Anda di halaman 1dari 3

Biogas

By bayu_fitria Leave a Comment


Categories: * Info Terkait
Tags: biogas, methanogen
Apakah biogas itu? Biogas merupakan gas campuran metana (CH 4), karbondioksida (CO2)
dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian bahan organik (seperti kotoran hewan,
kotoran manusia, dan tumbuhan) oleh bakteri metanogen. Untuk menghasilkan biogas, bahan
organik yang dibutuhkan ditampung dalam biodigester. Proses penguraian bahan organik
terjadi secara anaerob (tanpa oksigen). Biogas terbentuk pada hari ke 4-5 sesudah biodigester
terisi penuh, dan mencapai puncak pada hari ke 20-25. Biogas yang dihasilkan sebagian besar
terdiri dari 50-70% metana (CH4), 30-40% karbondioksida (CO2), dan gas lainnya dalam
jumlah kecil.
Ada tiga kelompok dari bakteri dan Arkhaebakteria yang berperan dalam proses
pembentukan biogas, yaitu:
1. Kelompok bakteri
Enterobactericeae

fermentatif:

Steptococci,

Bacteriodes,

dan

beberapa

jenis

2. Kelompok bakteri asetogenik: Desulfovibrio


3. Kelompok Arkhaebakteria dan bakteri metanogen: Mathanobacterium, Mathanobacillus,
Methanosacaria, dan Methanococcus
Material organik yang terkumpul pada digester (reaktor) akan diuraiakan dalam dua tahap
dengan bantuan dua jenis bakteri. Tahap pertama material organik akan didegradasi menjadi
asam-asam lemah dengan bantuan bakteri pembentuk asam. Bakteri ini akan menguraikan
sampah pada tingkat hidrolisis dan asidifikasi. Hidrolisis yaitu penguraian senyawa kompleks
atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein, karbohidrat menjadi senyawa yang
sederhana. Sedangkan asidifikasi yaitu pembentukan asam dari senyawa sederhana.

Setelah material organik berubah menjadi asam asam, maka tahap kedua dari proses anaerob
adalah pembentukan gas metana dengan bantuan Arkhaebakteria pembentuk metana seperti
Methanococus, Methanosarcina, Methanobacterium.
Proses ini memiliki kemampuan untuk mengolah sampah atau limbah organik yang
keberadaanya melimpah dan tidak bermanfaat menjadi produk yang lebih bernilai.
Pembuatan biogas dilakukan pada pengolahan limbah industri, limbah pertanian, dan limbah
peternakan.
Biogas dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif untuk keperluan rumah tangga, sebagai
pengganti minyak tanah, kayu bakar, dan elpiji. Bahan baku pembuatan biogas berupa
senyawa-senyawa organik yang terdapat pada limbah kotoran ternak (sapi, ayam, kambing),
limbah organik rumah tangga dan pasar, limbah pertanian (jerami, sekam, bonggol jagung),
limbah organik industri (ampas tebu, ampas tahu), dan limbah kotoran manusia. Setiap bahan
baku memiliki perbedaan karakter sehingga akan menghasilkan kuantitas dan kualitas biogas
yang berbeda.
Arkhaebakteria metanogen secara alami dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti: air
bersih, endapan air laut, sapi, kambing, lumpur, kotoran anaerob ataupun TPA (Tempat
Pembuangan Akhir).
Selama beberapa tahun, masyarakat pedesaan di seluruh dunia telah memanfaatkan limbah
pertanian dan peternakan yang mereka miliki menjadi bahan bakar gas. Pada umumnya,
biogas dimanfaatkan pada skala rumah tangga. Namun tidak menutup kemungkinan untuk
dimanfaatkan pada skala yang lebih besar (komunitas). Beberapa keuntungan bagi rumah
tangga dan komunitas antara lain:
1. Mengurangi penggunaan bahan bakar lain (minyak tanah, kayu, dsb) oleh rumah
tangga atau komunitas
2. Menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi sebagai hasil sampingan
3. Menjadi metode pengolahan sampah (raw waste) yang baik dan mengurangi
pembuangan sampah ke lingkungan (aliran air/sungai)
4. Meningkatkan kualitas udara karena mengurangi asap dan jumlah karbodioksida
akibat pembakaran bahan bakar minyak/kayu bakar
5. Secara ekonomi, murah dalam instalasi serta menjadi investasi yang menguntungkan
dalam jangka panjang

Tahapan

untuk

memperoleh

biogas

dengan

bahan

baku

kotoran

ternak

Kotoran ternak dicampur air dengan perbandingan 1 : 1. Campuran tersebut diaduk


hingga rata sebelum masuk dalam reaktor hampa udara

Di dalam reaktor, campuran dibiarkan mengalami proses pembusukan oleh


mikroorganisme. Biasanya setelah 7 hari mulai terbentuk biogas yang dialirkan ke
tempat penampungan biogas dengan menggunakan pralon

Dari tempat penampungan, biogas dialirkan ke kompor khusus dan bisa dimanfaatkan
untuk memasak

Dalam reaktor biogas juga dihasilkan limbah cair yang mengandung nitrogen dan senyawa
organik lain yang bisa dimanfaatkan sebagai pupuk (1 liter limbah cair biogas setara dengan
20 gr urea yang dilarutkan dalam 1 liter air). Kandungan utama biogas adalah metana,
karbondioksida, sebagian kecil gas lain (gas nitrogen, hidrogen, karbonmonoksida dan uap
air). Gas metana dalam jumlah besar membuat biogas mudah terbakar dan dapat digunakan
sebagai sumber energi alternatif.
Starter yang mengandung bakteri metana diperlukan untuk mempercepat proses fermentasi
anaerob. Beberapa jenis starter antara lain:
1. Starter alami, yaitu lumpur aktif seperti lumpur kolam ikan, air comberan atau cairan septi
tank, timbunan kotoran, dan timbunan sampah organik
2. Starter semi buatan, yaitu dari fasilitas biodigester dalam stadium aktif
3. Starter buatan, yaitu bakteri yang dibiakkan secara laboratorium dengan media buatan
(Agung, 2008; Anonim, 2008; Koes, 2007)

Anda mungkin juga menyukai