Oleh :
ULYA LATIFAH
NIM : 07140088
ii
Oleh :
ULYA LATIFAH
NIM : 07140088
Mengetahui
Ketua Jurusan Pendidikan Guru MI
iii
Tanda Tangan
Ketua Sidang
Hj. Rahmawati.B, M.A
NIP. 197207152001122 001
Sekretaris
Muhammad Walid, M.A
NIP. 197308232000031 002
Pembimbing,
Muhammad Walid, M.A
NIP. 197308232000031 002
Penguji Utama
Dr. H. M. Zainuddin, M.A
NIP. 196205071995031 001
Mengesahkan
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang
iv
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang
Di
Malang
Assalaamu alaikum Wr.Wb.
Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi,
bahasa, maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa
tersebut di bawah ini:
Nama
NIM
Jurusan
Judul Skripsi
: Ulya Latifah
: 07140088
: PGMI
: Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Sekolah Dasar
Islam Terpadu Insan Permata Kota Malang
maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah
layak diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalaamu alaikum Wr.Wb.
Pembimbing
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan
tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Ulya Latifah
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Untuk:
Perjuangan dan Jihad Islam. Ibunda dan ayahanda tercinta yang tidak pernah
berhenti mendoakan kesuksesanku. Suami tersayang Jafar Tri Kuswahyono,
S.T yang selalu memotivasi secara materiel dan inmateriel. Ananda Wafiuddin
Akbar yang selalu menjadi motivator dan inspirator. Sahabat-sahabat dan
saudara-saudara yang terus-menerus memberi support. Kepada semuanya
kuucapkan Jazaakumullah khoiron jaza atas Motivasi, Dukungan dan Doa
kalian semua. Semoga karya ini menjadi saksi bagi suksesnya perjuangan kita,
Allahu Akbar.
vii
MOTTO:
Sesungguhnya aku ini diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
mulya.(HR. Ahmad)
Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling
baik akhlaknya (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah
wanita sholihah(HR. Bukhari Muslim)
viii
ABSTRAK
Latifah, Ulya. Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Sekolah Dasar Islam
Terpadu Insan Permata Kota Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang. Muhammad Walid, M.A
Pendidikan Akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral
(akhlak) dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan
kebiasaan oleh anak sejak masa analisa hingga ia menjadi mukallaf yang
mengarungi lautan kehidupan. Pengajaran akhlak di sekolah-sekolah pada saat ini
belum diberikan secara mandiri, dalam arti masih terintegrasi dengan mata
pelajaran Agama ataupun Pendidikan Pancasila, namun pada umumnya para
pendidik jarang sekali menyentuh mengenai pendidikan akhlak, karena
pendidikan akhlak dianggap sebagai pemberian ceramah-ceramah saja.
Usia Sekolah Dasar adalah masa yang sangat menentukan untuk masa
depannya dan pendidikan akhlak sangat dibutuhkan. Dalam hal ini harus ada
pendidikan akhlak yang mampu memadukan antara pendidikan sekolah , keluarga,
dan lingkungan secara kontineu, dengan mengkomunikasikan perkembangan anak
kepada pihak sekolah atas apa yang menjadi kebiasaan anak di rumah dan di
lingkungan agar terjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan guru untuk
perbaikan pendidikan khususnya akhlak anak, berangkat dari latar belakang itulah
penulis kemudian ingin membahasnya dalam skripsi dan mengambil judul
Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan
Permata Kota Malang
Sedangkan rumusan masalah yang menjadi pembahasan ini meliputi; apa
saja bentuk-bentuk pendidikan akhlak, bagaimana implementasi bentuk-bentuk
kegiatan pendidikan akhlak, dan aspek-aspek apa yang mendukung implementasi
pendidikan akhlak di Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Permata Kota Malang
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja
bentuk-bentuk pendidikan akhlak, untuk mengetahui bagaimana implementasi
bentuk-bentuk kegiatan pendidikan akhlak, dan untuk mengetahui aspek-aspek
apa yang mendukung implementasi pendidikan akhlak di Sekolah Dasar Islam
Terpadu Kota Malang.
Penelitian yang penulis lakukan ini adalah termasuk dalam penelitian
deskriptif kualitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan
metode observasi, interview dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya,
penulis menggunakan reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan,
serta triangulasi data, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu
berupa data-data yang tertulis atau lisan dari orang dan perilaku yang diamati
sehingga dalam hal ini penulis berupaya mengadakan penelitian yang bersifat
menggambarkan secara utuh tentang keadaan yang sebenarnya. Selain itu, untuk
mendukung uraian dari keadaan yang sebenarnya ada di sekolah, disini penulis
sertakan gambar dan lampiran sebagai pelengkap data.
Hasil dari penelitian yang dilakukan penulis dapat disampaikan di sini
bahwasannya bentuk-bentuk pendidikan akhlak, dan implementasinya serta aspek
pendukungnya dimasukkan dalam program kurikuler, non kurikuler dan ekstra
ix
kurikuler berupa akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia, dan akhlak
terhadap lingkungan serta pembinaan kepribadian Lingkar Quran, yang dijadikan
program untuk mencapai quality assurance sekolah. Kalaupun masih ada program
lain yang belum disebutkan dalam skripsi ini, maka hal itu dapat dijadikan
masukan atau tambahan agar skripsi ini terus berkembang dan tidak berhenti
sampai di sni.
Kata Kunci
: Sekolah, Akhlak.
DAFTAR GAMBAR
1. Suasana istirahat para siswa bermain di depan kelas
2. Saat istirahat siang para siswa bermain didalam kelas
3. Suasana di kelas saat istirahat
4. Santai dengan menikmati bekalnya
5. Suasana santai di dalam kelas, ada yang membaca buku dan makan bekal
yang di bawa dari rumah
6. Sebagian siswa bermain sepak bola saat istirahat
7. Para siswi sedang berwudhu untuk persiapan sholat dhuhur berjamaah
8. Mereka bergantian untuk berwudhu dan tak lupa berdoa
9. Bergantian untuk berwudhu
10. Saat istirahat siang sebagian siswa bermain catur
11. Suasana keakraban saat istirahat
12. Mereka menikmati istirahat di dalam kelas dengan akrab
13. Persiapan main catur dengan saling pengertian
14. Bermain catur dengan di saksikan teman-temannya
xi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Biodata Penulis
2. Bukti Konsultasi
3. Surat Penelitian
4. Surat Pemberitahuan
5. Surat Keterangan
6. Struktur Organisasi SDIT Insan Permata
7. Pedoman Wawancara
8. Daftar Nama Guru dan Karyawan
9. Struktur Kurikulum Kelas
10. Denah Lokasi
xii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Swt. Yang Maha
mengetahui segala sesuatu, yang Maha menyejukkan hati manusia dengan cahaya
pengetahuan, sehingga mereka menjadi hamba-Nya yang shaleh. Shalawat serta
salam semoga selalu tercurah untuk tauladan kita Rasulullah Saw. yang
membimbing ummatnya kepada jalan yang lurus.
Penulisan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI) di jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana
Malik Ibrahim Malang.
Dengan telah tersusunnya tugas akhir (skripsi) ini, tidak lupa penulis
bersyukur kepada Allah Yang Maha Esa, dan mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayugo selaku rektor Universitas Islam Negeri
(UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
2. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, M.A selaku dekan fakultas Tarbiyah
3. Ibu Dr. Hj. Sulalah, M.Ag selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI)
4. Bapak Muhammad Walid, M.A selaku dosen pembimbing skripsi
5. Bapak Yoshi Kurniawan, S.Si selaku Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu
(SDIT) Insan Permata Kota Malang yang telah menerima saya dengan baik
selama melakukan penelitian sekolah
xiii
6. Semua guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Permata Kota Malang
yang telah rela meluangkan waktu ketika saya melakukan penelitian sekolah
7. Semua siswa-siswi SDIT Insan Permata Kota Malang yang telah memberikan
informasi dan data dalam penelitian saya
8. Suamiku Jafar Tri Kuswahyono, S.T dan ananda Wafiuddin Akbar, serta
semua keluargaku.
Tak ada gading yang tak retak, selanjutnya penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan tugas akhir (skripsi) ini meskipun sudah diupayakan secara
hati-hati, baik dalam menggunakan sumber referensi maupun penyajian dan
sistematikanya, tentu masih banyak kekurangan di sana-sini. Oleh karena itu
penulis amat berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat dan
disempurnakan di masa yang akan datang, demi dedikasi kita kepada
pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga Allah selalu membimbing serta
meridhoi amal kita. Amien.
