pertumbuhan Ekonomi (%)

2011

2012

2013

2014*

1.408.680 1.486.211

1.570.457 1.670.560 1.670.560

7.420.000
5,11

9.520.000 10.520.000 10.520.000


5,67
5,70
5,70

Sumber : Way Kanan Dalam Angka 2013, diolah

8.520.000
5,50

* = data proyeksi

PDRB merupakan indikator makro ekonomi yang menggambarkan besaran produksi barang dan jasa akhir
yang dihasilkan tiap unit ekonomi pada suatu wilayah dan pada waktu tertentu. Data PDRB dapat menggambarkan
kemampuan suatu wilayah dalam mengelola sumber daya pada suatu proses produksi.

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 29

BPS - 2014
Pada umumnya data PDRB dapat disajikan dalam harga berlaku dan harga konstan, untuk Tabel di atas
adalah PDRB harga konstan Tahun 2000 (juta rupiah). PDRB atas dasar harga konstan cenderung digunakan untuk
menggambarkan pertumbuhan ekonomi. Khusus untuk Tahun 2012 dan 2013, data yang PDRB dan pendapatan per
kapita adalah data proyeksi berdasarkan laju pertumbuhan PDRB rata-rata lima tahun terakhir.
Berdasarkan Tabel tersebut di atas, pada Tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Way Kanan
mencapai 5,50%, pertumbuhan ini lebih tinggi dibandaingka pada Tahun 2010. Adapun sumbangan yang paling
besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Way Kanan terdapat pada sektor pertanian. Sumbangan sektor
pertanian terhadap PDRB Kabupaten Way Kanan pada Tahun 2012 adalah sebesar 55,67 %. Sektor perdagangan,
hotel dan restoran merupakan penyumbang terbesar kedua yaitu sebesar 7,16 %.
. Hal ini terjadi peningkatan sebesar Rp.387.106 selama kurun waktu lima tahun. Meskipun pendapatan
perkapita penduduk Kabupaten Way Kanan secara nyata tumbuh 5,4 persen, namun besaran pertumbuhan ini masih
belum bisa menggambarkan peningkatan kesejahteraan penduduk secara nyata.
2.4

Tata Ruang Wilayah

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan rencana pembangunan yang berisi rencana
pengembangan sektoral dan rencana pengembangan ruang wilayah yang disusun dengan mempertimbangkan
berbagai aspek serta melibatkan banyak pihak dengan tujuan agar penggunaan ruang dapat memberikan
kemakmuran kepada masyarakat serta terjaminnya kehidupan yang berkesinambungan. Sesuai dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Way
KananTahun 2011-2031,
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arah tindakan yang harus ditetapkan untuk mencapai
tujuan penataan ruang wilayah kabupaten.Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten berfungsi sebagai:
1.
2.
3.
4.

dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah kabupaten


dasar untuk merumuskan struktur dan pola ruang wilayah kabupaten;
memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten; dan
dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten

Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:


1. tujuan penataan ruang wilayah kabupaten
2. karakteristik wilayah kabupaten;
3. kapasitas sumber daya wilayah kabupaten dalam mewujudkan tujuan penataan ruangnya; dan
4. ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:
1. mengakomodasi kebijakan penataan ruang wilayah nasional dan kebijakan penataan ruang wilayah Provinsi yang
berlaku di wilayah Kabupaten Way Kanan;
2. jelas, realistis, dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten
Way Kanan;
3. mampu menjawab isu-isu strategis baik yang ada sekarang maupun yang diperkirakan akan timbul di masa yang
akan datang;
4. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dirumuskan 6 (enam) kebijakan yang akan di laksanakan, yaitu:
1. peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan sosial ekonomi dan budaya keseluruh wilayah kabupaten;
2. peningkatan produktivitas sektor-sektor unggulan dan nilai jual pertanian, perkebunan, peternakan, dan
perikanan;
3. perwujudan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup;
POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 30

BPS - 2014
4. pembukaan peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah;
5. pengurangan kesenjangan pembangunan dan ekonomi antar kawasan; dan
6. pengentasan kemiskinan di kawasan tertinggal
Dengan pertimbangan bahwa strategi adalah turunan dari kebijakan yang dijabarkan secara lebih operasional
yang dapat dituangkan dalam bentuk ruang, maka strategi penataan ruang adalah sebagai berikut :
1.

