Sap 2
Sap 2
OLEH:
A.A. I. Tirtamas Wisnu Wardhani
1515351076
1515351144
1515351172
PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
memilih informasi yang relevan terhadap pengambilan keputusan. Saat ini, keterampilan
matematis telah berperan dalam menganalisis permasalahan keuangan yang kompleks,
demikian pula halnya dengan kemajuan teknologi computer akuntansi yang memungkinkan
informasi dapat tersedia dengan cepat. Namun, kesempurnaan teknis tidak pernah mampu
mencegah orang untuk menyadari bahwa tujuan akhir jasa akuntansi organisasi bukan
sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari pelaksanaan segala prosedur akuntansi,
tetapi juga bergantung pada bagaimana perilaku orang-orang di dalam perusahaan, baik
sebagai pemakai maupun pelaksana, dipengaruhi oleh informasi yang dihasilkannya.
1. Akuntansi adalah Tentang Manusia
Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan faktor social secara jelas di desain
dalam aspek-aspek operasional utama dari seluruh system akuntasi. Para akuntan secara
berkelanjutan membuat beberapa asumsi mengenai bagaimana mereka membuat orang
termotivasi, bagaimana mereka menginterprestasikan dan menggunakan informasi akuntansi,
dan bagaimana system akuntansi mereka sesuai dengan kenyataan manusia dan memengaruhi
organisasi. Jika akuntan berhubungan dengan efektifitas dan prosedur perusahaan secara luas,
maka mereka juga selayaknya memonitor ketepatan asumsi yang bersifat
1 kontradiktif
Informasi ekonomi dapat ditambah dengan tidak hanya melaporkan data-data keuangan saja,
tetapi juga data-data nonkeuangan yang terkait dengan proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan kondisi ini adalah wajar jika akuntansi sebaiknya memasukkan dimensi-dimensi
keprilakuan dari berbagai pihak yang terkait dengan informasi yang dihasilkan oleh sistem
akuntansi.
Dalam dimensi akuntansi keprilakuan terdapat 2 bidang yang harus diperhatikan meliputi:
1. Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi
keperilakuan
berada
dibalik
akuntansi
tradisional
yang
berarti
Selain itu, akuntan keprilakuan seharusnya juga perlu menentukan apakah orang-orang yang
terlibat memiliki pengertian tentang system yang didasarkan pada isu-isu keamanan yang
actual atau apakah mereka hanya mencerminkan ketakutan dari sesuatu yang tidak diketahui.
biaya yang mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksi
masa depan. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari
perilaku manusia dan kinerja masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan
mempengaruhi perilaku di masa depan. Mereka melewatkan fakta bahwa arti pengendalian
secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan memotivasi dan mengendalikan
perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam organisasi.
Para akuntan keperilakuan melihat kenyataan bahwa perusahaan yang melakukan
penjualan terlebih dahulu mempertimbangkan perilaku juru tulis yang mencatat pesanan
pelanggan melalui telepon. Para juru tulis tersebut harus menyadari bahwa tujuan mereka
melakukn pekerjan itu adalah untuk kelangsungan hidup organisai. Para akuntan
keperilakuan juga menyadari bahwa mereka bebas mendesai sistem informasi untuk
memengaruhi motivasi, semangat, dan produktivitas karyawan. Tanggung jawab mereka
menjangkau ke luar pengumpulan dan penggunaan laporan akuntansi oleh orang lain.
Akuntan keperilakuan percaya bahwa tujuan utama laporan akuntansi adalah memengaruhi
perilaku dalam rangka memotivasi dilakukannya tindakan yang diinginkan.
Akuntan keperilakuan
Ilmuan keperilakuan
Keutamaan
akuntansi: Keutamaan ilmu sosial: tidak
pengetahuan dasar dan ilmu ada pengetahuan akuntansi
Kemampuan
melaksanakan
mendesain
perencanaan
akuntansi
dan Bukan merupakan elemen Elemen kunci dalam pelatihan
proyek utama dalam pelatihan
keperilakuan
Pengetahuan dan pemahaman terhadap Elemen
kunci
profesional
Ilmiah
Praktik
Teoritis dan Praktik
Melayani klien, menasihati Ilmu lanjutan dan pemecahan
manajemen
masalah
Terbatas terhadap akuntansi- Terbatas terhadap disiplin yang
terkait bidang
PERSPEKTIF
BERDASARKAN
PERILAKU
MANUSIA:
PSIKOLOGI,
memiliki perspektif yang berbeda mengenai kondisi manusia. terutama merasa tertarik
dengan bagaimana cara individu bertindak.
Psikologi, merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan dan
kadang mengubah perilaku manusia. Para psikolog memperhatikan studi dan upaya
memahami perilaku individual.
Bila psikologi memfokuskan perhatian mereka pada individu, sosiologi mempelajari
sistem sosial di mana individu-individu mengisi peran-peran mereka, jadi sosiologi
mempelajari orang-orang dalam hubungan dengan manusia-manusia sesamanya.
Psikologi sosial, adalah suatu bidang dalam psikologi, tetapi memadukan konsepkonsep baik dari psikologi maupun sosiologi yang memusatkan perhatian pada perilaku
kelompok sosial. Penekanan keduanya adalah pada interaksi antara orang-orang dan bukan
pada rangsangan fisik.
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, Arfan Ikhsan. 2010. Akuntansi Keperilakuan Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat