Anda di halaman 1dari 158

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/WPN/
/
/2014
TENTANG
TIM MANAJEMEN MUTU

I.Menimbang
:
a. Bahwa dalam rangka memberikan kepastian penyelenggaraan pelayanan publik di
Puskesmas Waepana dan untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Puskesmas
sesuai
dengan ketentuan yg telah ditetapkan, maka di pandang perlu untuk dilakukan Pembentukan
TIM Manajemen Mutu.
b.Bahwa untuk maksud pada huruf a. Standart Pelayanan Publik dan Mutu Pelayanan maka
perlu dilakukan Pembentukan TIM manajemen Mutu Puskesmas Waepana yang di tetapkan
Melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat
:
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Undang-undang No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah


diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No Per/20/M.PAN/04/2006


tentang Pedoman Penyusunan Standard Pelayanan Publik;

Peraturan Bupati Ngada No 12 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan ,Pemuda dan Olah raga
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada

MEMUTUSKAN :
PERTAMA

:Membentuk Tim Manajemen Mutu Puskesmas Waepana dengan


keanggotaan sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA

: Tim sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU keputusan ini


mempunyai tugas yakni Meningkatkan Mutu Pelayanan

Public

di

Puskesmas Waepana sesuai pedoman kerja yang telah disediakan.


KETIGA

: Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Manajemen Mutu Puskesmas


Waepana bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas Waepana.

KEEMPAT

: Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan


pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Ngada
melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.

KELIMA

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

TIM MANAJEMEN MUTU PUSKESMAS WAEPANA


KABUPATEN NGADA
Lampiran

: Keputusan Kepala Puskesmas Waepana

Nomor

: Ksr.032.1/11/Wpn/

Tanggal

: 8 Juli 2014

1. Pelindung Penasihat

/ 07 /2014
: Kepala UPTD Puskesmas Waepana.

2. Ketua TIM Mutu /Ketua TIM Akreditasi : Maria Ermelinda Mau,A.Md.Kep


:
: Emanuel Longo Rema, SKM
Koordinator Admen

: Reginardis epida

a. Bab I

: Petronela Kristina Ima, SKM

Ketua

: Anggota
Rosadalima Babo, A.Md. Kep

b. Bab II

Ketua

: Maximilianus Rua Adhi, A.Md.Kep

Anggota

: 1. Frederikus S. Nggajo, A.Md.Kep


2. Kasirinus Sola, SKM

Bab III

Ketua

: Yohana Leda.

Anggota

: 1. Maria Florentina M. Tay, A.Md.Kep

3.
4. r Upaya Puskesmas
Anggota

Emanuel Longo Rema, SKM K


: Drg Kristianus Ebo
1.ibu rensi
Ibu reli

5. Koordinator Pelayanan Klinis


a. Bab VII

: dr Dian.
:

Ketua

: Maria Adelina Mawo, A.Md.Kep

Anggota

: 1. Antonia P. Edo, A.Md.Kep


2. Maria Goreti Kae, A.Md.Keb
3. Maria Susanti Neba, A.Md.Keb

b. Bab VIII

Ketua

: Maria Etropia Edo Lalu, A.Md. Perkes

Anggota

: 1. Kasirinus Sola, SKM


2. Fridolin Take, SKM

c. Bab IX

Ketua

: Ursula Orchena Mau Soa, A.Md.Keb

Anggota

: 1. Maria Ermelinda Mite Tay, A.Md.Kep


2. Maria Klementina Moi, A.Md.Kep
3. Kristina Eno, A.Md.Keb

: 1.

d. Rawat Inap

Ketua

: Maria Yasinta Moi, A.Md.Kep

Anggota

: 1. Elisabeth Eno Bhodo, A.Md.Kep


2. Lukas Lae Sego, A.Md.Kep
3. Emilianus Ola, A.Md.Kep

8.Audit Internal;
a. Ketua

: Anastasia Nenu.

b.Sekretaris

: Berandinus P.Mbeu,SKM.

c.Anggota

: 1. Sofia Anjelina Wao,Amd.Keb.


2. Maria F.Pau
3. Ester Selviana Ndoen

Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP: 196906281989032005

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/WPN/
/
/2014
TENTANG
JENIS PELAYANAN YANG DISEDIAKAN

I.Menimbang
:
a. Bahwa dalam rangka memberikan kepastian penyelenggaraan pelayanan public di
Puskesmas Waepana dan untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Puskesmas.
sesuai dengan ketentuan yg telah ditetapkan,maka ditetapkan jenis-jenis pelayanan Klinis di
Puskesmas Waepana.
b.Bahwa untuk maksud pada huruf a. Jenis-jenis Pelayanan Klinis di Puskesmas Waepana di
tetapkan Melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat
:
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Undang-undang No 25 tahun 2009 Tentang pelayanan Publik.

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No Per/20/M.PAN/04/2006


tentang Pedoman Penyusunan Standard Pelayanan Publik;

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 128 tahun 2004,tentang kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.

Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008.Tentang Petunjuk Teknis


Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
MEMUTUSKAN :

PERTAMA

: Menentukan Jenis-Jenis Pelayanan Klinis sesuai dengan Kompetensi


Tenaga yang Tersedia.

KEDUA

: Jenis-Jenis Pelayanan Klinis Yang di sediakan wajib diberikan kepada


masyarakat sesuai permintaan dan wajib dilakukan oleh tenaga Kesehatan
yang Kompeten di Bidangnya.

KETIGA

: Semua Petugas Klinis yang Melaksanakan Pelayanan Bertanggung Jawab


Kepada Kepala Puskesmas Waepana.

KEEMPAT

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

JENIS-JENIS PELAYANAN KLINIS


DI PUSKESMAS WAEPANA
KABUPATEN NGADA
Lampiran

: Keputusan Kepala Puskesmas Waepana

Nomor

: Ksr.032.1/11/Wpn/

Tanggal

: 8 Juli 2014

/ 07 /2014

Jenis Pelayanan Dalam Gedung Puskesmas.


1.Pelayanan Rawat jalan Umum.
2.pelayanan kesehatan gigi.
3.Pelayanan Laboratorium.
4.Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
5.Pelayanan Keluarga Berencana.
6 Pelayanan Rujukan.
7.Pelayanan Konseling Sanitasi
8.Pelayanan Konseling PMS/KIB AIDS.
9.Pelayanan Pengobatan TB
10 Pelayanan Imunisasi
11.Pelayanan Gizi.
12.Pelayanan Rawat Inap 24 Jam.
13.Pelayanan Persalinan 24 jam.
14.Pelayanan Obat.
Jenis Pelayanan Luar Gedung
1.Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah
3.Promosi Kesehatan.
4.Posyandu Balita.
5.Posyandu Lansia/Posbindu.
6.Kegiatan kelas Balita
Waepana:8 Juli 2014
Kepala Puskesmas Waepana
= Margareta U.Kromen=
NIP: 196906281989032005

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/WPN/
/
/2014
TENTANG
MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT.

I.Menimbang
:
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Pelayanan Puskesmas yang memenuhi kebutuhan
dan harapan Masyarakat dan sesuai dengan ketentuan yg telah ditetapkan, maka diperlukan
masukan dari masyarakat melalui Proses pemberdayaan Masyarakat dengan menjalin
Komunikasi yang baik dengan Masyarakat.
b.Bahwa untuk maksud pada huruf a. Menjalin Komunikasi dengan Masyarakat perlu diatur
mekanisne Komunikasi dengan masyarakat di Puskesmas Waepana yang di tetapkan Melalui
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat
:
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-undang No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No Per/20/M.PAN/04/2006
tentang Pedoman Penyusunan Standard Pelayanan Publik;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2007 tentang Pelatihan Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
MEMUTUSKAN :
PERTAMA

: Mengatur Mekanisme menjalin Komunikasi yang baik dengan Masyarakat


untuk meningkatkan peran serta Masyarakat di bidang Kesehatan melalui
Pemberdayaan Masyarakat.

KEDUA

: Mekanisme Komunikasi dengan Masyarakat merupakan bagian yang tak


terpisahkan dari upaya peningkatan Mutu pelayanan Publikc di Puskesmas
Waepana.

KETIGA

Perlu di lakukan penyusunan Standart Prosedur Operasional untuk alur


Mekanisme menjalin Komunikasi dengan Masyarakat.

KEEMPAT

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
LOKET
UPTD PUSKESMAS WAEPANA
Jl. Riung Bajawa no:

Telp........Kode Pos 86453

Pendaftaran Pasien

UPTDPuskesmas Waepana

No
Dokumen:Ksr Revisi:001
032.1/11/Wpn/456/6/2012
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

Halaman:

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas
Waepana

Tanggagl Terbit:
12 September 2013

=MARGARETA
U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP :
196906281989032005
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur Kerja

Pendaftaran pasien adalah : kegiatan pendaftaran pasien


yang datang ke Puskesmas baik untuk berobat maupun
untuk Konsultasi kesehatan.
Sebagai Pedoman bagi petugas dalam melakukan kegiatan
pendaftaran pasien yang datang ke Puskesmas.
1.Undang-Undang kesehatan No 32 Tahun 2010
2.Peraturan Pemerintah daerah Ngada No 11 tahun 2011
Persiapan Alat

Ballpoint

Spidol

Nomor urut antrian

Map

Staplles

Penggaris

Stempel

Persiapan Bahan

Bang nomor ( Nomor, Rangkap 2)

Kartu Berobat Umum

FF (Family Folder)

Catatan Medik Poliklinik

Buku register harian

Buku register Umum

Langkah-langkah kegiatan
Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam penerimaan
pasien

Pasien baru : Pasien mengambil nomor antrian mendaftar


diloket setelah itu menerima kertu berobat baru.

Pasien lama : Pasien mengambil nomor urut antrian dan


menyerahkan Kartu Berobat (Umum, JKN, JKMN)

Pasien Rujukan : Pasien mengambil nomor antrian dan


menyerahkan balasan rujukan kepada petugas atau surat
rujukan dari Puskesmas atau sarana kesehatan lain.

Petugas loket memanggil pasien sesuai nomor urut antrian


Pasien baru : menerima kartu berobat dan petugas loket
mengisi kelengkapan identitas pasien pada buku register.
Pasien Umum : Pasien menyerahkan kartu identitas,
petugas loket mengisi kelengkapan identitas pasien pada
kartu berobat rawat jalan yang baru dan memberi nomor

indek pada kartu tersebut sesuai nomor urut pada buku


bantu pasien sesuai Desa masing-masing.
Petugas Loket membuat Family Folder untuk pasien baru
tersebut menanyakan unit pelayanan yang dituju serta
mengisi kelengkapan pada status rawat jalan (Nama,
umur, alamat. Jenis kelamin, pekerjaan) dan memberi
stempel tanggal berobat sesui kolom.
Pasien lama : Petugas loket mengambil kartu status rawat
jalan (Family Folder) pasien ( Umum, JKN, JKMN) sesuai
nomor kartu, menanyakan unit pelayanan yang dituju dan
mengisi kelengkapan status rawat jalan ( stempel tanggal
berobat)
Petugas loket memasukkan Nomor sesuai Nomor antrian
pasien dalam Kartu Rawat Jalan pasien (Family Folder)
Petugas

mencatat

pada

buku

register

kunjungan

puskesmas. Petugas loket menyerahkan kartu rawat jalan


(kartu berobat rawat jalan, kartu JKN, Kartu JKMN) pada
pasien. Petugas loket dengan ramah mempersilahkan
pasien menunggu di ruang tunggu unit pelayanan yang di
tuju. Petugas loket mengantarkan kartu status rawat jalan
pasien ke unit pelayanan yang dituju ( Poli Gigi, Poli
Sumber
Unit Terkait

Umum, Poli KIA, Poli KB dll)


Buku
Semua unit pelayanan di Puskesmas

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

UPT
as

DPuskesm
Waepana
No
Dokumen:Ksr Revisi:001
032.1/11/Wpn/456/6/2012

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

Tanggagl Terbit:
12 September 2013

Halaman:

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas
Waepana
=MARGARETA
U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP :
196906281989032005

1. Pengertian

Kegiatan
yang
dilakukan
Kesehatan(dokter,Bidan,Perawat)dalam

oleh
melakukan

Petugas
upaya

keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta


aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif
secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh,
melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan
manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya.
2. Tujuan

1. 1.Meningkatlkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan


kesehatan masyarakat yang optimal.
2. 2.Menunjang peningkatan fungsi Puskesmas yang mencakup kegiatan pembinaan
pelayanan dan pengembangan kesehatan, untuk mewujudkan kualitas hidup
yang lebih baik.
3.Membantu masyarakat dalam mengenal dan menemukan sedini mungkin
masalah kesehatan, serta menetapkan upaya penanggulangannya agar mampu
mengatasi masalah kesehatan secara mandiri.
4. 4. Mendorong masyarakat berperan aktif dalam upaya mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatannya.

3. Kebijakan
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
4. Prosedur Kerja A. 1. Pasien mendaftar di loket.

b.

Dilakukan pengkajian oleh petugas di Poli tujuan.


3. Apabila di dapatkan penderita penyakit yang behubungan erat dengan
2.

kesehatan keluarga atau masyarakat, maka yang bersangkutan dirujuk ke


koordinator PERKESMAS.d.
4. Koordinator PERKESMAS akan melakukan wawancara dan konseling
yang hasilnya ditulis dalam lembar pengkajian kesehatan keluarga.
5.Selanjutnya koordinator PERKESMAS membuat janji kunjungan ke
Sumber
Uni`t Terkait

rumah pasien/klien.
Poskesdes, Posyandu, Dinas Kesehatan, Stakeholder lainnya.
Semua Unit Pelayanan Puskesmas.

UPTDPuskesmas Weapana
Pengisian kartu Rawat Jalan

No
Dokumen:Ksr Revisi:001
032.1/11/Wpn/456/6/2012
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

Tanggagl Terbit:
12 September 2013

Halaman:

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

=MARGARETA
U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
5. Pengertian
6. Tujuan
7. Kebijakan
8. Prosedur Kerja

Pengisian kartu rawat jalan adalah proses pengisian data pasien


rawat jalan pada kartu rawat jalan yang telah disiapkan.
1.Sebagai pedoman bagi petugas dalam mengisi kartu rawat jalan.
2. Agar data pasien tetap di dokumentasikan.
3. untuk tindak lanjut Pelayanan Pasien
Undang-Undang kesehatan No 32 Tahun 2010
1. Alat dan Bahan
Alat
Ballpoint
Stempel tanggal
Bahan
Kartu Rawat Jalan
2. Instruksi Kerja
Untuk pasien Baru :
Tulis dengan rapi dan jelas identitas pasien sesuai yang

tertera di kartu

rawat jalan.
Tulis dan isi kartu rawat jalan pasien secara lengkap
Nama penderita
Jenis kelamin
Umur/Tgl lahir
Nama KK/Umur
Pekerjaan
Agama
Alamat lengkap, Kelurahan, RT,RW.
Mengisi dan menulis nomor indeks pada bagian kanan atas kartu rawat jalan
untuk pasien baru.
Memberi stempel tanggal pada kolom tanggal.
Untuk pasien lama :
Beri stempel tanggal kunjungan pada kolom tanggal
Kartu Rawat Jalan di antarkan ke poli-poli sesuai tujuan pasien

Sumber
Unit Terkait

Semua Unit Pelayanan Puskesmas.

UPTDPuskesmas Weapana

PENGEMBALIAN KARTU RAWAT JALAN

NoDokumen:Ksr
032.1/11/Wpn/456/6/2012
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

Tanggal Terbit:
12 September 2013

Revisi:001

Halaman:

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

=MARGARETA
U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kerja

Pengembalian Kartu rawat jalan adalah kegiatan yang dilakukan untuk


mengembalikan kartu rawat jalan ke famili Folder atau ke tempat
semula.
1. Sebagai pedoman kerja bagi semua petugas Loket.
2.Agar kartu rawat jalan pasien tidak hilang dan untuk tertib adminitrasi
1. Alat dan Bahan
Alat
Ballpoint
Bahan
Kartu Rawat Jalan
FF (Family Follder)
Buku catatan pengeluaran Kartu Rawat Jalan
Buku catatan penerimaan Kartu Rawat Jalan
Buku Register Harian ( Umum,JKN, JKMN)
2. Instruksi Kerja
Mengecek kembali jumlah kartu rawat jalan yang diserahkan oleh petugas
unit layanan, apakah sudah sesuai dengan yang didistribusikan.
Jika sesuai petugas loket langsung merekap data kunjungan harian, jika
tidak sesuai dicari kembali mungkin ada yang tertinggal dimasing masing
unit layanan
Memasukkan atau kembalikan kartu rawat jalan sesuai Nomor Indeks ke
dalam rak rawat jalan agar mudah dalam mencari kartu Rawat jalan
kembali.
Merapikan kembali susunan kartu rawat jalan di dalam rak rawat jalan.

V. Sumber
VI.Unit Terkait

Poli Umum,Poli Gigi,Poli KIA/KB,Klinik MTBS,Klinik Gizi.

UPTDPuskesmas Weapana
PENGENDALIAN KARTU RAWAT YANG HILANG ATAU KARTU
BEROBAT YANG HILANG
No
Dokumen:Ksr Revisi:001
032.1/11/Wpn/456/6/2012
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

Halaman:

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

Tanggagl Terbit:
12 September 2013

=MARGARETA
U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4 .Prosedur
Kerja.

Pengendalian Kartu rawat jalan atau kartu berobat yang hilang adalah
tindakan petugas loket untuk mengganti kartu pasien yang hilang
dengan kartu yang baru.
1.Sebagai Pedoman bagi semua petugas di loket.
2.Menggantikan kartu pasien yang hilang untuk mempermudah
pelayanan .
1. ALAT DAN BAHAN
Alat
Ballpoint
Nomor urut antrian
Plastik klip
Staples
Tipe x
Stabillo
Penggaris
Stempel
Bahan
Kartu Berobat Rawat Jalan
Kartu rawat jalan
FF(Family Folder)
Buku register harian
Buku register JKN
Buku register JKMN
Buku Register Umum
Buku register indeks penomeran
2. INSTRUKSI KERJA
KARTU BEROBAT HILANG/TIDAK DIBAWA.
Cari data status pasien pada Buku Bantu
Jika data pasien sudah diketahui (terekam) maka
petugas mencari Kartu Rawat Jalan pasien sesuai
Nomor Indeks yang tercatat.
Jika data pasien tidak diketemukan maka petugas
loket mencari

pada

buku

register kunjungan

harian atau menanyakan langsung pada pasien

kapan terakhir kali pasien datang berobat


Jika sudah ditemukan catat data pasien ke dalam
buku register kunjungan harian.
Berikan Kartu Berobat Rawat Jalan yang baru
kepada pasien dan motivasi pasien agar Kartu
Berobat di simpan dengan baik.
KARTU RAWAT JALAN HILANG
Membuat Kartu Rawat Jalan baru sesuai dengan
data status pasien disertai kode lama
Mencatat data pasien yang tertera di Kartu Rawat
Jalan ke dalam buku register kunjungan harian
mendistribusikan Kartu Rawat Jalan pasien sesuai
dengan layanan yang dituju
Sementara itu,petugas loket mencari Kartu Rawat
Jalan yang lama
Jika yang lama sudah ditemukan maka dijadikan
satu dengan yang baru
Jika Kartu Rawat Jalan yang lama tidak ditemukan
maka di buat berita acara.

V.Sumber
VI.Unit Terkait

Semua unit pelayanan rawat jalan.

UPTD
Puskesmas
Waepana

PENGUKURAN SASARAN
MUTU
WAKTU
TUNGGU
PENDAFTARAN.
NoDokumen:Ksr
032.1/11/Wpn/456/6/2012

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

Tanggagl Terbit:
12 September 2013

Revisi:001

DI

LAYANAN
Halaman:

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

=MARGARETA
U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertia
n

waktu yang diperlukan oleh petugas loket untuk mencari buku status pasien mulai
dari pasien menyerahkan KTPK. untuk pasien lama sampai KRJ nya ditemukan,
dicatat dalam register dan dikembalikannya KTPK kepada pasien diperlukan waktu
maksimal 5 menit

2.Tujuan

1.Sebagai acuan dalam pengukuran sasaran mutu.


2.waktu tunggu 5 menit di layanan pendaftaran Puskesmas.

3. Sebagai pedoman bagi petugas loket untuk meningkatkan mutu respon time
3.Kebijakan

SK Kepala Puskesmas Waepana No


tentang kepatuhan terhadap SOP bagi
semua tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Waepana.

4.Prosedur
Kerja

Waktu Pengukuran :
Dilakukan pada saat kunjungan pasien.
Dilakukan pada bulan Maret, Juni, September dan Desember
Jumlah sampel yang diambil 20 orang
Penanggung Jawab Sasaran mutu :
Pengukuran dilakukan oleh : Petugas loket
Pelaporan sasaran mutu : Pengendali Unit Pendaftaran
Cara Pengukuran :
Ambil 20 sampel pada hari yang telah ditetapkan
Catat waktu yang diperlukan mulai pasien meletakkan Kartu Berobat

disertai no

antrian sampai pengembalian Kartu Berobat ke pasien, dengan menggunakan alat


ukur waktu ( jam digital ).
Catat hasil ke dalam buku pemantauan sasaran mutu loket
Hitung selisih waktu yang terjadi untuk ke 20 sampel.
Dievaluasi berapa kali terjadi waktu tunggu lebih dari 5 menit
dan di hitung secara prosentase.
Masukkan hasil pemantauan dalam dokumen pemantauan
sasaran mutu loket .
Jika tidak tercapai buat analisa penyebab dan rencana
perbaikan
1. Indikator Kinerja
Sasaran mutu di ukur sesuai petunjuk kerja dan waktu tunggu 5 menit .
2. Catatan mutu
Buku pemantauan sasaran mutu

V.Sumber
VI.Unit
Terkait

UPTD
Puskesmas
Waepana

Semua unit pelayanan.

INDENTIFIKASI PASIEN.

NoDokumen:Ksr
032.1/11/Wpn/456/6/2012
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR

Tanggagl Terbit:
12 September 2013

Revisi:001

Halaman:

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

=MARGARETA
U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005

1.Pengertian

Indentifikasi pasien adalah:Kegiatan yang dilakukan oleh petugas


pendaftaran di Puskesmas untuk mengidentifikasi pasien yang
mencakup pasien yang cacat,lansia,pasien anak dan pasien yang
sakit berat untuk didahulukan pelayanannya.
1.Sebagai pedoman kerja petugas loket.

2.Tujuan

2.Untuk mengidentifikasi pasien.


SK Kepala Puskesmas Waepana No
tentang kepatuhan
terhadap SOP bagi semua tenaga kesehatan yang bekerja di
Puskesmas Waepana.

3.Kebijakan

4.Langkah Kegiatan

1.Petugas loket mempersilahkan pasien mengambil nomor antri di


loket.
2.Petugas loket melakukan identifikasi kepada semua pasien yang
datang.
3.Jika ada pasien yang harus di dahulukan dalam pelayanan maka
petugas loket mendahulukan pasien tersebut.
4.Petugas loket menyampaikan kepada semua pasien yang antri
bahwa ada pasien yang harus di dahulukan.
5.petugas loket mendaftar pasien yang harus di dahulukan dan
mengantar rekam mediknya ke loket tujuan.
6.Petugas loket menyampaikan kepada petugas Poli tujuan Pasien
bahwa pasien tersebut harus di dahulukan.
7.Setelah

selesai

pelayanan

petugas

administrasi.
5.Sumber
6.Unit terkait

Semua unit pelayanan di puskesmas.

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA

loket

menyelesaikan

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA


NOMOR : Ksr 032.1/11/WPN/
/
/2014
TENTANG
MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT.

I.Menimbang
:
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Pelayanan Puskesmas yang memenuhi kebutuhan
dan harapan Masyarakat dan sesuai dengan ketentuan yg telah ditetapkan, maka diperlukan
masukan dari masyarakat melalui Proses pemberdayaan Masyarakat dengan menjalin
Komunikasi yang baik dengan Masyarakat.
b.Bahwa untuk maksud pada huruf a. Menjalin Komunikasi dengan Masyarakat perlu diatur
mekanisne Komunikasi dengan masyarakat di Puskesmas Waepana yang di tetapkan Melalui
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat
:
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-undang No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No Per/20/M.PAN/04/2006
tentang Pedoman Penyusunan Standard Pelayanan Publik;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2007 tentang Pelatihan Pemberdayaan
Masyarakat Desa.
MEMUTUSKAN :
PERTAMA

: Mengatur Mekanisme menjalin Komunikasi yang baik dengan Masyarakat


untuk meningkatkan peran serta Masyarakat di bidang Kesehatan melalui
Pemberdayaan Masyarakat.

KEDUA

: Mekanisme Komunikasi dengan Masyarakat merupakan bagian yang tak


terpisahkan dari upaya peningkatan Mutu pelayanan Publikc di Puskesmas
Waepana.

KETIGA

Perlu di lakukan penyusunan Standart Prosedur Operasional untuk alur


Mekanisme menjalin Komunikasi dengan Masyarakat.

KE EMPAT

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005
SK AKREDITASI YANG HARUS DI SIAPKAN
NO
1.
2.
3.

SK
SUDAH
Sk jenis pelayanan di puskesmas
V
Sk Menjalin Komunikasi
V
Sk tentang bukti2 pelaksanaan monitoring oleh Pimpinan

BELUM
V

4.

Puskesmas dan Penanggung jawab program.


Sk Kepala puskesmas tentang penetapan Prioritas indikator

5.

untuk monitoring dan menilai kinerja.


Sk Kepala puskesmas tenmtang pemberian informasi

kepada masyarakat,lintas sektor,lintas program,tentang


6.

tujuan,sasaran,tupoksi dan kegiatan Puskesmas.


Sk Kepala Puskesmas tentang Akses masyarakat,sasaran
program,pasien

untuk

berkomunikasi

dengan

kepala

7.

puskesmas,penanggung jawab program,dan pelaksana.


Sk Kepala Puskesmas tentang koordinasi dan integrasi

8.

penyelenggaraan program dan penyelenggaraan pelayanan.


Sk Dokumentasi prosedur dan pencatatan kegiatan.

9.

Sk Penerapan manajemen resiko baik pelaksanaan program

10.
11.
12.
13.

maupun pelayanan.
Sk tentang penilaian kinerja
Sk tentang pengumpulan data kinerja.
Sk Tentang penetapan penanggung jawab program.
Sk tentang Kewajiban mengikuti orientasi

v
V
V
kepala

puskesmas,Penanggung jawab program dan pelaksana


14.
15.
16.
17.

kegiatan yang baru.


Sk Kapus tentang Visi,misi,tujuan dan tata nilai puskesmas.
Sk Kapus tentang pendelegasian wewenang
V
Sk Kapus tentang komunikasi internal.
V
SK Kapus tentang penerapan manajemen resiko,panduan
manajemen

resiko,hasil

pelaksanaan

V
V

manajemen

resiko,identifikasi resiko,analisis resiko dan pencegahan


18.

resiko.
Sk Kapus tentang panduan pengelolaan anggaran yang

19.

melibatkan penanggung jawab program dan pelaksana.


Sk dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola V

20.
21.

keuangan.
Sk tentang ketersediaan data dan informasi di puskesmas.
Sk pengelola informasi dengan uraian tugas dan tanggung

22
23.
24.

jawab.
Sk tentang hak dan kewajiban pasien.
Sk Untuk memenuhi hak dan kewajiban pengguna.
Sk kapus tentang penyelenggaraan kontrak pihak ketiga,SK

25.

penetapan pengelola kontrak kerja.


Sk kapus dan kesepakatan tentang aturan main dalam

26.
27.
28.
29.
30.
31.

pelaksanaan program dan pelayanan di puskesmas.


Sk dan uraian tugas dan tanggung jawab pengelola barang
SK penanggung jawab kebersihan di Puskesmas.
Sk penanggung jawab kendaraan dan perawtan kendaraan.
Sk Wakil manajemen mutu
V
Sk Kapus Tentang kebijkan mutu.
V
Sk kapus tentang penetapan indikator mutu.dan kinerja

V
V
V
V

V
V
V
V
V

puskesmas.data hasil pengumpulan indikator mutu dan


32.

kinerja yang di kumpulkan secara periodik.


Sk tentang media komunikasi yang digunakan untuk

33.

menangkap keluhan masyarakat/sasaran program.


Sk Tentang indikator dan target pencapaian program.

34.
35.
36.

SK Persyaratan kompetensi penanggung jawab program.


Sk penetapan Penanggung jawab program.
Sk Kapus tentang kewajiban penanggung jawab program

V
V
V

37.
38.

dan pelaksana untuk mefasilitasi peran serta masyarakat.


Sk Kapus tentang kajian ulang uraian tugas.
Sk kapus tentang mekanisme komunikasi dan koordinasi

V
V

39.
40.

program.
Sk kapus tentang pengelolaan dan pelaksanaan program.
Sk kapus tentang monitoring pengelolaan dan pelaksanaan

V
V

41.
42.
43.
44.
45

program .
Sk Evaluasi kinerja program.
Sk Hak dan kewajiban sasaran program.
V
Sk Aturan,tata nilai budaya dalam pelaksanaan program.
Sk Tentang peningkatan kinerja.
Sk tentnag tata nilai dalam pengelolaan dan pelaksanaan

46
47
48
49

program.
Sk pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja
Sk kapus ttg pembentukan tim penanggulangan HIV/AIDS.
Sk Pelaksanaan PONED
Sk ketentuan menerapkan DOTS di PKM.

V
V
V
V
V
V
V

DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGADA


PUSKESMAS : WAEPANA
Jln Bajawa Riung.telp:

Kode Pos:86453

==================================================================
SURAT PENGANGKATAN KETUA TIM MUTU PUSKESMAS WAEPANA
No: Ksr 032.1/11/WPN/

/2014

Yang Bertanda Tangan Di Bawah Ini:

Nama

: Margareta U.Kromen.

NIP

: 196906281989032005

Jabatan

: Kepala UPTD Puskesmas Waepana

Terhitung Sejak Tanggal 24 Juni 2014 Mengangkat


Nama

: Maria Ermelinda Mau Soa

NIP

: 198003242006042036

Jabatan

: Staf Puskesmas Waepana.

Sebagai Ketua TIM MUTU Puskesmas Waepana,yang mempunyai Tanggung jawab dan
Wewenang yang akan diuraikan dalam lampiran keputusan ini.
Apabila di kemudian hari terjadi Mutasi Tugas atau terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini
akan di adakan perbaikan kembali sebagaimana mestinya.
Waepana: 24 Juni 2014.
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG KETUA TIM MUTU


Lampiran

: Keputusan Kepala Puskesmas Waepana

Nomor

: Ksr.032.1/11/Wpn/

Tanggal

: 24 JUNI 2014

/ 06 /2014

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB:


A.Persyaratan Mutu.
1. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
2. Memastikan bahwa persyaratan Umum dalam Pelaksanaan Sistem Manajemen
MutuPuskesmas di Mengerti dan dilaksanakan oleh seluruh Karyawan.
B.Persyaratan Dokumen
1.Menetapkan,Menerapkan,dan memelihara Standart Prosedur Operasional(SOP)
Pengendalian Dokumen dan SPO Pengendalian Catatan.
2. Memastikan efektifitas pengendalian Sistem Manajemen Mutu sesuai Persyaratan
Akreditasi Puskesmas.
C.Komitmen Manajemen
Memastikan Kebijakan dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas di pahami oleh
Karyawan.
D.Kebijakan Mutu.
1. Menyiapkan dan mensosialisasikan Kebijakan Mutu Puskesmas.

2. Memastikan Pelaksanaan Aktivitas yang berada di bawah tanggung jawabnya


sesuai dengan kebijakan mutu Puskesmas.
E. Perencanaan Mutu.
Memastikan rencana manajemen mutu dilaksanakan oleh masing-masing fungsi atau unit
Kerja sesuai dengan Tujuan dan sasaran Puskesmas.
F .Wewenang,Tanggung Jawab dan Komunikasi.
Melaksanakan tugas dan tanggung Jawab berdasarkan Persyaratan yang di tetapkan.
G. Tinjauan Manajemen
1.Menetapkan,menerapkan,dan memelihara Prosedur Tinjauan Manajemen.
2.Melaksanakan dan mendokumentasikan Pelaksanaan Rapat tinjauan Manajemen.
H .Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Bertanggung jawab memastikan sosialisasi Kebijakan mutu sumber daya manusia pada
Pada seluruh Pegawai Puskesmas.
I Pengukuran Analisis dan Perbaikan:

Mengevaluasi dan meningkatkan Kinerja sistem Manajemen Mutu Melalui

Audit

Mutu Internal

Merencanakan,menetapkan

dan

melaksanakan

proses

pengukuran

kepuasan

pelanggan.

Memantau Efektifitas Penerapan Sistem manajamen Mutu.

J.Pengukuran dan Pemantauan:

Menetapkan dan memelihara pengukuran dan pemantauan Kepuasan pelanggan.

Menetapkan dan memelihara pengukuran dan Pemantauan Internal Audit.

K.Analisis Data.

Mengkoordinir untuk Melakukan analisis data dan Hasil Audit Mutu Internal,Kinerja
Puskesmas dan hasil pengukuran Kepuasan pelanggan.

Mengkoordinir melakukan Pengumpulan,Pengukuran,dan analisis data serta


melaporkan kepada Kepala UPTD Puskesmas.

L. Perbaikan Berkesinambungan:
Menetapkan,Menerapkan,dan memelihara prosedur tindakan Perbaikan

dan

Pencegahan.

Memastikan peningkatan terus menerus Sistem Manajemen Mutu dan Kinerja di Unit
Kerja masing-masing.

Waepana : 24 Juni 2014.


Kepala UPTD Puskesmas Waepana.

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/WPN/
/
/2014
TENTANG
HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN

Menimbang
:
a. Bahwa dalam rangka mendukung pemberian pelayanan pasien di Puskesmas Waepana
sesuai dengan ketentuan yg telah ditetapkan, maka Kepala Puskesmas dan Petugas harus
mengetahui dan mengerti tentang Hak dan Kewajiban Pasien, Pasien dan Keluarga juga wajib
mengetahui tentang HAK dan Kewajibannya.
b.Bahwa untuk maksud pada huruf a. tersebut diatas ditetapkan perlu di Tetapkan Tentang HAK
dan Kewajiban Pasien dengan Surat Keputusan Kepala Puskesmas.
Mengingat
:
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 28.
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-undang No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

Peraturan Bupati Ngada No 12 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan ,Pemuda dan Olah raga
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
MEMUTUSKAN :

KESATU

: Keputusan Kepala

UPTD Puskesmas Waepana Tentang HAK DAN

KEWAJIBAN PASIEN.
KEDUA

: Hak dan Kewajiban Pasien/Pelanggan merupakan Bagian yang tak


terpisahkan dari Lampiran keputusan ini.

KETIGA

: Keputusan ini akan di tinjau kembali jika ditemukan kekeliruan atau jika
ada perubahan.

.KEEMPAT

: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 11 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

Lampiran

: Keputusan Kepala Puskesmas Waepana

Nomor

: Ksr.032.1/11/Wpn/

Tanggal

: 24 JUNI 2014

/ 06 /2014

HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN


A.

HAK PASIEN

1.
2.
3.

Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata

tertib dan peraturan yang berlaku di Puskesmas Waepana.

Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan

jujur.

Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang

bermutu sesuai dengan standar profesi kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa


diskriminasi.

4.

Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai

dengan standar profesi keperawatan

5.
6.

Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas

menentukan pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa campur tangan dari pihak luar.

Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain

yang terdaftar di Puskesmas (Jika Dokternya lebih dari satu orang) tersebut (second
opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat.

7.
8.

Pasien berhak atas Privacy dan kerahasian penyakit

yang diderita termasuk data-data medisnya.

Pasien berhak mendapat informasi yang meliputi :

Penyakit yang diderita


Tindakan medik apa yang dilakukan
Kemungkinan penyulit sabagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk
mengatasinya
Alternatif terapi lainnya
Perkiraan biaya pengobatan

9.
10.

Pasien berhak menyetujui/memberikan izin atas tindakan

yang akan dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakit yang dideritanya.

Pasien berhak menolak tindakan yang akan dilakukan

terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab
sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.

11.
12.
13.
14.
15.

Pasien berhak didampingi keluarganya dalam keadaan

kritis.

Pasien

berhak

menjalankan

ibadah

sesuai

agama/kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya.

Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya

selama dalam perawatan di Puskesmas.

Pasien berhak mengajukan usul, serta perbaikan atas

perlakuan Petugas Puskesmas terhadap dirinya

maupun spiritual
B. KEWAJIBAN PASIEN

Pasien berhak menerima atau menolak bimbingan moril

1.
2.
3.
4.
5.

Pasien dan keluargnya berkewajiban untuk mematuhi

segala peraturan dan tata tertib di Puskesmas.

Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi

dokter dan perawat dalam pengobatannya

Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur

dan selengkapnya tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter yang merawat

Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk

melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan Puskesmas/dokter

Pasien

dan

atau

penanggungnya

berkewajiban

memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya.

TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG


KOORDINATOR PELAYANAN KLINIS,ADMINISTARSI MANAJEMEN/KA.TU DAN
KOORDINATOR UPAYA PUSKESMAS.
A.PERSYARATAN MUTU.
1. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem yang berada di bawah
tanggung Jawabnya secara berjenjang.
2. Memastikan untuk mengukur,memantau, dan menganalisa proses yang terkait dengan unitunit masing-masing.
3. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan perbaikan terus
menerus.
B. PERSYARATAN DOKUMEN.
1. Menyusun dan mengendalikan SPO dan dokumen lain yang berkaitan dengan aktivitas
yang berada di bawah tanggung jawabnya termasuk jika ada perubahan- perubahan yang
perlu di lakukan.
2. Memelihara catatan Mutu Klinis maupun mutu Upaya Puskesmas dan Dokumen terkait
lainnya.
C.KOMITMEN MANAJEMEN

Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada petugas dan lintas
sektor.
D.KEBIJAKAN MUTU.
Memeriksa,meninjau,dan memberi masukan mengenai kebijakan mutu Puskesmas kepada
kepala Puskesmas,ketua Tim Mutu dan kepada seluruh Karyawan.
E. PERENCANAAN MUTU.
1. Memastikan bahwa seluruh kegiatan yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai
dengan kebijakan Mutu Puskesmas.
2. Meyusun rencana manajemen Mutu Seuai dengan Batas waktu yang telah di tentukan/di
sepakati dan sesuai dengan sasaran mutu kinerja.
3. Melaksanakan rencana manajemen mutu sesuai dengan batas waktu yang telah di
rencanakan.
4. Memantau Pelaksanaan rencana manajemen Mutu di Unit Kerjanya masing-masing.
F.WEWENANG,TANGGUNG JAWAB DAN KOMUNIKASI.
1. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang telah di tetapkan.
2. Memastikan bahwa semua karyawan yang berada dibawah koordinasinya melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang telah di tetapkan.
G.TINJAUAN MANAJEMEN.
Menindak lanjuti hasil keputusan rapat Tinjauan manajemen.
H.PENYEDIAAN SUMBER DAYA.
I. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA.
Memberi masukan tentang kompetensi kli nis dan tenaga non Klinis lainnya.
J. PRASARANA
1. Memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana secara berkala untuk mendukung pelayanan
Puskesmas.
2. Memastikan sarana,Prasarana yang di gunakan di setiap unit kerja,sesuai petunjuk kerja
atau sesuai SPO yang telah di tetapkan.
K. LINGKUNGAN KERJA.
1. Memastikan pemeliharaan Lingkungan kerja yang baik untuk mendukung pelayanan
Puskesmas.
2. Memelihara Lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaian pelayanan.
3. Menjaga kebersihan,kerapian,dan kenyamanan lingkungan kerja di Unit kerja masingmasing.
L. PENGENDALIAN SARANA PEMANTUAN DAN ALAT UKUR.
a. Pengelola Barang dan koordinator terkait.
Menetapkan SPO pengendalian peralatan yang di gunakan untuk pemantauan dan
pengukuran Puskesmas.
b. Koordinator Ruangan.
1. Memelihara dan menggunakan peralatan ukur dan pantau sesuai petunjuk yang di
tetapkan.
2. Memastikan peralatan ukur dan pantau yang di gunakan dalam kondisi baik.

M. PENGUKURAN,ANALISA DAN PERBAIKAN.


1.

Menetapkan dan memelihara proses pengukuran,analisa,dan perbaikan


berkesinambungan semua kegiatan yang ada di bawah tanggung jawabnya.
2. Memastikan proses perbaikan berkesinambungan dilaksanakan personil di bawah
tanggung jawabnya.
N.PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN
Menetapkan dan memelihara pengukuran dan pemantauan ;proses pelayanan yang
berkwalitas dalam unit kerjanya untuk memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
O.ANALISA DATA.
Q.PERBAIKAN BERKESINAMBUNGAN.
1. Melaporkan permasalahan atau pencegahan di unit kerja masing-masing sesuai SPO
tindakan perbaikan dan pencegahan.
2. Melakukan peningkatan terus-menerus Sistem manajemen mutu dan kinerja di unit kerja
masing-masing.

Waepana: 24 Juni 2014.


Kepala UPTD Puskesmas Waepana.

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

PEDOMAN MANUAL MUTU PUSKESMAS WAEPANA


KECAMATAN SOA-KABUPATEN NGADA
PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Wilayah Puskesmas Waepana
1. Letak Geografis Puskesmas
Puskesmas Waepana merupakan Puskesmas rawat Inap dan

sebuah Puskesmas induk yang

berada di wilayah Kecamatan Soa dengan luas wilayah 91,44.km . Posisi geografisnya masing-masing
berbatasan dengan :

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Wolomeze

Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Golewa

Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Boawae

Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Bajawa Utara

Jarak tempuh Puskesmas ke ibukota kabupaten 19 km, jarak puskesmas ke desa terjauh adalah desa
Loa dusun Hobotopo 10 km. dan yang terdekat adalah desa Waepana dan desa Seso. Transportasi di
beberapa wilayah masih cukup sulit diantaranya dusun Hobotopo Desa Bogoboa ,Dusun Turewuda Desa
Waepana dan Dusun Waero Desa Tarawaja.

Wilayah kecamatan Soa terletak pada dataran rendah dan cukup subur, mata pencaharian
masyarakatnya sebagian besar adalalah petani.sampai keadaan tahun 2014 Puskesmas Waepana
membawahi 1 Puskesmas Pembantu,2 Polindes dan 3 Poskesdes serta 1 Balai Pengobatan swasta.
2. Demografi Puskesmas Waepana
Berdasarkan data dari statistik jumlah penduduk tahun 2013 sebanyak 12.746 jiwa. Tingkat
kepadatan penduduk 140 jiwa per

dengan jumlah rumah tangga 2.832 KK dan rata-rata jiwa per

rumah tangga adalah 4 orang per rumah tangga. Desa dengan jumlah kepadatan penduduk tertinggi adalah
Desa Waepana dengan jumlah penduduk 1.591 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang terendah terdapat
di Desa Libunio yaitu sebanyak 480 jiwa.
B.

Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas


Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan di tingkat dasar. Dalam UU No 23 tahun

1992 menggaris bawahi bahwa pembangunan di Bidang Kesehatan diarahkan pada tercapainya
Kesadaran, Kemauan, dan Kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajad kesehatan yang optimal. Hal ini sejalan dengan fungsi Puskesmas sebagai berikut:
1. Sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan
a. Berupaya menggerakan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerja agar
menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan
b. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya
c. Mengutamakan pemeliharaan kesehatan

dan

pencegahan

penyakit

tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan


2. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat berupaya agar
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan masyarakat:
a. Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat
b. Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan
c. Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata I
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat I secara menyeluruh , terpadu
dan berkesinambungan dalam:
a. Pelayanan kesehatan perorangan
b. Pelayanan kesehatan masyarakat
C.

Gambaran Sumber Daya Kesehatan


1. Ketenagaan Puskesmas Waepana

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini
tenaga kesehatan yanmg memiliki kemampuan profesional untuk melaksanakan upaya
kesehatan sesuai paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui
perekrutan CPNS Daerah dan PTT dari pusat sedangkan untuk pengembangan
kompetensi dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun
masyarakat.
Sumber daya manusia bidang kesehatan di Puskesmas Waepana berdasarkan jenis
ketenagaan dan status kepegawaian tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :

No

Jenis Ketenagaan

Jumlah

Status Kepegawaian
PNS
PTT

Ket
Sukarela

1.
2.
4.
5.
6.
7
8

Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat
Perawat gigi
Bidan
Nutrisionist
Staf
kesehatan

1
1
23
3
26
1
5

20
3
9
1
1

1
1
6
-

masyarakat
Staf
Kesehatan

Lingkungan
Analis
4
2
Farmasi
2
2
Rekam Medik
2
2
Sopir
1
1
Cleaning service
1
Pemasak
1
JUMLAH
73
43
*Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Waepana, Soa

10
11
12
13
14
15

3
11

1 Sekolah
5 Sekolah

1
1
22

Dari table dapat di lihat bahwa jumlah tenaga PNS sebanyak 43 orang, Bidan PTT
sebanyak 6 orang, sukarela 22 orang yang terdiri dari 2 orang tenaga analis, 4 orang tenaga
kesmas, 3 orang tenaga perawat, 11 orang tenaga bidan, CS 1 orang dan pemasak 1 orang.

B.Kebijakan Mutu.
VISI

Terwujudnya Masyarakat Soa yang berperilaku hidup sehat secara mandiri dan
berkwalitas,dengan pendekatan berbasis lingkungan pada tahun 2016

MISI :
1.Meningkatkan dan menggerakan peran serta masyrakat Soa untuk
hidup bersih dan sehat.
2. Pembangunan di wilayah soa berbasis lingkungan yang she
3. Peningkatan mutu SDM tenaga kesehatan
4. Peningkatan kwalitas sarana dan prasarana di puskesmas dalam rangka pelayanan
kesehatan yang berkwalitas
5. Memberi pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu, merata dan terjangkau.
6. Membangun kerja sama lintas sektor dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
7. Tersedia dan dipatuhinya SOP pelayanan di puskesmas dan jaringan.
Motto Pelayanan:
TERSENYUM:Tekun,Empati,Ramah,Senyum,Nyaman,Unggul,Manusiawi

Dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, ramah, berkwalitas, dan tetap menjunjung nilai
kemanusiaan.
Nilai-nilai yang dianut:
Kejujuran
Rela berkorban
Saling percaya
Kerja sama
Disiplin
Ramah tamah
Rendah hati
Ketulusan
Profesionalisme
Responsive gender
solidaritas
ETIKA PELAYANAN PETUGAS DI PUSKESMAS WAEPANA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

PETUGAS HARUS MELAYANI PASIEN DENGAN SENYUM, SALAM, SAPA, DAN SOPAN
MELAYANI PASIEN DENGAN RAMAH
TIDAK MENERIMA TELEPON / MENGUNYAH MAKANAN / MEROKOK / BERBICARA DENGAN ORANG
LAIN SAAT MELAYANI PASIEN KECUALI PADA SAAT KONSULTASI DENGAN DOKTER
SELALU MENJAGA HARKAT, MARTABAT, DAN PRIVASI PASIEN
DALAM MEMBERIKAN PELAYAN KEPADA PASIEN TIDAK PILIH KASIH
PETUGAS HARUS MENERIMA KELUHAN DAN CEPAT TANGGAP TERHADAP KELUHAN PASIEN

7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.
17.
18.
19.

PETUGAS HARUS MENJAGA KESEHATAN DIRINYA SEHINGGA MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN


KESEHATAN YANG BAIK DAN TIDAK MENJADI SUMBER PENULARAN PENYAKIT
PETUGAS HARUS DISIPLIN DAN BERTANGGGUNG JAWAB DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA
PETUGAS HARUS ADA KERJA SAMA YANG BAIK, SALING MEMPERCAYAI DAN SALING MEMBAGI
PENGALAMAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN
PETUGAS HARUS MAMPU MENJADI PENDENGAR YANG BAIK
PETUGAS HARUS MAMPU MEMBERIKAN INFORMASI YANG JELAS KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
PETUGAS KESEHATAN SEBAGAI PANUTAN HARUS MAMPU BEKERJA SAMA DALAM KEGIATAN
KEMASYARAKATAN DAN AKTIF TERHADAP KEGIATAN KEORGANISASIAN
PETUGAS HARUS TOLERANSI TERHADAP PASIEN YANG MEMBUTUHKAN PELAYANAN PADA SAAT ITU
JUGA
PETUGAS HARUS MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN
MEMBERIKAN INFORMASI DAN MENEGUR KEPADA PASIEN ATAU KELUARGA UNTUK TIDAK
MEROKOK DI LINGKUNGAN PUSKESMAS SERTA TIDAK MEMBUANG SAMPAH PADA SEMBARANG
TEMPAT
PETUGAS HARUS MEMAKAI PAKAIAN YANG BERSIH, RAPIH, SERTA ATRIBUT LENGAP SESUAI
ATURAN YANG DITETAPKAN
TIDAK MENINGGALKAN TEMPAT TUGAS (PUSKESMAS) SELAMA JAM BERTUGAS KECUALI TUGAS
KELUAR ATAU TUGAS DINAS / MENYUSUI
PETUGAS HARUS PEDULI TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN
SEMUA PETUGAS BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEAMANAN DAN KENYAMANAN PASIEN.

KEBIJAKAN MUTU
Untuk mencapai Visi dan Misi Puskesmas Waepana,maka kami seluruh karyawan berkomitmen
untuk:
1.Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan melaukan peningkatan pelayanan secara terus
menerus dengan ,memperhatikan hak-hak pelanggan.
2. Mentaati Etika pelayanan Puskesmas yang telah di buat.
3. memberikan pelayanan yang cepat, tepat, ramah, berkwalitas, dan tetap menjunjung nilai
kemanusiaan,sesuai dengan Motto Pelayanan.
4.Menerapkan sistem Manajemen Mutu Puskesmas Secara Efektif dan efisien.
C.Sasaran Kinerja Puskesmas Periode Tahun:2014-2015
1.Meningkatkan Kompetensi Pegawai Puskesmas baik melalui pendidikan maupun pelatihan
dari 75% menjadi 95%.
2.Memberikan pelayanan yang bermutu sesuai Standart dengan :
a.Indeks Kepuasan Pelanggan dari 73% menjadi 90%.
b.Mengurangi keluhan pelanggan dari 15 menjadi 8/bulan.
c.Ketepatan Anamnese,Diagnosa dan pemberian obat.
d.kunjungan Bumil di Trimester I(ki Murni) dari 91% menjadi 100%
e.Deteksi Muli resti tetap di pertahankan 100%.
f.Pertolongan persalinan Normal oleh Nakes tetap dipertahankan 100%
g.cakupan Pelayanan Nifas Lengkap(Kf3) dari 79,5% menjadi 90%
h.Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang di tangani dari 65% menjadi 80%
i .Cakupan Kunjungan Bayi 79% menjadi 90%.
j.Cakupan pelayanan anak Balita dari 92% menjadi 100%.
k.cakupan peserta KB aktif dari 55% menjadi 70%.
l.Cakupan balita Gizi Buruk dari 2 menjadi 0.
m.Kunjungan konsultasi Gizi >dari 2 perbulan menjadi 10 perbulan.
n.Asi Ekslusif dari 65% menjadi 90 %
o.Waktu pemeriksaan laboratorium di persingkat.
p.Anka kunjungan konsultasi sanitasi >dari 5 menjadi 10 perbulan
D Ruang Lingkup Penerapan Sistim manajemen Mutu di Puskesmas mencakup:
Jenis layanan dalam gedung Puskesmas:
1.Pelayanan Rawat jalan Umum.
2.pelayanan kesehatan gigi.
3.Pelayanan Laboratorium.
4.Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
5.Pelayanan Keluarga Berencana.
6 Pelayanan Rujukan.
7.Pelayanan Konseling Sanitasi

8.Pelayanan Konseling PMS/KIB AIDS.


9.Pelayanan Pengobatan TB
10 Pelayanan Imunisasi
11.Pelayanan Gizi.
12.Pelayanan Rawat Inap 24 Jam.
13.Pelayanan Persalinan 24 jam.
14.Pelayanan Obat.
15.Kegiatan keas ibu
Jenis Pelayanan Luar Gedung
1.Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah
3.Promosi Kesehatan.
4.Posyandu Balita.
5.Posyandu Lansia/Posbindu.
6.Kegiatan kelas Balita
F.Persyaratan Mutu.
1.Ruang Lingkup.
Pedoman ini berisi persyaratan mutu dalam penerapan Sistem Manajemn Mutu Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas Waepana).
2.Tanggung Jawab
a.Kepala Puskesmas
Menerapkan sistem manajemen mutu Puskesmas (Waepana)
Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis untuk
pelaksanaan Sistem kinerja setiap proses yang ada di dalam Proses kerja Puskesmas.
(Bisnis,dll)
Memastikan ketersediaan sumber daya baik Manusia,alat dan gedung serta informasi
yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses kegiatan di Puskesmas.
b.Ketua Tim Mutu Puskesmas
1. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
2. Memastikan bahwa persyaratan Umum dalam Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas di Mengerti dan dilaksanakan oleh seluruh Karyawan Puskesmas Waepana.
c.Koordinator Pelayanan Klinis,Administrasi Manajemen/Ka.TU dan Koordinator Upaya
Puskesmas.
1.Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem yang berada di bawah tanggung
Jawabnya secara berjenjang.
2.Memastikan untuk mengukur,memantau, dan menganalisa proses yang terkait dengan unit-unit
masing-masing.
3.Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan perbaikan terus
menerus untuk meningkatkan Mutu Pelayanan.
2.Kebijakan.
a. Sistem Mutu Puskesmas Merupakan penjabaran dan Penerapan Kebijakan Pemerintah tentang
pelayanan Kesehatan pada Masyarakat yang didasarkan pada aturan-aturan Pemerintah
Pusat,Propinsi,Peraturan Daerah dan perundang-undangan yang berlaku sebagai berikut:
1.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
2.Keputusun Gubernur Nusa Tenggara Timur.

3. Surat Keputusan Bupati Ngada.


4.Peraturan Daerah Kabupaten Ngada.
b.Puskesmas

Menetapkan,Mendokumentasikan,Menerapkan,Memelihara

perbaikan secara terus menerus dan berkesinambungan

dan

melakukan

terkait Sistem Manajemen Mutu

Puskesmas yang meliputi:


1.Mengidentifikasi semua proses yang di perlukan untuk pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu
dan aplikasinya.
2.Menetapkan urutan Prioritas dan interaksi antar Proses tersebut di dalam Proses Bisnis.
3.Menetapkan Kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa pelaksanaan
kegiatan maupun pengendalian proses-proses berjalan efektif.
4.Memastikan tersedianya Sumber Daya dan Informasi yang di perlukan untuk mendukung
pelaksanaan dan pemantauan proses pelayanan dan hasilnya.
5. Memantau, mengukur dan menganalisa Proses-proses dan hasilnya.
6.Menerapkan tindakan yang di perlukan untuk mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan
serta perbaikan yang terus-menerus dan berkesinambungan.
7.Menerapkan seluruh persyaratan sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
4.Dokumen Terkait.
Seluruh Dokumen yang terkait dan berlaku sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi Akreditasi
Puskesmas.
G.Persyaratan Dokumen
Pedoman ini menjelaskan persyaratan dokumentasi dan pengendaliannya dalam
penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskemas.
1.Tanggung Jawab.
a.Kepala Puskesmas
1.Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja,
2.Mengesahkan Pedoman dan Standart Prosedur Operasional Mutu.
b. Ketua TIM.
1.Menetapkan,Menerapkan,dan memelihara Standart Prosedur Operasional(SOP)
Pengendalian Dokumen dan SPO Pengendalian Catatan.
2. Memastikan efektifitas pengendalian Sistem Manajemen Mutu sesuai Persyaratan
Akreditasi Puskesmas.
Koordinator Pelayanan Klinis/Yanis,Administrasi manajemen/ka TU dan penanggung jawab
Upaya Kesehatan.
1. Menyusun dan mengendalikan SPO dan dokumen lain yang berkaitan dengan aktivitas yang
berada di bawah tanggung jawabnya termasuk jika ada perubahan- perubahan yang perlu di
lakukan.
2. Memelihara catatan Mutu Klinis maupun mutu Upaya Puskesmas dan Dokumen terkait
lainnya.
3.Kebijakan

a.Menetapkan,memelihara dan mengendalikan semua dokumen terkait yang di persyaratkan


oleh Akreditasi Puskesmas,
b. Struktur Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu Puskesmas:
1. Tingkat I Pedoman Mutu
Dokumen ini berisi Menguraikan Tujuan,sasaran dan kebijakan yang

memenuhi

persyaratan Akreditasi Puskesmas.


2.Tingkat 2 Prosedur Mutu.
Dokumen ini menguraikan aktivitas Puskesmas dan Koordinasi dalam pelaksanaan kebijakan
sebagaimana ditetapkan dalam pedoman Mutu.
3.Tingkat 3 Referensi Kerja.
a. Standart Operasional Prosedur (SOP),Format dan Dokumen Pendukung.
b. Dokumen ini menjelaskan petunjuk pelaksanaan aktivitas Puskesmas dan acuan Kerja
termasuk bukti catatan Mutu sebagai bukti pelaksanaan Aktivitas.
c.Menetapkan,mengendalikan

dokumen

yang

diperlukan

untuk

identifikasi,Penerbitan,Pendistribusian,peninjauan,perubahan dan juga pemusnahan.


d. Menetapkan mengendalikan catatan Mutu untuk Penyimpanan,Perlindungan,pengambilan
masa penyimpanan,dan pemusnahan catatan Mutu.
4.Dokumen Terkait
SOP,Pengendalian dokumen dan catatan Mutu.
H.Komitmen Manajemen
1.Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan komitmen manajemen untuk pengembangan dan penerapan sistem
manajemen Mutu di Puskesmas.
2.Tanggung Jawab.
a.Kepala Puskesmas.
1.Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan sasaran Mutu Kinerja.
2.Mengadakan tinjauan Manajemen secara berkala.
3.Menyediakan Sumber daya yang di butuhkan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu.
4.Memastikan bahwa seluruh persyaratan pelanggan dan peraturannya yang terkait
dengan pelayanan telah di pahami oleh semua pihak terkait.
5.Memastian adanya pengembangan dan perbaikan berkesinambungan di dalam sistem
Manajemen Mutu Puskesmas.
b.Ketua TIM Mutu.
Memastikan Kebijakan dan Sasaran Mutu Kinerja Puskesmas di pahami oleh Karyawan.
c.Koordinator Pelayanan Klinis,Administrasi Manajemen/Ka TU dan koordinator Upaya
Puskesmas .
Mensosialisasikan Kebijakan mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada Karyawan terkait baik
lintas program maupun lintas sektor.
3.Kebijakan
a.Kepala Puskesmas memiliki komitmen terhadap pengembangan,penerapan dan peningkatan
terus menerus terhadap sistem manajemen Mutu puskesmas Puskesmas dan terus memperbaiki
keefektifannya.
b.Mengkomunikasikan kepada seluruh kepala unit kerja dan seluruh karyawan tentang
pentingnya memenuhi Kepuasan pelanggan dan persyaratan lainnya.
c. Menetakan kebijakan mutu Puskesmas dan memastikan sasaran mutu kinerja di penuhi.
d. Memimpin tinjauan Manajemen yang dilaksanakan dengan rapat tinjaun manajemen yang
dilaksanakan minimal 6 ( Enam )Bulan sekali.
e. Memastikan sumber daya yang di butuhkan yaitu Sumber daya manusia,Peralatan
kesehatan,dan pengobatan dan infastruktur terpenuhi.

4.Dokumen Terkait.
a. Kebijakan Mutu dan sasaran Mutu Kinerja Puskesmas.
b. SPO Rapat Tinjauan manajemen.
I.Kebijkan Mutu
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan kebijakan mutu puskesmas dalam penerapan sistem manajemen Mutu
Puskesmas.
2.
Tanggung Jawab
a.Kepala Puskesmas
Mengesahkan kebijakan Mutu Puskesmas.
b.Koordinator pelayanan Klinis,Administrasi manajemen/Ka.TU dan Koordinator
Upaya Puskesmas.
Memeriksa,meninjau,dan memberi masukan mengenai kebijakan Mutu Puskesmas.
c.Ketua Tim Mutu.
1.Menyiapkan dan mensosialisasikan kebijakan Mutu Puskesmas.
2.Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai
dengan kebijakan Mutu Puskesmas.
3.Kebijakan
Puskesmas menetapkan Kebijakan mutu;
a. Sesuai dengan Visi,Misi dan tujuan Puskesmas.
b. Mencakup Komitmen untuk memenuhi persyaratan dan perbaikan terus menerus untuk
efektifitas sistem manajemen Mutu Puskesmas.
c. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran Mutu kinerja.
d. Puskesmas Memastikan kebijakan Mutu berjalan sesuai dengan ketentuan,dikomunikasikan
dan di pahami seluruh karyawan.
e. Kebijakan Mutu Puskesmas di tinjau terus menerus agar sesuai kebutuhan.
4.Dokumen Terkait.
Kebijakan Mutu Puskesmas.
J.Perencanaan Mutu
1. Ruang Lingkup.
Pedoman ini menjelaskan perencanaan Program manajemen untuk penerapan Sistem
manajemen Mutu.
2.Tanggung Jawab
a.Kepala Puskesmas
1. Mengesahkan sasaran Mutu disetiap Program/Upaya kesehatan atau unit kerja.
2. Memeriksa dan meninjau rencana manajemen mutu disetiap bagian untuk mencapai
sasaran mutu kinerja yang telah ditetapkan.
b. Ketua TIM Mutu.
Memastikan rencana manajemen mutu dilaksanakan oleh masing-masing fungsi atau
unit kerja sesuai dengan Tujuan dan sasaran Puskesmas.
c.Koordinator pelayanan Klinis,Administrasi manajemen/Ka.TU dan Koordinator Upaya
Puskesmas.
1. Memastikan pelaksanaan aktivitas yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai
dengan kebijakan Mutu Puskesmas.
2. Menyusun rencana manajemen mutu sesuai sasaran mutu kinerja.
3. Melaksanakan rencana manajemen mutu sesuai dengan batas waktu yang di
rencanakan.
4. Melaksanakan pelaksanaan rencana manajemen Mutu di unit kerjanya.
3.Kebijakan
a. Kepala Puskemas menetapkan,melaksanakan,dan memelihara rencana Manajemen Mutu
untuk mencapai tujuan dan sasaran sesuai dengan kebijakan Puskesmas.
b. Rencana Manjemen Mutu yang ada di setiap unit kerja meliputi;

1. Perencanaan tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada setiap fungsi yang
berhubungan di dalam Puskesmas.
2. Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang di sosialisasikan dan dikomunikasikan
pelaksana terkait di Puskesmas.
3. memeriksa dan meninjau struktur organisasi,tanggung jawab dan wewenang.
b.Ketua TIM Mutu.
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab berdasarkan persyaratan yang di tetapkan.
c.koordinator pelayanan klinis,administrasi manajemen/Ka TU dan koordinator upaya
Puskesmas.
1.Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan yang telah di tetapkan.
2. Memastikan bahwa semua karyawan yang berada dibawah koordinasinya melaksanakan tugas
sesuai dengan tanggung jawab yang telah di tetapkan.
3.Kebijakan.
a.Kepala Puskesmas menetapkan peranan,tanggung jawab dan wewenang dari sumber daya
untuk melaksanakan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas yang Efektif.
b.Kepala puskesmas menyediakan sumber daya untuk penerapan dan pengendalian sistem
manajemen mutu Puskesmas.
c.Kepala Puskesmas menunjukan dan menetapkan Ketua Tim Mutu Puskesmas,yang memiliki
tanggung jawab dan wewenang:
1. Memastikan bahwa proses manejemen mutu Puskesmas di tetapkan,diterapkan dan di
pelihara.
2. Melaporkan kepada kepala puskesmas tentang efektivitas penerapan sistem manajemen mutu
puskesmas dan perbaikan-perbaikan yang di perlukan.
3. Memastiakn bahwa persyaratan pelanggan di pahami semua tenaga di Puskesmas.
4. Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan dengan sistem
manajemen mutu Puskesmas.
d.Kepala Puskesmas menetapkan dan memastikan proses komunikasi sesuai dengan yang di
tetapkan di Puskesmas dan di jalankan untuk mengefektifkan sistem manajemen Mutu
Puskesmas sesuai matriks komunikasi internal yang telah di tetapkan.
4.Dokumen Terkait
a. Surat pengangkatan ketua Tim Mutu Puskesmas.
b. Uraian Tigas dan Wewenang.
c. Struktur Organisasi
L Tinjauan Manajement
1.Ruang lingkup
Pedoman ini mencakup pelaksanaan Tinjauan manajemen dalam penerapan sistem manajemen
Mutu sesuai standart Akreditasi.
2.Tanggung jawab
a. Kepala Puskesmas
1. Memimpin rapat tinjauan manajemen.
2. Memutuskan hal-hal yang di bahas dalam rapat tinjauan manajemen.

