Anda di halaman 1dari 8

Ikatan Kovalen

Bila atom-atom yang memiliki keelektronegatifan sama bergabung, maka


tidak akan terjadi perpindahan elektron, tetapi kedua elektron itu digunakan
bersama oleh kedua atom yang berikatan. Ikatan kovalen adalah ikatan yang
terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam yang lain dengan cara
pemakaian bersama pasangan elektron. Adakalanya dua atom dapat menggunakan
lebih dari satu pasang elektron. Ikatan kovalen terbentuk di antara dua atom yang
sama-sama ingin menangkap elektron (sesama atom bukan logam). Apabila yang
digunakan bersama dua pasang atau tiga pasang maka akan terbentuk ikatan
kovalen rangkap dua atau rangkap tiga. Jumlah elektron valensi yang digunakan
untuk berikatan tergantung pada kebutuhan tiap atom untuk mencapai konfigurasi
elektron seperti gas mulia (kaidah duplet atau oktet).
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron oleh
atom-atom yang berikatan. Pasangan elektron yang dipakai bersama disebut
pasangan elektron ikatan (PEI) dan pasangan elektron valensi yang tidak terlibat
dalam pembentukan ikatan kovalen disebut pasangan elektron bebas (PEB).
Ikatan kovalen umumnya terjadi antara atom-atom unsur nonlogam, bisa sejenis
(contoh: H2, N2, O2, Cl2, F2, Br2, I2) dan berbeda jenis (contoh: H2O, CO2, dan lainlain). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa kovalen.
Penggunaan bersama pasangan elektron digambarkan oleh Lewis
menggunakan titik elektron. Rumus Lewis merupakan tanda atom yang di
sekelilingnya terdapat titik, silang atau bulatan kecil yang menggambarkan
elektron valensi atom yang bersangkutan. Struktur Lewis adalah penggambaran
ikatan kovalen yang menggunakan lambang titik Lewis di mana PEI dinyatakan
dengan satu garis atau sepasang titik yang diletakkan di antara kedua atom dan
PEB dinyatakan dengan titik-titik pada masing-masing atom.
Apabila dua atom hidrogen membentuk ikatan maka masing-masing atom
menyumbangkan sebuah elektron dan membentuk sepasang elektron yang
digunakan bersama. Sepasang elektron bisa digantikan dengan sebuah garis yang
disebut tangan ikatan. Jumlah tangan dapat menggambarkan jumlah ikatan dalam
suatu senyawa kovalen.
Sifat-sifat senyawa kovalen sebagai berikut:
a.
Pada suhu kamar umumnya berupa gas (misal H2, O2, N2, Cl2, CO2), cair
(misalnya: H2O dan HCl), ataupun berupa padatan.
b.
Titik didih dan titik lelehnya rendah, karena gaya tarik-menarik
antarmolekulnya lemah meskipun ikatan antaratomnya kuat.
c.
Larut dalam pelarut nonpolar dan beberapa di antaranya dapat berinteraksi
dengan pelarut polar.

d.

Larutannya dalam air ada yang menghantar arus listrik (misal HCl) tetapi
sebagian besar tidak dapat menghantarkan arus listrik, baik padatan, leburan, atau
larutannya.
Anda dapat memprediksi ikatan kimia apabila mengetahui konfigurasi
elektron dari atom unsur tersebut (elektron valensinya). Dari situ akan
diketahuijumlah kekurangan elektron masing-masing unsur untuk mencapai
kaidah oktet dan dupet (kestabilan struktur seperti struktur elektron gas mulia).
Jarak antara dua inti atom yang berikatan disebut panjang ikatan. Sedangkan
energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan disebut energi ikatan. Pada
pasangan unsur yang sama, ikatan tunggal merupakan ikatan yang paling lemah
dan paling panjang. Semakin banyak pasangan elektron milik bersama, semakin
kuat ikatan dan panjang ikatannya semakin kecil/pendek.
Adapun macam-macam ikatan kovalen berdasarkan jumlah PEI-nya yaitu
ikatan kovalen tunggal yaitu ikatan kovalen yang memiliki 1 pasang PEI. Contoh:
H2, H2O (konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6) atau H H , H-O-H , ikatan
kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI. Contoh: O 2,
CO2(konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4) atau O = O , O = C = O, dan ikatan
kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI. Contoh: N2
(Konfigurasi elektron N = 2, 5) atau N N.
Ikatan kovalen yang hanya melibatkan sepasang elektron disebut ikatan
tunggal (dilambangkan dengan satu garis), sedangkan ikatan kovalen yang
melibatkan lebih dari sepasang elektron disebut ikatan rangkap. Ikatan yang
melibatkan dua pasang elektron disebut ikatan rangkap dua (dilambangkan
dengan dua garis), sedangkan ikatan yang melibatkan tiga pasang elektron
disebut ikatan rangkap tiga (dilambangkan dengan tiga garis).
a. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terjadi karena
pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari salah satu atom yang
berikatan. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang PEI-nya berasal
dari salah satu atom yang berikatan. Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan
kovalen di mana pasangan elektron yang dipakai bersama hanya disumbangkan
oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron.
Ikatan kovalen koordinat dapat terjadi antara suatu atom yang mempunyai
pasangan elektron bebas dan sudah mencapai konfigurasi oktet dengan atom lain
yang membutuhkan dua elektron dan belum mencapai konfigurasi oktet.
Ketika membuat rumus Lewis dari asam-asam oksi (misalnya asam
sulfat/H2SO4) lebih dahulu dituliskan bayangan strukturnya kemudian membuat
rumus Lewisnya yang dimulai dari atom hidrogen. Hal ini untuk mengetahui
jenis-jenis ikatan yang ada, antara ikatan kovalen atau ikatan kovalen koordinat.

