PEMBIMBING :
Dr. dr. Dewi S. Soemarko, MS, Sp.Ok
Oleh:
Aisa Tios
NPM : 1506805811
Program Pendidikan Dokter Magister Kedokteran Kerja
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
JAKARTA
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN....................................................................................................................2
BAB II: STATUS OKUPASI.................................................................................................................4
BAB III: TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................16
BAB IV: PEMBAHASAN.................................................................................................................. 20
BAB V: KESIMPULAN & SARAN.................................................................................................. 24
BAB VI: DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 25
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau Sindroma Terowongan Karpal merupakan sindrom
neuropati tekanan/jebakan (entrapment neuropathy), yang dialami kurang lebih 2.7 5.8% dari
populasi orang dewasa. Sindroma ini terjadi akibat adanya tekanan terhadap nervus medianus
pada saat melalui terowongan karpal (carpal tunnel) di pergelangan tangan sehingga dapat
menyebabkan sensasi nyeri, baal, dan seperti tersengat listrik / tingling.1
Selama tahun 1998, dapat diperkirakan bahwa 3 dari setiap 10.000 pekerja kehilangan
waktu kerjanya yang disebabkan oleh CarpalTunnelSyndrome (CTS).Dari masing-masing
pekerja tersebut, kehilangan lebih dari 10 hari kerja. Rata-rata biaya yang harus dikeluarkan
untuk pengobatan dan hilangnya hari kerja adalah sekitar $30.000 untuk setiap pekerja yang
mengalami CarpalTunnelSyndrome (CTS).
CTS akibat kerja hingga saat ini merupakan salah satu penyakit akibat kerja yang
patogenesisnya belum jelas dan bersifat multifaktorial. Menurut hasil penelitian meta analisis
yang dilakukan pada tahun 2012 dari 37 penelitian antara Januari 1980 sampai dengan
Desember 2009, dengan menggunakan definisi dan kriteria penyakit berdasarkan National
Institute for Occupational Health and Safety didapatkan keterkaitan positif antara Carpal
Tunnel Syndrome (CTS) dengan kekuatan tangan (hand force), repetisi / kegiatan berulang,
penggunaan alat dengan vibrasi, dan postur pergelangan tangan di mana terjadi peningkatan
resiko Carpal Tunnel Syndrome (CTS) kira-kira dua kali lipat.3,4
Penegakan diagnosis okupasi harus dilengkapi dengan anamnesis yang teliti terhadap
keluhan klinis dan riwayat pekerjaan serta detail pekerjaan yang dikerjakan pasien, pemeriksaan
fisik dan inspeksi tempat kerja serta pemetaan potensial bahan berbahaya yang dapat memajan
pekerja. Penatalaksanaan harus dilaksanakan secara menyeluruh dari segi klinis dan okupasi.
3
B. Permasalahan
1. Tujuan Umum
Diketahuinya dan dipahaminya kejadian Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yang
berhubungan dengan pekerjaan serta penatalaksanaannya pada pekerja I.T
(Information Technology) di sebuah perusahaan.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya
penatalaksanaan
dan
dipahaminya
definisi,
etiologi,
patofisiologi,
dan
pekerjaan.
b. Diketahui dan dipahami pajanan yang dapat mengakibatkan Carpal Tunnel
Syndrome (CTS) yang berhubungan dengan pekerjaan sebagai pekerja I.T
(Information Technology).
c. Diketahui dan dipahami cara menegakkan diagnosis okupasi.
d. Diketahuinya dan dipahaminya penatalaksanaan terhadap Carpal Tunnel
Syndrome (CTS) yang berhubungan dengan pekerjaan pada pekerja I.T
(Information Technology).
3. Manfaat
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat kepada pembaca dalam mengetahui tindakan
preventif terhadap Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dalam kegiatan bekerja terutama yang
berkaitan dengan kegiatan pekerja I.T dengan menggunakan komputer.
4
BAB II
STATUS OKUPASI
Berkas Okupasi
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : KLINIK PT. SILO
No Berkas
:1
No Rekam Medis
: (-)
Data Administrasi
Tanggal:
15 Februari 2016
Nama
Alamat
No. Telp
Kedudukan dalam Keluarga
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status Perkawinan
Kedatangan yang ke
Telah Diobati Sebelumnya
Alergi Obat
Sistem Pembayaran
Aisa Tios
NPM/NIP: 1506805811
Tn. OA
Greenbay Apartemen, Pluit
021-6613858
Anak
Laki-laki
Buddha
S1
IT Programmer
Nama Perusahaan : PT. SILO
Jenis : Pertambangan
Lajang
Kunjungan Pertama
Tidak
Tidak
Dibiayai Perusahaan
Data Pelayanan
I. ANAMNESIS (subyektif)
(dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien )
A. Alasan kedatangan/keluhan utama :
Nyeri dan kesemutan di tangan kanan dan kiri sejak 1 minggu yang lalu.
B. Keluhan lain /tambahan
Tidak ada
C. Riwayat perjalanan penyakit sekarang:
5
Pasien mengeluh telapak tangan dan jari-jari kanan dan kiri terasa nyeri dan kesemutan
selama 1 minggu. Nyeri dan baal dirasakan terus menerus terutama sebagian telapak tangan dan
di jari-jari jempol sampai jari ke-empat. Dirasakan semakin tidak nyaman terutama ketika
bekerja lama dengan komputer. Tangan kanan dirasa lebih berat daripada tangan kiri. Nyeri
atau baal tidak terasa menyebar sampai lengan atas. Riwayat pengobatan mandiri: Panadol,
tidak teratur, tidak dirasakan membaik. Riwayat trauma sebelumnya tidak ada. Riwayat keluhan
yang sama sebelumnya tidak ada.
Pasien bekerja di PT. SILO sejak 5 bulan yang lalu sebagai IT Programmer yang
tugasnya adalah berpartisipasi dalam pengembangan software di perusahaan. Semenjak bekerja
di PT. SILO, pasien bekerja di kantor rata-rata mencapai 10 jam sehari selama hari kerja Senin
Jumat. Kemudian di hari Sabtu dan Minggu terkadang harus mengejar deadline pekerjaan
sehingga sering kali harus mengambil waktu 3-4 jam per hari di rumah. Dalam bekerja, pasien
menggunakan modalitas komputer (Personal Computer) pada saat di kantor; dan laptop pada
saat di rumah.
Sebelumnya, pasien bekerja di PT. INTECH sebagai IT Staff yang tugasnya adalah
berpartisipasi dalam maintenance hardware dan pengembangan software di perusahaan dengan
porsi pekerjaan 50:50. Bila maintenance hardware, maka pasien akan lebih banyak bergerak
antara satu ruang ke ruang yang lain karena memenuhi panggilan staf kantor yang bermasalah
dengan komputernya atau melakukan setting laptop baru. Bila bekerja dengan komputer, ratarata menggunakan laptop dan jarang menggunakan PC (Personal Computer). Rata-rata di
perusahaan sebelumnya, waktu kerjanya 8 jam sehari di hari kerja. Jarang lembur di akhir
minggu. Pada saat bekerja di perusahaan dulu, tidak pernah mengalami keluhan seperti
sekarang.
Pasien setelah pulang ke rumah biasanya juga mengisi waktu luangnya dengan main
games (game console) selama 2 3 jam dan tidur sekitar jam 12 atau 1 pagi.
D. Riwayat penyakit keluarga:
Riwayat DM/Hipertensi/Jantung/Asma (-)
E. Riwayat penyakit dahulu:
Riwayat maag (+)
Riwayat DM/Hipertensi/Jantung/Asma (-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat trauma sebelumnya (-)
F. Riwayat Sosioekonomi dan Kebiasaan
Riwayat merokok (-)
6
Jenis Pekerjaan
Bahan / Material
yang Digunakan
Tempat Kerja
(Perusahaan)
Masa Kerja
(Dalam Bulan/Tahun)
IT Programmer
Komputer / Laptop,
Mousepad, Mouse
PT. SILO
2015 2016
(5 Bulan)
IT Staff
Komputer / Laptop,
Mousepad, Mouse
PT. INTECH
2013 2015
(2 Tahun)
Uraian Tugas
atasan
Briefing dengan
Urutan
kegiatan
(tuliskan urutan
sesuai bagan
alur di no 2)
3
Fisik
Kimi
a
Biol
ogi
Ergonomi
(sesuai Brief
survey)
Gangguan
kesehatan
yang mungkin
Risiko
kecelakaa
n kerja
Psikososi
al
Bahaya Potensial
Bahaya Potensial
20.30 06.00
19.30 20.30
17.30 19.30
17.00 17.30
13.00 17.00
12.00 13.00
ISHOMA
Briefng dengan atasan.
Melakukan pemeriksaan rutin di ruang server. ( termasuk membetulkan/maintenance kabel,
mengangkat perangkat, dan maintenance software)
Coding, melakukan pekerjaan dengan PC untuk membuat program, website, dan lain-lain.
08.00 12.00
07.00 07.40
06.00 07.00
Urutan
kegiatan
(tuliskan urutan
sesuai bagan
alur di no 2)
Bahaya Potensial
Kimi
a
Risiko
kecelakaa
n kerja
Biol
ogi
Ergonomi
(sesuai Brief
survey)
Melakukan
Bising
pemeriksaan rutin (mesin
di ruang server server),
(termasuk
suhu
membetulkan/mai dingin,
ntenance kabel, (suhu
mengangkat
ruang
perangkat, dan server),
maintenance
radiasi
software)
(monitor
komputer)
Ekstensi wrist
(pergelangan
tangan), duduk
lama
membungkuk,
Angkat barang
Coding,
Radiasi melakukan
(Monitor
pekerjaan dengan komputer)
PC untuk
membuat
program, website,
dan lain-lain
Ekstensi wrist
(pergelangan
tangan), duduk
lama
membungkuk.
4.
Fisik
Gangguan
kesehatan
yang mungkin
Psikososi
al
Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Pasien mengeluh telapak tangan dan jari-jari kanan dan kiri terasa nyeri dan kesemutan selama 1
minggu. Tangan kanan dirasa lebih berat daripada tangan kiri. Pasien bekerja sebagai IT Programmer
terutama bekerja dengan komputer termasuk kegiatan mengetik selama + 9 10 jam per hari atau + 45
50 jam per minggu. Sebelumnya tidak ada riwayat keluhan ini.
5.
10
6.
BRIEF
SURVEY
11
Berikan tanda pada bagian kanan atau kiri sesuai dengan hasil anamsesis / observasi
Catatan : Nilai High Risk, bila masing-masing bagian tubuh total skore > 2
Cara melakukan penilaian Brief Survey:
1.
Amati gerakan atau tanyakanlah gerakan yang biasa dilakukan pada saat pasien
bekerja.
2.
Cocokan gerakan yang dilakukan sesuai dengan kolom bagian tubuh: tangan dan
pergelangan; siku; bahu; leher; punggung dan tungkai.
3.
Berikan tanda v pada baris sikap, disesuaikan dengan gerakan pada apa (gerakan
yang ditulis sesuai pada no 2.
4.
Mulailah menilai dari tangan dan pergelangan sampai tungkai : tanya atau lihatlah !!
Lihat contoh di bawah ini:
a. Sikap .... berikan tanda v sesuai sikap yang cocok dan yang ada saja. Jangan
lupa, untuk tangan kanan, tanda dituliskan di bagian kanan gambar. Untuk tangan kiri, tanda
diberikan di bagian kiri gambar.
b. Kekuatan, beri tanda : ada tangan menjepit >= 1 kg ? , bila ada, pada tangan
apa ? Beri tanda v pada bagian kanan kalimat tsb, bila ada di tangan kanan
12
c. Lama ,
apa jepitan .=10 detik? , bila ada, pada tangan apa? Beri tanda v
pada bagian kanan kalimat, bila ada di tangan kanan
d. Frekuensi , apa gerakan dilakukan >= 30 kali per menit nya?? Bila ada pada
tangan apa ?? Beri tanda v pada bagian kanan kalimat tsb, bila ada pada tangan kanan
5. Hitunglah : untuk tangan kanan : sikap apa ada tanda v ? , bila ada, maka beri nilai 1 (tak
peduli jumlah gambar yg ditandai)
kekuatan bila ditandai, beri nilai 1
Lama
bila ditandai, beri nilai 1
Frekuensi bila ditandai, beri nilai 1
6. Tulislah pada baris TOTAL, di kolom tangan kanan : nilainya = sikap + kekuatan+ lama +
frekuensi = 1+1+1+1= 4
7. Kesimpulan: Tangan Kanan skorenya = 4 high risk ( karena total score lebih dari 2)
Kesimpulan:
Penilaian untuk pasien
Hand and wrist
: right/left (4/4) high/high
Elbow
: right/left (0/0)
Shoulder
: right/left (2/2) medium
Neck
: high (3)
Back
: medium (2)
Legs
:0
I. PEMERIKSAAN FISIK
13
1. Tanda Vital
a. Nadi
b. Pernafasan
: 82 kali/menit
: 18 kali/menit
2. Status Gizi
a. Tinggi Badan
Lingkar perut
: 171 cm
: 91 cm
Kesadaran menurun
Tidak
Ya
Ya
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Baik
Baik
Baik
Baik
Tidak baik
Tidak baik
Tidak baik
Tidak baik
mata kanan
a.