Strategi peningkatan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan sosial ekonomi dan budaya
keseluruh wilayah kabupaten, meliputi:
a. membangun, meningkatkan dan memelihara kualitas jaringan transportasi ke seluruh bagian wilayah
kabupaten;
b. b.mengembangkan pembangkit tenaga listrik dan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan
yang tersedia serta memperluas jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik;
c. c.menyediakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi;
d. melestarikan situs warisan budaya bangsa; dan
e. e.mempercepat peningkatan infrastruktur yang membuka keterisolira wilayah perdesaan,
terutama
perdesaan-perdesaan yang memiliki potensi unggulan kabupaten.
2. Strategi peningkatan produktivitas sektor-sektor unggulan dan nilai jual pertanian, perkebunan,
peternakan, dan perikanan, meliputi:
a. memperluas jaringan irigasi dan mempertahankan pertanian irigasi teknis;
b. meningkatkan infrastruktur pemasaran bagi hasil-hasil pertanian seperti terminal agro, pasar agro, dan
akses jalan;
c. diversifikasi komoditi pertanian untuk mendukung pengembangan sektor sekunder melalui
pengembangan industri agro di pusat kawaan agropolitan Way Tuba;
d. meningkatkan produktivitas subsektor peternakan dan perikanan; dan
e. mengembangkan kegiatan pertanian yang meliputi upaya ekstensifikasi, intensifikasi, diversifikasi
horisontal dan vertikal serta menerapkan teknologi tepat guna yang akan berujung pada peningkatan
produksi dan peningkatan pendapatan.
3. Strategi perwujudan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup, meliputi
a. mengembalikan fungsi lindung pada register 24 dan register 41 mengembalikan
fungsinya sebagai fungsi lindung;
b. mengefektifkan kawasan perlindungan setempat yang meliputi sempadan sungai, sempadan
dam, dan sempadan mata air, mengingat kawasan ini berpotensi sebagai daerah resapan;
c. mencegah perusakan lingkungan hidup lebih lanjut melalui penerapan instrumen pengendalian
pemanfaatan ruang secara sistematis;
d. mencegah kerusakan daerah aliran sungai dan mengembalikan fungsi resapan dengan
tanaman/vegetasi daya ikat tanah yang baik;
e. membatasi eksploitasi dan eksplorasi kegiatan pertambangan untukmenghindari berkurangnya secara
signifikan cadangan bahan tambang dan mineral; dan
f. meningkatkan pengetahuan dan kemampuan melalu penyuluhan mengenai teknik pengelolaan
pertambangan dengan menggunakan teknologi tepat guna yang tidak menimbulkan dampak kerusakan
lingkungan hidup.
4. Strategi pembukaan peluang investasi dalam rangka meningk atkan perekonomian wilayah,mliputi:
a. mempermudah mekanisme perizinan dan birokrasi iklim usaha;
b. menyediakan informasi, sarana dan prasarana penunjang investasi khususnya melalui penetapan
kawasan peruntukan pertanian dan perkebunan untuk sektor unggulan dan penetapan kawasan
strategis dari sudut pandang ekonomi;
POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 31

