PENDAHULUAAN
keperawatan
profesional
dapat
berkontribusi
dalam
praktik
Melakukan pengkajian
Melakukan analisis situasi berdasarkan analisis SWOT
Menentukan rumusan masalah
Memprioritaskan masalah
Menyusun rencana strategi : (1) Peran MAKP Primer, (2) Supervisi, (3)
Discharge Planning, (4) Timbang terima, (5) Dokumentasi, (6) Ronde
1. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
RUANG PERAWATAN DIENG LANTAI DUA (2) RS PMC
JOMBANG
Kepala Ruangan
Penanggung
jawab shift
Penanggung
jawab shift
libur
Penanggung
jawab shift
Terapi
Komplementer
sebagai
Terapi
Alternatif
dalam
Penyembuhan Pasien.
-
Seminar Akupuntur
Upaya
2.1.2 Pasien
1. Alur Pasien Masuk Ruangan
Pasien Datang
IGD
Poliklinik
Rawat inap
Dirujuk
Pulang
Meninggal
Instalasi
Forensik
1.
2.
3.
4.
5.
Membaik
RS Lain
Intensive
Care
Pelayanan :
Medis
Keperawatan
Penunjang
Gizi
Administrasi
Diagram 2.2 Alur Pasien Masuk di Ruang perawatan dieng lantai dua (2)
2. Gambaran Kasus
Tabel 2.4 Daftar Kasus Terbanyak di Ruang perawatan dieng lantai dua (2)
pada Trimester Pertama Bulan Juni Agustus 2016
No
Penyakit
Jumlah Pasien
1. CVA INFARK
58
2. CVA BLEEDING
27
3. TUMOR
1
4. BA (Brain Atropi)
2
Total
88
3. Tingkat Ketergantungan Pasien
Tingkat Ketergantungan Pasien secara keseluruhan di Ruang perawatan
dieng lantai dua (2) pada tanggal 14 september 16 september 2016, sebagian
besar pasien dengan total care sebanyak 1 orang, partial care sebanyak 0 orang
dan minimal care sebanyak 0 orang.
2.2 SARANA DAN PRASARANA (M2 MATERIAL)
2.2.1 Gambaran Umum Ruang
Penerapan proses manajerial keperawatan dan kegiatan mahasiswa
program studi profesi ners STIKES husada Jombang mengambil tempat di
ruang perawatan dieng lantai dua (2). Dengan luas keseluruhan Rumah Sakit
3127 m2.
Pengkajian data awal di lakukan pada tanggal 14 16 september
2016. Adapun data yang di dapat adalah sebagai berikut :
a. Visi, Misi, Motto, RS PMC JOMBANG
1. Visi
Menjadikan RS pelengkap medical center yang terdepan dan terpercaya
dalam pelayanan medis.
2. Misi
a) Memberikan pelayanan medis yang berfokus pada pasien
seutuhnya dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
b) Menyelenggarakan pelayanan medis yang profesional bermutu dan
mampu bersaing secara global.
c) Menjalin kerjasama untuk pengembangan rumah sakit dan
memenuhi harapan stakeholder terkait
3. Motto
We serve with heart
2
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan palayanan secara optimal pada klien.
b. Memberikan pelayanan khusus pada pasien
c. Memberikan banttuan pelayanan kebutuhan dasar klien dengan
tingkat ketergantungan pasien.
d. Menciptakan dan menjaga kebersihan lingkungan untuk kenyamanan
klien.
2.2.2 Lokasi atau Denah Ruang
5
15 15
1
16 16
17
18
1
2
19
3
8
20
10
11
12
12
13
13
20
26
U
B
31
27
24
28
8
25
23
30
T
S
Keterangan
1. Pintu masuk perawat
5
6.
7
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Spatel Lidal
Nasal Kanul
Masker O2
Bak Injeksi
Bak Instrumen
B
B
B
B
B
B
B
Gunting Perban
Gunting Aj
Pinset Antomis
Pinset Cirugis
B
B
B
B
Korentang
Tempat Korentang
Tromol kecil
Tromol sedang
Tromol Besar
Cucing
Bengkok kecil
Bengkok besar
Torniquet
Laringoskop
Stetoskop
Tensimeter Raksa
Bed Pan
Urinal
Monitor
31.
32.
33
34
35
36
37
Pulse Oksimetry
Bag valve Mask
Waskom Besar
Waskom kecil
Suction
Infuse Pump
Syringe Pump
38
39
40
43
44
45
Standart infuse
Bed
Troley injeksi
Lampu baca foto
Timbangan BB
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
B
46
51
52
54
55
Almari obat
Martil
Troley suction
Manset tensi
Nebulizer
B
B
B
B
B
sudah diberikan dan harus diberikan selanjutnya serta pesan khusus lainnya
untuk perawat di shift berikutnya
2.3.3
Ronde Keperawatan
RS PMC JOMBANG merupakan suatu pelayanan kesehatan tipe B
Supervisi Keperawatan
Supervisi khusus yang dilakukan oleh kepala ruangan terhadap kinerja perawat,
waktu pelaksanaan sangat bergantung pada keperluan/ kebijakan kepala
ruangan.
b)
c)
Supervisi yang dilakukan oleh pengawas supervisi rumah sakit terhadap kinerja
perawat ruangan, yang dilaksanakan setiap hari pada shift sore atau
malam hari.
Selama pengkajian pada tanggal 14-16 september 2016 belum ada
supervisi khusus keperawatan yang dilakukan oleh kepala ruangan, tetapi
terdapat supervisi yang
Supervisi tersebut dilakukan setiap hari pada waktu sore atau malam. Petugas
khusus supervisi melakukan supervisi secara langsung sehingga bila ada
tindakan keperawatan yang tidak sesuai protap ( SOP ) segera langsung untuk
diperbaiki.
Isi dari supervisi meliputi observasi tindakan keperawatan yang
dilakukan di ruangan apakah sudah sesuai dengan SOP. Perawat yang
melakukan pekerjaan dengan baik, diberikan reward . Dan bagi perawat yang
melakukan tindakan kesalahan akan diberikan tindakan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
hal
Klasifikasi
pasien
Minimal care
Partial care
Total care
Total
Jumlah
pasien
0
0
10
10
Pagi
: 4 orang
Sore
: 3 orang
Malam : 2 orang
Total : 9 orang
Jumlah tenaga cadangan :
86 X 9
297
Jadi, jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas per hari di ruang
Unit Stroke adalah 9 orang + 1 orang karu + 3 orang cadangan = 13
orang
2.5.4 Infeksi Nosokomial
Dalam Periode juni-agustus 2016 tidak terjadi Infeksi Nosokomial.
ANALISA SWOT
Dari hasil pengkajian dilakukan analisis SWOT berdasarkan elemen
penerapan model MAKP yang meliputi : M1 ; ketenagaan dan Klien , M2 ; Sarana
dan parasarana , Penerapan MAKP, Sentralisasi Obat, Supervisi, Timbang
Terima,Ronde Keperawatan, Dishanger Planing dan Dokumentasi
1. Man (M1) dan Material (M2)
Man (M1) & Material (M2)
Internal Faktor (IFAS)
STRENGHT
1. Mempunyai sarana dan
prasarana untuk klien dan
tenaga kesehatan
2. Mempunuyai peralatan
oksigenasi dan petugas
Bobot Ratin
g
Bobot x Rating
0,05
0,15
0,05
0,1
SW=
3,15-2,8 =
0,32
mampu menggunakannya
3. RS Memberikan kesempatan
untuk belajar lebih luas
4. RS Pemerintah Tipe B
5. Terdapat administrasi
penunjang
6. Tersedia Nurs Station
7. Ada Tugas, peran dan
wewenang yang jelas
8. Jenis ketenagaan :
- S 1 Kep
= 3 orang
- D 3 Kep
= 8 orang
- SMA
= 1 orang
Total
WEAKNESS
1. Belum terpakai sarana dan
prasarana secara optimal
2. Keinginan untuk membenahi
diri sendiri kurang
3. Belum termanfaatnya
administrasi secara optimal
4. Sebagian perawat belum
memahami tentang peran dan
fungsinya
5. Adanya konflik peran
perawat
6. Belum dipahami tanggungjawab dan tanggung gugat
secara benar
7. Nurse station belum
termanfaatkan dengan
optimal
8. Disiplin pegawai cukup
Total
Eksternal Faktor ( EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya program pelatihan &
seminar tentang manajeman
keperawatan
2. Adanya mahasiswa S1
keperawatan yang praktek
manajemen keperawatan
3. Adanya kerja sama yang baik
antara perawat dengan
mahasiswa S1 keperawatan
4. Adanya kebijaksanaan
0,2
0,8
0,1
0,1
3
2
0,3
0,2
0,1
0,1
2
2
0,2
0,2
0,3
1,2
3,15
0,13
0,39
0,186
0,744
0,098
0,392
0,075
0,225
0,091
0,182
0,13
0,52
0,098
0,098
0,093
1
0,279
2,83
0,155
0,465
0,23
0,92
0,24
0,72
OT
2,86-2,35=
0,47
pemerintah tentang
profesionalisme Perawat
5. Adanya program akreditasi
RS dari pemerintah dimana
MAKP merupakan salah satu
penilaian
6. Beralihnya peran dan fungsi
rumah sakit
Total
THREATHENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi
dari masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan
profesional
2. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan hukum
3. Makin tingginya kesadaran
masyarakat akan pentingnya
kesehatan
4. Persaingan dengan RS
Swasta yang makin ketat
Total
0,125
0,125
0,125
0,375
0,125
1
0,25
2,86
0,1
0,4
0,155
0,155
0,1
0,2
0,13
0,13
2,35
Bobot
Ratin
g
Bobot x Rating
0,14
0,28
0,14
0,42
0,14
0,56
0,11
0,33
0,11
0,33
0,11
0,33
2
S-W=
2,89 1,79=
1,1
0,11
0,22
0,14
0,42
2,89
0,11
0,33
0,11
0,22
0,09
0,09
0,11
0,22
0,11
0,11
0,09
0,18
0,09
0,36
0,14
0,14
0,14
0,14
1,79
OT
0,24
0,48
0,24
0,72
0,24
0,72
0,29
0,87
2,79
2,79 1,22
= 1,57
2. THREATENED
1. Persaiangan antara rumah
sakit yang makin ketat
2. Adanya tuntutan masyarakat
yang semakin tinggi terhadap
pelayanan yang profesional
3. Makin tinggi kesadaran
masyarakat akan hukum
4. makin tinggi kesadaran
masyarakat akan kesehatan
5. Bebasnya pers yang langsung
untuk menyebarkan informasi
dengan cepat
Total
3. Discharge Planning
Discharge Planning
Internal factor (IFAS)
1. STRENGTH
1. Tersedia resume keperawatan
untuk klien saat pulang
2. Adanya kemauan petugas
kesehatan untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada
klien dan keluarga
3. Adanya surat control berobat
jalan
4. memberikan penkes pada klien/
keluarga selama dirawat
Total
WEAKNESS
1. Keterbatasannya waktu perawat
untuk memberikan penkes secara
komprehensif pada pasien pulang
2. Keterbatasannya anggaran untuk
format discharge planning yang
lengkap
3. Tidak tersedianya leaflet pasien
pulang
4. Pemberian penkes dilakukan
secara lisan (komunikasi) saja
5. Tidak ada pendokumentasian
0,21
0,21
0,26
0,26
0,15
0,3
0,26
0,26
0,10
0,2
1,22
Bobot
Rating
Bobot x Rating
0,32
1,12
0,18
0,44
0,32
0,84
0,18
1,66
3,06
0,24
0,72
0,16
0,16
0,24
0,96
0,18
0,54
0,18
0,18
2
SW
3,06-2,56
= 0,5
2,56
0,30
0,90
0,30
0,90
0,40
0,12
1,92
0,38
1,14
0,31
1,24
0,31
0,93
3,31
Bobot
Rating
0,17
0,34
0,22
0,88
0,22
0,88
0,17
0,68
0,22
0,66
Bobot x Rating
1
0,2
OT
1,92- 3,31
= - 1,39
3,44
2
0,4
SW
3,44-2,33=
1,11
0,27
0,27
0,2
0,6
0,13
0,26
0,2
0,8
2,33
0,4
1,2
0,3
0,6
0,3
0,6
O-T
2,4-3,1
= 0,7
2,4
0,7
2,8
0,3
0,3
3,1
5. Supervisi
Supervisi
Internal factor (IFAS)
STRENGHT
1. RSU merupakan rujukan bagi
masyarakat Madiun dan
sekitarnya
2. Unit Stroke merupakan ruang
yang memerlukan perhartian
ekstra dari petugas
3. Adanya kemauan perawat untuk
berubah
4. Kepala ruangan mendukung
Bobot
Rating
Bobot x rating
0,26
1,04
0,26
1,04
0,22
0,66
0,26
1,04
2
S-W
3,78-3,00
= 0,78
3,78
0,28
0.84
0,28
0,84
0,22
0,66
0,22
0,66
2,6
0,38
1,14
0,31
0,93
0,31
0,93
3,00
0,4
0,40
0,30
0,60
0,30
0,60
1
Bobot
O-T
3,00-1,6
= 1,40
1,60
Rating
Bobot x Rating
0,22
0,88
0,22
0,88
SW
3,862,01
= 1,85
0,14
0,42
0,20
0,80
0,22
0,88
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
WEAKNESS
Belum tersediannya sarana dan
prasarana yang memadai untuk
sentralisasi obat
Kurangnya jumlah petugas
untuk pengawasan sentralisasi
obat
Belum ada pembagian tugas dan
tanggung jawab tentang
sentralisasi obat
Tehnik sentralisasi obat belum
jelas
Tidak ada supervisi tentang
sentraliasasi obat
Tidak semua keluarga setuju
obat disentralisasikan
Latar belakang pendidikan
perawat bervariasi
Total
3,86
0,08
0,08
0,08
0,08
0,17
0,34
0,08
0,08
0,17
0,34
0,25
0,75
0,17
0,34
1
Eksternal Faktor ( EFAS)
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa profesi ners
yang praktek menejemen
keperawatan
2. Kerja sama yang baik antara
perawat dengan mahasiswa
profesi ners
Total
THREATHENED
1. Adanya tuntutan klien untuk
mendapatkan pelayanan yang
professional
2. Adanya ketidak percayaan klien
dan keluarga terdapat
sentralisasi obat
Total
2,01
0,50
0,50
0,15
0,15
0,30
0,50
0,50
0,10
1
0,50
0,60
OT
0,30
0,60
= -0,30
7. Ronde Kperawatan
Ronde Kperawatan
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Adanya dukungan dari seksi
keperawatan dan kepala ruangan.
