Anda di halaman 1dari 12

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mempelajari sejarah dan perkembangan suatu ilmu merupakan hal yang sangat
penting. Banyak hal yang dapat diperoleh dari kajian sejarah. Walaupun memang dalam
pembahasan suatu sejarah dan perkembangan tersebut terdapat beberapa versi.
Mempelajari sejarah akuntansi dan perkembangannya merupakan hal yang sangat penting
untuk memahami dan mengapresiasi praktek sekarang ,masa depan dan strukture
institusional bidang sains akuntansi tahapan tahapan penting sejarah akuntansi dan
perkembangannya harus diketahui dan dipahami oleh setiap mahasiswa.. Sejarah juga
dapat berbicara tentang proses perkembangannya hingga sampai pengembangan masa
kini. Pentingnya mempelajari sejarah adalah untuk memahami praktik dahulu, sekarang
dan prediksi masa depan. Untuk melaksanakan suatu praktik akuntansi yang baik, tidak
cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik saja. Karena dibalik praktik akuntansi
terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dan sebagainya, yang
semuanya terangkum dalam teori akuntansi. Teori akuntansi sendiri merupakan suatu
pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada
sekarang. Di dalam praktik akuntansi terdapat beragam permasalahan yang harus
dipecahkan. Menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut tidak cukup hanya
dengan mengandalkan pengalaman semata, namun untuk mencapai praktik akuntansi
yang baik dan sehat, maka dalam menyelesaikan masalah juga diperlukan landasan teori
yang sehat dan baik pula.

Teori akuntansi merupakan bagian penting dari praktik akuntansi. pengetahuan


terhadap teori akuntansi akan mengimbangi berbagai keterbatasan pengalaman dan
kemampuan praktis dalam menyelesaikan masalah. Dengan teori akuntansi orang akan
dapat melihat suatu permasalahan dengan perspektif yang lebih luas dan terinci, dan tanpa
teori yang melandasinya, praktik akuntansi yang baik dan sehat bisa dipastikan tidak akan
tercapai.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Akuntansi
Adapun definisi akuntansi menurut para ahli yaitu sebagai berikut.
1. Akuntansi Sebagai Seni (Art)
Akuntansi sebagai seni menurut AICPA (American Institute of Certified Public
Accountant, 1953) adalah seni (art) mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas
transaksi atau peristiwa yang dilakukan sedemikian rupa dalam benuk uang, atau
paling tidak memiliki sifat keuangan dan menginterpretasikan hasilnya.
2. Akuntansi Sebagai Komunikasi
Akuntansi sebagai komunikasi menurut American Accounting Associaion
(1966:1) adalah proses mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan
informasi untuk membanu pemakai dalam membuat keputusan atau pertimbangan
yang benar. Definisi ini menunjukkan bahwa akuntansi merupakan media/alat yang
dapat

digunakan

untuk

menyampaikan

informasi

kepada

pemakai

yang

berkepentingan dengan masalah pengelolaan perusahaan.


3. Akuntansi Sebagai Aktivitas Jasa
Definisi akuntansi ini menurut Accounting Principles Board dalam Statement No.
4 (1970) menyatakan bahwa akuntansi adalah kegiatan jasa. Fungsinya adalah untuk
memberikan informasi kuantitatif, termasuk yang bersifat keuangan, tentang entitas
ekonomi, yang diharapkan bermanfaat bagi pengambilan keputusan ekonomi.

4. Akuntansi Sebagai Teknologi


Akuntansi tidak memiliki sifat-sifat sebagai ilmu murni, sehingga tidak
memerlukan teori akuntansi dalam arti hipotesis-hipotesis. Menurut Sudibyo (1987)
akuntansi merupakan teknologi, sehingga harus diperlakukan sebagai teknologi.
Teknologi digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel alam dan sosial untuk
mencapai kehidupan tertentu yang lebih baik. Apabila akuntansi diarahkan menjadi
teori, maka seharusnya teori akuntansi, bebas dari nilai sosial dan tidak bersifat
normatif. Teori semestinya tidak mempengaruhi secara langsung terhadap praktikpraktik akuntansi, karena teori tidak mengendalikan variabel-variabel yang diteorikan.
Paton dan Littleton (1940) juga mendefinisikan akuntansi sebagai teknologi.
Meskipun demikian, terdapat pendapat yang menyatakan akuntansi diarahkan ke
dalam ilmu murni.
2.2 Perspektif/Aspek/Orientasi Teori Akuntansi
1. Sasaran Teori Akuntansi
A. Positif
Penjelasan atau penalaran untuk menunjukan secara ilmiah kebenaran
pernyataan atau fenomena akuntansi seperti apa adanya sesuai fakta. Fakta
sebagai sasaran.