BPS - 2014
c. Meningkatkan sistem insentif pada kawasan prioritas pembangunan;
d. mengembangkan Kawasan Industri Terpadu (KIT); dan
e. mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan agropolitan.
5. Strategi pengurangan kesenjangan pembangunan dan ekonomi antar kawasan, meliputi:
a. mengarahkan pertumbuhan penduduk kearah timur dan utara Kabupaten Way Kanan;
b. membangun pusat pertumbuhan baru pada kawasan yang memiliki kepadatan penduduk rendah untuk
merangsang pertumbuhan pada daerah tersebut;
c. menyediakan fasilitas sebagai pengarah pertumbuhan dan distribusi penduduk; dan
mempercepat serta mengembangkan pusat pertumbuhan dan sentra - sentra produksi.
6. Strategi pengentasan kemiskinan di kawasan tertinggal, meliputi:
a. memanfaatkan sumberdaya alam sektor potensial secara optimal dan berkelanjutan
b. membuka dan meningkatkan aksesibilitas kawasan tertinggal ke pusat pertumbuhan;
c. mengembangkan sarana dan prasarana produksi untuk menunjang kegiatan ekonomi; dan
d. mengembangkan kawasan perdesaan dengan pasar, fasilitas dan teknologi informasi serta
pemodalan terutama untuk kawasankawasan perdesaan yang tertinggal dan terpencil.

Sesuai dengan konsep pengembangan tata ruang wilayah Kabupaten Way Kanan, maka strategi
pengembangan adalah pemerataan pelayanan dan penjalaran fungsi-fungsi pusat- pusat pelayanan. Oleh
karena itu perlu pembentukan pusat-pusat yang mampu memberikan pelayanan secara optimal ke
seluruh wilayah. Rencana Pengembangan Sistem Pusat-Pusat Pelayanan (Pusat Kegiatan) di wilayah
Kabupaten Way Kanan diarahkan untuk meningkatkan pembangunan dan pemerataan kesejahteraan
masyarakat. Hal ini menyangkut pemenuhan kebutuhan masyarakat termasuk dalam penyediaan sarana dan
prasarana utama penunjang yang pengadaannya dikelola secara terpadu. Penerapan kebijaksanaan setiap
sistem kegiatan pembangunan berbeda-beda tergantung dari kebutuhan tiap-tiap wilayah.
Arahan pengembangan pusat kegiatan dilakukan melalui pengembangan pusat-pusat permukiman baik pusat
permukiman perkotaan maupun perdesaan untuk melayani kegiatan ekonomi, pelayanan pemerintahan
dan pelayanan jasa, bagi kawasan permukiman maupun daerah sekitarnya. Pusat-pusat kegiatan
ditujukan untuk melayani perkembangan berbagai usaha atau kegiatan dan permukiman masyarakat
dalam wilayahnya dan wilayah sekitarnya.
Hirarki fungsional Wilayah Kabupaten Way Kan adalah:
1. Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp), yaitu pusat kegiatan lokal yang di promosikan atau
direkomendasikan oleh provinsi dalam lima tahun kedepan akan menjadi PKW, mengingat secara fungsi
dan perannya kota tersebut telah memiliki karakteristik pusat kegiatan wilayah
2. Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) yang berada di wilayah kabupaten, merupakan PPK yang akan
dipromosikan menjadi PKL dalam 5 tahun mendatang
3. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi melayani kegiatan
skala kecamatan atau beberapa desa
4. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL), merupakan pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani
kegiatan skala antar desa.
Sistem pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten harus mengadopsi kebijakan pengembangan sistem
kegiatan nasional yang dituangkan dalam RTRWN maupun RTRW Pulau serta kebijakan penataan ruang
provinsi yang dituangkan dalam RTRW Provinsi Lampung.
Berdasarkan arahan PP No.26/2008 tentang RTRW Nasional tidak ada pusat kegiatan di Kabupaten Way
POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 32

BPS - 2014
Kanan, sementara itu berdasarkan Perda No1 Tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Lampung disebutkan
Blambangan Umpu merupakan PKWp Provinsi Lampung yang ada di Kabupaten Way Kanan.
Identifikasi kegiatan lokal di Kabupaten Way Kanan yang dapat dijadikan acuan pengembangan PKWp, PKLp,
PPK, dan PPL dapat pada Tabel 3.1 berikut ini.

