Disusun oleh:
Syaban Shadikillah
10615036
Kelompok 10
Asisten:
Hany Husnul Chotimah (10614025)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Thomas Hunt Morgan menjelaskan 61 macam mutasi pada
Drosophila melanogaster dalam bukunya The Genetics of Drosophila
yang terbit pada tahun 1925. Mutasi adalah perubahan dalam kromosom,
DNA, atau gen dari keadaan organisme normal yang mengakibatkan
perubahan karakteristik dari organisme yang mengalami mutasi. Mutasi
dapat mempengaruhi sifat fenotipe suatu organisme entah itu sifatnya
menguntungkan, merugikan, atau tidak berpengaruh terhadap organisme
yang mengalami mutasi tersebut. Mutasi berperan besar dala proses
evolusi yang telah menhasilkan keanekaragaman hayati yang sangat luas.
Hal ini organisme yang mengalami mutasi menguntungkan akan lebih
mudah untuk bertahan hidup dibandingkan dengan organisme lainnya
(seleksi alam). Mutasi dapat disebabkan oleh perubahan besar dalam
susunan kromosom, seperti inversi dan delesi, yang dapat dengan mudah
diamati di bawah mikroskop. Adapun mutasi yang disebabkan perubahan
urutan basa nukleotida yang dapat diketahui dengan DNA sequencing
(Elrod, 2007).
Pemahaman konsep mutasi pada makhluk hidup memicu
perkembangan ilmu bioteknologi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan ummat manusia. Para ahli genetika dan bioteknologi
molekuler menciptakan teknik-teknik mutasi buatan agar menhasilkan
organisme baru dengan sifat-sifat yang unggul. Organisme hasil mutasi
buatan ini dinamakan GMO (Genetics Modified Organisms). GMO berupa
bibit unggul komiditi pertanian dan ternak dapat menjadi salah satu solusi
untuk menghindari krisis pangan dikemudian hari (Campbell, 2008).
memerlukan
kondisi
yang
sangat
steril
dalam
memeliharanya.
2. Proses pemeliharaan yang relatif mudah dan tidak membutuhkan
banyak tempat.
3. Biaya pemeliharaan tidak tergolong mahal.
4. Drosophila melanogaster tidak berbahaya dan tidak menularkan
berbagai macam penyakit seperti jenis lalat lainnya.
5. Ukuran tubuh yang cukup besar untuk pengamatan fisik dengan
mata telanjang.
6. Siklus hidup yang pendek, sekitar 8-15 hari.
7. Hanya memiliki 4 pasang kromosom.
8. Memilki kromosom raksasa pada kelenjar ludahnya sehingga
mudah diamati.
9. Mempunyai banyak mutan dalam jenisnya.
10. Hewan betinanya dapat menghasilkan banyak keturunan.
11. Jantan tidak mengalami pindah silang selama meiosis.
(Lindsey, 1972).
1.2
Tujuan
Tujuan dilaksanakannya praktikum Pengenalan Mutan Drosophila
melanogaster adalah:
1. Menentukan bagian tubuh Drosophila melanogaster yang termutasi.
2. Menentukan ciri-ciri fenotipe dari mutan Drosophila melanogaster
dibandingkan dengan wild type.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
ukuran
sayap
normal.
Indikasi
sayap
normal
pada
Drosophila
memiliki
beberapa
cirri-ciri
fenotipe
khusus
yang
Betina
Ukuran tubuh lebih besar
Memiliki 6 ruas cincin hitam pada
abdomen
berasal
dari
bahasa
yunani
asal
kata
keturunannya.
Perubahan
materi
genetik
yang
berdasarkan
mengalaminya.
tempat
atau
jenis
sel
yang
tersebut
menghasilkan
sifat
dominan,
akan
jenis
kromosom
yang
mengalami
terbagi
menjadi
mutasi
maju
dan
mutasi
mutations,
yaitu
peristiwa
mutasi
yang
dapat
di tingkat zigot
4.
Reduplikasi
atau
hilangnya
sebagian
kromosom
atau
akibat
tautomeri.
Tautomeri
sendiri
adalah
pirimidin atau sebaliknya sehingga susunan molekul DNAnya berubah. Mutasi gen dapat terjadi melalui proses
replikasi atau sintesis protein. Mutasi gen disebut juga
mutasi titik, karena dampak perubahan tidak langsung
terlihat pada fenotipnya (Elrod, 2007).
Ada tiga tipe mutasi gen, yaitu :
2.3
1.
2.
3.
terjadi pada hamparan DNA tanpa fungsi, atau mungkin mutasi terjadi di
wilayah protein-coding, tetapi akhirnya tidak mempengaruhi urutan asam
amino dari protein (Campbell, 2008).
2. Perubahan kecil terjadi pada fenotipe.
Sebuah mutasi tunggal dapat menyebabkan sifat fenotipe yang dapat
berubah namun tidak mempengaruhi kelangsungan hidup organisme yang
bersangkutan. Contohnya mutasi gen yang mempengaruhi warna rambut
pada manusia. Meskipun sifat fenotipe mutasi dapat dilihat namun tidak
mempengaruhi kelnagsungan hidup mutan tersebut (Campbell, 2008).
