PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ilmu Budaya Dasar (IBD) sebagai mata kuliah dasar umum (MKDU)
1.2
1.2.1
Tujuan
Tujuan Umum
Untuk mengetahui ruang lingkup ilmu humaniora dan konsep manusia
Page 1
2.1
budaya
atau
pengetahuan
budaya
ilmu
yang
pengetahuan
juga
yang
disebut
bertujuan
humanities atau pengetahuan budaya yang mencakup keahlian filsafat dan seni
yang dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang keahlian seperti seni sastra,
seni tari, seni rupa, dan lain-lain. Jadi, Ilmu Budaya Dasar bukanlah ilmu tentang
berbagai budaya, melainkan pengertian dasar dan pengertian umumnya tentang
konsep-konsep dan teori-teori budaya yang dikembangkan untuk mengkaji
masalah-masalah kebudayaan.
Perdebatan terhadap berbagai masalah budaya ini dilakukan dengan
menggunakan berbagai pengetahuan budaya (the humanities), baik dengan
menggunakan suatu keahlian (disiplin) ataupun dengan menggunakan pendekatan
berbagai keahlian (interdisipliner).
Wujud kebudayaan dan orientasi nilai budaya :
1. Wujud Kebudayaan
Prof. Dr. Koentjoroningrat menguaikan tentang wujud kebudayaan
menjadi 3 macam yaitu:
Humaniora
Page 2
Humaniora
Page 3
Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar
agar hidup bisa menjadi baik.
2) Hakekat Karya
Orientasi
kolateral
(horizontal),
rasa
ketergantungan
kepada
Perubahan kebudayaan
Page 4
diganti oleh teknik Huller di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani
sebagai penumbuk padi jadi kehilangan pekerjaan. Semua terjadi karena adanya
salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi, sehingga
menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan
organisasi social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung
dari dinamika masyarakatnya.
Ada
faktor-faktor
yang
mendorong
dan
menghambat
perubahan
kebudayaan yaitu:
a. Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi mudah berubah,
terutama
unsur-unsur
teknologi
dan
ekonomi
kebudayaan
Page 5
yang
akan
dikaji
dalam
Ilmu
Budaya
Dasar
Page 6
a. Nasib buruk
b. Penyesalan
c. Kehilangan yang dicintai
4. Manusia dan keadilan
a. Rasa keadilan
b. Perlakuan yang adil
5. Manusia dan pandangan hidup
a. Cita-cita
b. Kebajikan
6. Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian :
a. Kesadaran
b. Kewajiban
c. Pengorbanan
7. Manusia dan kegelisahan :
a. Keterasingan
b. Kesepian
c. Ketidakpastian
8. Manusia dan harapan :
a. Kepercayaan diri
b. Gairah mengatasi kesulitan
Dari pengembangan masalah-masalah tersebut di atas Nampak sekali
bahwa orientasi dalam Ilmu Budaya Dasar memang tidak terlepas dari masalahmasalah manusia dan kebudayaannya.
Humaniora
Page 7
2.3
2.3.1
laku yang berakal budi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Manusia
berbudaya juga dapat diartikan sebagai manusia yang dalam kehidupannya
berperilakuan baik, bermoral, sopan dan santun terhadap sesama manusia atau
mahluk ciptaan tuhan. Perilaku manusia berbudaya adalah perilaku yang
dijalankan sesuai dengan moral, norma-norma yang berlaku dimasyarakat, sesuai
dengan perintah di setiap agama yang diyakini, dan sesuai dengan hukum Negara
yang berlaku. Dalam berperilaku, manusia yang berbudaya tidak menjalankan
sikap-sikap atau tindakan yang menyinpang dari peraturan-peraturan baik berupa
norma- norma yang ada di masyarakat maupun hukum yang berlaku.
Sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk sosial,
dan makhluk ciptaan Tuhan, maka kebaikan, kebenaran, dan keadilan yang
diusahakan itu tidak hanya diusahakan semata-mata hanya untuk dirinya sendiri,
Humaniora
Page 8
melainkan juga untuk masyarakat sekitarnya, bahkan juga untuk makhluk lain
ciptaan Tuhan.
Seseorang dikatakan berbudaya apabila perilakunya dituntun oleh akal budinya
sehingga dapat mendatangkan kebahagiaan bagi diri dan lingkungannya serta
tidak bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dapat dikatakan dengan bermanfaat
bagi lingkungannya atau paling tidak tidak merugikan orang lain. Kebahagiaan
memang hak semua orang. Namun, dalam memperoleh kebahagiaan, manusia
yang mengaku dirinya sebagai makhluk berbudaya selalu berusaha tidak
mengurangi apalagi meniadakan sama sekali kebahagiaan pihak lain. Bahkan
pihak lain sedapat mungkin ikut merasakan kebahagiaan itu.
2.3.2
perbedaan cara dan pola hidup diantara keduanya. Karena akal dan budi
menyebabkan manusia memiliki cara dan pola hidup yang ganda, yaitu:
kehidupan kehidupan yang bersifat meterial dan kehidupan yang bersifat spiritual.
Akal dan budi sangat berperan dalam usaha menciptakan kedua jenis kehidupan
itu. Untuk menciptakan kebahagiaan hidup jasmani, manusia dan akal budinya
selalu berusaha menciptakan benda-benda baru sesuai dengan yang diinginkan.
Dengan kata lain manusia yang dengan akal dan budinya serta aktivitasnya sangat
besar peranannya dalam mewujudkan dan mengembangkan kebudayaan.
Akal dan budi manusia yang mengaku manusia berbudaya, pasti akan
menolak bila menyaksikan kehidupan yang seperti kehidupan hewan siapa yang
kuat dialah yang menang. Sebab pada hakikatnya manusia hidup selalu
memerlukan pertolongan yang lain.
Dua kekayaan manusia yang paling utama adalah akal dan budi atau yang
biasa disebut dengan pikiran dan perasaan. Kalau dilihat dari segi bentuk fisiknya
tidak berlebihan jika manusia menyatakan dirinya sebagai makhluk yang termulia
diantara makhluk-makhluk lain ciptaan Tuhan. Banyak bukti dapat ditunjukkan
Humaniora
Page 9
Humaniora
Page 10
akan
lebih
mengetahui
kerakteristik
manusia
berbudaya
dengan
2.3.3
Humaniora
Page 11
Humaniora
Page 12
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Ilmu Budaya Dasar, dalam bahasa Inggris disebut Basic Humanities
budaya
atau
pengetahuan
ilmu
budaya
yang
pengetahuan
juga
yang
disebut
bertujuan
Humaniora
Page 13
DAFTAR PUSTAKA
Veeger. 2007. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT Prehallindo
Tri Prasetya, J. 2005. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA
Sulaeman, M. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Bandung : PT REFIKA ADITAMA,
Mawardi, IAD-ISD-IBD. Bandung: PT PUSTAKA SETIA, 2007
MKD IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2011. Surabaya : IAIN Sunan Ampel Pers
Roslina, K. 2010. Realitas Sosial. Jakarta : PT Gramedia
Humaniora
Page 14