II.
III.
JUDUL PERCOBAAN
TANGGAL PERCOBAAN
TUJUAN PERCOBAAN
: Analisis Vitamin C
: Selasa, 18 Oktober 2016
: Menenetukan Kadar Vitamin C Pada Buah
Lemon
IV.
DASAR TEORI
Vitamin C atau asam askorbat adalah komponen berharga dalam makanan
karena berguna sebagai antioksidan dan mengandung khasiat pengobatan (Sandra
G.,1995). Vitamin C adalah vitamin yang tergolong vitamin yang larut dalam air.
Sumber Vitamin C sebagian besar tergolong dari sayur-sayuran dan buah-buahan
terutama buah-buahan segar. Asupan gizi rata-rata sehari sekitar 30 sampai 100 mg
vitamin C yang dianjurkan untuk orang dewasa. Namun, terdapat variasi kebutuhan
dalam individu yang berbeda (Sweetman, 2005).
Asam askorbat (vitamin C) adalah turunan heksosa dan diklasifikasikan
sebagai karbohidrat yang erat kaitannya dengan monosakarida. Vitamin C dapat
disintesis dariD-glukosa dan D-galaktosa dalam tumbuh-tumbuhan dan sebagian
besar hewan. Vitamin C terdapat dalam dua bentuk di alam, yaitu L-asam
askorbat (bentuk tereduksi) dan L-asam dehidro askorbat (bentuk teroksidasi).
Oksidasi bolak-balik L-asam askorbat menjadi L-asam dehidro askorbat terjadi
apabila bersentuhan dengan tembaga, panas, atau alkali (Akhilender, 2003).
Asam askorbat terbukti berkemampuan memerankan fungsi sebagai inhibitor.
Kristal asam askorbat ini memiliki sifat stabil di udara, tetapi cepat teroksidasi dalam
larutan dan dengan perlahan-lahan berdekomposisi menjadi dehydro-ascorbic acid
(DAA). Selanjutnya secara berurutan akan berdekomposisi lagi menjadi beberapa
molekul asam dalam larutan sampai menjadi asam oksalat (oxalic acid) dengan pH di
atas 4. Pengaruh perubahan lingkungan asam askorbat tertentu tidak berfungsi sebagai
inhibitor (Tjitro, dkk., 2000).
Sifat vitamin C
Vitamin C atau asam askorbat mempunyai berat molekul 178 dengan rumus
molekul C6H8O6. Dalam bentuk kristal tidak berwarna, titik cair 190 192 oC. Bersifat
larut dalam air, sedikit larut dalam aseton atau alkohol yang mempunyai berat
molekul rendah. Vitamin C sukar larut dalam chloroform, ether, dan benzene. Dengan
logam membentuk garam. Pada pH rendah vitamin C lebih stabil daripada pH tinggi.
Vitamin C mudah teroksidasi, lebih-lebih apabila terdapat katalisator Fe, Cu, enzim
askorbat aksidase, sinar, dan temperature yang tinggi. Larutan encer vitamin C pada
pH kurang dari 7,5 masih stabil apabila tidak ada katalisator seperti di atas. Oksidasi
vitamin C akan terbentuk asam dihidroaskorbat (Sudarmadji, 1989).
konsentrasinya.
Prinsip
dasar
titrasi
pada
reaksi nertalisasi asam basa. Titik equivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat
dimana sejumlah asam tepat dinetralkan oleh sejumlah basa. Selama titrasi
berlangsung terjadi perubahan pH.
pH pada titik equivalen ditentukan oleh sejumlah garam yang dihasilkan dari
netralisaasi
asam
basa.
Indikator
yang
digunakan
pada
titrasi
berada. Pada
umumnya titik equivalen tersebut sulit untuk diamati, yang mudah dimatai adalah titik
akhir yang dapat terjadi sebelum atau sesudah titik equivalen tercapai. Titrasi harus
dihentikan pada saat titik akhir titrasi tercapai, yang ditandai dengan perubahan warna
indikator. Titik akhir titrasi tidak selalu berimpit dengan titik equivalen. Dengan
pemilihan indikator yang tepat, kita dapat memperkecil kesalahan titrasi. Pada titrasi
asam kuat dan basa kuat, asam lemah dan basa lemah dalam air akan
terurai dengan sempurna. Oleh karena itu ion hidrogen dan ion hidroksida selama
titrasi dapat langsung dihitung dari jumlah asam atau basa yang ditambahkan
(Mulyono 2005). Terdapat beberapa metode untuk mengetahui kadar vitamin C pada
suatu bahan pangan. Diantaranya adalah metode titrasi dan metode spektrofotometri.
Metode Titrasi
1. Iodium
vitamin
C. Namun, metode ini jarang dilakukan karena harga dari larutan 2,6 dan asam
metafosfat sangat mahal (Wijanarko, 2002).
3. Titrasi Asam-Basa
Titrasi Asam Basa merupakan contoh analisis volumetri, yaitu, suatu caraatau
metode, yang menggunakan larutan yang disebut titran dan dilepaskan
dari perangkat gelas yang disebut buret. Bila larutan yang diuji bersifat basa
maka titranharus bersifat asam dan sebaliknya. Untuk menghitungnya kadar
vitamin C dari metode ini adalah dengan mol NaOH = mol asam Askorbat
(Sastrohamidjojo, 2005).
Metode Spektrofotometri
Pada metode ini, larutan sampel (vitamin C) diletakkan pada sebuah
kuvetyang disinari oleh cahaya UV dengan panjang gelombang yang sama
denganmolekul pada vitamin C yaitu 269 nm. Analisis menggunakan metode ini
memilikihasil yang akurat. Karena alasan biaya, metode ini jarang digunakan
(Sudarmaji,2007).
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Anak Kelas
: Rosidae
Ordo
: Sapindales
Famili
: Rutaceae
Marga
: Citrus
Jenis
Tanaman lemon ini merupakan perdu atau pohon, daunnya berbentuk oval,
sayap daun sempit/ marginal, warna bunga kemerahan disertai dengan stamens yang
banyak, buahnya berwarna kuning dengan bentuk membundar (panjang 8-9 cm),
kulitnya kasar, dan rasanya asam,bijinya kecil dengan bentuk ovoid (banyaknya ratarata 10-15), permukaan biji halus. Jeruk lemon berbuah sedang tapi pada waktu proses
pembangunan berlangsung tidak diganggu oleh angin dan hujan, hasil buahnya akan
lebat. Bagian batang kurang tahan terhadap penyakit tertentu (Martasari dkk., 2008
dan Aak, 1994).
Jeruk lemon memiliki kansungan vitamin C yang tinggi dibandingkan jeruk nipis serta
sebagai sumber vitamin A, B1, B2, fosfor, kalsium, pektin, minyak asiri 70%
limonene, felandren, kumarins, bioflavonoid, geranil asetat, asam sitrat, linalil asetat,
kalsium dan serat. Lemon memiliki berbagai macam penggunaan. Buah terkenal
sebagai bahan untuk diperas dan diambil sari buahnya sebagai pembuatan minuman.
Dalam pengobatan tradisional air perasan lemon dapat ditambahkan kedalam the
untuk mengurangi deman, asam lambung, radang sendi, membasmi kuman pada luka
dan penyembuhan sariawan.
V.
1.
2.
3.
4.
5.
Larutan I2 0,01N
Larutan Amilum
Buah Lemon
Aquades
Kertas Saring
20 mL aquades
dimasukkan dalam erlenmeyer
ditambah 1 mL amilum 1%
dititrasi dengan larutan standar I2 0,01 N
di catat perubahan warna dan volume I2 yang dibutuhkan
FiltratVolume I2
Residu
Diambil 10 ml
Dimasukkan kedalam erlenmeyer
Ditambahkan 3 tetes amilum 1 %
Ditambahkan 25 ml aquades
Dititrasi dengan larutan standar iodium 0,01 N
VII.
HASIL PERCOBAAN
No.
Perc.
Prosedur Percobaan
Hasil Pengamatan
Sebelum
1.
Sari buah lemon:
berwarna kuning (-)
dikupas dan ditimbang 10 gram
dihancurkan dengan mortal sampai Aquades: larutan tidak
berwarna
diperoleh slurry
dimasukkan dalam labu ukur 100 mL Amilum 1% : larutan
tidak berwarna
diencerkan dengan aquades
I
2 : larutan berwarna
ditunggu selama 15 menit sambil
coklat
sesekali dikocok
disaring
Sesudah
Dihancurkan: slurry
berwarna kuning
Residu
Filtrat
Di tambah aquades:
larutan keruh tidak
berwarna dan terdapat
pulpy dari lemon
Disaring:
Filtrat tidak
berwarna
Residu: berwarna
kuning muda
Filtrat di tambah 20 mL
aquades: larutan tidak
berwarna
Filtrat
Ditambah amilum 1% :
diambil 10 mL dengan pipet
larutan tidak
berwarna
dimasukkan20
kemL
dalam
erlenmeyer
aquades
Di
titrasi dengan I2 0,01
ditambah 1 mL amilum 1%
N : larutan berwarna
ditambah 20dalam
mL aquades
dimasukkan
erlenmeyer
biru
dititrasi dengan
larutan1%
standar I2 0,01 N
ditambah
1 mL amilum
Buah Lemon
dilakukan
sebanyak
3 kali
titrasiI2 0,01 N
dititrasi
dengan
larutan
standar
dibutuhkan
Volume
I2 yang
di
catat
perubahan
warna
danvolume
volumeI2
I2yang
yang
dibutuhkan
di catat perubahan warna dan
Volume
Volume I2
I2
diperoleh:
V1 = 1,0 mL;
warna: biru (-)
V2 = 1,0 mL;
warna: biru (-)
Dugaan/Reaksi
Struktur vitamin C
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan
yang telah dilakukan,
dapat disimpulkan
bahwa kadar vitamin C
dalam sampel buah
lemon dalam 100 gram
adalah 16,96 mg/100
gram dan % vitamin C
dalam sampel buah
lemon adalah sebesar
16,96 %.
2Itersebut
maka dapat diketahui jika kandungan vitamin C semakin besar maka volume
O
I2 hasil titrasi semakin banyak dan berubahnya warna sampel lebih lama.
OH
Pada percobaan ini, vitamin C atau asam askorbat
adalah asam karboksilat yang
Dehydroascorbicdapat
acid mengalami reaksi oksidasi. Vitamin C ini dapat bereaksi dengan larutan iodin
(I2), yang akan mengubah
H2O I2 menjadi ion iodide (I-) sehingga iodin mengalami reduksi
O
HO
+ I2
atau berperan sebagai oksidator. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
HO
HO
OH
Asamaskorbat
OH
HO
HO
O
Titik akhir dicapai sesaat setelah titik ekivalen dicapai atau sesaat setelah analit
dan larutan standar tepat habis bereaksi. Titik akhir dari titrasi ini ditentukan dari
warna biru amilum yang bertemu dengan larutan sampel vitamin C. Hasil ini
diperoleh setelah beberapa saat maka didapatkanlah hasil larutan yang berwarna biru
konstan. Hal ini menandakan bahwa vitamin C telah habis bereaksi dan titik akhir
titrasi telah tercapai. Warna biru terbentuk karena dalam larutan pati, terdapat unti-unit
glukosa membentuk rantai heliks karena adanya ikatan konfigurasi pada tiap unit
glukosanya. Bentuk ini menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan
molekul iodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya, sehingga menyebabkan warna
biru pada kompleks tersebut.
Volume larutan standar Iodium yang diperlukan untuk menitrasi sampel buah
lemon dan lemon dapat disajikan dalam tabel berikut:
Sampel
Volume
lemon
V1
V2
V3
I2
1 mL
1 mL
1 mL
Adapun hasil kadar vitamin C dari buah lemon adalah sebagai berikut untuk
hasil perhitungan titrasi 1, 2 dan 3 yang memiliki volume I2 yang sama yaitu 1 mL:
[1]
[2]
[3]
[4]
Kadar Vitamin C=
0,88 mg x fp
20 mL
=1,76 mg
10 mL
100 gram
mg
=17,55
10,0259 gram
100 gram
0,88 mg
20 mL
x fp
x 100 =17,55
10,0259 gram
10 mL
17,55
mg
100 gram dan
kadar vitamin C untuk sampel lemon sebesar Kadar vitamin C pada buah lemon
menurut literatur adalah 53 mg/100 gram (United States Departement of Agriculture,
2001). Hal ini tidak tidak sesuai dengan literatur, kesalahan ini mungkin disebabkan
oleh beberapa faktor. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
perbedaan jenis sampel atau varietas sampel yang digunakan, penanganan pasca
panen, penyimpanan. Sampel yang berbeda varietas memiliki kandungan yang
berbeda-beda, begitu pula pada kandungan vitamin C di dalamnya. Yang pertama
kurangnya ketelitian kami dalam melakukan titrasi sehingga menyebabkan ketidak
akuratan data. Kedua, hal ini mungkin disebabkan karena Iodin yang kami gunakan
sudah rusak, karena sudah beberapa kali penggunaan. Ketiga, mungkin dari sifat
vitamin C itu sendiri. Asam askorbat terbukti berkemampuan memerankan fungsi
sebagai inhibitor. Kristal asam askorbat ini memiliki sifat stabil di udara, tetapi cepat
teroksidasi dalam larutan dan dengan perlahan-lahan berdekomposisi menjadi
dehydro-ascorbic acid (DAA). Selanjutnya secara berurutan akan berdekomposisi lagi
menjadi beberapa molekul asam dalam larutan sampai menjadi asam oksalat (oxalic
acid) dengan pH di atas 4. Pengaruh perubahan lingkungan asam askorbat tertentu
tidak berfungsi sebagai inhibitor (Tjitro, dkk., 2000). Karena cepat teroksidasi dalam
larutan, menyebabkan vitamin C mengalami dekomposisi yang menyebabkan volume
titrasi Iodin semaki banyak, sehingga konsentrasi menjadi besar. Faktor yang
keempat, lemon dan lemon memiliki jenis yang berbeda dan dipanen dalam
lingkungan dan suhu yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan kandungan vitaim C
yang terkadung juga berbeda.
IX.
SIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Iodometri adala analisa titimetrik yang secara tidak langsung untuk zat
yangbersifat oksidator, dimana zat ini akan mengoksidasi iodide
ditambahkanmembentuk iodine.
2. Dengan metode titrasi iodometri, diperoleh kadar vitamin C pada buah
lemon sebesar 17,55 mg/100 gram. Hal ini kadarnya tidak sesuai dengan
literatur yaitu, 53 mg/100 gram.
X.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Hitung kadar vitamin C yang terkandung dalam sampel !
Jawaban :
Percobaan 1 (Erlenmeyer 1) :
1mL 0,01 N 0,88 mg
Kadar Vitamin C=
=0,88 mg
[5]
0,01
[6]
[7]
[8]
0,88 mg x fp
20 mL
=1,76 mg
10 mL
100 gram
mg
=17,55
10,0259 gram
100 gram
0,88 mg
20 mL
x fp
x 100 =17,55
10,0259 gram
10 mL
Percobaan 2(Erlenmeyer 2) :
1mL 0,01 N 0,88 mg
Kadar Vitamin C=
=0,88 mg
[1]
0,01
[2]
[3]
[4]
0,88 mg x fp
20 mL
=1,76 mg
10 mL
100 gram
mg
=17,55
10,0259 gram
100 gram
0,88 mg
20 mL
x fp
x 100 =17,55
10,0259 gram
10 mL
Percobaan 3(Erlenmeyer 3) :
0,9 mL 0,01 N 0,88 mg
Kadar Vitamin C=
=0,792 mg
[1]
0,01
[2]
[3]
[4]
0,792 mg x fp
20 mL
=1,584 mg
10 mL
100 gram
mg
=15,79
10,0259 gram
100 gram
0,792 mg
20 mL
x fp
x 100 =15,79
10,0259 gram
10 mL
Sehingga diperoleh :
17,55+17,55+15,79
=16,69mg/100 g
3
17,55+17,55+15,79
=16,96
3
Kandungan Vitamin
C(mg/100 gram)
183
Kiwi
Kelengkeng
Pepaya
Jeruk
Melon
Anggur
Jeruk Mandarin
Buah Sukun
Mangga
Nanas
Pisang
Alpukat
100
84
62
53
42
34
31
29
28
15
9
8
penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai
XI.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. 20 Buah-buahan yang Mengandung Vitamin C Terbanyak (online).
http://gejalapenyakitmu.blogspot.com/2013/05/buah-yang-mengandungvitamin-c.html. (Diakses pada hari senin, 24 Oktober 2016)
Haryadi, W. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: Gramedia
Lehninger, Albert L.1982. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 1. Terjemahan: Maggy
Thenawijaya. Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI Press.
Pudmaningrum, Regina Tutik. 2008. Titrasi iodometri. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Kadar Vitamin C=
V I 2 N I 2 0,88 mg
=a mg
0,01
[2]
[3]
[4]
a mg x fp
20 mL
=b mg
10 mL
100 gram
mg
=hasil
100 gram
Berat Sampel ( gram)
a mg
20 mL
x fp
x 100 =hasil
Berat Sampel
10 mL
Percobaan 1 (Erlenmeyer 1) :
1mL 0,01 N 0,88 mg
Kadar Vitamin C=
=0,88 mg
[9]
0,01
[10]
[11]
[12]
0,88 mg x fp
20 mL
=1,76 mg
10 mL
100 gram
mg
=17,55
10,0259 gram
100 gram
0,88 mg
20 mL
x fp
x 100 =17,55
10,0259 gram
10 mL
Percobaan 2(Erlenmeyer 2) :
1mL 0,01 N 0,88 mg
Kadar Vitamin C=
=0,88 mg
[5]
0,01
[6]
[7]
[8]
0,88 mg x fp
20 mL
=1,76 mg
10 mL
100 gram
mg
=17,55
10,0259 gram
100 gram
0,88 mg
20 mL
x fp
x 100 =17,55
10,0259 gram
10 mL
Percobaan 3(Erlenmeyer 3) :
0,9 mL 0,01 N 0,88 mg
Kadar Vitamin C=
=0,792 mg
[5]
0,01
[6]
[7]
[8]
0,792 mg x fp
20 mL
=1,584 mg
10 mL
Sehingga diperoleh :
100 gram
mg
=15,79
10,0259 gram
100 gram
0,792 mg
20 mL
x fp
x 100 =15,79
10,0259 gram
10 mL
Kadar
vitamin
rata-rata
dalam
100
gram
17,55+17,55+15,79
=16,69mg/100 g
3
17,55+17,55+15,79
=16,96
3
KETERANGAN
Bahan :
Lartutan Iodin
Larutan amilum
Sampel di timbang
Berat sampel : 10,0259 gram
Hasil
dititrasi