Penulis
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DAN JUDUL i
HALAMAN JUDUL............................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING.................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PENGUJI ............................................ iv
HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................. v
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
MOTTO .. viii
ABSTRAK ... ix
DAFTAR GAMBAR .. . xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
KATA PENGANTAR xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7
D. Sistematika Penelitian ...... 9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Akhlak
1. Pengertian Pendidikan 12
2. Pengertian Akhlak .. 13
xv
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ........................................... 40
B. Kehadiran Peneliti .. 41
C. Lokasi Penelitian ..42
D. Data dan Sumber Data (Objek dan Subjek) Penelitian ...42
E. Teknik Pengumpulan Data .44
F. Analisis Data .48
G. Pengecekan Keabsahan Temuan 50
H. Tahapan-Tahapan Penelitian . 51
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil SDIT Insan Permata Kota Malang
1. Sejarah Berdidrinya SDIT Insan Permata Kota Malang 52
2. Dasar Pemikiran .53
3. Visi, Misi SDIT Insan Permata Kota Malang .55
4. Tujuan SDIT Insan Permata .. 55
5. Quality Assurance (Jaminan Kualitas) ................................... 56
6. Struktur Organisasi SDIT Insan Permata Kota Malang . 56
xvi
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan .... 81
B. Saran .. 82
DAFTAR PUSTAKA . 85
GAMBAR-GAMBAR
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-dasar moral
(akhlak) dan keutamaan perangai, tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan
kebiasaan oleh anak sejak masa analisa hingga ia menjadi mukallaf, pemuda
yang mengarungi lautan kehidupan. Tidak diragukan lagi bahwa keutamaankeutamaan moral, perangai dan tabiat merupakan salah satu buah iman yang
mendalam, dan perkembangan religius yang benar. 1
Jika sejak masa kanak-kanaknya, anak tumbuh berkembang dengan
berpijak pada iman kepada Allah dan terdidik untuk takut, ingat, bersandar,
meminta pertolongan dan berserah diri padaNya, ia akan memiliki potensi dan
respon secara instingtif di dalam menerima setiap keutamaaan dan kemuliaan,
di samping terbiasa melakukan akhlak mulia. Sebab benteng pertahanan
religius yang berakar pada hati sanubarinya, kebiasaan mengingat Allah yang
telah dihayati dalam dirinya dan instropeksi diri yang telah menguasai seluruh
pikiran dan perasaannya, telah memisahkan anak dari sifat-sifat negatif,
kebiasaan-kebiasaan dosa dan tradisi-tradisi jahiliyah yang rusak.2
Masyarakat modern telah berhasil mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupannya,
namun pada sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi canggih tersebut tidak
mampu menumbuhkan moralitas (akhlak) yang mulia. Dunia modern saat ini,
1
Abdullah Nasih Ulwan, Pedoman Pendidikan Anak Dalam Islam I, terj., Syaifullah
Kamali dan Hery N. (Bandung: Asy Syifa, 1990), hal.174
2
Ibid..
termasuk di Indonesia ditandai oleh gejala kemerosotan akhlak yang benarbenar berada pada taraf yang mengkhawatirkan. Kejujuran, kebenaran,
keadilan,
tolong
menolong
dan
kasih
sayang
sudah
tertutup
oleh
yang
terkotak-kotak itu ke dalam tauhid, yaitu suatu keyakinan bahwa ilmu yang
dihasilkan lewat penalaran manusia itu harus dilihat sebagai bukti kasih sayang
Tuhan kepada manusia, dan harus diabdikan untuk beribadah kepada Tuhan
melalui karya-karya manusia yang ikhlas.5
Perilaku serta budi pekerti (akhlak) dari para pelajar saat ini sangatlah
memprihatinkan. Tingkah laku dari seorang siswa kini sudah jarang
mencerminkan sebagai seorang pelajar. Di antara mereka cenderung bertutur
kata yang kurang baik, terkadang mereka bertingkah laku tidak sopan dan tidak
lagi patuh terhadap orang tua maupun terhadap gurunya. Hal ini tentu saja
dipengaruhi oleh kondusif tidaknya pendidikan budi pekerti yang mereka
dapatkan, baik dari lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Keluarga sebagai lingkungan pertama tentu saja memiliki faktor yang penting
dalam membentuk pola perilaku seorang anak.
Pengajaran akhlak di sekolah-sekolah pada saat ini belum diberikan
secara mandiri, dalam arti masih terintegrasi dengan mata pelajaran lain. Mata
pelajaran yang dimaksud adalah Pendidikan Agama ataupun Pendidikan
Pancasila, namun pada umumnya para pendidik jarang sekali menyentuh
mengenai pendidikan akhlak, karena pendidikan akhlak dianggap sebagai
pemberian ceramah-ceramah saja.
Mutu pendidikan yang diselenggarakan sekolah dituntut untuk memiliki
standar mutu pendidikan. Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang
dapat menghasilkan keluaran, baik pelayanan dan lulusan yang sesuai
kebutuhan atau harapan pelanggan (pasar)nya. Sekolah bermutu adalah sekolah
yang dapat memuaskan pelanggannya, baik pelanggan internal maupun
eksternal. Manajemen Mutu Terpadu yang sering disebut dengan TQM (Total
Quality Management) adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang
berusaha memaksimalkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus
menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya. 6
Peranan Guru sebagai pentransfer ilmu sangatlah penting. Seorang guru
tidak hanya memberikan pendidikan itu dalam bentuk materi-materi saja, tetapi
lebih dari itu harus dapat menyentuh sisi tauladannya. Sebab perilaku seorang
gurulah yang pertama-tama dilihat siswanya. Seorang guru selain memberikan
pendidikan yang bersifat materi pelajaran, juga harus memberikan contoh yang
baik dalam sosialisasi kehidupan. Bagaimana murid akan berperilaku sesuai
dengan yang diajarkan oleh gurunya, jika gurunya sendiri tidak pernah
memberikan contoh yang baik terhadap anak didiknya.7
Tujuan dari pendidikan budi pekerti (akhlak) itu sendiri ialah membina
dan membangun kejiwaan serta keadaan seorang anak, sehingga anak tidak
akan terpengaruh oleh lingkungan atau pergaulan yang merugikan dan
kalaupun mereka masih juga salah pilih, maka setidak-tidaknya mereka sudah
dapat berfikir secara
6
Nurochim, Peningkatan Mutu Sekolah (htt://nurochim.multiply.com/journaal/item/1,
diakses 20 Juni 2009)
7
Cucu Lisnawati,Persepsi Masyarakat Terhadap Pendidikan Budi Pekerti di Sekolahsekolah, (htt://infodiknas.com, diakses 20 Juni 2009)
8
Ibid., hlm.2
Bab II
Bab III Metodologi Penelitian ini menjelaskan tentang: Pendekatan dan Jenis
Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi Penelitian, Data dan Sumber
Data (Objek dan Subjek) Penelitian, Prosedur Pengumpulan Data,
Analisis Data, Pengecekan Keabsahan Temuan, dan TahapanTahapan Penelitian
Bab IV Hasil Penelitian ini diawali dengan Profil SDIT Insan Permata Kota
Malang, Sejarah Berdirinya SDIT Insan Permata Kota Malang, Visi
Misi SDIT Insan Permata Kota Malang, Tujuan SDIT Insan Permata,
Quality Assurance (Jaminan Kualitas) , Struktur Organisasi SDIT
Insan Permata Kota Malang, Bentuk-bentuk Pendidikan Akhlak,
Implementasi Pendidikan Akhlak, Aspek-aspek Pendidikan Akhlak,
Kurikulum SDIT Insan Permata, Kurikulum Pendidikan Akhlak SDIT
Insan Permata, Target Pendidikan Akhlak di SDIT Insan Permata,
Kegiatan dalam Pembinaan Akhlak di SDIT Insan Permata, Kegiatan
Siswa dalam Mewujudkan Pendidikan Akhlak, Faktor Pendukung dan
Penghambat Pendidikan Akhlak di SDIT Insan Permata Kota Malang,
Faktor-faktor Pendukung Pendidikan, dan Faktor-faktor Penghambat
Pendidikan.
Bab V
Pembahasan Hasil Penelitian yang menjelaskan tentang TemuanTemuan Pendidikan Akhlak di SDIT Insan Permata, dan KonsepKonsep yang diimplementasikan di SDIT Insan Permata.
10
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Akhlak
1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam
segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dengan kata lain pendidikan adalah
segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan hidup.11
Berdasarkan pengertian di atas menunjukkan bahwa pendidikan itu
mempunyai beberapa karakteristik khusus, menurut Mudyahardjo membaginya
kepada empat hal yaitu:
a.Masa pendidikan. Pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap saat
selama ada pengaruh lingkungan.
b.Lingkungan pendidikan. Pendidikan berlangsung dalam segala lingkungan
hidup, baik yang khusus diciptakan untuk kepentingan pendidikan maupun
yang ada dengan sendirinya.
c.Bentuk kegiatan. Terentang dari bentuk-bentuk yang misterius atau tak
disengaja sampai dengan terprogram. Pendidikan berbentuk segala macam
pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung dalam beranaka
ragam bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarang,kapan,
dan di mana pun dalam hidup. Pendidikan lebih berorientasi pada peserta
didik.
11
hal. 3
12
12
Ibid..
13 Ali Abdul Halim Mahmud , Akhlak Mulia (Jakarta: Gema Insani, 2004), hal 28
14 Ibid..
13
15
Ibid., hlm. 32
16
14
17
Abdullah Salim, Akhlak Islam (Membina Rumah Tangga dan Masyarakat) (Jakarta:
Media Dawah, 1986), hal. 11
18
hal. 14
15
19
16
anak itu dihadapkan kepada situasi yang mengandung dilema moral yang
memberi kemungkinan macam-macam jawaban. Peneliti ingin mengetahui
apa alasan atau sebab anak memilih jawaban tertentu . Berdasarkan penelitian
ternyata bahwa perkembangan moral anak melalui tahapan-tahapan tertentu,
menurut urutan tertentu. Tak mungkin seseorang melompati salah satu tahap.
Kohlberg menemukan enam tingkatan dalam perkembangan moral yaitu:
Tingkaan Pra-Konvensional
a. Orientasi kepatuhan dan hukuman
b. Orientasi instrumental / minat pribadi ( Apa untungnya buat saya?)
Tingkatan Konvensional
c. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas ( Sikap anak baik)
d.Orientasi otoritas dan pemeliharaan aturan sosial ( Moralitas hukum dan
aturan)
Tingkatan Pasca-Konvensional
e. Orientasi kontrak sosial
f. Prinsip etika universal
4. Bentuk-Bentuk Pendidikan Akhlak
Pengertian akhlak dalam Islam lebih luas dibandingkan dengan
pengertian yang dibawa oleh agama-agama lain atau para filosof. Akhlak
Islam membingkai setiap hubungan antar manusia dan makhluk hidup lainnya.
Nilai akhlak menurut pandangan Islam adalah setiap kebaikan yang
dilaksanakan manusia dengan kemauan yang baik dan untuk tujuan yang baik
pula. Manusia dikatakan berakhlak bila ia bersikap baik dalam kehidupan
17
22
Muhaimin dkk, Kawasan dan Wawasan Studi Islam, (Jakarta: Prenada Media 2005) hal
23
18
24
Ibid..
19
sehingga Nabi Saw. Menyerukan agar menajamkan alat potong ketika ingin
menyembelih hewan.25
B. Sekolah Dasar
Sekolah
dasar
(SD)
merupakan
suatu
pendidikan
yang
25
26
20
27
21
( )
.
artinya: Suruhlah anak-anakmu menjalankan ibadah shalat apabila
mereka telah berusia tujuh tahun, dan apabila mereka telah berusia sepuluh
tahun, maka pukullah mereka (apabila tidak mau melakukan shalat) dan
pisahkanlah tempat tidur mereka. (H.R. Abu Daud dan Al-Hakim).
28 Ibid., hlm. 113
22
30
pemberian yang diberikan oleh seorang ayah kepada anaknya yang lebih
utama daripada pemberian akhlak yang baik (HR. Tirmidzi)
Begitu juga dari Ibnu Abbas ra. Bahwa Rasulullah SAW. bersabda yang
artinya:Muliakanlah anak-anak kalian dan didiklah mereka dengan akhlak
yang baik (HR. Ibnu Majah)
Demikian juga hadits dari Ibnu Abbas ra. dari Rasulullah SAW. bahwa beliau
bersabda yang artinya: Diantara hak orangtua terhadap anaknya adalah
23
mendidiknya dengan akhlak yang baik dan memberinya nama yang baik
(HR. Baihaqi)
Berdasarkan hadits-hadits pedagogis ini dapat disimpulkan bahwa para
pendidik, terutama ayah dan ibu, mempunyai tanggung-jawab sangat besar
dalam mendidik anak-anak dengan kebaikan dan dasar-dasar moral (akhlak).
Merek bertanggung-jawab untuk mendidik anak-anak sejak kecil untuk
berlaku benar, dapat dipercaya, istiqamah, memntingkan orang lain, menolong
orang yang membutuhkan bantuan, menghargai orang besar, menghormati
tamu, berbuat baik kepada tetangga dan mencintai orang lain.31
Sekolah Dasar (SD) merupakan suatu pendidikan yang paling penting
keberadaannya. Setiap orang mengakui bahwa tanpa menyelesaikan
pendidikan pada sekolah dasar atau sederajat, secara formal seseorang tidak
mungkin dapat mengikuti pendidikan di SLTP. Besarnya peranan pendidikan
di sekolah dasar sangat disadari oleh semua negara di dunia dengan semakin
meningkatnya investasi pemerintahnya pada sektor sekolah tersebut dari tahun
ke tahun. Memperhatikan penting dan peranannya yang demikian besar itu,
sekolah dasar harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, baik secara sosial
institusional maupun fungsional akademik. Oleh karena itu, sekolah dasar
harus dikelola dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi sekolah dasar yang
bermutu.32
31
24
25
berpindah atau bergerak. Menyuruh anak untuk duduk rapi untuk jangka
waktu yang lama, dirasakan anak sebagai siksaan.
3. Senang bekerja dalam kelompok
Dari pergaulannya dengan kelompok sebaya, anak belajar aspek-aspek
yang penting dalam proses sosialisasi, seperti: belajar memenuhi aturan-aturan
kelompok, belajar setia kawan, belajar tidak tergantung pada diterimanya
dilingkungan, belajar menerimanya tanggung jawab, belajar bersaing dengan
orang lain secara sehat (sportif), mempelajarai olah raga dan membawa
implikasi
bahwa
guru
harus
merancang
model pembelajaran
yang
memungkinkan anak untuk bekerja atau belajar dalam kelompok, serta belajar
keadilan dan demokrasi. Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru
harus merancang model pembelajaran yang memungkinkan anak untuk
bekerja atau belajar dalam kelompok. Guru dapat meminta siswa untuk
membentuk kelompok kecil dengan anggota 3-4 orang untuk mempelajari atau
menyelesaikan suatu tugas secara kelompok.
4. Senang merasakan atau memperagakan sesuatu secara langsung
Ditunjau dari teori perkembangan kognitif, anak SD memasuki tahap
operasional konkret. Dari apa yang dipelajari di sekolah, ia belajar
menghubungkan konsep-konsep baru dengan konsep-konsep lama. Berdasar
pengalaman ini, siswa membentuk konsep-konsep tentang angka, ruang,
waktu, fungsi-fungsi badan, peran jenis kelamin, moral, dan sebagainya. Bagi
anak SD, penjelasan guru tentang materi pelajaran akan lebih dipahami jika
26
anak melaksanakan sendiri, sama halnya dengan memberi contoh bagi orang
dewasa.
Dengan demikian guru hendaknya merancang model pembelajaran
yang memungkinkan anak terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Sebagai contoh anak akan lebih memahami tentang arah mata angin, dengan
cara membawa anak langsung keluar kelas, kemudian menunjuk langsung
setiap arah angin, bahkan dengan sedikit menjulurkan lidah akan diketahui
secara persis dari arah mana angin saat itu bertiup. 33
C. Peran Pendidikan Islam dalam Pembentukan Akhlak
Islam sebagai agama samawi sangat memperhatikan akhlak, oleh
karena itu Muhammad shalallahu alaihi wa salam, rasul kita yang mulia
mendapat pujian Allah karena ketinggian akhlak beliau sebagaimana
firmanNya dalam surat Al Qalam ayat 4
Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti (berakhlak) yang
agung
Bahkan beliau shalallahu alaihi wa sallam sendiri menegaskan bahwa
kedatangannya adalah untuk menyempurnakan akhlak yang ada pada diri
manusia sebagaimana sabda beliau:
33
Nursidik Kurniawan, karakteristik-pendidikan-usia-sd
(http://infopendidikankita.blogspot.com, diakses 20 Juli 2009)
27
Hanyalah aku diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak.
