D1051131024
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Manajemen proyek konstruksi
Manajemen konstruksi adalah bagaimana sumber daya yang terlibat dalam proyek
dapat diaplikasikan secara tepat. Sumber daya dalam proyek konstruksi dikelompokKan
dalam5M
(manpower,
material,
mechines,
money
and
method).
adalah
proses
perencanaan,
pengorganisasian,
pengarahan,
dan
lainnya
agar
mencapai
tujuan
organisasi
yang
telah
ditetapkan.
Dari definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah menggunakan kata proses bukan seni.
Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan
dan keterampilan pribadi. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan
pekerjaan.
Dalam
rangka
pencapaian
hasil
ini
selalu
diusahakan
dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu penyelesaian proyek, biaya total serta
mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan ikatan kontrak langsung dengan beberapa
kontraktor sesuai dengan paket-paket pekerjaan yang telah disiapkan.
Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak kontraktor.
Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi konflikkepentingan karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut dilakukan oleh
konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu kelemahan pada
sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa Manajemen Konstruksi
berdasarkan
permintaan
Pemilik
ESCM/
KONTRAKTOR.
Maximum
Price
Construction
Management
(GMPCM)
Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil
pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi
bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat
Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi kerja
terhadap para kontraktor (sub kontraktor). Manajemen konstruksi juga dapat diartikan
sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultankonstruksi dalam memberi
nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.
Construction Management Association of America (CMAA)
menyatakan bahwa
unik,
maka
akan
selalu
dijumpai masalah
ketidak
pastian. Dalam
pelaksanaan suatu proyek biasanya dilaksanakan dalam beberapa tahap/phase. Tahaptahap pelaksanan proyek dikenal dalam istilah siklus hidup proyek.
Karakteristik Tahapan Suatu Proyek
Tiap-tiap tahapan suatu proyek ditandai dengan penyelesaian satu atau
lebih deliverables. Suatudeliverables bersifat terukur, misalnya study kelayakan, detaildetail suatu desain atau pekerjaan suatu prototype. Deliverables. dan karenanya suatu
tahapan merupakan bagian dari urutan-urutan umum dari desain yang logis untuk
menjamin definisi produk atau proyek yang sesuai.
Dapat disimpulkan bahwa tahapan proyek umumnya ditandai dengan tinjauan
ulang (review) terhadap dua kunci utama deliverables dan unjuk kerja proyek yaitu (a)
menentukan kapan proyek dilanjutkan ketahap berikutnya, dan (b) mendeteksi dan
membetulkan kesalahan dalam analisis biaya secara efektif. Tahap atau tinjauan akhir ini
sering disebut phases exist (tahap pengadaan), stage gates (gerbang langkah) or kill
points (titik berbahaya). Setiap tahap proyek secara umum meliputi seperangkat rencana
definisi deliverables untuk
menetapkan
tingkat
pengawasan
manajemen
yang
deliverableakan
dihasilkan
pada
setiap
phase
dan
bagian
berbagai
bentuk,
bagan
dan
ceklist
untuk
menunjukkan struktur dan konsistensi pelaksanaan proyek. Siklus proyek yang detail
sering disebut dengan metodologi manajemen.
Kebanyakan siklus proyek memiliki sejumlah karakteristik umum yaitu:
1. Penggunaan biaya dan staf /tenaga kerja pada awal rendah dan bertambah
tinggi kearah akhir, dan langsung rendah/turun pada tahap akhir
2. Kemungkinan
kesuksesan
pelaksanan
proyek
rendah,
dan
studi
kelayakan,
strategi
perencanaan
dan
desain
utama (base
design),
pembiayaan
dan
4. Tahap akhir dan mulai operasi (turnover and startup) tahap ini meliputi: uji
coba akhir dan perawatan. Pada akhir tahap ini semua fasilitas harus sudah
dapat bekerja secara penuh.
BAB III
KESIMPULAN
Dari sekian banyak pembahasan yang tertera di atas maka dapat kita simpulkan
bahwa menejemen proyek sangat lah penting dalam suatu menejemen konstruksi dimana
dengan proyek konstruksi yang se rumit dan sebesar itu tentunya di perlukan suatu alat
yang berguna dalam pengaturan jalanya proyek tersebut yang disebut menejemen proyek
konstruksi.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Istimawan
(Yogyakarta:Kanisius,1996)
2. Iman , Manajemen Proyek, (Erlangga: Jakarta, 1998)
3. https://ranggryani.wordpress.com/2016/11/08/makalah-manajemen-proyek/
4. http://ivansteritory.blogspot.com/2016/11/08/penyebab-sebuah-proyekterlambat-gagal.html