B. Normatif

Penjelasan atau penalaran untuk menjustifikasi kelayakan suatu perlakuan


akuntansi paling sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Nilai sebagai
sasaran.
2.3 Tataran Semiotika dalam Teori Komunikasi
1. Teori Sintaktik
Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan
pelaporan keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang
sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap
situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu.
2. Teori Interpretasional (semantik)
Teori ini berkonsentrasi pada hubungan antara gejala (obyek atau kejadian) dan
istilah atau simbol yang menunjukkannya.
3. Teori Perilaku (pragmatik)
Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap
perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah
penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan.
2.4 Pendekatan Penalaran
1. Deduktif
Dalam metode ini perumusan teori dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi
(postulat dan prinsif akuntansi) dan selanjutnya dari rumusan dasar ini diambil
kesimpulan logistentang teori akuntansi mengenai hal yang dipersoalkan. Jadi
perumusan dimulai dari dalil umum kepada dalil khusus. Pendekatan ini dilakukan

dalam penyusunan struktur akuntansi di mana dirumuskan dahulu tujuan laporan


keuangan, rumusan postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun
teknik akuntansi.
2. Induktif
Dalam metode ini penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa
observasi dan pengukuran khusus dan akhirnya dari berbagi sample dirumuskan
fenomena yang seragam atau berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan
umum (postulat dan prinsip akuntansi). Tahap yang dilalui adalah:
Mengumpulkan semua observasi.
Analisis dan golongan observasi berdasarkan hubungan yang berulang-ulang
dan sejenis, seragam, mirip.
Ditarik kesimpulan umum dan prinsip akuntansi yang menggambarkan
hubungan yang berulang-ulang tadi.
Kesimpulan umum diuji kebenarannya.
2.5 Evolution of Double-Entry Bookkeeping
1. Early History of Accounting
Pencatatan telah ada pada 3ooo SM, peradaban Kaldea-Babilonia, Asiria ,Samaria
yang merupakan pembentuk sistem pemerintahan pertama didunia. Peradaban mesir
dimana para penulis membentuk poros berputarnya seluruh mesin keuangan
departemen, peradaban China dengan akuntansi pemerintahan dijaman dinasti Chao
1122-256 SM, peradaban Yunani pada 256 SM.

7 prasyarat Littleton bagi munculnya pembukuan yang sistematis, yaitu :

Seni menulis
Aritmatika
Milik pribadi
Uang
Kredit
Perdagangan
Modal
2. Luca Paciolis Contribution
Juga dikenal sebagai 'pembukuan Italia' karena itu diumumkan oleh pedagang
Italia. Pertama dikenal buku akuntansi double-entry adalah mereka dari Massari dari
Genoa di 1340. Luca Pacioli, seorang biarawan Fransiskan, dengan memperkenalkan
pembukuan double-entry karena itu adalah topik diskusi pertama yang diterbitkan
pada tahun 1494, yang di mana ia menggambarkan penggunaan debit dan kredit untuk
mengamankan double-entry, ia menyarankan perhitungan laba periodik dan
penutupan buku.
Peradaban roma dengan hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak
harus membuat laporan keuangan,berbagai faktor diantaranya sistem penulisan
pengenalan angka arab dan desimal,penyebaran pengetahuan aljabarmunculnya
pembukuan berpasangan yang dikenalkan oleh luca pacioli pada tahun 1494 dia
mempublikasikan buku Summa de Arithmetica Proportion et Proportionalita yang
menggambarkan pembukuan berpasangan.

3. Development of Double-Entry Bookkeeping

Pada abad ke 16 metode tersebut berkembang luas di eropa menjadi mode


yang memeiliki karakteristik model pembukuan berpasangan sampai dengan saat
ini./tahap perkembangan sebagai berikut:
a.

Pengenalan jurnal khusus; Sekitar abad 16 sedikit perubahan dibuat dalam

tehnik pembukuan yaitu adanya pengenalan jurnal khusus untuk mencatan tipe
tipe transaksi yang berbeda
b.

Laporan keuangan periodik; Evolusi praktek laporan keuangan pereodik

terjadi pada abad 16 dan tujuhbelas,personifikasi akun dan transaksi sebagai


upaya untuk membuat aturan debit dan kredit menjadi lebih masuk akal.
c.

Sistem double-entry diperluas untuk jenis lain dari organisasi.

d.

Akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang; Penggunaan akun

persediaan yang terpisah untuk tipe barang yang berbeda terjadi pada abad ke 17.
e.

Dimulai dengan East India Company dalam abad ke-17 dan pertumbuhan

korporasi setelah revolusi industry. Akuntansi memperoleh status yang lebih baik,
yang ditandai dengan:
Dibutuhkan untuk menginformasikan absensi investor
Dibutuhkan untuk audit
Dibutuhkan untuk akuntansi biaya
Ketergantungan pada konsep kontinuitas, periodisitas dan akrual.
f.

