PEMBAHASAN
Brotowidjoyo,
karya
ilmiah
adalah
karangan
ilmu
berbagai
macam
pengertian
karya
ilmiah
di
atas,
dapat
Pembahasan
itu
dilakukan
berdasarkan
penyedikan,
inti
merupakan
sajian
gagasan
pokok
yang
ingin
daftar
pustaka.
Artikel
ilmiah
yang
dimuat
dalam
jurnal
mungkin
dibanding-banding
berkaitan
dengan
bidang
kelebihan-kekurangannya,
kajiannya
untuk
kecocokan-tidaknya,
sekiranya
pernyataan
atau
pendapat
yang
disampaikan
membela
fakta
dan
hasil
temuan
lapangan
atau
hipotesis
yang
disusunnya
demi
pengembangan
bidang ilmunya.
isi,
daftar
tabel/skema,
bibliografi,
dan
lampiran,
yang
yang
akan
dipaparkan.
Aspek
lain
yang
perlu
dengan
dasar
itu,
teoritis
penulis
yang
harus
akan
benar-benar
mendukung
teliti
upayanya
bagian
pendahuluan,
penulisan
dilanjutkan
dengan
karena sebuah karya ilmiah biasanya menggunakan referensireferensi pendukung. Tidak ada batasan minimal maupun maksimal
dalam penggunaan referensi. Namun, ini bukan berarti bahwa peneliti
bisa seenaknya mencantumkan referensi. Referensi yang terlalu
sedikit bisa menandakan peneliti tidak banyak membaca literatur
pendukung atau hasil penelitian terkait. Sementara bila terlalu
banyak, bisa-bisa dicurigai hasil tulisannya didominasi oleh pendapat
ahli
daripada
pendapat
peneliti
itu
sendiri.
Oleh
karena
itu,
layaknya
sebuah
artikel.
Mengingat
bahwa
tata
cara
2. Abstrak
Abstrak juga merupakan bagian penting lain yang perlu
diperhatikan. Abstrak merupakan suatu bagian uraian yang sangat
singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, dan
digunakan untuk menerangkan kepada para pembaca aspek-aspek
mana yang dibicarakan mengenai pokok permasalahan (Keraf
1984).
Pada
umumnya,
abstrak
merangkum
isi
tulisan
yang
(bukan
penulis)
untuk
memberi
kesaksian
yang
pantas
dibaca
atau
dijadikan
referensi.
Sebaliknya,
prakata
dengan
variasi
yang
kreatif,
agar
tidak
dianggap
beberapa
tahapan
logis
yang
perlu
ditempuh
untuk
menghasilkan tulisan yang bagus. Dalam praktik penulisan, tahapantahapan itu tidak ditempuh secara linier, melainkan melompat-lompat
dengan gerakan maju dan mundur dari satu tahapan ke tahapan lain.
Oleh karena itu, Gardner dan Johnson (1997) menggambarkan aktivitas
menulis sebagai suatu proses yang cair yang terdiri dari delapan tahapan
mitra
bestari
(share
with
peer
revisor),
yang
pengutipan,
kejelasan
ide,
tatabahasa)
untuk
melakukan
perbaikan.
5. Revisi (revise), atau perbaikan ulang terhadap naskah dengan cara
menambah atau mengurangi detil pendukung dan hal-hal lain yang
teridentifikasi melalui pemeriksaan mitra bestari.
diterbitkan.
1. Makalah
Lazimnya, makalah dibuat melalui kedua cara berpikir tersebut.
Tetapi, tidak menjadi soal manakala disajikan berbasis berpikir
deduktif (saja) atau induktif (saja). Yang penting, tidak berdasar opini
belaka. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau
mahasiswa yang sifatnya paling soft dari jenis karya ilmiah lainnya.
Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya
lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding
skripsi mahasiswa.
Makalah
mahasiswa
lebih
kepada
memenuhi
tugas-tugas
dan
kemudian
ditandemkan
dengan
tarikan
teoritis;
untuk
tujuan tertentu.
Bisa
jadi,
kertas
kerja
langsung;
observasi
lapanagn
atau
penelitian
di
tajam
dibandingkan
skripsi.
Ditulis
untuk
menyelesaikan
satu
atau
lebih
hipotesis
dalam
mengungkapkan
pengetahuan baru.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi;
metodologi
penelitian
dan
metodologi
penulisan.
Standarnya
instrumen,
mengumpulkan
dan
menjajikan
data,
(Ph.D)
dimungkinkan
manakala
mahasiswa
(S3)
telah
analisis
terinci.
mampu
berkemampuan
(tanpa
berpikikir
bimbingan)
abstrak
serta
menentukan
menyelesaikan
masalah,
masalah
Jurnal-jurnal
ilmiah
terakredetasi
sangat
menjaga
pada
jurnal
internasional,
pertanda
keilmuawannya
diakui.
7. Artikel Ilmiah Popular
Berbeda dengan artikel ilmiah, artikel ilmiah popular tidak terikat
secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih
bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer
karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam
menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan
ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di
surat kabar atau majalah.
teknik
mengutip,
atau
bahkan
alur
berpikir
sendiri.