3. Perubahan besar terjadi pada fenotipe.
Beberapa perubahan fenotipik benar-benar penting, seperti resistensi
DDT pada serangga kadang-kadang disebabkan oleh mutasi tunggal.
Sebuah mutasi tunggal juga dapat memiliki efek negatif yang kuat untuk
organisme. Mutasi yang menyebabkan kematian organisme disebut lethals
dan tidak mendapatkan efek lebih negatif dari itu (Campbell, 2008).
4. Mutasi kecil dengan efek yang besar: Mutasi untuk mengontrol gen
Mutasi merupakan langkah awal diferensiasi dalam spesies sehingga
mutasi kecil sekalipun jika terjadi secara berangsur-angsur selama
beberapa kali generasi dapat menciptakan makhluk jenis yang baru.
Mutasi untuk mengontrol gen dapat memiliki efek besar (dan kadangkadang positif). Beberapa daerah DNA yang mengontrol gen lain,
menentukan kapan dan di mana gen lain diaktifkan. Mutasi di daerah ini
dari genom secara substansial dapat mengubah cara organisme dibangun
(Campbell, 2008).
2.4
Sepia
Mata berwarna coklat sampai hitam akibat adanya kerusakan gen pada
kromosom ketiga, lokus 26.
-
Ebony
Lalat ini berwarna gelap , hampir hitam dibadannya. Adanya suatu mutasi
pada gen yang terletak pada kromosom ketiga. Secara normal fungsi gen
tersebut berfungsi untuk membangun pigmen yang memberi warna pada
lalat buah normal. Namun karena mengalami kerusakan maka pigmen
hitam menumpuk di seluruh tubuh.
-
Curled
Sayap pada lalat berbentuk keriting dan melekuk ke atas. Terjadi mutasi
gen pada kromosom kedua. Sayap-sayap ini menjadi keriting karena
adanya suatu mutasi dominan, yang berarti bahwa satu salinan gen diubah
dan menghasilkan adanya kelainan tersebut.
-
White
Matanya berwarna putih yang terjadi akibat adanya kerusakan pada gen
white yang terletak pada kromosom pertama lokus 1,5 dan benar-benar
tidak menghasilkan pigmen merah sama sekali.
-
Eyemissing
Claret
Claret (ca) merupakan mutan dengan mata berwarna merah anggur atau
merah delima (ruby). Mutasi terjadi pada kromosom nomor 3, lokus 100,7.
-
Miniature
Sayap berukuran sanagat pendek. Lalat dengan sayap vestigial ini tidak
mampu untuk terbang. Lalat ini memiliki kecacatan dalam gen vestigial
mereka pada kromosom ke dua. Lalat ini memiliki mutasi resesif.
-
Black
Warna tubuh kaki dan urat sayap berwarna hitam. Mutasi terjadi pada
kromosom nomor 2, lokus 48,5.
-
Taxi
Vestigial
BAB III
METODOLOGI
3.1
Bahan
Drosophila melanogaster normal
melanogaster
Eter
tutupnya (reetherizer)
3.2
Metode Kerja
3.2.1
Jenis
Mutan
Hasil Pengamatan
Gambar Literatur
Deskripsi Mutan
White (w)
(www.exploratorium.edu,
2016)
Gambar 4.1 Mutan White
(Dokumentasi pribadi, 2016)
Miniature
(m)
Black (b)
(flybase.org, 2016)
Sepia (se)
2016)
Curled
(m)
lurus.
(www.exploratorium.edu, 2016)
Eyemissin
g (eym)
(www.tsukuba.ac.jp, 2016)
Taxi (tx)
Claret (ca)
(www.unc.edu, 2016)
Ebony (e)
(www.unc.edu, 2016)
Vestigial
(b)
sempurna (kecil).
(www.biologie.uni-halle.de,
2016)
4.2 Pembahasan
Mutan
mutan
Drosophila
melanogaster
yang
pada
mata
Drosophila
melanogaster
yang
kehitaman.
berwarna
putih.
Mutan
Mutan
white
eye
memiliki
missing
mata
adalah
yang
mutan
dalam
sel-sel
pigmen.
Pigmen
merah
coklat
(ommochromes)
yang
disintesis
dari
triptofan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, Urry, Peterson, Wasserman, Minorsky, Jackson. 2008. Biologi Edisi
Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Elrod, Stansfield. 2007.GENETIKA: Edisi Keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Lindsey, Grell. 1972. Genetic Variations of Drosophila melanogaster. Washington:
Carnegie Institution of Washington.
Vanderbilt University (=VU). 2008. Supplemental Information on Drosophila
melanogaster.1hlm
.http://www.cas.vanderbilt.edu/bsci111b/drosophila/supplemental.htm, diakses 15
September 2016, pkl. 22.02 WIB.
Exploratorium.
1998.
Mutant
FruitFlies.
1hlm.
http://www.exploratorium.edu/exhibits/mutant_flies/mutant_flies.html, diakses 15
September 2016, pkl. 22.27 WIB.
Ewart (1999) Mutations in the white gene of Drosophila melanogaster
afecting ABC
transporters that determine eye colouration