Daftar Isi
Daftar Isi...................................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................3
BAB III ANALISA JURNAL..................................................................................6
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................8
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dewasa ini Art Terapi merupakan salah satu cara penyembuhan
non komplementer yang cukup diminati karena selain tidak menimbulkan
efek samping Art Terapi juga memiliki berbagai kebermanfaatan yang
berbeda beda tergantung
sendiri. Art
terapi
dapat
sebagai
seni
yang
menjadi
untuk
kemampuan
untuk
berkomunikasi,
bersosialisasi
dan
suatu
cara atau
memori,
pada
saat kegiatan
Sistem otak yang mengontrol komunikasi dan ketrampilan sosial pada anak
autis tidak berfungsi secara normal sebagaimana pada anak-anak normal.
Pengajaran tentang komunikasi dan sosialisasi memberi mereka kemampuan dan
kesempatan untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan sosialisasi mereka,
seperti menjalin hubungan persahabatan.
Terapi seni sebagai komponen ketrampian dan sosial pelatihan dapat
meningkatkan keinginan anak-anak untuk berpartisipasi karena seni merupakan
kegiatan yang mereka anggap dapat menerima mereka. Terapi seni menawarkan
cara untuk memecahkan masalah visual. Hal ini memaksa anak autis menjadi
lebih bisa untuk mengekspresikan diri dan menawarkan cara untuk tidak
mengacam dan menangani penolakan. Hal ini dapat menggantikan tantrum
sebagai respon pengekspresian diri, dan memungkinkan anak untuk dapat
menenangkan dirinya sendiri.
Langkah yang harus dilakukan adalah :
a.
b.
c.
d.
hasil
berdasarkan
penelitian
yang
menganalisa
: 2013
: 56-64
BAB IV PEMBAHASAN
A. Jurnal I
1. Dalam penelitian ini dilakukan pada anak dengan autis dengan
memberikan terapi seni yang digabungkan dengan terapi kelompok
dalam program SuperKids dengan hasil yang diinginkan adalah
meningkatkan kemampuan sosial anak dengan kategori meningkatnya
ketrampilan sosial dan menurunnya masalah perilaku.
2. Perilaku yang dinilai dari keterampilan sosial yaitu :
a. Kooperatif
b. Asertif
c. Tanggung jawab
d. Kontrol diri
3. Perilaku yang dinilai dari maslah perilaku yaitu :
a. Ekstrovert
b. Introvert
c. Hiperaktif
4. Intervensi yang diberikan adalah
a. Mendukung
anak
mengungkapkan
perasaannya
dengan
anak-anak
mengekspresikan
dirinya
dengan
Tidak ada bukti statistik bahwa terapi seni ataupun terapi kelompok
sangat penting diberikan untuk memperbaiki perilaku anak autis.
B. Jurnal II
Jenis terapi
Populasi
: Art Therapy
: Beberapa siswa di sekolah luar biasa dan seorang anak
dengan autisme
Outcome
: Sebagai terapi untuk meningkatkan beberapa kemampuan
anak dengan autisme
Hasil Analisis Jurnal
10
menggambar.
Tidak dapat diidentifikasi artinya, gambar anak-anak autis tidak
dapat diidentifikasi sesuai kriteria pada tahapan-tahapan yang
disebutkan oleh Lowenfeld pada gambar anak normal. Misalnya,
gambar anak autis usia 10 tahun yang tidak sesuai dengan kriteria
gambar anak normal usia 10 tahun menurut Lowenfeld. Jika
gambar anak normal usia 10 tahun sudah dapat diidentifikasi
sebagai gambar anak masa berkelompok melalui kriteria gambar
masa berkelompok, maka untuk gambar anak autis usia 10 tahun
tidak dapat diidentifikasi sebagai gambar anak masa berkelompok,
11
anak inginkan.
Interaksi dan komunikasi dengan bahasa yang baik, muda
dipahami dan mendukung akan meningkatkan kemampuan bahasa
dan interaksi anak dengan orang orang disekitarnya. Anak juga
tidak
segan
untuk
mengekspresikan
rasa
bangga
dan
12
menikmati
lelucon
yang
di
tunjukkan
oleh
anak
13
BAB V KESIMPULAN
Dari hasil analisis jurnal yang kami lakukan, kami mengambil
kesimpulang bahwa anak autism mempunya perilaku yang tidak dapat dikontrol,
tidak dapat fokus, tidak dapat diidentifikasi, dan tidak dapat diprediksi.
karakteristik perilaku yang mendefinisikan sindrom autisme adalah keterlambatan
dalam perkembangan bahasa, kurangnya respon terhadap isyarat-isyarat sosial,
dan integrasi sosial, komunikatif, dan emosional perilaku yang kurang.
Oleh karena itu di dalam penelitian ini dilakukan pada anak dengan autis
dengan memberikan terapi seni yang digabungkan dengan terapi kelompok dalam
program SuperKids dengan hasil yang diinginkan adalah meningkatkan
kemampuan sosial anak dengan kategori meningkatnya ketrampilan sosial dan
menurunnya masalah perilaku. Diharapkan art therapy memberikan pengaruh
yang lebih signifikan terhadap perubahan perilaku anak autism.
Tujuan art therapy sesuai dengan jurnal yang diambil adalah
1.
2.
3.
4.
14
Daftar Pustaka