Pada ikatan kovalen biasa, pasangan elektron yang digunakan bersama


dengan atom lain berasal dari masing-masing atom unsur yang berikatan. Namun
apabila pasangan elektron tersebut hanya berasal dari salah satu atom yang
berikatan, maka disebut ikatan kovalen koordinasi.
b. Polarisasi Ikatan Kovalen
Perbedaan keelektronegatifan dua atom menimbulkan kepolaran senyawa.
Adanya perbedaan keelektronegatifan tersebut menyebabkan pasangan elektron
ikatan lebih tertarik ke salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol
inilah yang menyebabkan senyawa menjadi polar.
Pada senyawa HCl, pasangan elektron milik bersama akan lebih dekat
pada Cl karena daya tarik terhadap elektronnya lebih besar dibandingkan H. Hal
itu menyebabkan terjadinya polarisasi pada ikatan H Cl. Atom Cl lebih negatif
daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.
Contoh:
1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3.
2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3.
Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran
senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut.
1)
Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat
nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar.
2)
Bentuk molekul, jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya bersifat
nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka senyawanya
bersifat polar.
Kedudukan pasangan elektron ikatan tidak selalu simetris terhadap kedua
atom yang berikatan. Hal ini disebabkan karena setiap unsur mempunyai daya
tarik elektron (keelektronegatifan) yang berbeda-beda. Salah satu akibat dari
keelektronegatifan adalah terjadinya polarisasi pada ikatan kovalen.
Kepolaran dinyatakan dengan momen dipol (), yaitu hasil kali antara
muatan (Q) dengan satuan Coloumb dengan jarak (r) satuan meter.
=Qr
Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 1030 Cm.
Berikut adalah sajian beberapa momen dipol dari senyawa kovalen.
Senyawa

Keelektronegatifan

Momen Dipol (D)

HF
HCl
HBr
HI

1,8
1,0
0,8
0,5

1,91
1,03
0,79
0,38

Ikatan Kovalen

Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan


elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan.

Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan


berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam).

Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas


elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan
ikatan ion.

Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiaptiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan
dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk
pasangan elektron yang dipakai secara bersama.

Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan


elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas
mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Ada 3 jenis ikatan kovalen :


a). Ikatan Kovalen Tunggal
Contoh 1 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2
Konfigurasi elektronnya :

=1
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh
konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He).

Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat


sepasang elektron yang dipakai bersama.

Rumus struktur

Rumus kimia
= H2
Contoh 2 :
v Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF

v Konfigurasi elektronnya :

=1

= 2, 7

v Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron


valensi.

v Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan
atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan
konfigurasi elektron He dan Ne).

v Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai


bersama.

Rumus struktur

Rumus kimia

= HF

v Soal :
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut :

( lengkapi dengan rumus struktur dan rumus kimianya )

1)
2)
3)

Atom C dengan H membentuk molekul CH4


Atom H dengan O membentuk molekul H2O
Atom Br dengan Br membentuk molekul Br2

b). Ikatan Kovalen Rangkap Dua


Contoh :

Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2

Konfigurasi elektronnya :
= 2, 6

Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi


elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron
sebanyak 2.

Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O


tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.
Rumus struktur :

Rumus kimia
: O2

Soal :
Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut : (lengkapi dengan
rumus struktur dan rumus kimianya)

1)
2)

Atom C dengan O membentuk molekul CO2


Atom C dengan H membentuk molekul C2H4 (etena)

c). Ikatan Kovalen Rangkap Tiga


Contoh 1:

Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2

Konfigurasi elektronnya :
= 2, 5

Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi


elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron
sebanyak 3.

Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N


tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama.
Rumus struktur :

Rumus kimia
: N2
Contoh 2:

Ikatan antara atom C dengan C dalam etuna (asetilena, C2H2).

Konfigurasi elektronnya :
= 2, 4

=1
Atom C mempunyai 4 elektron valensi sedangkan atom H mempunyai 1
elektron.

Atom C memasangkan 4 elektron valensinya, masing-masing 1 pada atom


H dan 3 pada atom C lainnya.
(Rumus Lewis)
(Rumus bangun/struktur)

3).

Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar

Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan


elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron
Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan
elektron yang digunakan bersama.

Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ


digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor
menuju akseptor pasangan elektron.
Contoh 1:

Terbentuknya senyawa
atau
Contoh 2:

Terbentuknya molekul ozon (O3)

Agar semua atom O dalam molekul O3 dapat memenuhi aturan oktet maka
dalam salah 1 ikatan , oksigen pusat harus menyumbangkan kedua
elektronnya.
Rumus struktur : O

DAFTAR PUSTAKA
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Permana, Irvan. 2009. Memahami Kimia 1 untuk SMA/MA kelas X. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Rahardjo, Sentot Budi. 2008. Kimia Berbasis Eksperimen 2 untuk kelas XI

SMA dan MA. Jawa Tengah: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai