Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk
membandingkan dua perlakuan yang berbeda pada subjek penelitian. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rancangan
faktorial 2x2, yaitu suatu eksperimen faktorial yang menyangkut dua faktor.
Masing-masing faktor terdiri dari dua buah taraf, dengan menggunakan tes
awal (pre-test) dan tes akhir (post-test). Menurut Sudjana (2005: 148)
eksperimen faktorial adalah eksperimen yang hampir atau semua taraf sebuah
faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya
yang ada dalam eksperimen.
Data penelitian ini disusun dalam kerangka desain penelitian dengan
rancangan faktorial 2 x 2 sebagai berikut:
Tabel 1. Kerangka Desain Penelitian Faktorial 2x2
Metode Latihan Kecepatan Renang
Variabel Manipulatif
100m gaya kupu-kupu
Metode
Metode
Latihan
Latihan
Interval
Kontinyu
Variabel Atributif
(a1)
(a2)
Panjang lengan Tinggi
a1b1
a2b1
(b1)
Panjang lengan Rendah
a1b2
a2b2
(b2)
Keterangan:
a1b1:
Kelompok atlet yang memiliki panjang lengan kategori tinggi
dilatih mengunakan metode interval.
a2b1:
Kelompok atlet yang memiliki panjang lengan kategori tinggi
dilatih mengunakan metode kontinyu.
a1b2:
Kelompok atlet yang memiliki panjang lengan kategori rendah
dilatih mengunakan metodel interval.

49

a2b2:

Kelompok atlet yang memiliki panjang lengan kategori rendah


dilatih mengunakan metode kontinyu.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di kolam renang Tirta Tamansari
Bantul.
2. Waktu Penelitian
Penelitian lapangan akan dilaksanakan selama dua belas minggu.
Dengan waktu pemberian treatment selama sepuluh minggu (MAS INI
BISA DIMANIPULASI KAN BESOK PAS PENELITIAN?). Hal ini
sesuai dengan pendapat Bompa & Haff (2009: 207), maksudnya adalah agar
tubuh beradaptasi dengan beban latihan yang diterima dengan pertemuan 3
kali dalam seminggu setiap latihan. Dengan jumlah total pertemuan adalah
24 kali pertemuan ditambah 1 kali pertemuan untuk melakukan pre-test dan
1 kali untuk post-test. Pertemuan disesuaikan dengan jadwal latihan renang
beberapa club di Kabupaten Bantul dengan durasi 90 menit perpertemuan.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau
objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Populasi yang gunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh atlet renang gaya kupu-kupu Kabupaten Bantul
sebanyak 20 orang.

2. Sampel Penelitian
Dalam suatu proses penelitian, tidak perlu seluruh populasi diteliti,
akan tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi tersebut.
50

Cara pengambilan sampel tersebut yaitu sebelum eksperimen dilaksanakan,


populasi sebanyak 20 orang dilakukan tes dan pengukuran komponen
biomotor yaitu, kacepatan, ketepatan, dan fleksibilitas yang diperoleh
dengan mengukur ketiga komponen biomotor. Tes ini digunakan untuk
mengetahui skor awal yang menunjukkan komponen atlet renang gaya
kupu-kupu di Kabupaten Sleman. Setelah data komponen

terkumpul,

langkah pertama dalam analisis adalah untuk mengidentifikasikan kelompok


atas dan bawah dengan menggunakan skor tes keseluruhan yang dilihat dari
rata-rata ketiga komponen biomotor atlet. Sampel yang digunakan adalah
bagian atas 27% dan bawah 27% dari skor keseluruhan setelah diurutkan
dari yang tinggi ke yang rendah.
Tiga langkah untuk menganalisis tersebut adalah sebagai berikut: (1)
mengatur tes dalam rangka menentukan skor tinggi dan skor rendah, (2)
menentukan 27% skor tinggi dan 27% skor rendah dengan menempatkan
dalam satu kelompok sama. Kelompok-kelompok ini disebut kelompok atas
dan kelompok bawah, meskipun 27% kelompok atas dan bawah dianggap
yang terbaik untuk memaksimalkan perbedaan antara dua kelompok, atau
menggunakan setiap presentasinya antara 25% sampai 33%, dan (3)
perhitungan yang benar untuk setiap terpilih pada tes masing-masing
kelompok (Miller, 2002: 68).
Pengelompokan dilakukan dengan cara data daya tahan yang telah
diperoleh dirangking terlebih dahulu (dibuat dari peringkat tinggi ke yang
rendah), sampel diambil dari atlet yang memiliki daya tahan tinggi yaitu

