Anda di halaman 1dari 3

II.

TINJAUAN PUSTAKA
Pertanian adalah kegiatan ekonomi yang sangat tergantung pada cuaca dan iklim
untuk menghasilkan makanan dan serat yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan
manusia. Tidak mengejutkan, pertanian dianggap suatu kegiatan ekonomi yang rentan
terhadap variabilitas iklim dan perubahan (Ashalatha et.al., 2012).
Antisipasi terhadap perilaku iklim belum optimal, sehingga masih banyak kegagalan
pada kegiatan di beberapa sektor seperti gagal panen akibat kekeringan dan banjir, kebakaran
hutan dan sebagainya. Berbagai cara untuk meningkatkan pemahaman informasi iklim telah
dilakukan oleh beberapa institusi agar pengguna informasi iklim dapat memanfaatkannya
secara optimal, namun hasilnya masih belum menggembirakan. Penyediaan informasi iklim
merupakan salah satu cara untuk memperkecil resiko akibat iklim. Dengan mengetahui
informasi iklim, resiko akibat iklim dapat diminimalisir. Namun demikian informasi iklim
yang diberikan hendaknya memenuhi pengguna akhir. Kekuatan informasi iklim adalah
sangat tergantung pada kecepatan, ketepatan dan memenuhi kebutuhan sesuai dengan
kegiatan yang dilakukan. Informasi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan merupakan
informasi yang tidak berarti (Haryoko, 2008)
Meteorologi, yang merupakan salah satu ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang
mempelajari atmosfer, khususnya bagian bawah, dimana gejala cuaca dan iklim terjadi
(Prawirowardoyo, 1996). Stasiun Meteorologi adalah tempat kedudukan dimana alat-alat
meteorologi dipasang, sekaligus pengamatan dan pelaporan unsur-unsur meteorologi (BMG,
2006). Pengamatan meteorologi adalah kegiatan penilaian satu jenis atau beberapa unsur
meteorologi yang menggambarkan keadaan udara baik di permukaan maupun di udara atas.
Pengamatan meteorologi meliputi pengamatan suhu udara, kelembaban udara, awan, arah dan
kecepatan angin, keadaan cuaca, penglihatan mendatar, tekanan udara, suhu muka laut dan
pasang surut. Pengamatan meteorologi permukaan dilaksanakan setiap jam selama 24 jam
sehari bagi stasiun meteorologi basic, sedangkan pada stasiun meteorologi non basic
ditetapkan dengan peraturan tersendiri (BMG, 2006). Pengamatan Meteorologi Permukaan
yang dilaksanakan secara serempak di seluruh dunia pada jam yang yang sudah ditetapkan
secara konvensional berdasarkan standar waktu internasional dinamakan Pengamatan
Sinoptik.
Indonesia termasuk wilayah yang banyak terkena radiasi matahari dan radiasi bumi
sehingga pola cuaca banyak dipengaruhi oleh proses konvektifnya. Pada saat beberapa
wilayah Indonesia mengalami musim pancaroba atau musim transisi baik perubahan dari

musim kemarau ke musim penghujan maupun sebaliknya, keadaan cuacanya akan


berfluktuasi (Zakir dkk, 2010). Cuaca merupakan suatu keadaaan fisis atmosfer sesaat pada
suatu tempat dipermukaan bumi dalam waktu yang relative singkat. Iklim adalah keadaan
cuaca ratarata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang
lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas (Tjasjono, 2004). Pada umumnya
ada unsur-unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca dan iklim suatu daerah atau wilayah.
Unsur cuaca tersebut yaitu: suhu udara, angin, tekanan udara, kelembaban udara, awan, curah
hujan, dan jarak pandang. Salah satu unsur cuaca yang signifikan dalam pengamatan cuaca
yang diamati oleh seorang pengamat adalah unsur curah hujan. Banyaknya air hujan yang
mencapai tanah dalam selang waktu tertentu dinyatakan dengan ketinggian air hujan biasanya
banyaknya curah hujan dinyatakan dengan satuan millimeter (mm) (Muliantara dkk, 2015).
Penakar hujan adalah sebulah alat instrumentasi yang digunkan untuk mengukur dan
mendapatkan jumlah curah hujan pada satuan waktu tertentu (Soejitno,1978). Terdapat 2
macam penakar hujan yaitu secara manual dan otomatis. Pada penakar hujan manual yang
paling banyak digunakan adalah penakar hujan tipe observatorium (obs) atau sering disebut
ombrometer.
Unsur cuaca lainnya yaitu kelembaban nisbi udara.

Alat untuk mengukur atau

mengetahui kualitas suatu udara dinamakan psikrometer. Pada salah satu termometer bola
kaca yang menempati air raksa dibalut dengan kain basah sedangkan bola kaca yang satunya
lagi dibiarkan kering. Psikrometer yaitu meter yang digunakan untuk mengukur kelembaban
udara. Jika psikrometer ini berada pada udara jenuh, kedua termometer akan memberikan
bacaan yang sama. Hal ini disebabkan kedua bola kaca berada dalam keadaan lembab yang
sama, yaitu seratus persen lembab, tetapi seandainya udara tersebut tidak seratus persen
jenuh, sebagian dari air yang membasahi kain bola kaca pada termometer tersebut akan
menguap, sehingga menyebabkan sebahagian dari tenaga akan digunakan dalam proses
penguapan ini (Wihantoro dkk, 2013).
Automatic Weather Station (AWS) didefinisikan sebagai stasiun meteorologi yang
melakukan pengamatan dan mengirim secara otomatis. Setiap AWS mendapatkan energi
menggunakan panel sel surya yang didukung dengan penggunaan cadangan baterai yaitu aki
(asam timbal), untuk menyimpan energi yang didapatkan dari energi surya matahari (Hobby
et.al., 2013).
Menurut penyajiannya data AWS dapat dikelompokkan menjadi:
Real-time AWS: suatu stasiun cuaca yang menyajikan data secara real time kepada pengguna,
pada umumnya AWS ini dilengkapi dengna sistem komunikasi serta alarm untuk memberikan

peringatan kepada pengguna jasa bila terjadi kondisi cuaca ekstrim seperti badai, hujan lebat,
suhu tinggi dan sebagainya.
Off-time AWS: stasiun cuaca yang hanya merekam data serta menyimpan pada media
penyimpanan dan menampilkan data aktual, data yang tersimpan dapat didownload sewaktuwaktu sesuai keperluan (WMO, 2007)

Anda mungkin juga menyukai