Persepsi Warna
Normal
b.
Kelopak Mata
Normal
c.
Konjungtiva
Normal
k.
Visus mata :
tanpa koreksi
20/20
Piknikus
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
6. Mata
Ket
j.
Atletikus
5.
Kepala
a. Tulang
b. Kulit kepala
c. Rambut
d. Bentuk wajah
h.
i.
Berat Badan 85 kg
: 110/80 mmHg
: 36.5 C
mata-kiri
Normal
Tidak Normal
(odema)
Hiperemis
Sekret(-)
Pucat
Pterigium
Strabismus
Normal
Normal
tidak
keruh
Normal
Normal
Normal
Ikterik
Keruh
Tidak Normal
Ikterik
Keruh
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Normal
tidak
keruh
Normal
Normal
Normal
Normal
Tidak Normal
Normal
Tidak Normal
Normal
Normal
Hiperemis
Pucat
Normal
Strabismus
Sekret (-)
Pterigium
Tidak Normal
Tidak Normal
Dengan koreksi :
20/20
7.Telinga
a. Daun Telinga
b. Liang Telinga
Telinga kanan
Normal
Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Telinga kiri
Normal
Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
14
- Serumen
tidak ada
c.
Membrana Timpani
Intak
d.
e.
f.
g.
h.
Test berbisik
Test Garpu tala Rinne
Weber
Swabach
Bing
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
i.
Lain lain .
ada serumen
Menyumbat (prop)
Tidak intak
lainnya
Tidak Normal
Tidak Normal
tidak ada
Intak
Normal
Normal
Normal
Normal
ada serumen
Menyumbat (prop)
Tidak intak
lainnya
Tidak Normal
Tidak Normal
8. Hidung
a. Meatus Nasi
b. Septum Nasi
c. Konka Nasal
d. Nyeri Ketok Sinus
maksilar
e. Penciuman
Normal
Normal
Normal
Normal
Tidak Normal
deviasi ke
Udem lubang hidung ........
Nyeri tekan positif di ..
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Tidak Normal
Normal
Hiperemis
b.
Tonsil :
Ukuran
Kanan : To T1 T2 T3
Normal Hiperemis
c.
Palatum
Normal
Normal
d.
Lain- lain
12. Leher
a. Gerakan leher
b. Otot leher
c.
d.
e.
f.
g.
Kelenjar Thyroid
Pulsasi Carotis
Tekanan Vena Jugularis
Trachea
Lain-lain : ..
13. Dada
a. Bentuk
b. Mammae
c.
Granulasi
Kiri : To T1 T2 T3
Normal Hiperemi
Tidak
Keterangan
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
Terbatas
spasme/kontraksi
Tidak Normal
Bruit
Tidak Normal
Deviasi
keterangan
Simetris
Normal
Asimetris
Tidak Normal
Tumor : Ukuran
Letak
Konsistensi
Lain lain
15
Perkusi
Keterangan
Normal
Kanan
Sonor
Tidak Normal
Kiri
Redup
Iktus Kordis
Batas Jantung
c. Auskultasi :
- Bunyi napas
- Bunyi Napas tambahan
Bunyi Jantung
15. Abdomen
a. Inspeksi
b. Perkusi
c. Auskultasi:
d. Hati
e. Limpa
f.
Bising Usus
Ginjal
:
:
Vesikular
tak ada
Wheezing
Normal
Ballotement
h.
Normal
Normal
Normal
Timpani
Normal
Normal
Normal
Kanan ;
Normal
Tidak
Normal
17. Vertebra
Hipersonor
Brc.vesikular
Ronkhi
Keterangan
Tidak Normal
Redup
Tidak Normal
Tidak normal
Teraba shoeffne ..