51

27% peringkat atas dan atlet yang memiliki daya tahan rendah yaitu 27%
peringkat bawah. Berdasarkan hal tersebut didapat 10 orang yang memiliki
panjang lengan tinggi dan 10 orang yang memiliki panjang lengan rendah,
kemudian kelompok pemain yang memiliki panjang lengan tinggi dan
panjan lengan rendah masing-masing dibagi menjadi dua kelompok dengan
cara diundi (random), yaitu 5 orang mendapat metode latihan kontinyu dan
5 orang mendapat metode latihan interval.
Pembagian kelompok dengan cara ini akan lebih objektif bagi semua
subjek penelitian, hal ini didasarkan atas kesempatan yang sama bagi semua
objek untuk masuk ke dalam tiap kelompok. Setelah dibagi menjadi empat
kelompok, selanjutnya setiap kelompok panjang lengan tinggi dan panjang
lengan rendah melakukan renang 100m. Hasil pretest dapat dilihat dari
waktu yang diperoleh atlet dalam menyelesaikan renang 100m. Kegiatan
tersebut dilakukan sebelum eksperimen dengan pemberian perlakuan
(treatment).
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasioan Variabel Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas
(indepedent) dan satu variabel terikat (dependent), dengan rincian sebagai
berikut:
a. Variabel bebas (Independent)
1) Variabel bebas manipulatif yaitu metode latihan yang terdiri atas dua
metode, antara lain: (1) Metode latihan kontinyu. (2) Metode latihan
interval.
2) Variabel bebas atributif dalam penelitian ini, terdiri: (1) panjang
lengan tinggi (2) panjang lengan rendah.
52

b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kecepatan renang.
2. Variabel Penelitian
Secara operasional, definsi masing-masing variabel sebagai berikut:
a. Metode kontinyu yang dikemukakan para ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa, metode kontinyu merupakan prinsip pengaturan giliran praktik
latihan keterampilan yang pelaksanaannya dilakukan secara terus
menerus tanpa istirahat dan dilakukan selama 24 kali pertemuan.
b. Metode interval merupakan metode latihan yang mempertimbangkan
waktu istirahat sama pentingnya dengan waktu untuk praktek (latihan).
Waktu untuk istirahat bukan merupakan pemborosan waktu, tetapi
merupakan bagian penting di dalam proses latihan keterampilan. Waktu
istirahat di antara waktu latihan bertujuan untuk recovery atau pemulihan.
Dengan istirahat yang cukup diantara waktu latihan memungkinkan
kondisi atlet pulih dan lebih siap untuk melakukan kerja atau latihan
berikutnya dan dilakukan selama 24 kali pertemuan.
c. Kecepatan adalah kemampuan organisme atlet untuk melakukan renang
secara maksimal dalam waktu sesingkat-singkatnya dan diukur dengan
sprint test.
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
Tes yang digunakan adalah dengan tes sprint. Tes ini digunakan untuk
mengukur kecepataan maksimal sepanjang jarak yang ditempuh.
1. Test Kecepatan
Hal yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan kolam
standart berjarak 50 meter. Lalu atlet harus menyelesaikan tes kecepatan
dalam menempuh jarak 100 meter dengan mengikuti aba-aba petugas. Tes
ini bersifat maksimal agar diketahui kecepatan atlet dalam menempuh jarak
renang sprint 100 meter.
F. Teknik Analisis Data
53

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan


menggunakan SPSS 20 yaitu Analisis Varian (ANAVA) dua jalur pada taraf
signifikansi = 0,05. Selanjutnya untuk membandingkan pasangan rata-rata
perlakuan digunakan uji Rentang Newman Keuls (Sudjana, 2005: 36-40).
Mengingat analisis data penelitian dilakukan dengan mengunakan ANAVA,
maka sebelum sampai pada pemanfaatan ANAVA perlu dilakukan uji
persyaratan yaitu meliputi: (1) uji normalitas dan (2) uji homogenitas varians.
1. Uji Normalitas
Teknik yang digunakan dalam uji normalitas adalah uji normalitas
Kolmogorov-Smirnov (Sudjana, 2005: 466). Uji normalitas ini dilakukan
untuk mengatahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian
berdistribusi normal atau tidak.
2. Uji Homogenitas Varians
Pengujian homogenitas variansi menggunakan uji Bartlett (Sudjana,
2005: 261). Pengujian dilakukan terhadap dua kelompok perlakuan
eksperimen. Uji Bartlett adalah membandingkan nilai Chi Kuadrat hitung
dengan Chi Kuadrat tabel. Hasil dari perbandingan tersebut adalah untuk
menguji apakah kedua kelompok perlakuan berasal dari populasi yang
memiliki variansi homogen atau tidak. Setelah dilakukan uji normalitas dan
uji homogenitas variansi, maka persyaratan untuk penggunaan ANAVA
dalam analisis data sudah dipenuhi.
3. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dilakukan dengan menggunakan ANAVA
dua jalur dan apabila terbukti terdapat interaksi maka akan dilakukan uji
lanjutan yaitu uji Tukey yaitu dengan menggunakan program software SPSS
version 20.0 for windows dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05.
54

Anda mungkin juga menyukai