: MAWARDI ARSYAD
NIM
: PO71202090611
KELAS
: II A KEPERAWATAN
T3 dan T4 Serum
Persiapan fisik secara khusus tidak ada. Spesimen yang
dibutuhkan adalah darah vena sebanyak 5-10 cc.
Nilai normal pada oang dewasa :
Iodium bebas : 0,1-0,6 mg/dl
T3 : 0,2-0,3 mg/dl
T4 : 6-12 mg/dl
Nilai normal pada bayi/anak :
T3 : 180-240 mg/dl
Up take Resin
Bertujuan untuk mengukur jumlah hormon tiroid (T3) atau tiroid
binding globulin (TBG) tak jenuh. Bila TBG naik berarti hormon
tiroid bebas meningkat. Peningkatan TBG terjadi pada
hipertiroidisme dan menurun pada hipotiroidisme. Dibutuhkan
spesimen darah vena sebanyak 5 cc. Klien puasa selama 6-8 jam.
Nilai normal :
Dewasa : 25-35 % uptake oleh resin
Anak : pada umumnya tidak ada.
Scanning Tyroid
Dapat digunakan beberapa teknik antara lain :
Radio lodine Scanning. Digunakan unutk menentukan apakah
nodul tiroid tunggal atau majemuk dan apakah panas atau dingin
(berfungsi atau tidak berfungsi). Nodul panas menyebabkan
hipersekresi jarang bersifat ganas. Sedangkan nodul dingin (20%)
adalah ganas. Up Take lodine. Digunakan untuk menentukan
pengambilan iodium dari plasma. Nilai normal 10 s/d 30% dalam
24 jam.
Percobaan Sulkowitch
Dilakukan untuk memeriksa perubahan jumlah kalsium dalam
urine, sehingga dapat diketahui aktivitas kelenjar paratiroid.
Percobaan dilakukan dengan menggunakan Reagens Sulkowitch.
Bila pada percobaan tidak terdapat endapan maka kadar kalsium,
plasma diperkirakan antara 5 mg/dl. Endapan sedikit (Fine white
cloud) menunjukan kadar kalsium darah normal (6 ml/dl). Bila
endapan banyak, kadar kalsium tinggi.
Pembacaan hasil secara kwantitatif :
Negatif (-) : Tidak terjadi kekeruhan.
Positif (+) : Terjadi kekeruhan yang halus.
Positif (++) : Kekeruhan sedang
Positif (+++) : Kekeruhan banyak timbul dalam waktu kurang
dari 20 detik.
Positif (++++) : Kekeruhan hebat, terjadi seketika.
Percobaan Ellwort-Howard
Percobaan didasarkan pada diuresis pospor yang dipengaruhi oleh
parathormon.
Pemeriksaan radiologi
Persiapan khusus tidak ada. Pemeriksaan ini bertujuan untuk
melihat kemungkinan adanya kalsifikasi tulang, penipisin dan
osteoporosis. Pada hipotiroid, dapat dijumpai kalsifikasi bilateral
pada dasar tengkorak. Densitas tulang bisa noral atau meningkat.
Pada hipertiroid, tulang menipis, terbentuk kista dalam tulang
serta tuberculae pada tulang.
Pemeriksaan Glukosa
Jenis pemeriksaannya adalah gula darah puasa. Bertujuan untuk
menilai kadar gula darah setelah puasa selama 8-10 jam.
Nilai normal :
Dewasa : 70-110 md/dl
Bayi : 50-80 mg/d
Anak-anak : 60-100 mg/dl
Gula darah 2 jam setelah dimakan. Sering disingkat dengan gula
darah 2 jam PP(post prandial).
Bertujuan untuk menilai kadar gula darah 2 jam setelah makan.
Dapat dilakukan secara bersamaan dengan pemeriksaan gula
darah puasa artinya setelah pengambilan gula darah puasa,
kemudian klien disuruh makan menghabiskan porsi yang biasa lalu
Stimulasi Test
Dimaksudkan untuk mengevaluasi dan mendeteksi hipofungsi
adrenal. Dapat dilakukan terhadap kortisol dengan pemberian
ACTH. Stimulasi terhadap aldosteron dengan pemberian sodium