Evolusi tiga metode memperlakukan aset tetap; Metode pengakuan aset tetap

yang dikembangkan sebelum abad ke-18.


g.

Pengembangan metode penyusutan dari tahun 1915 dan seterusnya; Pada abad

ke-19, depresiasi kekayaan diperlakukan sebagai barang dagangan yang tidak

terjual, dalam paruh dua abad, depresiasi dalam industri kereta api dipandang
tidak perlu jika kekayaan tersebut tidak mengalami kondisi memburuk.
h.

Munculnya akuntansi biaya pada abad ke-19; Akuntansi biaya hadir dalam

abad ke-19 sebagai akibat dari revolusi industri dimulai pada perusahaan tekstil.
i.

Pengembangan teknik akuntansi untuk pembayaran di muka dan akrual dalam

bagian kedua pada abad ke-19; Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran
dimuka dan akrual untuk memungkinkan komputasi profit.
j.

Pengembangan laporan dana (akhir abad 19 dan 20)

k.

Pengembangan metode akuntansi untuk masalah-masalah kompleks

2.6 The Development of Accounting Principles In The USA


1. Management Contribution Phase (1900-33)
Ditandai dengan solusi ad hoc untuk masalah yang mendesak dan kontroversi
Kurangnya dukungan teoritis
Fokus pada minimalisasi pajak penghasilan
Melancarkan pendapatan
Masalah yang kompleks dihindari mendukung solusi bijaksana
Pengaruh yang signifikan dari periode
a. Bunga sebagai biaya kontroversi:
Kebutuhan untuk berinvestasi dalam jumlah besar modal untuk waktu
yang lama overhead meningkat
Dimasukkannya overhead dalam biaya produk yang menjadi masalah
b. Tumbuh pengaruh pajak penghasilan bisnis

10

Argumen untuk perbaikan dalam standar laporan keuangan :


c. Dari tahun 1900, Bursa Efek New York diperlukan perusahaan untuk
menerbitkan laporan keuangan tahunan
d. Panggilan untuk perlindungan investor
e. Dewan Penguji didirikan pada tahun 1917 untuk membuat pemeriksaan secara
seragam pelatihan akuntan yang bersertifikat (CPA).
2.7 Institution Contribution Phase (1933-46)
Meningkatkan peran lembaga pada pengembangan prinsip akuntansi:
Pembentukan Komisi Sekuritas dan Bursa untuk mengelola hukum investasi
yang federal
Munculnya prinsip akuntansi
Perusahaan yang diizinkan untuk memilih metode akuntansi mereka, tetapi
harus mengungkapkan mereka
Komite Prosedur Akuntansi (CAP) mulai mengeluarkan buletin penelitian
akuntansi (ARB) pada tahun 1938.
2.8 Professional Contribution Phase (1959-73)
Pembentukan Prinsip Akuntansi (APB) dan Divisi Penelitian Akuntansi
The ABP tidak berhasil dan dikritik karena terlalu tergantung pada asosiasi
profesional:

Adanya kerangka teoritis

Otoritas dari laporan yang tidak jelas

Pengobatan alternatif memungkinkan fleksibilitas dalam pilihan teknik


akuntansi

2.9 Accounting and Capitalism

11

Tesis Sombart berpendapat bahwa pembukuan double-entry telah memberikan


kontribusi terhadap perkembangan kapitalisme, karena:

Itu memungkinkan pengusaha kapitalis untuk merencanakan, memprediksi


dan mengukur dampak dari kegiatan mereka

Pemisahan pemilik dan bisnis memungkinkan pertumbuhan korporasi

Yamey berpendapat bahwa pembukuan double-entry awalnya digunakan


hanya sebagai catatan transaksi, tidak untuk melacak keuntungan dan modal

BAB III PENUTUP

12

3.1 Kesimpulan
Evolusi historis akuntansi memberi arah dan penjelasan bagi sebagian besar
peristiwa peristiwa penting yang membentuk sistem pembukuan berpasangan dan
perkembangan akuntansi modern. Sejarah akuntansi meningkatkan kemampuan orang
yang tertarik dengan bidang akuntansi untuk membuat pertimbangan yang lebih luas dan
dengan dasar yang lebih terinformasi. Sejarah akuntansi memungkinkan kita untuk
menghubungkan sesuatu yang dipraktekkan dimasa lalu dengan apa yang harus
dipraktekkan sekarang kenyataan sejarah dengan kenyataan positif dan normatif.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkat
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih dari
itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan dan
mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.

Anda mungkin juga menyukai