PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kanker colon merupakan salah satu dari beberapa jenis kanker yang ada di
dunia yang menempati urutan nomor 2 dalam frekuensinya dan
merupakan
Dukes D (metastasis ke tempat yang jauh atau penyebaran lokal tidak dapat
direseksi lagi) : <5 % (Fadli, 2011).
Menurut Davery (2006) kebiasaan mengkonsumsi makanan yang rendah
perawat mempunyai izin dan berkompeten untuk mengatasinya (Potter & Perry,
2005).
Perencanaan adalah kategori dari perilaku keperawatan dimana tujuan
berpusat yang berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan
intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Implementasi
adalah pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang spesifik
(Iyer et al., 1996 dalam Nursalam, 2008). Evaluasi adalah tahapan akhir proses
keperawatan. Evaluasi menyediakan nilai informasi mengenai pengaruh intervensi
yang telah direncanakan dan merupakan perbandingan dari hasil yang diamati
dengan kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
Berdasarkan hasil pengamatan di ruang bedah pria dari tanggal 11 Agustus
2014 sampai tanggal 6 September 2014, terdapat 9 pasien pasca laparatomi.
Pasien pasca laparatomi memiliki lama hari rawat 6-10 hari pasca operasi. Dari 9
Pasien laparatomi 2 diantaranya terdapat pus pada luka pasca laparatomi pada hari
ke 5 dan 6. Dari kejadian-kejadian diatas banyak sekali kerugian yang
ditimbulkan bagi keluarga pasien terutama masalah finansial. Oleh sebab itu
perlu dilakukan mobilisasi dini pasca laparatomy demi mencapai perawatan pasca
laparatomi di rumah sakit sehingga dapat mengurangi beban finansial keluarga
pasien dan biaya perawatan pasien di rumah sakit.
Pada laporan ilmiah ini, penulis akan melaporkan pelaksanaan asuhan
keperawatan pada Tn. M karena pasien kooperatif, memiliki motivasi untuk
melakukan ambulasi, ada dukungan keluarga, tidak ada penyakit penyerta yang
multiple atau bersifat kronis,skala nyeri mengalami penurunan sehingga dapat
dilakukan implementasi, serta faktor usia. Salah satu faktor yang mempengaruhi
proses penyembuhan fraktur adalah faktor usia. Pasien lanjut usia, yang menjalani
operasi akan mengalami perlambatan proses penyembuhan pasca operasi, karena
faktor degenerasi, penurunan kemampuan sel otot untuk memperbaiki diri secara
cepat, sehingga berdampak terhadap penurunan kekuatan otot dan adaptasi
terhadap rasa nyeri yang juga menurun sampai 50 % (Black, 2009).
Selain asuhan keperawatan pasca laparatomi, perawat juga harus
memperhatikan prinsip pemberian obat demi ketepatan pemberian program terapi
obat kepada pasien. Prinsip pemberian obat yang diharapkan adalah prinsip
pemberian obat dengan penerapan five plus five rights. Pada klien pasca
laparatomi, pemberian obat sangat penting karena dapat mempengaruhi kondisi
sistem pencernaan, pencegahan infeksi dan respon nyeri yang akan berpengaruh
pada kemampuan pasien dalam melakukan mobilisasi dini. Penanganan nyeri
yang efektif dengan efek samping yang sedikit akan mempercepat pemulihan dan
kepulangan pasien dari rumah sakit. Kenyamanan pasien adalah hal yang paling
penting sehingga analgetik yang adekuat sangat dibutuhkan pada periode paska
bedah (Winata, 2011).
Pada pengamatan yang dilakukan di runag bedah pria, ditemukan bahwa
perawat tidak mengecek gelang identitas pasien sebelum melakukan injeksi,
perawat tidak mencantumkan nama inisial di dokumentasi injeksi dan perawat
mencatat pemberian obat sebelum melakukan injeksi. Sehingga dapat dirumuskan
masalah
manajemen
pelayanan
keperawatan
berupa
belum
optimalnya
pelaksanaan pemberian obat dengan menggunakan prinsip five plus five rights.
Prinsip five plus five rights mencakup right client, right drug, right dose, right
time, right route, right assessment, right documentation, clients rights to get
education, right evaluation, clients right to refuse medication.
B. RUMUSAN MASALAH
Belum optimalnya penerapan asuhan keperawatan pada klien pasca
laparatomi dan belum optimalnya pelaksanaan pemberian obat dengan
menggunakan prinsip five plus five rights di ruang bedah pria RSUP DR. M.
Djamil Padang.
C. TUJUAN
1.
Tujuan Umum
Mendeskripsikan penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan ca
colon post laparatomi dan melakukan aplikasi manajemen pelayanan
keperawatan di ruang bedah pria RSUP DR. M.Djamil Padang.
2.
Tujuan Khusus
1) Manajemen Asuhan Keperawatan
a. Mendeskripsikan pengkajian yang komprehensif pada Tn. M
dengan ca colon post laparatomi diruang bedah pria RSUP DR.
M.Djamil Padang
b. Mendeskripsikan diagnosa keperawatan pada Tn. M dengan ca
colon post laparatomi diruang bedah pria RSUP DR. M.Djamil
Padang
c. Mendeskripsikan perencanaan keperawatan pada Tn. M dengan
ca colon post laparatomi diruang bedah pria RSUP DR. M.Djamil
Padang
D. MANFAAT PENULISAN
a. Bagi Instansi Pendidikan