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 33

BPS - 2014
Tabel 3.1 Deskripsi Kegiatan Lokal di Kabupaten Way Kanan Tahun 2011-2031
Kegiatan
Kawasan Sawah Irigasi

Deskripsi
Irigasi teknis hanya terdapat di Kecamatan Banjit,

Industri skala kabupaten dan beberapa

Baradatu, Kasui, Way Tuba, Bahuga, BuayBahuga,


danBumiAgung
Industri pengolahan tebu, dan pabrik gula di Kec.

kecamatan

Pakuan Ratu
Industri pengolahan Kelapa Sawit di Kec. Bumi
Agung

Pusat pengelolaan air bersih

Industri Pengalengan Buah Nanas di Kec. Pakuan


IKK Kasui.
IKK Baradatu.
IKK Banjit.
IKK Blambangan Umpu.

Pasar skala kawasan


Simpul transportasi skala kabupaten dan

Banjit, Baradatu, dan Kasui

beberapa kecamatan:
1. Bandar Udara

Pangkalan Udara Gatot Subroto di Kec. Way Tuba

2. Terminal

Rencana pengembangan terminal di Kec. Pakuan


Ratu, dan Way Tuba

Kawasan Wisata

wisata agro perkebunankaret, kopi, kakao, coklat,


ladadankelapasawit di KecamatanBlambanganUmpu, Kasui,
Banjit, Baradatu, Bahuga, danPakuanRatu.

Sumber: Hasil Analisis, 2010

Untuk mengetahui lebih jelas tentang sistem pusat kegiatan atau rencana pusat layanan, dapat dilihat pada
Peta 2.3: Rencana Pusat Layanan Kabupaten Way Kanan

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 34

BPS - 2014

POKJA SANITASI KABUPATEN WAY KANAN

II - 35

BPS - 2014

Tabel 3.2. PKWp, PKLp, PPK, dan PPL di Kabupaten


Way Kanan Tahun 2011-2031

No
1

Nama Kota

Hierarki

Perkotaan Blambangan Umpu

PKWp

Fungsi Utama
Pusat pemerintahan kabupaten,

di Kec. Blambangan Umpu


Perdagangan

Perkotaan Tiuh Balak Pasar di

PKLp

Kec. Baradatu

Perkotaan

Pasar

Pertanian

Banjit

di

PPK

Kec.Banjit

Pusat pemerintahan kecamatan

Perkotaan Jaya Tinggi di Kec.

Pusat Pemerintahan kecamatan

Pertanian

PPK

Pusat Pemerintahan kecamatan

Kasui
Pertanian

Desa Way Tuba di Kec. Way

PPL

Pusat Pemerintahan kecamatan

Desa Pakuan Ratu di Kec.

PPL

Pusat Pemerintahan kecamatan

PPL

Pusat Pemerintahan kecamatan

Pakuan Ratu
7

Desa Bumi Agung di Kec.


Bumi Agung

Sumber: Hasil Analisis, 2010

Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam
wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana
| RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN WAY KANAN

4-8

BPS - 2014
peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Rencana pola ruang wilayah kabupaten berfungsi:
1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan
kegiatan kelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten;
2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang;
3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan
untuk dua puluh tahun.
4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten.

Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan:


1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan
3 Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait.
Rencana pola ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:
1. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya;
2. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencananya;
3. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah
kabupaten bersangkutan;
4. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan;
5. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budi
daya, sebagai berikut:
6. Memuat kawasan-kawasan yang diprioritaskan pengembangannya dan kawasan- kawasan
yang diprioritaskan untuk dilindungi fungsinya;
7. Jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten
bersangkutan;
8. Harus mengikuti peraturan perundang-undangan terkait
Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten Way Kanan terdiri dari :
1. Rencana Kawasan Lindung
2. Rencana Kawasan Budidaya
Untuk Rencana Kawasan Lindung meliputi :
Kawasan Hutan Lindung
1. Kawasan yang Memberikan Perlindungangan terhadap Kawasan di Bawahnya.
2. Kawasan Perlindungan Setempat
3. Kawasan Suaka Alam
4. Kawasan Rawan Bencana Alam
5. Kawasan Rencana Lindung Geologi

