Anda di halaman 1dari 2

Gambar 2. 4 Operon pada S.

tyhimurium

1.3 Contoh pada Drosophila


Rangkaian reaksi biokimia yang mendukung kemampuan D. melanogaster melakukan
proses biosintesis pyrimidine, ternyata dikatalisir oleh enzim yang proteinnya (baca polipeptida)
dibentuk mengikuti acuan kode genetika pada lokus rudimenter (r). Lokus rudimenter (r) adalah
contoh dari sejumlah lokus yang dikenal sebagai complex loci pada D. melanogaster. Gen pada
lokus rudimenter (r) terbagi menjadi 7 bagian (I-VII). Empat bagian (I-IV) sudah diketahui
terlibat pada pembentukan protein (baca polipeptida) enzim yang mengkatalisir tahap reaksi
biokimia pada proses biosintesis pyrimidine.

Gambar 2.5 Tahap awal dari proses biosintesis pyrimidine pada D. melanogaster, 3 tahap awal itu dikatalisir oleh
enzim yang proteinnya dibentuk dibawah koordinasi bagian dari gen yang tedapat pada lokus
rudimenter (r).

Fungsi atau peranan bagian lain gen dalam locus rudimeter (r) belum diketahui.
Sedangkan pada D. Melanogaster memperlihatkan makna seperti yang dikemukakan dengan
temuan pada E.coli , S. Typhimurium, ragi. Jelas sekali terlihat adanya sifat dan kemampuan
tertentu pada D. melanogaster yang dikendalikan oleh kelompok gen yang letaknya tidak
tersebar.
1.4 Contoh pada makhluk hidup eukariotik yang lebih tinggi
Pada hewan eukariotik yang tingkat tinggi juga memiliki sifat dan kemampuan tertentu,
yang dikendalikan oleh kelompok gen yang letaknya tidak tersebar. Contohnya sifat dan
kemampuan yang dikendalikan oleh gen-gen yang letaknya pada lokus histocopabilitas major
dari tikus dan manusia. Sifat atau kemampuan semacam termaksud bersangkut paut dengan
sistim imunitas tubuh. Dalam hubungan ini dikenal pula adanya gen-gen yang berada pada lokus
histocopabilitas major.

Anda mungkin juga menyukai