Anda di halaman 1dari 3

Investasi di Saham dan Obligasi

Setiap investasi yang dilakukan akan selalu ada beberapa tingkat resiko yang perlu kita
ketahui. Dengan mengetahui tingkat resiko yang bisa kita alami, akan membuat kita lebih
tenang jika ada dari resiko tersebut yang terjadi. Setiap tingkat resiko akan berbeda
dampaknya terhadap investasi kita, ada tingkat resiko yang bisa kita ambil dan jika terjadi
dapat kita abaikan, dan, ada tingkat resiko yang dari awal harus kita hindari.
Investasi saham adalah pemilikan atau pembelian saham-saham perusahaan oleh suatu
perusahaan lain atau perorangan dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan tambahan
diluar pendapatan dari usaha pokoknya. Jadi saham merupakan salah satu instrumen pasar
modal yang diperbandingkan di lantai bursa efek, yang digunakan bagi perusahaan untuk
kelangsungan hidup perusahaan dalam membutuhkan dana dari masyarakat. Dengan membeli
saham suatu perusahaan pada dasarnya Anda telah memiliki sebagian hak kepemilikan atas
perusahaan tersebut. Semakin banyak saham yang Anda beli maka semakin banyak pula
bagian kepemilikan Anda atas perusahaan tersebut.
Dalam melakukan investasi di saham, sebagai investor, kita perlu memahami beberapa
tingkat resiko yang dapat terjadi, yaitu Resiko Perusahaan Bangkrut yang merupakan resiko
terbesar dalam investasi di saham. Jika suatu perusahaan bangkrut, maka kita sebagai
pemegang saham minoritas dapat dipastikan tidak akan kepabagian apa-apa dari kekayaan
perusahaan tersebut. Resiko likuiditas saham adalah kerugian yang dapat muncul pada saat
saham tersebut tidak lagi ada transaksi yang memadai di pasar sekunder. Resiko fluktuasi
adalah kerugian yang muncul karena saham yang kita miliki harganya turun di pasar
sekunder, baik karena faktor makro maupun mikro yang bersifat sementara.
Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya,
obligasi sebenarnya merupakan pinjaman yang Anda berikan kepada suatu perusahaan.
Obligasi merupakan jenis investasi jangka panjang. Modal yang harus dikeluarkan untuk
investasi obligasi relatif cukup besar untuk investor individu. Nilai obligasi yang diperjualbelikan biasanya dalam satuan yang cukup besar.
Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau
pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu.
Misalnya Rp 5 Miliar. Masa berlaku obligasi tergantung kepada lembaga atau badan yang
menerbitkannya, umumnya antara 5 sampai 10 tahun. Semakin pendek durasi obligasi berarti
semakin kecil pengaruhnya terhadap tingkat suku bunga. Semakin panjang durasinya maka
semakin sensitif terhadap perubahan suku bunga. Anda dapat menjual obligasi yang Anda