(HR.Ahmad).
Anas bin Malik radhiallahu anhu seorang sahabat yang mulia
menyatakan: Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam adalah manusia yang
paling baik budi pekertinya. (HR.Bukhari dan Muslim).
Dalam hadits lain Anas memuji beliau shalallahu alahi wasallam :
Belum pernah saya menyentuh sutra yang tebal atau tipis lebih halus dari
tangan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Saya juga belum pernah
mencium bau yang lebih wangi dari bau Rasulullah shalallahu alaihi
wasallam. Selama sepuluh tahun saya melayani Rasulullah shalallahu alahi
wa sallam, belum pernah saya dibentak atau ditegur perbuatan saya :
mengapa engkau berbuat ini atau mengapa engkau tidak mengerjakan itu ?
(HR. Bukhari dan Muslim).
Akhlak merupakan tolak ukur kesempurnaan iman seorang hamba
sebagaimana telah disabdakan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam :
Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang terbaik
akhlaknya. (HR Tirmidzi dan Ahmad).
Dan diriwayatkan dari Abdillah bin amr bin Al Ash radhiallahu anhuma
disebutkan :
28
Sesuatu yang paling berat dalam mizan (timbangan seorang hamba)
adalah akhlak yang baik. (HR. Abu Daud dan Ahmad).
29
34
30
35
Ibid..
31
kasih
saying,
keterbukaan,
musyawarah,
dan
konsisten,
juga
akan
32
Setiap orang ingin agar menjadi orang yang baik, mempunyai kepribadian
yang kuat, dan sikap mental yang kuat dan akhlak yang terpuji. Semua itu dapat
diusahakan dengan melalui pendidikan, untuk itu perlu dicari jalan yang dapat
membawa kepada terjaminnya akhlak perilaku ihsan. Dengan demikian
pendidikan agama harus diberikan secara terus menerus baik faktor kepribadian,
faktor keluarga, pendidikan formal, pendidikan nonformal atau lingkungan
masyarakat.36
Secara umum pengaruh pendidikan akhlak seseorang tergantung pada dua
faktor yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor Internal / kepribadian dari orang itu sendiri. Perkembangan agama
pada seseorang sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang
dilaluinya, terutama pada masamasa pertumbuhan yang pertama (masa anak)
dari umur 0-12 tahun. Kemampuan seseorang dalam memahami masalahmasalah
agama atau ajaran-ajaran agama, hal ini sangat dipengaruhi oleh intelejensi pada
orang itu sendiri dalam memahami ajaranajaran Islam.37
b. Faktor Eksternal
Ada beberapa faktor eksternal yang bisa mempengaruhi akhlak (moral)
seseorang yaitu:
1) Faktor keluarga
hlm. 12
36
Nipa Abdul Halim, Anak saleh Dambaan Keluarg (Mitra Pustaka: Yogyakarta, 2000),
37
Zakiah Darajdat, Ilmu Jiwa Agama (Bulan Bintang: Jakarta, 1970), hlm. 58
33
38
39
Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 1996),
Hlm.108
34
40
41 M. Abdul Quasem, Etika Majemuk di Dalam Islam (Pustaka :Bandung, 1988), hlm. 94
35
nilai-nilai Islami agar dalam masyarakat itu tercipta masyarakat yang berakhlakul
karimah.
Lingkungan masyarakat yakni lingkungan yang selalu mengadakan
hubungan dengan cara bersama orang lain. Oleh karena itu lingkungan
masyarakat juga dapat membentuk akhlak seseorang, di dalamnya orang akan
menatap beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi bagi perkembangan
baik dalam halhal yang positif maupun negative dalam membentuk akhlak pada
diri seseorang. Oleh karena itu lingkungan yang berdampak negative tersebut
harus diatur, supaya interaksi edukatif dapat berlangsung dengan sebaik
baiknya.42
Dari penjelasan di atas di tegaskan bahwa manusia hidup membutuhkan
orang lain. Maksudnya bahwa tak seorangpun manusia yang bisa hidup sendiri.
Jika dikaitkan lingkungan sekolah, hal ini sama bahwa mereka dalam hidup saling
membutuhkan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Misalkan ketika ia
melihat temannya yang rajin melakukan kegiatan keagamaan di lingkungan
sekolah maka secara tidak langsung dia akan terpengaruh juga dengan kegiatan
temannya. Jadi lingkungan sangat memberikan pengaruh yang besar bagi
pertumbuhan pola pikir dan akhlak seseorang, khususnya siswasiswi
SDIT
Insan Permata.
Ada tiga macam pengaruh lingkungan pendidikan terhadap keberagamaan
dan akhlak seseorang yaitu43:
42
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Pustaka Setia:: Bandung, 1997), hlm.235
43 Ibid.
36
37
45Ibid..
38
jorok yang sangat tidak pantas dipakai oleh budaya kita, tetapi anak seusia SD itu
adalah masa dimana keinginan untuk mencoba sangat tinggi. Oleh karena itu kita
harus berhati hati memberikan pengarahan kepada anakanak kita agar mereka
selalu memegang ajaran agama. 46
Disinilah pentingnya peranan penanaman akhlak yang telah ditanamkan
oleh kedua orang tuanya, yang berguna sebagai filter perkembangan yang telah
terjadi pada zaman yang penuh globalisasi ini. Oleh karena itu selektif dalam
memilih teman adalah salah satu kunci untuk selamat dunia dan akherat. Hanya
orang orang yang paham akan ajara agama (Islam) yang bisa selektif dalam
bergaul. Karena pada dasarnya Islam mempunyai misi universal dan abadi,
intinya adalah mengadakan bimbingan bagi kehidupan mental dan jiwa manusia
atau akhlak.Bangsa Indonesia yang mengalami multi krisis juga disebabkan
kurangnya pendidikan pendidika akhlak.47
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah pendekatan
kualitatif. Karena lewat pendekatan ini peneliti bisa menyampaikan secara
diskriptif berupa kata-kata tertulis dari hasil pengamatan sebagaimana
Pengertian berikut:
Menurut Bodgan dan Taylor, yang dimaksud penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsif berupa kata-kata tertulis
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. 48
Menurut Sukmadinata, Penelitian kualitatif bersifat induktif: peneliti
membiarkan permasalahan-permasalahan muncul dari data atau dibiarkan
terbuka untuk interpretasi. Data dihimpun dengan pengamatan yang seksama,
mencakaup diskripsi dalam konteks yang mendetail disertai catatan-catatan
hasil wawancara yang mendalam, serta hasil analisis dokumen dan catatancatatan. Dan penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan, yaitu: pertama,
menggambarkan dan mengungkapkan (to describe and explore), dan kedua
menggambarkan dan menjelaska (to describe and explain).49
Sedangkan jenis penelitian yang dipakai oleh peneliti adalah metode
deskriptif karena data yang dibutuhkan sesuai dengan pengertian berikut:
48
49
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), hal. 60.
40
50
41
yang valid sesuai dengan kondisi yang terjadi di SDIT Insan Permata Kota
Malang.
C. Lokasi Penelitian
Peneliti menggunakan lokasi penelitiannya di sebuah lembaga
pendidikan yang bernama: Lembaga Pendidikan Insan Permata (LPIT) yang
mengelola dan mendirikan SDIT Insan Permata, yang beralamatkan di Jl
Akordion Utara nomor 3 desa Tunggul Wulung kecamatan Lowokwaru kota
Malang Jawa Timur.
Peneliti memilih lembaga Pendidikan Insan Permata (LPIT) yang
mendirikan SDIT Insan Permata tersebut di atas karena, tertarik dan penasaran
terhadap lembaga pendidikan tersebut. Sebab lembaga pendidikan ini baru baru
berdiri tahun 2004 tetapi mampu bersaing dengan lembaga lain dengan bukti
penerimaan peserta didik terus meningkat dan disertai dengan penyempurnaan
fasilitas-fasilitas, sarana prasarana yang memadai, serta mengedepankan
akhlakul karimah sesuai dengan judul yang peneliti kaji (Implementasi
Pendidikan Akhlaq (Moral) Pada Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan Permata
Kota Malang), meliputi; sikap penghuninya, kebiasaan-kebiasaan yang
diterapkan di lingkungan sekolah dan lain-lain
D. Data dan Sumber Data (Objek dan Subjek) Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode informan. Informan adalah individu
yang diharapkan dapat menjadi mitra peneliti. Alasan itulah yang mendasari
peneliti untuk memilih metode informan agar mempermudah dalam mengkaji
penelitiannya.
