Anda di halaman 1dari 5

PEMATAHAN DORMANSI

A. Dasar Teori
Dormansi dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan pertumbuhan dan
metabolisme yang terpendam, dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak
baik atau oleh faktor dari dalam tumbuhan itu sendiri. Seringkali jaringan yang dorman
gagal tumbuh meskipun berada dalam kondisi ideal.
Dormansi terjadi dalam berbagai bentuk. Banyak biji dorman untuk suatu
periode waktu setelahnya keluar dari buah. Dormansi merupakan suatu mekanisme
mempertahankan diri terhadap suhu yang sangat rendah atau kekeringan di musim
panas. Kurangnya air penting dalam memulai dormansi untuk mempertahankan hidup
pada keadaan kering dan panas, selanjutnya berkurangnya nutrient terutama nitrogen,
dapat merupakan penyebab terjadinya dormansi pada beberapa tumbuhan.
Perkecambahan merupakan suatu proses dimana radikula (akar embrionik)
memanjang ke luar menembus kulit biji. Di balik gejala morfologi dengan pemunculan
radikula tersebut, terjadi proses fisiologi-biokemis yang kompleks, dikenal sebagai
proses perkecambahan fisiologis.
Secara fisiologi, proses perkecambahan berlangsung dalam beberapa tahapan
penting: 1) Absorbsi air; 2) metabolisme pemecahan cadangan makanan; 3) transport
materi hasil pemecahan dari endosperm ke embrio; 4) pembentukan kembali materimateri baru; 5) Respirasi; dan 6) Pertumbuhan embrio.
Banyak faktor yang mengkontrol proses perkecambahan biji, baik yang
bersifat internal dan eksternal. Secara internal proses perkecambahan biji ditentukan
keseimbangan antara promoter dan inhibitor perkecambahan, terutama asam giberelin
(GA) dan asam abskisat (ABA). Faktor eksternal yang merupakan ekologi
perkecambahan meliputi air, suhu, kelembaban, cahaya, dan adanya senyawa-senyawa
kimia tertentu yang berperilaku sebagai inhibitor perkecambahan.
B. Tujuan
Setelah melakukan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Memahami batas-batas kebutuhan air pada proses perkecambahan.
2. Menduga kondisi dormansi dapat disebabkan beberapa faktor luar dan dalam.
3. Memahami bahwa dormansi dapat dipecahkan melalui beberapa cara.
1

C. Prinsip
1. Dormansi adalah keadaan yang terjadi pada biji tumbuhan yang tidak dapat tumbuh.
2. Dormansi dapat dipecahkan dengan berbagai cara/perlakuan.
3. Perkecambahan adalah munculnya akar dari

D. Alat dan Bahan


- Biji Kacang Hijau
- Biji Lombok
- Umbi Bawang Putih
- Akuades
- cetok

- Kapas
- Larutan GA3 5 ppm
- NaOH 10%
- Gelas Ukur
- tanah

- Batang Pengaduk
- Cawan Petri
- Beaker Glass
- polybag

E. Metode Pengukuran
Pengukuran keberhasilan dapat dilakukan dengan penghitungan % kecambah yang
tumbuh.

F. Cara Kerja
a. Pengaruh Perendaan Biji dalam Air terhadap Perkecambahan
1. Siapkan 3 cawan petri atau tempat lainnya sebagai tempat pengecambahan biji

kacang hijau, beri kode I, II, dan III. Beri kapas pada setiap cawan petri sebagai
media pengecambahan kacang hijau.
2. Siapkan 30 butir biji kacang hijau untuk setiap cawan petri. Pilih biji yang berukuran

relatif sama dan baik. Rendam biji dalam akuades selama 15 menit.
3. Siapkan perlakuan sebagai berikut.
a. Perlakuan I

: media tanpa diberi air (hanya dengan kapas kering).

b. Perlakuan II

: media diberi air sedikit (kapas sekedar basah/lembab).

c. Perlakuan III

: media diberi air hingga biji tergenang.

3. Tempatkan ketiga cawan petri tersebut di tempat yang gelap pada suhu kamar.

Jagalah kondisi untuk tiap unit perlakuan tetap stabil selama percobaan dilakukan
dengan mengontrol kondisi perlakuannya sesering mungkin.