b. Ketua Tim Mutu


1 menetapakn,menerapkan,dan memelihara prosedur tinjauan manajemen
2. Melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksanaan rapat tinjauan manajemen.
c. Koordinataor Pelayanan Klinis,Administrasi manjemen/Ka.TU dan koordinator Upaya
Puskesmas.
Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Tinjauan Manajemen.
3. Kebijakan
Kepala Puskesmas menetapkan dan melaksanakan tinjauan manajemen sekurangkurangnya 6 Bulan sekali dalam bentuk rapat tinjauan manajemen dengan cara:
a. Menetapkan,menerapkan,kecukupan,dan efektifitas penerapan Sistim Manajemen
Mutu.
b. Memastikan masukan dari tinjauan manajemen sebagai agenda rapat meliputi:
1. Hasil internal atau eksternal audit.
2. Umpan balik pelanggan( keluhan pelanggan dan hasil pengukuran kepuasan
pelanggan)
3. Kinerja proses dan dan kesesuaian hasil pelayanan.
4. Pembahasan kebijakan dan sasaran mutu.
5. Status tindkan perbaikan dan pencegahan.
6. Tindak lanjut tinjauan manjemen sebelumnya.
7. Perubahan yang berdampak pada sistem manajemen dan lingkungan.
8. Peluang untuk peningkatan.
c. Keluaran tinjauan manajemen meliputi:
1. Perbaikan dari efektifitas Sistem Manajemen Mutu.
2. Perbaikan produk yang terkait dengan persyaratan pelayanan.
3. Sumber daya yang dibutuhkan.
4. Memastikan hasil-hasil rapat dari tinjauan manajemen di dokumentasikan.
4.Dokumen Terkait
SOP telaah Mutu dan Kinerja.
M.Penyediaan Sumber Daya
1.Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan penyediaan Sumber Daya untuk pelaksanaan dari sistem manajemen
Mutu Puskesmas dan Sistem pelayanan di Puskesmas.
2.Wewenang dan Tanggung Jawab
a.Kepala Puskesmas
Memastikan tersedianya sumber daya untuk pelaksanaan dari sistem manajemen mutu
Puskesmas dan sistem pelayanan di Puskesmas.
b.Koordinator Pelayanan Klinis,Administrasi Manajemen/Ka TU dan koordinator Upaya
Puskesmas.
Memantau dan mengevaluasi kebutuhan sumber daya pada masing-masing unit.
3.Kebijakan Puskesmas
Menentukan dan menyediakan sumber daya yang di perlukan untuk:

a.Melaksanakan dan memelihara sistem manajemen mutu Puskesmas dan terus menerus
memperbaikai keefektifannya.
b. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan yang telah di tentukan.
4.Dokumen Terkait.
a.Penerimaan dan pembelian saran Puskesmas.
b. SPO pemeliharaan, penyediaan prasarana (Infrastruktur) dan lingkunag kerja.
c. Daftra invertaris
N. Pengelolaan Sumber Daya Manusia
1. Ruang Lingkup :
Pedoman ini merangkap pemastian tentang sumber daya manusia yang kompeten dalam
menerapkan Sistem Manajemen Mutu di Puskesmas.
2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas
1) Bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya manusia yang di butuhkan
pengelolaanya
2) Menetapkan standar Kompetensi semua karyawan yang ada
3) Menganalisis kompetensi semua karyawan yang ada
4) Menyediakan pola ketenagaan Puskesmas
5) Mengembangkan kompetensi karyawan
b. Ketua Tim Mutu Puskesmas
Bertanggung jawab memastikan sosialisasi kebijakan mutu sumber daya manusia
pada seluruh pegawai Puskesmas.
c. Koordinator pelyanan klinis, Administrasi Manajemen/ Ka. TU dan Koordinator
Upaya Puksesmas memberi masukan tentang kompetensi klinis dan tenaga non klinis
lainnya
3. Kebijakan :
a. Menetapakan persyaratan personel yang terlibat dalam pelayanan kesehatan yang
bermutu berdasarkan kesesuaian tingkat pendidkikan, pelatihan, kemampuan dan
pengalaman
b. Menindaklanjuti perbedaan antara kompetensi personel dengan persyaratan/ standar
kompetensi melalui pendidikan atau pelatihan serta pembinaan sesuai bidangnya atau
penugasan baru.
c. Meningkatkan keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam pencapian sasaran mutu
melalui pembinaan karyawan baik formal dan nonformal agat tercapainya kepuasan
pelanggan.
d. Melakukan evaluasi terhadap efektivitas dari pelatihan yang dilakukan
e. Memelihara catatan pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman yang sesuai.
4. Prosedur terkait :
a. SPO penempatan pegawai
b. SPO pelatihan
c. SPO pola ketenagaan

d. SPO Orientasi karyawan


e. SPO Evaluasi pasca pelatihan
O. Prasarana
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan prasarana yang berpengaruh dalam Sistem Manajemen Mutu
Puskesmas
2. Wewenang dan Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan dan
mempengaruhi Kepuasan Pelayanan Puskesmas
b. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka. TU dan Koordinator
Upaya Puskesmas.
1) Memastikan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung Pelayanan
Puskesmas
2) Memastikan sarana, prasarana yang digunakan di unit kerja, sesuai petunjuk kerja/
SPO yang telah ditetapkan
3. Kebijakan
1) Puskesmas menetapkan, menyediakan, memelihara prasarana yang diperlukan untuk
mencapai kesesuaian pelayanan
2) Prasarana tersebut meliputi gedung, tempat kerja, peralatan utilitas, peralatan
kesehatan, peralatan-peralatan pembantu pelayanan pasien dilingkungan Puskesmas.
4. Dokumen terkait
1) SPO pemeliharaan lingkungan kerja
2) SPO pemeliharaan sarana dan prasarana
P. Lingkungan Kerja
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan lingkungan kerja yang berpengaruh dalam Sistem Manajemen
Mutu Puskesmas
2. Wewenang dan Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan dan mempengaruhi
Kepuasan Pelayanan Puskesmas.
b. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan koordinator
Upaya Puskesmas.
1) Memastikan pemeliharaan Lingkungan kerja dilaksanakan untuk mendukung
Pelayanan Puskesmas
2) Memelihara lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaiain pelayanan
3) Menjaga kebersihan, kerapian dan kenyamanan lingkungan kerja di unit kerja
3. Kebijakan
a. Puskesmas menetapkan, menyedikan lingkungan kerja yang diperlukan untuk
mencapai kesesuaian pelayanan

b. Puskesmas mengidentifikasi dan mengatur unsur-unsur lingkungan kerja yang


dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian pelayanan dengan cara menjaga kebersihan
lingkungan tempat kerja dan menjaga kondisi ruang kerja
4. Dokumen Terkait
a. SPO Pemeliharaan Lingkungan Kerja
b. SPO Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Q. Pengendalian Sarana Pemantauan Dan Alat Ukur
2. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan pengendalian peralatan yang digunakan untuk pemantauan dan
pengukuran di Puskesmas
3. Wewenang dan Tanggung Jawab
a. Pengelola Barang dan koordinator terkait
Menetapkan dan memelihara SPO pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran
b. Koordinator ruangan
1) Memelihara dan menggunakan peralatan ukur dan pantau sesuai petunjuk yang
ditetapkan
2) Memastikan peralatan ukur dan pantau yang digunakan dalam kondisi baik.
4. Kebijakan
a. Menetapkan SPO pengendalian sarana pemantauan dan pengukuran untuk
memberikan bukti kesesuian layanan terhadap persyaratan pelanggan.
b. Memastikan keabsahan hasil dengan melaksanakan :
1) Kalibrasi terhadap peralatan ukur pada periode tertentu sebelum digunakan
2) Peralatan ukur diidentifikasi status kalibrasinya.
3) Mencatat validasi dari hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan tidak sesuai
dengan persyaratannya
4) Mengambil tindakan yang diperlukan terhadap peralatan yang rusak
5) Mengambil tindakan yang diperlukan terhadap semua pelayanan yang telah
diverifikasi dengan menggunakan peralatan yang rusak.
5. Dokumen terkait
SPO Kalibrasi
R. Pengukuran analisis dan perbaikan
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan persyaratan umum untuk pengukuran, analisis dan perbaikan
berkesinambungan dalam penerapan Sistem Manajemen Mutu dan Kinerja Puskesmas
2. Tanggung Jawab
a. Koordinator terkait
1) Menetapkan dan memelihara proses pengukuran, analisis dan perbaikan
berkesinambungan yang dibawah tanggung jawabnya
2) Memastikan proses perbaikan berkesinambungan dilaksankan personil yang
dibawah tanggung jawabnya
b. Ketua Tim Mutu

1) Mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem Manajemen Mutu melalui Audit


Mutu Internal
2) Merencanakan, menetapkan dan melaksanakan proses pengukuran kepuasan
pelanggan
3) Memantau efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu

3. Kebijakan
a. Puskesmas merencanakan dan menerapkan pemantauan, pengukuran, analisis dan
proses perbaikan berkesinambungan yang dibutuhkan untuk :
b. Memperlihatkan kesesuian layanan
c. Memastikan kesesuaian Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
d. Mencapai peningkatan dari efektifitas Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
4. Dokumen Terkait
SPO Analisis data
S. Pengukuran dan Pemantauan
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan pengukuran dan pemantauan untuk penerapan Sistem
Manajemen Mutu Puskesmas
2. Tanggungjawab
a. Ketua Tim Mutu Puskesmas
1) Menetapkan dan memelihara pengukuran dan pemantauan kepuasan pelanggan
2) Menetapkan dan memelihara pengukuran dan pemantauan Internal Audit
b. Koordinator pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/ Ka. TU dan koordinator
Upaya Puskesmas
c. Menetapkan dan memelihara pengukuran dan pemantauan proses dan pelayanan
dalam unit kerjanya untuk memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
3. Kebijakan Puskesmas :
a. Mengukur kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan
terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan
b. Menyelenggarakan audit internal minimal setiap 6 bulan sekali untuk menentukan
apakah Sistem Manajemen Mutu Puskesmas :
1) Sesuai dengan perencanaan dan persyaratan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
yang disusun berdasarkan persyaratan akreditasi Puskesmas
2) Diterapkan dan dipelihara secara efektif dan menyediakan informasi dari hasil
audit kepada manajemen
3) Menetapkan program audit dengan memperhatikan status dan pentingnya proses
dan wilayah yang diaudit berdasarkan hasil audit sebelumnya
4) Menetapkan SPO audit yang meliputi cakupan audit, frekuensi, metode, tanggung
jawab, persyaratan untuk penyelenggaraan audit dan pelaporan hasil
c. Menetapkan metode yang sesuai untuk pengukuran dan pemantauan proses dan hasil
pelayanan

d. Mengukur dan memantau layanan untuk menunjukan bahwa persyaratan layanan


dipenuhi
4. Dokumen Terkait
a. SPO Audit Internal
b. SPO pengukuran Kepuasan Pelanggan

T. Analisis Data
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan analisis data untuk penerapan Sistem Manajemen Mutu dan
pelayanan Puskesmas
2. Wewenang dan tanggung jawab
a. Kepala Puskesmas
Melakukan perbaikan dan peningakatan Sistem Manajemen Mutu Di Puskesmas
b. Koordinator pelayanan klinis, Administrasi Manajemen/ Ka.TU dan Kordinator
Upaya Puskesmas
c. Menetapkan dan memelihara tindakan yang diperlukan untuk menganalisis data yang
berhubungan dengan aktivitas untuk memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
dan hasil kinerja Puskesmas
d. Ketua Tim Mutu Puskesmas,
1) Mengkoordinir untuk melakukan analisis data dan hasil audit mutu internal,
kinerja Puskesmas dan hasil pengukuran kepuasan pelanggan
2) Mengkoordinir melakukan pengumpulan, pengukuran dan analisis data serta
melaporkan kepada kepala puskesmas
3. Kebijakan
a. Menetapkan, mengumpulkan dan menganalisa data untuk menunjukan kesesuaian
dan keefektifan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas serta untuk mengevaluasi
dimana

peningkatan

berkesinambungan

terhadap

Sistem

Manajemen

Mutu

Puskesmas
b. Melaksanakan analisis data berkaitan dengan :
1) Kepuasan Pelanggan
2) Kesesuaian pada persyaratan layanan
3) Sifat dan kecendrungan proses dan layanan termasuk peluang untuk tindakan
pencegahan
4) Pemasok/supplier bila ada
4. Dokumen Terkait
SPO Analisis Data
U. Perbaikan Berkesinambungan
1. Ruang Lingkup
Pedoman ini menjelaskan sistem perbaikan berkesinambungan, tindakan koreksi dan
tindakan pencegahan untuk penerapan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas dan kinerja
Puskesmas

2. Tanggung Jawab
a. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan memelihara sistem perbaikan berkesinambungan yang berhubungan
dengan aktivitasnya untuk memelihara Sistem Manajemen Mutu Puskesmas
b. Ketua Tim Mutu Puskesmas
1) Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur Tindakan Perbaikan dan
pencegahan
2) Memastikan peningkatan terus menerus Sistem Manajemen Mutu
3) Melaporkan hasil tindakan dan pencegahan dalam tinjauan manajemen
c. Koordinator pelayanan klinis, administrasi Manajemen / Ka. TU dan koordinator
Upaya Puskesmas
1) Melaporkan permasalahan dan atau pencegahan di unti kerja masing-masing
sesuai SPO tindakan perbaikan dan pencegahan
2) Melakukan peningkatan terus menerus Sistem Manajemen Mutu dan kinerja di
unit kerja masing-masing
3. Kebijakan Puskesmas
a. Melakukan perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan keeftifitasan sistem
melalui penerapan kebijakan, tujuan dan sasaran, hasil audit, analisis, tindakan
perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen
b. Melakukan tindakan koreksi untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian untuk
mencegah terulang kembali. Tindakan koreksi harus sesuai dengan pengaruh
ketidaksesuaian yang terjadi
c. Menetapka SPO terdokumentasi untuk pengendalian tindakan koreksi dengan :
1) Meninjau ketidaksesuaian (termasuk keluhan pelanggan)
2) Menetapkan penyebab ketidaksesuaian
3) Menetapkan dan menerapkan tindakan yang diperlukan
4) Menyelidiki akar penyebab ketidaksesuaian untuk memastikan ketidaksesuaian
terulang kembali
5) Mencatat hasil tindakan yang dilakukan
6) Meninjau tindakan koreksi yang dilakukan
d. Menetapkan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab ketidak sesuaian
yang potensial terdokumentasi untuk pengendalian tindakan koreksi dengan :
1) Menetapkan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya
2) Mengevaluasi

kebutuhan

akan

tindakan

untuk

mencegah

ketidasesiauan
3) Menetapkan dan menerapkan tindakan pencegahan yang diperlukan
4) Mencatat hasil tindakan pencegahan yang dilakukan
5) Meninjau tindakan pencegahan yang dilakukan
4. Dokumen Terkait
a. SPO Tindakan (korektif)
b. SPO Pencegahan (_Preventif)
c. SPO Keluhan Pelanggan

terjadinya

PENGUMPULAN INFORMASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN


PELANGGAN UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK DAN KELUARGA
BERENCANA
UPTDPuskesmas Waepana
No. Dokumen :
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

Tanggal
2014

Terbit

No Revisi 00

:Agustus

Halaman: 1/

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

PEDOMAN MANUAL MUTU


=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I

Pengertian

Adalah pengumpulan informasi dalam rangka mengetahui kebutuhan dan


harapan masyarakat terhadap seluruh pelayanan KIA dan KB baik
pelayanan rawat jalan,maupun rawat inap( Persalinan,Nifas)yang dilakukan
melalui

komunikasi

langsung,

Kotak

saran,Survey

keluhan

masyarakat,Kwisioner bisa juga melalui telpon dan SMS yang dilakukan


oleh

Bidan

maupun

petugas

kesehatan

baik

di

Puskesmas,di

Pustu,Polindes,Poskesdes ataupun di Posyandu bisa juga dilakukan pada


II

Tujuan

saat kegiatan kemasyarakatan lainnya.


Sebagai pedoman bagi bidan dan petugas kesehatan lainnya dalam
melakukan kegiatan pengumpulan informasi tentang harapan dan

III

Kebijakan

kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan KIA dan KB


PMK No 1464 tentang Standart Praktek Bidan.
Pergub no 42 tahun 2009 tentang revolusi KIA

IV

Prosedur Kerja

Perda Kabupaten Ngada tentang KIBBLA No 11 tahun 2012.


A.Informasi Langsung dari Pelanggan
1.Bidan menerima informasi langsung dari Pelanggan/masyarakat terkait
pelayanan,kebutuhan,harapan Masyarakat/pelanggan.
2. Bidan yang mendengarkan informasi meyampaikan kepada Bidan
koordinator terkait keluhan,harapan dan kebutuhan Masyarakat yang
disampaikan oleh pelanggan/Masyarakat.
3.Bidan koordinator mencatat semua keluhan,harapan,dan kebutuhan
Masyarakat ke dalam buku buku rekapan koordinator dan langsung

menandatangani buku rekapan koordinator.


B.Informasi melalui Telpon atau SMS.
1.Bidan koordinator,Bidan Puskesmas maupun Bidan di desa menerima
informasi dari pelanggan/Masyarakat melalui pembicaraan langung di
telpon maupun melalui SMS.
2.Semua informasi yang masuk di rekap di dalam buku harapan pelanggan
setiap individu bidan.
3. Bidan koordinator merekap semua keluhan pelanggan dari Bidan desa
dalam buku rekapan umum.dan menandatangani buku rekapan individu
bidan mauapun buku rekapan umum.
C.Pengumpulan informasi melalui Kotak Saran
1.Ketua Tim keluhan dan harapan masyarakat membuka kotak saran setiap
bulan.
2.Sekertaris Tim merekap semua keluhan dan harapan masyarakat di dalam
buku rekapan umum Puskesmas.
3.ketua Tim dan anggota Tim memisahkan semua keluhan sesuai dengan
unit pelayanan masing - masing dan menyerahkan hasil rekapannya kepada
koordinator Unit Pelayanan.
4. Bidan Koordinator meneriam keluhan dari ketua Tim dan mengisinya
dalam buku rekapan umum KIA/KB.
5. Bidan Koordinator menandatangani tanda terima penyerahan keluhan
dari ketua Tim.
D.Pengumpulan informasi melalui Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
1.Keluhan masyarakat terkait pelayanan di sampaikan melalui Survey
keluhan yang dilakukan oleh Badan Penyantun Puskesmas Waepana(BPP).
2. hasil survey oleh BPP di serahkan kepada kepala

Puskesmas yang

selanjutnya di serahkan kepada ketua tim Penanganan pengaduan keluhan


Puskesmas Waepana.
3.Ketua Tim penangan Pengaduan puskesmas menyerahkan hasil survey
kepada sekertaris untuk di bukukan dalam buku rekapan umum.
4. ketua Tim Penangan Pengaduan bersama anggota memilah keluhan dari
hasil survey dan mendistribusikan kepada setiap unit.
5. Bidan Koordinator mencatat semua keluhan dari hasil survey kedalam
buku rekapan keluhan KIA/KB.
6. Bidan Koordinator menandatangani tanda terima penyerahan dari
Ketua Tim penanganan keluhan dan pengaduan puskesmas Waepana.
7.Bidan Koordinator memisahkan semua keluhan berdasarkan tingkatan
kemendesakannya.
8. jika ada yang urgen dan harus di selesaikan segera maka Bidan
koordinator mengundang semua Bidan untuk membahas keluhan dan
harapan yang bersifat mendesak dan mencari jalan keluarnya.

9. Bidan koordinator dan semua Bidan termasuk Bidan di desa


membuat rencana tindak lanjut dari hasil pembahasan harapan
pelnggan/masyarakat.
10. Bidan koordinator melaporkan hasil pertemuan dan solusi yang di
buat kepada Kepala UPTD Puskesmas.
11. Apabila masalahnya tidak terlalu mendesak untuk di tangani maka
setiap akhir bulan Bidan koordinator mengundang semua bidan
termasuk

bidan

di

desa

untuk

membahas

semua

harapan

pelanggan/masyarakat.
12.Bidan koordinator dan semua bidan melakukan rencana tindak lanjut
dari semua pembahasan harapan pelanggan.
13.Semua Bidan termasuk Bidan di desa melaksanakan kegiatan sesuai
dengan pembagian tugas berdasarkan harapan pelanggan/masyarakat.
14.Mencatat semua kegiatan yang telah dilaksanakan di dalam buku
kegiatan individu.
15.Bidan koordinator melaporkan kepada kepala Puskesmas tentang
hasil pembahasan harapan pelanggan upaya KIA dan KB.
16.Kepala Puskesmas meneliti dan memberi umpan balik atas laporan
Bidan koordinator.
5.
6.

Unit terkait
Sumber

Loket,rawat jalan,rawat inap.


Panduan kajian harapan pelanggan ,Th Umar Balai Pustaka,4.

TELAAH MUTU DAN KINERJA

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :1/3
032.1/WPN/11/ /6/2014
TanggalTerbit: Agustus
Ditetapkan Oleh :
2014
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I.

Pengertian:

Telaah mutu dan kinerja adalah: Pembahasan yang berbentuk pertemuan


dari semua unsur di Puskesmas untuk menyelesaikan semua permasalahan
yang di temukan di dalam penerapan sistem Manajemen Mutu Puskesmas
untuk memastikan penerapan sistem manajemen mutu Puskesmas berjalan
efektif dan efisien yang dilakukan secara periodik sekurang-kurangnya 6

II.

Tujuan

bulan sekali.
1.Untuk Menerapkan Proses telaah mutu dan kinerja di Puskesmas bagi
semua karyawan.
2. Agar telaah mutu dan kinerja dapat dilakukan tepat waktu.
3.Sebagai rekomendasi untuk melakukan peningkatan sistem kerja dan

III.

Kebijakan

pelayanan di Puskesmas.
PMK 1464 Tentang Standart Praktek Bidan.thn 2010

IV.

Uraian Kegiatan

Keputusan Bupati Ngada No:


A.Persiapan:

tentang Disiplin PNS.

1. ketua TIM mutu dan sekertaris Menyusun jadwal kegiatan,Agenda


pertemuan dan peserta yang harus hadir.
2. Sekertaris mengajukan jadwal pertemuan kepada kepala UPTD
Puskemas.
3.Kepala UPTD Puskesmas memeriksa jadwal,Agenda dan peserta
pertemuan yang diajukan sekretaris.
4. Jika Kepala UPTD Puskesmas tidak menyetujui usulan yang di berikan
sekertaris maka dapat didiskusikan ulang lagi bersama kepala UPTD
Puskesmas.
5. Jika Kepala UPTD Puskesmas menyetujui kegiatan maka sekertaris
membuat undangan pertemuan telaah mutu dan kinerja kepada setiap
orang yang harus di undang dan mendstribusikan undangan.
6.Peserta pertemuan Mempersiapkan semua bahan yang akan di bahas
dalam pertemuan telaah mutu dan kinerja.
B. Pelaksnaan Telaah Mutu dan Kinerja.
7. kepala UPTD Puskesmas membuka pertemuan selanjutnya Ketua Tim
Mutu memimpin pertemuan telaah Mutu dan kinerja.
8. Peserta pertemuan mempresentasikan topik pertemuan yang telah di
tentukan sesuai agenda pertemuan yang di tetapkan.

9. Semua peserta peetemuan di berikan kesempatan untuk memberikan


masukan terhadap hasil presentasi yang di berikan antar unit ataupun hasil
kajian pelayanan mauapun hasil Audit Internal.
10. kepala puskesmas bersama semua peserta pertemuan berdasarkan
kesepakatan bersama memberikan keputusan ataupun rekomendasi
perbaikan maupun peningkatan kegiatan yany dianggap perlu.
11.Sekertaris Akreditasi membuat risalah terhadap hasil pertemuan telaah
mutu dan kinerja .
12. Sekertaris Akreditasi meminta persetujaun risalah pertemuan kepada
Kepala UPTD Puskesmas .
13. setelah risalah rapat di setujui maka sekertaris menggandakan risalah
dan mendistribusikan kepada seluruh peserta rapat.
14.Ketua Tim mutu selaku pimpinan rapat memberikan kesempatan
kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten atau yang mewakili jika di
undang untuk memberikan tanggapan dan memberikan solusi dari hasil
pertemuan yang tidak dapat di selesaikan Puskesmas dan dilaporkan
kepada Kepala Dinas jika Kepala Dinas tidak menghadiri pertemuan.
15.Ketua Tim Mutu dan sekertaris Akreditasi membuat laporan tertulis
dan merujuk permasalahan yang tidak dapat di selesaikan di tingkat
Puskesmas,ke Dinas Kesehatan kabupaten.
16.Kepala Puskesmas Menutup pertemuan telaah mutu dan akreditasi.
17. Penanggung jawab administrasi dan penanggung jawab program
meneruskan pertemuan dengan staf masing-masing untuk membahas
permasalahan yang dihadapi di unit masing-masing.
18.Penanggung jawab pelayanan membagi peran masing-masing staf
untuk menangani setiap pengaduan atau keluhan pelanggan.
C.Tindak lanjut dan Verifikasi Hasil Rapat
1.Penanggung jawab pelayanan dan penanggung jawab Administrasi
melakukan tindak lanjut hasil kegiatan penanganan pengaduan dari
masing-masing Staf.
2.Menyusun SOP tindakan perbaikan untuk menjadi pedoman dalam
upaya perbaikan Mutu dan kinerja.
Sumber
Unit terkait

Sistem Manajemen Mutu Iso 901-2008


Semua Unit Pelayanan di Puskesmas.

UPTDPuskesmas Waepana
PENGUMPULAN INFORMASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN
PELANGGAN UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK DAN KELUARGA
BERENCANA

No. Dokumen :
STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR

Tanggal
2014

Terbit

No Revisi 00

:Agustus

Halaman: 3/3

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

PEDOMAN MANUAL MUTU


=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
koordinator mengundang semua Bidan untuk membahas keluhan dan
harapan yang bersifat mendesak dan mencari jalan keluarnya.
9. Bidan koordinator dan semua Bidan termasuk Bidan di desa
membuat rencana tindak lanjut dari hasil pembahasan harapan
pelnggan/masyarakat.
10. Bidan koordinator melaporkan hasil pertemuan dan solusi yang di
buat kepada Kepala UPTD Puskesmas.
11. Apabila masalahnya tidak terlalu mendesak untuk di tangani maka
setiap akhir bulan Bidan koordinator mengundang semua bidan
termasuk

bidan

di

desa

untuk

membahas

semua

harapan

pelanggan/masyarakat.
12.Bidan koordinator dan semua bidan melakukan rencana tindak lanjut
dari semua pembahasan harapan pelanggan.
13.Semua Bidan termasuk Bidan di desa melaksanakan kegiatan sesuai
dengan pembagian tugas berdasarkan harapan pelanggan/masyarakat.
14.Mencatat semua kegiatan yang telah dilaksanakan di dalam buku
kegiatan individu.
15.Bidan koordinator melaporkan kepada kepala Puskesmas tentang
hasil pembahasan harapan pelanggan upaya KIA dan KB.
16.Kepala Puskesmas meneliti dan memberi umpan balik atas laporan
Bidan koordinator.

V. Unit terkait
VI. Sumber

Loket,rawat jalan,rawat inap.


Panduan kajian harapan pelanggan ,Th Umar Balai Pustaka,4.

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
Jln Bajawa-Riung no.....telp........Kode Pos 86453

RENCANA KERJA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS WAEPANA


BAB I.

PENDAHULUAN

A. Keadaan Umum Puskesmas.


Puskesmas Waepana merupakan Puskesmas rawat Inap dan sebuah Puskesmas induk yang berada di
wilayah Kecamatan Soa dengan luas wilayah 91,44.km2. Posisi geografisnya masing-masing berbatasan
dengan :

Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Wolomeze

Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Golewa

Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Boawae

Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Bajawa Utara

Jarak tempuh Puskesmas ke ibukota kabupaten 19 km, jarak puskesmas ke desa terjauh adalah desa
Loa dusun Hobotopo 10 km. dan yang terdekat adalah desa Waepana dan desa Seso. Transportasi di
beberapa wilayah masih cukup sulit diantaranya dusun Hobotopo Desa Bogoboa ,Dusun Turewuda Desa
Waepana dan Dusun Waero Desa Tarawaja.
Wilayah kecamatan Soa terletak pada dataran rendah dan cukup subur, mata pencaharian
masyarakatnya sebagian besar adalalah petani.sampai keadaan tahun 2014 Puskesmas Waepana
membawahi 1 Puskesmas Pembantu,2 Polindes dan 3 Poskesdes serta 1 Balai Pengobatan swasta.
B. Demografi Puskesmas Waepana
Berdasarkan data dari statistik jumlah penduduk tahun 2013 sebanyak 12.746 jiwa. Tingkat
kepadatan penduduk 140 jiwa per

dengan jumlah rumah tangga 2.832 KK dan rata-rata jiwa per

rumah tangga adalah 4 orang per rumah tangga. Desa dengan jumlah kepadatan penduduk tertinggi adalah
Desa Waepana dengan jumlah penduduk 1.591 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk yang terendah terdapat
di Desa Libunio yaitu sebanyak 480 jiwa.
C.

Tugas Pokok dan Fungsi Puskesmas


Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan di tingkat dasar. Dalam UU No 23 tahun

1992 menggaris bawahi bahwa pembangunan di Bidang Kesehatan diarahkan pada tercapainya
Kesadaran, Kemauan, dan Kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan
derajad kesehatan yang optimal. Hal ini sejalan dengan fungsi Puskesmas sebagai berikut:
1. Sebagai pusat penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan
a. Berupaya menggerakan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerja agar
menyelenggarakan pembangunan berwawasan kesehatan
b. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya
c. Mengutamakan pemeliharaan kesehatan

dan

pencegahan

penyakit

tanpa

mengabaikan penyembuhan dan pemulihan


2. Sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat
Puskesmas sebagai pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan masyarakat:
a. Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat
b. Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaan
c. Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata I
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat I secara menyeluruh , terpadu dan
berkesinambungan dalam:

a. Pelayanan kesehatan perorangan


b. Pelayanan kesehatan masyarakat
D.

Gambaran Sumber Daya Kesehatan

1. Ketenagaan Puskesmas Waepana

Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini
tenaga kesehatan yanmg memiliki kemampuan profesional untuk melaksanakan upaya
kesehatan sesuai paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Pengadaan tenaga kesehatan dilaksanakan melalui
perekrutan CPNS Daerah dan PTT dari pusat sedangkan untuk pengembangan
kompetensi dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga oleh pemerintah maupun
masyarakat.
Sumber daya manusia bidang kesehatan di Puskesmas Waepana berdasarkan jenis
ketenagaan dan status kepegawaian tahun 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :
No

Jenis Ketenagaan

Jumlah

1.
2.
4.
5.
6.
7
8

Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat
Perawat gigi
Bidan
Nutrisionist
Staf
kesehatan

1
1
23
3
26
1
5

masyarakat
Staf
Kesehatan

Status Kepegawaian
PNS
PTT
1
1
20
3
9
6
1
1
2

Lingkungan
Analis
4
2
Farmasi
2
2
Rekam Medik
2
2
Sopir
1
1
Cleaning service
1
Pemasak
1
JUMLAH
73
43
*Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Waepana, Soa

10
11
12
13
14
15

Ket
Sukarela
3
11

1 Sekolah
5 Sekolah

1
1
22

Dari table dapat di lihat bahwa jumlah tenaga PNS sebanyak 43 orang, Bidan PTT
sebanyak 6 orang, sukarela 22 orang yang terdiri dari 2 orang tenaga analis, 4 orang tenaga
kesmas, 3 orang tenaga perawat, 11 orang tenaga bidan, CS 1 orang dan pemasak 1 orang.

2. Kebijakan Mutu
VISI
Terwujudnya Masyarakat Soa yang berperilaku hidup sehat secara mandiri dan
berkwalitas,dengan pendekatan berbasis lingkungan pada tahun 2016

MISI
1. Meningkatkan dan menggerakan peran serta masyrakat Soa untuk hidup bersih dan
sehat.
2. Pembangunan di wilayah soa berbasis lingkungan yang sehat
3. Peningkatan mutu SDM tenaga kesehatan
4. Peningkatan kwalitas sarana dan prasarana di puskesmas dalam rangka pelayanan
kesehatan yang berkwalitas
5. Memberi pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu, merata dan terjangkau.
6. Membangun kerja sama lintas sektor dalam upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
7. Tersedia dan dipatuhinya SOP pelayanan di puskesmas dan jaringan.
Motto Pelayanan:

TERSENYUM:Tekun,Empati,Ramah,Senyum,Nyaman,Unggul,Manusiawi

Dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, ramah, berkwalitas, dan tetap menjunjung nilai
kemanusiaan.
Nilai-nilai yang dianut:
Kejujuran
Rela berkorban
Saling percaya
Kerja sama
Disiplin
Ramah tamah
Rendah hati
Ketulusan
Profesionalisme
Responsive gender
solidaritas
ETIKA PELAYANAN PETUGAS DI PUSKESMAS WAEPANA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

16.
17.
18.
19.

PETUGAS HARUS MELAYANI PASIEN DENGAN SENYUM, SALAM, SAPA, DAN SOPAN
MELAYANI PASIEN DENGAN RAMAH
TIDAK MENERIMA TELEPON / MENGUNYAH MAKANAN / MEROKOK / BERBICARA DENGAN ORANG
LAIN SAAT MELAYANI PASIEN KECUALI PADA SAAT KONSULTASI DENGAN DOKTER
SELALU MENJAGA HARKAT, MARTABAT, DAN PRIVASI PASIEN
DALAM MEMBERIKAN PELAYAN KEPADA PASIEN TIDAK PILIH KASIH
PETUGAS HARUS MENERIMA KELUHAN DAN CEPAT TANGGAP TERHADAP KELUHAN PASIEN
PETUGAS HARUS MENJAGA KESEHATAN DIRINYA SEHINGGA MAMPU MEMBERIKAN PELAYANAN
KESEHATAN YANG BAIK DAN TIDAK MENJADI SUMBER PENULARAN PENYAKIT
PETUGAS HARUS DISIPLIN DAN BERTANGGGUNG JAWAB DALAM MELAKSANAKAN TUGASNYA
PETUGAS HARUS ADA KERJA SAMA YANG BAIK, SALING MEMPERCAYAI DAN SALING MEMBAGI
PENGALAMAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN
PETUGAS HARUS MAMPU MENJADI PENDENGAR YANG BAIK
PETUGAS HARUS MAMPU MEMBERIKAN INFORMASI YANG JELAS KEPADA PASIEN DAN KELUARGA
PETUGAS KESEHATAN SEBAGAI PANUTAN HARUS MAMPU BEKERJA SAMA DALAM KEGIATAN
KEMASYARAKATAN DAN AKTIF TERHADAP KEGIATAN KEORGANISASIAN
PETUGAS HARUS TOLERANSI TERHADAP PASIEN YANG MEMBUTUHKAN PELAYANAN PADA SAAT ITU
JUGA
PETUGAS HARUS MEMBERIKAN PELAYANAN SESUAI STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN
MEMBERIKAN INFORMASI DAN MENEGUR KEPADA PASIEN ATAU KELUARGA UNTUK TIDAK
MEROKOK DI LINGKUNGAN PUSKESMAS SERTA TIDAK MEMBUANG SAMPAH PADA SEMBARANG
TEMPAT
PETUGAS HARUS MEMAKAI PAKAIAN YANG BERSIH, RAPIH, SERTA ATRIBUT LENGAP SESUAI
ATURAN YANG DITETAPKAN
TIDAK MENINGGALKAN TEMPAT TUGAS (PUSKESMAS) SELAMA JAM BERTUGAS KECUALI TUGAS
KELUAR ATAU TUGAS DINAS / MENYUSUI
PETUGAS HARUS PEDULI TERHADAP KEBERSIHAN LINGKUNGAN
SEMUA PETUGAS BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP KEAMANAN DAN KENYAMANAN PASIEN.

KEBIJAKAN MUTU
Untuk mencapai Visi dan Misi Puskesmas Waepana,maka kami seluruh karyawan
berkomitmen untuk:
1. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan melakukan peningkatan pelayanan secara
terus menerus dengan ,memperhatikan hak-hak pelanggan.
2. Mentaati Etika pelayanan Puskesmas yang telah di buat.
3. Memberikan pelayanan yang cepat, tepat, ramah, berkwalitas, dan tetap menjunjung nilai
kemanusiaan,sesuai dengan Motto Pelayanan.
4. Menerapkan sistem Manajemen Mutu Puskesmas Secara Efektif dan efisien.
Jenis layanan dalam gedung Puskesmas:
1.Pelayanan Rawat jalan Umum.
2.pelayanan kesehatan gigi.
3.Pelayanan Laboratorium.
4.Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
5.Pelayanan Keluarga Berencana.

6 Pelayanan Rujukan.
7.Pelayanan Konseling Sanitasi
8.Pelayanan Konseling PMS/KIB AIDS.
9.Pelayanan Pengobatan TB
10 Pelayanan Imunisasi
11.Pelayanan Gizi.
12.Pelayanan Rawat Inap 24 Jam.
13.Pelayanan Persalinan 24 jam.
14.Pelayanan Obat.
15.Kegiatan kelas ibuhatn Remaja.
16 Kegiatan Pelayanan Kese
Jenis Pelayanan Luar Gedung
1.Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah
3.Promosi Kesehatan.
4.Posyandu Balita.
5.Posyandu Lansia/Posbindu.
6.Kegiatan kelas Balita
B. Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Lima Tahun.
a. Tujuan Umum:

UGD
UNIT LAYANAN
GAWAT DARURAT

UPTD PUSKESMAS WAEPANA


Jl. BAJAWA RIUNG
KECAMATAN SOA-KABUPATEN NGADA

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

PENANGANAN PERTAMA GAWAT DARURAT

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

Penanganan pertama gawat darurat adalah tindakan yang dilakukan adalah


tindakan awal yang dilakukan oleh tenagakesehatan pada pasien yang
datang ke Unit Gawat Darurat dengan kasus Emergensi untuk mencegah
kematian atau cacat menetap.

2.Tujuan

Sebagai pedoman bagi petugas kesehatan dalam melakukan


tindakan pertama bila ada
pasien yang mengalami keadaan gawat.

3.Kebijakan
4 Prosedur kerja

APA PASIEN GAWAT DARURAT ITU ?


Adalah pasien yang perlu pertolongan tepat, cermat, cepat
untuk mencegah kematian / kecacatan.
Doktrin dasar

: Time saving is life saving (Waktu adalah

nyawa)
Ukuran keberhasilan : Response time (Waktu tanggap)
Kedaruratan sehari-hari
-

Tenggelam

Stroke

Obstruksi/benda asing

Inhalasi asap

Reaksi analfilaksis

Overdosse obat

Sengatan listrik

Trauma (mekanik/kinetik, kimia, panas/suhu, listrik,

radiasi)
-

Infark miocard

Sambaran petir

Koma karena berbagai sebab

URUTAN BLS (Basic Life Support)


-

SADAR - kah ?

Bila tidak sadar, langsung BEBASKAN JALAN NAFAS


-

Ber - NAFAS - kah ?

Ber - DENYUT -kah ?

PENANGANAN PERTAMA GAWAT DARURAT

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

No Dokumen :
032.1/WPN/11/67
6/2012
Tanggal Terbit :
12 Juni 2012

ksr No Revisi :001


/

Halaman :2/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1. Peralatan
1.1. Dispossible spuit
1.2. Bisturi
1.3. Klem Hemsat lengkung
1.4. Kanul plastic

2. Bahan medis.
2.1. Larutan antiseptic
2.2. Lidocain 0,5 %
2.3. Pembalut steril
2.4. Saleb antibiotic topical
2.5. Sarung tangan
3. Langkah Kegiatan.1
Cara mengetahui kesadaran penderita :
1. disapa/diajak bicara
2. Dirangsang nyeri
Cara membuka jalan nafas (airway) :
1. Head tilt (tengadahkan kepala)
2. Chin lift (tarik dagu ke depan)
3. Jaw trust ( tarik rahang bawah ke depan)
4. Neck lift ( tarik leher ke atas)
Mengatasi sumbatan jalan nafas sebagian :
1. Abdominal trust/Heimlich manuver (Hentakan mendadak
pada ulu hati)
2. Back blow (Hentakan mendadak dan keras pada titik silang
garis antar belikat dan garis punggung tulang belakang).
Cara memberi nafas buatan :
1. Buka sedikit mulut pasien
2. Ambil nafas panjang dan tempelkan rapat bibir penolong
melingkari mulut pasien, lalu tiup selama 1,5 - 2 detik.
Lihat apakah dada rangkat.

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

PENANGANAN PERTAMA GAWAT DARURAT


No Dokumen : ksr No Revisi :001
Halaman :3/4
032.1/WPN/11/67
/
6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
4.

Tetap pertahankan head tilt-chin lift, lepas mulut


penolong dari mulut pasien lihat apakah dada pasien
turun waktu ekshalasi.

5. Ambil nafas lagi dan ulangi meniup.


Cara melakukan pijat jantung :
Titik tumpu : dua jari di atas processus xyphoideus.
1.

Tumit tangan diletakkan di titik tumpu, tangan satunya


diletakkan diatasnya, jari-jari kedua tangan dirapatkan
dan diangkat agar tidak ikut menekan.

2.

Lengan lurus, kekuatan pada badan.

3.

Tekanan dilakukan dengan kedalaman kira-kira 3 - 4 cm.

Cara mengangkat/memindahkan pasien :


Cara HUMAN CRUTCH (dipapah).
1.

Dengan kursi

2.

Dengan tandu

3.

Pada penderita trauma dengan kecurigaan trauma pada


tulang belakang, pemindahan harus dilakukan dengan
cara LOG ROLL dan diletakkan pada papan keras dan
datar.

Pembidaian pada patah tulang dilakukan dengan prinsip bidai


melampaui 2 sendi.
Bila ada luka terbuka/perdarahan terlihat dilakukan tindakan
menghentikan perdarahan.
TINDAKAN PERTAMA PADA WAKTU MENEMUKAN PENDERITA

Pastikan, korban sadar atau tidak pada waktu disapa

Pasien sadar ?
Ajak bicara, jika suara jelas

Pasien tidak sadar


-

airway bebas

Look lihat gerak


nafas
Listendengar suara

nafas
-

Feel raba udara


nafas

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

PENANGANAN PERTAMA GAWAT DARURAT


No Dokumen : ksr No Revisi :001
Halaman :2/2
032.1/WPN/11/67
/
6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005

Tidak ada nafas ?


- bebaskan jalan nafas
berikan nafas buatan 2

kali
-

Ada nafas
Cari suara nafas
tambahan :

berikan oksigen

snoring - pangkal lidah

cek nadi karotis bila

gargling - cairan

negatif lakukan RJP (2 : 15)

crowing - edema larynx /


spasme plica
vocalis

V.Sumber
VI.Unit Terkait

Rawat jalan,rawat inap,apotik,Laboratorium

UPTDPuskesmas Weapana
MERAWAT LUKA

Standart Operasional
Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

Merawat luka adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat,Bidan,Dokter


di ruang tindakan atau UGD Puskesmas mulai dari membersihkan
luka,merawat luka sesuai instruksi untuk mempercepat proses
penyembuhan.

2.Tujuan

1. Petunjuk kerja ini sebagai acuan untuk melakukan perawatan luka


pada pasien.
2. agar tidak terjadi infeksi yang disebabkan oleh luka tersebut.
3. Mencegah cacat menetap.

3.Kebijakan

SK Kepala Puskesmas Waepana No


tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Waepana.

4.Prosedur kerja

Peralatan
1. Gunting Jaringan dan Gunting Perban
2. Pinset chirugis dan pinset anatomis
3. Arteri klem

4.
5.
6.
7.
8.
9.

Nearbeken
Sarung tangan steril Kasa steril
Duk bolong steril
Plester / perban
Cairan antiseptic (H2O2, Betadine, Rivanol, NaCl 0,9%)
Supratul

Langkah Kegiatan
1. Membaca Instruksi dokter tentang tindakan yang akan dilakukan
kepada pasien.
2.Melakukan anamnesa kepada pasien
Apakah sudah makan / belum
Adakah riwayat alergi terhadap makanan dan obat-obatan
3.Menjelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
4.Menyiapkan alat-alat dan obat yang akan dipergunakan
5.Menyiapkan posisi pasien sehingga mempermudah petugas
melakukan tindakan perawatan luka.
6.Petugas mencuci tangan sesuai prosedur
7.Memakai sarung tangan
8.Pasang duk steril pada daerah luka yang akan dibersihkan
9.Membersihkan luka dari kotoran dengan cairan antiseptic (Rivanol,
H2O2, NaCl 0,9%)
10.Jika luka sudah bersih olesi dengan betadine dan supratul
11.Tutup luka dengan menggunakan kasa steril dan di plester /
menggunakan perban.
12.Persilahkan pasien untuk bangun atau berdiri
13.Petugas melepas sarung tangan dan membuang ke tempat sampah
infeksius
14.Cuci tangan petugas
15.Pasien di observasi selama 10 menit, jika tidak terjadi apa-apa
pasien dipersilahkan pulang.
16.Lakukan pendokumentasian keperawatan dalam buku status dan
buku register

UPTDPuskesmas Weapana
MERAWAT LUKA

Standart Operasional
Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :2/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
V.Sumber
VI.Unit Terkait

Loket,Apotik.

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

MENJAHIT LUKA

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur kerja

Menjahit luka adalah tindakan menutup kembali luka terbuka dengan cara
menjahit menggunakan benang dan jarum khusus yang dilakukan oleh
dokter,perawat,Bidan di ruang Unit Gawat Darurat Puskesmas
1. Sebagai Pedoman kerja bagi petugas.
2.Menyatukan kembali jaringan kulit dan otot.
3.Mencegah infeksi dan cacat menetap.
SK Kepala Puskesmas Waepana No
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Waepana.
Peralatan
1.Minor surgery set
2.Jarum jahit
3.Benang jahit (plain catgut, chromic catgut, silk, nylon,
polypropylene)
4.Nearbeken
5.Gunting Plester

6.Kapas bulat
7.Kasa steril
8.Sarung tangan steril
9.Spuit 3 cc
10.Lidokain 2%
11.Alkohol 70 %
12.Bethadine 10%
Intruksi Kerja
1.Baca Instruksi Dokter ( khusus untuk Perawat ) dan minta form
persetujuan tindakan medik yang sudah ditanda tangani oleh
pasien/keluarga pasien dan dokter.
2.Beritahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
3.Tanyakan pada pasien adakah riwayat alergi obat
4.Atur posisi pasien sehingga luka mudah dirawat
5.Letakan minor surgery set di dekat pasien atau daerah yang
mudah
dijangkau
6.Cuci tangan petugas
7.Gunakan sarung tangan steril
8.Disinfeksi daerah sekitar luka dengan menggunakan alcohol 70%
dan olesi daerah luka dengan cairan bethadine 10%
9.Pasang duk steril pada daerah luka yang akan dijahit
10.Anastesi sekitar luka dengan teknik field blok dengan
menggunakan lidokain 2% dengan adrenalin. Gunakan lidokain
2%
tanpa adrenalin pada luka di daerah akral (telinga, jari,ujung
hidung).
11.Bersihkan luka dari kotoran dengan cairan antiseptic (Rivanol,
H2O2, NaCl 0,9%)
12.Pada luka kotor dapat dilakukan debridemant pada tepi luka,
hingga
tepi luka berdarah.
13.Perdarahan yang terjadi diligasi
14.Bila luka dalam dilakukan jahitan dalam dengan catgut. Gunakan
chromic catgut untuk menjahit fasia, atau pada luka yang
tegangan
kulitnya tinggi (misal di punggung)

UPTDPuskesmas Weapana
MENJAHIT LUKA

Standart Operasional
Prosedur

No Dokumen :
032.1/WPN/11/67
6/2012
Tanggal Terbit :
12 Juni 2012

ksr No Revisi :001


/

Halaman :2/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
15.Jahit kulit luar luka dengan silk/nylon, dengan teknik jahit terputus
sederhana atau matras tergantung kebutuhan. Bila menggunakan
teknik jahit terputus, jarak antar simpul kurang lebih 1 cm, jarak
masuknya benang jahit di kulit dengan tepi luka kurang lebih 3-5
mm. Gunakan benang polypropylene (prolene) untuk daerah
wajah.
16.Khusus untuk luka di kelopak mata penusukan jarum terlalu dalam.
17.Tutup luka dengan menggunakan kassa yang telah dibasahi dengan
betadine 10 %
18.Bereskan alat-alat
19.Buang sampah yang ada dalam nearbeken ke tempat sampah
infeksius.Melepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah
infeksius
20.Cuci tangan petugas
21.Anjurkan pada pasien bahwa luka tidak dapat terkena air dulu,
pasien diminta kontrol 5-7 hari kemudian, kecuali luka di wajah

kontrol 2-3 hari kemudian


22.Dokumentasikan pada catatan mutu, buku status dan register
Indikator Kerja
Luka tertutup, hasil jahitan tampak baik
Kontra Indikasi : -

V.Sumber

Siregar BM, Bachsinar B. Atlas Berwarna dan Dasar-Dasar Teknik Bedah


Minor. Jakarta :Penerbit Widya Medika, 1993

VI.Unit Terkait

Loket,Apotik,Poli Rawat Jalan, Rawat Inap.

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

MEMBUKA JAHITAN

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I. Pengertian

II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur Kerja

Tindakan yang dilakukan untuk melepaskan benang dari luka yang dijahit
setelah tujuh hari yang dilakukan oleh Bidan,Perawat,Dokter di Ruang
Unitt Gawat Darurat atau ruang perawatan Puskesmas bagi pasien yang
pernah di jahit lukanya.
Sebagai pedoman kerja bagi petugas.
SK Kepala Puskesmas Waepana No
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Waepana.
Peralatan
1.Pinset anatomis
2.Pinset cirhurgis
3.Gunting aff hecting
4.Nearbeken
5.Gunting Plester
6.Kapas bulat
7.Kasa steril
8.Sarung tangan steril
9.Alkohol 70 %
10.Bethadine 10%

Langkah Kegiatan
1.Membaca instruksi dokter ( untuk perawat )
2.Memberitahukan pasien tentang tindakan yang akan
dilakukan
3.Mengatur posisi pasien sehingga luka mudah dirawat
4.Meletakan satu set angkat jahitan di dekat pasien atau
daerah yang mudah dijangkau
6.Mencuci tangan petugas
7.Menggunakan sarung tangan steril
8.Membuka set jahitan dengan tehnik steril
9.Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan dibuang ke
nearbeken,
bersihkan
bekas-bekas
plester
dengan
menggunakan alkohol 70 %.
10.Mendesinfeksi daerah sekitar luka dengan menggunakan
alcohol 70% dan olesi daerah luka dengan cairan bethadine
10%
11.Melepaskan jahitan satu persatu selang seling, dengan
cara: jepit simpul jahitan dengan pinset anatomis dan tarik
sedikit ke atas, kemudian menggunting benang tepat di
bawah simpul yang berdekatan dengan kulit atau pada sisi
lain yang tidak ada simpul
12.Membersihkan luka dan daerah sekitar dengan
menggunakan cairan bethadine 10%
13.Menutup luka dengan menggunakan kassa yang telah
dibasahi dengan betadine 10 %
14.Membereskan alat-alat
15.Membuang sampah yang ada dalam nearbeken ke tempat
sampah infeksius
16.Melepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

MEMBUKA JAHITAN

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :2/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
Infeksius
17. petugas mencuci tangan.
18.Menganjurkan pada pasien bahwa luka tidak dapat terkena
air dulu, pasien diperbolehkan membuka verban pada daerah
luka setelah 1 x 24 jam
19.Dokumentasikan pada catatan mutu
Kontra Indikasi : -

V.Sumber
VI.Unit Terkait

Siregar BM, Bachsinar B. Atlas Berwarna dan Dasar-Dasar Teknik


Bedah Minor. Jakarta : Penerbit Widya Medika, 1993.

Loket,Apotik.

UPTDPuskesmas Weapana
INCISI ABCES

Standart Operasional
Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

Tindakan membuka jaringan pada area abses untuk mengeluarkan


eksudat purulen yang terjebak di dalam jaringan secara steril dari luka
yang dilakukan oleh petugas kesehatan(Dokter,Bidan,Perawat)

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kerja

1.Sebagai Pedoman bagi petugas dalam melakukan incisi Absces

SK Kepala Puskesmas Waepana No


tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Waepana.
1. Peralatan
Pisau Bisturi
Near Beken (Bengkok)
Kasa Steril
Cairan Bethadine 10 %
Cairan Etil Klorida
Sarung tangan Steril
Plester
2. Intruksi Kerja

1.Baca instruksi dokter dan minta form persetujuan tindakan


medik yang telah ditanda tangani oleh dokter dan pasien
tentang tindakan yang akan dilakukan kepada pasien
2.Jelaskan pada pasien tentang prosedur/tindakan yang akan
dilakukan.
3.Dekatkan alat-alat yang akan digunakan.
4.Atur

posisi

pasien

untuk

mempermudah

petugas

melaksanakan tindakan.
5.Petugas mencuci tangan
6.Pakai sarung tangan steril
7.Desinfeksi daerah yang akan diincisi (daerah abses dan
sekitarnya) dengan menggunakan cairan bethadine 10%.
8.Anastesi bagian yang akan diincisi dengan menggunakan
cairan etil klorida spray.
9.Lakukan incisi pada daerah abses dengan menggunakan
pisau bisturi dengan cara menyilang. Dan lebarkan dengan
klem

UPTDPuskesmas Weapana
INCISI ABCES

Standart Operasional
Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :2/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
10.Keluarkan pus dan darah yang berada pada abses dengan
cara ditekan secara perlahan-lahan kearah lokasi incisi dengan
menggunakan kassa steril.
11.Jika pus dan darah yang ada pada abses sudah keluar
semua maka proses pemijatan dihentikandilanjutkan dengan
irigasi menggunakan Nacl 0,9% sampai cairan Jernih,bilas
dengan H2O2
12.Cuci dengan antiseptik Bethadin,jika di perkirakan eksudat
masih ada adatu masih produktif sebaiknya di pasang drain
menggunkan potongan hanscoen steril.
13.Tutup daerah incisi dengan mengunakan kasa steril yang
telah diberi cairan bethadine.
14.Rapihkan alat-alat dan letakan ditempat semula.
15.Lepaskan sarung tangan, dan buang ke tempat sampah
infeksius
16.Petugas mencuci tangan.

V.Sumber

17.Catat semua tindakan yang telah dilakukan ke dalam buku


status pasien dan buku register.
Buku Prasat Jurusan keperawatan Poltekes kupang. Siregar BM,

Bachsinar B. Atlas Berwarna dan Dasar-Dasar Teknik Bedah Minor.


Jakarta : Penerbit Widya Medika, 1993.

VI.Unit Terkait

Loket,Apotik.

UPTDPuskesmas Weapana
RESUSITASI JANTUNG PARU

Standart Operasional
Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I.Pengertian

Resusitasi jantung paru adalah upaya mengembalikan fungsi napas dan atau
sirkulasi yang berhenti oleh berbagai sebab dan boleh membantu
memulihkan kembali fungsi ja ntung dan paru ke keadaan normal

II.Tujuan

1. sebagai acuan

untuk melakukan Resusitasi Jantung Paru

dengan

benar dan memberikan bantuan hidup dasar.


2. Mencegah cacat menetap.

III.Kebijakan

SK Kepala Puskesmas Waepana No


tentang kepatuhan terhadap SOP
bagi semua tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Waepana

IV.Prosedur Kerja

1. Peralatan
1.Resusitasi Bag
2.Tong spatel
3.Orofaring Tube
4.Sarung tangan
2. Langkah Kegiatan
1.Periksa keadaan pasien Kesadaran, Airway (Jalan Nafas),
Breathing (Pernapasan), Circulation (Sirkulasi)
2.Bila pasien tidak sadar, segera siapkan ambulans untuk merujuk
pasien
3.Posisikan penolong di sebelah kiri pasien dan tegak lurus terhadap
pasien
4.Bebaskan jalan nafas.

a.Kepala pada posisi ekstensi


b.Dorong mandibula
c.Keluarkan benda asing dengan menggunakan jari-jari tangan
untuk benda asing yang padat atau menggunakan suction untuk
benda asing yang berupa cair
5.Beri bantuan pernapasan dan sirkulasi dengan cara
6.Bantuan pernapasan dengan menggunakan ambu bag
(membagging)
7.Bantuan sirkulasi : lakukan penekanan (kompressi) dada luar
dengan menekan daerah bawah sternum (4-5 jari / cm) di atas
processus xyphoideus. Penekanan dilakukan dengan tangan
penolong tegak lurus terhadap dada / sternum pasien dengan
kedalaman 3-5 cm pada dewasa, 1/3-1/2 diameter anteroposterior

UPTDPuskesmas Weapana
RESUSITASI JANTUNG PARU

Standart Operasional
Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :001


Halaman :2/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
dada pada anak/bayi. Khusus bayi letak penekanan di bawah garis
yang menghubungkan kedua mamma, penekanan dengan
menggunakan 2 jari atau kedua ibu jari (kedua tangan melingkar
dada bayi)
Bantuan pernapasan dan sirkulasi dilakukan dengan perbandingan
30 : 2, yaitu 2 kali pemberian inspirasi pernapasan dan 30 kali
kompressi dada luar, kecuali pada bayi 15 : 2.
8.Dilakukan berulang-ulang sampai pasien timbul denyut jantung. Bila
pasien belum nafas beri nafas bantuan tiap 5-6 detik, cek nadi carotis
tiap 2 menit. Bila ada tanda-tanda kematian (lebam mayat) atau
petugas kesehatan mengalami kelelahan tapi pasien belum kembali
denyut jantungnya, atau keluarga minta resusitasi dihentikan maka
resusitasi jantung paru dihentikan.
9.Mencuci tangan petugas
10.Merapihkan alat
11.Mendokumentasikan pada catatan mutu

V.Sumber.

Keperawatan medikal bedah edisi 8 Vol I Brunner dan Suddarth

VI.Unit Terkait

Rawat inap,Rawat Jalan.

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

BILAS LAMBUNG

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

Bilas lambung adalah Tindakan mengeluarkan cairan lambung pasien baik


yang keracunan maupun karena indikasi lain yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan di UGD Puskemas melalui slang khusus yang di pasang melalui
hidung atau mulut pasien.

2.Tujuan

1.Prosedur ini sebagai pedoman dalam melakukan atau menjelaskan


cara membilas lambung pada pasien yang mengalami keracunan.

3.Kebijakan

2. Mencegah kematian.
SK Kepala Puskesmas Waepana No
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Waepana

4.Prosedur Kerja

Peralatan
1.Selang NGT sesuai ukuran dalam mangkok yang berisi air
hangat.
2.Corong
3.Baskom berisi air hangat
4.Bengkok / Nierbeken
5.Ember
6.Perlak kecil dan alasnya
7.Handuk
8.Sarung tangan steril
9.Cairan NaCl 0,9%
Langkah Kegiatan
1.Memberitahukan pasien/keluarga pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
2.Minta form persetujuan tindakan medik yang telah ditanda
tangani oleh dokter dan pasien
3.Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler

4.Petugas mencuci tangan


5.Meletakan alat-alat di dekat pasien
6.Gunakan sarung tangan steril
7.Perlak dan alas diletakan di atas dada pasien.
8.Bengkok diletakan di bawah dagu.
9.Ember diletakan di dekat tempat tidur.
10.Selang diukur dengan cara mengukur panjang selang dari
daerah lambung ke dahi kemudian sampai ke kuping. Lalu beri
tanda.
11.Masukan selang secara perlahan-lahan melalui hidung dengan

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

BILAS LAMBUNG

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :2/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
cara pasien disuruh menelan dan menarik nafas panjang (jika
pasien dalam keadaan sadar) sampai dengan batas yang telah
diberi tanda.
12.Periksa selang apakah sudah benar-benar masuk ke dalam
lambung dengan cara ujung selang di masukan ke dalam air.
13.Setelah selang masuk ke dalam lambung, pasien di atur
dengan posisi miring tanpa bantal, atau bagian kepala lebih
rendah.
14.Corong dipasang lalu masukan 500 cc NaCl 0,9%, tetapi
sebelum habis air yang masuk tadi di keluarkan kembali dengan
cara atur posisi ujung selang agar lebih rendah dari daerah
lambung.
15.Lakukan pembilasan lambung secara berulang-ulang sampai
air yang keluar dari lambung berwarna jernih.
16.Setelah pengumbahan lambung selesai pasien dirapihkan
kembali
17.Alat-alat dibereskan kembali dan ditaruh ditempat semula.
18.Lepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah infeksius
19.Petugas mencuci tangan
6.1.

Mendokumentasikan pada buku status dan buku register.

V.Sumber

Keperawatan medikal bedah edisi 8 Vol I Brunner dan Suddarth.

VI.Unit Terkait

Loket,Apotik.

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

PEMASANGAN KATETER URINE

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I. Pengertian

Pemasangan kateter urin adalah:Tindakan memasukan selang khusu


kesaluran kencing yang dilakukan oleh dokter,Bidan,Perawat pada
pasien di UGD atau Ruang tindakan dengan tujuan Untuk melakukan
tindakan mengatasi retensi urine atau monitoring jumlah urine.

II. Tujuan
III. Kebijakan
IV. Prosedur Kerja

1.Sebagia Pedoman kerja bagi Petugas.


2. Untuk Mengatasi Resitensi Urine.
3. memonitoring Jumlah Urine.
SK Kepala Puskesmas Waepana No
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas Waepana
1. Alat:

Spuit 10 cm
Pinset Anatomi
Bengkok

2. Bahan
Sarung tangan steril
Jelly
Betadhine
PZ/ Aquadest
3. Instruksi Kerja
1. Membaca Instruksi dokter
2.menjelaskan pada pasien tentang prosedur/ tindakan yang akan
dilakukan dan apa tujuannya
3.

Meminta

Form

persetujuan

tindakan

medik

yang

sudah

ditandatangani dokter/ perawat dan pasien


4.Menyiapkan posisi penderita (laki-laki kaki lurus, wanita posisi
dorsal recumben )
5. Meletakkan bengkok di antara kedua tungkai
6. Memakai sarung tangan steril

7.Mendesinfeksi daerah genital dengan betadhine


8. Menentukan lokasi insersi (meatus uretra externa)
9.Mengambil kateter ke dalam uretra pelan-pelan, penderita disuruh
napas dalam
10.Menentukan kateter masuk atau tidak (keluar urine)
Sambungkan kateter dengan urobag
11.Mengisi kateter dengan PZ/Aquadest sesuai ukuran (5-10 cc)

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

PEMASANGAN KATETER URINE

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :2/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
menggunakan spruit 10 cc
12.Mengembalikan pasisi penderita
13.Fiksasi kateter pada paha.
Indikator Kinerja
Pemasangan kateter dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar
Kontra Indikasi
Ruptur urethra, dengan tanda keluarnya darah dari meatus urethrae
externus, hematom pada perineum, atau pergeseran prostat pada
pemeriksaan rektal.

V.Sumber
VI.Unit Terkait

Brunner &suddarth edisi 8 Vol 2: Buku ajar ilmu Keperwatan medikal


Bedah.
Loket,Apotik,Rawat Inap,Poli Umum.

UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

MENILAI KEPUASAN PELANGGAN

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I.