42
43
Para guru SDIT Insan Permata adalah pihak yang berinteraksi langsung
dalam pelaksanaan implementasi pendidikan akhlak para siswa. Dan dari
komponen ini diperoleh data mengenai kegiatan dan cara implementasi
pendidikan akhlak.
e. Karyawan
Karyawan SDIT Insan Permata yaitu pihak yang bekerja dan menjaga
keamanan sekolah yang bergaul langsung dengan para siswa. Dan dari mereka
dapat diperoleh data mengenai aktifitas pergaulan siswa-siswi sehari-hari di
lingkungan sekolah dan bagaimana sikap dan tindakan karyawan jika menemui
siswa-siswi berakhlak yang kurang baik.
f. Siswa-siswi
Sisw-siswi SDIT Insan Permata sebagai sumber data yang nyata dan
riel dari program yang telah diaplikasikan oleh sekolah. Dari mereka dapat
diperoleh data yang valid dan keberhasilan program sekolah yang telah
dicanangkan atau sebaliknya program yang gagal diterapkan pada siswa-siswi
SDIT Insan Permata.
E. Teknik Pengungumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti
berusaha memperoleh data yang valid dan bisa dipertanggung-jawabkan
dengan menggunakan metode sebagai berikut:
1.Observasi
44
53
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2007), hal. 220
54
Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Remaja Grafindo Persada,
2000), hal. 76
55
Sutrisno Hadi, Metodologi Researc II, (Yogyakarta: Andi Offset 1987), hal. 136
45
56
46
57
Ibid., hlm.187
47
58
Ibid,. hlm.216
59
Miles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif , terj., Tjetjep Rohendi. (Jakarta: UI
Pres, 1992), hlm, 16-17.
48
Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisis data. Data
dan informasi yang sudah diperoleh dilapangan dimasukkan ke dalam suatu
matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matrik, grafik, jaringan
dan bagan.
3.Verifikasi dan Kesimpulan
Setelah matrik terisi, maka kesimpulan awal dapat dilakukan.
Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah
sebagian dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung.
Analisa data pada penelitian ini yang peneliti gunakan adalah reduksi
data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan serta triangulasi data. Karena
triangulasi data itu bisa digunakan untuk memadukan data yang diperoleh dan
lebih fiksibel untuk mendapatkan hasil yang kridibel. Sebagaimana menurut
Miles, menjelaskan sebagai berikut:
Triangulasi yang benar memerlukan informasi tambahan, yang mungkin
berupa data dari sumber ketiga yang benar ada (yakni sumber yang
posisinya berhubungan dengan dua sumber yang telah diketahui);
sebuah penjelasan retorika yang lebih umum yang menggolongkan
ketidaksepakatan yang tampak, atau informasi tentang keterpercayaan
dua sumber yang berasal dari data lain.60
Jadi analisa data yang peneliti maksud adalah upaya mencari dan
menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, catatan lapangan
dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang masalah yang
60
49
diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Dengan demikian
metode
analisis
data
merupakan
proses
mengatur
data
kemudian
data
dengan
triangulasi,
maka
sebenarnya
peneliti
61
50
H. Tahap-Tahap Penelitian
Dalam menjalankan peneilitian, peneliti melakukan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1.Mengajukan surat permohonan izin kepada Lembaga yang ditunjuk yaitu
SDIT Insan Permata dengan menyertakan proposal penelitian.
2. Melakukan observasi lapangan (mencatat apa saja yang dibutuhkan peneliti).
3. Mencatat temuan-temuan di lapangan sesuai kebutuhan peneliti.
4. Melakukan wawancara kepada informan.
5. Berusaha mendapatkan dokumentasi kegiatan formal maupun informal.
Data-data yang telah terkumpul kemudian dianalisis oleh peneliti.
Proses analisis data dimulai seluruh data yang tersedia yaitu observasi,
wawancara, dan dokumentasi yang sudah dirangkum dalam tulisan.
Setelah menelaah data kemudian dilanjutkan dengan Reduksi data,
penyajian data, serta kesimpulan. Reduksi dimaksudkan sebagai proses
penyaringan dan pemilihan data dari yang kurang relevan dengan tujuan untuk
mendeskripsikan data yang benar-benar mendukung kegiatan analisis. Lalu
dilakukan penyajian data dan kemudian dilakukan penyimpulan.
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Profil SDIT Insan Permata Kota Malang
1. Sejarah Berdidrinya SDIT Insan Permata Kota Malang
Pada tahun 2004, sebuah lembaga pendidikan yang memiliki perhatian
dan konsentrasi pada dunia pendidikan melihat perkembangan zaman dan
perubahan-perubahan yang ada serta kemerosotan akhlak dan moral semakin
memprihatinkan, maka lembaga pendidikan yang bernama Lembaga
Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) Insan Permata mendirikan sekolah dasar
yang bertujuan Mengembangkan pendidikan dasar yang mengedepankan
keluhuran akhlak sebagai cermin dalam bertindak serta bermanfaat bagi
masyarakat luas.62
Perlu diketahui, bahwa Lembaga Pendidikan Islam Terpadau (LPIT)
Insan Permata berdiri dan menyelenggarakan Sekolah Dasar Islam Terpadu
(SDIT) Insan Permata mulai Juli 2004. Dengan salah satu tujuan LPIT untuk
menyelenggarakan SDIT ini adalah sebagai usaha untuk mengenalkan dan
menumbuhkan nilai-nilai positif pada perilaku anak sejak dini sehingga dalam
perkembangannya nanti mampu menjadikan dasar bagi anak untuk berpijak
terutama nilai-nilai agama.
62
Hasil wawncara dengan kepala sekolah SDIT Insan Permata, Yoshi Kurniawan S.Si,
tanggal 5 Nopember 2009.
52
Saat ini SDIT Insan Permata sudah memiliki tanah seluas 1701 m2 dan
gedung sendiri yang terletek di jalan Akordion Utara no. 3 kelurahan Tunggul
Wulung kecamatan Lowokwaru kota Malang. Sebelumnya SDIT yang berdiri
tahun 2004 ini menempati lokasi dengan cara mengontrak di beberapa lokasi.
Alhamdulillah pada bulan Juli 2007 mulai menempati gedung milik sendiri
dengan terus menyempurnakan sarana prasarana yang dibutuhkan dalam
pendidikan di SDIT Insan Permata Kota Malang.63
Seiring perjalanan waktu, SDIT Insan Permata kota Malang ini
mengalami pertumbuhan siswa yang terus bertambah pesat. Dengan izin Allah
SWT sekolah ini memiliki siswa sebanyak 306 siswa dan 32 guru. Melihat
perkembangan jumlah siswa yang terus tumbuh pesat, maka tersedianya
gedung sekolah yang memadai menjadi hal yang sangat mendesak. Oleh
karena itu, Komite Sekolah bersama pihak terkait telah melakukan berbagai
upaya untuk menyediakan sarana prasarana yang memadai dan gedung SDIT
Insan Permata ini dirancang terdiri dari 3 lantai untuk menampung siswa yang
terus bertambah.64
2. Dasar Pemikiran65
a. QS. At Tahrim 6 :
Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka
b. QS. An Nisa 9 :
63
53
54
memberdayakan
semua
komponen
masyarakat
dalam
66
Ibid.,hlm. 3
55
67
Ibid., hlm. 5
56
Waka Kesiswaan
: Rubiati, S. Psi
Waka Kurikulum
: Najikhatun, S. Hum
Keuangan
Administrasi
: Imam SyafiI
: Cut Robiatul A, SP
: Chairunnisa, S.Si
: Atik Sriwahyuni, SH
: Atik Sriwahyuni, SH
: Ngatening
Laboratorium
: Ari Irawan, SE
Al-Quran
BK
: Rubiati, S.Psi
UKS
Perpustakaan
Ekstrakulikuler
: Rubiati, S.Psi
57
program
non
kurikuler
adalah
program
yang
68
58
59
mengarahkan, dan membina para siswa agar bisa melakukan shalat dengan
benar, tertib dan khusyu.
Setiap akan masuk waktu shalat guru piket / petugas shalat berjamaah
mengumandangkan panggilan untuk bersiap-siap dengan membacakan
beberapa syair / hadits dan keutamaan-keutamaan akhlak yang memotivasi
para calon jamaah shalat untuk bersegera menuju ke masjid.