miliki pada pihak lain di pasar sekunder sesuai dengan nilai atau harga pasar sebelum obligasi
tersebut jatuh tempo.
Perubahan harga obligasi di pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan
persepsi terhadap resiko. Harga obligasi di pasar modal dapat lebih tinggi atau lebih rendah
dari nilai parinya. Berinvestasi pada obligasi tidak hanya memberikan keuntungan dari
pembayaran bunga tetap (kupon), tapi Anda juga memiliki peluang untuk medapatkan
keuntungan dari capital gain (selisih harga beli dan jual). Suatu obligasi dapat
diperjualbelikan setiap saat (sebelum jatuh tempo) dengan harga yang lebih atau kurang dari
nilai parinya, tergantung kondisi pasar. Siapa yang memiliki obligasi pada saat jatuh tempo
akan mendapatkan pembayaran kembali sejumlah nilai pari tersebut. Harga-harga obligasi
dapat berfluktuatif oleh karena beberapa hal, seperti : tingkat bunga yang dibayar obligasi,
tingkat kepastian pembayaran kembali atau kondisi ekonomi secara keseluruhan terutama
tingkat inflasi yang mempengaruhi tingkat suku bunga bank.
Investasi di Reksa Dana dan Real Estate
Reksa dana merupakan alternatif bagi masyarakat yang memiliki modal (dana) namun
terbatas untuk diinvestasikan lewat Perusahaan Manajer Investasi. Dana yang dihimpun oleh
Manajer Investasi dari masyarakat dengan modal terbatas ini akan dibagi dalam beberapa
jenis investasi (saham, obligasi, maupun deposito) dan tidak hanya di satu perusahaan
melainkan beberapa perusahaan. Masing-masing produk reksa dana mempunyai beberapa
tujuan investasi yang berbeda, sesuai dengan jenis produk invetasi. reksa dana merupakan
pilihan yang praktis bagi masyarakat untuk berinvestasi saham bahkan di beberapa
perusahaan sekaligus namun dengan modal yang relatif kecil.
Karakter reksadana terbagi menjadi dua reksa dana Terbuka dan reksa dana Tertutup.
reksa dana Terbuka merupakan jenis reksa dana yang dapat dijual lagi kepada MI yang
menerbitkannya tanpa melalui alur perdagangan yang berlaku di bursa efek. Biasanya harga
jual reksa dana akan sama dengan nilai aktiva bersihnya. Sementara pengertian reksa dana
Tertutup merupakan reksa dana yang tidak bisa dijual lagi kepada MI yang menerbitkannya.
Jenis reksa dana satu ini hanya dapat dijual lagi kepada investor lain namun harus dengan
melalui alur perdagangan di bursa efek. Biasanya harga jual reksa dana ini bisa di atas
maupun di bawah nilai aktiva bersih.
Kinerja investasi reksa dana sebagian besar fungsi dari pengembalian manajer uang
dapat menghasilkan dari portofolio sekuritas mereka; secara umum, pasar yang kuat
diterjemahkan menjadi hasil yang menarik bagi investor reksa dana. Reksa dana memiliki

tiga sumber dasar pulang: (1) dividen, (2) distribusi keuntungan modal, dan (3) perubahan
NAV dana ini (yang diperoleh dari modal yang belum direalisasi keuntungan). Kedua hasil
perkiraan dan langkah-langkah total return mengenal tiga elemen ini dan menyediakan cara
sederhana namun efektif untuk mengukur tingkat pengembalian tahunan dari reksa dana.
Investasi real estate digunakan untuk membeli tanah, bangunan, gedung, perkantoran, hotel,
apartemen, rumah sakit, saham dan obligasi perusahaan pengembang. Dana untuk investasi
real estate nantinya akan dikelola secara profesional oleh manajer investasi untuk dikelola ke
dalam properti.
Real Estate merupakan salah satu bentuk aset. Perwujudan real estate tidak hanya
berupa kepemilikan hunian mewah. Pada esensinya real estate adalah hak untuk memiliki
sebidang tanah dan memanfaatkan apa saja yang ada didalamnya. Sebagai salah satu bentuk
aset, real estate telah mengalami perkembangan seiring dengan munculnya berbagai
teknologi dan informasi yang terjadi di seluruh penjuru dunia. Berspekulasi di tanah mentah
adalah jenis berisiko tinggi investasi real estat. Properti menghasilkan pendapatan, di sisi lain,
menawarkan imbal hasil yang menarik dari pendapatan dan apresiasi harga serta keuntungan
pajak tertentu. Membeli rumah keluarga tunggal dan memperbaiki mereka untuk menjual
pada harga yang lebih tinggi adalah cara lain untuk berinvestasi di real estate. Investor tidak
ingin memiliki real estate langsung dapat berinvestasi secara tidak langsung melalui real
estate reksa dana, serta saham biasa dari perusahaan yang berhubungan dengan real estate,
real estate investment trust (REITs), surat berharga mortgagebacked (MBSS), atau kemitraan
terbatas real estate atau perseroan terbatas. Real estate investment trust (REITs) Sebuah
perusahaan investasi yang terakumulasi uang, dengan menjual saham kepada investor, untuk
berinvestasi dalam berbagai bentuk real estate, termasuk hipotek mirip dengan reksa dana,
tetapi REITs berinvestasi hanya dalam jenis tertentu dari produk real estate atau real-estate
yang terkait.

Anda mungkin juga menyukai