Normal
Tidak Normal
Normal
Tidak
Kiri :
Normal
Tidak Normal
Normal
Tidak
Kiri :
Normal
Tidak Normal
Normal
Normal
Tidak Normal
Normal
Normal
Normal
Normal
skoliosis
Lordosis
Kanan
18.Tulang / sendi Ekstremitas atas
Simetri kanan dan kiri
Gerakan
Range of motion:
Abduksi - Neers Test
Adduksi - Hawkins Test
Drop arm test
Yergason Test
Speed test
Vesikular
tak ada
Wheezing
Sebutkan ....
Kiri :
Normal
c Genitalia Eksternal
d. Prostat (khusus Pria)
Redup
Tidak Normal
Kanan ;
16. Genitourinaria
a. Kandung Kemih
b. Anus/Rektum/Perianal
Sonor
Brc.vesikular
Ronkhi
Kanan ;
g.
Hipersonor
Ya
Normal
Normal
Normal
Normal
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Ada
lainnya
kiposis
Kiri
Tidak
Normal
Normal
Normal
Normal
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
ada
ada
ada
16
Tulang
Sensibilitas
Oedema
Varises
Kekuatan otot
Pin Prick Test
Phallen test
Tinnel test
Finskelstein test
Normal
normal
baik
tidak ada
tidak ada
5 / 5./ 5./ 5
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Vaskularisasi
kelainan kuku / jari
tidak
tidak baik
ada
ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Normal
normal
baik
tidak ada
tidak ada
5/ 5 / 5./ 5
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak
tidak baik
ada
ada
Ada
Ada
Ada
Ada
baik
tidak ada
tidak baik
ada
baik
tidak ada
tidak baik
ada
Ya
Normal
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Tidak
Normal
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Normal
tidak normal
baik
tidak ada
tidak ada
baik
tidak ada
tidak baik
ada
ada
tidak baik
ada
5 / 5./ 5./ 5
Tulang
Sensibilitas
Oedema
Varises
Vaskularisasi
kelainan kuku / jari
Normal
normal
baik
tidak ada
tidak ada
baik
tidak ada
tidak
tidak baik
ada
ada
tidak baik
ada
Kanan
Normal
Normal
Tidak ada
Normal
Normal
baik
baik
baik
baik
baik
baik
baik
tidak normal
tidak normal
tidak normal
tidak normal
Kiri
Normal
normal
Normal
normal
tic
Normal
Normal
tidak
tidak
ataxia
tidak normal
tidak normal
tidak baik
tidak baik
tidak baik
tidak baik
tidak baik
tidak baik
tidak baik
N VII (fascialis)
N VIII
N IX
baik
baik
baik
tidak baik
tidak baik
tidak baik
17
N IV
N V (trigeminus)
N VI
baik
baik
baik
tidak baik
tidak baik
tidak baik
21. Refleks
a. Refleks Fisiologis patella,
lainnya .........
b Refleks Patologis: Babinsky
lainnya
a.
NX
N XI
N XII
baik
baik
baik
kanan
kiri
Normal
Tidak Normal
Negatif
Positif
22. Kulit
Kulit
Normal
b.
Selaput Lendir
Normal
c.
d.
Kuku
Lain lain
Normal
tidak baik
tidak baik
tidak baik
Normal
Tidak Normal
Negatif
Positif
Tidak
Normal
Tidak
Normal
Tidak Normal
mengangkat bahu dengan durasi > 10 detik. Resiko sedang di punggung dengan gerakan fleksi
dengan durasi > 10 detik. Dan resiko tinggi di leher untuk gerakan fleksi dengan durasi > 10 detik
dan frekuensi > 2 menit.
VII. Diagnosis Kerja
Carpal Tunnel Syndrome (Klasifikasi Ringan) Manus Dextra dan Sinistra
VIII. Diagnosis Diferensial
Overuse Injury
Median nerve compression at elbow
Flexor carpi radialis tenosynovitis
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau Sindroma Terowongan Karpal merupakan sindrom
neuropati tekanan/jebakan (entrapment neuropathy), yang dialami kurang lebih 2.7 5.8% dari
populasi orang dewasa. Sindroma ini terjadi akibat adanya tekanan terhadap nervus medianus pada
saat melalui terowongan karpal (carpal tunnel) di pergelangan tangan sehingga dapat menyebabkan
sensasi nyeri, baal, dan seperti tersengat listrik / tingling.1
Proses patofisiologi Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yaitu di mana nervus medianus rusak di
terowongan karpal, dimulai dengan adanya proses demyelinasi diikuti dengan degenerasi aksonal.
Ujung-ujung saraf sensorik pada umumnya yang terkena dampak terlebih dahulu, baru diikuti
dengan ujung-ujung saraf motorik. Penyebab kerusakan masih belum diketahui secara pasti namun
pada umumnya, diperkirakan adanya tekanan terowongan karpal abnormal yang terjadi pada pasien
dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Tekanan ini mengakibatkan obstruksi di aliran keluar vena,
tekanan, pembentukan (formasi) udem, dan pada akhirnya kondisi iskemia di saraf. Belum ada
penyebab yang pasti. Sifat dari resiko atau kemungkinan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dapat
berkembang adalah multifaktorial secara epidemiologis dari kondisi genetik, kesehatan, sosial,
vokasional, avokasional, dan demografik.
Menurut hasil penelitian meta analisis yang dilakukan pada tahun 2012 dari 37 penelitian
antara Januari 1980 sampai dengan Desember 2009, ddengan menggunakan definisi dan kriteria
penyakit berdasarkan National Institute for Occupational Health and Safety didapatkan keterkaitan
positif antara Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan kekuatan tangan (hand force), repetisi /
19
kegiatan berulang, penggunaan alat dengan vibrasi, dan postur pergelangan tangan di mana terjadi
peningkatan resiko Carpal Tunnel Syndrome (CTS) kira-kira dua kali lipat.3,4
Dalam hal pekerja kantor, menurut penelitian yang dilakukan oleh Mayo Clinic di Amerika,
ditemukan bahwa pengguna komputer lebih dari 7 jam per hari berisiko untuk terkena CarpalTunnel
Syndrome (CTS) atau lebih dari 20 jam per minggu. Disinyalir bahwa semakin tinggi durasi
penggunaan keyboard, semakin rentan seseorang terkena CarpalTunnelSyndrome (CTS).2
Insiden Carpal Tunnel Syndrome (CTS) diperkirakan sebanyak 1 3 kasus per 1000 orang
per tahun. Di Indonesia pada saat ini belum ada data yang cukup jelas untuk insiden Carpal Tunnel
Syndrome (CTS). Pada umumnya, perbandingan populasi wanita dan pria adalah 3 10:1 dan usia
puncak terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah 45 60 tahun di mana 10% dari pasien
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) biasanya kurang dari 31 tahun. Obesitas dan kondisi kebugaran
seseorang (fitness) diperkirakan juga ada pengaruh ke meningkatnya insiden Carpal Tunnel
Syndrome (CTS). 5,7
Dalam melakukan diagnosis Carpal Tunnel Syndrome (CTS), penting untuk mengetahui
riwayat pasien. Gejala yang sering muncul adalah rasa baal dan kesemutan di mana gejala tersebut
terjadi secara tidak terus menerus (intermittent) dan berkaitan dengan aktivitas tertentu seperti
menyetir, membaca surat kabar, melukis, merajut. Ada pula gejala kurang kuat nya genggaman,
cenderung untuk menjatuhkan barang dari genggaman tangannya. Keluhan biasanya dirasakan di
permukaan tangan (palmar) dari jari kesatu dan keempat (dalam hal ini adalah distribusi sensorik
nervus medianus). Selain keluhan sensorik, pasien juga sering merasakan nyeri yang dapat menjalar
ke lengah bawah.1,5
Pemeriksaan fisik dapat dengan melakukan pemeriksaan sensorik dengan menggunakan 2
points discrimination test ataupun pinprick sensation. Pemeriksaan motorik untuk melihat apakah
adanya wasting dan kelemahan di otot LOAF (L = First and second lubricals, O = Opponens
policis, A = Abductor pollicis brevis, F = Flexor pollicis brevis). Beberapa pemeriksaan khusus
walaupun disinyalir memiliki sensitivitas dan spesifitas yang rendah seperti Hoffman-Tinel Sign,
Phalen Sign yang memiliki 80% spesifisitas tetapi sensitivitas rendah, Carpal Compression Test di
mana sensitivitas sampai dengan 89% dan 96% spesifisitas, Square Wrist Sign dengan 70%
sensitivitas dan spesifisitas.1,5
Untuk pemeriksaan penunjang, tidak ada pemeriksan darah khusus maupun pemeriksaan
radiologis yang dapat dilakukan secara rutin. Namun, pemeriksaan dengan modalitas
electromyography (EMG) dan nerve conduction studies (NCS) dianggap sebagai cara yang lebih
20
Ringan
Sedang
Berat
Durasi
<1 tahun
Two-point
Kelemahan
discrimination
(weakness)
test
Normal
Absen
Kemungkinan
tahun
abnormalitas
> 1 tahun
Abnormalitas
Minimal
Ada
Atrofi
Absen
Minimal
Ada
Electromyograph
Nerve Conduction
y (EMG)
Studies (NCS)
Tidak ada
Tidak ada
denervasi
penurunan kecepatan
Tidak ada
ringan
Tidak ada
denervasi ringan
penurunan kecepatan
Ada denervasi
ringan
Ada penurunan
kecepatan signifikan
1,5
21
ii.
signifikan.
2.
Penatalaksanaan medikamentosa
Kortikosteroid oral dapat memberikan manfaat jangka pendek. Pemberian nonsteroidal anti inflammatory (NSAID) atau Cyclooxygenase-2 inhibitors (COX-2)
sebagai analgesik dan untuk mengurangi peradangan dapat disarankan. Sedangkan
untuk penggunaan vitamin B6 (Pyridoxine) tidak bermanfaat. Diuretik dapat diberikan
bila ada penampakan udem di sekitar terowongan karpal (karena meningkatkan
3.
bila dibiarkan dapat berkembang menjadi kerusakan saraf permanen. Pada umumnya, 90% Carpal
Tunnel Syndrome (CTS) memiliki respon baik terhadap penatalaksanaan konservatif. Bila ada pasien
dengan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) yang memiliki penyakit lain seperti diabetes, fraktur tulang
pergelangan tangan, maka prognosisnya biasanya lebih buruk dibaningkan yang tidak1
22
BAB IV
PEMBAHASAN
1.Diagnosis klinis
Dasar diagnosis klinis:
Anamnesa, Pemeriksaan Fisik,
Pemeriksaan Penunjang, Body
Map Discomfort, dan Brief
Survey.
Carpal Tunnel
Syndrome -Manus Dextra
dan Sinistra
Anamnesis:
Pasien mengeluh
telapak tangan dan jarijari kanan dan kiri terasa
nyeri dan kesemutan
Obesitas Grade I
komputer (Personal
Computer) pada saat di
kantor; dan laptop pada
saat di rumah.
Sebelumnya,
pasien bekerja di PT.
INTECH sebagai IT
Staff yang tugasnya
adalah berpartisipasi
dalam maintenance
hardware dan
pengembangan software
di perusahaan dengan
porsi pekerjaan 50:50.
Bila maintenance
hardware, maka pasien
akan lebih banyak
bergerak antara satu
ruang ke ruang yang
lain karena memenuhi
panggilan staf kantor
yang bermasalah dengan
komputernya atau
melakukan setting
laptop baru. Bila
bekerja dengan
komputer, rata-rata
menggunakan laptop
dan jarang
menggunakan PC
(Personal Computer).
Rata-rata di perusahaan
sebelumnya, waktu
kerjanya 8 jam sehari di
25
kematian. 2) Obesitas
menyebabkan pembiayaan yang
besar akibat penyakit yang
terkait dengan obesitas 3)
Obesitas dapat menurunkan
tingkat produktivitas pekerja
dan meningkatkan perlunya
untuk manajemen disabilitas
dan pendukung lain 4)
Lingkungan kerja mungkin
dapat berkontribusi kepada
obesitas. Dalam meta analisis
ini, dugaan bahwa berat badan
berlebih dan obesitas berkaitan
dengan stress di pekerjaan,
bekerja dengan shift, dan jam
kerja panjang.8 Penelitian tahun
2014 untuk pekerja di Amerika
Serikat menunjukkan 27.7% di
kategori obesitas terutama
untuk mereka yang bekerja >40
jam per minggu dan paparan ke
lingkungan kerja yang hostil.
Yang paling banyak terjadi di
industri kesehatan, administrasi
publik seperti arsitektur dan
engineering, pelayanan
komunitas, administrasi kantor.
Pasien bekerja dengan
komputer, duduk lama dengan
durasi kerja 10 12 jam per
28
4.Jumlah/Durasi Pajanan
Masa kerja
Jumlah jam
terpajan/hari
Konsentrasi pajanan
5 bulan
5 bulan
7.Diagnosis okupasi
a
b
c
d
1.
: bonam
: bonam
: bonam
29
No
.1.
Jenis
permasalahan
Medis & non
medis dll)
Target
waktu
Tatalaksana non-medikamentosa:
1.
Menggunakan
wrist splinting selama bekerja.
2.
Konseling:
a.
Berusaha untuk
mempertahankan posisi netral
pergelangan tangan.
b. Modifikasi bentuk keyboard
dengan menggunakan yang lebih datar.
c.
Istirahat berkala dan latihan
stretching dan strengthening.
3.
Terapi Rehabilitasi:
a.
Konsul fisioterapi dengan
menggunakan Short-wave diathermy.
b.
Konsul gizi ataupun dokter
spesialis olahraga untuk program
penurunan berat badan / exercise.
30
2.
3 bulan
1. Munculnya kesadaran
untuk menjaga berat
badan demi kesehatan.
2. Penurunan berat badan
0.5 1 kg/minggu sampai
mencapai berat ideal yaitu
antara 54 69 kg.
3. Tercapainya kebiasaan
berolahraga / exercise
sebanyak 4 -5
kali/minggu.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan:
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) atau Sindroma Terowongan Karpal merupakan sindrom
neuropati tekanan/jebakan (entrapment neuropathy), yang dialami kurang lebih 2.7 5.8%
dari populasi orang dewasa. Sindroma ini terjadi akibat adanya tekanan terhadap nervus
medianus pada saat melalui terowongan karpal (carpal tunnel) di pergelangan tangan
sehingga dapat menyebabkan sensasi nyeri, baal, dan seperti tersengat listrik / tingling.
Patofisiologi dari Carpal Tunnel Syndrome (CTS) masih belum diketahui dengan pasti.
Didapatkan keterkaitan positif antara Carpal Tunnel Syndrome (CTS) dengan kekuatan
tangan (hand force), repetisi / kegiatan berulang, penggunaan alat dengan vibrasi, dan postur
pergelangan tangan di mana terjadi peningkatan resiko Carpal Tunnel Syndrome (CTS) kira-
komplikasi/gangguan fungsi.
Mengenali potensi bahaya pada bidang pekerjaannya.
Berusaha untuk meminimalisasi pajanan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cestia K. Carpal Tunnel Syndrome - American Family Physician [Internet]. Aafp.org. 2016 [cited
30 March 2016]. Available from: http://www.aafp.org/afp/2011/0415/p952.html#
2. Rempel D, Keir P, Bach J. Effect of wrist posture on carpal tunnel pressure while typing. Journal
of Orthopaedic Research. 2008;26(9):1269-1273.
3. Barcennila A, March L, Jian S, Sambrook P. Carpal Tunnel Syndrome and its Relationship to
Occupation [Internet]. Medscape. 2016 [cited 30 March 2016]. Available from:
http://www.medscape.com/viewarticle/757841
4. You D, Smith A, Rempel D. Meta-Analysis: Association Between Wrist Posture and Carpal Tunnel
Syndrome Among Workers. Safety and Health at Work. 2014;5(1):27-31.
5. Carpal Tunnel Syndrome: Background, Pathophysiology, Epidemiology [Internet].
Emedicine.medscape.com. 2016 [cited 30 March 2016]. Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/327330-overview
6. Levy B. Occupational and environmental health. New York: Oxford University Press; 2011.
7.KurtSe.Obesityandcarpaltunnelsyndrome:isthereacausalrelationship?PubMedNCBI
[Internet].Ncbi.nlm.nih.gov.2016[cited30March2016].Availablefrom:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18264014
8.BorakJ.Obesityandtheworkplace.OccupationalMedicine.2011;61(4):220222.
32
9.LuckhauptSEe.PrevalenceofobesityamongU.S.workersandassociationswithoccupational
factors.PubMedNCBI[Internet].Ncbi.nlm.nih.gov.2016[cited12April2016].Availablefrom:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24512862
33