Anda di halaman 1dari 1

Daerah Sulawesi bagian tenggara memiliki potensi panas bumi yang tersebar dari d

aratan Sulawesih ingga Pulau Buton. Lingkungan geologi daerah ini berasosiasi de
ngan lingkungan non-vulkanik yang data dan pemahaman pembentukan sistem panas bu
minya masih kurang memadai. Kajian ini bertujuan
untuk lebih memahami karakteristik sistem panas bumi non-vulkanik di daerah Sula
wesi bagian tenggara. Manifestasi panas bumi di daerah kajian pada umumnya berup
a mata air panas bertipe bikarbonat, yang telah mengalami pencampuran dengan air
permukaan, dan terbentuk pada lingkungan batuan sedimen.
Pendugaan temperatur bawah permukaan mengindikasikan bahwa temperatur bawah perm
ukaan berkisar antara 160-270C, yang termasuk dalam zona temperatur sedang sampai
tinggi.
Pembentukan sistem panas bumi di daerah kajian dapat dibedakan menjadi dua siste
m. Sistem panas bumi di daratan Sulawesi bagian tenggara lebih dipengaruhi oleh
gabungan antara pengaruh pola struktur geologi dan sisa panas dari aktivitas mag
matik di kedalaman. Sedangkan di Pulau Buton, pembentukan
sistem panasnya merupakan gabungan antara pola struktur geologi dan cekungan sed
imen sebagai basement-nya.
Lapisan reservoir yang membentuk sistem panas bumi di daerah kajian diperkirakan
terdapat pada kedalaman lebih dari 450 m pada batuan metamorf dan sedimen, seda
ngkan batuan penudungnya diperkirakan merupakan batuan yeng telah mengalami ubah
an hidrotermal pada kedalaman 100-300 m (Hermawan dkk., 2011).

Anda mungkin juga menyukai