Setiap masuk waktu shalat dhuhur dan ashar para siswa dan guru
mulai mempersiapkan diri segera menuju ke masjid untuk menlaksanakan
shalat berjamaah. Pada kesempatan tersebut siswa dipiket dan dilatih untuk
menjadi
muadzin
(yang
mengumandangkan
adzan)
dan
yang
lain
69
Hasil observasi SDIT INsan Permata, tanggal 10 Desember 2010 . Jam 11.30 WIB
60
para siswa yang akan sholat harus melaksanakan wudhu dengan sempurna.
Dalam hal ini guru piket mendampingi para siswa yang mengambil air wudhu
dengan bergantian. Jika ditemukan ada siswa yang tidak sempurna dalam
berwudhu maka guru piket akan mengarahkan untuk mengulangi wudhunya
dengan tujuan agar selalu menyempurnakan wudhu ketika akan sholat.70
2. Sirah Nabawiyah
Sirah Nabawiyah / perjalanan hidup para Nabi dan Rasul adalah materi
pelajaran yang dimasukkan dalam kurikulum pelajaran secara khusus untuk
menanamkan akhlak para Nabi dan Rasul terhadap kepribadian anak sejak
dini. Sehingga peneliti dalam perjalanan observasi di SDIT Insan Permata
menjumpai nama-nama kelas mereka diambil dari nama para Nabi dan Rasul
diantaranya ada kelas Nabi Shaleh, kelas Nabi Hud dan lain sebagainya.
3. Hafalan Quran, hadits, dan doa sehari-hari
Hafalan Quran SDIT Insan permata menetapkan quality assurance /
jaminan mutu sekolah dengan hafal juz 30 dan juz 29. Hafalan Al-Quran ,
hadits, dan doa sehari-hari di SDIT Insan Permata dimasukkan dalam jadwal
pelajaran yang setiap hari dihafalkan bersama-sama di kelas masing-masing.
Menurut guru Al-Quran, ibu Najikhah saat diwawancarai berkaitan dengan
cara menumbuhkan akhlak anak pada tanggal 7 Nopember 2009 mengatakan
bahwa:
Hafalan Al-Quran itu berpengaruh pada akhlak anak karena dengan
menghafal lalu memahami isinya akan menjadi konsep diri anak dalam
bergaul yang akan melahirkan akhlakul karimah. Karena akhlak Rasul
sendiri adalah akhlak Al-Quran yang harus kita teladani dalam
70
61
62
71
63
keagamaannya sangat sedikit, maka SDIT Insan Permata sebagai full day
school
mengembangkan
kurikulum
Muatan
Lokal
(Mulok)
dengan
72
73
64
74
Ibid..
75Ibid..
65
pekan dalam rangka menjaga komitmen dan perbaikan akhlak sehingga dalam
rangka mendidik siswa, guru akan mampu memberikan tauladan dan
pembinaan akhlak kepada siswa dengan baik.76
Guru harus mengikuti sholat berjamaah di masjid disamping
memantau dan memberi bimbingan kepada siswa saat sholat berjamaah.
5. Kegiatan Siswa dalam Mewujudkan Pendidikan Akhlak
Dalam mewujudkan pendidikan akhlak SDIT Insan Permata membuat
program yang ditujukan untuk siswa. Banyak sekali program kegiatan untuk
mewujudkan pendidikan akhlak para siswa. SDIT Insan Permata membuat
program melalui buku penghubung yang ditujukan agar peran aktif pendidikan
orangtua terhadap anaknya untuk dikomunikasikan kepada pihak sekolah.
Komunikasi lewat buku penghubung sangat efektif untuk kelancaran dalam
memperbaiki dan meningkatkan akhlak anak didik.77
Buku penghubung antara orangtua dengan guru (sekolah) meliputi tiga
aspek yaitu: ibadah, sosial, dan mandiri. Sekolah memberikan fasilitas
komunikasi tertulis ini untuk menjaga hubungan komunikasi antara guru
(sekolah) dengan orangtua dan sebaliknya antara orangtua dan guru (sekolah),
supaya guru dan orangtua mengenal secara mendalam potensi, maupun akhlak
anak yang dididiknya dan menentukan sikap dan tindakan maupun suatu
pilihan yang mendekati kesesuaian anaknya.78
76
66
67
80
2009
68
82
69
ringan antara lain; berkata jorok, buang sampah tidak pada tempatnya,
terlambat hadir, dll. Yang termasuk kasus/pelanggaran sedang antara
lain; mengusilin/mengganggu teman, sering melanggar kasus yang
ringan dll. Sedangkan yang termasuk kasus/pelanggaran berat misalnya;
berkelai, menghina guru, mengambil uang teman/oranglain, menarget
uang pada teman/orang lain dll.
Waka kesiswaan mengatur dalam pemberian konsekwensi terhadap
pelanggaran para siswa sebagai berukut: 1) Diberi peringatan dan
dipringatkan, 2) Penugasan kepada anak, 3) Orangtua dipanggil ke
sekolah, 4) Diskors sementara, dan 5) Dikembalikan ke orangtua.
Pemberian konsekwensi / hukuman tersebut di atas disesuaikan dengan
kasus/ pelanggaran yang dilakukan siswa.
70
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
71
minum dengan duduk dan tangan kanan d) Makan, minum tidak berlebihan e)
Makanan dan minuman tidak berceceran, dan f) Membeli jajan pada waktu
yang diperbolehkan. Peraturan yang dibuat itu sesuai dengan aturan agama dan
kesehatan.
b. Akhlak kepada sesama manusia
1) Berperilaku sosial yang baik
Dalam
peraturan
untuk
menumbuhkan
budaya
dan
kebiasaan
72
lingkungan
sangat
diperlukan
untuk
meningkatkan
kenyamanan hidup dan sangat indah dipandang. Tidak ada orang yang baik
akalnya tidak menyukai kebersihan. Peraturan ini harus dilestarikan di SDIT
Insan Permata dan harus menjadi lebih baik lagi lingkungannya. Program ini
sangat sesuai dengan hadits Nabi yang artinya: Kebersihan itu sebagian dari
iman. Dan sesuai dengan pepatah yang berbunyi :Kebersihan adalah pangkal
kesehatan Juga sesuai dengan dunia kesehatan / medis.
2) Menjaga kerapian lingkungan
Lingkungan yang rapi dan nyaman sangat disukai oleh siapa saja
kecuali orang yang tidak berakal sehat. Siapa sih yang tidak suka rapi? Rapi itu
sangat menarik perhatian orang yang memandangnya. Peraturan yang
disepakati ini harus dilaksanakan dan ditingkatkan. Hal ini sangat disukai oleh
semua orang karena logis dan dianjurkan dalam Islam.
2. Implementasi bentuk-bentuk pendidikan di SDIT Insan Permata
Implementasi bentuk-bentuk pendidikan di SDIT Insan Permata berupa:
a. Akhlak kepada Allah
73
1) Shalat 5 waktu
Pembiasaan shalat 5 waktu ini di SDIT Insan permata ini sudah dilatih
sejak kelas satu sampai kelas tiga dengan selalu shalat berjamaah dhuhur di
sekolah, sedangkan untuk kelas lima sampai kelas enam mengikuti shalat
jamaah dhuhur dan ashar di sekolah serta pemantauan lewat buku penghubung
untuk orangtua agar ada komunikasi tentang pelaksanaan sholat ketika mereka
di rumah. Anak usia 10 tahun rata-rata mereka kelas empat atau kelas lima.
Sempat dalam wawancara peneliti untuk mengecek hasil pembinaan shalat 5
waktu sudah tuntas atau belum kepada salah satu anak kelas lima, ternyata dia
sudah tertib shalat sejak kelas 2 dan selalu diingatkan oleh ibunya. Disamping
itu saat shalat dhuhur berjamaah peneliti menyaksikan para siswa khususnya
kelas lima yang usianya sudah pantas untuk mendapatkan hukuman jika
mereka tidak shalat, dengan tertib mereka melaksanakan shalat berjamaah.
2) Adab makan dan minum
Adab makan dan minum untuk penghuni SDIT Insan Permata yang telah
ditetapkan, menurut pengamatan peneliti selama observasi yang terkadang di
langgar oleh siswa adalah minum dengan berdiri, tetapi ketika di ketahui oleh
guru dan dia diingatkan langsung membaca istighfar. Ini terjadi pada kelas
empat. Pernah peneliti temukan siswa kelas tiga saat istirahat dia bermain lalu
haus dan mengambil air minum lalu ia minum sambil duduk. Dan selama
observasi peneliti tidak menemukan guru minum dengan berdiri. Sehingga
menurut
peneliti
peraturan
makan
dan
minum
sudah
berhasil
74
75
membersihkan
lingkungan
jika
dianggap
kotor.
Dalam
76
77
penghubung untuk anak satu kelas sehingga tidak bisa dilaksanakan setiap hari
pengisiannya. Begitu pula ternyata dari orangtua juga tidak semua aktif setiap
hari mengembalikan buku penghubung. Tapi setidaknya upaya untuk menuju
ideal sudah terbangun.
B. Konsep-Konsep yang di implementasikan di SDIT Insan Permata
Konsep-konsep yang diimplementasikan di SDIT Insan Permata adalah:
1.Konsep Full Day School ( belajar dari pkl. 06.55-15.30 )
Konsep ini dapat membantu orang tua dalam pengawasan anak di siang
hari karena anak diarahkan pada kegiatan positif. Lingkungan bermain anak
lebih terkontrol dan anak akan menikmati pendidikan yang nyaman dan
kondusif dengan nuansa islami. Ditambah lagi kondisi orangtua yang sibuk
dengan pekerjaannya karena jika anak pulang lebih awal akhirnya ditemani
oleh pembantu misalnya dan TV akan menjadi tontonannya. Full day school
sangat cocok terutama untuk keluarga yang sibuk.
2. Konsep Kurikulum Terpadu
Sebagaimana diketahui bahwa sekolah ini menjadi anggota dari
lembaga JSIT yaitu Jaringan Sekolah Islam Terpadu maka SDIT Insan Permata
mempunyai landasan untuk memajukan sekolah melalui bimbingan dari JSIT.
Jadi yang dimaksud dengan kurikulum terpadu di sini adalah pertama,
keterpaduan antara orang tua dan guru dalam membimbing anaknya. Kedua,
terpadu juga dalam kurikulum. Misalnya, ketika guru mengajar kimia, maka
diterangkan ilmu kimia itu tidak berdiri sendiri. Tapi dia adalah bagian dari
integritas.Ketiga, keterpaduan dalam konsep pendidikan. Misalnya, saya
78
sebagai seorang guru harus memberi teladan. Kalau hanya memadukan antara
kurikulum Diknas dan Depag itu tidak cukup. Jadi yang dimaksud keterpaduan
itu ada sinergi. Kalau sinergi itu satu ditambah satu belum tentu dua bisa jadi
hasilnya tiga.
Dengan konsep ini anak mampu bersaing dengan sekolah lain terutama
dengan SD biasa karena di sekolah ini tidak mengurangi jadwal pelajaran
umum bahkan konsep yang digunakan menjadi lebih utuh karena memadukan
antara pelajaran agama dengan pelajaran umum ada kerikatannya. Menurut
peneliti selama mengadakan observasi di kelas, para guru tidak memisahkan
antara guru agama dengan guru umum bahkan guru umum pun dituntut untuk
bisa mengkaitkan teorinya dengan materi agama dan mereka harus bisa
membaca alquran dengan tartil sebagai modal dalam memberikan contoh dan
tauladan kepada para siswanya. Dengan konsep ini sekolah melibatkan
orangtua untuk tetap berperan aktif memantau dalam mendidik anak-anaknya
yang
akan
terjadi
komunikasi
yang
baik
dalam
membangun
dan
79
harus dimanfaatkan sesuai dengan kondisi anak dan tidak sekedar berkunjung
dan harus ada misi pendidikan anak.
4. Konsep Keteladanan
Konsep keteladanan ini sangat dibutuhkan apalagi dalam mendidik anak
usia Sekolah Dasar yang masih butuh figur dari orang yang mendidiknya.
Misalnya peraturan minum tidak boleh berdiri, tetapi anak melihat guru minum
dengan berdiri, maka peraturan itu lama-lama akan menjadi catatan saja.
Penting keteladanan ini SDIT Insan Permata mewajibkan pembinaan
kepribadian tidak saja pada para siswanya tetapi para guru bahkan karyawan
juga harus mengikutinya. Menurut peneliti konsep ini harus dipertahankan
supaya semua penghuni sekolah memiliki kepribadian yang baik dan
beraklakul karimah yang menjadi visi misi sekolah.
80
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan beberapa
pendidikan akhlak di SDIT Insan Permata kota Malang yaitu:
1. Bentuk-bentuk pendidikan akhlak yang diprogramkan di SDIT Insan Permata
kota Malang berupa program kurikuler, non kurikuler dan ekstra kurikuler.
Program kurikuler dimasukkan pada materi pelajaran cerita sirah / perjalanan
hidup Nabi dan Rasul yang mampu menanamkan akhlak pada diri para
siswa-siswinya. Untuk kegiatan non kurikuler meliputi; a. akhlak kepada
Allah SWT. berupa kebiasaan shalat lima waktu, Wirid / dzikir dan doa
sehari-hari, adab makan dan minum, serta tartil dan hafalan Quran. b. akhlak
kepada sesama manusia berupa; berbakti pada orangtua (membantu,
menghormati, bersalaman sebelum berangkat sekolah dan lainnya), perilaku
sosial yang baik (kepada guru, teman, dan yang lainnya), berkomunikasi yang
baik (kepada guru, teman, dan yang lainnya). Pemantauan di luar sekolah
melalui buku penghubung. c. akhlak terhadap alam dengan menjaga
kebersihan dan kerapian lingkungan serta melakukan gerakan sayang
tanaman. Untuk program ekstra kurikuler yang wajib diikuti oleh siswa kelas
4 sampai kelas 6 dalam mewujudkan pendidikan akhlak adalah pembinaan
kepribadian Lingkar Quran (LQ), supaya mendekatkan para siswa untuk
mengimplementasikan kandungan Quran dan Hadits menuju Islam Kaffaah.
2. Implementasi bentuk-bentuk kegiatan pendidikan akhlak di SDIT Insan
Permata adalah: akhlak kepada Allah meliputi; shalat dhuhur dan ashar
81
maupun karyawannya.
82
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka peneliti mengajukan saran
dalam rangka untuk memajukan dan mencapai keberhasilan yang menjadi
quality assurance bagi SDIT Insan Permata sebagai berikut:
Kepada Kepala Sekolah
Hendaknya Kepala SDIT Insan Permata selalu meningkatkan dan
menjadikan akhlak sebagai orientasi utama dan pertama dalam melakukan
pembinaan
dan
perekrutan
guru
pendidik,
tanpa
mengabaikan
kompetensinya.
Kepada Para Guru
Para guru hendaknya selalu meningkatkan suri tauladan yang baik di
sekolah, khususnya di hadapan para siswa-siswinya serta meningkatkan
kompetensinya untuk membangun kualitas sekolah.
Kepada Para Orangtua
Para orangtua diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan
komunikasi yang baik dalam mendidik putra-putrinya dengan terbuka kepada
sekolah yang menjadi pilihannya, serta membimbing dan memberikan contoh
yang baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah maupun di luar rumah.
Kepada Para Siswa
Ingatlah bahwa kalian para siswa-siswi adalah cerminan generasi Islam
masa depan. Tatkala kalian memiliki akhlak yang mulia (akhlakul karimah)
dalam kehidupan sehari-hari maka kalian akan mampu mengekspresikan dan
83
lembaga
memantau,
menjaga
dan
meningkatkan
84
Daftar Pustaka
Al-Wasyli, Bin Qasim, Abdullah. 2005. Menyelami Samudra 20 Prinsip Hasan
Al-Banna. Solo: Era Intermedia.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Bafadhol, Ibrahim. 2006. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar. Jakarta:
PT Bumi Aksara.
Darajat, Zakiyah. 1979. Peranan Agama dalam Kesehatan Mental. Jakarta :
Gunung Agung.
Depag. 1971. Al-Quran dan Terjemahnya. Saudi Arabia
Dokumentasi. 2009. SDIT Insan Permata. Kota Malang
Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Researc II. Yogyakarta: Andi Offset 1987.
Htt://Info Diknas. Go.id Cucu Lisnawati: Persepsi Masyarakat Terhadap
Pendidikan Budi Pekerti di Sekolah-sekolah,15 Juli, 2009.
Htt://Nurochim.Multiply.com/journaal/item/1 Nurochim: Peningkatan Mutu
Sekolah, 14 juli, 2009.
Http://republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=5&id=216249&kat_id=105
&kat_id1=147&kat_id2=269, 15 September, 2009.
