Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/WPN/
/ 02 /2015
TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS


DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS WAEPANA
KEPALA PUSKESMAS WAEPANA

Menimbang

: a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan


:

Mengingat

yang bermutu dan aman;


b. bahwa dalam upaya huruh a di wajibkan tenaga klinis dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien di PUSKESMAS WAEPANA perlu disusun kebijakan
mutu dan keselamatan pasien;
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indoneisahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Permenkes No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentangKeselamatanPasienRumahSakit;

3. KeputusanMenteriKesehatanRepublik
Nomor75tahun2014,

tentangPusat

Indonesia
Kesehatan

Masyarakat.

4. KeputusanMenteriKesehatanRepublik
Nomor

Indonesia

1457/MENKES/SK/X/2003

5. tentangStandarPelayanan

Minimal

BidangKesehatan di Kabupaten/Kota;

6. Peraturan Bupati Ngada nomor 12 tahun 2010 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas

MEMUTUSKAN

Menetapkan

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA


TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN
PASIEN PUSKESMAS WAEPANA

Kesatu

Dalam melaksanakan Tugasnya Petugas layanan klinik wajib


mentaati tata tertib dan kode etik profesi,serta kode Etik Petugas
Di Puskesmas Waepana.

Kedua

Ketiga

dalam melaksanakan tugasnya tenaga klinis wajib


berpedoman pada kebijakan mutu dan keselamatan Pasien
diPuskesmas Waepana sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Surat keputusan ini.
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Waepana
padatanggal
: 20Februaril 2015
KEPALAPUSKESMASWAEPANA

Margareta U.Kromen
NIP:1906906281989032005

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA


PUSKESMAS NOMOR.
TENTANG

: KEBIJAKAN MUTU

DAN KESELAMATAN PASIEN

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS ABCD


1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas ABCD dengan pendekatan
multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi
indikator,
maupun
keluhan
pasien/keluarga/staf
dengan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien
yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikatorkinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi,
perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
g. Penerapan
manajemen
risiko
pada
semua
lini
pelayananbaikpelayananklinismaupunpenyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian

i.

j.
k.
l.

tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.


Program danKegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.

5. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah ini:


a. Konsisten
dengan
visi,
misi,
tujuan
dan
tata
nilai
Puskesmas,danperencanaanPuskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedomanpraktikklinis, standar
pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan.
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
7. Wakilmanajemenmutu
wajib
melaporkan
kegiatanpeningkatanmutudankeselamatanpasien kepada Kepala Puskesmas tiap tribulan.
8. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien
adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien:
1.Ketepatann identifikasi Pasien
2.Peningkatan Komunikasi yang efektif.
3.Peningkatan keamanan obat yang perlu di waspadai.
4.Kepastaian tepat lokasi,Tepat prosedur,tepat pasien operasi
5.Pengurangan resiko Infeksi terkait pelayanan kesehatan dan;
6.Pengurangan risiko pasien jatuh
b. Pelayananrawatjalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadual Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
BAB V

LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN PASIEN


BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/WPN/

02

/2015

TENTANG

PERSYARATAN KOMPETENSI PENANGGUNG JAWAB PROGRAM


KEPALA PUSKESMAS WAEPANA

Menimbang

Mengingat

: a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada

masyarakat di Puskesmas Waepana serta tercapainya target


kegiatan, maka harus ditetapkan persyaratan kompetensi bagi
semua penanggung jawab program kepada semua unit
pelayanan di Puskesmas Waepana dan juga untuk semua unit
di Pustu, Polindes dan Poskesdes.
b. bahwa untuk maksud pada huruf a, maka Kepala Puskesmas
Waepana menetapkan persyaratan kompetensi bagi semua
penanggung jawab program dan semua petugas pemberi
pelayanan kepada masyarakat di Puskesmas Waepana yang
ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Waepana
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5063);


2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
perlindungan

konsumen,

Keputusan

Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


63/KEP/M.PAN/7/2003

tentang

pedoman

penyelenggaraan pelayanan publik.


3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas
dari korupsi, kolusi dan nepotisme (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor
75,

Tambahan

Lembaran

Negara

Republik

Indonesia No 3851)
4. Peraturan daerah Kabupaten Ngada Nomor 3
Tahun 2008 tentang urusan pemerintah yang
menjadi

kewenangan

kabupaten

Ngada

(Lembaran Daerah kabupaten Ngada Tahun 2008


Nomor 3 Seri E Nomor 2)

5. Peraturan Daerah Kabupaten Ngada Tentang Pembentukan


Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Ngada (Lembaran Daerah
Kabupaten Ngada Tahun 2008 Nomor 3 Seri D Nomor 3)

6. Peraturan Bupati Ngada Nomor 12 Tahun 2010 Tentang


Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis pada
Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olah raga dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.

Menetapkan

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA


TENTANG PERSYARATAN KOMPETENSI BAGI
PENANGGUNG JAWAB PROGRAM DAN SEMUA
PETUGAS PELAYANAN PUBLIK UNIT PELAYANAN
PUSKESMAS WAEPANA.

Kesatu

Dalam melaksanakan tugasnya semua penanggung jawab


program dan pelayanan publik di Puskesmas Waepana bekerja
berdasarkan etika pelayanan di Puskesmas Waepana dan
berpedoman pada SPO yang sudah dibuat.

Kedua

Dalam melaksanakan tugasnya harus disertai dengan buktibukti pelaksanaan kegiatan yang dilaporkan dan
ditandatangani oleh Kepala UPTD Puskesmas Waepana
setiap akhir bulan.

Ketiga

Keempat

Semua petugas pelayananan public di Puskesmas Waepana


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Lampiran ini
dan bertanggung jawab terhadap Kepala UPTD Puskesmas
Waepana.
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di
: Waepana
padatanggal
: 20Februaril 2015
KEPALAPUSKESMASWAEPANA

Margareta U.Kromen
NIP:1906906281989032005

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA

SURAT KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/WPN/

02

/2015

TENTANG

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS


DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS WAEPANA
KEPALA PUSKESMAS WAEPANA

Menimbang

: a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan


:

Mengingat

yang bermutu dan aman;


b. bahwa dalam upaya huruf a diwajibkan tenaga klinis dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien di PUSKESMAS WAEPANA perlu disusun kebijakan
mutu dan keselamatan pasien;
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Permenkes No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

3. Keputusan

Menteri

Kesehatan

Republik

Indonesia Nomor 75 tahun 2014, tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat.

4. Keputusan
Indonesia
tentang

Menteri
Nomor

Standar

Kesehatan

Republik

1457/MENKES/SK/X/2003
Pelayanan

Minimal

Bidang

Kesehatan di Kabupaten/Kota;

5. Peraturan Bupati Ngada nomor 12 tahun 2010 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas
MEMUTUSKAN

Menetapkan

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA


TENTANG KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM
PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN

PASIEN PUSKESMAS WAEPANA

Kesatu

Dalam melaksanakan tugasnya petugas layanan klinik wajib


mentaati tata tertib dan kode etik profesi,serta kode Etik Petugas
Di Puskesmas Waepana.

Kedua

Ketiga

dalam melaksanakan tugasnya tenaga klinis wajib


berpedoman pada kebijakan mutu dan keselamatan Pasien di
Puskesmas Waepana sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Surat keputusan ini.
Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana
mestinya apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di
: Waepana
padatanggal
: 20Februaril 2015
KEPALAPUSKESMASWAEPANA

Margareta U.Kromen
NIP:1906906281989032005

Anda mungkin juga menyukai