4. Amati dan hitung biji yang berkecambah setiap harinya. Sisihkan biji-biji yang

sudah berkecambah untuk menghindari pengulangan penghitungan. Penghitungan


biji yang berkecambah diakhiri apabila salah satu kelompok percobaan sudah
berkecambah di atas 90% atau percobaan dilakukan selama 14 hari
b. Pengaruh Hormon GA3 terhadap Perkecambahan
1. Siapkan 3 cawan petri atau tempat lainnya sebagai tempat pengecambahan biji
lombok, beri kode I, II, dan III.
2. Beri kapas pada setiap cawan petri sebagai media pengecambahan biji lombok dan
basahi kapasnya hingga kondisi lembab.
3. Siapkan masing-masing 30 butir biji lombok untuk setiap perlakuan.
4. Siapkan perlakuan sebagai berikut.
a. Perlakuan I

: perendaman biji lombok dalam GA3 5 ppm selama 1 jam.

b. Perlakuan II

: perendaman biji lombok dalam GA3 5 ppm selama 3 jam.

c. Perlakuan III : perendaman biji lombok dalam GA3 5 ppm selama 6 jam.
5. Tempatkan ketiga cawan petri tersebut pada tempat yang gelap dan suhu kamar.
Rawatlah dan jaga kondisi untuk tiap unit perlakuan tetap stabil dengan mengontrol
kondisi perlakuannya (kapas/media harus tetap lembab selama percobaan dilakukan)
6. Amati dan hitung biji yang berkecambah setiap harinya. Sisihkan biji-biji yang
sudah berkecambah untuk menghindari ulangan penghitungan. Penghitungan biji
yang berkecambah diakhiri apabila salah satu kelompok percobaan sudah
berkecambah di atas 90% atau percobaan dilakukan selama 14 hari.
c. Pengaruh Pendinginan terhadap Perkecambahan.
1. Siapkan 3 cawan petri, beri kode I, II, dan III.
2. Isi setiap cawan petri dengan 5 siung bawang putih yang sama besar (usahakan dari
umbi yang sama)
3. Siapkan perlakuan sebagai berikut.
a. Perlakuan I

: diletakkan pada suhu ruang.

b. Perlakuan II

: diletakkan di refrigerator (+ 15oC) selama 3 x 24 jam.

c. Perlakuan III : diletakkan di freezer (+ 0oC) selama 3 x 24 jam.


4. Lalu tanam semua bawang putih pada tanah (polybag) dan tempatkan pada suhu
ruang.

5. Jagalah kondisi untuk tiap polybag tetap stabil dengan mengontrol kondisi
perlakuannya.
6. Amati dan hitung siung yang berkecambah dalam 14 hari percobaan. Catat pada
hari ke berapa tunas mulai muncul.
d. Pengaruh asam kuat terhadap pemecahan dormansi
?????????????????????????????????????????????????????/
G. Analisis Data
1. Sajikan data pengukuran dan hasil pengamatan saudara dalam tabel data dan buat

grafiknya.
2. Lihatlah daya berkecambah dan grafik laju perkecambahan antar unit-unit

perlakuan. Kelompok mana yang menunjukkan daya atau laju berkecambah yang
paling besar dan kelompok mana yang paling kecil, mengapa demikian?

H. Diskusi
1. Ciri morfologi apa yang menunjukkan adanya perkecambahan?
2. Selama berlangsung perkecambahan fisiologis, proses apa saja yang terjadi pada

kecambah tersebut?
3. Apakah suatu biji memiliki batas-batas toleransi tertentu terhadap berbagai faktor

ekologi perkecambahan, termasuk diantaranya terhadap kebutuhan air?


4. Bagaimana mekanisme GA3 dalam pemecahan dormansi pada biji lombok?

I. Laporan
1. Topik Permasalahan
2. Tujuan Kegiatan
3. Hasil Pengamatan
4. Analisis Data
5. Pembahasan
6. Kesimpulan
7. Diskusi
8. Kepustakaan

9. Lampiran Data Sementara dan Penilaian Kelompok

Anda mungkin juga menyukai