Http://infopendidikankita.blogspot.com/2009/07/karakteristik-pendidikan-usia-sd.
html Nursidik Kurniawan, A.Ma.Pd.SD
Http://wimsasmanger.wordpress.com/2009/07/24/akhlak-islam-cerminan-akidahislam/, 15 September, 2009.
Keraf, Sonny Keraf. 1998. Etika Bisnis(Tuntutan dan Relevansinya). Yogyakarta:
Kanisius.
Mudyahardjo, Redja. 2001. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Penerbit PT Raja
Grafindo Persada.
Margono S. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Nata, Abuddin. 2003. Manajemen Pendidikan (Mengatasi Kelemahan Pendidikan
Islam Di Indonesia). Jakarta : Penerbit Prenada Media.
85
86
Gambar 5. Suasana santai di dalam kelas, ada yang membaca buku dan makan
bekal yang di bawa dari rumah
LAMPIRAN 1
BIODATA PENELITI
Nama
ULYA LATIFAH
NIM
07140088
Fak./Jur./Prog.Studi
Tarbiyah / PGMI
Tahun Masuk
2007
Alamat Rumah
No Telepon Rumah/ Hp
0341-7058704 / 081334406888
( ULYA LATIFAH )
LAMPIRAN 2
BUKTI KONSULTASI
Nama
Nim / Jurusan
Dosen Pembimbing
Judul Skripsi
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
: Ulya Latifah
: 07140088 / Tarbiyah / PGMI
: Muhammad Walid, M.A
: Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Sekolah Dasar
Islam Terpadu Insan Permata Kota Malang
Tanggal
9 September 2009
9 Oktober 2009
19 Oktober 2009
8 Nopember 2009
18Nopember 2009
20 Desember 2009
20 Januari 2010
25 Januari 2010
31 Januari 2010
1 Pebruari 2010
Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LAMPIRAN 3
DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
FAKULTAS TARBIYAH
Jalan Gajayana No. 50 Telepon (0341) 552398 Faksimile (0341)
________________________________________________________________________________________
Nomor
Lampiran
Perihal
: Un.3.1/TL.00/512/2009
: 1 berkas
: Penelitian
Kepada
Yth. Kepala SDIT Insan Permata
di
Malang
Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan ini kami mengharap dengan hormat agar mahasiswa di
bawah ini:
Nama
: Ulya Lathifah
NIM
: 07140088
Semester/Th.Ak : 9 / 2009-2010
Judul Skripsi : Implementasi Pendidikan Akhlak Pada
Sekolah Dasar Islam Terpadu Insan
Permata Kota Malang
Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/menyusun skripsinya,yang
bersangkutan mohon diberikan izin/kesempatan untuk mengadakan
penelitian di lembaga/instasi yang menjadi wewenang Bapak/Ibu.
Demikian atas perkenan dan kerjasama Bapak/Ibu disampaikan
terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Dekan
Dr. M. Zainuddin, MA
NIP. 196205071995031 001
Lampiran 4
Nomor
: 38-B/SDIT-IP/I/2010
Lampiran : 1 berkas
Perihal
: Pemberitahuan
Kepada
Yth. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang
di
Malang
AssalamualaikumWr.Wb.
Segala puji hanya untuk Allah SWT. shalawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Rasulullah SAW. para sahabat, dan orangorang yang istiqomah di jalan-Nya.
Menindak lanjuti surat permohonan penelitian kepada SDIT Insan
Permata Kota Malang, maka kami memberitahuakan bahwa
mahasiswi Universitas negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang berikut ini;
Nama
: Ulya Latifah
NIM
: 07140088
Semester/Th.Ak : 9 / 2009-2010
Program Studi : PGMI
Sungguh telah menyelesaikan penelitian yang dilaksanakan sejak
tanggal, 10 Agustus 2009 sampai 30 januari 2010 dengan judul
skripsi: Implementasi Pendidikan Akhlaq Pada Sekolah Dasar
Islam Terpadu Insan Permata Kota Malang
Demikian surat pemberitahuan ini dibuat, semoga bisa digunakan
sebagaimana mestinya dan memberikan manfaat.
WassalamualaikumWr.Wb.
Kepala Sekolah
SDIT Insan Permata
Lampiran 5
SURAT KETERANGAN
Nomor: 39-B/SDIT-IP/I/2010
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Insan Permata dengan ini menerangkan
dengan sebenarnya bahwa :
Nama
NIM
Jurusan
Fakultas
Universitas
: Ulya Latifah
: 07140088
: PGMI (Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah)
: Tarbiyah
: Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang
Judul Penelitian : Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Sekolah Dasar
Islam Terpadu Insan Permata Kota Malang
Kepala Sekolah
SDIT Insan Permata
LAMPIRAN 6
Administrasi
Imam Syafii
Rumah Tangga
WaKa Kesiswaan
WaKa Kurikulum
Ngatening
Rubiati, S.Psi
Najikhatun, S. Hum
BK
UKS
Perpustakaan
Ekstrakurikuler
Laboratorium
Rubiati, S.Psi
Rubiati, S.Psi
Ari Irawan, SE
Ibadah
Kepanduan
Yohan Syafrisal,S.Pt
Yohan Syafrisal,S.Pt
Al-Quran
Imroatul Kosiah,S.Si,S.Pd
Chairunnisa, S.Si
Akhmad Jufriadi,S.Si,S.Pd
LAMPIRAN 7
PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman Wawancara / Interview ini selanjutnya dikembangkan sendiri oleh
peneliti.
1. Bagaimana sejarah berdirinya SDIT Insan Permata Kota Malang?
2. Bagaimana cara melakukan pembinaan dan mewujudkan akhlak di SDIT Insan
Permata?
3. Mengapa ada program pembinaan kepribadian Lingkar Quran (LQ) ?
4. Apa kaitannya menghafal al-Quran dengan pendidikan akhlak?
5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan akhlak anak didik?
6. Apa saja faktor-faktor yang menghambat pendidikan akhlak anak didik?
7. Bagaimana cara mengatasi hambatan pendidikan akhlak anak didik?
LAMPIRAN 8
Data Guru dan Karyawan
SDIT Insan Permata
No
Nama
Urut
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
L/P
L
P
P
P
P
L
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
L
L
P
P
L
P
Ijazah Tertinggi/tahun
S 1 Univ. Brawijaya/1999
S 1 UIN Malang/1999
S 1 Univ. Negeri Malang/2002
S 1 Univ. Negeri Malang/2003
S 1 Univ. Negeri Malang/2005
S 1 Univ. Negeri Malang/2005
S 1 UIN Malang/2006
S 1 Univ. Brawijaya Malang/2006
S1 Univ. Brawijaya/2001
S1 UIN Malang / 2007
S1 Institut Pertanian Bogor /2004
S1 Univ. Negeri Malang/2006
S1 UIN Malang/ 2008
D II PGSD/FIP/UM/2008
S1 Universitas Negeri Malang/2006
S1 Universitas Negeri Malang/2007
S1 PGSD UM/2005
S1 Universitas Negeri Malang/2008
S1 IAIN Malang/1997
S1 Universitas Kanjuruhan/2002
S1 Uniersitas Negeri Malang/2008
S1 MIPA UIN Malang/2004
S1 Sastra Univ. Negeri Malang/2009
S1 Teknik Kimia ITN Malang/2003
S1 Univ. Sebelas Maret/2006
S1 Univ.Brawijaya / 2004
SMUN 7 Malang / 1995
SDN Tunggul Wulung III Malang /
SDN Tunggul Wulung III Malang /1985
SDN Tunggul Wulung III Malang /1992
STM Penerbangan Singosari/1988
MAN I
Jabatan
Kepala Sekolah
Waka Kurikulum
Wali Kelas
Wali Kelas
Waka Kesiswaan
Wali Kelas
Guru
Guru
Wali Kelas
Guru
Wali Kelas
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Staf Keuangan
Administrasi
Penjaga Sekolah
Rumah Tangga
Rumah Tangga
Satpam
Koperasi
LAMPIRAN 9
LAMPIRAN 10
DENAH LOKASI
Jl. Gajayana
Terminal
Landungsari
YYY
*
POLSEK Lowokwaru
(Baru)
Jl. Vinolia
S
T
Jatimulyo
U
Ke arah belakang UMM 3
Jl.Candi Panggung
*
Jl. Akordion
RRI
Sawah
Arah Tasikmadu
Sawah
SDIT Insan
Permata
Jl.Akordion Utara
Jl. Kalpataru
Dinoyo Keramik