Pengertian

II. Tujuan
III.

Kebijakan

IV. Prosedur Kerja

Menilai Kepuasan Pelanggan adalah:Menyediakan Sistem,Prosedur dan


mekanisme yang memungkinkan segala keluhan ataupun protes dari
semua pihak dapat terkelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan
gejolak atau mengganggu kelancaran jalannya kegiatan suatu Instalasi
Pemerintah.(Pelayanan Kesehatan)
1.Sebagai Pedoman kerja dalam menilai kepuasan pelanggan.
2.Untuk mengetahui keluhan pelanggan terhadap pelayanan Pasien.
3.menetukan rencana tindak lanjut perbaikan.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana No:
tentang
Survey Kepuasan Pelanggan.
A.Informasi Langsung dari Pelanggan
1.Petugas menerima informasi langsung dari Pelanggan/masyarakat
terkait pelayanan,kebutuhan,harapan Masyarakat/pelanggan.
2. Petugas yang mendengarkan informasi meyampaikan kepada Bidan
koordinator terkait keluhan,harapan dan kebutuhan Masyarakat yang
disampaikan oleh pelanggan/Masyarakat.
3.Petugas ruangan mencatat semua keluhan,harapan,dan kebutuhan
Masyarakat ke dalam buku buku rekapan koordinator dan langsung
menandatangani buku rekapan koordinator.
B.Informasi melalui Telpon atau SMS.
1.Petugas Kesehatan baik yang di Puskesmas maupun di desa menerima
informasi dari pelanggan/Masyarakat melalui pembicaraan langsung di
telpon maupun melalui SMS.
2.Semua informasi yang masuk di rekap di dalam buku harapan pelanggan
setiap individu bidan maupun buku rekapan keluhan di tiap ruangan.
3. Petugas merekap semua keluhan pelanggan dari Bidan desa dalam
buku rekapan umum.dan menandatangani buku rekapan individu bidan
mauapun buku rekapan umum.
C.Pengumpulan informasi melalui Kotak Saran
1.Ketua Tim keluhan dan harapan masyarakat membuka kotak saran

setiap bulan.
2.Sekertaris Tim merekap semua keluhan dan harapan masyarakat di
dalam buku rekapan umum Puskesmas.
3.ketua Tim dan anggota Tim memisahkan semua keluhan sesuai dengan
unit pelayanan masing - masing dan menyerahkan hasil rekapannya
kepada koordinator Unit Pelayanan.
4.Koordinator menerima keluhan dari ketua Tim dan mengisinya dalam
buku rekapan umum..
5. Ketua unit pelayanan menandatangani tanda terima penyerahan keluhan
dari ketua Tim.
D.Pengumpulan informasi melalui Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
1.Keluhan masyarakat terkait pelayanan di sampaikan melalui Survey
keluhan yang dilakukan oleh Badan Penyantun Puskesmas Waepana(BPP)
atau kader Posyandu.
2. hasil survey oleh BPP dan kader di serahkan kepada kepala Puskesmas
yang selanjutnya di serahkan kepada ketua tim Penanganan pengaduan
keluhan Puskesmas Waepana.
3.Ketua Tim penangan Pengaduan puskesmas menyerahkan hasil survey
kepada sekertaris untuk di bukukan dalam buku rekapan umum.
4. ketua Tim Penangan Pengaduan bersama anggota memilah keluhan dari
hasil survey dan mendistribusikan kepada setiap unit.
5. Koordinator unit Pelayanan mencatat semua keluhan dari hasil survey
kedalam buku rekapan keluhan KIA/KB.
6. Koordinator Unit Pelayanan menandatangani tanda terima penyerahan
dari
Ketua Tim penanganan keluhan dan pengaduan puskesmas Waepana.
7.

Koordinator

unit

Pelayanan

memisahkan

semua

keluhan

berdasarkan tingkatan kemendesakannya.


8. jika ada yang urgen dan harus di selesaikan segera maka
koordinator Unit mengundang semua staf untuk membahas keluhan
dan harapan yang bersifat mendesak dan mencari jalan keluarnya.
9.koordinator Unit Pelayanan dan semua staf termasuk petugas di
desa membuat rencana tindak lanjut dari hasil pembahasan harapan
pelnggan/masyarakat.
10.koordinator melaporkan hasil pertemuan dan solusi yang di buat
kepada Kepala UPTD Puskesmas.
11. Apabila masalahnya tidak terlalu mendesak untuk di tangani maka
setiap akhir bulan Kepala Puskesmas mengundang semua staf
termasuk petugas di desa untuk membahas semua harapan
pelanggan/masyarakat.
12.Kepala Puskesmas dan Semua staf melakukan rencana tindak lanjut

dari semua pembahasan harapan pelanggan.


UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

13.Kepala Puskesmas bersama semua staf termasuk petugas di desa


MENILAI KEPUASAN PELANGGAN

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :2/3
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
3.ketua Tim dan anggota Tim memisahkan semua keluhan sesuai dengan
unit pelayanan masing - masing dan menyerahkan hasil rekapannya
kepada koordinator Unit Pelayanan.
4.Koordinator menerima keluhan dari ketua Tim dan mengisinya dalam
buku rekapan umum..
5. Ketua unit pelayanan menandatangani tanda terima penyerahan keluhan
dari ketua Tim.
D.Pengumpulan informasi melalui Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).
1.Keluhan masyarakat terkait pelayanan di sampaikan melalui Survey
keluhan yang dilakukan oleh Badan Penyantun Puskesmas Waepana(BPP)
atau kader Posyandu.
2. hasil survey oleh BPP dan kader di serahkan kepada kepala Puskesmas
yang selanjutnya di serahkan kepada ketua tim Penanganan pengaduan
keluhan Puskesmas Waepana.
3.Ketua Tim penangan Pengaduan puskesmas menyerahkan hasil survey
kepada sekertaris untuk di bukukan dalam buku rekapan umum.
4. ketua Tim Penangan Pengaduan bersama anggota memilah keluhan dari
hasil survey dan mendistribusikan kepada setiap unit.
5. Koordinator unit Pelayanan mencatat semua keluhan dari hasil survey
kedalam buku rekapan keluhan KIA/KB.
6. Koordinator Unit Pelayanan menandatangani tanda terima penyerahan
dari
Ketua Tim penanganan keluhan dan pengaduan puskesmas Waepana.
7.

Koordinator

unit

Pelayanan

memisahkan

semua

keluhan

berdasarkan tingkatan kemendesakannya.


8. jika ada yang urgen dan harus di selesaikan segera maka
koordinator Unit mengundang semua staf untuk membahas keluhan
dan harapan yang bersifat mendesak dan mencari jalan keluarnya.
9.koordinator Unit Pelayanan dan semua staf termasuk petugas di

desa membuat rencana tindak lanjut dari hasil pembahasan harapan


UPTDPuskesmas Weapana

Standart Operasional
Prosedur

MENILAI KEPUASAN PELANGGAN

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :3/3
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
pelnggan/masyarakat.
10.koordinator melaporkan hasil pertemuan dan solusi yang di buat
kepada Kepala UPTD Puskesmas.
11. Apabila masalahnya tidak terlalu mendesak untuk di tangani maka
setiap akhir bulan Kepala Puskesmas mengundang semua staf
termasuk petugas di desa untuk membahas semua harapan
pelanggan/masyarakat.
12.Kepala Puskesmas dan Semua staf melakukan rencana tindak lanjut
dari semua pembahasan harapan pelanggan.
13.Kepala Puskesmas bersama semua staf termasuk petugas di desa
melaksanakan kegiatan sesuai dengan pembagian tugas berdasarkan
harapan pelanggan/masyarakat.
14.Mencatat semua kegiatan yang telah dilaksanakan di dalam buku
kegiatan individu.
15.Kepala Puskesmas melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan
staf terkait keluhan pelanggan.
16.Kepala Puskesmas meneliti dan memberi umpan balik atas laporan
staf.
V.Sumber

Panduan kajian harapan pelanggan ,Th Umar Balai Pustaka,4.

VI.Unit Terkait

Semua unit pelayanan di puskesmas Waepana.

UPTDPu

skesm
as Weapana

Standart Operasional
Prosedur

KAJIAN AWAL PASIEN

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I.Pengertian

II.Tujuan
III.Kebijakan
IV.Prosedur Kerja

Kajian awal Pasien adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas


kesehatan ( Dokter,Bidan,Perawat,perawat gigi dan profesi kesehatan
lainnya)untuk menggali informasi awal keadaan pasien,bisa dilakukan
langsung kepada pasien maupun melalui orang lain(Keluarga,atau
pengantar)
1. sebagai Pedoman Kerja bagi petugas.
2. untuk mengetahui informasi tentang keadaaan pasien.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas.
1. 1. Alat dan Bahan
Alat
Alat Tulis
Alat Kesehatan
(Tensimeter, Stetoscope, Thermometer, dll)
Tempat tidur pasien
Senter
Bahan
Kartu status Pasien
2. Langkah kegiatan
2.1 Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut pelayanan
kesehatan
2.2 Mempersilahkan pasien duduk atau tidur sesuai keaadan
pasien.
2.3.petugas

melakukan

anamnesa,

keluhan

utama

dan

pemeriksaan Vital Sign sesuai indikasi.


2.4.Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
2.5.(Jika diperlukan), pemeriksaan penunjang diagnosis, diberikan
blangko pengantar sesuai pemeriksaan.
2.6.Menegakkan diagnosa
2.7.Menentukan tindakan perawatan dan pengobatan yang tepat
sesuai keadaan pasien
2.8.Melakukan penyuluhan perorangan
2.9.(Jika diperlukan) melakukan rujukan kasus
2.10.Mendokumentasikan pada kartu satatus pasien/medical
record (menulis semua hasil anamnesa, pemeriksaan sampai
pengobatan yang diberikan pada pasien pada kartu status).

UPTDPu

skesm
as Weapana

Standart Operasional
Prosedur

KAJIAN AWAL PASIEN

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :2/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
2.11.Memberikan parap pada status sebagai pengesahan dan
wujud dari tanggung jawab.
2.12.Mempersilahkan

pasien

untuk

melanjutkan

pelayanan

selanjutnnya.

V.Sumber
VI.Unit Terkait.

Loket,Poli umum,rawatjalan,KIA,Apotek,laboratorium,Klinik Gizi,Klinik


Sanitasi.

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Koordinasi dan Komunikasi antara Pendaftaran dengan Unit-Unit


Penunjang Terkait.

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/1
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kerja

5.sumber
6.Unit Terkait

Koordinasi dan Komunikasi antara Pendaftaran dengan Unit-Unit


Penunjang Terkait adalah Upaya menjalin komunikasi antara petugas
pendaftaran dan petugas di unit pelayanan dalam rangka pengiriman
Pasien di Puskesmas Waepana.
Sebagai pedoman dalam Komunikasi antar Unit.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas.
1.Petugas loket mendaftarkan pasien
2.Menyampaikan kepada pasien untuk duduk di ruang tunggu Poli yang di
tuju.
3. petugas loket mengantar map family Folder pasien ke Poli yang di tuju
dan menyerahkan kepada petugas poli tujuan.
4.Petugas poli yang di tuju meneliti status pasien jika pasien lama maka
petugas poli harus meneliti riwayat kunjungan pasien sebelumnya.
5. jika tidak ada rekam Medik pasien lama sebelumnya apalagi bagi
pasien yang di jadwalkan untuk kunjungan ulangan maka petugas Poli
tujuan kembali ke loket untuk mengkonfirmasikan rekam medik pasien.
6.Petugas loket Mencari kembali rekam medik pasien dan apabila rekam
medik pasien hilang maka petugas pendaftaran harus melampirkan surat
keterangan kehilangan.
7.Setelah selesai pelayanan di setiap unit pelayanan petugas unit
pelayanan berkewajiban mengantarkan kembali rekam medik Pasien ke
loket pendaftaran.
8.Petugas loket memeriksa kembali rekam medik yang di kembalikan
dengan rekam Medik yang di antar,jika kurang petugas loket
berkewajiban meminta,petugas unit pelayanan untuk mencari rekam
medik yang belum di kembalikan.
7.dilakukan evaluasi secara periodik terhadap rekam medik pasien.
Semua unit Pelayanan.

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
PERSYARATAN KOMPETENSI PETUGAS
DI UNIT PELAYANAN PUSKESMAS WAEPANA
UNIT PELAYANAN

KOMPETENSI PETUGAS

LOKET

1.D3 Rekam Medik


2.SI Rekam Medik.
1.Dokter Umum
2.D3.Keperawatan
3.D4 Keperawatan
4.S.Kep.Nurse
1.D3 Kebidanan.
2.D4 Kebidanan.
3.S1 Kebidanan
1.Dokter Gigi
2.SPRG
3.D3
D3 analis.

POLI UMUM

POLI KIA
POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK MTBS
KLINIK SANITASI
FARMASI

KLINIK GIZI
RAWAT INAP

UNIT GAWAT DARURAT

RUANG BERSALIN

RUANG NIFAS
POLI KIA/KB

1. Dokter Umum.
2. Perawat
3. Bidan
1.D3 Sanitasi.
2.SI sanitasi
1.SMF
2.D3 farmasi.
3.S1 farmasi.
4.Apoteker
1.D3 Gizi.
2.S1 Gizi
1.Dokter Umum.
2. D3 Keperawatan.
3.D4 Keperawatn.
4.S.Kep.Nurse.
1.Dokter Umum.
2.D4 Medikal Bedah.
3.D3 Keperawatan.
4.S.Kep-Nurse.
1.D3 Kebidanan.
2.D4 Kebidanan.
3.S1 Kebidanan.
1.D3 Kebidanan.
2.D4 Kebidanan.
3.S1 Kebidanan
1.D3 Kebidanan.
2.D4 Kebidanan.
3.S1 Kebidanan

JENIS-JENIS PELATIAHN
YANG HARUS DIIKUTI

Pendekatan MTBS.

APN
PONED
PENANGANAN ASFIKSIA
PERAWATAN BBLR

CTU

Waepana: 10 September 2014


Kepala UPTD Puskesmas Waepana
= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Pembentukan Tim Interprofesi

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/1
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kerja

V.Sumber
VI.Unit Terkait

UPTDPuskesmas Waepana

Tim Interprofesi adalah: Tim kerja yang terdiri dari beberapa profesi
kesehatan(DokterUmum,DokterGigi,Bidan,Perawat,Perawat
Gigi,Analis,farmasi,Gizi,Sanitarian) yang bekerja bersama untuk
menangani pasien yang berobat atau yang di rawat di Puskesmas
Waepana,sehingga bisa dilakukan penanganan Pasien secara
Komperhensif,termasuk merujuk pasien jika di perlukan.
1. Untuk Penanganan Pasien secara Komperhensif.
2. Untuk Pedoman kerja bagi semua anggotan TIM.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana No Ksr 032.1/11/Wpn/ /
Tentang Pembentuka TIM InterProfesi.
1.Kepala UPTD Puskesmas Waepana mengundang semua Profesi
kesehatan yang bekerja di Puskesmas Waepana,termasuk petugas
kesehatan yang bekerja di Pustu,Polindes dan Poskesdes.
2.Kepala UPTD Puskesmas Waepana melakukan rapat pembentukan TIM
interprofesi yang terdiri dari berbagai profesi yang bekerja di Puskesmas
Waepana.
3.Memilih ketua TIM dan anggota TIM yang akan bekerja sesuai dengan
profesinya masing-masing dalam penanganan pasien.
4.Ketua TIM akan menghubungi anggota Tim jika ada pasien yang
membutuhkan penanganan.
5.Ketua TIM dan anggota Tim melakukan rapat internal terkait kasus dan
tatalaksana penanganan pasien.
6.Ketua Tim dan Anggota Tim Melakukan penanganan pasien secara
Profesional sesuai dengan profesi masing-masing.
7.Ketua TIM dan anggota Tim melakukan rapat evaluasi secara rutin
terkait kasus pasien.
8.Ketua Tim menyampaikan kepada kepala UPTD Puskesmas Waepana
jika ada hal-hal yang harus di diskusikan terkait dengan perawatan pasien
ataupun tentang kinerja TIM.
9.Kepala Puskesmas berdasarkan penyampaian ketua TIM memberikan
arahan atau membuat keputusan.
10.Jika ada hal-hal yang membutuhkan peran serta semua staf Puskesmas
Waepana maka kepala Puskesmas mengundang semua staf untuk
melakukan pertemuan.
11.semua hasil pelayanan pasien dan hasil pertemuan di dokumentasikan
secara baik.
Semua Unit Pelayanan di Puskesmas Waepana.

PELAYANAN TERPADU

Standart Operasional Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan

Pelayanan terpadu adalah pelayanan yang di berikan kepada pasien secara


menyeluruh dan tuntas sampai tindakan rujukan yang dilakukan oleh TIM
interprofesi Puskesmas Waepana.
1.Memberikan pelayanan Kesehatan secara menyeluruh kepada
Masyarakat.
2.Sebagai pedoman kerja bagi semua TIM interprofesi.
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana No Ksr 032.1/11/Wpn/ /
Tentang Pembentukan TIM InterProfesi.

4.Prosedur kerja
a.Petugas Loket mendaftar pasien dan mengantarkan pasien dan rekam
mediknya ke poli tujuan.
b.petugas di Poli tujuan pasien melakukan identifikasi awal terkait
keluhan pasien.
c.Jika keluhan pasien harus di konsultasikan ke Poli lain atau ke
laboratorium maka petugas di poli tujuan mengantarkan pasien dan
rekam mediknya ke poli lain untuk mendapat penangan lebih lanjut atau
mengisi lembar pemeriksaan laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan.
d.Jika dari semua hasil pemeriksaan pasien harus menjalani rawat
inap,maka pasien di rujuk ke ruang rawat inap untuk dirawat.
e.Tim Interprofesi menentukan tindakan perawatan terhadap pasien .
f. Jika pasien harus di rujuk maka di buatkan rujukan bagi pasien,jika
pasien rawat jalan maka pasien bisa jalan sendiri ke rumah sakit,tapi jika
pasien rawat inap maka pasien harus di rujuk di dampingi tenaga
kesehatan yang terlatih.
g.Semua kegiatan di dokumentasikan di Rekam Medik pasien.
Sumber
Loket,Poli Umum,Poli KIA/KB,Laboratorium,Farmasi,Poli Gigi,Rawat
Inap.
Unit Terkait

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

Suatu upaya yang di lakukan oleh petugas puskesmas, kader


kesehatan,anggota BPP kepada masyarakat untuk mengidentifikasi
kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di
puskesmas waepana

2.Tujuan

1. sebagai pedoman kerja


2. untuk mengetahui kebutuhan dan harapan masyarakat terhadap
pelayanan di masyarakat
3. untuk menentukan langkah kegiatan sesuai kebutuhan dan harapan
masyarakat

3.Kebijakan

SK Kepala Puskesmas No:ksr 032.1/11/WPN/


kepatuhan petugas terhadap SOP.

4.Langkah Kegiatan

1. Kepala UPTD Puskesmas Waepana mengundang semua staf dan tokoh


masyarakat,(BPP) untuk dilakukan pertemuan.
2. Menyepakati waktu di lakukan identifikasi kepada masyarakat.
3. Menyiapkan format identifikasi sesuai yang dibutuhkan sebanyak 10
% dari jumlah penduduk tiap Desa yang pernah berobat ke puskesmas.
4. Menyebarkan format identifikasi kepada masyarakat yang di lakukan
oleh tenaga kesehatan,kader posyandu dan anggota BPP.
5. Mengumpulkan format identifikasi yang sudah diisi.
6. Ketua TIM Identifikasi dan kebutuhan masyarakat bersama anggota
mencatat semua hasil identifikasi.
7. Ketua Tim Identifikasi dan keluhan masyarakat bersama anggota TIM
melakukan tabulasi terhadap semua identifikasi.
8. Setelah di tabulasi,Ketua Tim identifikasi melaporkan kepada Kepala
Puskesmas.
9. Kepala Puskesmas setelah mencermati hasil tabulasi memberikan
arahan dan bersama Ketua Tim menyusun jadwal pertemuan.
10.Kepala UPTD melakukan konsultasi ke camat Soa terkait hasil
identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat
10.Camat berdasarkan laporan kepal UPTD Puskesmas Mengeluarkan
undangan pertemuan yang melibatkan lintas sektor dan tokoh
masyarakat.
11.Melakukan pertemuan untuk membahas semua hasil identifikasi yang
sudah di tabulasi,yang di Pimpin oleh Camat.
12.Kepala puskesmas Melaporkan hasil identifikasi Kebutuhan dan
harap[an masyarakat pada saat pertemuan.

5.Sumber

/2102 Tentang

6.Unit terkait.

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

IDENTIFIKASI PASIEN

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I.Pengertian

II.Tujuan
III.Kebijakan
IV.Langkah Kegiatan

V.Sumber
VI.Unit Pelayanan

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Kegiatan yang dilakukan oleh petugas pendaftaran di loket untuk


mengidentifuikasi semua pasien yang datang untuk menjamin
keselamatan pasien dengan mendahulukan pasien yang membutuhkan
pelayanan segera.
1.Sebagai pedoman kerja bagi petugas pendaftaran.
2.Menjamin keselamatan pasien.
3.Mencegah terjadinya trauma lebih lanjut.
SK Kepala Puskesmas No:ksr 032.1/11/WPN/
/2102 Tentang
kepatuhan petugas terhadap SOP.
1.Petugas Loket mengidentifikasi semua pasien yang antri di loket
pendaftaran.
2. Jika ada pasien yang harus di dahulukan (Anak,Lansia.orang
Cacat)Petugas Loket menyampaikan kepada semua pasien yang antri di
loket pendaftaran bahwa ada pasien yang harus di dahulukan.
3.Mendaftarkan Pasien sesuai Prosedur.
4.petugas pendaftaran mengantarkan pasien dan Rekam Mediknya ke Poli
yang di tuju.
5.Petugas pendaftaran menyampaiakan kepada petugas poli yang di tuju
bahwa pasien yang bersangkutan di dahulukan dalam pelayanan.
5.Petugas loket menyampaikan terima kasih dan permohonan maaf
kepada pasien lain atas keadaan yang terjadi.
6.Mendokumentasikan semua kegiatan.
Semua Unit Pelayanan di Puskesmas.

KEWASPADAAN UNIVERSAL

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Langkah Kegiatan

Kewaspadaan universal adalah:bentuk kewaspadaan yang menganggap


bahwa semua cairan tubuh adalah media yang dapat menularkan
kuman/atau semua cairan tubuh mengandung kuman penyakit.
1.Sebagai pedoman kerja bagi Petugas.
2.Mencegah terjadinya penularan penyakit
SK Kepala Puskesmas No:ksr 032.1/11/WPN/
/2102 Tentang
kepatuhan petugas terhadap SOP.
1.Menggunakan APD(Alat Pelindung Diri) setiap kali melakukan tindakan
pertolongan kepada pasien.
2.Segera Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir jika tertusuk
benda tajam yang sudah terkontaminasi.
3.Segera mencuci muka dengan sabun jika muka terpapar percikan cairan

tubuh pasien.
4.Mencuci mata di bawah air yang mengalir jika cairan tubuh pasien
terpercik pada mata.
5.Segera melakukan perawatan luka jika ada ,luka akibat tusukan benda
tajam.
6.Meminta tindakan pencegahan yang tepat pada Dokter Puskesmas.
7.Membuang semua sampah medik pada tempat sampah medik dan
selanjutnya di proses di insenerator.
8.Mendokumentasuikan semua tindakan yang telah di lakukan.
5.Sumber
6.Unit Terkait

Semua Unit Pelayanan di Puskesmas.

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
FARMAS

UPTD PUSKESMAS WAEPANA


Jl. Riung Bajawa no:

PTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Telp........Kode Pos 86453

MENJAMIN KETERSEDIAAN,PENYEDIAAN
DAN PENGGUNAAN OBAT

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=

NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur kerja

V.Sumber
VI.Unit terkait

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Penyediaan dan Penggunaan obat adalah: kegiatan yang dilakukan


petugas farmasi Puskesmas Waepana untuk Menganfrak obat ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Ngada sebagai obat persediaan diPuskesmas
Waepana,dan mendistribusikan ke Pustu,Polindes,Poskesdes dan kepada
Pasien baik rawat inap maupun rawat jalan untuk di gunakan sesuai resep.
1.Sebagai pedoman kerja bagi Petugas farmasi dalam kegiatan Penyediaan
dan penggunaan Obat di Puskesmas Waepana.
2.Untuk Merencanakan penyediaan Obat di Puskesmas Waepana.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1.Petugas Farmasi merencanakan kebutuhan obat berdasarkan permintaan
obat dari Petugas Pustu,Polindes,Poskesdes dan juga kebutuhan
puskesmas selama 1(satu)bulan.
2.Mengajukan permintaan tertulis melalui LPLPO yang telah di
isi,ditandatangani oleh petugas pengeloal obat dengan mengetahui kepal
Puskesmas.
3.LPLPO yang telah di tandatangani oleh Kepala Puskesmas di atar ke
Subdin Yankes Dinas Kesehatan kabupaten untuk di verifikasi.
4.setelah mendapat persetujuan Sub Din yankes,Format LPOLPO di bawa
ke Gudang farmasi kabupaten(GFK).
5.Petugas GFK menyeiapkan obat yang akan di beri kepada puskesmas
beserta kelengakaopan dokumen pengirimannya.
6.pada pelaksanaan serah terima petugas farmasi Puskesmas mengecek
kembali oabt yang sudah di siapkan oleh petugas GFK.
7.Petugas farmasi puskesmas Menyimpan obat sebagai obat persiapan di
Puskesmas dan juga mendistribusikan ke saran kesehatan di desa untuk
pelayanan kepada pasien.
Pedoman Pengelolaan obat dan alat kesehatan Dinas kesehatan kabupaten
ngada thn 2003.
PoliUmum,KlinikMTBS,Poli Gigi,Gizi,Rawat Inap,UGD,KIA/KB,Kamar
Bersalin,Pustu,Polindes,Poskesdes.

PENGENDALIAN OBAT.

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005

1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

5.Sumber
6.Unit Terkait

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Pengendalian Obat adalah:Suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya


sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah di
tetapkan sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan /kekosongan
obat di puskesmas dan jaringannya.
1.Sebagai Pedoman Kerja bagi petugas Farmasi.
2.agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan Obat di Puskesmas.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1. Petugas Farmasi menghitung pemakaian rata-rata obat periode
tertentu di puskesmas dan seluruh unit pelayanan.
2. Melaporkan ke Dinas Kesehatan tentang kebutuhan obat
Puskesmas Waepana selama satu tahun
3. Melakukan Penganfrakan obat ke Dinas Kesehatan setiap bulan
sesuai kebutuhan Puskesmas dan seluruh jaringan.
4. Mendistribusikan obat ke setiap unit pelayanan sesuai dengan
permintaan.
5. Menyimpan obat persediaan Puskesmas di tempat yang aman.
6. Melakukan pencatatan dan pelaporan
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas
Poli Umum, Klinik MTBS, Rawat Inap, UGD, KIA/KB, Kamar Bersalin
& Nifas, Gizi, Polindes, Pustu, Poskesdes.

PEMBERIAN DAN PELABELAN OBAT PASIEN

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian
2.Tujuan

Pelayanan obat adalah Proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan
nonteknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai
penyerahan obat kepada pasien.
1.Sebagai Pedoman Kerja bagi petugas Farmasi.
2.Agar Pasien Mendapat obat sesuai resep dokter .

3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

5.Sumber
6.Unit Terkait

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

3. Agar pasien Mendapatkan informasi penggunaan obat yang jelas sesuai


pelabelan
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1. Petugas Farmasi Menerima Resep dokter yang diantar oleh pasien
atau Keluarga.
2. Petugas Membaca Secara teliti resep Dokter.
3. Jika Obat yang di resepkan dokter tidak tersedia maka petugas
Menyampaikan ke dokter dengan membawa kertas resep pasien
yang bersangkutan.
4. Menyiapkan Obat Sesuai Resep Dokter.
5. Menulis Label Penggunaan obat pada Kemasan obat yang
disediakan menggunakan spidol permanent.
6. Menjelaskan kepada pasien cara minum obat sesuai dengan label
yang telah dituliskan.
7. Menyerahkan obat kepada pasien.
8. Melakukan pencatatan dan pelaporan secara cermat dan teliti.
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas
Poli Umum, Klinik MTBS, Rawat Inap, UGD, KIA/KB, Kamar Bersalin
& Nifas.

PEMBERIAN INFORMASI PENGGUNAAN OBAT

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

Pemberian Informasi Penggunaan Obat adalah Penyampaian informasi


kepada pasien atau keluarga secara benar, jelas, mudah dimengerti dan
Etis dalam upaya penggunaan obat oleh pasien yang diberikan oleh
petugas farmasi Puskesmas.
Agar Pasien mengetahui Waktu penggunaan obat, lama penggunaan obat
dan cara penggunaan obat.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1. Sebelum Menyerahkan obat kepada pasien, petugas farmasi harus

melakukan pemeriksaan kembali mengenai nama pasien, cara


penggunaan, serta jenis dan jumlah obat yang diberikan.
2. Petugas farmasi menjelaskan tentang waktu penggunaan obat
misalnya berapa kali obat digunakan dalam sehari dan termasuk
apakah obat diminum sebelum dan sesudah makan.
3. Petugas Farmasi menjelaskan tentang lama penggunaan obat
apakah selama keluhan masih ada atau harus dihabiskan meskipun
sudah sembuh.
4. Petugas menjelaskan tentang petunjuk pemakaian obat:
a. Oral atau pemberian obat melalui mulut.
Petugas menjelaskan tentang cara mengkonsumsi obat
yaitu diminum dengan air sesudah makan atau sebelum
makan.
Jika obat cair petugas menjelaskan kepada pasien atau
keluarga bahwa harus menggunakan senduk obat atau alat
lain yang telah diberi ukuran oleh petugas untuk ketepatan
dosis.
b. Pemakaian Obat tetes
Menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa ujung
alat penetes jangan tersentuh oleh benda apapun dan
selalu ditutup rapat setelah digunakan.
Setelah selesai menggunakan obat tetes tangan dicuci
untuk menghilangkan obat yang mungkin terpapar pada
tangan.
c. Pemakaian obat Suppositoria
Petugas menjelaskan kepada pasien tentang cara
pengguanaan obat Suppositoria,cuci tangan setelah itu
obat dikeluarkan dari kemasan dan dibasahi air.
Pasien berbaring dengan posisi miring dan suppositoria
dimasukkan kedalam rektum/anus,dengan cara bagian
ujung suppositoria didorong dgn ujung jari sampai
melewati otot spingther rektal kira-kira - 1 inci pada
bayi dan 1 inci pada dewasa.
Jika terlalu lembek maka sebelum digunakan sediaan
disimpan dalam lemari pendingin selama 30 menit.
Setelah penggunaan supositoria tangan penderita dicuci
bersih.
d. Pemakaaian obat Krim/salep
Menjelaskan kepada pasien, cuci tangan sebelum
pamakaian obat.
Bersihkan dan keringkan daerah yang akan dioles
salep/krim, dan dioles tipis
Cuci tangan setelah menggunakan salep/krim
e. Pemakaian obat vagina
Menjelaskan kepada pasien tentang cara penggunaan
obat vagina
Cuci tangan sebelum menggunakan obat
Jika penderita adalah bumil, maka sebelum penggunaan
obat sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan
dokter atau tenaga perawat lainnya.
5.Sumber
6.Unit Terkait

Pedoman Pelayanan kefarmasian di Puskesmas.


Poli Umum, Klinik MTBS, Rawat Inap, UGD, KIA/KB, Kamar Bersalin
& Nifas, Gizi, Polindes, Pustu, Poskesdes.

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

PEMBERIAN INFORMASI EFEK SAMPING OBAT


ATAU EFEK YANG TIDAK DI HARAPKAN

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan

3.kebijakan

Adalah pesan atau informasi yang di berikan oleh petugas farmasi atau
yang melayani obat kepada Pasien atau keluarga tentang setiap Respon obat
yang merugikan dan yang tidak diharapkan serta terjadi karena pengunaan
obat dengan dosis atau takaran Normal.
1.Sebagai pedoman kerja bagi petugas./
2. Agar pasien dan keluarga mengetahui tentang efek samping obat.
3.Agar dapat dilakukan pertolongan pertam terhadap pasien yang
mengalami efek samping obat.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas

4.Prosedur Kegiatan

5.Sumber
6. Unit Terkait

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

1.Petugas menyerahkan obat kepada pasien atau keluarga sesuai resep


dokter.
2.menjelaskan kepada pasien atau keluarga tentang efek samping yang
dapat timbul dari setiap jenis obat yang akan di konsumsi pasien.
3.Menjelaskan kepada pasien tentang cara pertolongan pertama ketika ada
reaksi obat yang di konsumsi.
4.Menyampaikan kepada pasien atau keluarga untuk mencari pertolongan
jika terjadi reaksi atau efek samping obat yang berat
5. segera ke sarana kesehatan terdekat jika sudah melakukan tindakan
pertolongan pertama tapi pasien tetap menunjukan tanda reaksi obat yang
hebat.
6.Petugas melakukan pencatatan terhadap semua reaksi /efek samping obat
yang terjadi.
7.mencatat di rekam medis pasien jenis obat yang menimbulkan efek
samping.
Pedoman Pelayanan kefarmasian di Puskesmas.
UGD,Rawat inap.

PETUNJUK PENYIMPANAN OBAT DI RUMAH

No Dokumen
032.1/WPN/11 /
Tanggal Terbit :

ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
/2014
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

Petunjuk Penyimpanan obat di rumah adalah:Informasi/petunjuk yang di


berikan oleh tenaga farmasi atau tenaga kesehatan kepada pasien atau
keluarga tentang cara penyimpanan obat di rumah yang di harus dilakukan

2.Tujuan

oleh keluarga.
1. Agar pasien dan keluarga mengetahui tentang cara menyimpan obat
di rumah.

3.Kebijakan

2. Untuk Menghindari kerusakan obat.


SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:

4.Prosedur

SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas


Menyampaikan kepada pasien atau keluarga untuk menyimpan obat di :

tentang kepatuhan terhadap

1.

Menyimpan obat dalam kemasan atau wadah tertutup rapat.

2.

Simpan dalam suhu kamar dan hindari dari sinar matahari langsung.

3.

Jangan menyimpan obat di tempat panas atau lembab, obat bentuk


cair jangan disimpan dalam lemari pendingin kecuali jika tertulis
pada label obat.

5.Sumber

4. Jauhkan obat dari jangkauan anak anak.


Pedoman Pelayanan kefarmasian Di Puskesmas

6.Unit terkait

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

PENANANGANAN OBAT KADALUARSA ATAU RUSAK

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

Adalah proses / kegiatan yang dilakukan di puskesmas oleh petugas


farmasi atau tenaga kesehatan lain yang ditunjuk untuk melakukan
penanganan terhadap obat obat yang batas tanggal setelah tanggal
tersebut mutu suatu sediaan farmasi tidak di jamin lagi oleh produsennya.
1.Sebagai pedoman kerja petugas kesehatan.
2.Menjaga agar obat yang kadarluarsa dapat ditangani sesuai prosedur.
3.Sebagai informasi awal untuk menelusuri penyebab kerusakan obat.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1.Petugas farmasi melakukan identifikasi terhadap obat yang sudah rusak
atau kadarluarsa.
2. Petugas farmasi melakukan memisahkan obat rusak atau kadaluarsa
dari penyimpanan obat lainnya.
3. Petugas membuat catatan jenis dan jumlah obat yang rusak atau
kadaluarsa untuk dikirim kembali ke GFK kabupaten.
4.Kepala Puskesmas melaporkan dan mengirimkan kembali obat rusak

5.Sumber
6.Unit Terkait

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

atau kadaluarsa kepada kepala Dinas Kesehatan Kabupaten untuk


kemudian dibuatkan berita acara sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pedoman kefarmasian di puskesmas, pedoman pengelolaan obat dan alat
kesehatan Dinkes Kab. Ngada.
Bagian Farmasi Dinkes Kab. Ngada

PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

5.Sumber
6.Unit terkait

Adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (perawat, bidan,


farmasi atautenaga kesehatan lainnya) untuk melaporkan kepada dokter
yang memberi resep terkait efek samping obat yang di alami pasien
1.agar semua kasus kejadian efek samping obat dicatat secara baik
2.agar pasien mendapat penanganan segera dari dokter.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1.Petugas Kesehatan mencatat semua keluhan pasien terkait efek samping
obat.
2. Petugas kesehatan melaporkan kepada dokter tentang keluhan yang di
alami pasien .
3. Mencatat dalam rekam medik atau status pasien tentang jenis jenis
obat yang menimbulkan efek samping.
4. Jika kejadian yang dialami oleh banyak orang denganjenis obat yang
sama maka segera dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
dalam waktu 1 x 24 jam.
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di
Puskesmas
Bagian Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

PENCATATAN, PEMANTAUAN, PELAPORAN EFEK SAMPING


OBAT, KTD

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan

3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

5.Sumber

Adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (perawat, bidan,


farmasi atau tenaga kesehatan lainnya) untuk melakukan pencatatan,
pemantauan,dan pelaporan terhadap efek samping penggunaan obat untuk
menghindari terjadinya kejadian yang tidak diinginkan terhadap reaksi
alergi untuk mencegah resiko lebih lanjut bagi pasien.
1.Sebagai pedoman kerja petugas puskesmas.
2.Untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala atau penyakit
pasien.
3.untuk mengevaluasi pasien terhadap kejadian yang tidak diharapakan
(KTD).
SK.
Kepala
Puskesmas
Waepana
tentang
pencatatan,
pemmantauan,pelaporan,efek samping obat dan KDT
1.menganamnesa pasien
2. mencatat keluhan pasien :
2.1 tanda/ gejala
2.2 waktu kejadian
2.3 jenis obat yang diminum
2.4 tempat mendapatkan obat
3. menanyakan kepada pasien tindakan yang telah dilakukan dirumah
4.mengantarkan pasien ke ruangan tindakan ( UGD )
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di

6.Unit terkait

Puskesmas
UGD, Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.

UPTDPuskesmas Waepana
TINDAK LANJUT EFEK SAMPING OBAT DAN KTD

Standart Operasional Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/1
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan

3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

Adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (perawat, bidan,


farmasi atau tenaga kesehatan lainnya) untuk melakukan pemantauan,dan
tindak lanjut terhadap efek samping penggunaan obat untuk menghindari
kejadian yang tidak diinginkan terhadap reaksi alergi untuk mencegah
resiko lebih lanjut bagi pasien.
1.Sebagai pedoman kerja petugas puskesmas.
2.Untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala atau penyakit
pasien.
3.untuk mengevaluasi pasien terhadap kejadian yang tidak diharapkan
(KTD).
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1.menganamnesa pasien
2. mencatat keluhan pasien
3. melakukan pemeriksaan fisik meliputi,keadaan umum pasien, tandatanda vitan( suhu, nadi, pernapasan, tekanan darah)
4. memberikan pertolongan pertama sesuai dengan keadaan umum pasien
5. melakukan kolaborasi dengan dokter

6. jika pasien bisa ditangani di puskesmas maka dilakukan pertolongan di


puskesmas
7. jika pasien tidak dapat dilakukan pertolongan di puskesmas maka
pasien harus dirujuk maka dilakukan stabilisasi pra rujukan
9. mengkonfirmasi dengan pihak rumah sakit tentang keadaan pasien
10. melakukan rujukan sesuai dengan sop rujukan
5.Sumber
6.Unit terkait

Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di


Puskesmas
UGD, Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.

UPTDPuskesmas Waepana
IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN KESALAHAN PEMBERIAN
OBAT DAN KNC

Standart Operasional Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

Adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas puskesmas (perawat, bidan,


farmasi atau tenaga kesehatan lainnya) untuk melakukan identifikasi dan
pelaporan kesalahan pemberian obat untuk menghindari kejadian nyaris
cedera terhadap reaksi alergi untuk mencegah resiko lebih lanjut bagi
pasien.
1. Sebagai pedoman kerja petugas puskesmas.
2. Untuk mengidentifikasi kesalahan pemberian obat dan KNC.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1.
Petugas Kesehatan mencatat kesalahan pemberian obat pasien
( mencatat identitas pasien secara lengkap )
2.
Petugas kesehatan langsung melakukan kunjungan rumah untuk

5.Sumber
6.Unit terkait

mengambil kembali menukar obat yang salah diberikan dengan


obat yang benar sesuai resep dokter.
3.
Menanyakan ke pasien apakah obatnya sudah sempat diminum
atau belum.
4.
Jika pasien sudah minum obatnya, observasi beberapa jam untuk
mengetahui reaksi obat yang salah diberikan.
5.
Jika tidak terjadi reaksi yg tidak diinginkan, petugas baru
meninggalkan pasien dan menjelaskan dosis obat yang baru
diberikan.
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di
Puskesmas
UGD, Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada.

UPTDPuskesmas Waepana
PENYEDIAAN OBAT-OBAT EMERGENSI DI UNIT KERJA

Standart Operasional Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian
2.Tujuan

3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

Suatu upaya mengadakan dan menyiapkan obat emergensi disetiap


ruangan poliklinik sebagai alat untuk pertolongan pertama bila ada
sesuatu yang terjadi pada pasien.
1. Agar obat selalu tersedia dan siap pakai.
2. Mempercepat dalam penanganan pasien bila terjadi sesuatu.
3. Memudahkan dalam bekerja
4. Memberikan rasa aman kepada pasien
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1. Siapkan obat secara berkala dengan menganfarak setiap obat yang
habis pakai kebagian farmasi puskesmas.
2. Obat disiapkan ditempat yang aman, mudah dijangkau dan diketahui
oleh semua petugas
3. Obat dicatat dalam buku obat emergency dan pamakaiannya dicatat
lengkap tanggal, bulan, tahun, jam serta nama pasien secara lengkap.
4. Obat emergency dicek setiap minggu (kelengkapan obat dan alatnya),
perubahan warna atau kerusakan obat dan tanggal kadaluarsa.
5. Mengembalikan obat yang kadaluarsa dan menganfrak obat yang
baru.

5.Sumber
6.Unit terkait

Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di


Puskesmas
Poliklinik, KIA, VK, MTBS, UGD, Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngada.

DAFTAR OBAT OBAT EMERGENCY


NO
1
2
3
4

NAMA OBAT
EPINEPRIN/ADRENALIN INJ.
ATROPIN SULFAT INJ.
VENTOLIN INJ.
LIDOKAIN
DISPO 3 ml
DISPO 5 ml
DISPO 10 ml
DIAZEPAM INJ.
LUMINAL INJ
BEKARBON (NORIT)
ABOCATH NO.18
ABOCATH NO.20
ABOCATH NO.22
ABOCATH NO.24
INFUS SET ANAK
INFUS SET DEWASA
RINGER LAKTAT
NaCL 0,9%
KASA
POVIDON 10%
ETHIL KLORIDA SEMPROT
CATGUT CHROMIC
CATGUT PLAIN
SILK/BENANG BEDAH
SARUNG TANGAN
TRANSFUSI SET
VIT K INJ
VIT K TABLET
DEXA INJ
DIPHEN INJ
METERGIN INJ

SATUAN
AMPUL
AMPUL
AMPUL
AMPUL
BUAH
BUAH
BUAH
AMPUL
AMPUL
TABLET
BUAH
BUAH
BUAH
BUAH
SET
SET
BOTOL
BOTOL
ROLL
BOTOL
BOTOL
BUAH
BUAH
BUAH
PASANG
SET
AMPUL
TABLET
AMPUL
AMPUL
AMPUL

JUMLAH

KET.

UPTDPuskesmas Waepana
PENYIMPANAN OBAT EMERGENCY DI UNIT PELAYANAN

Standart Operasional Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian
2.Tujuan

3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

5.Sumber

Suatu kegiatan penyimpanan obat emergensi disetiap ruangan poliklinik


sebagai alat untuk pertolongan pertama bila ada sesuatu yang terjadi pada
pasien.
1. Agar mudah dilihat dan dapat dipakai sesuai standar ( tepat waktu,
dosis, cara pemberian )sehingga selalu tersedia dan siap pakai.
2. Memelihara mutu obat
3. Menghindari penggunaan obat yang tidak bertanggungjawab
4. Menjaga kelangsungan persediaan
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1. Simpan obat dalam kemasan asli dalam wadah tertutup rapat
2. Simpan obat dalam suhu kamar dan hindari matahari langsung.
3. Jangan menyimpan obat ditempat panas atau lembab
4. Obat disimpan ditempat yang aman, mudah dijangkau dan diketahui
oleh semua petugas
5. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
6. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di

6.Unit terkait

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Puskesmas
Poliklinik, KIA, VK, MTBS, UGD, Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngada.

MONITORING PENYEDIAAN OBAT EMERGENCY DI UNIT


KERJA

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian
2.Tujuan

3.Kebijakan
4.Prosedur Kegiatan

5.Sumber
6.Unit terkait

Monitoring merupakan kegiatan pemantauan terhadap penyediaan obat


emergency di unit pelayanan agar obat selalu tersedia.
1. Agar mudah dilihat dan dapat dipakai sesuai standar ( tepat waktu,
dosis, cara pemberian )sehingga selalu tersedia dan siap pakai.
2. Memelihara mutu obat
3. Menghindari penggunaan obat yang tidak bertanggungjawab
4. Menjaga kelangsungan persediaan
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1. Simpan obat dalam kemasan asli dalam wadah tertutup rapat
2. Simpan obat dalam suhu kamar dan hindari matahari langsung.
3. Jangan menyimpan obat ditempat panas atau lembab
4. Obat disimpan ditempat yang aman, mudah dijangkau dan diketahui
oleh semua petugas
5. Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
6. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan kesehatan di
Puskesmas
Poliklinik, KIA, VK, MTBS, UGD, Rawat Inap, dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngada.

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/WPN/
/
/2014
TENTANG
KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA,BAHASA,KEBIASAAN DAN
HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN.

I.Menimbang
:
a. Bahwa dalam rangka memberikan kepastian penyelenggaraan pelayanan publik di
Puskesmas Waepana dan untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Puskesmas Waepana maka
di pandang perlu untuk melakukan kewajiban bagi semua staf Puskesmas Waepana
Mengidentifikasi Hambatan Budaya,Bahasa,Kebiasaan dan Hambatan lain dalam
Pelayanan Kesehatan.
b. Bahwa untuk maksud pada huruf a. kewajiban bagi semua staf Puskesmas Waepana untuk
Mengidentifikasi Hambatan Budaya,Bahasa,Kebiasaan dan Hambatan lain dalam
Pelayanan Kesehatan.
Maka perlu ditetapkan Melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat
:
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
Peraturan Bupati Ngada No 12 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan ,Pemuda dan Olah raga
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
MEMUTUSKAN :
PERTAMA

: Semua orang yang bekerja pada Puskesmas Waepana berkewajiban


untuk

Mengidentifikasi

Hambatan

Budaya,Bahasa,Kebiasaan

Hambatan lain dalam Pelayanan Kesehatan.

dan

KEDUA

Semua orang yang bekerja pada Puskesmas Waepana berkewajiban untuk


mempelajari

Budaya,Bahasa,Kebiasaan

Masyarakat

di

Soa

untuk

memperkecil hambatan dalam memberikan pelayanan Kesehatan.


KETIGA

: Jika ada kendala dalam pelaksanaan menemukan masalah maka harus


melaporkan kepada Kepala Puskesmas Waepana..

KEEMPAT

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005
UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

MEMBERIKAN ANGKET UNTUK MENGIDENTIFIKASI


HAMBATAN

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan.
4.Prosedur Kerja

Memberikan Angket untuk mengidentifikasi hambatan adalah kegiatan


yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Waepana untuk mengetahui
seluruh hambatan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui
penyebaran angket yang diisi oleh Masyarakat,ataupun oleh Pengunjung
Puskesmas(Pasien dan Keluarga).
1.Untuk mengetahui hambatan dalam pelayanan Kesehatan.
2.Untuk menyusun rencana kerja.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas
1. Kepala Puskesmas Waepana Mengundang selururuh staf untuk
pertemuan penyusunan draf angket.
2. Melakukan uji coba angket kepada pengunjung Puskesmas Waepana.
3. Melakukan tabulasi terhadap angket yang sudah diisi.
4. Melakukan pertemuan untuk merevisi angket jika ada angket yang
harus di perbaiki.
5. Mendistribusikan angket ke ruang perawatan Rawat inap,dan semua
unit pelayanan di Puskesmas Waepana dan juga di Pustu,Polindes
dan Poskesdes.
6. Setiap bulan Tim Penanganan pengaduan dan keluhan masyarakat
mengambil semua angket untuk di rekap di Puskesmas.
7. Setelah semua hasil angket di tabulasikan maka di lakukan
pembahasan pada saat Minilokakarya tingkat Puskesmas.

8. Setiap Petugas puskesmas Waepana berkewajiban untuk melakukan


upaya perbaikan pelayanan sesuai hasil tabulasi angket.
9. Dilakukan evaluasi lagi setiap bulan pada saat Minilokakarya.
V.Sumber
VI.Unit Terkait.

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Semua Unit Pelayanan Puskesmas.

RAPAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

Rapat mengidentifikasi hambatan adalah Kegiatan pertemuan yang di


lakukan untuk membahas hasil angket yang telah di isi oleh Masyarakat
dan pengunjung Puskesmas terkait hambatan Budaya dalam pelayanan
kesehatan di puskesmas Waepana.

2.Tujuan

1. Untuk membahas hasil angket


2. Untuk Menyusun rencana tindak lanjut.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas.
1. Kepala UPTD Puskesmas Waepana mengeluarkan undangan rapat
untuk semua Staf termasuk petugas di Desa.
2. Kepala puskesmas membuka pertemuan.
3. Moderator Mempersilahkan ketua Tim penanganan keluhan dan
harapan membacakan hasil tabulasi dari angket yang telah diisi.
4. Moderator membuka forum Diskusi.
5. Kepala UPTD Puskesmas Waepana Mencermati semua keluhan dan
diskusi dan memberikan penegasan dan arahan.
6. Membuat rencana tindak lanjut untuk menangani keluhan.
7. Melakukan evaluasi setiap bulan terkait rencana tindak lanjut.
8. Notulis Menulis Semua hasil pertemuan dalam buku Notulen Rapat
Puskesmas.
9. Kepala UPTD Puskesmas Waepana Menutup seluruh kegiatan
pertemuan.

3.Kebijakan.
4.Prosedur Kerja

5.Sumber
6.Unit Terkait

Semua Petugas Puskesmas.

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Pendelegasian Wewenang

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kerja

5.Sumber

Kegiatan menyerahkan tugas sementara untuk pelayanan klinis kepada


orang lain apabila tidak tersedia tenaga kesehatan yang Profesional yang
memenuhi persyaratan.
1.Sebagai Pedoman Kerja bagi semua staf Puskesmas/
2. Agar kegiatan pelayanan klinis tetap terselenggara
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor: Ksr 032.1/Wpn/II/
/
/ 2104tentang kepatuhan terhadap SOP bagi semua Staf Puskesmas
Waepana dalam melaksanakan Tugas.
1.Kepala Puskesmas Mengeluarkan surat pendelegasian wewenang
kepada petugas kesehatan lain untuk melaksanakan tugas pelayanan klinik
secara Profesional kepada masyarakat.
2.Kepala Puskesmas Membuat uraian tugas bagi petugas yang di beri
pendelegasianan wewenang.
3.Jika Dokter Umum tidak ada atau tidak berada di tempat maka tugas
Dokter di serahkan ke Perawat atau bidan senior yang di tunjuk.
4.Jika Drg tidak ada atau tidak berada di tempat maka tugas dokter gigi di
serahkan kepada Perawat Gigi yang senior.
5.Jika tidak ada petugas farmasi maka tanggung jawab farmasi di
serahkan ke perawat yang senior.
6.Jika tidak ada petugas analis maka pemeriksaan laboratorium dilakukan
oleh tenaga yang pernah di latih Pemeriksaan Laboratorium.
7.Jika tidak ada petugas Gizi maka salah satu Bidan senior di tunjuk untuk
menjadi tanggung jawab program gizi.
8.Semua Petugas yang menerima pendelegasian wewenang bertanggung
jawab atas tugas yang di berikan.
9.Jika ada hambatan atau masalah dalam pelaksanaan tugas maka petugas
yang bersangkutan harus melaporkan kepada kepala Puskesmas selaku
pejabat yang memberikan pendelegasian wewenang.
10.Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah dilakukan.

6.Unit Terkait.

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

KIA/KB,Poli Umum,Poli Gigi,Laboratorium,Gizi.

Pemeliharaan peralatan

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kerja

5.Sumber
6.Unit Terkait

Pemeliharaan peralatan adalah kegiatan menerima,menyimpan dan


menggunakan peralatan serta memproses peralatan yang sudah di gunakan
hingga peralatan dalam keadaan siap untuk di gunakan kembali,termasuk
memperbaiki peralatan yang rusak hingga dapat di gunakan lagi secara
maksimal.
1.Sebagai Pedoman kerja.
2.Untuk Merawat peralatan sehingga tidak cepat rusak,
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas.
1.Mencuci peralatan setelah selesai di gunakan.
2.bagi peralatan yang harus di sterilkan maka prosedur kerjanya
mengikuti SOP Strelisasi alat.
3.Menyimpan semua peralatan di tempat yang telah di sediakan.
4.semua peralatan hendaknya dalam keadaan bersih dan baik dan siap
untuk di gunakan.
5.Melakukan serah terima alat setiap kali overan tugas.
6.melakukan tanda tangan buku serah terima alat.
7.Bagi peralatan medis yang membutuhkan kalibrasi atau perawatan
lanjutan maka di lakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan.
Semua unit Pelayanan di Puskesmas Waepana.

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

UNIT PELAYANAN GIZI


PUSKESMAS WAEPANA

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

PENYIAPAN MAKANAN DAN


MAKANAN PASIEN RAWAT INAP

DISTRIBUSI

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kerja

Penyiapan makanan dan pendistribusian Makanan adalah kegiatan dari


proses pengadaan makanan Pasien,memasak sampai mendistribusikan
makanan kepada pasien untuk di konsumsi pasien sesuai dengan diet
Pasien.
1 . A g a r m a k a n a n y a n g t e l a h d i p r o d u k s i d a p a t disalurkan ke
pasien.
2.Memberikan Nutrisi Kepada Pasien.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas.
1.Petugas Gizi Mencatat kebutuhan makanan pasien sesuai Diet Pasien.
2.Menyerahkan catatan belanja ke petugas dapur untuk di belanjakan.
3.Petugas dapur berdasarkan catatan belanja dari petugas Gizi
memeriksa persediaan bahan masakan di dapur.
4.jika bahan masakan habis maka petugas dapur meminta uang belanja
kepada Bendahara JKMN.
5.Membelanjakan kebutuhan dapur sesuai catatan.
6.memasak menu makanan sesuai deit masing-=masing pasien.
7.Memporsikan menu makan pasien di bawah pengawasan petugas Gizi
puskesmas.
8.Mengantarkan makanan pasien sesuia diet pasien.
9.Menjemput temapat makan pasien jika pasien sudah habis makan dan
membersihkan perabotan termasuk membersihkan dapur.
10.Mencatat semua pengeluaran untuk dilaporkan kepada Bendahara.

5.Sumber

Depkes PGRS KEMENKES RI TAHUN 2013

6.Unit Terkait

Ruang Rawat Inap,Ruang Perawatan KIA.

UPTDPuskesmas Waepana

ASUHAN GIZI

Standart Operasional Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/2
032.1/WPN/11 / /2014
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
I.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kerja

5.Sumber
6.unit Terkait.

Asuhan Gizi adalah:suatu kegiatan yang memberikan perawatan Gizi


kepada pasien terutama pasien yang menangalami penyakit infeksi untuk
mencegah penurunan berat badan ya ng berlebihan serta menpercepat
proses penyembuhan Pasien..
1.Mempertahankan kesehatan dan status Gizi.
2.Meningkatkan daya tahan tubuh.
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas.
1.Mengidentifikasi keadaan umum Pasien.
2.Melakukan pemantuan status gizi pasien
3.Melakukan Intervensi Gizi terhadap pasien sesuai status Gizi pasien.
4.Memberikan konseling Gizi kepada pasien dan keluarga.
5.Menangatur menu makan pasien sesuai diet pasien.
6.Mendokumentsaikan semua kegiatan yang telah dilakukan.
Ruang perawatan.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGADA

PUSKESMAS WAEPANA.
Jln Bajawa Riung.no ......,Telp........kode Pos:86543
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF
REFERENCE)
METODA,ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT/SASARAN
PROGRAM
I.

Latar Belakang
Perbaikan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di lakukan secara
konperhensif baik di tingkat internal puskesmas maupun denhan
pemberdayaan masyarakat yang melibatkan multi pihak baik dari
tingkat kecamatan maupun tingkat Desa.
Pelayanan kesehatn pada tingkat Ouskesmas tidak terlepas dari
interaksi 3 unsur pokok yaitu: Petugas pelayanan,manajemen
puskesmas dan masyarakat sebagai pengguna. masyarakat.
Salah satu upaya sebagai tindaklanjut dari reformasi birokrasi adalah
melaksanakan perbaikan layanan publik di unit satuan kerja Dinas
Kesehatan khususnya puskesmas di Kabupaten Ngada. Satuan kerja ini
dalam melakukan perbaikan layanan diawali dengan melakukan
evaluasi terhadap kepuasan masyarakat dalam memperoleh layanan di
Puskesmas. Evaluasi yang berwujud pengukuran kepuasan pelanggan
merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih
baik, lebih efisien, dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak
puas terhadap suatu pelayanan yang disediakan, maka pelayanan
tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan efisien. Selain itu tingkat
kepuasan pelanggan (masyarakat) dalam memperoleh layanan
Kesehatan menjadi acuan penting memberikan pelayanan yang lebih
baik kepada Masyarakat,dengan memperhatikan
beberapa kriteria
mudah, transparan dan tepat waktu bukan sekedar slogan, melainkan
benar-benar menjadi kenyataan yang ditemui masyarakat ketika mereka
i ngin mendapatkan layanan di Puskesmas Waepana.
Selama ini upaya perbaikan layanan dilakukan dengan belum
melibatkan assessment kebutuhan perbaikan terlebih dahulu. Sehingga
perbaikan layanan terkesan dalam bentuk tindakan-tindakan sporadik
yang bias saja tidak sesuai kebutuhan. Untuk itu pelaksanaan survei
kepuasan pelanggan sebagai bagian dari assessment atas kebutuhan
perbaikan menjadi hal yang tidak hanya perlu dilakukan, melainkan
penting. Perlu karena dinamika selera dan preferensi pelanggan dalam
hal ini masyarakat selalu berkembang. Sehingga perlu upaya-upaya
untuk melakukan penyesuaian berdasarkan karakteristik selera pasar
yang berkembang. Dalam rangka penyesuaian itu harus ada
indentifikasi kritis dalam bentuk feed back dari pelanggan langsung.
Penting, karena pelayanan public harus ditingkatkan, baik kualitas
maupun kuantitasnya. Kualitas yang dimaksud adalah ketercapaian
indikator-indikator mutu, sedangkan kuantitas yang dimaksud adalah
daya jangkau layanan. Kesemuanya ini membutuhkan keterlibatan
semua pihak dalam melakukan perbaikan layanan publik termasuk
masyarakat yang berfungsi sebagai pelanggan layanan publik.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Sebagai acuan dan standar bagi puskesmas dalam melakukan
perbaikan dan penyusunan telaah mutu dan kinerja di
puskesmas waepana.
2. Tujuan Khusus

a) Meningkatkan pencapaian kinerja puskesmas Waepana dalam


memberikan pelayanan kepada Masyarakat.
b) Penataan system, mekanisme dan prosedur pelayanan,
sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara lebih
berkualitas, berdaya guna dan berhasil guna;
c) Tumbuhnya kreativitas, prakarsa dan peran serta masyarakat
dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan

III. Manfaat
Dengan Metoda,instrument analisis kebutuhan masyarakat/sasaran
Program yang dilakukan secara periodik, dapat diperoleh manfaat
sebagai berikut:
a.
Memperoleh kelemahan atau kekurangan dari masing-masing unsur
dalam penyelenggaraan pelayanan untuk kemudian ditindaklanjuti
dengan upaya-upaya perbaikan.
b.
Mendapatkan informasi kinerja penyelenggaraan pelayanan yang
telah dilaksanakan oleh unit pelayanan secara periodik
c.
Bagi masyarakat dapat diketahui gambaran tentang kinerja unit
pelayanan
IV. Pelaksanaan
A. Waktu dan Lokasi
Tempat
: Puskesmas Waepana
Waktu Pelaksanaan : 4 Juli 13 Juli 2014
Sasaran
: Masyarakat Soa
Dengan Pentahapan sebagai berikut :
a. Penyusunan Draf Kuiseioner dan uji coba
b. Brifing Surveyor
c.
Sosialisasi pelaksanaan Survey dan rekapitulasi hasil
Survey.
B. Pelaksana
Tim Survey 5 orang dari 7 desa.
VII.

Pembiayaan
Biaya Kegiatan di bebankan pada AIPMNH.

DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGADA


PUSKESMAS WAEPANA.
Jln Bajawa Riung.no ......,Telp........kode Pos:86543
RENCANA KEGIATAN PROGRAM UNIT PELAYANAN DI PUSKESMAS WAEPANA
PROGRAM
KEGIATAN
JADWAL
1.UPAYA
KESEHATAN WAJIB
A.KIA/KB
1.Pelayanan dalam gedung
a.Pemeriksaan ibu hamil
b.Kegiatan kelas Ibu
c.Pemeriksaan bayi baru lahir
d.Konseling
e.Pelayanan KB
f.Pelayanan Persalinan
g.Pelayanan Nifas.
h.Pelayanan Rujukan.
i.Mengikuti Pertemuan dan pelatihan
2.Pelayanan Luar Gedung.
a . Kunjungan Rumah Ibu hamil,nifas dan bayi.
b.Kegiatan Posyandu.
c.Kegiatan Penjaringan anak sekolah.
d.Pelayanan Apras di TKK,Kober,PAUD.
d.Pelayanan Kesehatan Lansia.
e.Penyuluhan kesehatan kepada Masyarakat
3.Kegiatan Administrasi
a.Mengisi Kohort dan register.
b.Membuat laporan Bulanan,Triwulan dan
tahunan.
c.Mengisi Status pasien.
d.Membuat surat Keterangan,(Surat keterangan
tafsiran
Persalinan,surat
Rujukan,Surat
ketertangan kelahiran)dll.
PROMKES

Gizi

1. Melakukan pendataan PHBS tingkat Rumah


Tangga.
2. Melakukan
penyuluhan
PHBS
di
masyarakat.
3. Mengadakanmedia
Penyuluhan(Leaflet,Brosur,Poster
4. Membuat Pemetaan sasaran kegiatan.
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan hasi
kegiatan
6. Penilaian Tingkat kemandirian Posyandu.
7. Penyuluhan Kelompok Sesuai permasalahan
yang ada
8. Mengikuti Pertemuan dan pelatihan.
1. Kegiatan dalam Gedung.
a.Pengaturan diet pasien
b.Menyusun menu makan Pasien
c.Memberikan konsultasi Gizi Kepada
Pasien.

Program P2M

Kesehatan
Lingkungan

d.Mengikuti Pertemuan dan pelatihan.


2.Kegiatan Luar Gedung
a. Pelacakan kasus Gizi buruk dan Kunjungan
Rumah Penderita Gizi Buruk
b.Kunjungan Rumah BUMIL KEK.
c.Pendataan dan pemantauan garam yodium.
d.Penyuluhan Kesehatan.
e.Kegiatan Posyandu
f.Pembagian Vitamin A dan tablet besi
h.Pelatihan kader Posyandu
3.Kegiatan Administrasi
a.Membuat Laporan bulanan,Semester dan
Tahunan.
b.Membuat Peta Kadarzi
c.Membuat papan data.
1.TB Paru.
a.Penemuan penderita TB paru
b.Pengobatan Penderita TB Paru
2.Malaria.
a.Pemeriksaan Sedian darah
b.Pengobatan penderita malaria positip.
c Penyuluhan.
3.Kusta
Penemuan dan pengobatan penderita Kusta.
4.Imunisasi
a.Pendataan sasaran.
b.Membuat Rencana Permintaan Vaksin
c.Mengamfrak Vaksin ke Dinas Kesehatan
d.Pelayanan Imunisasi.
e.Swepping Imunisasi.
f.Pemantauan suhu vaksin
g.Membuat Pencatatan dan pelaporan.
h.Membuat PWS KIA.
5.Diare
a.Penemuan dan pengobatan penderita.
b.Penyuluhan.
c.Kunjungan Rumah.
6.Ispa.
a.Pengobatn penderita.
b.Penyuluhan.
7.BDB
a.Penyuluhan kesehatan.
b.Gerakan 3M Plus.
c.Penemuan dan penanganan penderita.
1.Dalam Gedung.
a.Konseling Kesehatan di Klinik Sanitasi
b.Pemeliharaan Insenerator dan IPAL.
2.Kegiatan Luar Gedung
a.Pendataan Rumah tangga sehat.
bPengambilan sampel air.
c.Inspeksi SAB
d.Abatesasi dan koparorisasi
e.Hygiene dan sanitasi makanan dan Minuman
f.Sanitasi tempat pengolahan makanan.
g.Pembinaan tempat pengolahan makanan.
h.Penyehatan tempat pembuatan sampah
i.Penyehatan lingkungan Pemukiman dan
jamban Keluarga.
j.Pemicuan STBM.

Upaya
Dasar

Pengobatan a.Konseling
b.Pelayanan pengobatan sesuai dengan penyakit
pasien

II.UPAYA
PENGEMBANGAN
A.
A.Upaya Kesehatan * Penjaringan Kesehatan Anak Sekolah
* Bulan Agustus
Sekolah
* Penyuluhan Kesehatan
*
B.Upaya Kesehatan * Pendataan sasaran
Masyarakat
* Kunjungan Rumah
C.Upaya Kesehatan * Kegiatan dalam gedung
* setiap hari kerja
Gigi dan Mulut
a. Pemeriksaan pasien gigi dengan melakukan
tindakan ( penembalan,pencabutan pembersihan
karang gigi.
b. Melakukan pencatatn dan pelaporan
c. Membuat Rujukan
d. Mengikuti pertemuan
e. melakukan konseling.
* Luar gedung
a. Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan
mulut
b.Melaksanakan kegiatan UKGS di tingkat
sekolah
c.melakukan kegiatan penyuluhan di tingkat
sekolah
d.melakukan kegiatan sikat gigi masal di tingkat
sekolah dasar
D. Upaya Keshatan * Pendataan sasaran
Usia Lanjut
* Posyandu Lansia
* Kunjungan rumah

Waepana, Oktober 2014


Kepala Puskesmas Waepana

Margareta U. Kromen
NIP: 19690628 198903 2 005

PEMERINTAH KABUPATEN
NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/Wpn/
/
/2014
TENTANG
MONITORING

.Menimbang
:
a. Bahwa dalam rangka meningkatkan kinerja semua Staf Puskesmas dalam memberikan
pelayanan kepada Masyarakat di Wilayah kerja Puskesmas Waepana dan untuk meningkatkan
Mutu Pelayanan serta tercapainya target kegiatan maka harus dilakukan Monitoring oleh Kepala
Puskesmas kepada semua Unit Pelayanan di Puskesmas Waepana dan juga untuk semua unit
Pelayanan di Pustu,Polindes dan Poskesdes,monitoring juga dilakukan oleh pengelola Program
kepada semua unit pelayanan di tingkat Desa.
b.Bahwa untuk maksud pada huruf a. Maka Kepala Puskesmas Waepana dan pengelola Program
menyusun jadwal monitoring serta indikator penilaian yang di gunakan.
maka perlu ditetapkan Melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat
:
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

Peraturan Bupati Ngada No 12 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan ,Pemuda dan Olah raga
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
MEMUTUSKAN :

PERTAMA
KEDUA

:Kepala Puskesmas berkewajiban melakukan Monitoring di semua Unit


pelayanan di Puskesmas Waepana secara berkala.
: Kepala Puskesmas dan Pengelola Program di Puskesmas berkewajiban
melakukan monitoring kegiatan Program di semua unit pelayanan di
tingkat Desa secara berkala dan melakukan evaluasi perbaikan kinerja.

KETIGA

:Bukti-Bukti Pelaksanaan Monitoring oleh Kepala Puskesmas dan Pengelola


Program harus bisa di jadikan tolak ukur untuk perbaikan kinerja..

.
KEEMPAT

Surat Keputusan ini di berlakukan sejak tanggal di tetapkan keputusan ini


Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/Wpn/
/
/2014
TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR PRIORITAS UNTUK
MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA.

.Menimbang
:
1. a. Bahwa untuk mendukung dan meningkatkan pelayanan di Puskesmas maka diperlukan
Penetapan Indikator Prioritas untuk Monitoring dan penilaian Kinerja.
b.Bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas maka Semua Petugas( Kepala Puskesmas
dan Pengelola Program) yang melakukan kegiatan Monitoring wajib menggunakan indikator
Prioritas untuk monitoring dan Penilaian Kinerja.
maka perlu ditetapkan Melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat
:
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

Peraturan Bupati Ngada No 12 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan ,Pemuda dan Olah raga
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
MEMUTUSKAN :

PERTAMA

KEDUA

:Kepala Puskesmas berkewajiban melakukan Monitoring di semua Unit


pelayanan di Puskesmas Waepana secara berkala terkait pelaksanaan
Program,termasuk penyelenggaraan Pelayanan.
: Kepala Puskesmas dan Pengelola Program di Puskesmas berkewajiban
melakukan monitoring kegiatan Program di semua unit pelayanan di
tingkat Desa secara berkala dan melakukan evaluasi perbaikan kinerja.

KETIGA

:Bukti-Bukti Pelaksanaan Monitoring oleh Kepala Puskesmas dan Pengelola


Program harus bisa di jadikan tolak ukur untuk perbaikan kinerja..

.
KEEMPAT

:Surat Keputusan ini di berlakukan sejak tanggal di tetapkan keputusan ini


jika terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan ini akan dilakukan
perbaikan.
Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014

Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

PEMERINTAH KABUPATEN
NGADA
DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/Wpn/
/
/2014
TENTANG
PERSYARATAN KOMPETENSI PENANGGUNG JAWAB PROGRAM

I.Menimbang
:
a. Bahwa dalam Upaya meningkatkan Mutu Pelayanan Kepada masyarakat di Puskesmas
Waepana serta tercapainya target kegiatan maka harus di tetapkan Persyaratan Kompetensi bagi
semua Penanggung Jawab Program kepada semua Unit Pelayanan di Puskesmas Waepana dan
juga untuk semua unit Pelayanan di Pustu,Polindes dan Poskesdes.
b.Bahwa untuk maksud pada huruf a. Maka Kepala Puskesmas Waepana Menetapkan
Persyaratan Kompetensi bagi semua Penanggung jawab Program dan semua petugas pemberi
pelayanan Kepada Masyarakat di Puskesmas Waepana.
yang ditetapkan Melalui Surat Keputusan Kepala Puskesmas Waepana.
II.Mengingat
:
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Keputusan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;
Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
1999 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851)
Peraturan Daerah Kabupaten Ngada Nomor 3 tahun 2008 tentang urusan Pemerintah
yang menjadi kewenangan kabupaten Ngada ( Lembaran Daerah kabupaten Ngada Tahun
2008 Nomor 3 Seri E Nomor 2)
Peraturan daerah kabupaten Ngada Tentang Pembentukan Dinas Dinas daerah
kabupaten Ngada(Lembaran Daerah Kabupaten Ngada Tahun 2008 Nomor 3 Seri D
Nomor 3)

Peraturan Bupati Ngada No 12 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan ,Pemuda dan Olah raga
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
MEMUTUSKAN :

PERTAMA
:Kepala Puskesmas berkewajiban Menetapkan Persyaratan Kompetensi bagi
Penanggung jawab Program dan petugas pelayanan Publik di Unit pelayanan Puskesmas
Waepana.
KEDUA

: Semua Penanggung jawab Program dan Pelayan Publik Di Puskesmas


Waepana Berpendidikan minimal Diploma III atau setara dan Bekerja
Berdasarkan ETIKA PELAYANAN DI PUSKESMAS WAEPANA Dan
Berpedoman pada SOP yang sudah di buat.

KETIGA

: Bukti-bukti Pelaksanaan kegiatan Penanggung jawab Program di laporkan


dan di tanda tangani oleh Kepala UPTD Puskesmas Waepana setiap Akhir
Bulan.

.
KEEMPAT

: Keputusan ini akan di tinjau kembali jika ditemukan kekeliruan atau jika ada
perubahan dan keputusan ini berlaku sejak tanggal di tetapkan.

Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA

DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
PERSYARATAN KOMPETENSI PETUGAS
DI UNIT PELAYANAN PUSKESMAS WAEPANA
UNIT PELAYANAN

KOMPETENSI PETUGAS

LOKET

1.D3 Rekam Medik


2.SI Rekam Medik.
1.Dokter Umum
2.D3.Keperawatan
3.D4 Keperawatan
4.S.Kep.Nurse
1.D3 Kebidanan.
2.D4 Kebidanan.
3.S1 Kebidanan
1.Dokter Gigi
2.SPRG
3.D3
D3 analis.

POLI UMUM

POLI KIA
POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK MTBS
KLINIK SANITASI
FARMASI

KLINIK GIZI
RAWAT INAP

UNIT GAWAT DARURAT

RUANG BERSALIN

RUANG NIFAS
POLI KIA/KB

1. Dokter Umum.
2. Perawat
3. Bidan
1.D3 Sanitasi.
2.SI sanitasi
1.SMF
2.D3 farmasi.
3.S1 farmasi.
4.Apoteker
1.D3 Gizi.
2.S1 Gizi
1.Dokter Umum.
2. D3 Keperawatan.
3.D4 Keperawatn.
4.S.Kep.Nurse.
1.Dokter Umum.
2.D4 Medikal Bedah.
3.D3 Keperawatan.
4.S.Kep-Nurse.
1.D3 Kebidanan.
2.D4 Kebidanan.
3.S1 Kebidanan.
1.D3 Kebidanan.
2.D4 Kebidanan.
3.S1 Kebidanan
1.D3 Kebidanan.

JENIS-JENIS
PELATIAHN
YANG HARUS DIIKUTI

APN,PONED,PPGDON,MTBS,
PENANGANAN Asphyksia dan
BBLR,CTU.

Pendekatan MTBS.

APN
PONED
PENANGANAN ASFIKSIA
PERAWATAN BBLR

CTU

2.D4 Kebidanan.
3.S1 Kebidanan
Waepana: 10 September 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana
= Margareta U.Kromen=

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS WAEPANA
NOMOR : Ksr 032.1/11/Wpn/
/
/2014
TENTANG
PENETAPAN PENANGGUNG JAWAB PROGRAM.

I.Menimbang
:
Bahwa dalam rangka memberikan kepastian penyelenggaraan pelayanan publik di
Puskesmas Waepana dan untuk meningkatkan Mutu Pelayanan Puskesmas
sesuai dengan
ketentuan yg telah ditetapkan, maka di pandang perlu untuk DI TETAPKAN PENANGGUNG
JAWAB PROGRAM,yang di tetapkan dengan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Waepana.
II.Mengingat
:
Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
Undang-undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Undang-undang No 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah


diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor


63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No Per/20/M.PAN/04/2006


tentang Pedoman Penyusunan Standard Pelayanan Publik;

Peraturan Bupati Ngada No 12 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan ,Pemuda dan Olah raga
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada
MEMUTUSKAN :

PERTAMA

:Menetapkan Penanggung Jawab Pengelola Program di UPTD Puskesmas


Waepana.

KEDUA

: Penanggung jawab Program dimaksud pada Diktum KESATU keputusan


ini mempunyai tugas yakni bertanggung jawab terhadap

pelayanan

Program di Unit Pelayanan di Puskesmas Waepana sesuai pedoman kerja


yang telah disediakan.
KETIGA

: Dalam melaksanakan tugasnya, Penanggung jawab Program di Puskesmas


Waepana bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas Waepana.

KEEMPAT

: Keputusan ini akan di tinjau kembali jika ditemukan kekeliruan atau jika
ada perubahan.

KELIMA

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Waepana
Pada tanggal 8 Juli 2014
Kepala UPTD Puskesmas Waepana

= Margareta U.Kromen=
NIP:196906281989032005

Lampiran

: Keputusan Kepala Puskesmas Waepana

Nomor

: Ksr.032.1/11/Wpn/

Tanggal

: 2 Maret 2013

No.

Nama

1.
2.
3
4
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
13.
14.
15.
16.
17.

LaurentiaDede,
196504092003122003
MariMedaGoda,
198401252011012006
Anastasia Nenu
198002062006042022
Maria Ermelinda Mau
198003242006042036
Fransiska Dhiu
198211292019912021
Fransiskus S.Nggajo
198611182010011017
Reginardis Epyda
19870806201001207
Maria Goreti E.Edo
197910172006042026
Maksimilianus R.Adhy
1982208142006041025
Ursula Orcena Mau
198510212010012032
Maria Yasinta Moi
107508202006042024
Seravia Wea
197107111993122004
Elisabeth Watu
197812182007012020
Yohana Leda
198307072010012041
Melianus Duly
198705072011012007
Kristina Dobhe

/ 03 /2013.
Jabatan

Pendidikan
Terakhir

3
Pengelola KIA/Bidan
Koordinator
Bendahara Dau/BPJS

DIII Kebidanan.
DIII Rekam Medik

Pengelola P2M

DIV Medikal Bedah

Pengelola MTBS

DIII Keperawatan

Sanitarian

DIII Kesling

Promkes

DIII Keperawatan

SP2TP/Bendahara
JKMN
Penanggung jawab Loket

SI.Kesmas
DIII Rekam Medik

Bendahara BOK

DIII Keperawatan

Pengelola KIA Rawat


Inap
Pengelola Rawat
Inap/Bendahara Barang.
Pengelola Apotik

DIII Kebidanan
DIII Keperawatan

Pengelola Poli Gigi

SPRG

Penanggung jawab poli


umum
Pengelola Gizi

DIII Kebidanan

Pengelola Laboratorium

DIII Analis

SMF

DIII Gizi

18.
19.
20.
21.
22.
23
24

198612132009042003
Maria A.Nganu Nanu
198808282010012021
Agustinus Polu Rea
198508072010012100
Rosadalima Babo
197410022006042026
Rosalinda Buko
19831006200902007
Theresia Ngao Sada
198405272010012018
Diniarti Kristiningrum
197712062006042026
Kristina Ima
198305282010012026

Pengelola Pustu Loa Olo

DIII Keperawatan

Pengelola Polindes
Mengeruda
Pengelola Poskesdes
Wulilade
Pengelola Polindes Loa

DIII Keperawatan

Pengelola Polindes Meli

DIII Keperwatan

Pengelola TB

DIII Keperawatan

Perencana Puskesmas

SI Kesmas

DIII Keperawatn
DIII keperawatan

Ditetapkan di

: Waepana

Pada tanggal

: 2 Maret 2013

KEPALA PUSKESMAS WAEPANA


MARGARETA U. KROMEN,AMd.Keb
NIP. 196906281989032005

UPTDPuskesmas Waepana

Standart Operasional Prosedur

Koordinasi dan Komunikasi Lintas Program dan Lintas Sektor

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/1
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Prosedur Kerja

5.sumber
6.Unit Terkait

Koordinasi dan Komunikasi antara Lintas program dan lintas sektor


adalah Upaya menjalin komunikasi antara pengelolah program dan sektor
terkait untuk mengetahui hambatan/ permasalahan dan langkah langkah
yang harus di ambil untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.
Sebagai pedoman dalam Komunikasi antar program dan sektor terkait
SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas.
1.Kepala puskesmas mengeluarkan surat untuk pertemuan
2.Para pengelolah program menyampaikan informasi program kepada
forum ( lintas program dan lintas sektor )
3.Diskusi yang di pandu oloeh kepala puskesmas
4. Membuat rumusan rencana kerja
5. Membuat kesepakatan bersama
6. Penegasan oleh kepala puskesmas
Semua pengelolah program

UPTDPuskesmas Waepana
PENGGANTIAN KAMPAS REM

Standart Operasional Prosedur

No Dokumen : ksr No Revisi :000


Halaman :1/1
032.1/WPN/11/67 /6/2012
Tanggal Terbit :
Ditetapkan Oleh :
12 Juni 2012
Kepala UPTD Puskesmas WAEPANA

=MARGARETA U.KROMEN,Amd.Keb=
NIP : 196906281989032005
1.Pengertian

Penggantian Kampas Rem adalah

2.Tujuan
3.Kebijakan

Sebagai pedoman dalam prosedus perawatan mobil


SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor:
tentang kepatuhan terhadap
SOP bagi semua Staf Puskesmas Waepana dalam melaksanakan Tugas.
1. Parkir Mobil Ditempat yang aman
2. Persiapan alat : kunci, dongkrak, kampas rem baru
3. Pasang dongkrak
4. Buka ban
5. Buka kampas yang lama
6. Pasang kembali kampas baru
7. Pasang kembali ban mobil

4.Prosedur Kerja

5.sumber
6.Unit Terkait

Semua pengelolah program

PEMERINTAH KABUPATEN NGADA


DINAS KESEHATAN
KECAMATAN SOA
PUSKESMAS WAEPANA
PERSYARATAN PERALATAN KLINIS DI PUSKESMAS
DAN DAFTAR INVENTARIS PERALATAN KLINIS DI PUSKESMAS.

JENIS PERALATAN

RUANGAN PEMERIKSAAN UMUM

NO

JENIS PERALATAN

I.

SET PEMERIKSAAN
UMUM
Anuskop
Baki logam tempat alat
steril bertutup
Bingkai uji-coba untuk
pemeriksaan.
Buku Ishihara
Corong
telinga/speculum
telinga
ukuran
kecil,sedang,besar.
Emesis
basin
/Nierbeken besar
Garputala 512 Hz,
1024 Hz, 2084
Handle kaca laring
Handle kaca nasopharing
Kaca laring ukuran
2,4,5,6
Kaca
nasopharing
ukuran 2,4,5,6
Kaca pembesar untuk
diagno stik
Lampu
kepala/Head
Lamp
+
Adaptor
AC/DC
Lampu senter untuk
periksa/pen light.
Lensa uji-coba untuk
pemeriksaan refraksi.
Lup binokuler (lensa
pembesar) 3-5 Dioptri

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

14
15
16

JUMLAH MINIMUM PERALATAN


PUSKESMAS RAWAT INAP
PERSYARATAN
PERALATAN

YANG TERSEDIA

3 BUAH
2 BUAH

2 BUAH

1 buah
1 set

1buah
1 set

1.buah

1 buah

1 Set

1 set

1 buah
1 buah.
1 buah
1 set
1 buah
1 buah

1 buah
1 set
1 buah

32
33
II
1

Metline ( pengukur
lingkar pinggang )
Opthalmoscope
Otoscope
Palu reflex
Pelilit kapas/Cotton
applicator
Skinfold calliper
Snellen Chart 2 jenis
(E Chart + Alphabet
chart)
Spekulum
vagina
(cocor bebek) sedang
Spekulum hidung
dewasa
Sphygmomanometer
untuk dewasa
Stetoskop
untuk
dewasa
Sudip
lidah
logam/spatula
lidah
logam panjang 12 cm
Sudip
lidah
logam/spatula
lidah
logam panjang 16,5
cm
Tempat tidur periksa
dan
Xperlengkapannya.
Termometer
untuk
dewasa
Timbangan dewasa
Tonometer Schiotz
BAHAN HABIS PAKAI
Alkohol

Povidone Iodine

Podofilin Tinctura 25%

Kapas

Kasa non steril

Kasa steril

Masker wajah

Sabun tangan atau


antiseptic
Sarung tangan steril

17
18
19
20
21
22
23

24
25
26
27
28

29

30

31

9
10

Sarung
steril

tangan

Non

1 buah
1 buah
1 buah
1 Buah
Sesuai Kebutuhan
1 buah
1 buah

3 buah.
1 buah
1 buah
1 buah
4 buah

4 buah

1 buah

1 buah
1 buah
1 buah.
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
sesuai Kebutuhan
Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan.

III
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

13
14

IV
1
2
3
V
1
2

3
4
5
6
7

B
I

1
2
3
4

PERLENGKAPAN
Bantal
Baskom cuci tangan
Kasur
Lampu spiritus
Lemari alat
Meja instrumen
Meteran tinggi badan
Perlak
Pispot
Sarung bantal
Seprei
Sikat
untuk
membersihkan
peralatan
Stop Watch
Tempat sampah
tertutup yang
dilengkapi dengan
injakan pembuka
penutup
MEUBELEIR
Kursi Kerja
2. Lemari arsip
3. Meja tulis Biro
PENCATATAN DAN
PELAPORAN.
Buku
register
pelayanan
Formulir dan surat
keterangan lain sesuai
kebutuhan pelayanan
yang diberikan.
Formulir
Informed
Consent
Formulir Rujukan
Kertas Resep
Surat Keterangan sakit
Surat
Keterangan
sehat

1 buah
1 buah
1 Buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah.
1 Buah
2 buah
2 buah
1 buah

1 buah
2 buah

3 buah
1 buah
1 buah

Sesuai kebutuhan

Sesuai kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

RUANGAN TINDAKAN DAN RUANGAN GAWAT


DARURAT.
SET
TINDAKAN
MEDIS/GAWAT
DARURAT.
Baki logam tempat alat
steril tertutup.
Collar Brace/Neck
Collar anak
3. Collar Brace/Neck
Collar dewasa
4
Corong

3 buah
1 buah

1 buah.

1 buah

1 buah.

1 set

5
6
7
8
9
10
11
12
13

14

15

16

17

18

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

telinga/Spekulum
telinga
ukuran
kecil,sedang,besar
Dopler
Dressing Forceps
EKG
Emesis
Basin/
Nierbeken besar
Forceps Aligator
Forceps Bayonet
Guedel
Airway
(Oropharingeal
Airway)
Gunting
bedah
standar, lengkung
Gunting
bedah
standar,
lengkung,
ujung
tajam
atau
tumpul
Gunting
bedah
standar,
lengkung,
ujung
tajam
atau
tumpul
Gunting
bedah
standar,
lengkung,
ujung tajam/tumpul
Gunting bedah
standar, lurus ujung
tumpul/tumpul
Gunting bedah
standar, lurus, ujung
tajam/tajam
Gunting bedah
standar, lurus, ujung
tajam/tumpul
Gunting pembalut
Gunting pembuka
jahitan lurus
Handle kaca laring
. Handle kaca
nasopharing
Hooked probes
Kaca laring ukuran
2,4,5,6
Kaca nasopharing
ukuran 2,4,5,6 1
Kait dan kuret
serumen
Kanula hidung anak 1
buah.
Kanula hidung dewasa
Klem arteri 14 cm
(Kocher)
Klem arteri, 12 cm

1
1
1
2

buah
buah
buah
buah

3 buah
3 buah
2 buah
3 buah
3 buah

3 buah

3 buah

3 buah

3 buah

3 buah

1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set
1 set
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
3 buah

31

32

33

34
35

36

37

38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59

lengkung, dengan gigi


1x2 (HalsteadMosquito)
Klem arteri, 12 cm
lengkung, tanpa gigi
(Halstead-Mosquito)
Klem arteri, 12 cm
lurus, dengan gigi 1x2
(Halstead-Mosquito)
Klem arteri, 12 cm
lurus,tanpa gigi
(Halstead-Mosquito)
. Klem arteri, lurus
(Kelly)
Klem/pemegang jarum
jahit, 18 cm (MayoHegar)
Korentang, lengkung,
penjepit alat steril
(23cm)
Korentang, lengkung,
penjepit alat steril (23
cm)
Kursi roda
Lampu kepala
Laringoskop anak
Laringoskop dewasa
Laringoskop neonatus
bilah lurus
Magill Forceps
Nebulizer
Otoskop
Palu reflex
Pinset alat, bengkok
(Remky)
Pinset anatomis, 14,5
cm
Pinset anatomis, 18
cm
Pinset bedah, 14,5 cm
Pinset bedah, 18 cm
Pinset epilasi
Pinset telinga
Pinset insisi
Hordeolum/ Chalazion
Resusitator anak-anak
& sungkup
Resusitator dewasa &
sungkup
Resusitator neonatus
& sungkup
Retraktor, pembuka
kelopak mata
Semprit gliserin

3 buah

3 buah

3 buah

3 buah
3 buah

2 buah

2 buah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
3 buah
3 buah
3 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73

74

75
76
77
78
79
80
81
82
83
II
1.
2.
3.
4
5
6
7
8.

Silinder korentang
steril
Skalpel, tangkai pisau
operasi
Spalk
Spekulum hidung
Spekulum mata
Sphygmomanometer
untuk anak
Sphygmomanometer
untuk dewasa
Stand lamp untuk
tindakan
Standar infus
Steteskop anak
Steteskop dewasa
Steteskop
janin/Laenac
Suction pump (alat
penghisap)
Sudip lidah
logam/Spatula lidah
logam panjang 12 cm
Sudip lidah
logam/Spatula lidah
logam panjang 16,5
cm
Tabung oksigen dan
regulator
Tempat tidur periksa
dan perlengkapannya
Termometer anak.
Termometer dewasa
Timbangan anak
Timbangan dewasa
Tissue Forceps
Torniket karet
Usungan (brankar )
BAHAN HABIS
PAKAI
.Abocath/wing needle
No. 20
Abocath/wing needle
No. 23
.
Abocath/wing
needle No. 26
Abocath/wing needle
No.18
Alkohol 1 botol 1 botol
Anestesi topikal tetes
mata 1 botol 1 botol
Benang
chromic
catgut
Benang silk

1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
4 buah

4 buah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Kebutuhan

Sesuai
kebutuhan
Kebutuhan

Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai kebutuhan
Kebutuhan

Sesuai kebutuhan
Kebutuhan

9.
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Cairan
desinfektan/Povidone
Disposable syringe 1
cc
Disposable syringe 10
cc
Disposable syringe 2,5
- 3 cc
Disposable syringe 5
cc
Disposable syringe 50
cc
Endotracheal
tube
( ETT ) 2.5
Endotracheal
tube
( ETT ) 3
Endotracheal
tube
( ETT ) 4
Goggle

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah

1 Buah
Sesuai
Kebutuhan

1 Buah
Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

ukuran

2 buah

2 buah

No. 10

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

No. 12

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

No. 14

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

1 tube
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai

1 tube
Sesuai Kebutuhan

26

Infus set/ intra vena


set dewasa
Infus set/intra vena
set anak
Jarum jahit untuk
operasi mata,
Lingkaran
Jarum jahit, lengkung,
lingkaran
penampang segitiga
Jarum jahit, lengkung,
lingkaran,
penampang bulat
Jarum jahit, lengkung,
3/8 lingkaran
penampang segitiga
Jarum jahit, lengkung,
3/8 lingkaran,
penampang bulat
Kapas

27

Kasa non steril

28
29

Kasa steril
Kateter Foley
5-8 French
Kateter karet
(Nelaton)
Kateter karet
(Nelaton)
Kateter karet
(Nelaton)
Lubricant gel

20
21

22

23

24

25

30
31
32
33
34
35

Masker wajah
Micropore

1 botol

surgical

Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

36

37

38
39
40
41
42
43
44
45
46

III
1
2
3
4

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

tape
Mucous suction,
silikon Nomor 8 dan
10
Nasogastric
Tube/selang lambung (
3,5,8 )
Pelilit
kapas/Cotton
applicator
Sabun tangan atau
antiseptic
Sarung tangan non
steril
Sarung tangan steril
Selang karet untuk
anus
Skapel, mata pisau
bedah besar
Skapel,mata
pisau
bedah kecil
Verban elastic
Water
based
gel
untuk
EKG
dan
Doppler
PERLENGKAPAN
Bak
instrument
tertutup
Bantal
Celemek plastic
Dorongan tabung
oksigen dengan tali
pengaman
Duk bolong, sedang
Jam/timer
Kain balut segitiga
( mitella )
Kasur
Kotak
penyimpan
jarum bekas
Lemari alat
Lemari obat
Mangkok
untuk
larutan
Meja instrumen/alat
Perlak plastic
Pispot
Sarung bantal
Seprei
Sikat tangan
Sikat
untuk
membersihkan
peralatan

Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

1 botol
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

1 box

1 box

1 box

1 box

Sesuai
Kebutuhan
1 tube

Sesuai Kebutuhan

1 buah

2 buah

1 buah
1 buah
1 buah

1 buah
1 buah
1 buah

2 buah
1 buah
5 buah

2 buah
1 buah
5 buah

1 buah
9 buah

1 buah
9 buah

1 buah
1 buah
2 buah

1 buah
1 buah
2 buah

1
2
2
2
2

1 buah

buah
buah
buah
buah
buah

1 buah

Sesuai Kebutuhan

1 tube

2 buah
2 buah
2 buah

20
21

22
23
24
25
26
IV
1
2
3
V
1
2
3

Stop Watch
Tempat sampah
tertutup yang
dilengkapi
dengan
injakan
pembuka penutup
Toples
kapas/Kasa
steril
Tromol
kasa/Kain
steril 25 X 120 mm
Waskom bengkok
Waskom cekung
Waskom cekung
MEUBELAIR
Kursi kerja
Lemari arsip
Meja tulis biro
PENCATATAN &
PELAPORAN
Buku
register
pelayanan
Formulir dan Surat
Keterangan lain
Formulir
Informed
Consent

1 buah
1 buah

1 buah
1 buah
4 buah
2 buah
2 buah
3 buah
1 buah
1 buah
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan

Formulir rujukan

Kertas resep

Surat
Sakit

RUANGAN KESEHATAN IBU, ANAK (KIA), KB,


DAN IMUNISASI

SET PEMERIKSAAN
KESEHATAN IBU

1
2
3

1/2 Klem Korcher


Anuskop
Bak Instrumen dengan
tutup
Baki Logam Tempat
Alat Steril Bertutup
Doppler
Gunting Benang

4
5
6
7
8
9
10
11

12

Keterangan

Gunting Verband
Korcher Tang
Mangkok
untuk
Larutan
Meja Instrumen / Alat
Meja
Periksa
Ginekologi dan kursi
pemeriksa
Palu Refleks

JUMLAH
MINIMUM
PERALATAN
1 buah
3 buah
1buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

1 buah

YANG TERSEDIA

113
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

28

29
30
31
32
33
II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
III

Pen Lancet
Pinset
Anatomi
Panjang
Pinset Anatomi Pendek
Pinset Bedah
Silinder
Korentang
Steril
Sonde mulut
Spekulum
Vagina
(Cocor Bebek) Besar
Spekulum
Vagina
(Cocor Bebek) Kecil
Spekulum
Vagina
(Cocor Bebek) Sedang
Spekulum Vagina
(Sims)
Sphygmomanometer
Dewasa
Stand Lamp untuk
tindakan
Stetoskop Dewasa
Stetoskop
Janin
/
Fetoscope
Sudip lidah logam /
Spatula Lidah Logam
panjang 12 cm
Sudip lidah logam /
Spatula Lidah Logam
panjang 16,5 cm
Tampon Tang
Tempat Tidur Periksa
Termometer Dewasa
Timbangan Dewasa
Torniket Karet
SET PEMERIKSAAN
KESEHATAN ANAK
Alat Pengukur Panjang
Bayi
Flowmeter anak (high
flow)
Flowmeter
neonatus
(low flow)
Lampu periksa
Pengukur
lingkar
kepala
Pengukur tinggi badan
anak
Sphygmomanometer
dan manset anak
Stetoskop pediatric
Termometer Anak
Timbangan Anak
Timbangan bayi
SET PELAYANAN KB

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
2 buah
5 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah

2 buah

1
1
1
1
1

buah
buah
buah
buah
buah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1
1
1
1

buah
buah
buah
buah

1
2
3
IV
1
2
V
1
2
3

Baki Logam Tempat


Alat Steril Bertutup
Implant Kit
IUD Kit
SET IMUNISASI
Vaccine carrier
Vaccine Refrigerator
BAHAN HABIS PAKAI
Alkohol
Benang
Chromic
Catgut
Cairan Desinfektan

Disposable Syringe, 1
cc
Disposable
Syringe,
2,5 3 cc
Disposable Syringe, 5
cc
Kain Steril

Kapas

Kasa Non Steril

10

Kasa Steril

11

Lidi kapas Steril

12
13

Lubrikan gel
Masker

14

Podofilin Tinctura 25%

15

Sabun Tangan
Antiseptik
Sarung Tangan

4
5
6

16
VI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11

atau

PERLENGKAPAN
Ari timer
Bantal
Baskom Cuci Tangan
Celemek Plastik
Duk Bolong, Sedang
Kasur
Kotak
Penyimpan
Jarum Bekas
Lemari Alat
Lemari Obat
Meteran
(untuk
mengukur
tinggi
Fundus
Perlak

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

1
1
1
1
2
1
1

buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah

1 buah
1 buah
1 buah

2 buah

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

12
13
14
15
16
17
18
19

20

21
22
23
24

Pispot
Pita Pengukur Lila
Pompa
Payudara
untuk ASI
Sarung Bantal
Selimut
Seprei
Set Tumbuh Kembang
Sikat
untuk
Membersihkan
Peralatan
Tempat Sampah
Tertutup yang
dilengkapi dengan
injakan pembuka
penutup
Tirai
Toples Kapas / Kasa
Steril
Tromol Kasa / Kain
Steril
Waskom Bengkok Kecil

1 buah
1 buah
1 buah
2
1
2
1
1

buah
buah
buah
buah
buah

2 buah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

MEUBELAIR
Kursi Kerja
4 buah
Lemari Arsip
1 buah
Meja Tulis biro
1 buah
PENCATATAN & PELAPORAN
KESEHATAN IBU & KB
Buku KIA
Sejumlah ibu
hamil yang
dilayani
2
Buku Kohort Ibu
1 buah
3
Formulir dan surat
Sesuai
keterangan lain
Kebutuhan
4
Buku Register Ibu
1 buah
5
Formulir
Informed
Sesuai
Consent
Kebutuhan
6
Formulir Laporan
Sesuai
Kebutuhan
7
Formulir Rujukan
Sesuai
Kebutuhan
B. KESEHATAN ANAK
1
Bagan Dinding MTBS
1 buah
2
Bagan MTBS
1 buah
3
Buku register Bayi
1 buah
4
Formulir Deteksi Dini
Sesuai
Tumbuh Kembang
Kebutuhan
Anak
5
Formulir Kuesioner
Sesuai
Pra Skrining
Kebutuhan
Perkembangan (KPSP)
6
Formulir Laporan
Sesuai
Kesehatan Anak Balita
Kebutuhan

VII
1
2
3
VIII
A.
1

Sejumlah ibu hamil yang


dilayani

Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

dan Prasekolah
7
Formulir
Laporan
Kesehatan Bayi
8
Formulir Pencatatan
Balita Sakit umur 2
bulan sampai 5 tahun
9
Formulir Pencatatan
Bayi Muda umur
kurang dari 2 bulan
10 Formulir Rekapitulasi
Laporan Kesehatan
Anak
Balita
dan
Prasekolah
11 Formulir Rekapitulasi
Laporan kesehatan
Bayi
12 Register Kohort Anak
Balita
13 Register Kohort Bayi
C. IMUNISASI
1
Formulir lain sesuai
kebutuhan pelayanan
yang diberikan
2
Formulir laporan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

RUANGAN PERSALINAN

I
1

SET OBSTETRI & GINEKOLOGI

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Bak instrumen
tertutup besar (Obgin)
Bak
instrumen
tertutup kecil
Bak
instrumen
tertutup Medium
Doppler
Doyeri Probe Lengkung
Endotracheal
Tube
Dewasa 2,5
Endotracheal
Tube
Dewasa 3
Endotracheal Tube
Dewasa 4
Gunting Benang
Gunting Episiotomi
Gunting Iris Lengkung
Gunting Operasi Lurus
Gunting Tali Pusat
Klem
Fenster/Klem
Ovum
Klem Kasa (Korentang)
Klem
Kelly/Klem
Kocher Lurus
Klem Linen Backhauss
Klem Mosquito Halsted

3 buah
3 buah
3 buah
1 buah
1 buah
3 buah
3 buah
3 buah
3
3
3
3
3

buah
buah
buah
buah
buah

3 buah
3 buah
3 buah
3 buah
3 buah

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
II
1

Lengkung
Klem Mosquito Halsted
3 buah
Lurus
Klem Pemasang Klip
3 buah
Hegenbarth
Lampu Periksa
1 buah
Halogen
Masker
Oksigen
+
2 buah
Kanula Nasal Dewasa
Meja Instrumen
2 buah
Needle Holder Matheiu
3 buah
Pelvimeter Obstetrik
1 buah
Pinset
Jaringan
3 buah
(Sirurgis)
Pinset
Jaringan
3 buah
Semken
Pinset Kasa (Anatomis)
3 buah
Resusitator Dewasa
1 set
Retraktor
Finsen
1 buah
Tajam
Setengah Kocher
3 buah
Skalpel No. 3
3 buah
Skalpel No. 4
3 buah
Spekulum
(Sims)
5 buah
Besar
Spekulum (Sims) Kecil
5 buah
Spekulum
(Sims)
5 buah
Medium
Spekulum
Cocor
5 buah
Bebek Grave Besar
Spekulum
Cocor
5 buah
Bebek Grave Kecil
Spekulum
Cocor
5 buah
Bebek Grave Medium
Standar infus
1 buah
Stetoskop Dewasa
1 buah
Stetoskop
Janin/
1 buah
Fetoscope
Stilet untuk
1 buah
Pemasangan ETT
Tabung Oksigen dan
1 set
Regulator
Tempat
Klem Kasa
2 buah
(Korentang) 2
Tempat Tidur Periksa
1 set
(examination bed)
Tempat Tidur untuk
1 set
Persalinan
Tensimeter dewasa
1 buah
Termometer Dewasa
1 buah
SET INSERSI DAN EKSTRAKSI AKDR
Aligator Ekstraktor
AKDR

3 buah

2
3

4
5
6
III
1
2
3
4
5
6
7
8
9

10
11
12
13
IV
1
2

Gunting Mayo CVD


Klem
Kasa
Lurus
(Sponge
Foster
Straight)
Klem Penarik Benang
AKDR
Sonde Uterus Sims
Tenakulum Schroeder
SET RESUSITASI BAYI
Baby Suction Pump
portable
Endotracheal Tube 2,5
Endotracheal Tube 3
Endotracheal Tube 3,5
Endotracheal Tube 4
Infant
T
piece
resuscitator
dengan
PEEP
Infant T piece System
Laringoskop Neonatus
Bilah Lurus (3 ukuran)
Meja Resusitasi
dengan Pemanas
(Infant
Radiant Warmer)
Oxygen Concentrator
Penghisap
Lendir
DeLee (neonatus)
Pompa
Penghisap
Lendir Elektrik
Stetoskop
Duplex
Neonatus
BAHAN HABIS PAKAI
Alkohol

Benang
Catgut
Desinfektan

Gelang Bayi

5
6

Infus Set Dewasa


Infus Set dengan Wing
Needle untuk Anak
dan Bayi nomor 23
dan 25
Jarum Jahit Tajam

Jarum Jahit Tumpul

Kantong Urin

10

Kapas

Chromic

3 buah
3 buah
3 buah
3 buah
3 buah
1 set
1
1
1
1

buah
buah
buah
buah

1 buah
1 buah
1 set

1 set
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
2 set

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

2 set
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

11

Kateter Folley dewasa

12

Kateter Nelaton

13

Kateter intravena 16 G

14

Kateter intravena 18 G

15

Kateter Intravena 20 G

16

20

Kateter
Penghisap
Lendir Dewasa 10
Kateter
Penghisap
Lendir Dewasa 8
Nasogastric
Tube
Dewasa
Nasogastric
Tube
Dewasa 5
Pembalut

21

Pengikat tali pusat

22

Plester Non Woven

23

Sabun
Cair
untuk
Cuci Tangan
Sarung Tangan

17
18
19

24
25

26
27
28
29
30
31
32
V
1
2
3
4
5
6
7

Sarung Tangan
Panjang (Manual
plasenta)
Sarung Tangan Steril
Spuit disposable
(steril) 20 ml
Spuit/Disposable
Syringe (steril) 1 ml
Spuit/Disposable
Syringe (steril) 10 ml
Spuit/Disposable
Syringe (steril) 3 ml
Spuit/Disposable
Syringe (steril) 5 ml
Three-way
Stopcock
(steril)
PERLENGKAPAN
Lemari Alat
Lemari Obat
Mangkok Iodin
Pengukur panjang bayi
Pengukur
Tinggi
Badan (microtoise)
Pisau Pencukur
Timbangan bayi

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

2 buah
2 buah
3 buah
3 buah
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

5 buah
5 buah
5 buah
5 buah
5 buah
5 buah
1
1
1
1

buah
buah
buah
buah

1 buah
1 buah
1 buah

8
9
10
11
VI
1
2
3
VII
1
2

Timbangan Dewasa
Tromol Kasa
Waskom
Bengkok
Ukuran 30 cm
Waskom
Bengkok
Ukuran 23 cm
MEUBELAIR

1 buah
1 buah

Kursi Kerja
Lemari Arsip
Meja Tulis biro
PENCATATAN &
PELAPORAN
Formulir Informed
Consent

3 buah
1 buah
1 buah

Formulir dan Surat


Keterangan lain sesuai
kebutuhan pelayanan
yang diberikan
Formulir Laporan

Formulir Partograf

Formulir
Persalinan/nifas dan
KB
Formulir Rujukan

6
7
8
9

Formulir
Kelahiran
Formulir
Kematian
Formulir
Keterangan
Bersalin

Surat
Surat
Surat
Cuti

1 buah
1 buah

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

E. Ruangan Rawat Pasca Persalinan


I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
II
1
2
3

SET PERAWATAN PASCA PERSALINAN


ARI Timer
Boks Bayi
Sphygmomanometer
Dewasa
Standar infus
Stetoskop Anak
Tabung Oksigen dan
Regulator
Tempat Tidur Dewasa
Termometer Anak
Termometer Dewasa
Timbangan Bayi
BAHAN HABIS PAKAI
Infus Set Dewasa
Kantong Urin
Kasa Non Steril

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set
1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
2 buah
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

Kasa Steril

Kateter Folley dewasa

Kateter intravena 16 G

Kateter intravena 18 G

Kateter Intravena 20 G

11

Kateter
Penghisap
Lendir Dewasa 10
Kateter
Penghisap
Lendir Dewasa 8
Sarung Tangan

12

Sarung Tangan Steril

13

Spuit
disposable
(steril) 20 ml
Spuit/Disposable
Syringe (steril) 1 ml
Spuit/Disposable
Syringe (steril) 10 ml
Spuit/Disposable
Syringe (steril) 3
Spuit/Disposable
Syringe (steril) 5 ml
PERLENGKAPAN

10

14
15
16
17
III
1
2
3
4

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Bantal
Baskom Kecil
Handuk Pembungkus
Neonatus
Kantong Metode
Kanguru sesuai
ukuran Neonatus
Kasur
Kotak
Penyimpan
Jarum Bekas
Lemari Obat
Lemari Alat
Lemari Kecil Pasien
Perlak
Pispot
Pompa
Payudara
untuk ASI
Sarung Bantal
Selimut Bayi
Selimut Dewasa
Seprei
Set Tumbuh Kembang
Anak
Sikat
untuk

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

2 buah
2 buah
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

5 buah
5 buah
5 buah
5 buah
5 buah
1 buah
1 buah
Sesuai
Kebutuhan
1 set
1 buah
1 buah
1
1
1
2
1

buah
buah
buah
buah
buah

1 buah
2
2
2
2

buah
buah
buah
buah

1 buah
1 buah

Sesuai Kebutuhan

19

20
21
22
IV
1
2
3
V
1
2
3

Membersihkan
Tempat Sampah
Tertutup yang
dilengkapi dengan
injakan pembuka
penutup
Toples Kapas / Kasa
Steril
Tromol Kasa / Kain
Steril
Waskom Bengkok Kecil
MEUBELAIR
Kursi Kerja
Lemari Arsip
Meja Tulis biro
PENCATATAN &
PELAPORAN
Buku Register
Pelayanan
Formulir lain sesuai
kebutuhan pelayanan
Rekam Medik Pasien

2 buah

2 buah
2 buah
2 buah
3 buah
2 buah
2 buah

1 buah
Sesuai
kebutuhan
Sesuai
kebutuhan

F. RUANGAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


I
1

2
3
4

SET KESEHATAN GIGI & MULUT


Atraumatic Restorative
Treatment (ART)
Enamel
Access
Cutter
Eksavator
Berbentuk Sendok
Ukuran
Kecil
(Spoon
Excavator
Small)
Eksavator
Berbentuk Sendok
Ukuran
Sedang
(Spoon
Excavator
Medium)
Eksavator
Berbentuk Sendok
Ukuran
Besar
(Spoon
Excavator
Large)
Double
Ended
Applier and Carver
Spatula Plastik
Hatchet
Batu Asah
Bein Lurus Besar
Bein Lurus Kecil
Bor Intan (Diamond

1 buah
1 buah

1 buah

1 buah

1 buah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set

6
7
8
9
10
11
12

13

14
15
16
17
18

19
20
21
22

23

Bur Assorted) untuk


Air
Jet Hand Piece
(Kecepatan Tinggi)
(round,
inverted dan fissure)
Bor Intan Kontra Angle
Hand Piece
Conventional
(Kecepatan Rendah)
(round, inverted dan
fissure)
Ekskavator Berujung
Dua (Besar)
Ekskavator Berujung
Dua (Kecil)
Gunting Operasi Gusi
(Wagner) (12 cm )
Handpiece
Contra
Angle
Handpiece Straight
Kaca Mulut Datar No.4
Tanpa Tangkai
Klem/Pemegang
Jarum Jahit (Mathieu
Standar)
Set Kursi Gigi Elektrik
yang terdiri dari :
Kursi Gigi
Cuspidor Unit
Meja Instrumen
Foot Controller
untuk Hand Piece
Kompresor Oilless 1
PK
Jarum exterpasi
Jarum K-File (15-40)
Jarum K-File (45-80)
Light Curing
Mikromotor dengan
Straight dan Contra
Angle Hand Piece (Low
Speed Micro Motor
portable
Pelindung Jari
Pemegang Matriks
(Matrix Holder )
Penahan Lidah
Pengungkit Akar Gigi
Kanan Mesial (Cryer
Distal )
Pengungkit Akar Gigi
Kanan Mesial (Cryer

1 buah

5 buah
5 buah
1 buah
1 buah
1 buah
5 buah
1 buah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set
1 set
1 set
1 buah

1 buah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

24
25
26
27
28
29

30

31
32

33

34
35
36
37
38
39

Mesial)
Penumpat Plastis
Periodontal Probe
Penumpat Semen
Berujung Dua
Pinset Gigi
Polishing Bur
Skeler Standar ,
Bentuk Cangkul Kiri
(Type Chisel/Mesial)
Skeler Standar ,
Bentuk Cangkul
Kanan (Type
Chisel/Mesial)
Skeler Standar, Bentuk
Tombak (Type Hook)
Skeler Standar, Black
Kiri dan Kanan (Type
Chisel/Mesial)
Skeler Standar, Black
Kiri dan Kiri (Type
Chisel/Mesial)
Skeler Ultrasonik
Sonde Lengkung
Sonde Lurus
Spatula
Pengaduk
Semen
Spatula
Pengaduk
Semen Ionomer
Set Tang Pencabutan
Dewasa (set)
Tang gigi anterior
rahang atas dewasa
Tang gigi premolar
rahang atas
Tang
gigi
molar
kanan rahang atas
Tang gigi molar kiri
rahang atas
Tang
molar
3
rahang atas
Tang sisa akar gigi
anterior
rahang
atas
Tang sisa akar gigi
posterior
rahang
atas
Tang gigi anterior
dan
premolar
rahang Bawah
Tang
gigi
molar
rahang
bawah
kanan/kiri

1 buah
1 buah
1 buah
5 buah
1 set
1 buah

1 buah

1 buah
1 buah

1 buah
1 buah
5 buah
5 buah
1 buah
1 buah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

1 buah

1 buah
1 buah

Tang gigi molar 3


rahang bawah
Tang
sisa
akar
rahang bawah
Set Tang pencabutan
gigi anak

40

Tang gigi anterior


rahang atas
Tang molar rahang
atas
Tang molar susu
rahang atas
Tang
sisa
akar
rahang atas
Tang gigi anterior
rahang bawah
Tang molar rahang
bawah
Tang
sisa
akar
rahang bawah
41. Skalpel, Mata
Pisau Bedah (Besar)
Skalpel, Mata Pisau
Bedah (Kecil)
Skalpel, Tangkai Pisau
Operasi
Tangkai kaca mulut
PERLENGKAPAN

41
42
43
44
II
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11
12
III
1

Baki Logam Tempat


Alat Steril Bertutup
Korentang,
Penjepit
Sponge (Foerster)
Lampu Spiritus Isi 120
cc
Lemari peralatan
Lempeng
Kaca
Pengaduk Semen
Needle Destroyer
Silinder
Korentang
Steril
Sterilisator kering
Tempat
Alkohol
(Dappen Glas)
Toples Kapas Logam
dengan Pegas dan
Tutup (50 x 70 mm)
Toples
Pembuangan
Kapas (50 x 75 mm)
Waskom
Bengkok
(Neirbeken)
BAHAN HABIS PAKAI
Betadine Solution atau

1 buah
1 buah

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
5 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Sesuai

Sesuai Kebutuhan

desinfektan lainnya
Sabun tangan atau
antiseptic
Kasa

Benang Silk

Chromik Catgut

Alkohol

Kapas

Masker

Sarung tangan

IV

MEUBELAIR

1
2
3
V
1

Kursi Kerja
Lemari Arsip
Meja Tulis biro
PENCATATAN DAN PELAPORAN

Buku register
pelayanan
Kartu Rekam Medis

Formulir
Consent

Formulir rujukan

Surat
Keterangan
Sakit
Formulir dan Surat
Keterangan lain sesuai
kebutuhan pelayanan
yang diberikan

Informed

Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

G. RUANGAN PROMOSI KESEHATAN


I
1

2
3
4
5
6
7
8

SET PROMOSI KESEHATAN


Alat Peraga Cara
Menyusui yang Benar
(Boneka dan fantom
payudara)
Alat
Permainan
Edukatif (APE)
Biblioterapi
Boneka Bayi
Buletin Board / Papan
Informasi
Cetakan Jamban
Cetakan Sumur Gali
(Cicin)
Komputer dan Printer

1 paket

1 paket
Sesuai
Kebutuhan
1 buah
1 buah
1 buah
1buah
1 buah

Sesuai Kebutuhan

9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
II
1
2
III
1
2
3
4
IV
1
2
3

Fantom Gigi Anak


Fantom Gigi Dewasa
Fantom Mata Ukuran
Asli
Fantom Mata Ukuran
Besar (Fiberglass)
Fantom
Panggul
Wanita
Flip Chart dan Stand
Food Model
Gambar Anatomi Gigi
Gambar Anatomi Mata
Gambar Anatomi Mata
60 x 90
Gambar Panggul LakiLaki
Kamera Foto / Handy
Camp
Laptop
Layar ukuran 1 x 1,5
M / Screen
Leaflet-Leaflet
Megaphone / Public
Address System
Papan Tulis Putih
Poster-Poster
Proyektor
/
LCD
Proyektor
Radio
Kaset/
Tape
Recorder
Televisi dan Antena
VCD/ DVD Player
Wireless System /
Amplifier & Wireless
Microphone
Bahan Habis Pakai
Cairan Desinfektan
Tangan
Cairan
Desinfektan
Ruangan
PERLENGKAPAN
Kabel Tambahan, @ 20
m
Portable Generator
Tempat
Sampah
Tertutup
Lemari alat
MEUBELAIR
Kursi kerja
Lemari Arsip
Lemari
Alat-Alat

2 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 lembar
1 lembar
1 lembar
1 lembar
1 unit
1 unit
1 unit
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

1 buah
1 buah
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
1 unit
1 unit
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

4
V
1
2

Audiovisual
Meja tulis biro
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
Buku register
pelayanan
Formulir dan Surat
Keterangan lain sesuai
kebutuhan pelayanan
yang diberikan
Kartu Status Pasien
Sesuai

1 buah
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

H. Ruangan ASI
I
1
II
1
2
III
1
2
3
IV
1
2
3

SET ASI
Breast pump
BAHAN HABIS PAKAI
Cairan Desinfektan
Tangan
Cairan
Desinfektan
Ruangan
PERLENGKAPAN
Tempat Sampah
Tertutup
Waskom
Waslap
MEUBELAIR
Kursi
Meja
untuk
ganti
popok bayi
Meja perlengkapan

1 buah
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
2 buah
1 buah
2 buah
3 buah
1 buah
1 buah

I. LABORATORIUM
I SET LABORATORIUM
1
Batang Pengaduk
2
Beker, Gelas
3
Botol Pencuci
4
Corong Kaca (5 cm)
5
Erlenmeyer, Gelas
6
Fotometer
7
Gelas Pengukur (100
cc)
8
Gelas Pengukur (16 Oz
/ 500 ml)
9
Hematology
Analizer
(HA)
10 Hemositometer
Set
/Alat Hitung Manual
11 Lemari Es
12 Mikroskop Binokuler
13 Pipet Mikro 5-50, 100200, 500-1000 ul
14 Pipet Berskala (Vol 1
cc)
15 Pipet Berskala (Vol 10

3
3
1
3
2
1

buah
buah
buah
buah
buah
buah

1 buah
1 buah
1 set
1 set
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
3 buah

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29

30
31

II
1

cc)
Pipet
Tetes
(Pipet
Pasteur)
Pot Spesimen Dahak
Mulut Lebar
Pot Spesimen Urine
(Mulut Lebar)
Rotator Plate
Sentrifuse Listrik
Sentrifuse
Mikrohematokrit
Tip Pipet (Kuning dan
Biru)
Tabung Kapiler
Mikrohematokrit
Tabung
Reaksi
(12
mm)
Tabung Reaksi dengan
tutup karet gabus
Tabung
Sentrifus
Tanpa Skala
Telly Counter
Termometer 0 50
Celcius
Urinometer
(Alat
Pengukur Berat Jenis
Urine)
Wadah Aquades
Westergren
Set
(Tabung Laju Endap
Darah)
BAHAN HABIS PAKAI

2
3

Blood Lancet dengan


Autoklik
Kawat Asbes 1
Kertas Lakmus

Kertas Saring

Kaca Objek

Kaca Penutup (Dek


Glass)
Penghisap
Karet
(Aspirator)
PERLENGKAPAN

7
III
1
2
3
4
5
6

Kaki Tiga
Lampu Spiritus
Pembendung
Penjepit Tabung dari
Kayu
Pensil Kaca
Pemanas/Penangas

12 buah
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
1 buah
1 buah

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

1 buah
3 buah
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

12 buah
6 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

1 buah
1 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah

Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan
Sesuai Kebutuhan

9
10
11
12
13

dengan Air
Rak Pengering
Rak Pewarna Kaca
Preparat
Rak Tabung Reaksi
Stopwatch
Sengkelit / Ose
Sikat Tabung Reaksi
Timer

IV

MEUBELAIR

Kursi Kerja

2
3
V
1

Lemari Peralatan
1 bauh
Meja Tulis biro
1 buah
PENCATATAN DAN PELAPORAN

7
8

2
3

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
3 buah
1 buah
1 bauh

2 buah

Buku register
pelayanan
Formulir
Informed
Consent

Sesuai
Kebutuhan
Sesuai
Kebutuhan

Formulir dan Surat


Keterangan lain sesuai
kebutuhan pelayanan
yang diberikan

Sesuai
Kebutuhan

J. RUANGAN FARMASI
I
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
II
1
2
3

III
1

Etiket
Kertas Perkamen
Wadah Pengemas dan
Pembungkus untuk
Penyerahan Obat
PERLENGKAPAN
1. Alat Pemanas yang
Sesuai

1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1
1
1
1

Sesuai Kebutuhan

Sesuai Kebutuhan

K.

SET FARMASI
Analitical Balance
(Timbangan Mikro)
Batang Pengaduk
Corong
Cawan
Penguap
Porselen (d.5-15cm)
Gelas Pengukur 10mL,
100mL dan 250mL
Gelas Piala 100mL,
500mL dan 1
Higrometer
Mortir (d. 5-10cm dan
d.10-15cm) + stamper
Pipet Berskala
Spatel logam
Shaker
Termometer skala 100
BAHAN HABIS PAKAI

Sesuai Kebutuhan

buah
buah
buah
buah

1 buah
1 buah
1 buah

1 buah

2
3
4
5

6
IV

Botol
Obat
dan
Labelnya
Lemari pendingin
Lemari dan Rak untuk
Menyimpan Obat
Lemari untuk
Penyimpanan
Narkotika,
Psikotropika dan
Bahan Obat
Berbahaya Lainnya
Rak
tempat
pengeringan alat
MEUBELAIR

1 buah
1 buah
1 buah

1 buah

1 buah

1
2
3
V
1
2

Kursi Kerja
2 buah
Lemari Arsip
1 buah
Meja Tulis biro
1 buah
PENCATATAN & PELAPORAN

3
4
5
6

1 buah
1buah
1 buah

Blanko LPLPO
Blanko Kartu Stok
Obat
Blanko Copy resep
Buku Penerimaan
Buku Pengiriman
Buku Pengeluaran
Obat Bebas,
BebasTerbatas dan
Keras
Buku
Pencatatan
Narkotika
dan
Psikotropika
Form
Laporan
Narkotika
dan
Psikotropika
Formulir dan Surat
Keterangan lain sesuai
kebutuhan pelayanan
yang diberikan

1 buah
1 buah

1 buah

1 buah

1 b uah

Sesuai
Kebutuhan

K. Ruangan Rawat Inap


I
1
2
3
4
5
6

SET RAWAT INAP


Ari Sound Timer
Baki
Instrumen
Bertutup
Bak
Instrumen
Bertutup 30 X 30 Cm
Bisturi No 10
Brankar
Gunting Lengkung,
Ujung Tajam
(Metzenbaum) (18 Cm)
Gunting Lengkung,
Ujung Tumpul
(Metzenbaum) (18 Cm)

1 buah
1 buah
1 buah
1 kotak
1 buah
3 buah

3 buah

Sesuai Kebutuhan

10
11
12
13
14
15
16
17

18

19

20

21
22

23

24
25

26
27

28
29
30
31

Gunting Lurus, Ujung


Tajam (Metzenbaum)
(18 Cm)
Gunting Lurus, Ujung
Tumpul
(Metzenbaum) (18 Cm)
Gunting
Mayo
Lurus/Lengkung
Gunting
Pembuka
Jahitan, Lurus
Kaca Pembesar
Kanula Hidung
Kateter,
Selang
Penghisap Lendir Bayi
Kauter
Klem Agrave, 14 Mm
(Isi 100)
Klem Arteri, 12 Cm,
Lengkung Dengan Gigi
1 X 2 (HalsteadMosquito)
Klem Arteri, 12 Cm,
Lengkung Tanpa Gigi
(Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm,
Lurus Dengan Gigi 1 X
2 (Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, 12 Cm,
Lurus Tanpa Gigi 1 X 2
(Halstead-Mosquito)
Klem Arteri, Lurus
(Kelly)
Klem/Pemegang
Jarum Jahit Dengan
Kunci (Baraquer)
Klem/Pemegang
Jarum Jahit (Mathieu
Standar)
Klem/Pemegang Silet
(Barraquer)
Klem/Penjepit Kain
(KocherBackhaus)/Duk Klem
Klep Pengatur Oksigen
Dengan Humidifer 3
Korentang, Lengkung,
Penjepit Alat Steril,23
Cm (Cheattle)
Korentang,
Penjepit
Sponge (Foerster)
.Inkubator Bayi
Lampu Periksa
Lampu Senter

3 buah

3 buah
3 buah
3 buah
3 buah
3buah
3buah
3 buah
3buah

3buah

3 buah

3buah

3buah
3 buah
3buah

3buah
3 buah

3 buah

3 buah
3 buah
3 buah.
1 buah.
1 buah
1 buah

32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48

49

50
51
52
53
54
55
56
57

58

59
60
61
62
63

Manset Anak; Dengan


1 buah
Velecro
Manset Dewasa
1buah
Meja Instrumen, Mayo
1 buah
berstandar
Meja Instrumen/Alat
1 buah
Nebulizer
1 buah
Pinset Anatomis, 14,5
2 buah
Cm
. Pinset Anatomis, 18
2 buah
Cm
Pinset Anatomis
2 buah
(Untuk Specimen)
Pinset Bedah, 14,5 Cm
2 buah
Pinset Bedah, 18 Cm 2
2 buah
buah
Resusitator Untuk
1 buah
Dewasa
Resusitator For Infant
1 buah
Selang Oksigen
3 buah
Skalpel, Tangkai Pisau
2 buah
Operasi
Spalk
1 buah
Sphygmomanometer
2 buah
Standar Infus sesuai
sesuai jumlah
jumlah
tempat tidur
tempat tidur
Standar Waskom,
Tunggal
1 buah
Standar waskom
ganda
Stetoskop infat
Stetoskop anak
Stetoskop dewasa
Suction Pump
Sonde dengan mata
14,5 cm
Sonde
pengukur
dalam luka
Tabung
oksigen
6
Meterkubik
dan
regulator
Tabung
oksigen
1
Meterkubik
dan
regulator
Tabung / sungkup
untuk resusitasi
Termometer infant
Termometer dewasa
Tempat tidur rawat
inap
Tempat tidur rawat

1 buah
1
1
2
1

buah
buah
buah
buah
1 buah
1 buah
1 buah

1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
5-8 buah
2 buah

sesuai jumlah
tempat tidur

64
65
66
67
68
69
70
II
1

2
3

4
5
6

10
11
12
13
14
15
16
17

III

inap untuk anak


Tourniqet karet
Tromol kasa/
kain
steril( 125x 120 mm)
Teromol kasa / kain
steril ( 150x 150 mm)
Waskom bengkok
Waskom cekung
Waskom cuci
Wing needle
Bahan Habis pakai
Cairan
anti
septik/antimikroba( kl
orheksidin Glukonat 24 %,ALKOHOL
6090%)
Benang cat Gut( 15
cm)/ rol/kaset
Disposable
syringe,1
cc
Disposable
syringe,3
cc
Disposable syringe 5
cc
Disposable syringe,10
cc
Jarum
jahit
lengkung,1/2
lingkaran penampang
bulat
Jarum
jahit
lengkung,1/2
lingkaran penampang
segitiga
Jarum
jahit
3/8
,lingkaran penampang
bulat
Jarum
jahit
3/8
lingkaran penampang
segitiga
Kasa non steril
Kasa steril
Kapas
Masker
Plester
Sarung tangan no 6
steril dan non steril
Sarung tangan no 7
steril dan non steril
Sarung
tangan
no
71/2 steril fdan non
steril.
Perlengkapan

1 b uah
1 buah
1 buah
1
1
1
3

buah
buah
buah
buah

Sesuai kebutuhan

1 rol
1 box
1 box
1 box
1 box
1 box

1 box

1 box

1 box

1 box
1 box
1 box
1 box
1 box
Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan
Sesuai kebutuhan

Bantal

Dorongan untuk tabung


oksigen
Duk
Biasa,besar(274x183cm)
Duk
biasa,sedang
(91x98 cm)
Duk bolong, besar
(274x183cm) letak lubang
di tengah (23x10)
Duk bolong, kecil
Duk bolong,sedang
Handuk bayi
Handuk
kecil
(60x40cm)
Kain penutup meja
mayo
kasur

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

19
20
21
22
23
24
25

I.
1.
2.
3.
4.
II
1.
2.

3.
4.

Sesuai jumlah tempat


tidur
2 buah
3 buah
3 buah
3 buah

3 buah
3 buah
3 buah
3 buah
3 buah

Sesuai
jumlah
tempat tidur
1 buah
mandi 10 buah

Kursi Roda
Lap
untuk
pasien
Pispot anak
Pispot dewasa
Pispot
fraktur/immobilisasi
Pispot Pria/Urial
Perlak, Tebal Lunak
(200 X 90 Cm)

1 buah
2 buah
2 buah

10 buah

Sarung Bantal
20 buah
Selimut
20 buah
Selimut Bayi
15 buah
Sikat Tangan
5 buah
sprei
20 buah
Sprei Kecil/Steek
15 buah
Laken 15 bua
Tempat
Sampah 4 buah
Tertutup
Dengan
Injakan
Meubelair
Kursi
12 buah
Lemari kecil untuk
Sesuai
jumlah
perlengkapan pasien
tempat tidur
Lemari peralatan
1 buah
Penyekat Ruangan
7 buah
Pencatatan dan pelaporan
Formulir Rujukan
Formulir Lain
Sesuai
Kebutuhan
Informed Consent
Kertas Resep

Sesuai kebutuhan
Sesuai

Kebutuhan
5.
6.

Rekam Medis Pasien


Sesuai kebutuhan
Rawat Inap
Surat
Keterangan Sesuai kebutuhan
Sakit

L Ruangan Sterilisasi
I Set Sterilisasi
1.
Autoclave
2.

1.
2.
3.

Korentang, Lengkung,
Penjepit Alat Steril, 23
Cm (Cheattle)
II.Bahan Habis Pakai

1 buah
3 buah

Anda mungkin juga menyukai