Anda di halaman 1dari 4

Posted by infoku on Sabtu, 22 Agustus 2009

Pengertian
Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan komplikasi yang sering terjadi pada infark
miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang
disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999).
Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokardium. Perubahan elektrofisiologi
ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu rekaman grafik aktivitas listrik
sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas pada iregularitas denyut jantung
tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi (Hanafi, 1996).

Etiologi
Etiologi aritmia jantung dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :

Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena


infeksi)

Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner), misalnya
iskemia miokard, infark miokard.

Karena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, quinidin dan obat-obat anti aritmia
lainnya.

Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemia).

Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama
jantung.

Ganggguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.

Gangguan metabolik (asidosis, alkalosis).

Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme).

Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung.

Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis sistem konduksi jantung).

Manifestasi Klinis
Perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak teratur; defisit nadi; bunyi
jantung irama tak teratur, bunyi ekstra, denyut menurun; kulit pucat, sianosis, berkeringat;
edema; haluaran urin menurun bila curah jantung menurun berat.
Sinkop, pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi, perubahan pupil.
Nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak dengan obat antiangina, gelisah

Gangguan Listrik Jantung Disritmia Aritmia Dalam kesehatan


jantung dan dunia medis khususnya istilah disritmia / aritmia ini banyak ditemui. Karena
gangguan listrik jantung adalah salah satu kelainan hantaran listrik jantung dan hal ini terlihat
jelas dalam pembacaan EKG. Kali ini Blog keperawatan akan mencoba share sedikit mengenai
berbagai macam jenis gangguan listrik jantung yang tentunya hal ini tak boleh dibiarkan begitu
saja bila terjadi pada diri kita dan kita segera memeriksakannya ke tempat pelayanan kesehatan
atau pun kepada tenaga kesehatan.
Gangguan listrik jantung atau dalam istilah medis dikenal dengan istilah Aritmia / Disritmia
adalah suatu keadaan dimana impuls listrik yang mengkoordinasikan denyut jantung seseorang
tidak berfungsi dengan baik, sehingga dapat menyebabkan denyut jantung terlalu cepat (disebut
takiaritmia jika denyut jantung > 100/menit), terlalu lambat (disebut bradiaritmia jika denyut
jantung < 60x/menit) atau bahkan denyut jantung yang tidak teratur (irregular). Itu adalah
pengertian aritmia jantung menurut penjelasan di atas.
Gangguan
Listrik
Jantung
Disritmia
/
Aritmia
Ada berbagai macam hal yang bisa menyebabkan terjadinya aritmia ini. Aritmia jantung terjadi
ketika impuls listrik di jantung yang berperan dalam mengatur detak jantung tidak bekerja
dengan baik. Gangguan listrik jantung ini bisa berasal dari sumber listrik jantung yaitu SA node,
bisa juga pada penghantaran listrik jantung, bisa juga bersumber pada AV node. Penyebab
aritmia bisa karena hal berikut ini :

1. Gangguan atau jenis penyakit tertentu misalnya adalah jaringan parut pada jantung,
kardiomiopati, arteri koroner, Hipertensi / tekanan darah tinggi, diabetes, hipertiroid, obesitas,
bisa juga disebabkankondisi jantung yang lemah dan rusak pasca serangan jantung.
2. Faktor Psikologis seperti halnya stress. Hal ini bisa kita rsakan bila kita dalam keadaan stress
atau pun tegang maka denyut jantung kita cenderung meningkat dan lebih dari normal. Bila
denyut jantung lebih dari 100X permenit disebut dengan takikardi / takiaritmia.
3. Penyalahgunaan obat-obatan jenis narkoba.
4. Banyak mengkonsumsi alkohol atau kafein.
Kita bisa mengenali akan gangguan pada penghantaran listrik jantung ini dengan berbagai tanda
gejala aritmia. Tidak setiap orang yang mengalami disritmia akan mengalami dan juga
merasakan tanda dan gejalanya.
Pada sebagian pasien terkadang dijumpai tanda gejala disritmia seperti halnya berikut ini :

Detak

Mudah lelah

jantung

cepat

Jantung
(takikardia)
Nyeri
Sesak

atau

melambat

berdebar
(bradikardia)
dada
napas
Pusing
Pingsan

Setelah kita bisa mengenali akan beberapa tanda-tanda aritmia ini tentunya kita bisa mencegah
terjadinya aritmia ini. Cara termudahnya adalah dengan menghindari apa-apa yang bisa
menyebabkan terjadinya aritmia ini dan cara pencegahan aritmia adalah dengan :
1. Menerapkan pola hidup sehat.
2. Banyak mengkonsumsi makanan yang sehat bagi jantung seperti halnya diet rendah lemak,
perbanyak sayur dan buah-buahan. Simak pula akan diet yang baik bagi para penderita kolesterol
tinggi di sini diet sehat untuk kolesterol tinggi.
3. Meningkatkan dan membiasakan diri untuk berolahraga secara teratur dalam tiap minggunya.
4. Hindari faktor pemicu timbulnya stressor pada diri kita.
5. Menghindari penggunaan alkohol.

6. Hindari dan kurangi pula akan pemberian obat-obatan yang dapat menstimulasi jantung anda
seperti obat-obat untuk flu dan penahan rasa sakit (analgetik) secara berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai