A. Latar Belakang
Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, merupakan salah satu
fakultas yang ada di Univesitas Negeri Semarang, yang terletak di kampus
UNNES Sekaran Gunungpati Kota Semarang, yang memiliki prodi prodi di
setiap jurusan. Fakultas teknik memiliki gedung dan ruangan yang berpencar yang
digunakan untuk perkuliahan. Dalam hal ini terkadang mahasiswa baru sering
mengalami kesulitan dalam pencarian letak posisi ruangan untuk perkuliahan.
Beberapa mahasiswa baru terkadang mengeluhkan tentang media informasi
pencarian ruang yang di sediakan oleh fakultas teknik universitas negeri
semarang. Maka dibutuhkanlah sebuah sistem informasi untuk membantu
mahasiswa baru dalam hal pencarian letak posisi ruangan perkulihaan.
fakultas teknik unuversitas negeri semarang. Karena letaknya yang berpencar dan
banyaknya gedung dan ruangan.
C. Perumusan Masalah
1. Bagaimana membangun
yeng
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengukuran Situasi
Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah
ukur yang mencakup penyajian dalam dimensi horisontal dan vertikal secara
bersama-sama dalam suatu gambar peta.
Untuk penyajian gambar peta situasi tersebut perlu dilakukan pengukuran sebagai
berikut
a. Pengukuran titik fundamental ( Xo, Yo, Ho dan ao )
b. Pengukuran kerangka horisontal ( sudut dan jarak )
c. Pengukuran kerangka tinggi ( beda tinggi )
d. Pengukuran titik detail ( arah, beda tinggi dan jarak terhadap titik
detail yang dipilih sesuai dengan permintaan skala )
Pada dasarnya prinsip kerja yang diperlukan untuk pemetaan suatu daerah selalu
dilakukan dalam dua tahapan, yaitu :
1. Penyelenggaraan kerangka dasar sebagai usaha penyebaran titik ikat
2. Pengambilan data titik detail yang merupakan wakil gambaran fisik
bumi yang akan muncul di petanya.
Kedua proses ini diakhiri dengan tahapan penggambaran dan kontur. Dalam
pemetaan medan pengukuran sangat berpengaruh dan ditentukan oleh kerangka
serta jenis pengukuran. Bentuk kerangka yang didesain tidak harus sebuah
polygon, namun dapat saja kombinasi dari kerangka yang ada.
a. Pengukuran Horisontal
Terdapat dua macam pengukuran yang dilakukan untuk posisi horisontal yaitu
pengukuran polygon utama dan pengukuran polygon bercabang.
b. Pengukuran Beda Tinggi
Pengukuran situasi ditentukan oleh dua jenis pengukuran ketinggian, yaitu
- Pengukuran sifat datar utama .
- Pengukuran sifat datar bercabang .
c. Pengukuran Detail
Pada saat pengukuran di lapangan , data yang diambil untuk pengukuran detail
adalah :
- Beda tinggi antara titik ikat kerangka dan titik detail yang bersangkutan .
- Jarak optis atau jarak datar antara titik kerangka dan titik detail .
- Sudut antara sisi kerangka dengan arah titik awal detail yang bersangkutan ,
atau sudut jurusan magnetis dari arah titik detail yang bersangkutan .
2. Sistem Informasi Geografis (SIG)
SIG merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang dibangun atas dasar
perpaduan beberapa disiplin ilmu seperti: geografi, ilmu komputer, matematika
dan statistik. SIG adalah sebuah sistem yang menangani data dan informasi
mengenai kebumian, baik yang memiliki unsur ruang ataupun deskriptif, dimana
sistem ini berfungsi menangkap, menyimpan, memeriksa, memanipulasi,
menganalisa dan menayangkan semua data dan informasi. Pengertian SIG
dikemukakan oleh beberapa tokoh, diantaranya:
a. SIG adalah suatu sistem informasi yang dapat memadukan antara data
grafis dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis
di bumi (georeference). SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur
data dan melakukan analisis data (Andi, 2005: 1).
b. Sistem Informasi Geografis adalah sistem informasi khusus yang
mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan).
Atau dalam arti yang lebih sempit adalah sistem komputer yang memiliki
kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan
d. Metode
SIG harus memiliki keserasian antara rencana, desain yang baik dan aturan
dunia nyata. Metode yang tepat akan memberikan ketepatan model dan
implementasi yang tergantung pada permasalahan yang ada.
e.
Manusia
Manusia melakukan perawatan dan pemanfaatan sistem secara baik dan
b. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan
dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel. Pada
data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixelnya.
Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di
permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Makin kecil
ukuran atau luas permukaan bumi yang dapat direpresentasikan oleh setiap
pixelnya, makin tinggi resolusi spasialnya. Data raster sangat baik untuk
merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis
tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dan sebagainya.
Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam
merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat
Atribut
adalah
data
yang
menyimpan
keterangan
dari
10
11
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Fakultas Teknik Kampus UNNES Sekaran
Gunungpati Kota Semarang. Menurut batas administrasinya kelurahan Sekaran di
sebelah utara dibatasi oleh kelurahan Sukorejo, di sebelah selatan berbatasan
dengan Kelurahan Patemon, di sebelah barat berbatasan dengan kelurahan
kalisegoro dan di sebelah timur berbatasan dengan kelurahan Srondol.
12
Data
dari
Depkimpraswil
dan
Dep.
Pertambangan
13
meliputu : nama
b. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan proses perencanaan penelitian yang
mencakup langkah-langkah yang berurutan, menyeluruh tentang penelitian
yang dilakukan. Langkah penelitian yang direncanakan meliputi :
1). Pengumpulan literatur dan sumber informasi lain yang terkait.
2). Melakukan pengukuran terestris
c. Tahap pengolahan data
a. Pengolahan data pengukuran lapangan (Terestris)
b. Pembuatan SIG dari hasil pegukuran terestris.
4. Analisis Hasil
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif yaitu dengan melakukan analisis perhitungan dari data yang
diperoleh pada pengujian laboratorium, pengujian lapangan dan data dari
instansi terkait. Setelah analisis dan interprestasi data akan di gabungkan
untuk membuat system informasi (SIG).
14
BAB IV
HASIL KEGIATAN
4.1.
Pengukuran Situasi
Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah
ukur yang mencakup penyajian dalam dimensi horisontal dan vertikal secara
bersama-sama dalam suatu gambar peta.
Pengolahan data
Pengelohan data yang didapatkan dari pengukuran situasi, di lakukan
dengan Software Microsoft Exel. Yang dimana perhitungan ini untuk mendapatkan
nilai koordinat, yang terdiri dari nilai x, y, dan z.
15
4.3.
Penggambaran
Penggambaran hasil pengukuran pemetaan situasi menggunakan Software
Autocad Land Desktop, yang mana data yang di hitung dengan menggunakan
Software Microsoft Exel, akan dimasukan ke program yang sudah ada di Software
Autocad Land Desktop.
4.4.
16
17
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
5.1. Ruang Lingkup Implementasi
Aplikasi Sistem Inforrmasi Geografis gedung di Fakultas Teknik UNNES
akan dapat dioperasikan, dengan terlebih dahulu mempersiapkan semua kebutuhan
dari program yang akan diimplementasikan, baik berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak
5.1.1. Ruang Lingkup Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan aplikasi Sistem Inforrmasi
Geografis gedung di Fakultas Teknik UNNES ini adalah
sebagai berikut :
1. Prosesor Intel (R) Core 2 Duo
2. RAM 2000 MB
3. Hardisk dengan kapasitas 320 GB
4. Monitor 14
5. Keyboard
6. Mouse
5.1.2. Ruang Lingkup Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah :
1. Sistem Operasi : Windows 7 Ultimate
2. Software aplikasi : ArcView 3.3
3. Software lain : Phothoshop 7, Microsoft Exel, dan AutoCad Land Desktop
Peneliti menggunakan Windows 7 Ultimate sebagai sistem operasi karena di
dalamnya menyediakan fasilitas yang lebih mudah digunakan. ArcView 3.3
digunakan sebagai pengolah aplikasi SIG dengan menggunakan Network Analyst
untuk pencarian rute, dan menggunakan bahasa avenue. Bahasa script ini merupakan
sarana atau tool yang efektif dan efisien yang dapat digunakan untuk meng-customize
serta dapat membuat desain interface. Sedangkan Phothoshop 7 digunakan dalam
mengolah gambar-gambar seperti pembuatan interface pada aplikasi untuk membuat
tampilan lebih menarik.
18
19
20
21
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari pembuatan aplikasi ini, pembuat mengambil kesimpulan. Aplikasi Sistem
Informasi Geografis gedung di Fakultas Teknik UNNES, dan pembantu mahasiswa
maupun orang dari luar yang mencari letak dan informasi gedung gedung yang ada
di Fakultas Teknik UNNES.
6.2. Saran
Aplikasi Sistem Informasi Geografis gedung di Fakultas Teknik UNNES, dibuat
dengan aplikasi ArcView GIS, sehingga masih terdapat suatu keterbatasan dalam
penggunaannya. Maka, perlu peningkatan model aplikasi SIG Sistem Informasi
Geografis gedung di Fakultas Teknik UNNES dalam bentuk lain yang lebih
sempurna, seperti dalam bentuk WEB,
22
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2005. SIG dengan Auto CAD MAP. Semarang: Wahana Komputer.
Budiyanto, Eko. 2005. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ARCVIEW GIS.
Yogyakarta: Andi.
Dedechineko. 2012. Metode dalam Teknik Pengujian Perangkat Lunak (Black
box). http://dedechineko9banjarmacin.wordpress.com. (27 Februari 2013)
Prahasta, Eddy. 2009. SIG Tutorial ArcView. Bandung: Informatika.
Putra, Adriyan Gemi. 2012. Subsistem SIG.
http://branchoftheworld.wordpress.com. (6 Maret 2013)
Riyanto. Putra, Prilnali Eka dan Indelarko, Hendi. 2009. Pengembangan Aplikasi
SIG Berbasis Desktop dan Web. Yogyakarta: Gava Media.
Soenarmo, Sri Hartati. 2009. Penginderaan Jauh dan Pengenalan SIG untuk
Bidang Ilmu Kebumian. Bandung: ITB.
Winarno, Edi. Noersasongko,Edi. Subagyo, Hendro. 2009. Peningkatan Iklim
Investasi dan Bisnis Melalui Sistem Pemetaan Sektor Industri Berbasis
Web. Jurnal Teknologi Informasi, Volume 5 Nomor 2. ISSN 1414-9999.
http://www.getbookee.org/. (5 Maret 2013)
23