by Helmy Adam
Brawijaya University
Kota ANTAH merupakan kota yang cukup berkembang di Provinsi BRANTAH.
Jumlah penduduk yang semakin padat, sebagai konsekuensi atas pertumbuhan
ekonomi yang didorong oleh sektor industri manufaktur maupun jasa. Kota ini
cukup unik karena berada di sebuah pulau terluar di Republik Mimpi, dan
berbatasan dengan negara tetangga. Kota ini menjadi kawasan industri yang
sangat maju dengan jumlah penduduk hampir 2 juta jiwa. Dari jumlah tersebut,
60% di antaranya adalah pekerja dan pelajar/mahasiswa.
Kelemahan dari kota ini adalah sistem transportasinya. Sebagai kota yang cukup
maju dan cukup dilirik untuk investasi internasional, kota ini tidak menawarkan
moda transportasi yang baik. Mobilitas kota yang sangat padat , digerakkan oleh
moda transportasi kendaraan pribadi, angkutan kota, taksi, dan ojek. Dengan
luas kawasan yang berkisar 400 km2, moda transportasi ini tidaklah cukup
untuk menjadikan kota ini sebagai kota yang nyaman.
DInas Perhubungan kota ANTAH mengusulkan dikembangkannya Bus Kota
dengan konsep Bus Kota Modern. Konsep ini mengadopsi konsep Bus Trans
Jakarta di negara tetangga (Indonesia). Hasil kajian menunjukkan diperlukan
adanya trayek-trayek sebagai berikut ini:
Trayek
Jarak
(Km)
PP*
22
Reute
Mika
n
Sentur Jinan
Mogad
Jor
Koman Jinan
Saker
Ribo
Sikaran
Ribon Bantu PP
n
Kobin
Jinan
g
Bona Jajo PP
Bona Jaku
Jinan
Sekan
*Jarak tersebut adalah jarak terminal asal terminal tujuan
Mikan-Senghi PP
Jor-Lotte PP
Senghi
Lote
15
18
Bantu
25
Jajo
terminal asal
Hasil kajian teknis menunjukan jumlah kebutuhan Bus, Koridor Bus, Trayek,
sebagai berikut ini:
Trayek
Mikan Senghi PP
Jor Lote PP
Ribon Bantu PP
Bona Jajo PP
Jumla
h
Korido
r
Jarak
Temp
uh
(meni
t)
Kebutu
han Bus
Jumlah
Trayek
PP per
hari*
Total KM
per bulan
10
66
14
112
8
45
10
72
8
54
10
90
14
75
12
120
40
46
*Angka tersebut adalah jumlah trayek Pulang-Pergi (PP) untuk
per hari dari terminal asal-terminal tujuan-terminal asal
73.920
32.400
48.600
90.000
244.920
semua armada
Rancangan Biaya
Operasional
Direct Cost
Biaya Satuan
Rp
4.000.000
Rp
2.500.000
Gaji Sopir
Gaji karyawan
koridor
Rp
2.500
Rp
800.000
Rp
500.000
Rp
500.000
Indirect Cost
Gaji Kepala UPT
Trans
Gaji Wakil Kepala
UPT Trans
Gaji Karyawan
Adm
Rp
8.000.000
Rp
6.000.000
Rp
3.500.000
BBM
Maintenance Bus
Maintenance Alat
orang per
bulan
orang per
bulan
per km
Per Bulan
Rp
138 org 552.000.000
Rp
120 org 300.000.000
244.920
km
per 5000 km
per
koridor/bulan
per
bulan(rata2)
49 bus
40
koridor
per bulan
1 org
per bulan
2 org
per bulan
12 org
46 bus
Rp
612.300.000
Rp
39.200.000
Rp
20.000.000
Rp
23.000.000
Rp
1.546.500.000
Rp
8.000.000
Rp
12.000.000
Rp
42.000.000
Rp
62.000.000
Rp
1.608.500.000
Sebagai moda transportasi pengganti, tentunya Bus Trans Antah bersaing juga
dengan angkutan yang lain. Rata-rata, angkutan kota di kota tersebut
menggunakan tarif Rp 4.000 jauh dekat. Namun angkutan tersebut dikeluhkan
karena fasilitasnya yang minim, berdesakan, tanpa AC dan menurunkan
penumpang di sembarang tempat. Bus TransAntah merupakan alternatif yang
sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Hasil survey menunjukkan bahwa
masyarakat berekspektasi tarif tidak lebih dari Rp5.000.
Kajian teknis atas potensi pasar, menunjukkan bahwa prediksi tingkat
penumpang per bus sekali jalan (bulan PP) adalah sebagai berikut ini:
Trayek
Mikan Senghi
Kapasitas
%
Bus
80
30
Jor Lote
Ribon Bantu
Bona Jajo
%
75
%
75
%
75
%
30
30
30
UPTD Bus Trans Antah menargetkan marjin 20% dalam menetapkan tarif ke
masyarakat
Instruksi kerja:
1. Hitunglah nilai investasi yang ditanamkan PemKot untuk merealisasikan
ide tersebut!
2. Hitunglah biaya depresiasi per bulan atas Bus dan Koridor!
3. Hitunglah unit cost per trayek yang diestimasikan!
4. Hitunglah tarif ideal yang dikenakan kepada para penumpang!
5. Dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat, coba bandingkan
antara tarif yang ideal! Apa komentar anda? Apa yang harus dilakukan
PemKot?