Kawasan Rawan Bencana Alam


Setidaknya terdapat dua kerawanan bencana di Kabupaten Way Kanan, yaitu kawasan rawan tanah longsor
dan kawasan rawan banjir.
1. Kawasan Rawan Tanah Longsor
Tanah longsor/Gerakan Tanah adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan,
tanah, atau material yang bergerak ke bawah atau keluar lereng. Tanah longsor adalah suatu jenis gerakan
tanah, umumnya gerakan tanah yang terjadi adalah longsor bahan rombakan (debris avalanches) dan nendatan
(slumps/rotational slides). Gaya-gaya gravitasi dan rembesan (seepage) merupakan penyebab utama
ketidakstabilan (instability) pada lereng alami maupun lereng yang di bentuk dengan cara penggalian atau
penimbunan. Berdasarkan hasil superimpose peta diperoleh luas kawasan rawan bencana longsor/gerakan
| RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN WAY KANAN

4-9

BPS - 2014
tanah di Kabupaten Way Kanan adalah 1.811,38Ha, dan berada di sebagianKecamatanBanjit, Baradatu, Kasui,
RabangTangkas, danNegeriAgung
2. Kawasan Rawan Banjir
Secara alamiah, pada umumnya banjir disebabkan oleh curahhujan yang tinggi dan di atas normal, sehingga
sistim pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal
penampungbanjir buatan tidak mampu menampung akumulasi air hujan sehingga meluap.Kemampuan/daya
tampung sistem pengaliran air berkurang akibat sedimentasi,maupun penyempitan sungai akibat fenomena alam
dan manusia. Secara umumpada sebuah sistem aliran sungai yang memiliki tingkat kemiringan (gradien) sungaiyang
relatif tinggi (lebih dari 30%) apabila di bagian hulunya terjadi hujan yang cukuplebat, maka potensi terjadinya banjir
bandang relatif tinggi. Tingkat kemiringansungai yang relatif curam ini dapat dikatakan sebagai faktor bakat atau
bawaan. Sedangkan curah hujan adalah salah satu faktor pemicu.
Penggundulan hutan di daerah tangkapan air hujan (catchment area) jugamenyebabkan peningkatan debit banjir
karena debit/pasokan air yang masuk kedalam sistem pengaliran air menjadi tinggi sehingga melampaui kapasitas
pengalirandan menjadi pemicu terjadinya erosi pada lahan curam yang menyebabkan terjadinyasedimentasi di
sistem pengaliran air dan wadah air lainnya. Disamping ituberkurangnya daerah resapan air juga berkontribusi atas
meningkatnya debit banjir.
Berdasarkan hasil superimpose peta diperoleh luas kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Way Kanan
adalah 7.365,61 Ha, dan berada secara menyebar di Kec. Bahuga, Way Tuba, Negeri Agung, Negeri Besar, dan
Pakuan Ratu.
Sedangkan Rencana Kawasan Budidaya meliputi :

Kawasan Peruntukan Hutan Produksi


Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan Peruntukan Perikanan
Kawasan Peruntukan Pertambangan
Kawasan Peruntukan Industri
Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan Peruntukan Permukiman
Kawasan Peuntukan Lainnya

Rencana pola ruang Kabupaten Way Kanan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Way Kanan,
dapat dilihat pada Peta 2.4
Peta 2.4 Rencana Pola Ruang Kabupaten Way Kanan

| RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN WAY KANAN

4 - 10

BPS - 2014

BPS - 2014

BPS - 2014

.
2.5 Sosial dan Budaya di Kabupaten Way Kanan
2.5.1 Fasilitas Pendidikan
.
Pendidikan sebagai salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang berperan meningkatkan kualitas
hidup. Semakin tinggi tingkat pendidikan suatu masyarakat, semakin baik kualitas sumber dayanya. Dalam
pengertian sehari-hari pendidikan adalah upaya sadar seseorang untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
serta memperluas wawasan. Pada dasarnya pendidikan yang diupayakan bukan hanya tanggung jawab pemerintah
tetapi juga masyarakat dan keluarga. Pemerataan kesempatan pendidikan diupayakan melalui penyediaan sarana
dan prasarana belajar seperti gedung sekolah baru dan penambahan tenaga pengajar mulai dari pendidikan dasar
hingga ke jenjang menengah dan tinggi.
Untuk fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Way Kanan dapat dilihat pada Tabel 2.12
Tabel 2.12 : Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Way Kanan
Jumlah Sarana Pendidikan
Umum
Agama
Nama Kecamatan
SD
SLTP
SMA
SMK
MI
MTs
Banjit
36
6
1
1
9
0
Baradatu
30
4
2
2
0
0
Gunung Labuhan
24
4
2
1
0
0
Kasuii
27
4
1
0
0
1
Rebang Tangkas
16
4
1
0
0
0
Blambangan Umpu
34
8
1
1
1
2
Negeri Agung
25
6
1
1
0
0
Way Tuba
14
5
1
0
0
0
Bahuga
9
2
0
1
0
0
Buay Bahuga
17
2
2
1
1
0
Bumi Agung
19
2
2
1
0
0
Pakuon Ratu
27
5
1
0
0
1
Negeri Batin
22
4
1
1
0
0
Negeri Besar
13
3
2
1
1
0

MA
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Sumber : Dinas Pendidikan Way Kanan- 2013


Dari Tabel tersebut, terlihat jumlah Sekolah umum yaitu SD, SLTP, dan SMA/SMK terbesar terdapat di kecamatan
Blambangan Umpu dan Banjit.
Dari Tabel tersebut, juga terlihat bahwa untuk fasilitas sekolah umum, seluruh kecamatan telah memiliki fasilitas
pendidikan mulai dari SD dan SMP. Namun fasilitas pendidikan tingkat menengah atas (SMA) masih belum tersedia
di Kecamatan Bahuga. Sedangkan untuk SMK belum tersedia di Kecamatan Kasui, Rebang Tangkas, Negeri
Agung, , dan Pakuon Ratu.
Dilihat dari Angka Partisipasi Murni (APM), berdasarkan data Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Way
KananTahun 2012, diperoleh angka sebesar 90,0% untuk SD/sederajat, 74,4% untuk tingkat SLTP/sederajat, dan
45,6% untuk tingkat SLTA/sederajat. APM merupakan salah satu indikator proses pada bidang pendidikan,
sedangkan salah satu indikator output adalah tingkat pendidikan penduduk. Komposisi penduduk menurut tingkat
pendidikan yang ditamatkan atau ijazah tertinggi yang dimiliki memmberikan gambaran tentang kualitas sumber daya
manusia. Bila jenjang pendidikan SLTP dan SLTA APM-nya semakin meningkat, maka dimas berikutnya tingkat
pendidikan penduduk akan meningkat pula, demikian pula sebaliknya.
2.5.2. Jumlah penduduk miskin

BPS - 2014
Penduduk miskin didefinisikan sebagai penduduk yang pendapatannya (didekati dengan pengeluaran) lebih kecil
dari pendapatan yang dibutuhkan untuk hidup layak di wilayah tempat tinggalnya. Kebutuhan untuk hidup layak
tersebut diterjemahkan sebagai suatu jumlah rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi makanan setara
2100 kilo kalori sehari, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi dan lain-lain.
Berkurangnya jumlah penduduk miskin mencerminkan bahwa secara keseluruhan pendapatan penduduk meningkat,
sebaliknya meningkatnya jumlah penduduk miskin mengindikasikan menurunnya pendapatan penduduk. Dengan
demikian jumlah penduduk miskin merupakan indikator yang cukup baik untuk mengukur tingkat kesejahteraan
rakyat.
Jumlah penduduk miskin di wilayah Kabupaten Way Kanan, adalah berdasarkan data rumah tangga sasaran
penerima manfaat dan kuantum penyaluran beras Program Penyaluran Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) Tahun
2013. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.13.
Tabel 2.13: Jumlah penduduk miskin per kecamatan
Nama Kecamatan

Jumlah keluarga miskin (KK)

1. Banjit
3.359
2. Baradatu
2.421
3. Gunung Labuhan
2.624
4. Kasui
2.537
5. Rebang Tangkas
2.115
6. Blambangan Umpu
4.998
7. Negeri Agung
2.124
8. Way Tuba
1.660
9. Bahuga
786
10.Buay Bahuga
874
11.Bumim Agung
1.561
12.Pakuon Ratu
2.658
13.Negeri Batin
3.929
14.Negeri Besar
1.145
Jumlah
32.791
Sumber: Hasil PPLS Kab. Way Kanan Tahun 2013
Dari Tabel 2.10 terlihat bahwa jumlah penduduk miskin per kecamatan tertinggi terdapat di Kecamatan Blambangan
Umpu dengan jumlah rumah tangga miskin 4.998 KK atau sekitar 15,24%, dan jumlah penduduk miskin terendah
terdapat di kecamatan Bahuga dengan jumlah penduduk miskin sebesar 786 KK atau sekitar 2,4 %.
2.5.3. Jumlah rumah per Kecamatan
Rumah sebagai tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan yang harus
dipenuhi untuk dapat bertahan hidup. Rumah dijadikan tempat tinggal dan tempat berlindung dari cuaca panas dan
hujan yang dapat berubah setiap saat. Selain itu, rumah sebagai tempat tinggal juga dapat menunjukkan status
sosial di masyarakat. Semakin tinggi status sosial dan kemampuan finansial seseorang, maka rumah cenderung
akan lebih baik secara kualitas, sehingga secara umum, kualitas rumah tempat tinggal akan menentukan tingkat
kesejahteraan suatu rumah tangga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.14 : Jumlah rumah per kecamatan


Nama Kecamatan
Banjit

Jumlah Rumah
8. 875

BPS - 2014
Baradatu
Gunung Labuhan
Kasui
Rebang Tangkas
Blambangan Umpu
Negeri Agung
Way Tuba
Bahuga
Buay Bahuga
Bumi Agung
Pakuon Ratu
Negeri Batin
Negeri Besar

8.965
6.853
8.963
5.930
17.616
8.381
5.690
3.724
5.334
5.863
9.250
8.515
6.608

Sumber : Survey Lapangan Dinas PU (Periode Sept Des) Tahun 2012


Kondisi eksisting rumah di Kabupaten Way Kanan dilihat secara keseluruhan terdapat 49.671 rumah, yang 29 %
atau sekitar 14.386 rumah tergolong rumah permanen sementara 71 % atau sekitar 35.285 rumah masih tergolong
kedalam rumah semi permanen.
2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa perangkat daerah
Kabupaten terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, dinas daerah, lembaga teknis daerah, kecamatan dan
kelurahan. Susunan organisasi perangkat daerah tersebut ditetapkan dalam perda dengan memperhatikan faktorfaktor tertentu dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
Berikut adalah dasar hukum pembentukan organisasi perangkat daerah Kabupaten Way Kanan
1. Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah
Kabupaten Way Kanan (Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2008
Nomor . 2 ), tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan No. 122.
2. Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan Nomor .5 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten Way kanan ( Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan Tahun 2008 Nomor. 5 ),
tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Way Kanan nomor. 125
Sesuai dengan dasar hukum pembentukan struktur organisasi perangkat daerah Kabupaten Way Kanan , organisasi
perangkat daerah Kabupaten Way Kanan terdiri dari 12 dinas dan 11 lembaga teknis daerah (badan/kantor/rumah
sakit umum daerah). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.1
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Way Kanan - 2013

BPS - 2014

Anda mungkin juga menyukai