2. Rumah sakit pemerintah type B
Pendidikan sekaligus sebagai
rumah sakit pendidikan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan
3. SDM yang tersedia yaitu lulusan
S1 Keperawatan sebanyak 3 orang
dan DIII Keperawatan 8 orang
yang sebagian besar telah
mengikuti pelatihan.
4. Adanya kemauan dari perawat
untuk melaksanakan ronde
keperawatan
Total
WEAKNESS
1. Belum dilaksanakannya ronde
keperawatan secara optimal.
2. Belum terbentuknya tim ronde
keperawatan
Total
Eksternal Faktor ( EFAS)
OPPORTUNITY
1. Terbukanya kesempatan
melanjutkan pendidikan pada S1
keperawatan
2. Adanya program pelatihan
/seminar khusus
3. Adanya mahasiswa profesi ners
yang berpraktek di bagian
manajemen keperawatan
4. Tersedianya waktu atau
kesempatan untuk melakukan
ronde keperawatan
Total
THREATHENED
1. Adanya tuntutan yang tinggi dari
masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang profesional
2. Persaingan antar ruang semakin
ketat dalam memberikan pelayanan
Bobot
Rating
Bobot x Rating
0,23
0,46
0,23
0,69
0,31
0,93
0,23
0,23
SW
2,31
2,62= 0,31
2,31
3
0,62
1,86
2
0,38
0,76
2,62
2
0,25
0,5
3
0,33
0,99
3
0,25
0,75
1
0,17
0,17
2,41
2
0,56
1,12
1
0,44
0,44
O-T
2,411,56
= 0,85
Total
1,56
8. Dokumentasi
Dokumentasi
Internal factor (IFAS)
STRENGTH
a. Tersedia sarana dan prasarana
untuk tenaga kesehatan (sarana
administrasi penunjang)
b. Dokumentasi keperawatan :
pengkajian menggunakan
per sistem
diagnosa keperawat sampai
evaluasi menggunakan
SOAP.
c. Adanya kemauan perawat untuk
melaksanakan
pendokumentasian.
d. Pendokumentasian sesuai dengan
SAK
Total
2. WEAKNESS
a. Jumlah paisen dan tingkat
ketergantungan yang tinggi
sehingga pendomentasian belum
optimal.
b. Respon klien belum terpantau
dalam lembar evaluasi.
c. SAK dan SOP belum maksimal
digunakan secara optimal
d. Pengaswasan terhadap
sistematika pendokumentasian
belum dilaksanakan secara
optimal.
Total
Eksternal Faktor ( EFAS)
OPPORTUNITY
a. Adanya program pelatihan
dokumentasi keperawatan
b. Peluang perawat untuk
meningkatkan pendidikan
(SDM)
c. Adanya mahasiswa untuk
mengembangkan sistem
Bobot
Rating
Bobot x Rating
0,26
0,52
0,2
0,6
0,26
0,78
0,26
0.52
S-W
2,422,02
= 0,4
2,42
0,20
0,4
0,30
0,12
0,20
0,6
0,30
0,9
0,02
0,18
0,54
0,18
0,36
0,23
0,23
O-T
2,231,5 =
0,73
dokumentasi
d. Kerjasama yang baik antara
perawat dan mahasiswa
e. Model MKAP yang diterapkan
mahasiswa
Total
THREATENED
a. Tingkat kesadaran masyarakat
(pasien dan keluarga) akan
bertanggung jawab dan
bertanggung gugat.
b. Adanya akreditasi sistem rumah
sakit terhadap sistem
pendokumentasian
Total
0,23
0,92
0,18
0,18
2,23
0,5
0,5
0,5
1,5