Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama Peserta : Eros Rosmayanti


B. Kelas : B Akidah Akhlaq
C. Judul Modul : Konsep Pembelajaran Dalam Kurikulum Merdeka
D. Kegiatan Belajar (KB) : 3
E. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


A. Prinsip pembelajaran
Kurikulum Merdeka Belajar adalah sebuah konsep pendidikan yang
diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Republik Indonesia pada tahun 2020. Konsep ini bertujuan untuk memberikan
kebebasan kepada peserta didik dalam memilih dan mengatur jalannya
pembelajaran sesuai dengan minat, bakat, dan kebutuhan mereka sendiri.
Kurikulum Merdeka Belajar memiliki tiga pilar utama, yaitu:
1. Pilar Kepribadian: Pada pilar ini, peserta didik didorong untuk mengembangkan
diri secara holistik, termasuk aspek sosial, emosional, dan spiritual. Mereka diajak
untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka, serta membangun kepribadian
Peta Konsep (Beberapa yang kuat dan karakter yang baik.
1 istilah dan definisi) di modul 2. Pilar Kreativitas: Pilar ini berfokus pada pengembangan kreativitas peserta didik.
bidang studi Mereka diberi kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide baru, berinovasi, dan
mengembangkan keterampilan kreatif dalam berbagai bidang, seperti seni,
desain, teknologi, dan lain-lain.
3. Pilar Keterampilan: Pilar ini menekankan pentingnya pengembangan
keterampilan peserta didik untuk menghadapi tantangan dunia nyata. Mereka
didorong untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi,
kolaborasi, keterampilan digital, dan keterampilan lain yang relevan untuk masa
depan.
Dalam Kurikulum Merdeka Belajar, peserta didik memiliki kebebasan dalam
menentukan jalan belajarnya. Mereka dapat memilih mata pelajaran yang ingin
dipelajari, metode pembelajaran yang sesuai, serta memanfaatkan berbagai sumber
belajar yang tersedia. Selain itu, kurikulum ini juga mendorong partisipasi aktif
peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler, pengabdian masyarakat, dan
pengalaman belajar di luar kelas. Kurikulum Merdeka Belajar memberikan
fleksibilitas dan kesempatan bagi peserta didik untuk menggali potensi dan minat
mereka sendiri. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka mempersiapkan diri
menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan.

Terdapat beberapa manfaat yang akan para guru dapatkan jika menerapkan
metode Active Learning.Guru akan terbantu dalam hal penguatan materi. Kemudian,
di sisi lain beragam keterampilan dan konsep yang penting juga dapat ditangkap
secara menyeluruh oleh peserta didik sebab terbantu dengan serangkaian
proses active learning.
Untuk menerapkannya, berikut beberapa model yang dinaungi oleh
metode Active Learning diantaranya yakni model Think, Pair, Share dan Jigsaw.
1. Model Think, Pair, Share (TPS)
2. Model Pembelajaran Jigsaw
3. Metode Pembelajaran Project Based Learning

B. Keterkaitan antara Pembelajaran dan Asesmen


1. Asesmen dikembangkan sejak awal perencanaan pembelajaran
2. Rangkaian antara asesmen-perencanaan pembelajaran-kegiatan belajar
3. Keterkaitan antara tujuan pembelajaran dengan asesmen yang dirancang

C. Pembelajaran yang Sesuai dengan Tingkat Kemampuan


Pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan ini dapat dilakukan dengan
berbagai pendekatan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah
Teaching at the Right Level (TaRL). Pendekatan ini merupakan pendekatan
pembelajaran yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta
didik.
Pancasila adalah dasar dan falsafah negara Indonesia. Profil Pancasila mencakup
lima asas atau pilar yang menjadi landasan ideologi negara Indonesia. Berikut
adalah profil singkat dari masing-masing asas Pancasila:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Profil Pancasila ini mencerminkan nilai-nilai dasar yang harus dijunjung tinggi oleh
seluruh warga negara Indonesia. Pancasila menjadi panduan dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bernegara serta menjaga keutuhan dan persatuan
Indonesia. Konsep pembelajaran merujuk pada prinsip-prinsip dan ide-ide dasar
yang digunakan dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.
Konsep ini melibatkan berbagai elemen seperti metode, strategi, pendekatan, dan
teori pembelajaran yang membentuk bagaimana siswa memperoleh pengetahuan
dan keterampilan. Berikut ini adalah beberapa konsep pembelajaran yang umum
digunakan dalam pendidikan:
1. Pembelajaran Aktif: Konsep ini mendorong siswa untuk menjadi peserta aktif
dalam proses pembelajaran. Siswa terlibat dalam diskusi, eksperimen, proyek,
dan kegiatan praktik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.
2. Pembelajaran Kolaboratif: Pendekatan ini menekankan kerja sama dan interaksi
antara siswa. Mereka bekerja dalam kelompok atau tim untuk memecahkan
masalah, berbagi ide, dan belajar satu sama lain.
3. Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa terlibat dalam proyek atau tugas yang
melibatkan penerapan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks
nyata. Mereka memiliki kesempatan untuk menggali topik secara lebih mendalam
melalui proyek tersebut.
4. Pembelajaran Berbasis Masalah: Siswa belajar dengan memecahkan masalah
nyata atau skenario yang relevan. Mereka mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan informasi, menganalisis, dan mencari solusi yang memungkinkan.
5. Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Pendekatan ini menekankan pengembangan
keterampilan dan kompetensi tertentu yang relevan dalam dunia kerja atau
kehidupan sehari-hari. Pembelajaran berfokus pada penguasaan kompetensi-
kompetensi tersebut.
6. Pembelajaran Berbasis Teknologi: Konsep ini melibatkan penggunaan teknologi
dalam proses pembelajaran. Teknologi seperti komputer, perangkat mobile,
perangkat lunak, atau sumber daya digital lainnya digunakan untuk meningkatkan
aksesibilitas, interaktivitas, dan efektivitas pembelajaran.
7. Pembelajaran Diferensiasi: Pendekatan ini mempertimbangkan perbedaan
individual antara siswa dalam gaya belajar, kecepatan pemahaman, dan minat.
Guru menyediakan pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan preferensi siswa.
8. Pembelajaran Berorientasi Hasil: Konsep ini menekankan pencapaian hasil
pembelajaran yang jelas dan terukur. Tujuan dan kriteria evaluasi yang spesifik
diberikan kepada siswa, sehingga mereka dapat mengarahkan upaya
pembelajaran mereka menuju pencapaian hasil yang diinginkan.
9. Pembelajaran Berkelanjutan: Pendekatan ini melibatkan refleksi, umpan balik,
dan evaluasi terus-menerus untuk meningkatkan pembelajaran siswa. Siswa
didorong untuk terlibat dalam proses evaluasi diri dan mengidentifikasi langkah-
langkah perbaikan yang perlu diambil.
10. Pembelajaran Kontekstual: Siswa belajar dalam konteks yang berhubungan
dengan kehidupan nyata mereka. M

Daftar materi bidang studi Perlu dijelaskan kembali mengenai stimulasi kemampuan berpikir tingkat tinggi
2 yang sulit dipahami pada (HOTS) melalui soal-soal
modul

Daftar materi yang sering


Terkadang siswa mengalami miskonsepsi karena adanya pemahaman yang keliru
3 mengalami miskonsepsi
atau informasi yang salah mengenai pembelajaran
dalam pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai