Anda di halaman 1dari 2

Pro : Mas Subhan

Ini contoh tulisan kasare mas jenengan kembangkan pas wawancaranya misalnya bisa
ditambahi soal :
1. Tokoh pendidikan yang dikagumi
2. Pengalaman unik seperti apa yang pernah dialami sebagai Bunda PAUD dan juga
sebagai seorang pendidik ?
3. Bisa ditambahkan apa hobi Ibu ?
4. Resep mendidik keluarga ?
5. Filosofi hidup ?

Umi Kulsum Djoko Nugroho APRESIASI BUNDA PAUD BERPRESTASI


KARESIDENAN PATI

SE-

GAPURA MUSTIKA, SOLUSI LEJITKAN POTENSI ANAK, BANGUN PONDASI


BANGSA
Hal yang tak bisa dicuri dari kita adalah karakter. Begitu pentingnya arti karakter sehingga ada
ungkapan yang menyebutkan manusia dengan karakter yang kokoh akan sukses dimanapun ia
berada. Sebaliknya mereka yang berkarakter lemah, tak akan meraih apapun, walaupun
ditempatkan dalam kemudahan yang melimpah.
Bertolak dari kesadaran itu, menjadi hal yang sangat penting untuk menanamkan karakter yang
kuat dan baik sejak dini. Dan PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) menjadi sarana yang sangat
penting untuk menanamkan karakter dan nilai-nilai itu. Dengan karakter yang baik dan
terbentuk sejak dini, maka sejatinya masa depan bangsa sudah dimulai dengan fondasi yang
kokoh , karena masa depan bangsa sesungguhnya ditentukan oleh pendidikan anak sebagai
generasi penerusnya.
Adalah Umi Djoko Nugroho, Bunda PAUD Kabupaten Blora yang turut merasakan kegelisahan
melihat begitu maraknya berbagai persoalan terutama terjadinya dekadensi moral dari generasi
muda. Wanita tiga orang putera yang besar sebagai pendidik ini melihat dunia pendidikan
memang telah melahirkan banyak intelektual muda, namun disisi lain juga melahirkan individu
yang tidak baik secara kepribadian.
Pembinaan moral yang lebih menjurus pada pola pendidikan yang sekadar mengejar nilai dan
berpatokan pada nilai-nilai barat telah membentuk individu menjadi pribadi yang individualistis
sehingga pada akhirnya menciptkakan sosok yang apatis dan tak peka terhadap lingkungan ucap
Umi khawatir.

SOLUSI GAPURA MUSTIKA


Kondisi ini disebutkan wanita ramah ini lahir sebagai akibat pembangunan individu yang hanya
mengutamakan kecerdasan otak ( IQ) sementara itu disi lain pembentukan karakter yang
berbasiskan kecerdasan emosional (EQ) dan spiritual (SQ) tak pernah mendapatkan perhatian.
Sehingga mungkin kita temui, ada seorang anak yang pintar, namun disisi lain ia memiliki
akhlaq yang kurang baik tambahnya lagi
Sadar kondisi itu, Umi Djoko Nugroho yang juga menjadi istri Bupati Blora ini menggagas
sebuah model pendidikan anak yang diharapkan tak hanya membangun seorang anak dari sisi IQ
saja namun juga melengkapi sang anak dengan pendidikan di sisi spiritual dan emosionalnya.
Untuk mendidik anak menjadi manusia seutuhnya, tak bisa dilakukan seorang diri atau
diserahkan kepada pendidik saja. Butuh keterlibatan dan kerjasama semua pihak, ya pihak
sekolah, keluarga, masyarakat dan juga pemerintah. Proses pendidikan memiliki banyak factor
kelengkapan dan tak mungkin itu dipenuhi satu fihak saja jelasnya.
Oleh karena itu, Umi Djoko menyebut GAPURA MUSTIKA yakni Gerakan Parenting PAUD
Bersama Masyarakat, Guru, Sekolah, Pemerintah dan Keluarga sebagai salah satu jalan untuk
mewujudkan cita-cita mulia itu. GAPURA MUSTIKA akan menjadi jalan untuk mengenali dan
melejitkan potensi, minat bakat serta multi intelenjensi anak di rumah dan disekolah
Dan melalui Gerakan ini pula, Umi Djoko Nugroho menyabet gelar pada Apresiasi Bunda PAUD
Berprestasi Tingkat Karesidenan Pati belum lama ini
Sejauh ini dukungan yang baik diberikan stakeholder terkait untuk pelaksanaan program itu
sangat positif. Alhamdulillah, banyak pihak memberikan apresiasi positif. Dukungan ini
menunjukkan jika banyak pihak yang memiliki kepedulian terhadap pendidikan anak. Saya
hanya ingin menggarisbawahi bahwa pendidikan anak tak boleh hanya dibebankan kepada guru
di sekolah, namun factor keluarga dan lingkungan juga memiliki tanggung jawab yang sama
besar pungkasnya.

Anda mungkin juga menyukai